• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pitiriasis alba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pitiriasis alba"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Pitiriasis alba berasal dari kata pitiriasis yang berarti bersisik dan alba Pitiriasis alba berasal dari kata pitiriasis yang berarti bersisik dan alba dalam bahasa latin yang berarti putih. Pitiriasis alba merupakan suatu penyakit dalam bahasa latin yang berarti putih. Pitiriasis alba merupakan suatu penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya yang ditandai dengan adanya bercak  kulit yang belum diketahui penyebabnya yang ditandai dengan adanya bercak  kemerahan dan skuama halus yang akan menghilang serta meninggalkan area lesi kemerahan dan skuama halus yang akan menghilang serta meninggalkan area lesi dengan hipopigmentasi.

dengan hipopigmentasi.1,21,2

Pitiriasis alba merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak-anak  Pitiriasis alba merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak-anak  dan remaja. Rentang umur terjadinya pitiriasis alba bervariasi pada umur 3-16 dan remaja. Rentang umur terjadinya pitiriasis alba bervariasi pada umur 3-16 tahun. nsidennya bervariasi sama antara !anita dan pria, namun umumnya terjadi tahun. nsidennya bervariasi sama antara !anita dan pria, namun umumnya terjadi  pada anak-anak sekolah dengan kondisi so

 pada anak-anak sekolah dengan kondisi sosioekonomi yang rendah.sioekonomi yang rendah.33

Pe

Penynyebebab ab dadari ri pipititiririasiasis s alalba ba samsampapai i saasaat t inini i mamasih sih bebelulum m babanynyak ak  diketahui. "eberapa peneliti beranggapan bah!a pitiriasis alba diakibatkan oleh diketahui. "eberapa peneliti beranggapan bah!a pitiriasis alba diakibatkan oleh  bakteri

 bakteri  streptococcus streptococcus namun belum dapat dibuktikan. #ampai saat ini dipercaya namun belum dapat dibuktikan. #ampai saat ini dipercaya  bah!a

 bah!a pitiriasis pitiriasis alba alba dihubungkan dihubungkan dengan dengan kebiasaan kebiasaan mandi mandi yang yang berlebihan,berlebihan, ekpose dengan sinar matahari, kerusakan melanosit, dan kekurangan gi$i.

ekpose dengan sinar matahari, kerusakan melanosit, dan kekurangan gi$i.1,31,3

%ejala klinis dari pitiriasis alba seringkali diabaikan oleh pasien karena %ejala klinis dari pitiriasis alba seringkali diabaikan oleh pasien karena  bersi&at

 bersi&at asimtomatik. asimtomatik. #eringkali #eringkali pasien pasien datang datang ke ke dokter dokter dengan dengan keluhankeluhan  perubahan

 perubahan !arna !arna pada pada kulit kulit yang yang tidak tidak menghilang. menghilang. %ejala %ejala yang yang umum umum terjaditerjadi  pada pitiriasis alba

 pada pitiriasis alba adalah lesi berbentuk bulat, adalah lesi berbentuk bulat, oval atau plakat yang tidak oval atau plakat yang tidak teratur.teratur. Pada saat a!al lesi !arna merah muda dengan batas yang meninggi kemudian Pada saat a!al lesi !arna merah muda dengan batas yang meninggi kemudian lama kelaman menghilang dan muncul lesi hipopigmentasi dengan skuama yang lama kelaman menghilang dan muncul lesi hipopigmentasi dengan skuama yang hal

halus. us. 'es'esi i hiphipopiopigmegmentantasi si ini ini natnatinyinya a akaakan n berbertahtahan an berberbulbulan-ban-bulaulan n hinhinggagga tahunan.

tahunan.1,(1,(

Pitiriasis alba merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada anak-anak  Pitiriasis alba merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada anak-anak  dan de!asa muda. Penyakit ini bersi&at

dan de!asa muda. Penyakit ini bersi&at self  self limiting limiting diseasedisease atau dapat sembuh atau dapat sembuh se

sendndiriri. i. )a)amumun n etetioiopapaththogogenenesesisisnynya a bebelulum m babanynyak ak didikeketatahuhui i dadan n sesertrtaa  penanganannya yang

 penanganannya yang kurang diketahui kurang diketahui oleh para oleh para klinisi dan klinisi dan dokter. *aka penulisdokter. *aka penulis ingin mengangkat kasus pitiriasis alba sebagai 'aporan +asus.

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Pitiriasis alba berasal dari dua kata yaitu pitiriasis yang berarti sisik  dan alba yang dalam bahasa latin berarti putih. #ehingga, Pitiriasis alba merupakan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan adanya bercak  kemerahan dan skuama halus. "ercak kemerahan ini akan menghilang dan meninggalkan area hipogmentasi pada lesi. Penyakit ini umumnya bersi&at ringan dengan insiden sering terjadi pada anak-anak dan remaja dengan lokasi lesi umumnya pada daerah mulut, dagu, pipi serta dahi.1,2

2.2. Epidemiologi

Pitiriasis alba umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja. Rentangan umur dari pasien bervariasi dengan insiden terbanyak antara umur 3-16 tahun. pidemiologinya dapat terjadi pada semua ras, gender  atau jenis kelamin, dan demogra&isme. )amun peneliti mengungkapkan insiden terjadinya pitiriasis alba meningkat pada anak-anak sekolah dengan kondisi sosioekonomi yang rendah.1,(

2.3. Etiologi

*enurut pendapat para ahli diduga pitiriasis alba disebabkan oleh adanya in&eksi bakteri Streptococcus namun belum dapat dibuktikan dan penyakit ini tidak bersi&at menular. #ehingga sampai sekarang belum ada penyebab  pasti terjadinya pitiriasis alba.1

"eberapa teori mengungkapkan bah!a kemungkinan dihubungkan dengan paparan sinar matahari, kebersihan diri yang kurang dan  penggunaan sabun. "eberapa studi juga mengungkapkan bah!a terjadinya  pitiriasis alba dihubungkan dengan ri!ayat atopi pasien, dikarenakan  banyaknya insiden pitiriasis alba dengan kasus ri!ayat atopi.3,(

2.. P!togenesis

#ampai saat ini pathogenesis terjadinya belum diketahui. )amun terjadinya hipopigmentasi diduga akibat penurunan pigmen pada lesi kulit.

(3)

#elain itu, hipopigmentasi terjadi akibat penurunan jumlah dari melanosit akti& dan ukuran dari melanosom pada lesi kulit.

#ampai saat ini hanya ditemukan hubungan yang berkaitan antara  pitiriasis alba dengan kebersihan diri, pajanan sinar matahari, penggunaan

sabun dan &aktor lingkungan.3,

2.". #!nifest!si Klinis

%ejala klinis dari pitiriasis alba sering terjadi pada anak-anak dan remaja dengan umur 3-16 tahun. Pada mulanya lesi dari pitiriasis alba  bermula dari bercak kemerahan berbentuk bulat dengan skuama halus. #etelah eritema menghilang, lesi yang dijumpai adalah hipopigmentasi dengan skuama putih halus. 'esi ini akan bertahan berminggu-minggu sampai bulanan. +emudian pada stadium ini pasien umumnya datang dengan keluhan perubahan pada daerah kulit. mumnya lesi berjumlah multipel dengan batas yang tidak tegas. kurannya bervariasi dengan diameter /.- cm, batas tidak tegas namun umumnya terdapat 2 atau 3 makula dengan batas yang tegas.1,3

Pitiriasis alba tidak memiliki predilesi namun pada anak-anak dan remaja umumnya penyakit ini muncul pada daerah !ajah, pipi, dagu dan dahi. #elain itu lesi juga dapat dijumpai pada daerah ekstrimitas dan  badan. Pada pitiriasis alba biasanya tidak muncul keluhan lain selain  perubahan pada !arna kulit. #ehingga sering kali pasien datang dengan keluhan perubahan !arna pada kulitnya tanpa disertai keluhan-keluhan lain misal gatal, rasa nyeri, maupun terbakar.3

2.$. Di!gnosis

0iagnosis Pitiriasis alba berdasarkan atas anamnesis, pemeriksaan &isik dan pemeriksaan penunjang. 0iagnosis pitiriasis alba adalah dengan menyingkirkan penyakit lain yang mempunyai tanda klinis hipopigmentasi.

1. namnesis

Pitiriasis alba bersi&at asimtomatik sehingga pada anamnesis  pasien umumnya datang dengan keluhan bercak-bercak putih pada

(4)

kulitnya. 'esi umumnya muncul pada daerah !ajah dan pipi dengan durasi terjadinya bervariasi dari bulanan hingga tahunan.

#elain itu pada anamnesis perlu ditanyakan ri!ayat atopi, ri!ayat pemakaian obat-obatan, ri!ayat penyakit terdahulu misalnya dermatitis yang akan menyembuh menjadi lesi kulit yang hipopigmentasi. #elain itu perlu ditanyakan juga &aktor-&aktor  yang mempengaruhi pitiriasis alba seperti kebersihan diri, paparan sinar matahari, atau pemakaian sabun.

2. anda-tanda klinis

+elainan kulit berupa makula eritema untuk gejala a!al dari  pitiriasis alba. +emudian lesi akan berubah menjadi makula hipopigmentasi dengan atau tanpa skuama halus pada gejala selanjutnya. 'esi umumnya muncul pada daerah !ajah dan pipi,  berjumlah multipel, dengan bentuk geogra&ika, dengan ukuran yang bervariasi antara /,- cm dengan batas yang tidak tegas.  )amun pada lesi juga terdapat makula hipopigmentasi dengan  batas yang tegas.1,

3. Pemeriksaan penunjang, yang dapat dilakukan yaitu

Pemeriksaan lampu !ood 0igunakan untuk mengeksklusi dari  penyakit vitiligo.

Pemeriksaan +45 pemeriksaan ini bertujuan untuk  menyingkirkan penyakit pitiriasis versikolor. Pada pemeriksaan +45 pitiriasis versikolor ditemukan hi&a ataupun spora dari mikroorganisme jamur. #edangkan pada pitiriasis alba tidak  ditemuka hi&a ataupun spora.

2.%. Di!gnosis B!nding 1. itiligo

Pada vitiligo terlihat memiliki keluhan yang sama yaitu bercak-bercak   putih pada daerah sekitar !ajah. Pada vitiligo terdapat perbedaan yaitu  batas tegas antara lesi yang terkena dengan kulit yang tampak sehat sedangkan pada pitiriasis alba sulit dibedakan antara lesi dengan kulit yang sehat. #elain itu perbedaan juga tampak dari pemeriksaan lampu !ood,

(5)

 pada vitiligo terlihat &lourosensi yang lebih terang dengan batas yang jelas sedangkan pada pytriasis alba menimbulkan &lourosensi yang lebih terang namun batas yang tidak jelas.

2. Pitiriasis versikolor 

Pitiriasis versikolor merupakan penyakit yang disebabkan  Malassezia  Furfur . %ejala yang muncul biasanya bercak putih dengan skuama halus

dengan batas yang tegas. Perbedaan pada pitiriasis alba berupa pada  pemeriksaan +45, pada pitiriasis versikolor pada pemeriksaan +45 didapatkan mikroorganisme hi&a atau spora dari M. furfur  sedangkan pada  pitiriasis alba tidak ditemukan. #edangkan pada pemeriksaan lampu !ood  pitiriasis alba menimbulkan &lourosensi kuning keemasan sedangkan pada  pitiriasis alba terlihat &lourosensi yang lebih terang namun dengan batas

yang tidak jelas.1,

2.&. Pen!t!l!'s!n!!n

Pitiriasis alba merupakan penyakit yang  self limiting disease  sehingga  penatalaksanaan berupa pera!atan kulit serta konsultasi dan edukasi

terhadap &aktor-&aktor yang mempengaruhi terjadinya pitiriasis alba.

*edikamentosa

opikal steroid 7hidrokortisone 189 dapat mengurangi skuama dan mempercepat repigmentasi kulit. )amun penggunaan sebaiknya temporer  karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya hipopigmentasi berulang. #elain itu pada lesi yang dapat dioleskan skin  protektor untuk melindungi lesi dari paparan sinar matahari.

 )onmedikamentosa

dukasi pasien merupakan hal yang paling penting dari penatalaksanaan  pitiriasis alba. Pentingnya pasien untuk mengetahui bah!a penyakit ini  bersi&at ringan dan  self limiting disease  serta perlu untuk menghindari &aktor-&aktor yang mempengaruhi timbulnya pitiriasis alba se perti menjaga kebersihan diri, menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, dan  penggunaan steroid jangka panjang.

(6)

Penyakit ini bersi&at  self limiting disease artinya dapat sembuh secara spontan. Prognosisnya bersi&at baik dengan hilangnya lesi hipopigmentasi. 0urasi penyembuhan lesi bervariasi antara 1 bulan hingga 1/ tahun. )amun, pengobatan dapat mempercepat kesembuhan dari lesi hingga beberapa minggu.

(7)

BAB III

LAP*+AN KASUS

I. Identit!s P!sien

 )ama  )+0: mur  6 tahun ;enis +elamin  Perempuan

lamat  "r. ;embrana #erampingan #elemadeg abanan #uku  "ali

"angsa  ndonesia gama  5indu

anggal Pemeriksaan  21 *ei 2/1

II. An!mnesis Kel,-!n Ut!m!

"ercak putih pada !ajah sejak 1 minggu yang lalu

Pe)!l!n!n Pen/!'it

5eteroanamnesis Pasien perempuan, umur 6 tahun, suku bali datang ke  poliklinik +ulit dan +elamin "R# abanan 721 *ei 2/19 dengan keluhan  bercak putih pada !ajah sejak 1 minggu yang lalu. !alnya keluhan dirasakan muncul bercak keputihan di !ajah tanpa rasa gatal, panas ataupun nyeri. +eluhan dirasakan sedikit mengganggu akibat terjadinya perubahan !arna. #elain keluhan di !ajah tidak ada lagi keluhan lain. #aat diperiksa pasien tidak demam. Pasien sebelumnya sudah berobat ke dokter dan diberikan salep, namun keluhan dirasakan tidak hilang dan berkurang.

+i0!/!t Pengo!t!n

Pasien sudah berobat ke dokter umum dan diberikan salep ketokona$ole.

+i0!/!t Pen/!'it Te)d!-,l,

(8)

+i0!/!t Pen/!'it d!l!m Kel,!)g!

Ri!ayat penyakit sistemik dan kelamin dalam keluarga disangkal.

+i0!/!t Sosi!l

Pasien adalah anak-anak yang sudah bersekolah. +ebiasaan sering dihabiskan untuk bermain baik dirumah ataupun disekolah.

III. Peme)i's!!n isi'  St!t,s P)esent

+eadaan mum  "aik   %<#  1 ekanan 0arah  11/=>/ mm5g  )adi  >( ?=menit Respirasi  2/ ?=menit emperatur aksila  36,@ < St!t,s ene)!l +epala  )ormocephali

*ata  nemia , ikterus -=-5  0alam batas normal

hora?  <or #1 #2 reguler, murmur 7-9

Pulmo  esikuler A=A, ronkhi , !hee$ing

-=-bdomen  0istensi 7-9, bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba

kstremitas  kral hangat, pitting edema 7-=-9

St!t,s De)m!tologi d!n 4ene)ologi

1. 'okasi  Regio *aksilaris de?tra

&&loresensi  *akula hipopigmentasi multipel, bentuk   geogra&ika, ukuran B1 ? 3 cm, batas tidak tegas, distribusi tersebar, diatas lesi ditutupi oleh skuama  putih halus.

(9)

3. Rambut  dalam batas normal (. +uku  dalam batas normal . Cungsi +elenjar +eringat  dalam batas normal 6. +elenjar 'im&e  dalam batas normal D. #ara&  dalam batas normal

%ambar 3.1 'esi pada region maksila

I4. Di!gnosis B!nding 1. Pitiriasis alba 2. itiligo 3. Pitiriasis versikolor  4. Peme)i's!!n Pen,n!ng idak dikerjakan 4I. +es,me

Pasien perempuan, umur 6 tahun, suku bali datang dengan keluhan bercak- bercak pada pipi kanan sejak seminggu yang lalu. !alnya keluhan dirasakan muncul bercak keputihan di !ajah tanpa rasa gatal, panas ataupun nyeri.

(10)

Pasien sebelumnya sudah berobat ke dokter dan diberikan salep ketokona$ole, namun keluhan dirasakan tidak hilang dan berkurang.

Pada pemeriksaan &isik didapatkan status present dan status general dalam  batas normal. #edangkan pada status dermatologi dan venerologi didapatkan *akula hipopigmentasi multipel, bentuk geogra&ika, ukuran B1 ? 3 cm, batas tidak tegas, distribusi tersebar, diatas lesi ditutupi oleh skuama putih halus  pada regio maksilaris kanan.

4II. Di!gnosis Ke)! Pitiriasis alba

4III. Pen!t!l!'s!n!!n 1. 5idrokortisone 18

2. + pasien tentang penyakit yang merupakan  self limiting disease dan  bersi&at ringan. #erta menghindari atau mengurangi &aktor-&aktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit seperti pajanan sinar matahari  berlebihan, menjaga kebersihan diri, dan lingkungan.

I5. P)ognosis

(11)

BAB I4

PE#BAHASAN

"erdasarkan anamnesis yang telah dilakukan dengan keluarga dan pasien didapatkan bah!a pasien perempuan, umur 6 tahun, suku bali mengeluh bercak- bercak pada pipi kanan sejak seminggu yang lalu. !alnya keluhan dirasakan muncul bercak keputihan di !ajah tanpa rasa gatal, panas ataupun nyeri. Pasien  pernah berobat ke dokter dan diberikan pengobatan salep ketokona$ole. )amun,  bercak-bercak putih pada keluhan pasien tidak kunjung menghilang. Pasien tidak 

memiliki ri!ayat penyakit sistemik dan keluhan yang sama dikeluarga. Pasien merupakan anak-anak yang !aktunya banyak dihabiskan bermain baik dirumah ataupun disekolah.

5al ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bah!a pitiriasis alba insidennya sering terjadi pada anak-anak berumur 3-16 tahun. #elain itu, penyakit ini seing timbul tanpa keluhan atau asimtomatik sehingga pasien datang dengan keluhan perubahan bercak-bercak pada !ajahnya. +emudian pitiriasis alba merupakan penyakit yang belum diketahui etiopatogenesisnya sehingga  pengobatan dengan menggunakan salep ketokona$ole tidak memberikan e&ek 

yang mengurangi terjadinya lesi. #elain itu pasien merupakan anak-anak dengan sebagian !aktunya dihabiskan untuk bermain. 5al ini sesuai dengan hubungan yang berkaitan antara pitiriasis alba dengan paparan sinar matahari yang berlebih.3

Pada pemeriksaan &isik, status present dan dermatologi dalam batas normal. Pada status dermatologi dan venerologi didapatkan lesi di regio maksilaris de?tra dengan e&&olorosensi berupa makula hipopigmentasi multipel,  bentuk geogra&ika, ukuran B1 ? 3 cm, batas tidak tegas, distribusi tersebar, diatas lesi ditutupi oleh skuama putih halus. 5al ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bah!a umumnya pitiriasis alba mempunyai lesi yang sering muncul  pada daerah pipi, dahi, dagu dan !ajah. #erta e&&lorosensi yang berupa makula hipopigmentasi dengan skuama halus diatasnya, berjumlah multipel dengan batas yang tidak tegas.1

0alam mendiagnosis pitiriasis alba sering dibingungkan dengan penyakit- penyakit lainnya yaitu vitiligo dan pitiriasis versikolor. Pada vitiligo merupakan

(12)

 penyakit dengan hipomelanosis idiopatik yang ditandai adanya makula depigmentasi dengan batas yang tegas dan membesar serta meluas. 5al yang dapat dibedakan dengan pytririasis alba adalah pada penyakit pytiriasis alba gambaran klinisya berupa makula hipopigmentasi yang berbatas tidak tegas. +emudian kedua penyakit ini dapat dibedakan dengan penggunaan lampu !ood,  pada vitiligo akan menimbulkan &lourosensi berupa !arna kulit yang menyala

lebih terang pada lesi dan terdapat batas yang tegas, sedangkan pada pitiriasis alba &lourosensi yang didapatkan berupa !arna kulit yang lebih terang namun sulit dibedakan batasnya.1,

#elain itu, pitiriasis versikolor merupakan penyakit yang disebabkan  Malassezia Furfur . %ejala yang muncul biasanya bercak putih dengan skuama halus dengan batas yang tegas yang sangat mirip dengan pitiriasis alba. Perbedaan  pada pitiriasis alba berupa keluhan pasien pitiriasis versikolor berupa gatal pada lesi dan e&&lorosensi berupa makula hipopigmentasi dengan ditutupi skuama halus yang berbatas tegas. #edangkan pada pitiriasis, tidak terdapat keluhan atau asimtomatik, dengan keluhan hanyalah perubahan bercak pada kulit tanpa disertai adanya rasa gatal dan pada lesi ditemukan makula hipopigmentasi yang dapat ditutupi atau tanpa ditutupi skuama putih halus dengan batas yang tidak tegas. 1

Pada pemeriksaan +45, pada pitiriasis versikolor pada pemeriksaan +45 didapatkan mikroorganisme hi&a atau spora dari M. furfur  sedangkan pada  pitiriasis alba tidak ditemukan. #edangkan pada pemeriksaan lampu !ood  pitiriasis alba menimbulkan &lourosensi kuning keemasan sedangkan pada  pitiriasis alba terlihat &lourosensi yang lebih terang namun dengan batas yang

tidak jelas.1,

ujuan penatalaksanaan dari pitiriasis alba adalah berupa pera!atan kulit serta konsultasi dan edukasi terhadap &aktor-&aktor yang mempengaruhi terjadinya  pitiriasis alba. #elain itu pitiriasis alba bersi&at sel& limiting disease sehingga yang

terpenting adalah konsultasi kepada orang tua dan pasien tentang penyakit ini serta menghindari &aktor-&aktor yang dapat mempengaruhi. Pada pasien ini sebelumnya mendapatkan salep ketokona$ole. Pada pitiriasis alba merupakan  penyakit kulit yang bukan disebabkan oleh mikroorganisme baik itu bakteri, virus,

(13)

atau jamur sehingga pengobatan dengan ketokona$ole tidak memberikan dampak  yang baik.

Prognosis pada penderita ini adalah dubius ad bonas. 0an bersi&at baik  karena penyakit ini yang dasarnya bersi&at self limiting disease. 'esi yang muncul akan menghilang dari bulanan hingga tahunan pada sendirinya. )amun gejalanya dapat dipercepat dengan pemberian topikal steroid. #elain itu, dengan menghindari &aktor-&aktor yang dapat menyebabkan pitiriasis alba seperti paparan sinar matahari berlebih. #ehingga dapat menyebabkan variasi pada durasi hilangnya lesi pada pasien.

(14)

BAB 4

SI#PULAN

Pitiriasis alba merupakan suatu penyakit kulit yang belum diketahui  penyebabnya yang ditandai dengan adanya bercak kemerahan dan skuama halus yang akan menghilang serta meninggalkan area lesi dengan hipopigmentasi.  penyakit ini sering dijumpai pada anak-anak dan remaja. 0engan penyebab dan  pathogenesis sampai saat ini masih belum banyak diketahui. %ejala klinis yang umumnya timbul seringkali diabaikan oleh pasien karena bersi&at asimtomatik. 0engan lesi berbentuk bulat, oval atau plakat yang tidak teratur. Pada saat a!al lesi !arna merah muda dengan batas yang meninggi kemudian lama kelaman menghilang dan muncul lesi hipopigmentasi dengan skuama yang halus. 'esi hipopigmentasi ini natinya akan bertahan berbulan-bulan hingga tahunan. Pitiriasis alba merupakan penyakit yang  self limiting disease  sehingga  penatalaksanaan berupa pera!atan kulit serta konsultasi dan edukasi terhadap

(15)

DATA+ PUSTAKA

1. 0juanda , 5am$ah *, isah #. 2/1/. lmu Penyakit +ulit dan +elamin Pitiriasis lba. ;akartaE C+ Pp 333-33(

2. "ukhart, <raig ). 2//F. Pitiriasis lba  <ondition !ith Possibly *ultiple tiologies. he 4pen 0ermatology journal vol 3 Pp D-> niversiity o& north <arolina.

3. 'in, Richie ' dan <amila + ;anninger. 2//. Pitiriasis lba. Pediatric 0ermatology olume D6, ;uly 2//. Pp 21-23.

(. ndrophy , 'o!y 0, :arts. n :ol&& +, %oldsmith ', +at$ #, %ilchrest ", Paller #, 'e&&el 0;, eds. Cit$patrickGs 0ermatology in %eneral *edicine, Dthed. )e! Hork *c %ra!-5illE 2//>pp >/D->/>

5. Rashid * Rashid. 2/1(. Pitiriasis lba. *edscape. 0iakses tanggal 21

*ei 2/1. 0iunduh dari http ==emedicine.medscape.com= article= FF1/DD/-overvie!.

Referensi

Dokumen terkait

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam merekomendasikan perlakuan benih ( seed treatment) pada

 binis yang biasanya d isebut dengan business plan isebut dengan business plan. Perencanaan merupakan cara un merupakan cara un tuk penetapan tuk penetapan tujuan dan bagaimana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa erosi pada lahan yang terbuka tanpa tutupan kanopi labu siam menunjukkan angka erosi dengan nilai yang lebih tinggi, yang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Indian Bagian Selatan, kadar AFP pada pasien hepatoma dipengaruhi oleh infeksi virus, dan bahkan cenderung lebih tinggi nilainya

Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian: (1) Oktaviani (2000), bahwa dampak liberalisasi perdagangan APEC terhadap perekonomian Indonesia relatif kecil,

Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa pelaksanaan praktik keperawatan profesional perawat klinik III berdasarkan kewenangan klinis menunjukkan bahwa kategori

Selama jangka waktu 60 hari ini, jika pembeli tidak merasakan salah satu kasiat yang dijelaskan pada artikel yang diberikan Pihak Pertama pada Pihak Kedua atau pada brosur

Men&#34;identi(ikasi %ahan kimia dalam suatu produk di kehidupan sehari)hari 2. Menjelaskan peran ilmu kimia dalam perkem%an&#34;an ilmu lain?. 4. Menerapkan hakikat ilmu kimia