HIBRID SEL SURYA DENGAN ENERGI ANGIN
ANSAL QADRI
10582112613
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
iii
nsal Qadri
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Unismuh Makassar
ABSTRAK
Pembangkit Listrik Sistem Hibrid Sel Surya Dengan Energi Angin. Dibimbing oleh
Zulfajri Basri Hasanuddin dan Adriani. Pembangkit sistem hibrid merupakan
penggabungan dua pemangkit, dengan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya
dengan pembangit listrik tenaga angin. Dalam perancangan ini memiliki tujuan untuk
memahami pentingya pembangkit listrik sistem hibrida dan untuk mengetahui daya yang
dihasilkan pembangkit sistem hibrid, agar kelak bisa diaplikasikan pada perancangan
selanjutnya dan masyarakat. Hasil pengujian pembangkit listrik sel surya mendapatkan
rata-rata daya 16 watt sedangkat pada pembangkit listrik tenaga angin maksimal daya
yang dihasilkan sampai 6,25 watt. Pengujian pembangkit listrik sistem habrid
menghasilkan tegangan rata-rata 12 vdc dengan arus 1.5 ampere sehingga rata-rata daya
dihasilkan pembangkit sistem hibrid 18 watt
iv
limpahan rahmat, kesehatan dan kekuatan-Nya-lah sehingga penulis dapat
menyusun proposal,dan penulis dapat menyelesaikan dengan baik. Salam dan
shalawat semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
sebagai Uswatun Hasanah dan Rahmatan Lil alamin.
Tugas proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang
harus ditempuh dalam rangka penyelesaian program studi pada jurusan Elektro
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun juduk tugas
proposal adalah:
bangkit Listrik Sistem Hibrida Sel Surya Dengan Energi
Angin
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan proposal ini
masih dapat kekukrangan - kekurangan, hal ini disebabkan penulis sebagai
manusia biasa tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan baik itu di tinjau dari
segi tehnis penulisan maupun dari penyususnan kalimat. oleh karenaitu, penulis
menerima dengan ikhlas dan senang hati segala koreksi serta perbaikan guna
menyempurnakan tulisan ini agar kelak dapat bermanfaat
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan motivasi, bantuan, arahan dan bimbiungan
dalam penyusunan proposal ini. Terutama kepada :
1. Bapak. Ir. Hamzah Al Imran, S.T.,M.T selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar.
v
2. Bapak Umar Katu, S.T.,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Dr. Ir. H. Zulfajri Basri Hasanuddin, M.Eng, Selaku Pembimbing I yang
telah memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Adriani S.T.,M.T Selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis, sehingga proposal ini dapat terselesaikan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Dan Staf Fakultas Teknik atas segala waktunya telah
mendidik dan melayani penulis selama mengikuti belajar megajar di
Universitas Muhammadiyah Makassar
6. Ayahanda dan Ibunda serta keluarga yang tercinta, penulis mengucapkan
terimah kasih yang sebesar-besarnya atas segala limpahan kasih saying,
doa,dan pengorbanannya terutama dalam bentuk materi dalam
penyelesaian kuliah.
7. Saudara-saudaraku serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Elektro Angkatan 2013 yang dengan keakraban dan rasa
persaudaraannya banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan, baik moril
maupun materi selama penelitian dan perancangan berlangsung.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa-jasa beliau yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Akhir
kata, tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekuragan dan
vi
vii
A
A
AM
!"L...
#HALAMA
$!E
E
"J
"A
$...
##AB
A
%...
# ## %A
A
!E
$&A
$A
...
# 'A
A
...
'##A
A
&AMBA
...
x
A
A
ABEL
...
xi
BAB
!E
$AH
"L
"A
$A. Latar Belakang...
1
B. Rumusan Masalah...
2
C. Tujuan Penelitian...
2
D. Batasan Masalah...
2
E. Sistematika Penulisan...
3
BAB
$JA
"A
$!"A
%A
A. PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida)...
4
A.1 Pengertian PLTH ...
4
A.2 Prinsip Kerja PLTH ...
5
viii
C. Pembangkit Listrik Tenaga Angin... 12
C.1 Pengertian PLTA ... 12
D. Teknologi Hybrid Berbasis Energgi Surya dan Angin ... 15
D.1 Pengertian Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan
Angin ... 15
D.2 Mekanisme Kerja Dan Inovasi Pembangkit Listrik Tenaga
Hibrid Berbasis Energi surya dan Angin ... 18
D.3 Pemodelan Sistem Pembangkit Energi Angin... 19
D.4 Pemodelan Sistem Pembangkit Energi Surya... 22
D.5 Baterai... 22
BAB
(( (ME
)* +*L
*,( -E
.EL
()(/.A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24
B. Alat dan Bahan ... 24
C. Cara Kerja... 25
D. Flowchart Alur Penelitian... 26
BAB
( 0HA
1 ( 2+A
.A
.AL
( 1 ( 1A. Perancangan Alat... 27
ix
B.1 Hasil Pengujian Tanpa Beban... 29
B.2 Hasil Pengujian Menggunakan Beban... 34
C. Pembahasan ... 35
C.1 Daya Input sel Surya... 35
C.2 Daya Output sel Surya ... 36
C.3 Daya Output sel Energi Angin... 36
C.4 Daya Output Energi Sistem Hibrid... 37
C.5 Hubungan Daya dan aki... 37
D. Kelebihan dan Kekurangan Alat ... 38
D.1 Kelebihan Alat... 38
D.2 Kekurangan Alat... 38
BAB
34
E
56 764A. Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 39
8A
97A
: 46;7A
<A
LAM
4=:A
5Gambar 2.2 PLTH system Serial ... 7
Gambar 2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Surya... 8
Gambar 2.4 Pembangkit listrik solar cell... 9
Gambar 2.5 Pembangkit listrik Tenaga angin... 14
Gambar 2.6 Pembangkit listrik Tenaga Hibrid ... 16
Gambar 2.7 Lampu jalan bertenaga Hibrid... 17
Gambar 2.8 Komponen Sistem Bambangkit... 19
Gambar 2.9 Perubahan energi foton menjadi tenaga listrik... 22
Gambar 3.1 Bagan Air ... 26
Gambar 4.1 Rangkaian Alat Secara Fisik ... 27
Gambar 4.2 Rangkaian Pembangkit Listrik Sistem Hibrid... 28
Gambar 4.3 Grafik perbandingan daya, arus, dan tegangan
terhadap waktu ... 31
Gambar 4.4 Grafik perbandingan daya, arus, dan tegangan
terhadap waktu ... 33
F
i
G
A
HIJKIJBE
LMNOPQ
2
RS TUVWX YXNVZXV[NVZXW P NQYPO NZNX\P]ONV Z^X __PVN ZNNVZX VRRRRRRRRRRRRRRRRRRR12
MNOPQ2
R` MX VZ^ N_TP aP \ N_NVbVZX VScdWX N_NYe Pf] g^ NNVM NVNhRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR13
MNOPQ4
RS i N_N\ PVZg^g fNV_P ZNVZNVW NVNfg Y^PQ g Nf NVYPQYgf[NRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR`j MNOPQkR` i N_N\ PVZg^g fNV_P ZNVZNVW NVNfg Y^PQ g Nf NVlm nYPQYgf[NRRRRRRRRRRRRRRRRRoc MNOPQkRo i N_N\ PVZg^g fNV_P ZNVZNVW NVNfg Y^PQ g Nf NVp PVPfN_UfTXV aX fRRRRRRRRRRRRR31
MNOPQ4
Rk i N_N\ PVZg^g fNV_PZNVZNVW NVNfg Y^PQg Nf NVfPZgQN_Ufim_UimRRRRRRRRRo` MNOPQkRq i N_ N\ PVZg^g fNV\P]O NVZ^X _YX Y _P]rstu svRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRoo MNOPQkRw i N_Nh NYX Q\P V Zg xX NVOPONVRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRok1
e
t
r
s
t
r
y
s
st
r
ru
y
r
r
t
r
u
usaha
untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi minyak bumi melalui
diversivikasi sember energi termaksud pengembangan energi alternatif yang
memenuhi persyaratan energi masa depan yang murah, tersedia dalam jumlah
meliputi, fleksibel dan dalam penggunaan dan ramah terhadap lingkungan.
Semua persyaratan tersebut dapat dipenuhi dengan menggembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga surya (PLTS). Hal ini didukung dengan letak
Indonesia di daerah khatulistiwa yang mendapat sinar matahari dalam jumlah
besar sepanjang tahun, sehingga sistem ini sangat memungkinkan untuk
dikembangkan penggunaannya.
Dalam hal ini juga memanfaatkan angin yang ada dimana angin bisa
dimanfaatkan dikonversikan menjadi tenaga listrik.
Untuk mengatasi masalah itu maka Pembangkit Listrik Tenaga Konversi
Energi Angin (PLTKEA) perlu untuk diselingi (
¡¢ £¤ £¥¦¤) dengan pembangkit
lainnya. Dalam hal ini penulis memilih Pembangkit Listrik Tenaga Sel Surya
sebagai pembangkit pendukungnya.
2
§¨ ©
u
ªu
« ¬®¬«¬¯ ¬°Dalam tugas akhir ini akan dilakukan rumusan masalah mengenai pembangkit
listrik sistem hibrida sel surya dengan energi angin sebagai berikut :
1. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik sistem
±²³´µ ¶sel surya
dengan energi angin. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik hanya
berbasis salah satu dari energi surya dan angin?
2. Mengapa pembangkit listrik tenaga
± ²³´µ¶berbasis energi surya dan angin
menjadi sangat penting?
·¨ ¸
u
¹u
¼enu
¯i
«¬Tujuan penulisan ini adalah :
1. Memahami pentingnya pembangkit listrik sistem hibrida sel surya
dengan energi angin.
2. Untuk mengetahui daya yang dihasilkan pada pembangkit sistem
±µ ³´µ¶.
»¨ §¬¼¬« ¬®¬«¬¯ ¬°
Pada tugas akhir ini dilakukan pembatasan-pembatasan agar masalah yang
dibahas menjadi lebih terarah:
1. Mempertimbangkan aspek-aspek dalam pembangkit listrik sistem
hibrida sel surya dengan energi angin.
2. Penelitian ini dilakukan pada Wilayah Makassar.
½¾ ¿
iste
ÀÁti
ÂÁÃÄnu
Åi
Æ ÁÇAdapun sistematika yang digunakan dalam peyusunan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat penelitian
serta sistematika.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang pokok pembahasan teori atau materi yang
mendasari dalam pelaksanaan penelitian ini.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan tentang tempat pelaksanaan penelitian serta metode yang
diterapkan dalam tugas akhir ini.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang perancangan dan hasil
perancangan dari alat tersebut, serta hasil pengujian yang telah
penulis lakukan.
BAB V. PENUTUP
Dalam bagian ini akan dibahas penjelasan atau kesimpulan dan
saran akhir dari hasil perakitan dan pengujian alat yang telah
dilakukan.
4
ËÊ ÌÉÍÉÎ Ï ÍÐ ËÉÑ É
ÒÓ ÔÕÖ×ØÔÙÚ
emb
gkit
Õistrik
Öen
ÙÛ Ù×ibrid
ÙÜ ÒÓÝ ÔÞngerti
ÙÚÔÕÖ× ßy
àáâ ã äåst
æm
çt
çu
è é êë çìíîït
ðïstr
ï î ñéì çí ç ò ïë óïô õèðñ ò ö çôç÷çø ùéêë çn
íîït
֕str
ïîy
çn
ít
éôïr
r
ï ÷ éë ïø ôçr
ï ú çtu
êçûçê ùéêë çn
íîït
ôï êçì ç ê éìíí çë üì íîçn
ë éëér
ç ùç ú üêë ér
én
ér
íï çy
n
í ôçùçt
ôï ùér
ë çøçru
ï õr
æý æw
þ àÿ æ çt
çu y
çn
ít
ï ôçî ôçp
çt
ôï ùér
ë çø çru
ïnr
æý æw
þàÿ æ èðñò ïì ï êéêçn
ççt
îçn
r
éì éw
çë ÷é éì ér
íï ú éë çí çï úüêë ér ut
çê ç õpr
ïêér
öy
çn
í ôï î êë ïì úï îçn
ôéìí çn
ï éúé÷í éì ér
çtor
ú éëçíçïúüêë ér
éì ér
íy
ûçô çn
íçn
õú éîüì ôér
ö çêë çr
úïst
éê èðñòy
çn
íê én
íî êë ïì çú ïîçn
ñ éì çí çs
ury
çô çn
ñ én
çí ç çìíïn
pun t
n
r
unt
un
tu
n
t
r
w
r
y
n
n
t
r
s
r
r
t
r
n
y
n
n
n
r
tor s
t
p
t
y
n
! !"!n
unt
p
t
"n
r
y
str
n
r
n
r
t
u
"n
r
t
n
str
rt
#r
tr
st r
rt
"n
"ry
$ % &rr
t
r
'( )t
t
r
t
r
t
*r
t
r
t
r
y
n
n
+,-- . / 0 %1nt
t
y
' )
nput
sury
puny
rr
' ()n
s
sury
' )y
n
t
!n
2
3
nput
=
G x A ...(2.1)
Dimana :
G = Irradiasi Matahari (W/m
2
)
A= Luas Panel Sel Surya
Sedangkan Daya Output (P
output
) sel surya dapat diketahui dengan rumus
sebagai berikut :
P
output
= V x I ...(2.2)
Dimana:
V = Tegangan Output (Volt)
I = Arus Output (Ampere)
456 78
insip
9erj
:7; < =Pembangkit Listrik tenaga Hibrid (PLTH) pada prinsipnya mengkonversi
sinar matahari menjadi listrik DC. Mengingat sistem hibrida menggunakan solar
6
>?@AB C?B?D EFDB ?G ?
y
n
H IFJF> K?ny
? J C?n
LAD F?ny
? CML?DKF@ HJ ?n
K?M J L Ar
M D?upun
>?r
? B AB ND?J ? DOCFBsury
? CAn
H?n
J ?>?Ms
t
?s
>Ar
>?ABn
y
?n
H KAL ?r
P> 100
Wp/panel) lebih disukai, dengan demikian dapat mengurangi kebutuhan
kebutuhan kabel koneksi. listik yang dihasilkan oleh panel surya, sebelum masuk
kejaringan distribusi dikonversi menjadi listrik AC (
Q Rt
ST UVWi
UX Y ZT T Sn t
), oleh
karenaitu
ouyput
dari panel solar diusahakan
volt
VXS>12VDC (
syst
Sm volt
VXS48v
120VDC umum dipakai). BP solar mengeluarkan panelsurya 130 Wp
dengan
syst
Sm
volt
VXSyang tinggi. Koneksi seri /paralel antara panel surya juga
disertai dengan diode-diode pengamanan (
[\] V^s
_i
`aSdan
[R`bki
UX _i
`aS cuntuk mencegah
de`TWbi
T buit
fgot
d] `Wfdan
TSv
Sr
^SbZT TSnt
.
Semua pembangkit daya mensuplai daya DC ke dalam baterai, setiap komponen
harus dilengkapi dengan
beVTXS bontroll
Sr
sendiri, untuk menjamin operasi yang
handal sistem ini, generator dan inverter harus didisain agar dapat melayani beban
puncak. Pada sistem ini sejumlah besar energi yang dibangkitkan dilewatkan
melalui baterai, siklus baterai bank menjadi naik dan mengurangi efisiensi sistem,
daya listrik dari genset di DC kan dan diubah kembali menjadi AC sebelum
disuplai ke beban sehingga terjadi rugi-rugi yang signifikan.
hij ki
r
lmlnop qsyst
r jsrr
tiunop qvtrj
st
v rr
tiut wtjrjt ut xtkr kri yir
x run
zz{uin
int
ir
iu itn
| im hrwv rt
}i yit
}t }t vitn unt
{x }i yit
}tkr kiwts
r~ir
iopt
tj iu vrw
ixu
j rwv { yu it kr ki
n
u
zi jrwztv t kit
rr
it tn
zzi j rw~ip
it st
it
r Charge
(SOC) 70-80%,
b. Tidak diperlukan saklar AC diantara sumber energi, menyederhanakan
komponen antar muka keluaran, daya yang disuplai ke beban tidak
terinterupsi ketika genset di start.
Kelemahan atau kerugian apabila menggunakan sistem ini adalah :
a. Inverter tak dapat beroperasiparalel dengan genset, sehingga inverter harus
didisain untuk mensuplai beban puncak,
b. siklus baterai menjadi tinggi, sehingga mengurangi umur baterai, profil
siklus membutuhkan baterai bank yang besar, untuk membatasi DOD
(
pt
i
)
8
tot
r
r
t t
t
¡ ¡n
r
sun
r
n
¢rt
r
n
n
¡t
n
n
y
tot
¡ ¡ ¡ ¡
n
p
t
n
t
£m
£ ¤¥£n
¦y
§¨©emb
ª«gkit
¬istrik
en
ª®ª¯ur
°ª§¨±©
engerti
ª«©¬¯²©emb
ª«gkit
¬istrik
en
ª®ª¯ur
°ª³´ ¡
t
µstr
¶n
·ury
r
sury
r
n
¡r
n
r
t
r
t
y
n
p
t
¡r
r
n
t
rs
nny
¡r
¶ ¸ ¸ ¡r
¡ s
r
sury
t
¸o
y
n
n
t
n
¡r
r
sury
¹ t
r
unt
n
y
¡ n
str
· ¡r
r
t
r
t
y
n
r
n
¸ sy
r
t t
ny
¡r
t r
w
¡ n
¸¢r
º r
str
t
t
º r
» ¡r
p
n
n
¡¼ r
y
n
p
r
sury
½¡r
¾¿ ´ ¡n
t
µstr
¶ n
·ury
À
ot
ÁÂÃÄt
ÁÂÅÆÅsury
Å Çn
ÈÉÂÁÃÄÅ ÃÁÊÅÅr
ËÌËÌ ÅÈÅ ÍÅ ÈÅt
Än
ÆÎÅt
ÃÅt
ÄÃÏy
ÐÊËÎË ÍÑÒÓ ÅÔ ÄÂÄt
Ántuny
Å ÈÅ ÍÅt
Ì ÁÂÕÅ ÈÄ ÃÅÔÅ Ös
Åtu
ÍÅt
ÉÎÅn
ÎÄt
Å ÈÅÔÅÌÌ Ányusun
ÍÁ
r
ÁÂÊÅ ÂÅ Ån
ÁÂÁr
ÆÄÈÄÌÅ ÃÅÈÁÍÅÂÒ × ÁÔÅÄn
Ätu pot
ÁÂÃÄÄÂÄÃÁt
ÄÈÅÎ Ây
ÅÈÅp
Åt
Ì ÁÂÕÅ ÈÄ ÍÁny
ÁÕËÎ ÈÄt
ÁÂÆÅÖ ÍÅÂÅsny
Å Äsu
Î ØÄ ÃÄs
ÔÄstr
ÄÎ Åy
n
Æs
ÁÔÅÌÅ ÄÂÄ ÌÁÂÆÖÅnt
ËÄÇÂÈÉÂÁÃÄ ÅÒ ×Ë ÍÔÅÄ ÁÂÁ
r
ÆÄsury
Å ÈÅr
Ä ÃÄÂÅr
ÌÅt
Å ÖÅÄr
y
Ån
Æ ÈÄt
Ár
ÄÌ Å ÉÔÁÖp
Ár
Ì ËÎÅÅn
ÙËÌ Ä ÃÅÂÆÅ
t
Ô ËÅr
ÙÄÅ ÃÅ Ù ÁÃÅrny
Åy
ÅÄtu
Ì ÁÂÊÅ ÍÅÄ Úx 102
4 joule pertahun, energi
ini setara dengan 2 x 1017 Watt. Jumlah energi sebesar itu setara dengan 10.000
kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini. Dengan kata lain, dengan menutup
0,1 persen saja permukaan bumi dengan divais solar sel yang memiliki efisiensi
10 % sudah mampu untuk menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini.
Gambar 2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Tenaga matahari dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan dua cara
yaitu:
10
ÛÜ ÝÞßà
o
oolt
áâ ã äÝå æ çvi
ãçè Ût
Ûu
éßêá ë ìçll
íy
Û îtu
ï ðñòóôÛõ öÛõÛÛy
ï Ût
Ûõ Ûr
î ÷Ûñòsun
ò ïðñø Ûù î ÷ îstr
îúÜCara ini umumnya digunakan di daerah terpencil
yang belum ada jaringan listrik konvensional. Penggunaan
ûÞßàovol
áâ ãbanyak
digunakan untuk kalkulator, jam tangan, rambu-rambu jalan, lampu
penerangan taman, dsb.
b. Solar Power Plants, sistem ini tidak secara langsung menghasilkan listrik yaitu
panas yang dihasilkan alat pengumpul panas matahari digunakan untuk
memanaskan suatu cairan sehingga menghasilkan tenaga uap untuk tenaga
generator.
üýþÿ
rinsip erj
ÿSemua teknologi berbasis semi-konduktor bekerja dengan prinsip yang sama,
foton dari sinar matahari menerpa elektron di dalam sel PV sehingga memberikan
energi yang cukup bagi sebagian elektron untuk berpindah dari junction
semi-konduktor dan menimbulkan tekanan listrik. Alasan untuk tekanan ini adalah
bahwa ada ketidakseimbangan listrik, terlalu banyak elektron (bermuatan negatif)
pada satu sisi junction, dan terdapat terlalu banyak muatan positif di sisi lainnya.
Pada saat elektron mengalir dari tempat dengan terlalu banyak elektron ke tempat
dengan terlaku sedikit elektron, maka tekanan akan berkurang. Hal ini terjadi
ketika ada interkoneksi di antara sel. Pada saat sel saling dihubungkan, maka
terciptalah modul. Modul surya menghasilkan Arus Searah (DC) yang berarti arus
satu arah. Ini berlaku sama pada batrei. Kebalikan dari Arus Searah adalah Arus
Bolak-Balik (AC). Sumber Arus Bolak-Balik secara teratur membalikkan
r
t
r
t
n
r
t
u
n
un
n
r
n
rus
C) untuk mengoperasikannya, maka Arus Searah (DC) dari modul PV harus
diubah menjadi Arus Bolak-Balik (AC). Lebih mudahnya menerangkan cara kerja
panel surya photovoltaic yaitu foton dari cahaya matahari menabrak elektron
menjadi suatu energi yang lebih tinggi sehingga terjadi listrik. Istilah photovoltaic
menjelaskan mode operasi suatu photodiode dimana arus yang melalui device
selururuhnya terjadi karena adanya perubahan induksi tenaga cahaya.
Sistem PLTS memiliki beberapa keunggulan antara lain :
a. Ramah lingkungan karena pembangkit listrik ini tidak memerlukan generator
untuk menghasilkan energy listrik, karena panel surya akan menghasilkan
energy listrik jika terkena sinar matahari
b. Tidak membutuhkan bahan bakar seperti bensi dan solar dalam
penggunaannya
c. Sumber energy yang berkelanjutan karena energy berasal dari matahari,
selama ada sinar matahari panel surya akan tetap bisa bekerja untuk
menghasilkan energy listrik
Sistem PLTS memiliki beberapa kekurangan antara lain :
a. Harga pemasangan / pembuatan relative mahal karena banyak menggunakan
panel surya dan baterai sebagai penyimpanannya
b. Tidak berfungsi dimalam hari
c. Membutuhkan perangkta tambahan dalam dalam pemakaian, umumnya
setelah dari panel surya tegangan yang dihasilkan adalah arus searah (DC),
jadi agar bisa menjadi tegangang AC (bolak-balik) membutuhkan perangkat
12
t
n s
rt
!onv
"rt
"r
#C
to
AC. Untuk menaikkan tegangan
membutuhkan
"inv
nt
"r
dan sebagai penyimpanannya membutuhkan baretai
$%&'
mb
()gkit
*istrik
+en
(, (-ngin
$%.&'
ngerti
()&emb
()gkit
*istrik
+en
(, (-ngin
Pembangkit listrik Tenaga Angin Energi angin adalah sama halnya dengan
energi surya, yaitu merupakan salah satu dari energi alternatif
non
/osil
yang
bersifat
0"n
"w
123"dimana ketersediaannya di alam ini sangat berlimpah.
Teknologi berbasis energi angin adalah teknologi yang memanfaatkan sumber
energi angin. Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak
merata di atas permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan mengembang
menjadi ringan dan bergerak naik ke atas, sedangkan udara yang lebih dingin
akan lebih berat dan bergerak menempati daerah tersebut. Perbedaan tekanan
atmosfer pada suatu daerah yang disebabkan oleh perbedaan temperatur akan
menghasilkan sebuah gaya. Syarat
syarat dan kondisi angin yang dapat
digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut.
4 5678 9:9:94 ;
n
<= 5t
=7 >7 ?5t
5n
5n
<;n
@A BC;5t
5s
?7r
B D= 55n t
5E5FG E<;
n
=785s
H 5C585F 6 5t
5s
B;E;BDB C5n
5E<;n
=785s
I 5C5l
5h
65t
5s
m
5
ksim
um
energi
5ngin y
5ng d
5?5t dim
5nf
55tk
5n untuk m
engh
5sil
= 5n energi
listri
= 9 J E7
r
<; 5n
<;n
C 5p
5t
C;= KEL7r
M;= 5n
B 7EN 5C ; 7E7r
<; B7= 5E;= Os
7 ?7rt
; ?5C5 ?7 E<<;8;n
<5n
6 ;N ;O 5t
5upun unt
D= B7B KB?5 5;r
9 P5C5 ?7r
= 7B6 5n
<5nny
5O 7 E7r
<;5E<;
n
C;= KEL7r
M;= 5n
B 7n
N5C;7 E7r
<;B 7= 5E;= OC5n
C;= KEL7r
M;= 5n
=7B6 58 ;B 7 EN5C; 7 E7r
<; 8 ;str
;= 9 Q 58 5B 67nt
D= Ey
5 M 765<5; 7 E7r
<; 8 ;str
;= O B5= 5 7 E7r
< ; C5?5t
C;tr
5EM B ;M;= 5n
C5n
C5?5t
C;<D E5= 5n unt
D=B7 E> 5tu
?758 5r
t
5n
Rp
7r
585t
5n
787 = Sr
KE;= 9 4D T6 ;n
Gn
<;n
5C585F = ;n
> ;r
5n
<;n
y
5n
< C;<un
5= 5n unt
D= B 7B6 5n
<= ;t
= 5n t
7E5<514
U VW XV
r
YZ[ \ ]W XVn
^_`t
a`str
` _b]n
V ^Vcn
^`n
bdeX`
n
Vf ^`n
` f` gVhVVw
ViVny
h`Xd Vt unt
d_W ]f ^V_ jWjh Vk` _] Xdld mVn
gVr
V g]t
Vf`hVi VWW] i V_d_ Vn
g]f ^^` i`n
^Vn p
Vh` n_] g]r
i d Vn
`r
` ^Vk `Z\
r
`fk `p
hVk Vr
_]r
oVhVr
`tur
X`n
Vn
^`n
VhVi VmW]n
^d XVm]f]r
^`W ]_ Vf`s
hVr
` Vf ^`n
W]fo Vh` ]f]r
^`put
Vr
gVh V _` fp`nr
i Viu put
Vr
Vn
_` fp`r
h`^df V_Vn unt
d_W ]W
ut
Vr
^]f]r
Vtor
nVy
n
^V_ m`rny
VV_Vn
W ]n
^mVk `i_ Vn
i`str
`_ Zq V
y
V rutput
s \output
t ]f]r
^` Vn
^`n
hVgVt
h`_]t
Vmd` h]n
^Vn r
dWus
k] X V ^V` X]r
`_dlu\
output
= V x I ...(2.3)
Dimana:
V = Tegangan Output (Volt)
I = Arus Output (Ampere)
vw x
eknologi
yybrid
z{|}erb
s
~nergi
ur
{d
{ngin
vwngerti
{ xeknologi
yybrid
z{|}erb
s
~nergi
ur
{ {ngin
st
t
u
t
str
y
n
n
t
n
t
u
nt
r
nt
r
t
u
n
t
str
n
r
n
r
y
r
r
str
n
t
unt
n
r
w
y
r
w
n
t
str
r
n
r
n
r
t
r
r
n y
n
p
r
n unt
n
n
r
n pot
n
r
sury
n
t t
n
n
nt
t
s r
r
t
¡r
t
¢ ¡£ ¤¥ ¦ §unt
n
r
t
r
s
r
sury
n
r
n
t t
r
p
nt
t
t
n y
n
t
nt
n
s
t
¨n
r
n
n
© pun
sury
t
p
t
ªr
un
t
t
r
n
p
t
r
ª unt
n
n
r
str
tu
y
« ¨ ny
r
s
tu
n
r
n
n
n
t
t
su
n t
o
r
y
n
un
§ n
n
§ n
n
o
¬r
s
r
ury
n
®n
®p
n
n
n
n
t
str
t
n
n
¨ upun
t
t
r
¨ t
¨ s
t
r
t
y
r
nt
t
r
© n
t
t
u
t
n
t
r
ny
t
str
n
r
n
r
n
¨ str
t
t
p
n
r
y
t
n
n
n
oyo
r
¡n
sury
n
p
r
t
r
t
rus
s
o
str
16
¯ °± ²³´µ¶·t
¸ ·str
· ¶ · ´· ¹º ¹º ¶unt
» ¶ ¼³°r
³½ ³y
n
µ ¹» ³¹ ³ny
³s
°r
·n
µ ²°r
» ²³ ½ ¾» ²³½ ¿ °À °rt
· ¼· À °¿· ¿·r
À ³nt
³·Á ¯ °±²³´µ¶·t
¸ ·str
·¶t
°´³µ³³´µ·n
¯ ÃÄ ÅÆ ¼· ¶º± ²· ´³¿· ¶³n
¼°´µ³n p
°±²³n
µ¶·t
¸ ·str
· ¶t
°´³ µ³sury
³ ¯ ÃÄ ÇÆ ³t
³u y
³n
µ ¼·¿ °²»È ½·²É·¼³ ¸ °²·½ » ´µµ» ¸Ê ¶³r
°´³ À °±² ³n
µ¶·t
¸ ·str
·¶ ½·²É·¼³ ·´· ¼³À ³t
±°± ³´Ë³³t
¶ ³n
¿· ´³r
± ³t
³½³r
· À ³¼³ ¿ ³³t
¶°¹ °À ³t
³n
³n
µ·n r
°´¼³½ ¼³n
¿°²³¸· ¶´Ì³ ± °±³n
˳³t
¶ ³n
°´°r
µ· ³´µ·n
À ³¼³¿³³t
±°´¼» ´µÁ ͳ± ²³r
ÎÁÏ ¯ °± ²³n
µ·t
à ·str
· ¶Ä °´³µ³Ðy
²É· ¼ÑÒÓ ÔÒ
r
ÕÖ×Ø ÙÓ ÔÒn
ÚÛt
ÜÛstr
Û ÝÞÙßÒÚÒày
ÔáÛ â ãÒÓun
ÝÙÝä áÒn
ÚÒnnny
Òy
ÒÛtu t
ÙÝß åæ åÚÛ çÛÔáÛ â ÔÙr
ÔÒèÛs
Ùn
Ùr
ÚÛsury
Ò âÒn
ÒßÚÛn
ÛßÛ ç Òny
Ò â ÒéÒt
âÛÚäßÒÝ Òn
âÛ âÒ Ùr
Òçt
ÙÙrt
ntu
ÝÒr
ÙßÒt
Ùt
Òp
êu
ÚÒ ÔÙr
ÚÒntun
Ú éÒâÒ Òn
ÚÛ ßÖë ÚÒr p
ÒâÒs
ÒÒt
ÓÒÒ çÒt
Ûr
t
Û âÒÝÓÙÓÒ ß ìÒr
ÝÒn
Ùn
Ùr
ÚÛny
ÒÒæÒt
Û ßÛ ÓÒ èÛ ç âÒéÒt
âÛ éÙr
Úun
ÒÝÒn
â Ùn
ÚÒn
Ó ÙÓÒßí ÒÒt
ÝÒn t
ÙßÒ ÚÒ Òn
ÚÛ ßÖ î Òr
Ùn
Òt
Û âÒÝ èÙÓ äÒ âÒÙr
Ò ç ÓÙÓ Û æÛÝÛ ÝÙ ìÙp
Òt
Òn
Òn
ÚÛn y
Òn
Ú ìäÝäéunt
äÝ Ó ÙßÚÚÙr
ÒÝ Òn
ÝÛ ß ìÛr
Òn
ÚÛn
t
Ùr
èÙ Ôä ï Ò ÚÒr
æÛstr
Û Ýt
Ùt
Òp
âÒéÒt
ÓÙn
ÚÒ æÛr
Ö î Ù ìÙp
Òt
Òn
Òn
ÚÛn
âÛ âÒr
Òt
Òn
ðn
â åßÙ èÛ Òr
Òt
Ò ñr
Òt
ÒÝä áÒn
ÚâÒr
ÛòÓ ós
Ö18
ôõö ÷
ek
øùisme
úøerj
ô øù û ùüý øþ ÿemb
øùgkit
istrik
en
øøibrid
erb
øþÿs
nergi
ur
øôøùngin
õt
n
rt
r
n
r
r
ut
r
o
o
!y
n
n
t
n
rus
str
" #str
n
$ur
n
n
ny
n y
n
r
s
% & "' $t y
n
s
t
t
r
r
$r
$sury
n
n
p
$r unt
% %str
"'r
$ $ ()*+,-ovolt
y
t
r
t
r
s
$ &" .t
t
r
$r
t
r
$n
$on
n
$n
on
&$t
/n
t
0n
str
n t
r
pt
"#str
r
n
sury
n
n
r
n
n
tu
$r
rus
$r
,1 2-t
-3 1 12nt
4C). Padahal alat rumah tangga
seperti televisi, radio, kulkas dan lain-lain, membutuhkan listrik berarus
bolak-balik (
5t
21+i
6-3 1 12nt
, AC). Untuk itulah dibutuhkan
inv
2rt
217pengubah arus
DC menjadi AC 220 Volt. Pembangkit listrik ini bisa menghasilkan daya 50
kilowatt atau cukup untuk 600 kepala keluarga, dengan masing-smasing keluarga
memakai daya listrik 450 watt.Inovasi dari listrik teknologi hibrid berbasis energi
surya dan angin ini yang penulis ketahui yaitu dapat diaplikasikan pada
lampulampu penerang jalan.
Angin hibrida gaya dan lampu bertenaga surya jalan konsep diri didukung
oleh energi terbarukan. Ini terdiri dari turbin angin ditempatkan tepat di atas solar
array. Kedua sumber-sumber energi bersih menghasilkan hingga 380 W. Energi
menghasilkan disimpan dalam baterai yang membantu dalam menerangi lampu
LED di malam hari.
89:;<
model
=>?istem
;emb
=>gkit
@nergi
Angin
B CD EFGHIJ
t
CGCr
HJ Fn
HJn
DCGHKEFL Cn
CHJr
IJGCt
J Iy
Fn
HMJL FN JO IFn
Fn
HJn
DCGP FMJ CGCr
HJ O Jstr
JIQ RSD T SGCn ut
FD Fp
CDEFn
HIJt
Cn
Cr
HJ Fn
HJn
FM FO FLtur
EJn
FGHJ
n
Uwi
VWt
XY Z[ V\ ]^ KGJt
HCGCr
Ftor
O Jstr
J I U \l
\__`atri
b \V\Y` cio
n unit
d MFn
T CGHCGMFOJU_ontroll
\r
]s
CT CJrt
t
Cr
O JL Ft
T FM FHFDE Fr
eQfgFD EF
r
eQh R SDpon
Cn
NJCDst
T CDEFGHIJt
Cn
Cr
HJFGHJn
iDKDny
FM Fy
FCjCIkJjy
FGHMFT Ft
MJT FGCn
SOCLN CEKFLtur
EJn
Fn
HJn
L Fny
FN CECN F
r
el% -30%. Jadi rumus daya diatas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3
untuk mendapatkan hasil yang cukup eksak. Prinsip dasar kerja dari turbin angin
adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu
putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan
menghasilkan listrik.
Sebenarnya prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam
subsistem yang dapat meningkatkan
m`n\ty
dan efisiensi dari turbin angin, yaitu :
a.
o\`Y ZpqAlat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir
20
rs tu vwxyz
st
xm
{|}~n unt
~ }put
r
n
poros
t
xvu }r
rr
t
|t
| n
t t
r
t
n
}|n y
n
} r sr
t
| | r
u
| } r
}r
tor
|| |t
|t
| r
n
}op
r
|nny
s r
tor
| | n
n
} | n
r
}| |str
| | t
r r
t
|t
| r
y
}n
t
|t
~ snt
|r
n
n
}|n
|~r
|}~n
n
rr ny
n put
r
n y
n
} ~ ~ t
poros
}n
r
tor
|n
}} | t
| |t
| put
r
n
|| t
ru
}n
r
tor
s { r
| r
~ n
|r t put
r
n
rr|r
|nt
r
ny
ov
xu xv
rotor
uxvw wn
w
t
}n
r
tor put
~ r
t
| t
n
rus y
n
}~ ~p
r sr
s
r
tor
| tu
n t
r
nt
|} r ~t
n
|st
tur
r|n
}| s r
tor
| | t
}~r r
}| }r
| r
}| |str
|s | |r
p
r
ny
t
| r
| }n
n
}}~n t
or
| n
r
}t
|s |} tny
}n
u
tu
r
r
}n
r
tor
poros
}n
r
tor
| }n
n
}n
t
| r
rr
}n
t
|
r
s t
|tu
|| |}poros t
r
t st
tor y
n
}rnt
~ | |sny
~p
r
n
~ r
n
w
t y
n
} rnt
~loop
s t
| poros
}n
r
tor
~ |rrput
r
n t
r
| r
~r n
~ st
tor y
}|
rny
r
t
r
| r
~r n
~ | | n
| | n t
}n
}n
n
rus
|str
| t
rt
nt
~s ¡ }n
}n
n
rus
||str
y
n
} | | n
|| |ur
n
~| r | }r
n
||str
unt
~ |rny
|}~n
sy
r
t
s ¡ }n
}n
n
rus
|str
| y
n
} | | n
}n
r
tor
|| rr
~ C
¢£¤
t
¥r
¦£t
§n
¨ ©urr
¥nt
ªy
£¦¨ «¥«§¤ §¬§ ¥nt
®¬ ¨¥ ¤¯« £n
¨ ¬®° £n
¨ ¤¥ §±s
§ ¦®²¯§³£¤´ ³´ µ ¥ny
§« ¶£n
¥n
¥r
¨§· £r
¥n
£ ¬¥t
¥r
££²£t
n
´t
¥r
² ¥ ³§£ £n
£¬£n
¥n
¥r
¨§ £n
¨§n
¢t
§³ £¬ ²¥ ¶£¦¸ £n
¨± £r
§£n
¨§n
£¬ £n
²¥ ¤ £¤u t
¥² ¥ ³§£ªr
ǣ£´t
¥r
² ¥ ³§£ £n
¤ §str
§ ¬pun t
§³£¬ «¥ ¦¥nt
®´ ¹ ¤¥± ¬£¥r
n
£ §tu
³§¨®¦£¬£n
£¤£t
¶¥ny
§«¶£n
¥ ¦¥r
¨§y
£n
¨ ¥r
ºu
¦¨² § ²¥ £¨£§ £©¬»up
¥n
¥r
¨§ ¤ §str
§ ¬´ ·¥t
§ ¬£ ¥ £n
¶¥ ¦¨¨®¦£ £n
³££y
¤§str
§¬ « £sy
£r
£¬ £t
« ¥ ¦§¦¨¬ £t
£t
£u
´t
§¬£ ¬¥©¥ ¶£t
£n
£¦¨§n
²®£tu
³ £¥r
£± ²¥ ³ £¦¨ «¥nur
®¦¼« £¬£¬¥®½ ®± £n
¶¥r
Ǥnt
££n
£¬£n
³ £y
£¤§str
§ ¬½§ ³£¬³£¶£t t
¥rp
¥nu
± § ´ ¹ ¤¥±¬£r
¥n
£§tu
¤t
£¶¥r
¤u
«¥§«¶£ny
n
² ¥ £¨§£n
¥¦¥r
¨§y
£n
¨³§± £² § ¤¬£n
´t
§¬£t
¥r
¸£³§ ¬¥ ¤¥ §±£n
³££y
¶£³£s
££t tur
§n
£n
¨§n
¥rput
£r
¬¥ ¦© £n
¨ £t
£u s
££t
¶¥¦¨¨un
££n
³ ££y
¶£³ £ « £sy
£r
£¬ £t
« ¥®¦´nur
µ ¥§«¶£¦£ny
n
¥ ¦¥r
¨§ §n
§ ³§£¬¯« ¯³£²§³¥ ¦¨ £n
« ¥¦¨¨®¦£¬ £n
£¤£t
¶¥ny
§«p
£n
¥ ¦¥r
¨§ ´Contoh sederhana
yang dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah
aki mobil. Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup
besar. Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang
lebih) selama 0.5 jam pada daya 780 watt.
e. Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu daya
DC (Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari
generator dihasilkan catu daya AC (Alternating Current). Oleh karena itu
diperlukan rectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini.
22
¾¿ÀÁÂ
model
ÃÄÅistem
Áemb
ÃÄgkit
Ænergi
Åur
ÇÃÈÉÊË ÉÌÍ
n ut
ÎÊÎ ËÍ Ê ÏÎÌÐÑÒt
Ín
Ír
ÐÒsury
Î Î ÓÎÔÎ Õ Ö ÍÔ ×ot
ÉØÉÔt
ÎÒÑ ÙÚ Û Üy
ÎÐ
n
ÓÎËÎt
ÊÍn
ÐÝÏÎ Õ ÍÌÍr
ÐÒ Þ Î ÕÎÎy
Ù×oton
Ü ÊÍÌßÎ ÓÒ ÍÌÍr
ÐÒ ÔÒÒ Ñ àstr
á×ÍÑ×
ot
ÉØÉÔt
ÎÒ Ñ ÓÒt
Í Ê ÝÑÎn
ËÎ ÓÎt
ÎÕÝÌ âãäåÉÔÍ ÕæÍÞquerel dan sel surya per
tama kali
dibuat oleh Laboratorium Bell pada tahun 1954. Gambar 2.7 memperlihatkan
ilustrasi efek fotovoltaik yang mengubah energi foton menjadi listrik
Gambar 2.9 Perubahan energi foton menjadi tegangan listrik pada
sambungan p-n
¾¿çè Ãé
er
ÃêBaterai merupakan piranti penyimpan energi dalam bentuk elektrokimia
yang banyak digunakan untuk menyimpan energi untuk berbagai aplikasi.
Terdapat dua jenis baterai, yaitu:
a) Baterai primer, yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Reaksi
elektrokimia yang terjadi bersifat non-reversible (tidak dapat balik). Sehingga
setelah digunakan, baterai ini harus dibuang.
b) Baterai sekunder atau dikenal dengan baterai
ë ìíîïë ðì ïñòì(bisa diisi ulang).
óô
t
ôõö÷ øù úûüöýöü þ ÿöt
ôr
ö ù ùü ù øö öt
øù ùó ù øôn
úön
ôÿôr
ùýön
örus
õ ùstr
ùý øör
ùõûör
öt
ôr
ùôü ùs
ùü ù ôüúûÿö÷ ôüôr
úù ýùùö ôü ö øù ôüôr
úù õ ùstr
ù ýöøö óöö
t
øùúun
ö ýön
þøön
ôn
úûÿö÷ ôn
ôr
úù õùstr
ù ý ôü ö øù ýù ù öp
ö øö óööt
øùù ó ùöt
ôr
öùr
ô÷ör
úô öÿ õôùü ùt
ôr
øùùr
øör
ùl
i
ÿ ö ù øþni
k
l
mium
ùCd),
ni
k
l
m
t
ide (NiMH),
lit
um
ion
(Li-ion), lithiumpolymer
(Li-poly),
zi
r
. Baterai
l
i
merupakan jenis baterai yang paling
umum digunakan karena teknologi yang cukup mapan dan unjuk kerja yang
tinggi terhadap harga, serta mempunyai kerapatan energi yang paling kecil
terhadap berat dan isi. Baterai tipe
low
y
cle digunakan pada kendaraan
dimana diperlukan energi awal untuk menghidupkan mesin. Sedangkan untuk
penyimpanan energi, seperti dalam sistem pembangkit energi hibrid,
digunakan tipe
p
y
l
Kebutuhan baterai minimum (baterai hanya digunakan 50% untuk
pemenuhan kebutuhan listrik). Dengan demikian kebutuhan daya dikalikan 2 kali
lipat. Hubungan daya dan aki dapat dirumuskan sebagai berikut :
P
aki
= V
aki
x I
aki
...(2.4)
Dimana:
P
aki
= Daya Aki (Watt)
V
aki
= Tegangan Aki (Volt)
!
tu
" # $%&mp
' (&n
& )*t
* $+ ,- ,. /
t
/0-/- /1/. 023 0- 020-401056.0-7 6. /80 963: 632
;<=1/> 0kult
0s
?,2- /k
@6A63 0-?,2- /2 B. ,2:A C D- /3E 6F G020 33 0A@HIJ 6.
t
0-K. 0611/-- CI2
LM 10n
1/ N,16-9 OP A0 H0-:0/ M 10.0E Q /.0R0 F 2 0E463 D- /S,A 3/: 0 3 G6F0E E 01/ R0FG 020330AI T ) '# $T U $ <I K.0: <I ?0- 9VCE5/- 03 / WI X5,-9+
-3. Avo Meter
4. Bor Listrik
5. Tang Pemotong
2. Bahan
1. PV Array
2. Wind Turbine
3. Batery Benk
4. Inventer
5. Battery Charger
6. Solar Charger
7. Komputer
r
1
b ct
defgdh i jk jglmndo pdq jm e j
t
jre jt
j sltlslmhf olm n lm jf ploujmnk ft
q fh is fk h fh ilo vfus f eh lqh dsy
jelm njmlm lsnfjm nfm b2
b glmndo pdq jmw qjt
e jmxjvjmglo ulq fjm ejm p lm nlylk jm pjej jq j
t
e jm ujv jm ulst
dzdjm dmi dk o lm vfm ejsf vjq rvjqy
jm nt
fejk effmnfmk jmt
ls zje f b c lplst
f k ls dh jk jm jqjt
ejm ujv jm jm ny
hde jv ef ulqf b {fk jt
lsz jef k lsdh jk jm ujvjm jkjm o loplmn js dvfpje jplsjmy jm njmmjmi fmj by
3
b |jmy jn
njn
r |jmy j
n
njn
eln
njn m
ll
jk dk jn p
lm fnj
jdjn
hlyjr
jl
jn
nsun
nt
l
r
vjejp
lnt
ft
js y
jn
nm
u
mnk fn t
lrl
fujt
ejl
jm
p
ludjm
t
jn
jl
jt
b r glo jhjm njm k led j k ju lq ploujm nk ft
h lvfm nn olm z jef vfus fehlulq doolqjk dk jmplm n dz fjmb }b glmn
uj
fjn
~ b lq jk dk jmplm ndz fjmi lsvjejphfhilo
y
jm nefs jm y jm nb2
b lmndk dst
lnjm n jmy
jm n ef vjhf qk jm kledj p loujmnk ft
e jmo lo uls fk jm ulu jm hlvf mnnj e jpj
t
o lm nlt
jvdf k lojo pdjm ploujm nk ft
hfh i lovfus fek lt
fk juls ulu jmb
6
r
3
1
t
t
t
¡ ¡t
¢ ¡ £ y
¤¥ ¦§t
¨ t
¤t
¤t
©
7
® ¯µ ¶«°²¸¬t
´ ¯°²«°µ ¯µ«° ¹««t
¸ «°º ·µ ¶¯r
¯°¯r
²¬µ «t
«³«r
¬´«°¯° ¯r
²¬«°²¬° » ¼ ½ ¾erancangan
¼ ¿at
À°Á ·¸µ¯r
«°± «°²« «t
® ¯µ ¶«° ²¸¬t
¬str
¬¸º¬st
¯µ ÂÃÄÅ ÃÆ´ ¯° ²«°µ¯°²²« ¶·°²¸«°s
¯sury
« ´«° ¯° ¯r
²¬«°²¬° µ ¯µ¯r
·¸«° ««t s
¯® ¯rt
¬ Ç È«r
É ¯ ,
G
¯° ¯Ê «Á ÈÊ ËÉ,
ÌÉÀÍ Î¸¬,
Ï «° ²¸ «¬ «°Ð ¯°Ñ¯« Ê« ³ ÍÏ «°²¸ «¬«°Ï ¯ ²·«ÁÈÊËÉÁÈËÉ,
Ò« ¶¯,
´«°Ì ¯¶«°.
G
«µ ¶«Ê4.1
Ï «°²¸ «¬«°««Áº¯±« Ê«¹¬ º¬¸Ó
8
ÔÕÖ ×Õ
r
ØÙÚÛ Õngk
Õi
Õn
Üem
×Õngkit
Ýistrik
Þistem
ß à×ái
â ÜÕ âÕg
Õm
×Õr
ØÙÚ ÙÜem
×Õngkit listrik sistem
hi
×ái
ââãng
Õn m
engg
Õ ×äåg
æÕn
âä Õpem
×Õ
ngkit listrik ter
×ÕçÕr
äæÕn y
Õitu pem
×Õngkit listrik te
åÕ èÕ Õngin
âÕn
pem
×Õ
ngkit listrik te
åÕg
Õsury
Õ Ù é ãti
æÕke
âä Õpem
×Õngkit m
engh
Õsil
æÕn energi
listrik kem
ä âàÕn
âà çä ×äng
æÕn ke
êë ì äåíäæ Öãåî àÖ ïÕå í ã èÕåèÕå æã ð éI
âÕå Ö ãåîäïñÕ àíãèÕåèÕåæã× ã×Õå.
ò ó ôasil
õengujian
ö ÷at
ÜÕ âÕ ïãáÕåøÕåèÕå ÕñÕí ï ãÖ ×Õåèæ àí ñàùí áàæ ù à ùíãÖ çà×áàâ,
æÕÖà Ö ãÖ×Õèà âäÕ çÕ ùàñ ï ãå èä ú àÕåû îÕ àíä ïãåèä ú àÕå í Õå ïÕ ×ã×Õå âÕå ï ãåèä ú àÕå ÖãåèèäåÕ æÕå ×ã×Õåû Õ âÕïäåçÕ ùàñåîÕùã×ÕèÕà×ãáàæäí:
ý þÿ
asil
engujian
anpa
ýeban
t
e
ri
m
i m
el
k
n pengukur
n t
np
n
kel
r
n sel sury
n energi
ngin
enguku
r
n ini
l
n
l
nt
i
m
pus
rs
t
s
y
ss
r
07.00
17.00
.
4.1
! "#
$%& '$'& !"$#& (
07.00
10
1
10
)08.00
11
1,2
13,2
)09.00
11.3
1,4
15,8
)10.00
11
1,5
16,5
*11.00
12
1,5
18,5
)12.00
12
1,9
22,8
)13.00
12
1,5
18
)14.00
10
1,5
15
15.00
11
1
11
*16.00
10.7
1
10,7
*17.00
9
0.5
4.5
*-./012345 .
t
.pengukur
.n teg
.ng
.n
6.n
.rus
kel
7.r
.n
89 :;01; 7<=. > .?@ 7 A 0BC7?7<.B -0 C.BC.BDE F G< 7;DGF 5.=.D> F H0 @0< .BC.B07.00
11
0,5
5,5
90< .I08.00
12
0,6
7,2
90< .I09.00
12
0,6
7,2
90< .I10.00
12
1
12
80<.J.B11.00
12
1
12
90< .I12.00
11
0,9
9,9
90< .I13.00
12
0,9
10,8
90< .I14.00
12
1,4
16,8
K0B6 7B C15.00
11
1
11
80<.J.B16.00
12
1,1
13,2
80<.J.B17.00
12
1
12
80<.J.B L0M0<@N =.BC @0<1NI.@ M.6. @./014.1
6 .B @./014.2
6 .M.@ 6NC.O/.< ? .B 60BC.B C<.PN?3 - 0C.BC.BQ .<7;,
6.B 6.=. =.BC6NI.;N1?.B R10 I ;01 ; 7<=. @N6 .? ; @ ./N1. H
.1 NBN 6N;0/ ./?.B?.<0B. ?RB6N;NS7.S.M.6 . ;..@M0BC7 ?7< .B/0< 7/ .I-
7/.I;0 INBCC. ;NB .< =.BC6N@0 <N O.R10 I;01;7<=.T 7C./0 < 7/ .I-
7/.I3A 0<I.@N?.BC.O/.<4.3.
WXYZX
r
[\ ]Wr
Xfik per
Z X^_`Xng
n
_ XXay
Xrus
_Xn teg
Xn
bXn terh
X_Xp w
Xkt
c\ dem
c _` Xn
_`l
XfcfXn
pengukur
Xn
gX_ Xpem
Z Xngkit listrik te
^ Xg
X Xngin
_Xn
m
engh
X
sil
fXn kel
c Xr
Xn p
X_Xgener
Xtor se
Z Xg
Xi
Zerikut
\hXZe
l
[\ ]iXt
Xpengukur
Xn teg
Xng
Xn
_ Xn
Xrus kel
c Xr
Xn
gener
Xtor ki
^jir
k Xflu
me^ bcfcn X^ hebX^bX^(
o)
pnus (
p)
iXy
X(
k)
det
er
X^bX^07.00
5,3
1,1
5,8
08.00
3,7
0,4
1,4
09.00
2,4
0,4
0,9
10.00
3,4
0,4
1,3
11.00
1,7
0,4
0,6
12.00
1,9
0,4
0,7
13.00
1,3
0,4
0,5
14.00
2,5
0,8
2
15.00
4,2
1
4,2
16.00
2,6
0,4
1
17.00
3,3
0,5
1,5
q r sq s r t q tr quvq qqwvq qqxvq qsq vq q11
v qq12
vqq13
vqq14
vqq15
vqq1
6.00 17.00
Tegangan (V)
Arus (A)
Daya (W)
{|}~ |
t
|pengukur
|n te
g
|ng
|n
|n
|r
us kel
|r
|n
regul
|tor
to
| ~ | {~| | || ~ ~ | |07.00
12,5
0,5
6,25
08.00
12
0,5
6
09.00
11
0,5
5,5
10.00
12
0,5
6
11.00
10
0,4
4
12.00
10
0,4
4
13.00
10
0,4
4
14.00
11.5
0,5
5,75
15.00
12
0,5
6
16.00
11
0,5
5,5
17.00
12
0,5
6
| |}~4.3
| |}~4.4
|| | }|| | ~| | | || | |~~ ~ || ~~|| | |~~ |. G
| ||~}| ||||| ||}|4.6.
r
¡¢ ¡r
fik per
£¤¥ng
n
¤y
¦rus
¤n teg
n
§n terh
¤p w
kt
¨¢ ©etel
h
¤¥l
ª¨ªn
£lis
per
£¤¥ng
n te
§ng
n y
ng
¤¥«sil
ªn ke
¤¨pem
ngkit m
ª ¤¥l
k
¨ªn sistem
hi
¬i
¤ ¤ng
n m
e
£®r
lel
f
s
¤ri ke
¤¨ pem
ngkit sehi
£§§m
eng
«sil
ªn
¤t
se
g
i
rikut
¢¯
l
¡¢°±t
p
£§¨ª £ur
® £§ª¥t s
¥st
«¥ ¬¥ ¤ ²ª³u
´£§¨ª¨¬ £ ¯§ £§ £(
µ)
¶¬us (
¶)
±y
(
²)
·t
r
£§ £07.00
12
1
12
08.00
12
1,1
13,2
09.00
12
1,1
13,2
10.00
12
1,5
18
11.00
12
1,5
18
12.00
12
1,5
18
13.00
12
1,5
18
14.00
12
1,5
18
¸ ¹ º » ¼ ½6
7
07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00
Tegangan (V)
Arus (A)
Daya (W)
ÀÁÂÃÃ ÀÄ ÀÅ Á ÀÆ ÀÇÂ
00
12
1,6
19,2
17.00
12
1,6
19,2
ÈÉÊËÌÉÍÎÏ4.5
ÐÉÑ ÉÌÐËÒ ËÓÑÔ ÏÕÉÖÍÉ ×ØÉ×É Ò ËÏÌÎ ÙÉÖÙÉÖÚÉÖ ÙÐËÐÉÑ ÉÌ ÕÉÖ Ò ÎÌÎ ÏÉ× ÓÎ ÏÉÕÔÕÉÖÒ ËÒÌÎ Ó×ËÍ ÊËÐÌÎ ÊÛÉÐËÕÎÖÉËÕ ÉÖÒÉÓÑÉË12
Ü ÈÝÐÉÖÉ ÊÔ ÒÑÉ ÐÉÑ Î ÓÍÉÖ ÙÕ ËÌ ÛÔÙÉÓÎÖ ÙÉ ÏÉ ÓËÕÎÖÉ ËÕÉ ÖÒÉ ÓÑÉ Ë1,6
ÞÓÑÎÊÎ.
ß àáâ
asil
ãengujian
äenggunakan
ßeban
åÎÌ ÎÏÉ × ÓÎ ÏÉÕÔÕÉÖ ÑÎ ÖÙÔ ÛËÉÖ ÌÉÖÑÉ Í ÎÍÉÖ
,
ÐËÏÉÕÔÕÉÖ ÑÔÏÉ ÑÎÖÙÔ Û ËÉÖ ÑÎ ÓÍÉÖ ÙËÖ ÒÎ Ï ÒÔ ÊÚÉ,
ÑÎÓÍÉÖ ÙÕ ËÌ ÎÖÎ ÊÙË ÉÖ ÙËÖ ÐÎÖÙÉÖ ÓÎÖ ÙÔÖÉÕ ÉÖ ÍÎÍÉÖ ÏÉ ÓÑÔ æçÈ Ò ÉÓÑÉË15
èÉÌÌ ÐÉÖ ÕÎÌ ËÕÉ ÐËÏÉÕÔÕÉÖ ÑÎÖ ÙÙÉÍÔÖÙÉÖ ÕÎ ÐÔÉ Ñ Î ÓÍÉÖ ÙÕËÌ ÔÖÌ ÔÕ ÓÎÖÙÎÌÉ ×ÔËÏÉ ÓÉÑÎÖ ÙéÑÊÉ ÒËÉÖÍÎÍ ÉÖÓÎÖÙÙÔÖÉÕ ÉÖÉÕ Ë.
êÉÍÎ Ï
4.6 H
É Ò ËÏë ÎÖÙÔ Û ËÉ ÖìÎÍÉÖí
embangkit
îeban
ïðatt
îeban
ñòðatt
îeban
ñïðatt
ó ô õö÷øùú ûô ü ùú õ ú ûôü ùú õ ú ý þ ÿú ôü ùú õ ú ü ôøþúü þ ü ûô ü ùú õ ú ûôü ùú õ ú ý þ ÿú ôü ùú õ ú óþ öý ôþ ø þÿ ûô ü ùú õ ú ûôü ùú õ ú ûô ü ùú õ ú åÎÑÎ ÊÌË ÑÉ ÐÉ êÉÍÎ Ï
4.6
ÐËÉÌÉ Ò Í ËÒÉ ÐË ÏË×ÉÌ ÍÎÍÉÖ ÕÎ ÐÔÉ Ñ ÎÓÍÉÖ ÙÕ ËÌ ÒÎÍÎÏÔ Ó ÐËÏÉÕÔÕÉÖÒ ËÒÌÎ Ó×ËÍ ÊËÐ ×ÉÖÚÉÓÉ ÓÑÔÓÎÖ ÙÉÖ ÙÕÉ ÌÍÎÍÉÖÒÉ ÓÑÉ Ë10
èÉÌÌÒ ÎÐÉÖ ÙÕÉÖ ÒÎÌ Î ÏÉ ×ÐË ÏÉÕÔÕÉÖÒ ËÒÌÎ Ó×ËÍ ÊË ÐÐÉÑÉÌ ÓÎÖ ÙÉÖ ÙÕÉÌÍÎÍÉÖÀÁèÉÌÌ.
embahasan
t
p
t
ur
t
s
sury
r
y
t
r
r
! " ! ! " # $ ! ! "".
% & ".
% '.
(:
)*+,+-