• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terapi Aktivitas Kelompok Kognitif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Terapi Aktivitas Kelompok Kognitif"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PRE PLANNING

PRE PLANNING

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK KOGNITIF

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK KOGNITIF

PADA LANSIA DI WISMA CINTA KASIH

PADA LANSIA DI WISMA CINTA KASIH

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Dhoni Satria Dhoni Satria Fenny Frisiska Fenny Frisiska Yulvika Sari Yulvika Sari Mutia Hasrati Mutia Hasrati

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

UNIVERSITAS ANDALAS

2017

2017

(2)

TERAPI KOGNITIF TERAPI KOGNITIF

A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG

Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat terjadi pada manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat terjadi pada setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini  berkaitan dengan

 berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaanpenurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara ind

secara individual. ividual. Aspek yAspek yang ang juga juga mengalami penumengalami penurunan runan secara degenerative secara degenerative adalahadalah fungsi

fungsi kognitif (kkognitif (kecerdasan/pikiran). ecerdasan/pikiran). Salah satu Salah satu contoh contoh gangguan gangguan degeratif kogdegeratif kognitifnitif  pada lansia adalah demensia.

 pada lansia adalah demensia.

Demensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi Demensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari (Brocklehurst and Allen, 1987 dalam Boedhi-Darmojo, 2009). Pada hidup sehari-hari (Brocklehurst and Allen, 1987 dalam Boedhi-Darmojo, 2009). Pada lansia dengan demensia penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang lansia dengan demensia penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, pikiran, penilaian dan kemampuan secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, pikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian, sehingga untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian, sehingga terkadang terjadi gangguan terhadap bio-psiko-sosial-spritual pada lansia.

terkadang terjadi gangguan terhadap bio-psiko-sosial-spritual pada lansia.

Menurut data dari Kementrian Kesehatan RI pada bulletin lansia tahun 2016 Menurut data dari Kementrian Kesehatan RI pada bulletin lansia tahun 2016 data lansia di Indonesia mengalami peningkatan 7,59% pada tahun 2014 dengan usia data lansia di Indonesia mengalami peningkatan 7,59% pada tahun 2014 dengan usia harapan hidup rata-rata 69,5 tahun. Situasi global pada saat ini di antaranya adalah harapan hidup rata-rata 69,5 tahun. Situasi global pada saat ini di antaranya adalah setengah jumlah lansia di dunia (400 juta jiwa) berada di Asia, Pertumbuhan lansia pada setengah jumlah lansia di dunia (400 juta jiwa) berada di Asia, Pertumbuhan lansia pada negara sedang berkembang lebih tinggi dari negara yang sudah berkembang. Masalah negara sedang berkembang lebih tinggi dari negara yang sudah berkembang. Masalah terbesar lansia adalah penyakit degenerative. Diperkirakan pada tahun 2050 sekitar 75% terbesar lansia adalah penyakit degenerative. Diperkirakan pada tahun 2050 sekitar 75% lansia penderita penyakit degeneratif tidak dapat beraktifitas (tinggal di rumah).

lansia penderita penyakit degeneratif tidak dapat beraktifitas (tinggal di rumah).

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan  perawat

 perawat kepada kepada kelompok kelompok lansia lansia yang yang mempunyai mempunyai masalah masalah keperawatan keperawatan yang yang sama.sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.

adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.

Salah satu wisma yang berada di Kota Padang yaitu Wisma Cinta Kasih. Jumlah Salah satu wisma yang berada di Kota Padang yaitu Wisma Cinta Kasih. Jumlah lansia yang ada yaitu sebanyak 41 orang. Sebagian besar lansia di wisma ini lansia yang ada yaitu sebanyak 41 orang. Sebagian besar lansia di wisma ini aktivitasnya dilakukan dengan bantuan. Dalam kesehariannya, sebagian besar waktu aktivitasnya dilakukan dengan bantuan. Dalam kesehariannya, sebagian besar waktu

(3)

lansia dihabiskan dengan melakukan kegiatan yang tesedia di Wisma Cinta Kasih. lansia dihabiskan dengan melakukan kegiatan yang tesedia di Wisma Cinta Kasih. Berdasarkan

Berdasarkan hasil observasi selama bertugas hasil observasi selama bertugas di Wisma Cinta Kasih di Wisma Cinta Kasih pada klien pada klien kelolaankelolaan didapatkan 50%

didapatkan 50% mempunyai masalah utama penurunan daymempunyai masalah utama penurunan daya ingat dan kognitif. Daria ingat dan kognitif. Dari fenomena tersebut kelompok tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok fenomena tersebut kelompok tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok dengan topik terapi kognitif teka-teki silang.

dengan topik terapi kognitif teka-teki silang.

Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan waktu Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan. Terapi kognitif saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan. Terapi kognitif telah menunjukkan kefektifan penanganan dalam masalah klinik misalnya cemas, telah menunjukkan kefektifan penanganan dalam masalah klinik misalnya cemas, schizophrenic, substance abuse, gangguan kepribadian, gangguan mood. Dalam schizophrenic, substance abuse, gangguan kepribadian, gangguan mood. Dalam  prakteknya,

 prakteknya, terapi terapi ini ini dapat dapat diaplikasikan diaplikasikan dalam dalam pendidikan, pendidikan, tempat tempat kerja kerja dan dan setingseting lainnya.

lainnya.

B. TUJUAN B. TUJUAN

1)

1) Tujuan UmumTujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif teka-teki silang lansia makin Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif teka-teki silang lansia makin meningkatkan aktivitas dan meningkatkan kemampuan sosial

meningkatkan aktivitas dan meningkatkan kemampuan sosial 2)

2) Tujuan KhususTujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif teka-teki silang lansia mampu : Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif teka-teki silang lansia mampu :

a)

a) Melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yangMelatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang diberikan.

diberikan.  b)

 b) Melatih ketajaman daya ingat dan dapat meningkatkan pendengaran danMelatih ketajaman daya ingat dan dapat meningkatkan pendengaran dan kognitifnya.

kognitifnya. c)

c) Klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok (mengikutiKlien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok (mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai).

kegiatan dari awal sampai selesai). d)

d) Klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mauKlien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau  berinteraksi dengan perawat/klien lain).

 berinteraksi dengan perawat/klien lain).

C. URAIAN STRUKTUR TUGAS C. URAIAN STRUKTUR TUGAS

1.

1. PengorganisasianPengorganisasian Leader

Leader : : Fenny Fenny FrisiskaFrisiska Co-Leader

Co-Leader : : Yulvika Yulvika SariSari Fasilitator

Fasilitator : : Dhoni Dhoni SatriaSatria Observer

(4)

2.

2. Uraian TugasUraian Tugas 1.

1. LeaderLeader

 Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompokMembacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok

sebelum kegiatan dimulai sebelum kegiatan dimulai

 Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok danMampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan

memperkenalkan dirinya memperkenalkan dirinya

 Mampu Mampu memimpin terapi aktifitas kmemimpin terapi aktifitas kelompok dengan elompok dengan baik dan baik dan tertibtertib 

 Menetralisir bila ada masMenetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompokalah yang timbul dalam kelompok 

 Menjelaskan permainanMenjelaskan permainan

2.

2. Co-LeaderCo-Leader

 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klienMenyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien 

 Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpangMengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

3.

3. FasilitatorFasilitator

 Memfasilitasi klien yang kurang aktifMemfasilitasi klien yang kurang aktif 

 Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatanBerperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan

4.

4. ObserverObserver

 Mengobservasi jalannya proses kegiatanMengobservasi jalannya proses kegiatan 

 Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsungMencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

D. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN D. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN

1.

1. Analisis SituasiAnalisis Situasi

 Waktu Pelaksanaan :Waktu Pelaksanaan : 1)

1) Hari /Tanggal Hari /Tanggal : Sabtu, 25 No: Sabtu, 25 November 2017vember 2017 2)

2) Tempat Tempat : : Wisma Wisma Cinta Cinta Kasih Kasih Yos Yos SudarsoSudarso 3)

3) Waktu Waktu : : 09.00 09.00 s/d s/d 09.45 09.45 WIBWIB 4)

4) Lama KegiatanLama Kegiatan a.

a. Pembukaan dan Perkenalan (5 menit)Pembukaan dan Perkenalan (5 menit)  b.

 b. Menjelaskan tujuan TAK ( 5 menit )Menjelaskan tujuan TAK ( 5 menit ) c.

c. Menjelaskan aturan Menjelaskan aturan main TAK main TAK ( 5 ( 5 menit)menit) d.

d. Pelaksanaan TAK (15 menit)Pelaksanaan TAK (15 menit) e.

e. Pemberian reincerforment ( 5 menit )Pemberian reincerforment ( 5 menit ) f.

f. Evaluasi (5 menit )Evaluasi (5 menit ) g.

(5)

5)

5) Jumlah Jumlah peserta peserta : : 9 9 OrangOrang

 Metode dan MediaMetode dan Media 1)

1) Metode Metode : : Ceramah, Ceramah, permainan permainan kelompokkelompok 2)

2) Media Media : : TTS TTS , , Laptop Laptop dan dan InfokusInfokus

  SettingSetting A A B B CC Keterangan : Keterangan : :

: Leader Leader : : Peserta Peserta : : ObserverObserver :

: Co Co Leader Leader : : FasilitatorFasilitator

2.

2. Proses PelaksanaanProses Pelaksanaan No

No Waktu Waktu Kegiatan Kegiatan Terapis Terapis Kegiatan Kegiatan PesertaPeserta 1.

1. 5 5 menit menit PersiapanPersiapan a.

a. Persiapan materiPersiapan materi  b.

 b. Persiapan media/alat yang digunakanPersiapan media/alat yang digunakan c.

c. Setting tempat terapis dan membagiSetting tempat terapis dan membagi  peserta menjadi 3 kelompok

 peserta menjadi 3 kelompok d.

d. Pembagian tugas terapisPembagian tugas terapis

--2. 20 2. 20 menit menit Pelaksanaan Pelaksanaan 1. 1. OrientasiOrientasi a.

a. Salam terapeutikSalam terapeutik

 Terapis mengucapkan salamTerapis mengucapkan salam 

 Memperkenalkan Memperkenalkan terapis terapis dandan

 pembimbing  pembimbing Menjawab salam Menjawab salam Mendengarkan dan Mendengarkan dan memperhatikan memperhatikan

(6)

 b.

 b. Evaluasi / ValidasiEvaluasi / Validasi

 Menanyakan perasaan klien saat iniMenanyakan perasaan klien saat ini 

 Menanyakan masalah yang dirasakanMenanyakan masalah yang dirasakan

c.

c. KontrakKontrak

 Menjelaskan tujuan kegiatan, dariMenjelaskan tujuan kegiatan, dari

TAK TAK

 Membuat kontrak waktu kegiatanMembuat kontrak waktu kegiatan

yaitu 45 menit yaitu 45 menit

 Menjelaskan aturan mainMenjelaskan aturan main

-- Pada babak pertama , Masing -Pada babak pertama , Masing -masing kelompok diberikan masing kelompok diberikan kesempatan menjawab 6 kesempatan menjawab 6  pertanyaan

 pertanyaan yang yang telah telah disiapkan.disiapkan. Jika kelompok tidak bisa menjawab Jika kelompok tidak bisa menjawab dengan benar maka diberikan dengan benar maka diberikan kesempatan kepada kelompok lain. kesempatan kepada kelompok lain. -- Pada babak kedua, pertanyaanPada babak kedua, pertanyaan

rebutan. Bagi kelompok yang bisa rebutan. Bagi kelompok yang bisa membunyikan bel terlebih dulu membunyikan bel terlebih dulu  baru diperbolehkan manjawab.  baru diperbolehkan manjawab. -- Jika Jika ada ada klien klien yang yang inginingin

meninggalkan kelompok, harus meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis

meminta izin kepada terapis

-- Setiap klien mengikuti kegiatanSetiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

dari awal sampai selesai 2.

2. KerjaKerja a.

a. Terapis memulai kegiatanTerapis memulai kegiatan  b.

 b. Fasilitator menampilkan tekateki silang.Fasilitator menampilkan tekateki silang. c.

c. Memberi kesempatan kepada Tim AMemberi kesempatan kepada Tim A memilih nomor pertanyaan yang memilih nomor pertanyaan yang diinginkan sampai dengan 6 pertanyaan, diinginkan sampai dengan 6 pertanyaan, selanjutnya dilakukan kepada kelompok selanjutnya dilakukan kepada kelompok  berikutnya.  berikutnya. Menjawab pertanyaan Menjawab pertanyaan Menjawab pertanyaan Menjawab pertanyaan Mendengarkan dan Mendengarkan dan memperhatikan memperhatikan Menyepakati Menyepakati Mendengarkan dan Mendengarkan dan mensetujui mensetujui Mendengarkan dan Mendengarkan dan mensetujui mensetujui Mendengarkan dan Mendengarkan dan mensetujui mensetujui Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memilih pertanyaan Memilih pertanyaan

(7)

d.

d. Terapis memberikan pertanyaanTerapis memberikan pertanyaan e.

e. Memberi kesempatan pada peserta untukMemberi kesempatan pada peserta untuk menebak dan menjawab dari masing menebak dan menjawab dari masing kolom yang tersedia

kolom yang tersedia f.

f. Pada babak kedua yaitu babak rebutan.Pada babak kedua yaitu babak rebutan. Dipersilahkan bagi kelompok yang bisa Dipersilahkan bagi kelompok yang bisa menjawab terlebih dahulu.

menjawab terlebih dahulu. g.

g. Terapis memberikan pertanyaanTerapis memberikan pertanyaan h.

h. Memberi kesempatan pada peserta untukMemberi kesempatan pada peserta untuk menebak dan menjawab dari masing menebak dan menjawab dari masing kolom yang tersedia bagi yang terlebih kolom yang tersedia bagi yang terlebih dahulu membunyikan bel.

dahulu membunyikan bel. i.

i. Berikan Berikan pujian/ pujian/ penghargaan penghargaan atasatas kemampuan klien memberi jawaban. kemampuan klien memberi jawaban.

Memperhatikan Memperhatikan

Menjawab pertanyaan Menjawab pertanyaan dan mengeja dengan dan mengeja dengan  benar

 benar

Bersiap dengan Bersiap dengan  jawaban yang benar  jawaban yang benar

Memperhatikan Memperhatikan

Menjawab pertanyaan Menjawab pertanyaan dan mengeja dengan dan mengeja dengan  benar

 benar

Mendengarkan Mendengarkan

3. 5

3. 5 menit menit TerminasiTerminasi a.

a. Evaluasi pencapaian tujuanEvaluasi pencapaian tujuan 1)

1) Menanyakan perasaan klien setelahMenanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

mengikuti TAK 2)

2) Memberikan pujian dan penghargaanMemberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan kelompok

atas keberhasilan kelompok  b.

 b. Memberikan tindak lanjutMemberikan tindak lanjut 1)

1) Terapis menganjurkan klien melatihTerapis menganjurkan klien melatih kognitif dengan cara bermain tts dan kognitif dengan cara bermain tts dan menjadikan sebagai kegiatan harian. menjadikan sebagai kegiatan harian. c.

c. Kontrak TAK selanjutnyaKontrak TAK selanjutnya 1)

1) Terapis mengakhiri sesi TAK danTerapis mengakhiri sesi TAK dan menyepakati kegiatan TAK yang akan menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.

datang. 2)

2) Menyepakati waktu dan tempat.Menyepakati waktu dan tempat.

Mengungkapkan Mengungkapkan  pendapat  pendapat Menyetujui Menyetujui Menyetujui Menyetujui Menyetujui Menyetujui

(8)

E. KRITERIA EVALUASI E. KRITERIA EVALUASI

1.

1. Evaluasi inputEvaluasi input 1)

1) Tim berjumlah 4 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 1 fasilitator dan 1Tim berjumlah 4 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 1 fasilitator dan 1 observer.

observer. 2)

2) Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik  3)

3) Klien bisa baca tulis.Klien bisa baca tulis. 4)

4) Klien tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria danKlien tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas

karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok teka-teki silang.kelompok teka-teki silang. 2.

2. Evaluasi prosesEvaluasi proses 1)

1) Leader menjelaskan aturan jalanya kegiatan dengan jelasLeader menjelaskan aturan jalanya kegiatan dengan jelas 2)

2) Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klienFasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien 3)

3) Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapatObserver menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannnya kegiatan

mengawasi jalannnya kegiatan 4)

4) 70% klien yang dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai70% klien yang dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.

selesai.

3.

3. Evaluasi outputEvaluasi output

Setelah mengadakan terapi aktifitas kelompok terapi kognitif dan pendengaran Setelah mengadakan terapi aktifitas kelompok terapi kognitif dan pendengaran dengan 10 klien yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :

dengan 10 klien yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1)

1) 70% klien yang dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai70% klien yang dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.

selesai. 2)

2) 70% klien dapat meningkatkan pendengaran dan kognitifnya.70% klien dapat meningkatkan pendengaran dan kognitifnya. 3)

3) 70% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok70% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok (mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai).

(mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai).

4)

4) 70% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau70% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau  berinteraksi dengan perawat/klien lain).

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi di RSJD Surakarta termasuk dalam kategori mempunyai kemampuan komunikasi verbal pasien skizofrenia dalam menarik

Tabel 5.1 Data Tingkat Kesepian Sebelum dan Sesudah diberikan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi pada Lansia yang Tinggal di Panti Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sihotang (2010), dengan judul Pengaruh Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi di Rumah Sakit

Berkenaan dengan itu, kami mahasiswa politeknik kesehatan tanjung karang akan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulus Persepsi Umum agar dapat memantapkan

Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) penyaluran energi dengan membuat kerajinan tangan , diharapkan pasien dapat menjalin kerjasam dengan dengan membuat

Untuk TAK senam GLO, kemampuan lansia yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons yang diharapkan adalah lansia dan petugas mampu melakukan kegiatan

Stimulasi sensori adalah terapi aktivitas kelompok yang diadakan dengan meemberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan prilaku adaptif kepada

KESIMPULAN Pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial yang dilakukan tindakan pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi selama 7 hari dari sesi 1-7 yang