• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN

SURABAYA

Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

syarat-syarat untuk menyelesaikan program

Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Disusun oleh: IDHA YULIANA

J 100 060 036

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan

nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran dan kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal (Depkes RI, 1999). Kesehatan optimal yaitu dimana keadaan sejahtera

dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

secara sosial dan ekonomis (UU Kes. No. 23 Tahun 1992).

Fisioterapis sebagai salah satu pelaksana layanan kesehatan ikut

berperan dan bertanggungjawab dalam peningkatan derajat kesehatan, terutama

yang berkaitan dengan disiplin ilmunya yaitu gerak dan fungsi. Usaha untuk

meningkatkan kesehatan oleh fisioterapi meliputi semua unsur yang terkait dalam

upaya peningkatan derajat kesehatan yaitu peningkatan (promotif), pencegahan

(preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemeliharaan (rehabilitatif) sehingga

dapat terwujud Indonesia sehat 2010 (WCPT, 1999).

Fisioterapi sebagai salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai peran

aktif dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan

bidangnya, yaitu mengembangkan, memelihara, memulihkan gerak dan

kemampuan fungsional pasien, sehingga mampu hidup mandiri semaksimal

mungkin dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan diharapkan juga agar pasien

(3)

A. Latar Belakang

Osteoarthritis atau penyakit sendi degeneratif merupakan kondisi

heterogen sendi ditandai kerusakan tulang rawan sendi bersifat kronis yang

berkembang lambat dengan penyebabnya belum diketahui dengan pasti

(Winangun, 1998). Osteoarthritis atau disebut juga penyakit sendi degeneratif

adalah suatu kelainan pada kartilago ( tulang rawan sendi ) yang ditandai dengan

perubahan klinis, histologis, dan radiologis. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak

meradang dan tidak ada komponen sistemik. Osteoarthritis lutut berhubungan

dengan instabilitas sendi lutut, menurunnya LGS, disused atrophy dari otot

quadriceps, nyeri lutut sangat kuat hubungannya dengan penurunan kekuatan otot

quadriceps yang merupakan stabilisator utama sendi lutut dan sekaligus berfungsi

untuk melindungi struktur sendi lutut (Parjoto, 2000).

Pada umumnya penderita OA mengenai usia di atas 50 tahun. Laki-laki

dan wanita sama-sama dapat terkena OA, meskipun pada umur sebelum 45 tahun

lebih sering ditemukan pada laki-laki, tapi setelah umur 45 tahun lebih banyak

pada wanita dengan perbandingan + 4:1 (Hudaya, 2002). Penderita osteoarthritis

pada umumnya mengalami gangguan fungsional, penderita sulit bangkit dari

duduk jongkok, berdiri atau jalan, jalan naik turun tangga atau aktivitas yang

membebani lutut (Parjoto, 2000). Hal ini disebabkan karena penderita

osteoarthritis ada gejala lain yang ditemukan yaitu adanya nyeri. Nyeri ini

berhubungan dengan otot quadriceps, otot tersebut merupakan stabilisator utama

(4)

nyeri ini yang akan menurunkan lingkup gerak sendi karena adanya nyeri,

sehingga sendi jarang digerakkan.

Modalitas yang digunakan oleh penulis pada kasus ini adalah terapi

latihan. Tujuan terapi latihan pada OA adalah untuk mengurangi atrofi pada otot

dan membantu melindungi serta memperbaiki problem yang muncul akibat

instabilitas atau rasa sakit yang diakibatkan oleh kelemahan otot. Karena rasa

sakit dan ketidakmampuan akan bertambah dengan adanya kelemahan otot

quadriceps dan atrofi. Otot merupakan komponen yang penting yang digunakan

untuk menstabilisir persendian, dengan adanya kelemahan pada otot quadriceps

maka akan memperparah OA (Samble et al : 1990 dikutip Suyono, 2000).

Selain terapi latihan, modalitas fisioterapi yang dapat digunakan untuk

menurunkan nyeri OA lutut adalah Infra Red dan Laser. Infra Red merupakan

terapi panas dengan manfaat kerjanya adalah mengurangi nyeri, rileksasi otot dan

memperlancar sirkulasi darah dan terapi Laser yang bermanfaat untuk mengurangi

nyeri ( Tular, 2006 ).

B. Rumusan Masalah

Dari masalah yang ada pada penderita osteoarthritis ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah pemberian Sinar Infra Red dan Laser dapat mengurangi nyeri pada

penderita osteoarthritis knee sinistra ?

2. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan LGS lutut pada penderita

(5)

3. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot quadriceps,

hamstring, dan otot sekitar lutut pada penderita osteoarthritis knee sinistra ?

4. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan aktivitas sehari-hari pada penderita

osteoarthritis knee sinistra ?

C. Tujuan Penulisan

Dari masalah yang timbul maka tujuan yang hendak dicapai meliputi :

a. Tujuan umum

1. Untuk mengetahui pengaruh Infra Red, Laser dan terapi latihan pada kasus

osteoarthritis knee sinistra

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengaruh Infra Red dan Laser terhadap pengurangan

nyeri pada osteoarthritis knee sinistra.

2. Untuk mengetahui pengaruh terapi latihan terhadap peningkatan LGS lutut

pada penderita osteoarthritis knee sinistra.

3. Untuk mengetahui pengaruh terapi latihan terhadap peningkatan kekuatan

otot quadriceps, hamstring, dan otot sekitar lutut pada penderita

osteoarthritis knee sinistra.

4. Untuk mengetahui pengaruh terapi latihan dalam meningkatkan aktivitas

(6)

D. Manfaat

Adapun manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini :

1. Bagi penulis : memberikan pengalaman bagi peneliti dalam memberikan

dan menyusun penatalaksanaan fisioterapi dengan Infra Red, Laser dan

terapi latihan pada kondisi osteoarthritis knee sinistra.

2. Bagi masyarakat : untuk memberikan atau menyebarluaskan informasi

tentang peran fisioterapi pada kondisi osteoarthritis knee sinistra,

khususnya kepada para pembaca dan masyarakat umum.

3. Bagi institusi : memberikan masukan bagi tim kesehatan RSAL Dr.

Ramelan Surabaya dalam memberikan penatalaksanaan fisioterapi dengan

modalitas Infra Red, Laser dan terapi latihan pada kondisi osteoarthritis

knee sinistra.

4. Bagi pendidikan (fisioterapi) : dapat memberikan masukan, wawasan, dan

pemahaman fisioterapi tentang modalitas Infra Red, Laser dan terapi

latihan pada kondisi osteoarthritis knee sinistra.

5. Bagi Iptek : dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya

dalam bidang kesehatan, bahwa Infra Red, Laser dan terapi latihan sebagai

salah satu modalitas fisioterapi dalam menyelesaikan problem kapasitas

fisik dan kemampuan fungsional dengan tetap beracuan pada

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) pengaruh sikap belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi; (2) pengaruh sikap belajar terhadap hasil

Berdasarkan penelitian empat tingkatan inokulum dapat dilihat bahwa jumlah perolehan kembali media DRBC lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah perolehan kembali

Penelitian ini dilatar belakangi oleh terjadinya gejala kritis jati diri dan karakter bangsa yang disebabkan oleh dampak negatif globalisasi sehingga membuka

Equality and equitability in cooperation between husbands and wives and children both men and women increase the quality of all function s of the family through

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan ekstrak daun saga dan daun kemuning dalam dosis yang aman di dalam ransum kambing perah yang diamati dari

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Sitem pengorganisasian pada gugus depan pramuka Universitas Riau ditinjau dari sub fokus fungsi pengorganisasian setelah dilakukan penelitian dan diuraikan melalui

Penelitian tahun pertama bertujuan : (1) Mengidentifikasi pola kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam implementasi Program Kota Layak Anak di