• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DATABASE SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI DANA MITRA UNGARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DATABASE SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI DANA MITRA UNGARAN"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DATABASE SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI DANA MITRA

UNGARAN

Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika- S1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Disusun Oleh :

Nama : Riko Galih Perkasa

Nim : A11.2008.04316

Program Studi : Teknik Informatika – S1 Fakultas : Ilmu Komputer

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

(2)

PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama Pelaksana : Riko Galih Perkasa

NIM : A11.2008.04316

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Ilmu Komputer

Judul Tugas Akhir : Perancangan Database Simpan Pinjam Pada Koperasi Dana Mitra Ungaran

Tugas akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, 9 Oktober 2013

Menyetujui : Mengetahui :

Pembimbing Dekan Fakultas Ilmu Komputer

(3)

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Nama Pelaksana : Riko Galih Perkasa

NIM : A11.2008.04316

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Ilmu Komputer

Judul Tugas Akhir : Perancangan Database Simpan Pinjam Pada Koperasi Dana Mitra Ungaran

Tugas Akhir akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang Tugas Akhir tanggal 22 Oktober 2013. Menurut pandangan kami, Tugas Akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom).

Semarang, 22 Oktober 2013 Dewan Penguji

T.Sutojo, S.Si, M.Kom Setia Astuti, S.Si, M.Kom

Anggota Penguji 1 Anggota Penguji 2

Erna Zuni Astuti, M.Kom Ketua Penguji

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Riko Galih Perkasa

NIM : A11.2008.04316

Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul :

” Perancangan Database Simpan Pinjam Pada Koperasi Dana Mitra Ungaran” Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya). Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,

Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : 9 Oktober 2013

Yang menyatakan

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Riko Galih Perkasa

NIM : A11.2008.04316

Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

”Perancangan Database Simpan Pinjam Pada Koperasi Dana Mitra Ungaran” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengkopi ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan/ mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : 9 Oktober 2013

Yang menyatakan

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul ” Perancangan Database Simpan Pinjam pada Koperasi Dana Mitra Ungaran

Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan selama penyusunan laporan ini, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Sudah selayaknya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak DR, Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian

Nuswantoro, Semarang.

2. Bapak Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. Bapak Heru Agus Santoso M.Kom selaku Ketua Progdi Jurusan Teknik Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Bapak Sumardi,M.Kom yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi

dan penjelasan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.

4. Direksi beserta karyawan Koperasi Dana Mitra Ungaran yang telah memberi ijin penulis untuk melakukan penelitian

5. Bapak dan Ibu Tercinta yang tak kering akan do’a, terimakasih untuk semuanya.

Penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan referensi dalam penelitian-penelitian sejenis selanjutnya.

Semarang, 9 Oktober 2013

(7)

ABSTRAK

Laporan Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Database Simpan Pinjam Pada Koperasi Dana Mitra Ungaran” Tujuan Laporan Tugas Akhir ini adalah membuat rancangan database simpan pinjam dengan menggunakan program yaitu Visual Basic 0.6 dan MySql sebagai databasenya, sehingga dapat menghasilkan sebuah rancangan database Simpan Pinjam yang cepat, akurat, dan mudah digunakan. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam pengumpulan data meliputi studi lapangan, dan studi kepustakaan. Studi lapangan dilakukan dengan cara pengamatan/observasi dan wawancara langsung pada objek penelitian, sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Sistem Simpan Pinjam yang belum menggunakan aplikasi tentunya sangat menyulitkan, hal ini akan membuat banyak terjadinya kesalahan-kesalahan yang disebabkan karena pemindahan data, input data, dll. Dengan menggunakan aplikasi Perancangan Database Simpan Pinjam yang diusulkan, diharapkan data yang masuk akan sesuai dengan keluaran, khususnya untuk pendataan anggota, data pinjaman, data penarikan, dan data simpanan, sehingga kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi dapat ditekan seminimal mungkin dan prosesnya pun jauh lebih cepat.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ... ... i

Halaman Persetujuan Laporan Tugas Akhir ... ... ii

Pengesahan Dewan Penguji ... ... iii

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ... ... iv

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... ... v

Kata Pengantar ... ... vi

Abstrak ... ... vii

Halaman Daftar Isi ... ... viii

Halaman Daftar Tabel ... ... xii

Halaman Daftar Gambar ... ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ... ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Tugas Akhir ... 2

1.5 Manfaat Tugas Akhir ... 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... ... 4

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 4

2.1.1 Pengertian Sistem ... 4

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 5

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 6

2.2.1 Pengertian Informasi ... 6

2.2.2 Kualitas Informasi ... 6

2.2.3 Nilai Informasi ... 7

(9)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 8

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 8

2.4 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi ... 9

2.4.1 Perlunya pengembangan system ... 9

2.4.2 Prinsip-prinsip pengembangan sistem ... 11

2.4.3 Siklus hidup pengembangan sistem ... 12

2.5 Konsep Dasar Analisis Sistem ... 12

2.5.1 Pengertian Analisis Sistem ... 12

2.5.2 Tahap-tahap Analisis Sistem ... 13

2.5.3 Alat Bantu Analisis Sistem ... 14

2.6 Perancangan Sistem ... 15

2.6.1 Pengertian Perancangan Sistem ... 15

2.6.2 Alat Bantu Perancangan Sistem ... 15

2.7 Perancangan Database ... 17

2.7.1 Definisi Database ... 17

2.7.2 Alat Bantu dalam Perancangan Database ... 18

2.8 Pengertian Koperasi ... 27

2.8.1 Landasan Koperasi ... 28

2.8.2 Fungsi Koperasi ... 28

2.8.3 Azas Koperasi ... 28

2.8.4 Modal Koperasi ... 29

2.9 Pengertian Simpan Pinjam ... 29

2.9.1 Ketentuan simpanan ... 30

2.9.2 Ketentuan Pinjaman ... 30

2.9.3 Pengertian Sisa Hasil Usaha ... 31

2.9.4 Pengertian Denda ... 31

2.9.5 Pengertian Bunga Pinjaman ... 31

2.9.6 Cara perhitungan Bunga ... 31

(10)

2.10 Tinjauan tentang Microsoft Visual Basic ... 32

2.10.1 Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0 ... 32

2.10.2 Mengenal Bagian-Bagian Microsoft Visual Basic 6.0 ... 32

2.10.3 Struktur Aplikasi dengan Bahasa Microsoft Visual Basic 6.0 ... 38

2.10.4 MySql sebagai database Microsoft Visual Basic 6.0 ... 39

BAB III : METODE PENELITIAN ... ... 41

3.1 Obyek Penelitian ... 41

3.2 Jenis Data dan Sumber Data ... 41

3.2.1 Jenis Data ... 41

3.2.2 Sumber Data ... 41

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.3.1 Studi Pustaka ... 42

3.3.2 Teknik Interview ... 42

3.3.3 Survey ... 42

3.4 Tahap Pengembangan Sistem ... 43

3.4.1 Analisis Sistem ... 43

3.4.1.1 Identifikasi masalah dan sumber masalah ... 42

3.4.1.2 Memahami kerja sistem yang ada ... 43

3.4.1.3 Menganalisa Hasil Penelitian ... 43

3.4.1.4 Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem ... 43

3.4.2 Desain Sistem ... 44

3.4.3 Implementasi Sistem ... 45

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN ... ... 46

4.1 Tinjauan Umum Koperasi Dana Mitra Ungaran ... 46

4.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Dana Mitra Ungaran... 46

4.1.2 Struktur Organisasi dan Job Description ... 47

4.2 Analisis Sistem ... 53

(11)

4.2.2 Alternatif Sistem Yang Diusulkan ... 53

4.2.3 Analisa Kelayakan ... 56

4.2.4 Narasi Prosedur Manual ... 57

4.2.5 Flow of Document Manual ... 59

4.2.6 Identifikasi Data dan Informasi ... 63

4.2.7 Identifikasi Sumber data dan Tujuan informasi... 63

4.3 Desain Sistem ... 64

4.3.1 Model-model Perancangan Sistem ... 64

4.4 Perancangan Database ... 77

4.4.1 Entity Relationship diagram ... 77

4.4.2 Transformasi ERD ke Basisdata Fisik ... 78

4.4.3 Normalisasi ... 79

4.4.4 Tabel Relationship Diagram ... 83

4.4.5 Kamus Data(Data Dictionary) ... 84

4.4.6 Struktur File ... 86

4.4.7 Desain Input Output ... 88

4.4.8 Implementasi Program ... 95

4.5 Rencana Implementasi Sistem ... 103

4.5.1 Program dan Testing ... 103

4.5.2 Training ... 103 4.5.3 Change Over ... 103 4.5.4 Maintenance ... 104 BAB V : PENUTUP ... ... 105 5.1 Kesimpulan ... 105 5.2 Saran ... 105 DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Simbol-simbol Flow of Document ... 14

Tabel 2.2 : Simbol Contex Diagram ... 16

Tabel 2.3 : Simbol Data Flow Diagram ... 17

Tabel 2.4 : Simbol Entity Relationship Diagram (ERD) ... 18

Tabel 2.5 : Simbol-Simbol Data Dictionary ... 25

Tabel 2.6 : Tabel fungsi toolbox ... 35

Tabel 4.1 : Tabel Telationship Diagram ... 83

Tabel 4.2 : Tabel Anggota ... 86

Tabel 4.3 : Tabel Simpanan ... 87

Tabel 4.4 : Tabel Pinjaman ... 87

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Siklus Informasi ... 8

Gambar 2.2 : Kardinalitas relasi satu ke satu ... 20

Gambar 2.3 : Kardinalitas relasi satu ke banyak ... 21

Gambar 2.4 : Kardinalitas relasi banyak ke satu ... 21

Gambar 2.5 : Kardinalitas relasi banyak ke banyak ... 22

Gambar 2.6 : bagian main window ... 33

Gambar 2.7 : bagian form window ... 33

Gambar 2.8 : Bagian Tool Box ... 34

Gambar 2.9 : Bagian Properties ... 36

Gambar 2.10: Bagian Form Layout ... 37

Gambar 2.11: Bagian Window Project ... 37

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi ... ... 47

Gambar 4.2 : Flow of Document pendataftaran anggota ... ... 59

Gambar 4.3 : Flow of Document simpanan ... ... 60

Gambar 4.4 : Flow of Document pinjaman ... ... 61

Gambar 4.5 : Flow of Document angsuran ... ... 62

Gambar 4.6 : Context Diagram ... ... 64

Gambar 4.7 : Dekomposisi Diagram ... ... 66

Gambar 4.8 : DFD Level 0 ... ... 68

Gambar 4.9 : DFD Level 1 Proses pendaftaran anggota ... ... 70

Gambar 4.10: DFD Level 1 Proses simpanan ... ... 71

Gambar 4.11: DFD Level 1 Proses pinjaman ... ... 73

Gambar 4.12: DFD Level 1 proses angsuran ... ... 74

Gambar 4.13: DFD Level 1 proses SHU ... ... 76

(14)

Gambar 4.15: Desain Login ... ... 88

Gambar 4.16: Desain Menu Utama ... ... 89

Gambar 4.17: Desain Daftar Anggota ... 89

Gambar 4.18: Desain Form Anggota ... 89

Gambar 4.19: Desain Form Input Simpanan ... 90

Gambar 4.20: Desain Pinjaman ... 90

Gambar 4.21: Desain Angsuran ... 91

Gambar 4.22: Desain Laporan Anggota... 91

Gambar 4.23: Desain Laporan Harian ... 92

Gambar 4.24: Desain Laporan Periode per Bulan ... 92

Gambar 4.25: Dsain Laporan Simpanan Bulanan ... 92

Gambar 4.26: DesainLaporan Simpanan Per Anggota ... 93

Gambar 4.27: Desain Laporan Simpanan Anggota... 93

Gambar 4.28: Desain Laporan Pinjaman Bulanan ... 93

Gambar 4.29: Desain Laporan Angsuran Bulanan ... 94

Gambar 4.30: Desain Laporan SHU Simpanan ... 94

Gambar 4.31: Desain Laporan SHU Pinjaman ... 94

Gambar 4.32: Form Login ... 95

Gambar 4.33: Form Menu Utama ... 95

Gambar 4.34: Form Data Anggota ... 95

Gambar 4.35: Form Anggota ... 96

Gambar 4.36: Form Simpanan Anggota ... 96

Gambar 4.37: Form Pinjaman ... 97

Gambar 4.38: Form Angsuran... 97

Gambar 4.39: Pilihan Laporan Anggota ... 97

Gambar 4.40: Laporan Anggota Harian ... 98

Gambar 4.41: Laporan Periode Per Bulan ... 98

Gambar 4.42: Pilihan Laporan Simpanan Bulanan ... 98

Gambar 4.43: Pilihan Simpanan Per Anggota ... 99

(15)

Gambar 4.45: Pilihan Laporan Bulanan ... 99

Gambar 4.46: Laporan Bulanan ... 100

Gambar 4.47: Laporan Angsuran Periode Bulanan ... 100

Gambar 4.48: Laporan Angsuran Bulanan ... 100

Gambar 4.49: Pilihan Laporan Angsuran Per Anggota ... 101

Gambar 4.50: Laporan Angsuran Per Anggota ... 101

Gambar 4.51: Laporan SHU ... 101

Gambar 4.52: Laporan SHU Simpanan ... 102

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan meningkatnya perkembangan ekonomi dalam segala bidang, maka sudah sewajarnya jika setiap sektor mengalami perkembangan. Demikian juga dengan sektor koperasi, yang perannya masih sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian masyarakat Indonesia yang sebagian besar terdiri dari golongan menengah ke bawah. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang bersifat sosial, beranggotakan orang–orang atau badan hukum yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Sebagaimana diketahui tujuan utama koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Koperasi adalah perkumpulan orang–orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukanlah tujuan utama, kesejahteraan anggota lebih diutamakan.

Koperasi Dana Mitra Ungaran merupakan salah satu koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam dengan beranggotakan warga Semarang. Dengan demikian untuk menangani data simpanan dan pinjaman anggota, pihak koperasi membutuhkan tempat yang banyak untuk menyimpan arsip-arsip selama bertahun-tahun karena belum adanya sistem yang dapat menyimpan data dalam sebuah database secara terstruktur. Kondisi penyimpanan data yang demikian sering mengakibatkan pencarian data saat dibutuhkan menjadi lambat sehingga dapat mengganggu kelancaran proses pelayanan simpan pinjam. Penyimpanan data yang tidak terstruktur juga mengakibatkan penumpukan data, kerusakan bahkan kehilangan data.

Bagi bagian administrasi yang bertanggung jawab dalam pengolahan data simpan pinjam pada Koperasi Dana Mitra Ungaran, kelemahan sistem lama juga dirasakan pada transaksi angsuran yang sering terjadi kesalahan perhitungan, kesulitan untuk mengetahui data nasabah yang belum mengangsur, bagaimana menghitung data nasabah yang tidak dapat melunasi angsuran, kesulitan pembuatan laporan–laporan seperti laporan pinjaman, laporan angsuran, serta laporan keuangan dan juga laporan banyak mengalami keterlambatan dan kekeliruan. Semua masalah tersebut juga dikarenakan keterbatasan waktu pengerjaan serta kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang mengurusnya. Dalam menghadapi semua kendala tersebut diatas maka perlu dibuat perancangan database yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada.

Dari uraian diatas,maka dalam laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Perancangan Database Simpan Pinjam Pada Koperasi Dana Mitra Ungaran”

(17)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, maka dalam tugas Akhir ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana mengembangkan Perancangan Database Simpan Pinjam yang tepat, cepat dan akurat, sehingga mampu menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak koperasi dengan menggunakan komputerisasi sebagai alat Bantu”

1.3 Pembatasan Masalah

Permasalahan dibidang Simpan pinjam pada Koperasi Dana Mitra Ungaran pada dasarnya mencakup ruang lingkup yang luas, tetapi dengan mempertimbangkan data, waktu, dan biaya serta mencegah pembahasan yang menyimpang, maka penulis membatasi masalah hanya pada pendataan anggota, transaksi simpanan, transaksi pinjaman, transaksi angsuran, transaksi penarikan, serta pembuatan-pembuatan laporan yang meliputi laporan data anggota, laporan data simpanan, laporan data pinjaman, laporan angsuran serta laporan sisa hasil usaha (SHU) simpanan dan pinjaman.

1.4 Tujuan Tugas Akhir

Tujuan yang hendak dicapai dalam perancangan database Simpan Pinjam tersebut yaitu menghasilkan suatu perancangan database Simpan Pinjam pada Koperasi Dana Mitra Ungaran, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam pengelolaan data simpan pinjam dan mampu meningkatkan pelayanan terhadap para anggotanya.

1.5 Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang diperoleh dengan tercapainya tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Koperasi

Membantu pihak Koperasi Dana Mitra Ungaran didalam mengolah data simpan pinjam secara terkomputerisasi, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih cepat, tepat dan akurat dibanding dengan sistem yang selama ini dipakai.

2. Bagi Universitas

Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Universitas untuk dijadikan tolok ukur pemahaman dan penguasaan tentang teori yang diberikan Universitas dalam mendidik dan membekali

(18)

Mahasiswa sebelum terjun ke masyarakat, serta dapat digunakan sebagai referensi untuk penulisan Tugas akhir yang sejenis.

3. Bagi Penulis.

Menambah Pengetahuan penulis tentang Pembuatan Komputerisasi Sistem yang digunakan pada bidang Simpan pinjam, dan agar komputerisasi yang dihasilkan tersebut dapat memberikan informasi yang bermanfaat.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1Konsep Dasar Sistem 2.1. 1 Pengertian Sistem

Secara sederhana pengertian sistem adalah suatu bagian-bagian yang saling mempengaruhi dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Dengan kata lain, suatu sistem merupakan kumpulan unsur-unsur yang dikenal dan saling tergantung karena mempunyai tujuan yang sama.

Definisi lain tentang sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian sasaran tertentu [1] .

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan [2].

Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem harus memiliki komponen :

1. Kelompok dari bagian-bagian tertentu.

Artinya sebuah sistem harus memiliki lebih dari satu bagian. 2. Bagian yang saling berhubungan.

3. Seluruh bagian yang terdapat pada sistem harus mempunyai hubungan secara logika dengan bagian yang lain.

4. Seluruh bagian yang terdapat pada sistem harus mempunyai hubungan secara logika dengan bagian yang lain.

5. Tujuan umum guna mencapai sasaran.

Sebuah sistem dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Seluruh bagian akan bekerja lebih keras dan lebih banyak untuk

(20)

mencapai sasaran dari sistem dibandingkan dengan sasaran dari bagian tersebut.

2.1. 2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

1. Komponen Sistem

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan Luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat

(21)

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada sup sistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Sedangkan Informasi dapat didefinisikan “sebagai hasil dari data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan” [1].

Definisi lain tentang informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti [2].

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu

a. Informasi harus akurat (accurate)

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

(22)

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini nilai informasi disebabkan tepat tidaknya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirim.

c. Relevan (relevance)

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Manfaat untuk tiap organisasi satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh pihak didalam perusahaan. Biar manfaat dari informasi tersebut lebih efektif dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut, maka dikatakan informasi tersebut bernilai.

2.2.4 Siklus informasi

Data yang diolah melalui model menjadi informasi, penerima informasi kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diidentifikasi sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk

(23)

suatu siklus informasi. Siklus informasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Siklus Informasi

Sumber : Analisa & Disain Sistem Informasi, Jogiyanto H.M. 2005

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi [1].

2.3.2Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan blok bangunan (building block) yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali atau control [1].

(24)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Model

Merupakan kombinasi dari prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran atau output yang diinginkan.

3. Keluaran atau Output

Keluaran merupakan hasil dari suatu sistem informasi yaitu informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manejemen serta semua pemakai sistem.

4. Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu : teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras

(hardware).

5. Basis data atau Database

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Pengendali atau Control

Merupakan pengendalian dari sistem informasi karena sistem informasi cenderung dapat rusak, seperti : kegagalan dari sistem, kesalahan proses.

2.4 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi 2.4.1 Perlunya pengembangan sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

(25)

System yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu :

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem lama.

Permasalahan yang timbul dapat berupa : 1). Ketidakberesan

a. Ketidakberesan dalam sistem lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa :

a) Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.

b) Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.

c) Tidak efisiennya operasi b. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2). Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi sangat diperlukan guna meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan

(26)

keputusan. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi sangat menentukan berhasil tidaknya stategi dan rencana-rencana yang telah disusun. Untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada, kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat ke pelanggan dan lain sebagainya.

3). Adanya instruksi-instruksi(directives)

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

2.4.2 Prinsip-prinsip pengembangan sistem

Dalam melakukan proses pengembangan sistem beberapa prinsip harus tidak boleh dilupakan, prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut :

a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.

Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.

b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Sistem informasi yang akan dikembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir.

c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.

Manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu system, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun pengguna system ini harus merupakan orang yang terdidik tentang

(27)

permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap solusi-solusi yang mungkin dilakukan.

d. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.

Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu

team untuk mengerjakannya.

e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.

Tahapan kerja dari pengembangan system di prinsip nomor 4 menunjukkan langkah yang harus dilakukan dan langkah-langkah ini dapat saja tidak harus urut, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama.

f. Jangan takut membatalkan proyek

Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang harus dievaluasi dengan cermat. Untuk kasus-kasus yang tertentu, dimana suatu proyek terpaksa harus dihentikan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. [1] 2.4.3 Siklus hidup pengembangan sistem

Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah didalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Tahapan-tahapan tersebut adalah :

1. Perencanaan sistem (systems planning) 2. Analisis sistem (systems analysis) 3. Desain sistem (systems design) 4. Seleksi sistem (systems selection)

5. Implementasi sistem (systems implementation) 6. Perawatan sistem (systems maintenance)

(28)

2.5.1 Pengertian Analisis Sistem

Analisis sistem yaitu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya [1].

2.5.2 Tahap-tahap Analisis Sistem

Dalam analisis sistem terdapat empat tahap, adapun keempat tahap tersebut antara lain :

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisa sistem adalah mengidentifikasikan masalah. Tugas-tugas yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasikan penyebab masalah b. Mengidentifikasikan titik keputusan

c. Mengidentifikasikan personil-personil kunci. 2. Memahami Kerja Sistem

Tugas yang perlu diperhatikan dalam memahami kerja sistem yaitu :

a. Menentukan jenis penelitian b. Menentukan jadwal penelitian c. Menentukan agenda wawancara d. Membuat penugasan penelitian e. Mengumpulkan hasil penelitian 3. Menganalisa Hasil Penelitian

Untuk menganalisa hasil penelitian dapat juga digunakan daftar pertanyaan

(29)

Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian yang dilakukan. Tujuan utamanya adalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang dilakukan.

2.5.3 Alat Bantu Analisis Sistem

Alat analisis sistem yang dipakai adalah Flow Of Document. Fungsi diagram ini untuk mengidentifikasi hubungan antara bagian-bagian (pelaku proses, proses (manual/berbasis komputer) dan aliran data masukan dan keluaran ) dalam bentuk dokumen.

Tabel 2.1 : Simbol-simbol Flow of Document

Nama Simbol Simbol

DOKUMEN

Menunjukkan input dan output baik untuk proses manual, mekanik / komputer. KEGIATAN MANUAL

Sistem yang menunjukkan proses yang dilakukan secara manual.

PENGHUBUNG

Digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagian alir yang terputus dari halaman yang masih sama

PERHUBUNGAN

Digunakan untuk menunjukkan sambungan

(30)

Nama Simbol Simbol KOMENTAR PROSES

Menunjukkan keterangan / komentar untuk memperjelas maksud isi dari symbol flow chart yang satu dengan yang lainnya

GARIS ALIR

Symbol garis alih ( flow line symbol ) menunjukkan arus dari proses

Simbol Simpanan Ofline

File non komputer yang diarsip urut angka (Numerical)

File non komputer yang diarsip urut abjad (Alphabetical)

File non komputer yang diarsip urut tanggal (Cronological)

Sumber : Analisa & Disain Sistem Informasi, Jogiyanto H.M. 2005

2.6 Perancangan Sistem

2.6.1 Pengertian Perancangan Sistem

Setelah tahap analisis selesai dilakukan, maka tiba waktunya sekarang untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai berikut : “Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangun yang telah

A

(31)

ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem”. Tahap perancangan sistem ini mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

2.6.2 Alat Bantu Perancangan Sistem A. Diagram Context (CD)

Context diagram merupakan suatu alat untuk menggambarkan suatu sistem pertama kali secara garis besar. Diagram pertama yang digambar dalam pembuatan DFD merupakan level teratas (top level). Dan dari context diagram ini kemudian akan digambarkan dengan lebih terinci lagi, dan disebut dengan level 0 yang isinya adalah diagram context yang dipecah lagi prosesnya menjadi beberap proses yang lebih terinci lagi. Level 0 tersebut dapat dipecah lagi menjadi diagram yang lebih rinci lagi yaitu level 1 [1]

(32)

Nama simbol Gambar

‡” ‹ƒ–‘”

Menunjukkan kesatuan luar entity atau terminator

‹•–‡

Menunjukkan suatu proses untuk mengeluarkan input output.

Ž‹”ƒ†ƒ–ƒ

Menggambarkan arah aliran data dari atau ke system

Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto. HM, 2005

B.Decomposition Diagram

Decomposition merupakan grafik yang dapat dipecah menjadi beberapa bagian yang terkecil sehingga mudah dipelajari, decomposition mempunyai 4 bagian yaitu:

1. Memecahkan masalah-masalah yang besar ke bagian- bagian yang bisa dipecahkan.

2. Untuk membantu testing program. 3. Untuk membantu penggambaran flow.

4. Untuk membantu di dalam melacak proses terkecil sampai tertinggi.

C.Data Flow Diagram

Adalah merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang tersetruktur karena dapat

(33)

menggambarkan arus data didalam sistem yang tersetruktur dan jelas juga merupakan dokumentasi yang baik.

Tabel 2.3 : Simbol-simbol Data Flow Diagram

Nama Simbol Gambar

Proses

Menunjukkan proses dari komputer

Arus data

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

‡•ƒ–—ƒŽ—ƒ”

Merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

‹ ’ƒƒ†ƒ–ƒ

Digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data.

Sumber: Analisa & Disain Sistem Informasi, Jogiyanto H.M 2005.

2.7 Perancangan Database 2.7.1 Definisi Database

Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan antara data yang satu dengan yang lainnya yang tersimpan dalam

(34)

suatu simpanan luar dan membutuhkan suatu software untuk menjalankan. Database terbentuk dari kumpulan beberapa file, yaitu :

1. File Induk

Merupakan file utama dimana semua program dipanggil dari file master.

2. File Transaksi

File yang digunakan untuk merekam atau menyimpan data-data transaksi yang terjadi dalam suatu kegiatan.

3. File Laporan

File yang berisi data-data yang dilaporkan untuk membuat laporan.

2.7.2 Alat Bantu dalam Perancangan Database

A. Entity Relationship Diagram (ERD)

Model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data (data storage) yang ada pada DFD.

Langkah-langkah tekhnik untuk menghasilkan diagram ERD awal adalah :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.

2. Menentukan atribut key dari masing-masing himpunan entitas.

3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas yang ada beserta foreg-key nya. 4. Menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan tersebut 5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan

atribut bukan kunci yang biasanya tidak diberi garis bawah.

Tabel 2.4 : Simbol-simbol Entity Relationship Diagram

(35)

Simbol Uraian Entity

Digunakan untuk menggambarkan obyek yang didefinisikan dalam lingkungan pemakai.

—„—‰ƒ

Menggambarkan relasi antar entity

–”‹„—–

Digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari suatu entity, yang menggambarkan karakter entity.

ƒ”‹•

Digunakan untuk menghubungkan entity dengan entity atau entity dengan atribut.

Sumber : Basis Data, Fathansyah. Ir, 2001

Entitas (entity) adalah suatu obyek yang terdiri dari kumpulan data atau elemen yang dapat dibedakan dari obyek lainnya. Sekumpulan entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama akan membentuk sebuah himpunan entitas. Entitas menunjuk pada suatu individu suatu obyek, sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun (famili) dari individu tersebut.

Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut, sehingga atribut berfungsi untuk menjelaskan suatu entitas. Atribut terdiri dari dua macam yaitu atribut yang berfungsi sebagai Kunci Primer (Primary key) dan Atribut Deskriptif.

(36)

Apabila entitas-entitas saling berhubungan maka akan membentuk suatu relasi. Relasi adalah hubungan diantara sejumlah entitas dari himpunan entitas yang berbeda. Terdapat tiga jenis relasi yaitu :

1 Unary Relationship

Relasi yang menghubungkan entitas-entitas dari sebuah himpunan entitas.

2. Binary Relationship

Relasi yang menghubungkan entitas-entitas dari dua himpunan.

3. Ternary Relationship

Relasi yang menghubungkan entitas-entitas dari tiga himpunan entitas.

Sebuah relasi mempunyai suatu derajat atau kardinalitas yaitu jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas sebuah relasi yang terjadi antara dua himpunan ( misalnya A dan B ) entitas dapat berupa :

1. Satu ke satu ( One to One )

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. Begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

(37)

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 A B

Gambar 2.2 : Kardinalitas relasi Satu ke Satu Sumber : Basis Data, Fathansyah. Ir , 2001

2. Satu ke Banyak ( One to Many )

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada himpunan entitas B hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 5

Gambar 2.3 : Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak Sumber : Basis Data, Fathansyah. Ir , 2001. 3. Banyak ke Satu ( Many to One )

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada

(38)

himpunan entitas B, sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B hanya dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 5 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3

Gambar 2.4 : Kardinalitas Relasi Banyak ke Satu Sumber : Basis Data, Fathansyah. Ir , 2001

4. Banyak ke Banyak ( Many to Many )

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, begitu pula sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

Gambar 2.5 : Kardinalitas Relasi Banyak ke Banyak Sumber : Basis Data, Fathansyah. Ir , 2001

(39)

B. Implementasi tabel

Aturan umum dalam pemetaan model data yang kita gambarkan dengan diagram E-R menjadi basis data fisik adalah: a. Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai

sebuah tabel.

b. Relasi yang memiliki derajat relasi 1-1 yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas akan dipresentasikan oleh bentuk penambahan atau penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas.

c. Relasi dengan derajt 1-N yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas, juga akan direpresentasikan dalam bentuk penambahan/penyertaan atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas.

d. Relasi derajat N-N yang menghubungkan 2 himpunan entitas, akan diwujudkan dalam bentuk tabel khusus memiliki field yang berasal dari key dari himpunan entitas yang dihubungkan.

C. Normalisasi Data

Normalisasi adalah teknik data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data. Sedangkan perancangan database dimaksudkan untuk mengidentifikasi kebutuhan file-file Database yang diperlukan oleh sistem informasi (untuk mengidentifikasi).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menormalisasi suatu data yaitu :

(40)

Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa satu field atau set field yang dapat mewakili record.

b. Primary Key

Satu atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik tapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

c. Alternate Key (Kunci Alternatif)

Merupakan kunci candidate yang tidak dipakai sebagai primary key. Kunci alternative biasanya dipakai sebagai kunci pengurutan dalam laporan.

d. Foreigh Key (Kunci Tamu)

Satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship atau hubungan yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primer Induk direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan satu lawan banyak

e. Super Key

Merupakan satu atau lebuh atribut (kumpulan atribut) yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

f. Candidate key (Kunci Calon)

Kunci candidate adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity.

g. Ketergantungan Kunci

Diberikan sebuah relasi R, atribut Y dan R adalah bergantung fungsi pada atribut X dan R jika dan hanya jika setiap nilai X

(41)

dalam R punya hubungan dengan tepat satu nilai Y dalam R (dalam setiap satu waktu).

h. Sekundary key

Suatu atribut yang digunakan untuk mendukung/melengkapi keberadaan primary key.

Ada beberapa bentuk dalam normalisasi data antara lain:

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap (data dikumpulkan apa adanya). b. Bentuk Normal 1 (First Normal Form/1-NF)

Mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar, data dibentuk dalam 1 record demi 1 record dari field-field berupa ‘Automatic Value’ tidak ada set atribut yang bernilai ganda.

c. Bentuk Normal II (First Normal Form/2NF)

Bentuk normal ini mempunyai syarat yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal ke-1 dimana atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama sehingga harus ditentukan kunci-kunci field.

d. Bentuk Normal III (First Normal Form/3-NF)

Untuk menjadi bentuk normal ke-3 maka relasi haruslah dalam bentuk normal ke-2 dan setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

e. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

BCNF mempunyai paksaan lebih kuat dari bentuk normal ke-3. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal

(42)

ke-1 dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.

D. Data Dictionary (DD)

Data Dictionary berfungsi untuk :

1. Menjelaskan arti aliran data penyimpanan data dalam DFD (Data Flow Diagram).

2. Mendiskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran data.

3. Mendiskripsikan komposisi penyimpanan data.

4. Mendiskripsikan hubungan detail antara penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam ERD (Entity Relationship Diagram).

Tabel 2.5 : Simbol-Simbol Data Dictionary

Notasi Arti

= Mempunyai arti terdiri dari, terbentuk dari atau sama dengan

+ Dan

( ) Optional (elemen data di dalam kurung parethesis sifatnya optional, boleh ada dan tidak ada)

N { } N Iterasi (elemen data di dalam kurung brace beriterasi mulai minimum N kali dan maksimum N kali)

[ ] Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data di dalam kurung brcket ini)

** Keterangan setelah tanda ini adalah komentar | Sama dengan simbol [ ]

Sumber : Jogiyanto H.M, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2005

(43)

E. Desain Input Output 1. Desain Input

Masukan sistem harus dirancang secara rinci mulai dari perangkat yang akan digunakan sampai dengan desain yang digunakan karena jika desain masukan kurang lengkap maka akan berdampak informasi yang dihasilkan data yang disimpan atau informasi yang dihasilkan juga tidak sesuai dengan kebutuhan sistem [1].

Tujuan dari desain input adalah :

1) Untuk mengefektifkan biaya pemasukan.

2) Untuk mencapai keakuratan system yang tinggi.

3) Menjamin pemasukan data yang dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai.

Dalam mendesain input ada beberapa tipe input yaitu :

1) Eksternal : pemasukan data berasal dari luar organisasi.

2) Internal : pemasukan data berasal dari dalam organisasi

3) Operasional : pemasukan data dari hasil komunikasi komputer dengan sistem.

2. Desain Output

Desain output keluaran merupakan hasil yang tidak diabaikan karena keluaran yang di hasilkan harus memudahkan bagian setiap unsur manusia yang memerlukan :

1) Eksternal : Tujuan Output untuk informasi diluar organisasi pemakai

2) Internal : Tujuan Output hanya untuk lingkungan organisasi

(44)

3) Operasional : Tujuan Output hanya untuk bagian komputer.

2.8 Pengertian Koperasi

Koperasi adalah bentuk usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Maksud usaha bersama yang berlandaskan azas kekeluargaan adalah bahwa dalam usahanya itu berlaku ketentuan seperti halnya hidup dalam keluarga. Jadi seluruh kegiatan yang dilakukan masing-masing anggota berbeda tetapi hasilnya selalu ditujukan untuk kepentingan bersama.

Pengertian koperasi diatur dalam Undang-undang koperasi No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian pada pasal 3 yaitu koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi, yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.

Dengan berlakunya Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pada tanggal 21 Oktober 1992 maka Undang-undang No.12 tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian secara otomatis tidak berlaku lagi dan diharapkan dapat lebih menjamin terwujudnya kehidupan koperasi.

2.8.1 Landasan Koperasi

Landasan koperasi antara lain : 1. Landasan idiil yaitu pancasila.

2. Landasan struktural yaitu UUD 1945 pasal 33 ayat 1.

3. Landasan operasional yaitu Undang-Undang No. 25 tahun 1992. 4. Landasan konseptual yaitu ketetapan MPR.

(45)

2.8.2 Fungsi Koperasi

Fungsi koperasi yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan

rakyat.

2. Alat demokrasi bagi perekonomian nasional.

3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia. 4. Alat untuk membina insan masyarakat untuk memperkokoh

kedudukan ekonomi bangsa indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

2.8.3 Azas Koperasi

Azas koperasi Indonesia adalah kekeluargaan dan gotong royong. Dalam koperasi Indonesia haruslah terdapat kepribadian Indonesia yaitu sifat kemanusiaan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan, suasana waktu sepanjang masa dengan cita-cita khas adanya unsur Ketuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan, kekeluargaan yang Bhineka Tunggal Ika.

Azas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran, budi luhur dan keikhlasan untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi oleh semua untuk semua dibawah pimpinan pengurus serta pemilikan dari para anggota atas dasar keadilan dan kebenaran serta keberanian berkorban untuk kepentingan bersama.

Serta kegotong royongan mempunyai arti bahwa pada koperasi terdapat keikhlasan dan kesadaran adanya semangat kerjasama dan tanggung jawab bersama terhadap akibat dari usahanya tanpa mengikat kepentingan diri sendiri, melainkan selalu untuk kebahagiaan bersama. Dalam membagi sisa hasil usaha, masing-masing anggota menerima bagian sesuai dengan sumbangan karyanya.

(46)

Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berupa simpanan wajib, simpanan pokok, dan dana cadangan. Modal pinjaman dapat berasal dari pihak lain. Undang-Undang No. 25 telah mengatur dalam hal permodalan koperasi.

2.9 Pengertian Simpan Pinjam

Simpan pinjam terdiri dari dua kata yaitu “Simpan dan Pinjam “. Yang dimaksud Simpan adalah hak untuk memberikan sejumlah uang dengan tujuan agar uang tersebut lebih aman. Dan pinjam berarti hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang diminta atau pada waktu yang akan datang Karena penyerahan uang sekarang. Sedangkan yang dimaksud dengan uang adalah alat pembayaran yang sah.

Adapun tujuan dari simpan pinjam adalah :

a. Membantu keperluan kredit anggota, yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat yang ringan atau tidak memberatkan anggota.

b. Mendidik para anggota, supaya giat menyimpan uang secara teratur sehingga membentuk modal sendiri.

c. Mendidik anggota hidup hemat dengan menyisihkan sebagian dari pendaptan mereka.

d. Menambah pengetahuan tentang perekonomiann. Macam-macam Simpanan adalah :

1. Simpanan Pokok

Yaitu sejumlah nilai uang tertentu yang diwajibkan pada anggota yang dibayarkan satu kali yaitu pada waktu mendaftar sebagai anggota. Simpanan pokok pada Koperasi Dana Mitra Ungaran sebesar Rp. 100.000,- aturan pembayaran dibayar dimuka.

(47)

Yaitu simpanan anggota yang disetorkan secara berangsur dan teratur oleh anggota dan besarnya sama antara anggota yang satu dengan yang lain sesuai dengan kesepakatan. Simpanan wajib pada Koperasi ... Semarangsebesar Rp. 10.000,- per bulan.

3. Simpanan sukarela

Yaitu sejumlah nilai uang tertentu yang diserahkan oleh anggota kepada Koperasi ... Semarangatas kehendaknya sendiri. Dengan besarnya simpanan minimal Rp. 10.000,-

2.9.1 Ketentuan simpanan

a. Simpanan pokok sebesar 100.000,- dibayar hanya satu kali dan tidak boleh diambil sampai nasabah keluar dari keanggotaan koperasi.

b. Simpanan wajib sebesar 100.000,- per bulan.

c. Simpanan sukarela setoran kedua dan selanjutnya sekurang-kurangnya RP 10.000,-

d. Bunga simpanan sebesar 8 % 2.9.2 Ketentuan Pinjaman

a. Anggota yang hendak meminjam harus menyerahkan persyaratan yang ditentukan oleh pihak koperasi.

b. Pinjaman di angsur setiap bulan dan apabila terjadi keterlambatan akan dikenakan denda.

c. Anggota yang masih memiliki pinjaman tidak boleh meminjam lagi sebelum pelunasan.

d. Jika anggota hendak menutup pinjaman atau melunasi pinjaman maka dikenakan bunga pinalti 1 kali.

(48)

Adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan [4].

a. Rumus SHU simpanan = jumlah simpanan / jumlah simpanan – jumlah tarikan * jumlah bunga * 0.25

b. Rumus SHU pinjaman = jumlah pinjaman / jumlah pinjaman * jumlah bunga * 0.25

2.9.4 Pengertian Denda

“Denda adalah hukuman yang berupa materi atau denda yang dikenakan dan harus dibayar oleh pelanggan”

Koperasi Koperasi ... Semarangdalam hal ini menerapkan denda kepada anggota yang terlambat mengembalikan angsuran pinjaman sebesar 0.5% dari angsuran dan akan disertakan dalam pembayaran angsuran.

2.9.5 Pengertian Bunga Pinjaman

Bunga merupakan pendapatan koperasi yang berasal dari pengembangan uang yang dipinjamkan, yang besarnya sudah ditetapkan oleh pihak koperasi sebesar 2 % per bulan.

2.9.6 Cara perhitungan Bunga 1. Flate rate

Dengan pembebanan bungan terhadap nilai pokok pinjaman tetap dari suatu periode ke periode berikutnya, walupun pokok pinjaman menurun sebagai akibat adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman.

Contoh :

Cicilan pokok pinjaman : 6.000.000,-/12 = 500.000,-

Bunga / bl

:6.000.000,- * 2 %=120.000 ,-

(49)

: 500.000,- + 120.000,- = 620.000,-

Jumlah angsuran perbulan tetap karena jumlah angsuran pokok pinjaman dan bunga untuk tiap bulannya selalu sama tidak mengalami perubahan.

Pada koperasi Koperasi ... Semarangmenggunakan metode penghitungan bunga flate rate.

2.9.7 Pengertian Angsuran

Angsuran merupakan pembayaran pinjaman, dalam hal ini adalah anggota koperasi untuk melunasi pinjamanya. Angsuran dibayarkan dengan sejumlah uang sesuai nilai pokok angsuran ditambah bunga pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.10 Tinjauan tentang Microsoft Visual Basic 2.10.1 Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman berbasis MS-Windows yang mendukung pemrograman berorientasi objek. Bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991 ini merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman BASIC yang dikembangkan pada era 1950-an.

Kelebihan Microsoft Visual Basic 6.0 antara lain : 1. Kompiler yang sangat cepat.

2. Control data object untuk activex yang baru.

3. Dapat mendukung database yang terintegrasi dengan variasi aplikasi yang sangat luas.

4. Dapat menangani bermacam-macam format database, yaitu format database Microsoft Access, Microsoft Excel, DBASE, FoxPro, Paradox, ODBC, dan file teks.

5. Perancangan data laporan yang lebih baru.

(50)

A.Bagian Main Window

Main windows terdiri atas title bar ( judul ), menu bar, dan toolbar.

Gambar 2.6 : bagian main window

Sumber : Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2004

a. Title bar (judul) menunjukkan nama dari file project yang sedang dikerjakan, mode operasi dari visual basic saat itu, nama form yang sedang didesain.

b. Menu bar adalah menu model drop down (bila menu dipilih akan muncul menu lagi sebagai bagian dari menu utamanya) dimana menu ini akan mengontrol semua operasi yang berlangsung dalam lingkungan visual basic.

c. Tool bar mempunyai tombol yang menghubungkan perintah untuk menjalankan beberapa pilihan menu pada menu bar.

B.Bagian Form Window

Gambar 2.7 : bagian form window

Sumber : Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2004

Title bar ( judul )

(51)

Form window merupakan pusat untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi yang diinginkan.

Pada bidang inilah pemakai / programmer merancang dan menyusun aplikasinya dengan bantuan objek-objek yang sudah disediakan oleh visual basic.

C.Bagian Toolbox

Toolbox adalah menu yang terdiri atas control object yang akan digunakan untuk menyusun aplikasi pada bidang kerja form yang telah disediakan.

Toolbox yang ditampilkan hanya toolbox standar, sedangkan untuk control yang lain, pemakai / programmer dapat menampilkan dan menggunakannya sesuai kebutuhan, dengan mencari di menu Project | Component.

Picture Box Pointer Label Frame Check Box Combo Box

Horizontal Scroll Bar

Timer Directory List Box

Shapes Image Box Text Box Command Button Option Button List Box

Vertical Scroll Bar

Drive List

File List Box Lines

Data Tool

(52)

Gambar 2.8 : Bagian Tool Box

Sumber : Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2004

Berikut ini penjelasan tentang fungsi masing-masing kontrol pada toolbox standar :

Tabel 2.6 : Tabel fungsi toolbox

Nama Fungsi Pointer Memilih, mengatur ukuran dan memindah

posisi kontrol yang terpasang pada bagian form.

Picture Box Menampilkan file gambar.

Label Menambahkan label atau teks tambahan. Text Box Menambahkan kotak teks.

Frame Menambahkan kontrol yang dapat diisi dengan kontrol OptionButton atau Check Box

Command Button Menambahkan kontrol tombol perintah. Check Box Menambahkan kontrol kotak periksa. Option Button Menambahkan kontrol tombol pilihan.

Combo Box Menambahkan kontrol kotak combo yang merupakan kontrol gabungan antara Text Box dan List Box.

List Box Menambahkan kontrol daftar pilihan.

HScrollBar Menambahkan kontrol batang penggulung horisontal

VScrollBar Menambahkan kontrol batang penggulung vertikal.

Timer Menambahkan kontrol sebagai kontrol pencacah waktu.

(53)

Nama Fungsi DriveListBox Menambahkan kontrol daftar disk drive

pada komputer.

DirListBox Menambahkan kontrol daftar direktori pada drive aktif.

FileListBox Menambahkan kontrol daftar file pada direktori aktif.

Shape Menambahkan kontrol gambar berupa lingkaran, oval, persegi panjang, bujur sangkar, dan lain-lain.

Line Menambahkan kontrol gambar garis lurus. Image Menambahkan file gambar dengan pilihan

properti yang lebih sedikit dibandingkan kontrol Picture Box.

Data Menambahkan kontrol yang berupa

database.

OLE Menambahkan kontrol yang berhubungan dengan proses relasi antar program aplikasi. Sumber : Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, 2005

D.Bagian Properties

Jendela properties digunakan untuk menentukan keadaan awal nilai properties dari objek yang terpilih.

Daftar Object

Klik tombol ini untuk menutup jendela properties

Klik disini ( tekan terus ) kemudian geser mouse untuk memindah jendela

(54)

Gambar 2.9 : Bagian Properties

Sumber : Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2004

E.Bagian Form Layout

Jendela form layout akan memperlihatkan dimana form yang sudah dirancang dan disusun tersebut akan ditampilkan relatif terhadap layar monitor.

Gambar 2.10 : Bagian Form Layout

Sumber : Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2004

F. Bagian Window Project

Jendela project akan menampilkan semua informasi yang berhubungan dengan project yang sedang aktif.

(55)

Gambar 2.11 : Bagian Window Project

Sumber : Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2004

2.10.3 Struktur Aplikasi dengan Bahasa Microsoft Visual Basic 6.0 Aplikasi (Project) pada Microsoft Visual Basic 6.0 terdiri atas bagian-bagian :

1. Form

Adalah sebuah bidang untuk mendesain program dengan meletakkan objek-objek yang merupakan rangkaian dari perintah-perintah yang akan dikerjakan oleh aplikasi tersebut.

2. Control

Adalah yang mempunyai bentuk gambar grafis yang akan diletakkan diatas bidang kerja yang disebut form yang dapat berinteraksi dengan pemakai, seperti textbox, labelbox, commandbutton.

Form dan control merupakan objek dalam pemrograman ini 3. Properties

Adalah variabel atau predikat yang melekat pada setiap objek ( form dan kontrol ).

Contoh properties adalah : nama, caption, ukuran, warna, posisi dan isi.

Microsoft Visual Basic 6.0 memberikan nilai baku dan nilai ini dapat diubah pada waktu program dijalankan.

(56)

Adalah suatu kumpulan perintah yang memiliki kegunaan yang hampir sama dengan suatu fungsi atau prosedur, tetapi perintah-perintah tersebut sudah disediakan dalam suatu objek.

Suatu method dapat dipanggil dengan cara menyebutkan nama objek dan diikuti dengan tanda titik dan nama metodenya. Method umunya digunakan untuk menjalankan perintah khusus pada suatu objek tertentu.

5. Event Procedure

Merupakan suatu kejadian yang akan diterima oleh suatu objek. Event yang diterima oleh objek berfungsi untuk menjalankan kode program yang ada didalam objek tersebut.

6. General Procedure

Adalah kode-kode yang tidak berhubungan langsung dengan objek yang ada. Prosedur ini akan dijalankan apabila dipanggil namanya dalam sebuah pernyataan baris program.

7. Modules

Adalah kumpulan dari beberapa general procedure, deklarasi variabel, dan definisi konstanta yang digunakan dalam sebuah aplikasi.

2.10.4 MySql sebagai database Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 dapat menangani bermacam-macam format database, yaitu format database MySql, Microsoft Access, Microsoft Excel, DBASE, FoxPro, Paradox, ODBC, dan file teks.

MySQL adalah Relational Database Management System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk

(57)

menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer -nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasinya. Sebagai

database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan

database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk

query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

(58)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil obyek penelitian di Koperasi Dana Mitra Ungaran yang berlokasi di Jl. P Diponegoro 206 Ungaran.

Jenis Data dan Sumber data

Data dapat dibedakan menurut jenis data dan menurut sumber darimana data tersebut diperoleh :

3.1.1 Jenis data

Data menurut jenisnya dibedakan menjadi 2 macam yaitu : a. Data Kuantitatif

Data yang berupa angka-angka atau nominal dan data tersebut dapat dioperasikan secara matematis, misalnya jumlah bunga pinjaman. b. Data Kualitatif

Data yang berbentuk bukan angka dan data tersebut tidak dapat dioperasikan secara matematis, dalam penelitian ini data kualitatif dapat berupa struktur organisasi, visi, misi dan tujuan organisasi. 3.1.2 Sumber Data

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini sumber data yang digunakan yaitu : 1. Data Primer

Data yang berasal dari sumber asli yang dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti dapat mengumpulkan data primer ketika melakukan observasi, sehingga peneliti dapat mengumpulkan data primer secara teliti informasi yang diinginkan. Misalnya data jumlah bunga pinjaman, data angsuran.

(59)

2. Data Sekunder

Penulis menggunakan literature untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Adapun literature yang digunakan adalah yang berhubungan dengan sistem database. Data sekunder digunakan sebagai landasan teori dalam menyusun sistem informasi simpan pinjam.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode-metode pengumpulan data sebagai berikut :

3.2.1 Studi Pustaka

Penelitian pustaka dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku atau referensi-referensi yang berhubungan dengan masalah yang diamati sehingga dapat digunakan sebagai landasan teori serta sebagai bahan perbandingan, data ini diperoleh dari buku-buku dan literature. 3.2.2 Teknik Interview

Penulis mengadakan wawancara langsung pada pihak yang terkait dengan obyek yang diteliti, data yang diperoleh antara lain struktur organisasi dan Job description.

3.2.3 Survey

Pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap obyek yang dibutuhkan, disini penulis mengamati atau melihat secara langsung pada Koperasi Dana Mitra Ungaran.

(60)

3.3.1 Analisis Sistem

3.3.1.1. Identifikasi masalah dan sumber masalah

Mencari masalah yang ada pada sistem yang berjalan sehingga bisa dicari jalan keluar atau solusinya, karena adanya masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sebuah sistem tidak tercapai. Dalam hal ini masalah yang timbul adalah keterbatasan ruang lingkup simpan pinjam pada Koperasi Dana Mitra Ungaran. Sehingga perlu dibuatkan adanya sebuah sistem baru guna melancarkan kegiatan simpan pinjam.

3.3.1.2. Memahami kerja sistem yang ada

Sistem penilaian kinerja pegawai pada Koperasi Dana Mitra Ungaran yang saat ini sudah terkomputerisasi namun masih standart yaitu dengan menggunakan Ms.Word dan Ms.Excel. Akibat banyaknya data yang digunakan dalam proses simpan pinjam, sehingga memerlukan waktu dan ketelitian untuk pencarian data dan sering kali terjadi keterlambatan penyajian informasi berupa laporan-laporan yang tidak bisa langsung disajikan karena membutuhkan proses.

3.3.1.3. Menganalisa Hasil Penelitian

Dalam tahap ini difokuskan pada hasil yang diperoleh dalam penelitian. Apakah hasil yang didapatkan sudah maksimal atau sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam simpan pinjam pada Koperasi Dana Mitra Ungaran. 3.3.1.4. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem

Laporan hasil analisis sistem pada simpan pinjam pada Koperasi Dana Mitra Ungaran, dibutuhkan beberapa informasi yang berhubungan dengan simpan pinjam meliputi : data nasabah, data simpanan, data pinjaman, data angsuran.

Gambar

Gambar 2.1 : Siklus Informasi
Tabel 2.1 : Simbol-simbol Flow of Document
Tabel 2.3 : Simbol-simbol Data Flow Diagram
Gambar 2.2 : Kardinalitas relasi Satu ke Satu  Sumber :  Basis Data, Fathansyah. Ir , 2001
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dengan

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2009) yang menunjukkan bahwa variabel penghargaan finansial, pengakuan profesional, pertimbangan pasar

Belanja M odal Pengadaan Konstruksi/ Pembelian Bangunan Belanja Jasa Konsult ansi Perencanaan. Gedung Aula SM KN 1

Model yang paling sesuai menggambarkan total penerimaan pada data ‘IHCS 2012’ adalah model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu. Model ini memperoleh

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kejadian corpus alienum cornea pada pekerja helper yang ada di Siemens Fabrication Yard Batam tahun 2017.. Jenis

Aspek penting dari berbagai hubungan dan pengaruh terhadap pelayanan publik, dapat dilihat dari alur atau jalur variabel komunikasi berhubungan dan berpengaruh

[r]

Untuk membuat sistem pengaman Brankas Bank dengan menggunakan SMS dan GPS yang berbasis Android maka langkah yang dikerjakan yaitu membuat blok diagram sistem, rangkaian