• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

8

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang kriptografi, tujuan kriptografi, kriptografi modern, algoritma dan kunci, algoritma simetri dan perangkat yang digunakan.

2.1Penyandian Data (Kriptografi)

Kriptografi (cryptograhy)berasal dari bahasa yunani yaitu ” cryptos ” yang artinya ” secret ” atau rahasia sedangkan ” graphein ” artinya ” writing ” atau tulisan2. Jadi kriptografi memiliki arti yaitu tulisan rahasia. Kriptografi berguna untuk mengacak ( kata yang lebih tepat adalah masking ) data sedemikian rupa sehingga tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga.

Kriptografi ( Cryptography ) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan atau bisa juga di definisikan sebagai ilmu mempelajari teknik – teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data serta otentikasi.

Dalam menjaga kerahasiaan data, kriptografi mentransformasikan data jelas (plain text) ke dalam bentuk sandi (ciphertext) yang tidak dapat dikenali.

Ciphertext inilah yang kemudian dikirimkan oleh pengirim (sender) kepada penerima (receiver). Setelah sampai di penerima, ciphertext tersebut ditransformasikan kembali ke dalam plaintext agar dapat dikenali. Proses

2

Rinaldi, Munir, 2004, ” Bahan Kuliah IF5054 Kriptografi ”, Departemen Teknik Informatika, ITB

(2)

transformasi dari plaintext menjadi ciphertext disebut proses encipherment atau enkripsi (encryption), sedangkan proses mentransformasikan kembali ciphertext menjadi plaintext disebut proses dekripsi (decryption).

Data yang diacak harus bisa dikembalikan ke bentuk semula oleh pihak yang berwenang. Data yang ingin diacak biasanya disebut Plain Teks (Plain Text). Data diacak dengan menggunakan Kunci Enkripsi (Encryption Key). Proses pengacakan itu sendiri disebut Enkripsi (Encryption). Plain Teks yang telah diacak disebut Cipher Teks (Chiper Text). Kemudian proses untuk mengembalikan Cipher Teks ke Plain Teks disebut Dekripsi (Decryption).

2.2 Tujuan Kriptografi

Kriptografi memiliki beberapa tujuan penting dalam melakukan pengamanan data, antara lain :

1. Kerahasian (confidentiality)

Kerahasian (confidentiality), adalah layanan yang ditujukan untuk menjaga agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Didalam kriptografi, layanan in direalisasikan dengan menyandikan pesan menjadi cipherteks.

2. Integritas data (dataintegrity)

Integritas data (data integrity), adalah layanan yang menjamin bahwa pesan masih asli/utuh atau belum pernah dimanipulasi selama pengiriman.

(3)

3. Otentikasi (authentication)

Otentikasi (authentication), adalah layanan yang berhubung dengan identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang berkomunikasi (user authentication atau entity authentication) maupun mengidentifikasi kebenaran sumber pesan (data origin authentication). 4. Penyangkalan (non-repudiation)

Penyangkalan (non-repudiation), adalah layanan untuk mencegah entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan pengiriman atu penerima pesan menyangkal telah menerima pesan.

2.3 Kriptografi Modern

Kriptografi modern menggunakan gagasan dasar yang sama seperti kriptografi klasik (permutasi dan transposisi) tetapi penekanannya berbeda. Algoritma kriptografi modern umumnya beroperasi dalam mode bit ketimbang mode karakter (seperti yang dilakukan pada cipher subsitusi atau cipher transposisi dari algoritma kriptografi klasik).

Perkembangan algoritma kriptografi modern berbasis bit didorong oleh penggunaan komputer digital yang mempresentasikan data dalam bentuk biner. Algoritma enkripsi dan dekripsi memproses semua data dan informasi dalam bentuk rangkaian bit. Rangkaian bit yang menyatakan plainteks di enkripsi menjadi cipherteks dalam bentuk rangkaian bit, demikan sebaliknya.

(4)

2.4 Algoritma dan Kunci

Algoritma kriptografi selalu terdiri dari dua bagian yaitu fungsi enkripsi dan dekripsi. Bila keamanan algoritma tergantung pada kerahasiaan algoritma bekerja, maka algoritma tersebut dikatakan algoritma terbatas (terbatas kemampuannya).

Kriptografi modern dapat menyelesaikan masalah algoritma terbatas ini dipecahkan dengan merahasiakan kunci (key) tanpa harus menyembunyikan algoritmanya sendiri. Kunci (K) dapat juga disebut sebagai password. Keamanan enkripsi hanya tergantung pada kunci, dan tidak bergantung apakah algoritmanya dilihat orang lain atau tidak. Kunci pada proses enkripsi dan dekripsi tersebut dapat berupa sekumpulan nilai yang panjangnya dibatasi oleh ukuran kunci tersebut. Semakin panjang ukuran kunci maka semakin banyak kombinasi kunci yang ada, tetapi hanya satu kombinasi kunci yang akan digunakan sehingga menambah tingkat pengiriman data.

Bila keseluruhan keamanan algoritma ini tergantung kunci dan tak satu pun yang didasarkan pada detail algoritma maka algoritma ini dapat dipublikasikan dan dianalisis oleh semua orang. Produk-produk yang menggunakan algoritma tersebut dapat diproduksi secara masal. Tidak masalah jika penyadap mengetahui algoritma tersebut, jika tidak diketahui kunci rahasianya, maka tetap tidak bisa membuka pesan yang ada.

2.5Pesan, Plaintext dan chipertext

Pesan ( message ) adalah data atu informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama lain dari pesan adalah plainteks ( plaintext ) atau teks

(5)

jelas ( cleartext ). Pesan dapat berupa data atau informasi yang dikirim ( melalui kurir, saluran telekomunikasi, dsb) atau yang disimpan di dalam media perekaman ( kertas, storage, dsb). Pesan yang terimpan tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berbentuk citra ( image ), suara/bunyi (audio), dan video atau berkas biner lainnya.

Agar pesan tidak dapat dimengerti maknanya oleh pihak lain, maka pesan perlu disandikan ke dalam bentuk lain yang tidak dapat dipahami. Bentuk pesan yang tersandi disebut ciperteks ( chipertext ) atau kriptogram ( cryptogram ). Ciperteks harus dapat ditransformasikan kembali menjadi plainteks semula agar pesan yang diterima bisa di baca.

2.6Enkripsi dan dekripsi

Proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi (encryption), sedangkan proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula dinamakan dekripsi (decryption). Enkripsi dan dekripsi dapat diterapkan baik pada pesan yang dikirim maupun pada pesan yang tersimpan.

2.7Chiper dan kunci

Algoritma kriptografi disebut juga chiper yaitu aturan untuk enchipering dan dechipering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dam dekripsi. Beberapa chipering memerlukan algoritma yang berbeda untuk

enciphering dan deciphering.

Konsep matematis yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi antara duabuah himpunan yaitu himpunan yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi

(6)

yang memetakan elemen-elemen antara kedua himpunan tersebut. Misalkan P menyatakan plainteks dan dan C menyatakan chiperteks, maka fungsi enkripsi E memetakan P ke C,

E(P) = C

Dan fungsi dekripsi D memetakan C ke P,

D(C) = P

Karena proses enkripsi kemudian dekripsi mengembalikan pesan ke pesan asal, maka kesamaan berikut harus benar.

D(E(P)) = P

Keamanan suatu pesan tergantung pada kunci ataupun kunci-kunci yang digunakan, dan tidak tergantung pada algoritma yang digunakan. Sehingga algoritma-algoritma yang digunakan tersebut dapat dipublikasikan dan dianalisis, serta produk-produk yang menggunakan algoritma tersebut dapat diproduksi massal. Tidaklah menjadi masalah apabila seseorang mengetahui algoritma yang kita gunakan. Selama ia tidak mengetahui kunci yang dipakai, ia tetap tidak dapat membaca pesan.

Pada skema enkripsi konvensional atau symetric-key, digunakan sebuah kunci untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsinya. Kunci tersebut dinotasikan dengan K. Sehingga proses kriptografinya adalah sebagai berikut:

EK(P) = C

Dan fungsi dekripsi DKmemetakan C ke P,

(7)

Sedangkan pada sistem asymetric-key, digunakan kunci umum (public key) untuk enkripsi dan kunci pribadi (private key) untuk proses dekripsinya. Sehingga kedua proses tersbut dinyatakan dengan:

EPK(P) = C

Dan fungsi dekripsi DPKmemetakan C ke P,

DPK(C) = P atau DSK(EPK(P)) = P

Gambar 2.1 memperlihatkan skema enkripsi dan dekripsi dengan menggunakan kunci, sedangkan Gambar 2.2 mengilustrasikan enkripsi dan dekripsi terhadap sebuah pesan.

Gambar 2.1Skema enkripsi dan dekripsi

Gambar 2.2 Contoh ilustrasi enkripsi dan dekripsi pesan

2.8Sistem Kriptografi

Kriptografi membentuk sebuah sistem yang dinamakan sistem kriptografi. Sistem kroptografi (cryptosystem) adalah kumpulan yang terdiri dari algoritma

(8)

kriptogarafi, semua plainteks dan cipherteks. Di dalam sistem kriptografi, chiper hanyalah salah satu komponen saja.

2.9 Algoritma Simetri

Algoritma simetri disebut juga sebagai algoritma konvensional adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya. Algoritma simetri sering juga disebut algoritma kunci rahasia, algoritma kunci tunggal atau algoritma satu kunci, dan mengharuskan pengirim dan penerima menyetujui suatu kunci tertentu sebelum dapat dilakukan komunikasi dengan aman. Keamanan algoritma simetri tergantung pada kunci, membocorkan kunci berarti bahwa orang lain dapat mengenkripsi dan mendekripsi pesan, agar komunikasi tetap aman maka kunci harus tetap dirahasiakan. Yang termasuk algoritma kunci simetri adalah DES, RC2, Blowfish, dan sebagainya

Gambar 2.3 Kriptografi Simetri

Gambar 2.3 memperlihatkan kriptografi simetri yang biasa disebut juga sebagai kriptografi kunci konvensional. Dalam algoritma simetrik, pengirim data

(9)

dan penerima data menggunakan kunci yang sama. Proses enkripsi dengan menggunakan suatu kunci akan mengubah plaintext menjadi Chipertext dan proses dekripsi dengan menggunakan kunci yang sama dengan kunci yang digunakan untuk proses dekripsi, maka akan diperoleh data yang tidak sama dengan data asli. Jika kunci untuk proses enkripsi diketahui maka kunci untuk proses dekripsi dapat diperoleh karena menggunakan kunci yang sama. Fungsi matematika dari proses enkripsi dan proses dekripsi algoritma simetri :

Ek(P) = C Dk(C) = P Dk(Ek(P)) = P

dengan P adalah plaintext, C adalah Chipertext, Ek adalah proses enkripsi menggunakan kunci, dan Dk adalah proses dekripsi menggunakan kunci. berikut ini adalah kriptografi yang merupakan kelompok Algoritma Simetri yaitu Algoritma Skipjack, BlowFish, Stream Cheaper dan Block Cheaper.

2.10 Perangkat yang Digunakam

1. Pengantar Borland Delphi

Borland Delphi merupakan program aplikasi database yang berbasis object Pascal dari Borland. Borland Delphi memliki komponen komponen visual maupun non visual berintegrasi yang akan menghemat penulisan program.

Borland Delphi memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual. Terutama dalam hal perancangan antarmuka grafis (Graphical User

(10)

(Application Programming Interface) ke dalam komponen – komponen visual menyebabkan pemrograman Borland Delphi yang bekerja dalam lingkungan Windows menjadi lebih mudah. Komponen visual Borland

Delphi digunakan untuk pembuatan aplikasi yang memiliki sifat WYSIWYG. Komponen – komponen visual tersebut terdapat dalam beberapa halaman yang terpisah dalam palet komponen.

Borland Delphi masih memiliki sekelompok komponen non-visual. Komponen – komponen ini ini tidak dapat berdiri sendiri tetapi harus dilekatkan pada sebuah form. Saat bekerja dengan komponen – komponen ini seringkali dibutuhkan penulisan kode program agar dapat menggunakan fasilitas setiap komponen. Beberapa komponen non-visual memiliki fasilitas khusus dalam perancangannya, seperti pada komponen Menu dan komponen Query.

Kelebihan Borland Delphi dalam hal kompilasi program juga menjadi faktor yang mempengaruhi pemilihan bahasa pemrograman yang digunakan. Karena program dikembangkan berdasarkan bahasa pascal yang telah dikenal luas, maka untuk pengembangan program akan lebih mudah.

Borland Delphi memiliki tampilan bidang kerja yang disebut dengan IDE (Integrated Development Environtment). IDE ini secara garis besar terdiri atas tiga bagian utama, yaitu window utama, object inspector dan editor. Window utama teridi atas menu bar, tool bar dan component

(11)

komponen, yaitu properties dan event. Editor disediakan ada dua buah yaitu form editor dan code editor.

Gambar 2.4 Tampilan IDE Delphi 7 a. Menu Bar

Menu bar dipakai untuk mengatur semua window di Delphi, mengelola proses desain aplikasi, mengatur lingkungan kerja Delphi, serta menyediakan fasilitas online help. Menu bar menyediakan kelompok perintah yang digolongkan dalam sebelas menu. Menu tersebut antara lain File, Edit, Search, View, Project, Run, Component,

Database, Tools, Options, dan Help.

Gambar 2.5. Menu Bar Object Inspector Tool Bar Menu Component Pallete Form Code Editor

(12)

Menu Bar memilki beberapa komponen, yaitu : 1) File

Kelompok perintah yang berfungsi untuk pengaturan suatu file. Misalnya New, Save, Open, dan sebagainya.

2) Edit

Menyimpan perintah-perintah untuk pengeditan. Mulai dari pengeditan objek, pengeditan komponen maupun pengeditan kode pada Code Editor. Contohnya Cut, Paste, Align.

3) Search

Kelompok perintah yang berfungsi untuk melakukan proses pencarian, baik objek, kata, kalimat dan sebagainya.

4) View

Menampung perintah-perintah untuk mengaktifkan bagian pendukung Integrated Development Environment.

5) Project

Kelompok perintah yang berfungsi untuk manajemen proyek berikut bagian - bagian pendukungnya.

6) Run

Kelompok perintah untuk menangani proses kompilasi program seperti Run, Build, Step Over, Debug dan seterusnya.

7) Component

(13)

8) Database

Mengandung perintah-perintah untuk pengaturan aplikasi

database. 9) Tools

Kelompok perintah yang berfungsi sebagai penyedia perlengkapan tambahan yang diperlukan dalam penyusunan program seperti

Image Editor, Database Engine dan lain-lain. 10) Opntions

Mengatur komposisi bidang kerja Delphi. 11) Help

Memberikan informasi yang bersifat menolong pemakai dalam menggunakan Delphi.

b. Tool Bar

Tool Bar adalah bagian dari Delphi yang menyediakan tombol-tombol speed. Tombol speed fungsinya sama dengan perintah yang ada pada menu. Tombol ini disediakan dengan tujuan meringkas atau mempercepat pekerjaan kita.

Untuk mengakses suatu perintah dengan menggunakan menu, langkah yang kita lakukan adalah klik menu lalu klik submenu lantas klik perintah tersebut. Sedangkan untuk mengakses perintah dengan menggunakan tombol speed, langkah yang kita lakukan hanya mengklik tombol yang kita inginkan.

(14)

Gambar 2.6 Tool Bar

c. Component Pallete

Component pallete berfungsi untuk menyimpan komponen – komponen yang bisa kita pasangkan pada form sesuai keperluan kita. Telah tersedia berbagai komponen yang dikelompokkan dalam sebelas kelompok seperti tampak pada gambar.

Gambar 2.7 Component Pallete d. Object Inspector

Object inspector adalah sarana pengaturan objek yang kita pasangkan pada form atau form itu sendiri. Object inspector memiliki dua halaman, yaitu halaman Properti dan halaman event.

Properti adalah yang terkait dengan sifat komponen seperti ukuran, warna dan sebagainya. Sedangkan event adalah kejadian atau peristiwa yang kita inginkan terpasang pada komponen tersebut kaitannya dengan proses pemakaian. Contoh event misalnya klik, klik ganda, drag (geser), drop dan sebagainya.

(15)

Gambar 2.8 Object Inspector

e. Form

Form adalah bahan dasar yang akan menjadi jendela aplikasi kita. Pada form terdapat tiga tombol kontrol, yaitu Minimize, Maximize atau Restore dan Close. Terdapat juga caption bar tempat kita menempatkan judul Form (yang kelak menjadi judul window) dan

icon. Pembatas form juga bisa diubah ukurannya dengan cara drag (geser)-drop. Pada form kita bisa meletakkan komponen-komponen yang kita perlukan dalam suatu User Interface.

Gambar 2.9 Form

f. Code Editor

Code Editor adalah tempat kita menuliskan program dalam bahasa Object Pascal. Secara default Code Editor ini terletak di

(16)

belakang Form Editor. Untuk menuliskan kode yang kita pasangkan pada suatu komponen, klik ganda komponen tersebut, Code Editor akan otomatis aktif dan menempatkan kursor di lokasi penulisan kode.

Gambar 2.10 Code Editor 2. Dasar Pemrograman Borland Delphi

a. Operasi Kondisional 1) If-Then-Else

Statement If-Then-Else digunakan untuk mengeksekusi sebuah blok jika memenuhi kondisi tertentu. Bila kondisi yang diseleksi terpenuhi, maka blok yang mengikuti Then akan diproses, sebaliknya bila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan diproses blok berikutnya. Sintaks penggunaannya adalah :

If Kondisi Then [blok perintah1] Else [blok perintah2]

(17)

2) Case-Of

Jika pilihan kondisi hanya sedikit, kita bisa menggunakan

If. Namun jika pilihannya banyak, kita harus menggunakan Case - Of. Statement Case – Of digunakan untuk percabangan yang banyak, Sintaks penggunaannya adalah :

Case Variabel Kondisi Of

Case – Label 1: [blok perintah1]; Case – Label 2: [blok perintah2]; Case – Label 3: [blok perintah3]; ...

Case – Label n ; [blok perintahn] ; end;

b. Operasi Pengulangan 1) Repeat…Until

Statement repeat akan melaksanakan perulangan proses terhadap blok perintah sampai suatu keadaan dinyatakan True (bernilai benar). Sintaks penggunaannya adalah sebagai berikut:

Repeat

[blok perintah] until kondisi

2) While…Do

Statement while digunakan untuk mengeksekusi sebuah blok secara berulang selama memenuhi kondisi pada while masih bernilai benar. Sintaks penggunaannya adalah sebagai berikut:

(18)

begin

[blok perintah]; end;

3) For…Do

Statement for digunakan untuk mengeksekusi sebuah blok secara berulang dalam sebuah range tertentu. Sintaks penggunaannya adalah sebagai berikut:

For variabelawal To akhir Do [blok perintah]

3. Komponen Borland Delphi a. Objek

Fasilitas yang digunakan dalam pemebentukan antarmuka sebuah aplikasi. Delphi menampung objek – objek tersebut ke dalam suatu paket yang diberi nama VCL (Visual Component Library) dan diimplementasikan dengan suatu palet komponen. Beberapa contoh objek yang teerdapat dalam Delphi, yaitu :

1) Frames

Membuka kotak dialog (dialog box) dan menampilkan daftar ke dalam projek aktif.

2) MainMenu

Membuat system menubar (menu pull-down). 3) Label

(19)

4) Edit

Membuat isian teks (text input) dengan daya tampung maksimal 256.

5) Timer

Membuat perulangan suatu event dari ketentuan interval. dll.

b. Properti

Objek – objek yang disediakan oleh Delphi secara keseluruhan memiliki properti. Contoh properti pada Delphi :

1) Caption dan Text

Untuk memuat tulisan/teks yang tampil dalam suatu kontrol/komponen.

2) Enable dan Visible

Suatu control dapat disembunyikan dengan mengubah properti

visible dengan diberi nilai false. Kontrol atau komponen yang properti enable bernilai false tidak dapat diakses oleh pemakai tetapi dapat diakses secara kode.

3) Font

Merupakan properti bersarang (majemuk) yang memiliki sub property di dalamnya.

4) Color dan font.color

(20)

5) Cursor

Properti ini menentukan bentuk kursor mouse ketika berada di atas suatu kontrol/komponen.

dll. c. Event

Semua aplikasi windows memakai event-driven untuk mengelola interaksi antar program dan pemakainya. Semua event yang muncul ditimbulkan oleh pemakai atau oleh suatu operasi dalam sistem

windows. Dalam Delphi, untuk merespon event tersebut mengaktifkan suatu kerangka prosedur yang disebut prosedur penanganan event. Jika tidak ada prosedur yanng disiapkan untuk merespon event maka event tersebut diabaikan. Contoh event dalam Delphi :

1) OnClick

Terjadi ketika pemakai melakukan klik pada tombol kiri mouse. 2) OnDblClick

Terjadi ketika pemakai melakukan klik dua kali pada tombol kiri

mouse. 3) onChange

Dibangkitkan ketika isi dari suatu objek berubah. 4) OnEnter

(21)

5) OnKeyDown

Dibangkitkan ketika pemakai menekan tombol pada keyboard tepat ketika objek memiliki fokus.

dll. d. Method

Method adalah sebuah prosedur atau fungsi yang menerangkan tingkah laku yang dimikinya. Contoh method dalam Delphi :

1) Refresh

Menyebabkan suatu objek akan digambar ulang secara otomatis. 2) SetFocus

Method ini memindahkan fokus input ke kontrol tertentu. Sesuatu masalah yang sering terjadi adalah method ini akan menyebabkan

error ketika diterapkan pada kontrol yang sedang di-disable atau dalam keadaan invisible untuk menghindari hal tersebut, method

setfocus jangan digunakan pada bagian event load dari form dan perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap properti

enable dan visible dari sebuah objek yang akan diberi method ini. 3) Read

Method yang digunakan untuk membaca data dari media storage tertentu seperti file. Read digunakan untuk membaca dan menyimpan byte dari file ke dalam buffer dan akan kembali ke beberapa byte yang belum dibaca. Ia akan terus membaca file

(22)

sampai seluruh byte terbaca. Byte yang sudah dibaca tidak ikut dibaca lagi.

4) Write

Method yang digunakan untuk menulis pada media storage tertentu seperti file. Write berusaha menulis dengan menghitung byte dari buffer dan penulisan file diletakkan setelah byte terakhir pada file. 5) Create

Method untuk menyusun sebuah objek atau menginisial data sebelum objek untuk pertama kali digunakan.

dll.

4. Kelebihan – kelebihan Borland Delphi

Delphi menyediakan fasilitas yang luas mulai dari fungsi untuk membuat form hingga untuk menggunakan beberapa format file basis data yang popular (dBase, Pardox, dsb.). Fasilitas Delphi, antara lain :

a. Komponen visual dan non-visual sudah tersedia dalam Delphi.

b. Delphi dapat mengakses objek – objek VBX secara langsung. Dalam

Delphi VBX dianggap sebagai kumpulan komponen yang dapat digunakan langsung untuk membuat aplikasi.

c. Dalam Delphi telah didefinisikan template aplikasi dan template form yang dapat dipakai untuk membuat semua aplikasi dengan cepat.

d. Dalam Delphi terdapat beberapa fasilitas yang dapat diatur sesuai kebutuhan, yaitu palet komponen, editor program dan template form.

(23)

e. Di dalam Delphi program yang dihasilkan benar – benar program yang terkompilasi tanpa interpreter dan pcode sehingga dapat berjalan lebih cepat.

f. Program Delphi yang kecil dapat diserahkan dalam bentuk sebuah file EXE tanpa harus menyertakan file DLL.

g. Dalam Delphi terdapat Borland Database Engine (BDE) yang digunakan untuk mengakses format file data dalam berbagai macam format.

2.11 Sistem Operasi Windows XP

Windows XP adalah jajaran sistem operasi berbasis grafis yang dibuat oleh

Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, yang mencakup komputer rumah dan desktop bisnis, laptop, dan pusat media (Media Center). Nama “XP” adalah kependekan dari “Experience”. Windows XP merupakan penerus Windows

2000 Professional dan Windows Me, dan merupakan versi sistem operasi

Windows pertama yang berorientasi konsumen yang dibangun di atas kernel dan arsitektur Windows NT.

Windows XP pertama kali dirilis pada 25 Oktober 2001, dan lebih dari 400 juta salinan instalasi digunakan pada Januari 2006, menurut perkiraan seorang analis IDC. Windows XP digantikan oleh Windows Vista, yang dirilis untuk pengguna volume license pada 8 November 2006, dan di seluruh dunia untuk masyarakat umum pada tanggal 30 Januari 2007. Banyak Original Equipment

(24)

dengan Windows XP pada tanggal 30 Juni 2008. Microsoft sendiri terus menjual

Windows XP melalui Custom-built PC (OEM kecil yang menjual komputer rakitan) sampai dengan 31 Januari 2009. Windows XP mungkin akan tetap tersedia bagi para pengguna korporasi dengan volume licensing, sebagai sarana

downgrade untuk komputer-komputer yang belum siap menjalankan sistem operasi baru, Windows VistaBusiness Edition atau Ultimate Edition atau Windows

Gambar

Gambar  2.1    memperlihatkan  skema  enkripsi  dan  dekripsi  dengan  menggunakan  kunci,  sedangkan  Gambar  2.2  mengilustrasikan  enkripsi  dan  dekripsi terhadap sebuah pesan
Gambar 2.3 Kriptografi Simetri
Gambar 2.4 Tampilan IDE Delphi 7  a.  Menu Bar
Gambar 2.6  Tool Bar  c.  Component Pallete
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan LKPD terintegrasi nilai karakter terhadap pengembangan tanggung jawab, disiplin, serta prestasi belajar

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keterampilan mengajar guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD 2 Mlatinorowito dan peningkatan hasil

zajednička obilježja dvaju ili više objekata, događaja ili pojava (uspoređivat će se hrvatske listane kompanije i europske). U empirijskom dijelu korištene su

1. Peserta didik belum terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diberikan menjadi sulit dipahami oleh siswa dan mengakibatkan hasil belajar

Artikel yang di muat dalam Buletin Haba kali ini terdiri dari delapan tulisan, dalam naskah tulisan tersebut para penulis mendeskripsikan dan menganalisis berbagai persoalan

SURYA PRATAMA WIJAYA KUSUMA SLEMAN 29-12-2003 Laki-laki Tidak Kawin Cucu menganggur... SARWITI SLEMAN 31-12-1930 Laki-laki Nikah Kepala

Dengan demikian semakin banyak tekanan gas dinaikkan, maka atom gas yang dialirkan dalam tabung sputtering semakin meningkat dan energi ion-ion Ar yang menumbuki target juga

[r]