• Tidak ada hasil yang ditemukan

BABV PEMBAHASAN. Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasir dengan Metode MRP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BABV PEMBAHASAN. Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasir dengan Metode MRP"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BABV PEMBAHASAN

5.1

Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasir dengan Metode MRP

Dari data kebutuhan kotor pasir (GR) dan data persediaan pasir (OH) pada

tabel 4.4.1.3 Rekapitulasi Kebutuhan Pasir, maka dapat dibuat tabel hubungan antara

kebutuhan pasir dan persediaan pasir dengan metode MRP seperti pada tabel berikut:

Tabel 5.1 Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasir dengan Metode MRP

Minggu ke-Kebutuhan Pasir

(nr3)

Persediaan Pasir dengan Metode MRP

(nr3)

1. 0 0 2. 0 0 0 0 4. 0 0 5. 0 100 6. 91 100 7. 91 109 8. 129 133 9. 129,48 134 10. 38 124,52 11. 38 86,52 41

(2)

fN fN i/n oo" un fN so so rn so -3-SO SO rn o" sO SO rn un" sO sO so SO rn Os" in SO SO !so jm -*" t"--IT) sO sO 00 so SO rn fN fN Os SO sO rn fN O fN so SO m fN fN SO SO rn so" IT) ir> fN fN so sO rn sO sO fN sO SO rn o" IT) -3" fN SO SC rn <rT oo fN so so rn OS Os oo" SO SO fN r-SO IT)" SO SO fN r--sO Tf ^" oo oo fN r-sO rn I--fN O Os fN rn rn" fN o fN i> •<*• rn rn" fN in o" fN o — rn rn •<fr oo fN oo O 00 fN m t--^r oo t-~" OS ir> Os m m t--rn fN m fN r--" fN fN rn On rN 00 ir> fN m fN in rn CN sO^ oo" O sO "3- t--o SO rn fN rn o fN so" fN m fN fN oo ir> t^ «n oo" oo m

(3)

39. <407 ~4L "427 0,5 2,5 3,289 1,6964 7,1964

1,6964

3,289

Dari tabel 5.1 diatas maka hubungan antara kebutuhan pasir dan persediaan pasir

selama proyek berlangsung, dapat digambarkan dengan grafik berikut:

Grafik Kebutuhan & Persediaan Pasir dengan Metode MRP

kebutuhan pasir

persediaan pasir

43

Gambar 5.1

Grafik Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasir dengan Metode

(4)

44

Dari tabel 5.1 dan grafik 5.1 d/atas maka dapat diketahui bahwa :

I> Dari mmggu ke-l sampa, mmggu ke-2 le.ak „t,k kebutuhan pas,r selalu di

bawah titik persediaan pastr, yang artmya ttdak teriad, kekurangan material

pasir selama proyek berlangsung.

2). Proyek tidak akan mengalam, keterlambatan yang d.sebabkan karena

kekurangan material.

3). Dan m,„ggu ke-l sampa, m,„gg„ ke-42 letak ,„,k persed.aan pastr t.dak terlalu

jauh d, atas „„k kebutuhan, yang arttnya tidak tenad, penuntpukan ma,er,al

pasir terlalu banyak selama proyek berlangsung.

4). Pada proyek t.dak ,erJad, penumpukan ma,er,a, pasir. maka dapa, d.hhat bah.a

persedtaan matena, pastr t.dak d.simpan terlalu lama d, lokas, proyek, seh,ngga

proyek ttdak perlu menyediakan lokas, untuk tempa, peny,mpanan matena|

pasir terlalu besar.

5. Matena, pastr „dak distmpan terlalu lama d, lokas, proyek, maka „dak terjad,

kehilangan matenal yang disebabkan larut saat turun hujan.

6). Pada proyek t.dak menumpuk matenal d, lokas, terlalu lama, karena meiakukan

pemesanan hanya sesuai kebutuhan saja. Dan data pemesanan dengan metode

MRP dtlakukan 30 kal, pemesanan pasir selama 42 minggu. B„a d,ra,a-ra,a

«ap I minggu sekah d„akukan pemesanan. Hal ,„, d,anggap ,„,ens,«as„ya

cukup, karena b„a intens.tas pemesanan „„gg, maka perlu dtptkirkan tentang

biaya pemesanannya.

(5)

45

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

Pengendalian material pasir dengan metode MRP cukup baik, karena tidak

menimbulkan kekurangan/keterlambatan material pasir, selisih antara kebutuhan dan

persediaan tidak terialu jauh sehingga tidak terjadi penumpukan material pasir terialu

banyak selama proyek berlangsung dan intensitas pemesanan tidak terialu tinggi

selama proyek berlangsung.

5.2 Kebutuhan Semen dan Persediaan Semen dengan Metode MRP

Dari data kebutuhan kotor semen (GR) dan data persedian semen (OH) pada

tabel 4.4.1.4 Rekapitulasi Kebutuhan Semen, maka dapat dibuat tabel hubungan

antara kebutuhan semen dan persediaan semen dengan metode MRP seperti pada

tabel berikut:

Tabel 5.2 Kebutuhan Semen dan Persediaan Semen dengan Metode MRP

Minggu ke-Kebutuhan Pasir

(m3)

Persediaan Pasir dengan metode MRP

(m3)

1. 0 0 2. 0 0 -> 0 0 4. 0 0 5. - . - „ . _ . . _ . 0 465 0 500 7. 465 535 8. 605 670 I

(6)

-vO •3-sO oo m Os SO r-' o *3-SO fN o sO m rn fN m o_ o in so m m o^" rn CD •*" fN in o in in in o m Tt-" fN SO o o so so r^ in fN o o oo in CD ^r" r--o Os m <o •*" in in rn in CD Os" rn oo o fN 00 o — fN fN on Os" >n m fN (N in q ^•" m <n o fN <n m fN in CD Os" m m in fN m fN >n Os" sO in m so in fN in o sO Os SO fN Os" OS in sO fN 00 ^" rn in O fN in r--fN oo SO in fN >n >n oo fN oo r--fN so fN SO •SJ-fN SO fN OS fN in m in fN m m o m in m in fN m fN m rn in m in rn" fN t--in m in so" so r-— sO r-> r--fN m m rn in m un <n" in oo in oo m in m oo fN m oo os °°„ •<* m m rn

(7)

-3-r^ m rn SO Os ^— SO SO rn o n-fN fN r-o" rn -3-00 oo sOr in" oo in" oo" SO oo rn m sO so" o m rn rn rn so isO o 00 oo fN !o m ^ fN fN fN fN rn o j — ^t hi-m o m fN fN

(8)

•3-48

Dari tabel 5.2 diatas maka hubungan antara kebutuhan dan persediaan semen selama

proyek berlangsung, dapat digambarkan dengan grafik berikut

Grafik Kebutuhan Semen & Persediaan

Semen dengan fyietode MRP

1400 ; JC 1200 ; ?« A3 1000 i C £ <r> TO E 3 - 3 800 600 l 400 ; i f ^ 7 ~H •• ft •J 200 ; i M*' SBJ «S* 0 " «Mf^ lT> co :•- u*s <.T) "— CM CM C'i Minggu ke-Cv"> CO rr

Kebutuhan semen persediaan semen

Grambar 5.2 Grafik Kebutuhan Semen dan Persediaan Semen

Jengan Metode MRP

Dari tabel 5.2 dan grafik 5.2 diatas maka dapat diketahui banwE

IV

Dari minggu ke-l sampai minggu ke-42 letak titik kebutuhan semen selalu di

bawah titik persediaan semen, yang artinya tidak terjadi kekurangan material

(9)

49

2).

Proyek tidak akan mengalami keterlambatan yang disebabkan karena

kekurangan material.

3).

Dari minggu ke-l sampai minggu ke-42 letak titik persediaan semen tidak

terlalu jauh di atas titik kebutuhan semen, yang artinya tidak terjadi

penumpukan material semen terlalu banyak selama proyek berlangsung.

4).

Pada proyek tidak terjadi penumpukan material semen, persediaan material

semen tidak disimpan terlalu lama gudang proyek, sehingga proyek tidak perlu

menyediakan gudang untuk tempat penyimpanan material semen terlalu besar.

5)

Material semen tidak disimpan terlalu lama di lokasi proyek, maka tidak terjadi

pengerasan pada material semen.

6).

Tidak menumpuk material semen di gudang terlalu lama, karena melakukan

pemesanan hanya sesuai kebutuhan saja. Dari data pemesanan dengan metode

MRP dilakukan 34 kali pemesanan semen selama 42 minggu. Bila dirata-rata

tiap 1 minggu selali dilakukan pemesanan. Hal ini dianggap intensitasnya

cukup, karena bila intensitas tinggi perlu dipikirkan tentang biaya

pemesanannya.

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

Pengendalian material semen dengan metode MRP cukup baik, karena tidak

menimbulkan kekurangan/keterlambatan material semen dan selisih antara kebutuhan

dan persediaan tidak terlalu jauh sehingga tidak terjadi penumpukan material semen

di gudang terlalu banyak selama proyek berlangsung dan intensitas pemesanan tidak

(10)

50

5.3 Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasir Realisasi di Proyek

Dari data kebutuhan kotor (GR) pada tabel 4.4.1.3 Rekapitulasi Kebutuhan

Pasir dan data persediaan pasir realisasi di proyek didapatkan dari data realisasi di

lapangan yang ditabelkan dalam lampiran 4, maka dapat dibuat tabel hubungan

antara kebutuhan pasir dan persediaan pasir realisasi di proyek seperti pada tabel

berikut:

Tabel 5.3 Kebutuhan Pasir & Persediaan Pasir Realisasi di Proyek

Minggu ke-Kebutuhan Pasir

(nr3)

Persediaan Pasir Realisasi di Proyek

(nr3)

1. 0 0 2. 0 0 0 0 4. 0 220 5. 0 224 6. 91 133,152 7. 91 42,672 8. 129 -85,659 9. 129,48 -201,555 10. 38 -220,999 11. 38 -258,678 12. 41,154 -291,832 13. 47 -328,545 14. 15 -341,939 15. 66 -391,755

(11)

"3-00 o" fN rn fN r-f o 1 SO oo r-" in • Os m r-t--" rn m Os SO rn in" i O o_ so" vO O OO o" o t in o r--so" 00 m oc 00 sO^ f> 00 m o r--Os" fN in r--" m • 00 o rn" oo 00 o t-^ o in t fN SO rf rn so in fN •<* m" m fN m" Os so i fN fN m" oo t OS ^t oo" sO o 1 fN 1 oo fN in <n fN i oo fN 00 "3; fN in m oo oo oo oo" m so fN in r> m fN i SO fN m fN m fN 1 so o 1 SO m" Os • SO m o fN r-" oo i in m o oo fN in in SO SO >n OO Os OS oo^ oo" so sO SO 00 fN o" o fN in^ o" fN o oo in in" Os r-" fN fN 00 in fN rn fN SO t~-" o m o fN so" fN OO in r-oo" in o" ^t in fN f> oo fN rn" sd r-' 00 Os o fN fN rsi rn fN fN in fN sd fN fN 00 fN Os fN O m m fN m rn rn rn in m SO m m oo m Os rn o "3-•* fN

(12)

52

Dari tabel 5.3 diatas maka hubungan antara kebutuhan pasir dan persediaan pasi

selama proyek berlangsung, dapat digambarkan dengan grafik berikut

Grafik Kebutuhan Pasir & Persediaan

Pasir pada Proyek

500 c 0 ' "v V. •— Ci'sfl Cl sz -1000 E m o i o o r - - T - i r ) C D o o r- t~ m en t~ v- CN CN cn ro co ^r -st 'st Minggu

ke-•-•*- kebutuhan oasir persediaan pas<r

Gambar 5.3 Grafik Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasi*

Realisasi di Proyer Dari tabel 5.3 dan grafik 5.3 dapat diketahui bahwa :

1). Pada minggu ke-4 sampai minggu ke-7 letak titik kebutuhan oasir berada di

bawah titik persediaan pasir. Hal ini menunjukkan bahwa pada minggu-minggu tersebut diatas tidak terjadi kekurangan material pasir selama proyek berlangsung.

(13)

53

2). Pada minggu ke-8 sampai minggu ke-42 letak titik kebutuhan pasir berada di atas titik persediaan pasir. Hal ini menunjukkan bahwa pada minggu-minggu tersebut diatas terjadi kekurangan material pasir selama proyek berlangsung.

3). Persediaan material pasir di lapangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasir di lapangan selama proyek berlangsung, sehingga menyebabkan pekerjaan proyek terlambat, tidak sesuai dengan time schedule. Direncanakan proyek dapat selesai pada minggu ke-42, tetapi di lapangan pada minggu ke-42 proyek masih belum selesai, bahkan mengalami kekurangan material pasir sampai 847,2036 nr1.

Jumlah kebutuhan pasir total selama 42 minggu adalah 2893,5926 nr\ sedangkan

kekurangan pasir di proyek sebanyak 847,2036 nr. Disamping adanya

kekurangan material pasir, faktor lain yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek antara lain kerusakan peralatan proyek, cuaca yang buruk, dan produktivitas tenaga kerja yang rendah. Hal ini mengakibatkan pekerjaan yang menggunakan pasir tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana sehingga penyelesaian pekerjaannya tertunda. Realisasi di lapangan membutuhkan tambahan waktu 20 minggu untuk menyelesaikan pekerjaan proyek.

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :

Persediaan pasir di lapangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasir yang

diperlukan selama proyek berlangsung, sehingga menyebabkan penyelesaian proyek terlambat dari time schedule yang direncanakan. Hal lain yang menyebabkan proyek

(14)

54

terlambat

antara

lain kerusakan peralatan proyek, cuaca yang buruk, dan

produktivitas pekerja yang rendah.

5.4 Kebutuhan Semen dan Persediaan Semen Realisasi di Proyek

Dari data kebutuhan kotor (GR) pada tabel 4.4.1.4 Rekapitulasi Kebutuhan

Semen dan data persediaan pasir realisasi di proyek didapatkan dari data realisasi di

lapangan yang ditabelkan dalam lampiran

5, maka dapat dibuat tabel hubungan

antara kebutuhan semen dan persediaan semen realisasi di proyek seperti pada tabel

berikut:

Tabel 5.4 Kebutuhan Semen & Persediaan Semen Realisasi di Proyek

Minggu ke-Kebutuhan Semen (zak) Persediaan Semen di Proyek (zak) 1. 0 400 2. 0 400 3. 0 400 4. 0 900 5. 0 900 6. 465 436,044 7. 465 224,539 8. 605 -337,475 9. 587,5 -706,69 10. 140 -842,211 11. 140 -829,59 12. 133,5 -963,14

(15)

13. 365 -1318,859 14. 115 -1422,546 15. 510 -1916,967 16. 340 -2254,711 17. 600 -2687,958 18. 100 -2628,174 19. 770 -3233,418 20. 135 -1115,343 21. 820 -1925,744 22. 445 -1968,946 23. 520 -2288,377 24. 325 -2199,45 25. 635 -2362,985 26. 599,269 -2585,5 27. 520 -2531,192 28. 552 -2958,192 29. 1261,246 -3798,107 30. 317 -3989,799 31. 321 -3799,979 32. 717 -4386,853 33. 761 -4781,008 34. 854 -5090,475 35. 1314,898 -5866,448 36. 430,772 -5885,806 37. 185,688 -5659,899 38. 68,614 -5156,636 39. 4 -4555,636 55

(16)

40. 22 -4097,375

41. 13 -3630,375

42. 23,103 -2053,478

56

Dari tabel 5.4 diatas maka hubungan antara kebutuhan semen dan persediaan semen

realisasi di proyek , dapat digambarkan dengan grafik berikut:

Grafik Kebutuhan Semen & Persediaan

Semen pada Proyek

1000 N 0 C E -2000 o CO -4000 s z flj E -6000 3 -8000 PI m cx> co r-„. C\f

i.o a> oo r - -r- m a:s

c\i cn oo co -<st -^r 'cr

Minggu

ke-h- Kebutuhan semen persediaan semen

Gambar 5.4 Grafik Kebutuhan Semen dan Persediaan Semen

Realisasi di Proyek

Dari tabel 5.4 dan grafik 5.4 , maka dapat diketahui bahwa :

1).

Pada minggu ke- 1 sampai minggu ke-7 letak titik kebutuhan semen berada di

(17)

minggu-57

minggu tersebut diatas persediaan material semen dapat mencukupi kebutuhan

material semen/tidak terjadi kekurangan material semen selama proyek

berlangsung..

2). Pada minggu ke-8 sampai minggu ke-42, letak titik kebutuhan semen berada di

atas titik persediaan semen. Hal ini menunjukkan bahwa pada minggu-minggu tersebut diatas terjadi kekurangan material semen selama proyek berlangsung.

3) Persediaan semen di lapangan tidak dapat memenuhi kebutuhan semen selama

proyek berlangsung, sehingga menyebabkan pekerjaan proyek tertunda, tidak

sesuai time schedule. Menurut time schedule direncanakan dapat selesai pada

minggu ke-42, tetapi di lapangan pada minggu ke-42 proyek belum selesai, bahkan mengalami kekurangan material semen sampai 2053,478 zak. Jumlah

kebutuhan pasir total selama 42 minggu adalah 16180,54 zak, sedangkan

kekurangan semen di proyek sebanyak 2053,478 zak. Disamping adanya

kekurangan material semen, faktor lain yang mengakibatkan keterlambatan

penyelesaian proyek antara lain kerusakan peralatan proyek, cuaca yang buruk,

dan produktivitas tenaga kerja yang rendah. Hal ini mengakibatkan pekerjaan

yang menggunakan semen seperti plesteran, finishing tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana sehingga penyelesaian pekerjaannya tertunda. Realisasi di

lapangan membutuhkan tambahan waktu 20 minggu untuk menyelesaikan

(18)

58

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :

Persediaan semen di lapangan tidak dapat memenuhi kebutuhan semen yang

diperlukan selama proyek berlangsung, sehingga menyebabkan penyelesaian proyek

terlambat dari time schedule yang direncanakan. Hal lain yang menyebabkan

keterlambatan proyek antara lain kerusakan peralatan proyek, cuaca buruk , dan

Gambar

Tabel 5.1 Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasir dengan Metode MRP
Gambar 5.1 Grafik Kebutuhan Pasir dan Persediaan Pasir dengan Metode
tabel 4.4.1.4 Rekapitulasi Kebutuhan Semen, maka dapat dibuat tabel hubungan antara kebutuhan semen dan persediaan semen dengan metode MRP seperti pada
Grafik Kebutuhan Semen &amp; Persediaan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus 2, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Sesuai dengan penelitian Mutaaitin (2010), bahwa adanya hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan dengan tugas perawat pelaksana, yakni dalam hal ini dapat

Sebagian kalangan juga melontarkan rasa skeptisme terhadap efektivitas bank pertanian, dengan argumen diantaranya: (1) bank kredit yang bersifat satu sektor

Sejauh ini belum ada kowi lokal yang mempunyai karakteristik khusus peleburan limbah kaca yaitu : limbah kaca harus ditembak langsung oleh api , kowi tidak boleh terlalu dalam

Usia ibu merupakan salah satu factor yang menyebabkan kejadian bayi dengan berat lahir rendah, dimana angka kejadian tertinggi BBLR adalah pada usia dibawah 20

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, untuk mengantisipasi kerapuhan hubungan sosial antara seniman alam dengan seniman akademik,

menunjukkan bahwa penambahan bubur labu kuning dan tepung ketan dalam pembuatan dodol tidak berpengaruh nyata terhadap kadar karbohidrat pada dodol yang dihasilkan