102 BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang hubungan tingkat pengetahuan mengenai katarak, pendidikan, dan status sosial ekonomi dengan tajam penglihatan preoperasi pada pasien katarak senilis di Rumah Sakit PHC Surabaya terhadap 50 sampel penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi pada 24 Agustus sampai 27 September 2016, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai katarak dengan tajam penglihatan preoperasi pada pasien katarak senilis. 2. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat
pendidikan dengan tajam penglihatan preoperasi pada pasien katarak senilis.
3. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status sosial ekonomi dengan tajam penglihatan preoperasi pada pasien katarak senilis.
103 6.2 Saran
1. Bagi Pendidikan Kedokteran
Bagi mahasiswa S1 pendidikan dokter sebaiknya memperdalam mengenai katarak, terutama keinginan pasien katarak mencari pengobatan. Sebaiknya mahasiswa melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai katarak dan gejalanya melalui organisasi kemahasiswaan di universitas dan fakultas.
2. Bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit memberikan penyuluhan kesehatan secara rutin kepada masyarakat agar masyarakat dapat dengan mudah masyarakat mengetahui mengenai gejala katarak sehingga dapat dilakukan penanganan dengan segera untuk mencegah kebutaan secara permanen. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi tajam penglihatan preoperasi pada pasien, misalnya sarana prasarana dan sosial budaya. Selain itu, tempat penelitian dapat juga
104 dilakukan di Rumah Sakit lain untuk mencari faktor yang berperan pada pasien dalam mencari pengobatan. 4. Bagi Masyarakat
Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran terutama yang memiliki gejala katarak untuk segera memeriksakan mata ke rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya.
105 DAFTAR PUSTAKA
1. Vision 2020 The Right To Sight: Global Initiative for The Elimination of Avoidable Blindnes [internet]. Switzerland; World Health Organization; 2007 [cited 15 Feb 2016].
Diunduh dari:
http://www.who.int/blindness/Vision2020_report.pdf 2. Ilyas S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008.
3. Tamsuri A. Klien Gangguan Mata dan Penglihatan: Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2010.
4. Herman S, Sudomo M, Suprapto A, editors. Pokok-pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013 Provinsi Jawa Timur. Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013.
5. Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan Untuk Mencapai Vision 2020. Jakarta; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2005 [cited 01 Feb 2016]. Diunduh dari: http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789 /1030/3/KMK1473-1005-G56.pdf
6. Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Jakarta; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014 [cited 01
Feb 2016]. Diunduh dari:
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pus datin/infodatin/infodatin-penglihatan.pdf
106 7. Lewallen S, Courtright. Recognising and Reducing Barriers to Cataract Surgery. British Columbia Centre for
Epidemiologic & International Ophthalmology St Paul’s
Hospital, Vancouver, BC, Canada [internet]. 2000 [ cited 14
Mar 2016]. Diunduh dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1705969/pd f/jceh_13_34_020.pdf
8. Pokok-pokok Riskesdas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2014 [cited 26 Apr 2016]. Diunduh dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/pokok 2%20hasil%20riskesdas%202013.pdf
9. Ulandari NYST. Pengaruh Pekerjaan dan Pendidikan Terhadap Terjadinya Katarak pada Pasien yang Berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Nusa Tenggara Barat [Internet]. Bali; Universitas Udayana; 2014 [cited 15 Mar
2016]. Diunduh dari:
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1070-697482586-tesis.pdf
10. Visus (Ketajaman Penglihatan) [Internet]. Depok; Gunadarma University; 2007 [updated 18 Dec 2007; cited
20 Apr 2016]. Diunduh dari:
http://vclass.gunadarma.ac.id/mod/resource/view.php?id=24 50
11. Budiono S, Saleh TT, Moestidjab, Eddyanto, editors. Buku Ajar: Ilmu Kesehatan Mata. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga. 2013.
12. Ilyas HS. Katarak: Lensa Mata Keruh. Edisi kedua. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006.
13. Riordan-Eva P, John PW. Oftalmologi Umum. In editor : Susanto, Diana. Jakarta : EGC; 2010.
107 14. Khaw PT, Shah P, Elkingston AR. ABC of Eyes Fourth
Edition. London : BMJ Books; 2004.
15. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan and Asbury: Oftalmologi Umum. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2015. 16. Simon H. Cataract. Baltimore; University of Maryland
Medical Center; 2012 [updated 09 Oct 2012; cited 20 Apr
2016]. Diunduh dari:
http://umm.edu/health/medical/reports/articles/cataracts 17. Boyd K. Who Is at Risk for Cataract. San Fransisco;
American Academy of Ophthalmology; 2014 [updated 11 Jun 2014; cited 20 Apr 2016]. Diunduh dari: http://www.aao.org/eye-health/diseases/cataracts-risk 18. Cataract. Texas; Baylor Scott and White Health Center
Texas; 2006 [updated 03 Nov 2013; cited 20 Apr 2016]. Diunduh dari: www.sw.org/HealthLibrary?page=Cataract 19. Nutrition and Cataracts. Alexandria; American Optometric
Association; [tanggal tidak diketahui; cited 20 Apr 2016]. Diunduh dari: http://www.aoa.org/patients-and- public/caring-for-your-vision/nutrition/nutrition-and-cataracts?sso=y
20. Ilyas S, Mailangkay HHB, Taim H, Saman RR, Simarmata M, Widodo PS, editors. Ilmu Penyakit Mata: Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Edisi kedua. Jakarta: Sagung Seto. 2010.
21. Kanski JJ. Clinical Ophthalmology A Systematic Approach. United Kingdom : Butterworth-Heinemann; 2003.
22. Fry LL, Ashok G, Geoffery T, Franciso JG, Suresh KP, editors. Clinical Practice in Small Incision Cataract Surgery. United Kingdom : Taylor and Francis; 2004.
108 23. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014.
24. Ocampo VVD. Senile Cataract Follow-up. [tempat tidak diketahui; Medscape; 2016 [updated 01 Mar 2016; cited 20
Apr 2016]. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/1210914-followup#showall
25. Ilyas S. Kelainan Refraksi dan Kacamata Glosari Sinopsis. Edisi kedua. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006.
26. Change the Definition of Blindness. Switzerland; World Health Organization; [tanggal tidak diketahui; cited 12 Apr
2016]. Diunduh dari:
http://www.who.int/blindness/Change%20the%20Definitio n%20of%20Blindness.pdf
27. Visual Standarts Aspects and Ranges of Vision Loss with Emphasis on Population Surveys. Sydney; International Council of Ophthalmology; 2002 [tanggal tidak diketahui; cited 12 Apr 2016]. Diunduh dari: http://www.icoph.org/downloads/visualstandardsreport.pdf 28. Informal Consultation on Analysis of Blindness Prevention
Outcomes. Geneva; World Health Organization; 1998 [tanggal tidak diketahui; cited 11 Apr 2016]. Diunduh dari http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/67843/1/WHO_PB L_98.68.pdf
29. Dewanti. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dengan Perilaku Perawatan Gigi Anak
Usia Sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok. Jakarta;
Universitas Indonesia; 2012 [cited 20 Apr 2016]. Diunduh dari: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311320-S42783-Hubungan%20tingkat.pdf
109 30. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta. 2014
31. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
32. Amalia I. Hubungan antara Pendidikan, Pendapatan, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung di Pasar Kliwon dan Jebres Kota
Surakarta. Surakarta; Universitas Muhammadiyah
Surakarta; 2009 [cited 20 Apr 2016]. Diunduh dari: http://eprints.ums.ac.id/26027/2/BAB_I.pdf
33. Setiawan B. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Operasi Katarak dan Tingkat Ekonomi Penderita dengan Sikap Tentang Operasi Katarak Pada Penderita Katarak Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo. Surakarta; Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2013 [cited 11 Mei 2016]. Diunduh dari: http://eprints.ums.ac.id/26027/18/NASKAH_PUBLIKASI.p df
34. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi kelima. Jakarta: Sagung Seto. 2014. 35. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia. Jakarta; Presiden Republik Indonesia; 2003 [cited 14 Nov
2016]. Diunduh dari:
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp- content/uploads/2016/02/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-Sisdiknas.pdf
36. Agus. Daftar Gaji UMR Jatim Tahun 2016, Daftar Lengkap UMK 38 Kabupaten Dan Kota Di Jawa Timur 2016. Diunduh dari: http://www.gajiumr.com/gaji-umr-jawa-timur/
110 37. Sujarweni VW. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Baru Press.
38. Chandra B. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1995
39. Arditya KS, Rahmi FL. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Terhadap Operasi Katarak pada Pasien Katarak Senilis di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang; Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2007 [cited 14 Nov
2016]. Diunduh dari:
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/makalah%204_Juli %202007.pdf
40. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia. Jakarta; Presiden Republik Indonesia; 2011 [cited 14 Nov 2016]. Diunduh dari: http://www.jamsosindonesia.com/cetak/printout/268