• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA T E R T I B M U S Y A W A R A H N A S I O N A L X I A P J I I T A H U N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TATA T E R T I B M U S Y A W A R A H N A S I O N A L X I A P J I I T A H U N"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

T A T A T E R T I B

M U S Y A W A R A H N A S I O N A L X I

A P J I I T A H U N 2 0 2 1

(2)

T A T A - T E R T I B

M U S Y A W A R A H N A S I O N A L X I

ASOSIASI PENYELENGGA RA JASA INTERNET IND ONESIA

BAB I

KETENTUAN UMUM

PASAL 1

1. Musyawarah Nasional XI Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2021, yang selanjutnya disebut MUNAS adalah bentuk forum pertemuan dan merupakan kekuasaan tertinggi di dalam tubuh APJII.

2. MUNAS diselenggarakan 1 (satu) kali dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.

3. MUNAS dilaksanakan pada hari Senin-Rabu, tanggal 27-29 September 2021 yang diselenggarakan di Wilayah Jabodetabek, Indonesia.

4. Lokasi MUNAS dilaksanakan di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, dengan Tempat Pemilihan dilaksanakan pada 4 (empat) tempat, yaitu:

a. Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat; b. Hotel Wyndam, Jakarta Selatan; c. Hotel Swiss Bel, Serpong, Banten;

d. Sekretariat APJII, Gedung Cyber I Lantai 11, Jakarta Selatan.

5. Jadwal dan Agenda MUNAS sebagaimana terlampir dalam Tata Tertib ini.

(3)

BAB II

TEMA DAN TUGAS MUNAS

Bagian Kesatu

TEMA MUNAS X APJII 2021

PASAL 2 Tema MUNAS XI APJII 2021 adalah:

”Meningkatkan Peran APJII Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh”

Bagian Kedua

TUGAS MUNAS

PASAL 3

1. Memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggungjawaban atas pengawasan, pelaksanaan kerja, keuangan, dan perbendaharaan dari Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus APJII periode 2018-2021 selama masa kepengurusannya;

2. Memilih dan menetapkan Dewan Pengawas dan Ketua Umum APJII periode 2021-2024;

3. Menetapkan garis besar program kerja APJII untuk masa 3 (tiga) tahun periode 2021-2024;

4. Mengeluarkan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan organisasi dan masalah-masalah penting lainnya yang dipandang perlu oleh Musyawarah Nasional dan belum tercakup dalam ayat (1), (2), dan (3) tersebut di atas.

BAB III

PESERTA DAN PENINJAU

PASAL 4 1. Peserta MUNAS adalah:

(4)

b. Peninjau/Undangan yang menghadiri pembukaan/penutupan MUNAS.

2. Syarat Anggota Penyelenggara:

a. Setiap Anggota Penyelenggara/Perusahaan yang terdaftar/tercatat dalam Buku Daftar Anggota APJII, tidak sedang kehilangan status keanggotaannya, dan telah melunasi kewajiban keanggotaannya sampai dengan tanggal 1 Maret 2021;

b. Peserta Anggota Penyelenggara yang berhak hadir mewakili perusahaan sebagai peserta MUNAS adalah Pemilik Perusahaan/Direktur Utama/Direktur yang namanya tercantum sebagai Pemilik Perusahaan/Direktur Utama/Direktur pada Akta Pendirian dan/atau Akta Perubahan Terbaru Perusahaan;

c. Apabila Pemilik Perusahaan/Direktur Utama/Direktur sebagaimana yang dimaksud pada huruf b di atas tidak dapat hadir pada MUNAS, maka Pemilik Perusahaan/Direktur Utama/Direktur dapat menunjuk wakilnya dengan mengeluarkan Surat Kuasa di atas Kop Surat Perusahaan, bermaterai secukupnya serta dibubuhi stempel perusahaan;

d. Apabila Anggota Penyelenggara tidak dapat hadir dalam MUNAS, maka kehadiran dan hak suaranya dapat dikuasakan kepada 1 (satu) Anggota Penyelenggara lain yang hadir dengan memberikan surat kuasa sebelum tanggal pelaksanaan MUNAS;

e. 1 (satu) Anggota Penyelenggara hanya dapat menerima kuasa sebagaimana disebutkan dalam huruf d adalah sebanyak 2 (dua) Kuasa dari Anggota Penyelenggara lainnya (proxy);

f. Jumlah Peserta Anggota Penyelenggara yang dapat hadir dari perusahaan yang sama maksimal 1 (satu) orang dengan 1 (satu) hak suara.

3. Peninjau/Undangan sebagiamana dimaksud dalam ayat (1) huruf adalah: a. Pejabat Pemerintah, Legislatif, dan Yudikatif;

b. Pejabat di Lingkungan BUMN, Asosiasi, Lembaga Profesi, Organisasi Masyarakat Madani di Bidang Telematika (Teknologi Informasi dan Komunikasi);

c. Pihak-pihak terkait lainnya yang diundang.

4. Panitia Pengarah (Steering Committee) mengesahkan Berita Acara Peserta MUNAS berdasarkan Pendaftaran Peserta MUNAS.

(5)

BAB IV

HAK DAN KEWA JIBAN PESERTA

Pasal 5 1. Peserta MUNAS berhak untuk:

a. Mengikuti semua acara MUNAS; b. Mengajukan Pertanyaan;

c. Menyampaikan Pendapat atau Usulan;

d. Memberikan Hak Suara sebagaimana diatur dalam Tata Tertib ini. 2. Setiap Peserta MUNAS diwajibkan untuk menjaga dengan baik jalannya

sidang serta mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Tata Tertib ini serta protokol kesehatan yang berlaku.

BAB V

ALAT KELENGKAPAN

PASAL 6 Alat-alat kelengkapan MUNAS terdiri dari: 1. Penanggung Jawab

2. Pimpinan Sidang 3. Tim Perumus

Bagian Kesatu

PENANGGUNG JAWAB MUNAS

PASAL 7

(6)

Bagian Kedua

PIMPINAN SIDANG

PASAL 8

1. Pimpinan Sidang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Sidang dan 1 (satu) orang Sekretaris Sidang.

2. Pimpinan Sidang dipilih dari dan oleh Peserta MUNAS yang bukan Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Dewan Pengurus 2018-2021. 3. Sidang Paripurna Pertama dipimpin oleh Ketua Steering Committee

(SC) Sebagai Ketua Sidang dan Ketua Organizing Committee (OC) sebagai Sekretaris Sidang.

4. Pimpinan Sidang Paripurna berikutnya dipilih dan disahkan dalam sidang Paripurna Pertama.

5. Sidang penutupan MUNAS dipimpin oleh Ketua SC dan Wakil Ketua SC MUNAS.

6. Calon Dewan Pengawas dan/atau calon Ketua Umum tidak dapat menjadi Pimpinan Sidang.

PASAL 9 Tugas dan wewenang Pimpinan Sidang adalah:

1. Memimpin setiap sidang Paripurna dalam MUNAS. 2. Menjaga kelancaran serta ketertiban sidang.

3. Mengambil Keputusan dalam setiap Sidang Paripurna. 4. Menyimpulkan keputusan sidang.

Bagian Ketiga

TIM PERUMUS

PASAL 10

1. Dalam rangka merumuskan hasil-hasil MUNAS maka dibentuk Tim Perumus.

2. Tim Perumus dibentuk oleh SC dan OC yang terdiri dari sebanyak-banyak 5 (lima) orang untuk setiap sidang.

(7)

4. Tim Perumus melaporkan hasil perumusannya dalam setiap akhir sidang paripurna.

BAB VI

JENIS DAN TUGAS SIDANG

Bagian Kesatu

JENIS SIDANG

PASAL 11

Sidang Paripurna adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta MUNAS dan membahas materi yang disampaikan oleh Pimpinan Sidang dalam setiap awal sidang.

Bagian Kedua

TUGAS-TUGAS SIDANG

PASAL 12 1. Mensahkan dan menetapkan kuorum MUNAS; 2. Mensahkan dan menetapkan Tata Tertib MUNAS; 3. Mensahkan dan menetapkan Agenda MUNAS;

4. Mendengarkan Penyampaian Laporan Pengawasan Dewan Pengawas dan Laporan Pertanggung-Jawaban Dewan Pengurus APJII Periode 2018-2021;

5. Memberikan pandangan umum atas Laporan Pengawasan Dewan Pengawas dan Laporan Pertanggung-Jawaban Dewan Pengurus Periode 2018-2021 serta mensahkan Laporan Pertanggung-Jawaban Dewan Pengurus APJII masa bakti 2018-2021;

6. Mendemisionerkan Dewan Pengurus periode 2018-2021;

7. Memilih serta menetapkan Dewan Pengawas dan Ketua Umum APJII periode 2021-2024;

8. Mengesahkan program kerja APJII periode 2021-2024; 9. Menetapkan Waktu pelaksanaan Munas APJII berikutnya;

(8)

BAB VII

QUORUM, TATA-TERTIB SIDANG DAN KEP UTUSAN SIDANG

Bagian Kesatu

QUORUM

PASAL 13

1. MUNAS dinyatakan memenuhi quorum dan dapat mengambil keputusan yang sah pada setiap sidang, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (setengah) dari jumlah yang semestinya hadir dan/atau yang diundang hadir ditambah 1 (satu).

2. Perhitungan quorum dilakukan oleh Pimpinan Sidang Paripurna Pertama dengan menghitung peserta yang tercantum dalam Berita Acara Peserta MUNAS.

3. Pimpinan Sidang membuka MUNAS setelah quorum terpenuhi. 4. Apabila quorum MUNAS belum terpenuhi, maka:

a. Pimpinan Sidang menunda MUNAS tiap 30 (tiga puluh) menit sekali dengan waktu penundaan paling lama 1 (satu) jam (dua kali penundaan).

b. Bila sesudah penundaan 1 (satu) jam quorum belum juga tercapai, MUNAS dapat terus diselenggarakan dan segala keputusan yang diambil adalah sah.

Bagian Kedua

TATA TERTIB SIDANG

PASAL 14

1. Seluruh Peserta Sidang harus melakukan registrasi ulang di lokasi yang telah ditentukan oleh Panitia MUNAS.

2. Peserta Sidang harus memakai tanda PESERTA MUNAS selama berlangsungnya Acara MUNAS.

3. Pandangan, Pernyataan, Usulan dan Saran yang diajukan oleh Peserta Sidang disampaikan secara lisan maupun tertulis yang mekanismenya akan diatur oleh Pimpinan Sidang.

(9)

4. Peserta yang mengajukan Pandangan, Pertanyaan, Usulan dan Saran diwajibkan menyebutkan Nama Pribadi dan Nama Perusahaannya. 5. Pandangan, Pernyataan Usulan, dan Saran harus relevan dengan topik

yang sedang dibicarakan dan untuk setiap Peserta waktunya diatur oleh Pimpinan Sidang.

6. Guna menjaga kelancaran dan ketertiban sidang maka interupsi hanya diperkenankan atas ijin Pimpinan Sidang.

7. Pimpinan Sidang dapat memberikan peringatan dan sanksi kepada Peserta Sidang yang mengganggu ketertiban dan kelancaran sidang.

Bagian Ketiga

KEPUTUSAN SIDANG

PASAL 15

1. Keputusan Sidang Paripurna harus diusahakan diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat.

2. Setiap sidang paripurna dibuat risalah lengkap yang memuat hasil-hasil sidang serta juga mencantumkan:

a. Tempat dan Acara Sidang;

b. Hari, Tanggal Sidang, dan Jam mulai dan Penutupan Sidang; c. Keterangan Ketetapan dan Keputusan Sidang;

d. Ditandatangani oleh Pimpinan Sidang.

BAB VII

TATA CARA MENGAMBIL KEPUTUSAN

PASAL 16

1. Peserta yang berhak turut dalam pengambilan keputusan ialah Peserta, seperti dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) Tata Tertib ini. 2. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

(10)

4. Pemungutan suara dinyatakan sah apabila disetujui sekurang-kurangnya oleh ½ (setengah) dari jumlah yang hadir ditambah 1 (satu) orang peserta yang memiliki hak suara.

5. Pemungutan suara mengenai seseorang harus dilaksanakan secara tertutup kecuali jika keputusan dapat diambil secara aklamasi.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

PASAL 17

Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan Tata Tertib ini diputuskan oleh Sidang Paripurna. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Lihat saja bayaran Allah untuk “pekerjaan” yang satu ini, pekerjaan tahajjud; siapa yang shalat dua rakaat di tengah malam, khairun minaddunyaa wa maa fiihaa, maka baginya lebih

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Keempat garis singgung pada tiap-tiap titik potong garis tengah sekawan dengan ellips membentuk suatu jajaran genjang sehingga disebut jajaran genjang padadua garis tengah

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Dengan diberikan teks tentang manusia melawan perintah Allah yang mengandung ungkapan, siswa dapat membaca atau mengucapkan ungkapan yang terdapat pada teks

Variabel rasio derajat desentralisasi, rasio ketergantungan keuangan daerah, dan rasio tingkat pembiayaan SiLPA memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap alokasi belanja

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KOMITMEN