• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGARAHAN DAN PEMBERIAN WAWASAN TENTANG

KEILMUAN BIOTEKNOLOGI BAGI PARA SISWA SMA

ATAU SEDERAJAT DI KOTA JAKARTA DAN TANGERANG

Ketua Tim Pengabdian :

Seprianto, S.Pi, M.Si. (NIDN : 0309098702) Anggota Tim :

Nathaniel Nainggolan (NIM : 20160308004)

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

DESEMBER 2017

(2)
(3)

ABSTRAK

Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, tumbuhan dan hewan) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, antibiotik, vaksin, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi termasuk kedalam ilmu sains terapan yang mendukung pengembangan keilmuan dalam bidang pertanian, pangan, farmasi, peternakan, perikanan dan keluatan serta kedokteran. Pengembangan keilmuan bioteknologi ini dengan dibukanya program studi untuk strata 1 bagi lulusan SMA atau sederajat. Perlunya sosialisasi tentang program studi terutama program studi baru sangat memberikan gambaran kepada para siswa tentang program studi tersebut dan membantu dalam menentukan pilihannya ketika akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pengarahan dan pemberian wawasan keilmuan bioteknologi ini bertempat di beberapa sekolah di Jakarta dan Tangerang diantaranya SMKN 1 Jakarta Barat, SMA Budi Mulia Ciledug, SMA 12 Kab. Tanggerang, SMA Yadika 3 Ciledug, SMK Yadika 2 Tanjung Duren, SMAN 40 Jakarta, SMA Hangtuah 1 Jakarta dan SMK 9 Tanggerang Selatan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dengan cara presentasi di depan kelas diantara jam pertukaran pelajaran atau pada saat jam mata pelajaran kosong. Antusias para siswa dalam mengikuti sosialiasi ini sangat baik dilihat dari ketertiban siswa mengikuti selama presentasi berlangsung, serta beberapa dari mereka antusias untuk bertanya tentang keilmuan bioteknologi. Hasil sosialisasi memberikan dampak yang siknifikan terhadap peningkatan peminatan para siswa untuk memilih dan mempelajari bioteknologi. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei di SMAN 40 Jakarta dari 27 responden yang sebelumnya menyatakan berminatt mempelajari keilmuan bioteknologi menjadi 46 responden. Sedangkan di SMKN 9 TangSel dari 33 responden yang sebelumnya menyatakan berminat, menjadi 55 responden yang ingin mempelajari keilmuan bioteknologi. Hasil ini menunjukkan pentingnya sosialisasi tentang informasi yang berkenaan dalam bidang keilmuan yang akan diambil oleh siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

(4)

DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... iv I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan Kegiatan ... 2 1.3. Luaran Kegiatan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1. Sejarah dan Perkembangan Bioteknologi ... 3

2.2. Ruangan Lingkup Keilmuan Bioteknologi ... 4

2.3. Bakat dan Peminatan Siswa dalam Pemilihan Jurusan ... 5

III. MATERIAL DAN METODE ... 7

3.1.Material Pelaksanaan ... 7

3.2. Metode Pelaksanaan ... 8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 9

5.1. Hasil ... 9

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 14

7.1 Kesimpulan ... 14

7.2 Saran ... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.Lokasi Pelaksaan Kegiatan ... 8 2. Presentasi Keilmuan Bioteknologi di SMA Yadika 3 ... 9

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.Jadwal Sosialisasi di Sekolah Jakarta dan Tanggerang ... 7 2. Hasil Survei Pengisian Kuisioner ... 11

(6)

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia merupakan negara terbesar kedua setelah Brazil akan kekayaan sumberdaya alamnya. Namun belum optimal dalam memanfaatkan produk dari sumberdaya alam tersebut sebagai sumber devisa negaranya. Hal ini menjadikan indonesia sebagai negara yang potensial dalam pengembangan keilmuan dibidang bioteknologi. Mengutip hasil kajian US National Academy of Sciences tahun 2002, menyebutkan daya dukung sumberdaya bumi sudah 20 persen di atas daya dukung lestari. Oleh sebab itu perlu dikembangkan beragam jenis pangan yang berkualitas, obat-obatan (anti kanker, antibiotik, antibakteri) dan energi dari sumberdaya alam yang semakin menipis dengan sentuhan bioteknologi. Pengembangan bioteknologi dalam pengelolaan sumberdaya hayati semacam ini dapat menjadi potensi penyumbang terbesar dalam bidang biodiversitas Indonesia dan segera ditransformasikan menjadi aset nyata untuk kesejahteraan rakyat. Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak terlepas dari kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti kimia, biologi, mikrobiologi, biokimia, genetika dan komputer (Ahmad, 2014). Kompetensi menguasai bioteknologi tersebut dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia diorientasikan pada kompetensi meneliti dan menerapkan metode – metode mutakhir bioteknologi salah satunya dengan melalui pendidikan formal sekurang – kurangnya strata satu (S1).

Program studi bioteknologi merupakan program studi baru yang dibuka untuk strata 1 bagi lulusan SMA atau sederajat berdasarkan ketentuan dan izin Kemenristekdikti. Perlunya sosialisasi tentang program studi terutama program studi baru sangat memberikan gambaran kepada para siswa tentang program studi tersebut dan membantu dalam menentukan pilihannya ketika akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Banyaknya siswa SMA atau sederajat khususnya kelas XII yang masih bimbang dalam mengambil jurusan diperkuliahan untuk melanjutkan studi mereka. Pemilihan jurusan untuk melanjutkan studi merupakan momen yang krusial, apabila mereka salah memilih jurusan, banyak hal yang menjadi terkorbankan selain biaya kuliah yang mahal dan waktu yang terbuang sia – sia, juga tenaga serta pikiran. Hal ini memutuskan mereka untuk mutasi ke jurusan lain, susah mengukuti materi dari matakuliah inti sehingga membuat mereka tidak lulus dari matakuliah tersebut bahkan sampai terkena drop out (Kumala, 2015).

(7)

Universitas Esa Unggul termasuk universitas yang baru memiliki program studi Bioteknologi yang dibuka pada tahun 2016 untuk angkatan pertama. Dilihat dari jumlah mahasiswa yang memilih prodi ini masih tergolong sedikit. Hal ini dikarenakan informasi tentang prodi Bioteknologi kurang mereka dapatkan ketika penentuan pemilihan jurusan untuk melanjutkan jenjang pendidikan mereka ke perguruan tinggi. Ketidaktahuan calon mahasiswa terhadap suatu jurusan menyebabkan minat terhadap jurusan tersebut juga sedikit. Untuk itu, pengabdian tentang pengarahan dan perberian wawasan tentang keilmuan bioteknologi bagi para siswa SMA atau sederajat menjadi hal yang diprioritaskan untuk meningkatkan jumlah peminatnya dengan mempresentasikan bidang keilmuan bioteknologi, ruang lingkup bioteknologi, perkembangan bioteknologi dulu, sekarang dan yang akan datang, profil lulusan bioteknologi serta peluang karir dan usaha setelah selesai menempuh pendidikan dari strata satu (S1) bioteknologi.

1.2. Tujuan Kegiatan:

1. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa SMA atau sederajat terutama kelas XII tentang program studi Bioteknologi sebagai salah satu pilihan yang terbaik.

2. Memberikan wawasan dan informasi tentang keilmuan bioteknologi sabagai sains terapan kepada para siswa SMA atau sederajat

3. Manarik para siswa SMA dan sederajat memilih program studi bioteknologi di Universitas Esa Unggul agar peminat tahun yang akan datang meningkat.

1.3. Luaran Kegiatan

Kegiatan sosialisasi tentang program studi Bioteknologi ini diharap kepada seluruh siswa SMA atau sederajat terutama kelas XII yang akan melanjutkan studi mereka ke jenjang Perguruan Tinggi atau Universitas untuk memilih jurusan yang tepat salah satunya program studi bioteknologi, serta menarik peminat siswa untuk masuk ke program studi Bioteknologi di Universitas Esa Unggul.

(8)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Sejarah dan Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, tumbuhan dan hewan) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, antibiotik, vaksin, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi termasuk kedalam ilmu sains terapan yang mendukung pengembangan keilmuan dalam bidang pertanian, pangan, farmasi, peternakan, perikanan dan keluatan serta kedokteran.

Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, bioteknologi telah mengalami perkembangan sangat pesat. Dibeberapa negara maju, AS, Cina, dan Jepang bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat memberi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi manusia pada saat ini maupun yang akan datang yang menyangkut kebutuhan pangan, obat-obatan, Bioenergi, yang pada gilirannya semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia. Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-metode mutakhir bioteknologi (current methods of biotecnology) seperti: kultur jaringan, rekayasa genetika, sel hibridoma, kloning, dan polymerase chains reaction (PCR) secara prospektif telah mampu menghasilkan produk-produk penemuan baru yang bernilai tinggi.

Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya. Beragam batasan dan pengertian dikemukakan oleh berbagai lembaga untuk menjelaskan tentang bioteknologi. Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos: alat; Logos: ilmu; sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (protein bioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alkohol, dan lain lain) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Menurut Smith, JE. (2009), bioteknologi memiliki beberapa defenisi sebagai berikut:

1. Sebuah kata benda yang mewakili aplikasi biologi, sistem organisme atau proses untuk industri manufaktur dan jasa.

(9)

2. Penggabungan ilmu biokimia, mikrobiologi dan rekayasa terpadu dalam rangka meningkatkan aplikasi teknologi (industri) dari mikroorganisme, kultur jaringan sel-sel dan bagian-bagiannya.

3. Sebuah teknologi menggunakan fenomena biologis untuk menyalin dan membuat berbagai jenis zat atau senyawa yang berguna.

4. Penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa untuk pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa

5. Ilmu tentang proses produksi berdasarkan aktifitas mikroorganisme dan komponen aktifnya dan proses produksi yang melibatkan penggunaan sel dan jaringan dari organisme yang lebih tinggi.

Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti: mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler, dan genetika. Bioteknologi modern lahir pada awal tahun 70-an diawali dengan inovasi para ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengembangkan teknologi DNA rekombinan. Berkat penemuan ini lahirlah perusahaan bioteknologi pertama di dunia, yaitu Genentech di AS yang berhasil memproduksi protein hormon insulin recombinant yang dibutuhkan penderita diabetes, dalam sel bakteri E.coli. Selama ini insulin hanya bisa didapatkan dalam jumlah sangat terbatas dari organ pankreas sapi atau babi (Witarto, 2000). Perkembangan bioteknologi modern tidak lepas dari perkembangan bioteknologi molekuler yang didorong oleh pengetahuan tentang biologi sel dan molekular. Bioteknologi molekular ditujukan untuk memanipulasi suatu organisme pada taraf selular dan molekular (rekayasa genetika dan biologi molekular). Tahapan perkembangan bioteknologi yang dimulai dari bioteknologi konvensional sampai bioteknologi moderen.

2.2Ruang Lingkup Keilmuan Bioteknologi

Menurut Nurcahyo (2011) Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu seperti diantaranya diasosiasikan dengan beberapa jenis warna yaitu :

1. Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yangmempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruhspektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.

(10)

2. Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkatkan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.

3. Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

4. Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerangkerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultur). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan lainnya. Contoh yang lain adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu yang singkat.

2.3Bakat dan Peminatan Siswa dalam Pemilihan Jurusan

Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang paling mendapatkan perhatian dari pemerintah. Setiap tahunnya, terdapat peristiwa yang selalu mendapat sorotan yaitu pada saat kelulusan siswa tingkat menengah atas. Diharapkan para lulusan tersebut tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di perguruan tinggi. Berbagai informasi mengenai perguruan tinggi disediakan. Akan tetapi informasi yang tersedia belum dapat memenuhi kebutuhan informasi para siswa tersebut mengenai jurusan yang sesuai. Akibatnya, siswa mencoba mendapatkan saran masukkan jurusan yang sesuai dengan

(11)

berbagai cara. Pilihan jurusan yang tidak sesuai dengan kondisi siswa dapat menyebabkan ketidaknyamanan ketika menempuh perkuliahan sehingga dapat berakibat kehilangan motivasi untuk belajar bahkan meneruskan masa studinya (Khuntary dan Ferdiana, 2015)

Salah satu pertimbangan yang sangat penting dan harus dilakukan oleh siswa SMA sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi yaitu pemilihan jurusan. Pemilihan jurusan merupakan salah satu proses penempatan atau penyaluran dalam pemilihan program pendidikan dijenjang perguruan tinggi. Dalam penjurusan ini, siswa diberi kesempatan memilih jurusan apa yang akan menjadi peminatannya. Penjurusan ini dimaksudkan agar nanti para calon mahasiswa dapat menentukan pilihan sesuai bidang yang diminati serta dapat dijadikan jalan penentuan karir dimasa yang akan datang (Prayoko, 2013).

Bakat adalah memperkenalkan kondisi dimana menunjukan potensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu. Perwujudan dari potensi ini biasanya bergantung pada kemampuan belajar individu tersebut. Bakat dapat diasah dan dibentuk jika ditekuni secara serius. Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potensial ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Bakat sebagai suatu kondisi pada diri individu dapat dikembangkan dengan latihan khusus dalam pencapaian yang lebih baik. Bakat saling berbanding lurus terhadap peminatan pada suatu bidang tertentu termasuk dalam bidang penentuan jurusan. Sinergi keduanya akan menghasilkan kolaborasi yang baik dalam menghasilkan suatu karya (Pujiati et al, 2008)

(12)

BAB III

MATERIAL DAN METODE

3.1 Material Pelaksanaan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini penjadwalannya mengikuti tim HUMAS Universitas Esa Unggul yaitu pada bulan Januari dan Februari 2017. Informasi yang diberikan kepada siswa mengenai pengantar dan ruang lingkup keilmuan bioteknologi, perkembangan bioteknologi, profil dari prodi Bioteknologi yang meliputi cakupan materi pembelajaran secara umum, profil lulusan, kosentasi dan peminatan, kompetensi serta keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa bioteknologi serta peluang kerja setelah lulus dari perkuliahan. Sekolah yang mendapatkan penyuluhan tentang keilmuan bioteknologi diantaranya adalah SMKN 1 Jakarta Barat, SMA Budi Mulia Ciledug, SMA 12 Kab. Tanggerang, SMA Yadika 3 Ciledug, SMK Yadika 2 Tanjung Duren, SMAN 40 Jakarta, SMA Hangtuah 1 Jakarta dan SMK 9 Tanggerang Selatan. Sosialisasi ini juga mempertimbangankan kelinearan siswa yang sesuai dengan bidang yang diambil seperti, jurusan IPA, SMK kesehatan dan farmasi. Berikut ini rincian jadwal sosialisasi prodi Bioteknologi di beberapa sekolah SMA atau sederajat di daerah Jakarta dan Tanggerang (Tabel 1).

Tabel 1. Jadwal Sosialisasi di Sekolah Jakarta dan Tanggerang No Nama Sekolah Jadwal

Kunjungan

Pukul

(WIB) Jumlah Kelas XII

1 SMKN 1 Jakarta Barat 14 Januari 2017 08:00 6

2. SMA Budi Mulia Ciledug 16 Januari 2017 12:30 6 3. SMAN 12 Kab. Tanggerang 17 Januari 2017 09:00 8 4. SMA Yadika 3 Ciledug 18 Januari 2017 09:00 5 5. SMK Yadika 2 Tj. Duren 20 Januari 2017 08:00 6

6. SMAN 40 Jakarta 23 Januari 2017 08:00 6

7 SMA Hangtuah 1 Jakarta 26 Januari 2017 10:00 6 8 SMKN 9 Tanggerang Selatan 10 Januari 2017 13:00 11

(13)

3.2 Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tentang pemberian wawasan keilmuan bioteknologi secara klasikal, yaitu dengan presentasi di depan kelas diantara jeda pertukaran pelajaran atau pada saat jam mata pelajaran kosong. Sebelum presentasi, siswa diminta mengisi kuisioner tentang pengetahuan mereka terhadap keilmuan bioteknologi. Isi kuisioner bertujuan untuk melihat peminatan mereka dalam bidang bioteknologi sebelum diberikan wawasan bioteknologi dan setelah diberikan wawasan tentang keilmuan bioteknologi (Lampiran 2). Namun tidak semua sekolah yang diberikan kuisioner sebagai sampling, sekolah yang diberi kuisioner hanya sekolah SMAN 40 Jakarta dan SMKN 9 Tanggerang Selatan yang menjadi perwakilan masing – masing daerah (Gambar 1). Selain kuisioner para siswa juga diberikan brosur tentang profil program studi Bioteknologi Univertas Esa Unggul, ruang lingkup bioteknologi serta profil lulusan bioteknologi untuk memberi gambaran singkat tentang keilmuan bioteknologi.

Gambar 1. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan A. SMKN 9 TangSel B. SMAN 40 Jakarta A

(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil penyuluhan dan pemberian wawasan tentang keilmuan bioteknologi kepada para siswa SMA atau sederajat terutama untuk siswa kelas XII jurusan IPA dan SMK farmasi dan kesehatan yang akan melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi. Penyuluhan ini sangat berguna sebagai informasi dalam pemilihan jurusan terutama jurusan yang baru dibuka untuk strata satu (S1) seperti bioteknologi. Pemberian wawasan kepada para siswa dengan cara presentasi di depan kelas disaat jam pelajaran kosong ataupun waktu pergantian jam pelajaran. Antusias para siswa dalam mengikuti sosialiasi ini sangat baik dilihat dari ketertiban siswa mengikuti selama presentasi berlangsung, serta beberapa dari mereka antusias untuk bertanya tentang keilmuan bioteknologi. Semua siswa yang ada di kelas mengikutinya sampai acara selesai (Gambar 2)

(15)

Pengarahan dan pemberian wawasan tentang keilmuan bioteknologi ini berbarengan dengan sosialisasi Universitas Esa Unggul yang dipresentasikan oleh Humas UEU. Penjelasan yang diberikan humas berkenaan dengan program studi yang ada di UEU, mekanisme perkuliahn di UEU serta biaya perkuliahan selama menempuh pendidikan di Universitas Esa Unggul. Selain UEU termasuk universitas swasta terbaik di Jakarta sebagai daya tarik bagi calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di Universitas Esa unggul, salah satu peminatan siswa lainya adalah dengan dibukanya prodi baru yang mana prodi ini belum banyak dibuka oleh universitas lain. Salah satu prodi yang baru dibuka adalah Program Studi Bioteknologi. Hal ini merupakan peluang besar bagi UEU dalam menerima calon mahasiswa yang ingin kuliah di Program studi Bioteknologi.

Sosialisasi keilmuan bioteknologi ini dipresentasikan di depan kelas diawali dengan memperkenalkan produk – produk bioteknologi yang pernah mereka pakai dan konsumsi dalam kehidupan sehari – hari, diantaranya dalam bidang bioteknologi kesehatan meliputi DNA forensik, antibiotik, stem cell, terapi gen, vaksin, sedangkan dalam bioteknologi pangan meliputi pangan konvesional yaitu keju, tempe, tape, nata decoco, yogurt dan jenis produk pangan lainnya. Dalam biotenergi sendiri produk bioteknologi dikembangkan dalam bentuk bioetanol, biodisel dan biofuel. Rata – rata dari mereka sudah mendengar dan mengenal bahkan sudah pernah menggunakan dan mengkonsumsi dari beberapa produk yang dijelaskan tadi. Namun bidang yang mengembangkan produk tersebut dari sebagian mereka belum banyak yang menetahui bahwa itu semua adalah produk dari bioteknologi. Selama ini sebagian dari mereka hanya mengenal sekilas tentang bioteknologi lewat internet dan media televisi, bahkan ada dari beberapa mereka tidak mengetahui tentang keilmuan bioteknologi.

Program studi bioteknologi sendiri merupakan prodi baru dibuka untuk strata satu (S1) dan sampai saat ini prodi bioteknologi (S1) belum dibuka oleh perguruan tinggi negeri dan hanya di buka oleh beberapa perguruan tinggi swasta di Indonesia. Dengan kondisi tersebut, Sosialisasi ini sangat penting diadakan kepada siswa terutama mereka yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Melihat peluang dan kebutuhan akan lulusan bioteknologi dalam dunia kerja terutama industri farmasi dan industri pangan sangat tinggi.

Pengisian kuisioner yang bertujuan untuk memperoleh data secara kuantitatif tentang gambaran umum pengetahuan siswa terhadap keilmuan bioteknologi. Pengambilan kuisioner ini terbatas hanya 2 Sekolah yang mewakili daerah masing – masing yaitu SMAN 40 Jakarta dan SMKN 9 Tanggerang Selatan. SMAN 40 Jakarta memiliki kelas XII IPA sebanyak 6 kelas dengan total responden sebanyak 60 siswa. Sedangkan SMKN 9 Tanggerang selatan memiliki 3 jurusan yaitu Analisis Kesehatan 4 kelas, Farmasi 4 kelas dan Keperawatan 3

(16)

kelas, sehingga total jumlah kelas XII adalah 11 kelas. Namun total responden disekolah ini berjumlah 96 siswa. Hasil pengisian kuisioner di SMAN 40 Jakarta dan SMKN 9 Tanggerang Selatan disajikan pada Tabel 2 di bawah ini

Tabel 2. Hasil Survei Pengisian Kuisioner Tentang Pengetahuan Siswa Terhadap Keilmuan Bioteknologi

Pertanyaan

Jawaban

SMAN 40 Jakarta (Siswa) SMKN 9 TangSel (Siswa)

Ya Tidak Tidak Tahu Ya Tidak Tidak Tahu

1. Apakah anda pernah mendengar istilah bioteknologi ?

55 5 0 90 6 0

2. Apakah anda mengetahui ilmu

bioteknologi ? 10 50 0 66 30 0

3. Apakah ilmu kimia,biologi , farmasi dan kedokteran bagian ilmu bioteknologi ?

30 3 27 83 3 10

4. Apakah tempe, keju, yakult, antibiotik dan vaksin termasuk dalam produk bioteknologi ?

41 2 17 90 1 5

5. Apakah anda berminat mempelajari Ilmu Bioteknologi ?

27 10 13 33 27 36

6. Setelah anda mendengar penjelasan tentang

bioteknologi, apakah anda berminat mempelajarinya ?

46 10 4 55 35 6

Hasil survei menunjukan bahwa rata – rata siswa telah pernah mendengar istilah bioteknologi (Tabel 2), hal ini dapat dilihat di SMAN 40 Jakarta dari total 60 responden, hanya 5 yang belum pernah mendengar istilah bioteknologi. Sedangkan di SMKN 9 TangSel dari total 96 responden, 90 diantaranya pernah mendengar istilah bioteknologi. Pengetahuan siswa tentang keilmuan bioteknologi juga termasuk pertanyaan, dimana di SMAN 40 Jakarta hanya 10 orang yang mengetahui keilmuan bioteknologi dan 50 responden tidak mengetahuinya. Sedangkan SMKN 9 TangSel cukup baik pengetahuan siswa tentang bioteknologi, hal ini dapat dilihat hasil survei menunjukan 66 responden mengetahui tentang keilmuan bioteknologi dan 30 responden tidak mengetahuinya. Ruang lingkup keilmuan bioteknologi dengan keterkaitannya dibeberapa keilmuan yang sudah familiar bagi mereka seperti biologi, kimia farmasi dan kedokteran juga menjadi hal yang ikut di survei. Di SMAN 40 Jakarta menunjukan pengetahuan siswa tentang hal tersebut 30 diantaranya mengetahui dan 27 responden lainnya mengetahuinya. Sedangkan di SMKN 9 TangSel pengetahuan siswa cukup baik dimana 80 dari total 96 responden mengetahui keterkaitan ilmu bioteknologi dengan keilmuan sains lainnya.

(17)

Hubungan keilmuan bioteknologi dengan ilmu-ilmu yang sudah familiar di telinga mereka seperti Biologi, Kimia, Farmasi, Kedokteran dan Komputer, hasil survei menunjukkan kedua sekolah ini para siswanya dengan hasil survei lebih kurang 90% responden cukup mengetahui akan hal tersebut. Akan tetapi, peminatan mereka akan mempelajari tentang keilmuan bioteknologi sedikit beragam. Di SMAN 40 jakarta, 27 responden berminat mempelajarinya, sisanya 10 responden tidak berminat dan 13 responden masih bimbang untuk mempelajarinya. Sedangkan di SMKN 9 TangSel 33 responden menyatakan berminat, 27 responden menyatakan tidak berminat dan sisanya 36 responden masih ragu menentukan pilihannya. Rendahnya peminatan siswa untuk mempelajari bioteknologi dikarenakan kurangnya informasi yang mereka dapatkan tentang keilmuan bioteknologi. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei menunjukkan bahwa setelah mereka diberi pengarahan dan wawasan tentang keilmuan bioteknologi, minat para siswa ada peningkatan. Peningkatan ini berasal dari siswa yang masih ragu dalam menetukan pilihannya yang dibuktikan adanya penurunan dari jumlah responden sebelumnya. Di SMAN 40 Jakarta dari 27 responden yang sebelumnya menyatakan bernimat mempelajari keilmuan bioteknologi menjadi 46 responden. Sedangan di SMKN 9 TangSel dari 33 responden yang sebelumnya menyatakan berminat, menjadi 55 responden yang ingin mempelajari keilmuan bioteknologi. Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya sosialisasi tentang informasi yang berkenaan dalam bidang keilmuan yang akan di ambil oleh siswa terutama program studi yang baru dibuka strata satu nya (S1).

Tingginya kesadaran siswa lulusan SMA atau SMK untuk melanjutkan kejenjang perguruan tinggi berdampak pada persaingan yang ketat untuk dapat diterima di suatu perguruan tinggi. Akan tetapi, masih saja terdapat calon mahasiswa yang memilih jurusan dengan kurang tepat yaitu jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan, minat dan keinginan calon mahasiswa tersebut. Ketidaksesuaian dalam pemilihan jurusan akan menyebabkan calon mahasiswa tidak memiliki semangat untuk belajar, bahkan dapat kehilangan motivasi untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Sehingga penyuluhan ini sangat perlu untuk memberikan gambaran umum terhadap bidang keilmuan yang akan digeluti oleh calon mahasiswa ketika kuliah nanti.

Aslam (2011) menyebutkan bahwa banyak mahasiswa yang mengalami kegagalan di perguruan tinggi disebabkan karena mahasiswa tersebut hanya memilih jurusan berdasarkan reputasi atau mengikuti pilihan teman-temannya, sehingga jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki. Selain itu, terdapat beberapa pihak yang dapat mempengaruhi keputusan calon mahasiswa, yaitu pendapat dari orang tua, teman, atau

(18)

figur-figur yang diidolakan. Dengan hanya berdasar atas pendapat tersebut dan tanpa menelaah kemampuannya, calon mahasiswa dapat membuat keputusan yang sangat bertolak belakang dengan minat dan bakatnya. Beragam informasi mengenai jurusan perguruan tinggi telah banyak tersedia di media cetak maupun di internet sehingga memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi tersebut. Akan tetapi informasi yang tersedia hanya memberikan penjelasan secara umum, seperti: profil jurusan, biaya, lokasi, dan informasi umum lainnya. Untuk mendapatkan informasi mengenai jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat calon mahasiswa, informasi tersebut belum sepenuhnya membantu (Khuntary dan Ferdiana, 2015).

(19)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pemberian wawasan keilmuan bioteknologi ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pengarahan dan penberian wawasan tersebut akan memberikan dampak yang siknifikan terhadap peningkatan peminatan para siswa untuk memilih dan mempelajari bioteknologi. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei di SMAN 40 Jakarta dari total 60 responden (siswa) yang disurvei sebelum diberi pengarahan tentang bioteknologi 27 responden menyatakan bernimat mempelajari keilmuan bioteknologi menjadi 46 responden setelah diberi pengarahan. Sedangkan di SMKN 9 Tangerang Selatan dari total 96 responden yang disurvei 33 responden yang sebelumnya menyatakan berminat menjadi 55 responden yang ingin mempelajari keilmuan bioteknologi. Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya sosialisasi tentang informasi yang berkenaan dalam bidang keilmuan yang akan diambil oleh siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

5.2 Saran

Kegiatan sosilisasi tentang keilmuan bioteknologi ini sangat penting dilakukan secara rutin agar para siswa lebih mengenal lagi tentang prodi – prodi yang potensial dalam pengembangan karir mereka dimasa yang akan datang terutama untuk prodi baru yang dibuka strata satunya. Adanya kerjasama antara universitas dan pihak sekolah untuk memberikan waktu yang cukup lama dan dikumpulkan dalam satu tempat agar penyampain informasi lebih efektif dan efisien.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad A. 2014. Diktat Bioteknologi Dasar. Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Hasanuddin. Makasar.

Aslam MZ. 2011“A Proposed Decision Support System/Expert System for Guiding Fresh Students in Selecting a Faculty in Gomal University,” Ind. Eng. Lett. ISSN 2224-6096 ISSN 2225-0581(Online), vol. 1, no. 4, pp. 33–41, 2011.

Khuntary D, Ferdiana R. 2015. Sistem rekomendasi pemilihan Jurusan Perguruan Tinggi Dengan pendekatan User Preference dan Analytic Hierarchy process. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. UGM. ISSN. 2302-3805

Kumala AT. 2015. Pembuatan Sistem Keputusan Jurusan bagi Siswa SMA Berbasis WEB dengan Metode Promethee. Calyptra Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.4 No.1

Nurcahyo, H. 2011. Diktat Bioteknologi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Prayoko, Riki MHB. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jurusan Pada Sekolah Menengah Atas SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW), Jurnal Ilmiah Pelita Informatika Budi Darma Vol. V, No. 2

Pujiati AM, Suhermin A, Astuti. 2008. Sistem Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi. Surabaya

Smith, JE. 2009. Biotechnology. Cambridge University Press

Witarto AB. 2000. Kebijakan Bioteknologi Jepang: Upaya Pemerintah Menjadikan Bioteknologi Menjadi Industri Andalan Masa Depan, Proceedings of Seminar on Science Policy, ISTECS Chapter Japan

(21)

LAMPIRAN

Gambar

Gambar             Halaman
Tabel 1. Jadwal Sosialisasi di Sekolah  Jakarta dan Tanggerang
Gambar 1. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan A. SMKN 9 TangSel B. SMAN 40 Jakarta A
Gambar 2. Presentasi Keilmuan Bioteknologi di SMA Yadika 3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dibuat kecap dan terasi dengan menggunakan bahan baku ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) yang berasal dari ikan air tawar dan ikan teri

Pembelajaran model SiMaYang tipe II memiliki kepraktisan yang tinggi dilihat dari hasil keterlaksanaan dan respon siswa saat pembelajaran pada kedua kelas replikasi ada pada

Sebanyak 60,5% responden atau 107 orang peternak sapi perah di Dusun Krajan Desa Kemiri tidak melakukan pengelolaan limbah ternak dengan baik, padahal pada

bahwa untuk mendukung proses pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa

(2) Tarif atas jasa layanan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) ditetapkan berdasarkan kontrak

Tahapan berikutnya dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan pemeriksaan ulang sebagai upaya monitoring secara berkala serta memberikan

Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dengan struktur makromolekul linier yang dengan iodium

MUNAS dinyatakan memenuhi quorum dan dapat mengambil keputusan yang sah pada setiap sidang, apabila dihadiri oleh sekurang- kurangnya ½ (setengah) dari jumlah yang