• Tidak ada hasil yang ditemukan

Emisi Gas Buang Adalah Sisa Hasil Pembakaran Bahan Bakar Di Dalam Mesin Pembakaran Dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Emisi Gas Buang Adalah Sisa Hasil Pembakaran Bahan Bakar Di Dalam Mesin Pembakaran Dalam"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Emisi gas buang

Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran adalah sisa hasil pembakaran bahan bakarbahan bakardi dalamdi dalam mesin pembakaranmesin pembakaran dalam

dalam,, mesin pembakaran luar, mesin jet yang  mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melaluidikeluarkan melalui sistem pembuangansistem pembuangan mesin

mesin..

Komposisi gas buang

Komposisi gas buang

Sisa hasil pembakaran berupa

Sisa hasil pembakaran berupa air air (H(H22O), gas CO atau disebut jugaO), gas CO atau disebut juga karbonkarbon

monooksida

monooksida yang beracun, COyang beracun, CO22 atau disebut juga karbon dioksida atau disebut juga karbon dioksida yangyang

merupakan

merupakan gas rumah kacagas rumah kaca,, NO NOxx senyawa senyawa nitrogennitrogen oksida, HC berupa senyawaoksida, HC berupa senyawa

Hidrat arang sebagai akibat ketidak sempurnaan proses pembakaran s

Hidrat arang sebagai akibat ketidak sempurnaan proses pembakaran s erta partikelerta partikel lepas.

lepas.

Dampak negatif

Dampak negatif

Kerugian yang ditimbulkan dari emisi gas buang adalah: Kerugian yang ditimbulkan dari emisi gas buang adalah:

 PemicuPemicu hipertensihipertensi 

 Penyebab iritasiPenyebab iritasi matamata 

 PenurunanPenurunan kecerdasankecerdasan otakotak 

 Mengganggu perkembangan mental anakMengganggu perkembangan mental anak 

 Tenggorokan gatal dan batuk-batukTenggorokan gatal dan batuk-batuk 

 Mengurangi fungsiMengurangi fungsi reproduksireproduksi laki-lakilaki-laki

Strategi menurunkan emisi gas buang, yaitu

Strategi menurunkan emisi gas buang, yaitu

sebagai berikut:

sebagai berikut:

 Pengetatan standar emisi gas buang melaluiPengetatan standar emisi gas buang melalui teknologiteknologi.. 

 KebijakanKebijakan fiskalfiskal

o

o Pajak Pajak kendaraankendaraan o

o Pajak Pajak  bahan bakar  bahan bakar  o

o Insentif fiskal untuk alat yang ramah lingkunganInsentif fiskal untuk alat yang ramah lingkungan

 Peningkatan kelancaran lalu lintasPeningkatan kelancaran lalu lintas

o

o PembatasanPembatasan lalu lintaslalu lintas o

o Sistem lalu lintas pintar (Sistem lalu lintas pintar (intelligent transport systemintelligent transport system)) o

o Peningkatan kapasitas infrastrukturPeningkatan kapasitas infrastruktur

 Peningkatan kualitas bahan bakarPeningkatan kualitas bahan bakar

o

o Optimasi kualitas bahan bakarOptimasi kualitas bahan bakar o

o PengembanganPengembangan bahan bakar nabati bahan bakar nabati o

o Pengembangan bahan bakar alternatifPengembangan bahan bakar alternatif

 HidrogenHidrogen 

 Listrik Listrik 

Pemasyarakatan akan kepedulian terhadap lingkungan khususnya pencemaran Pemasyarakatan akan kepedulian terhadap lingkungan khususnya pencemaran udara sudah menjadi keharusan bagi semua lapisan masyarakat, untuk itu kita udara sudah menjadi keharusan bagi semua lapisan masyarakat, untuk itu kita

(2)

tidak harus menunggu hingga kondisi udara yang kita hirup setiap hari menjadi tidak harus menunggu hingga kondisi udara yang kita hirup setiap hari menjadi lebih buruk lagi, khususnya kota-kota besar di Indonesia yang kita cintai ini, lebih buruk lagi, khususnya kota-kota besar di Indonesia yang kita cintai ini, tentunya kita sudah mengetahui bahwa Jakarta sudah menjadi kota tercemar tentunya kita sudah mengetahui bahwa Jakarta sudah menjadi kota tercemar nomer tiga setelah Meksiko dan Bangkok, tidak mustahil akan naik peringkat nomer tiga setelah Meksiko dan Bangkok, tidak mustahil akan naik peringkat menjadi nomer satu bila kita tidak peduli dan tidak melakukan aksi dari peran kita menjadi nomer satu bila kita tidak peduli dan tidak melakukan aksi dari peran kita masing-masing.

masing-masing.

Bengkel adalah tempat yang memungkinkan pencemaran akibat gas buang dari Bengkel adalah tempat yang memungkinkan pencemaran akibat gas buang dari kendaraan lebih tinggi dari area lain seperti jalanan , hal ini dikarenakan sumber kendaraan lebih tinggi dari area lain seperti jalanan , hal ini dikarenakan sumber  pencemaran

 pencemaran yang yang bergerak bergerak terkondisi terkondisi menjadi menjadi sumber sumber pencemar pencemar tidak tidak bergerak,bergerak, sementara banyak sekali bengkel tidak melengkapi sistem yang memadai sementara banyak sekali bengkel tidak melengkapi sistem yang memadai mengatasi hal tersebut.

mengatasi hal tersebut.

Konsentrasi emisi akan cepat bergerak naik bila terakumulasi pada tempat yang Konsentrasi emisi akan cepat bergerak naik bila terakumulasi pada tempat yang tertutup dan tidak memiliki sistem ventilasi atau sistem pembuangan yang tertutup dan tidak memiliki sistem ventilasi atau sistem pembuangan yang memungkinkan pertukaran udara di dalam ruang dengan udara segar dari luar memungkinkan pertukaran udara di dalam ruang dengan udara segar dari luar ruangan. Hal ini sangat berbahaya terhadap pekerja dalam ruangan tersebut ruangan. Hal ini sangat berbahaya terhadap pekerja dalam ruangan tersebut khususnya bengkel kendaraan bermotor, pool, terminal, garasi dan sejenisnya. khususnya bengkel kendaraan bermotor, pool, terminal, garasi dan sejenisnya.

A.PROSES TERJADINYA EMISI GAS BUANG

A.PROSES TERJADINYA EMISI GAS BUANG

Alat transportasi kendaraan bermotor yang digunakan sehari-hari guna Alat transportasi kendaraan bermotor yang digunakan sehari-hari guna mendukung mobilitas masyarakat dalam segala bentuk aktifitas ternyata tidak mendukung mobilitas masyarakat dalam segala bentuk aktifitas ternyata tidak

sepenuhnya menjanji-kan harapan yang positif.

sepenuhnya menjanji-kan harapan yang positif.

Dibalik penggunaan alat transportasi tersebut tersimpan berbagai masalah atau Dibalik penggunaan alat transportasi tersebut tersimpan berbagai masalah atau kalau boleh dikatakan sebagai ancaman bagi pengguna dan lebih konyol lagi kalau boleh dikatakan sebagai ancaman bagi pengguna dan lebih konyol lagi terhadap masyarakat lingkungannya. Ancaman yang ditimbulkan alat transportasi terhadap masyarakat lingkungannya. Ancaman yang ditimbulkan alat transportasi tersebut cukup beragam dan yang paling menakutkan dan berkepanjangan adalah tersebut cukup beragam dan yang paling menakutkan dan berkepanjangan adalah emisi gas buang dari knalpot tiap kendaraan. Hal yang sama terjadi juga di emisi gas buang dari knalpot tiap kendaraan. Hal yang sama terjadi juga di  bengkel-bengkel

 bengkel-bengkel mobil, mobil, terminal, terminal, pool pool bus/truk bus/truk dan dan pada pada kondisi kondisi macet macet total,total, kendaraan menjadi sumber pencemar tidak bergerak layaknya pabrik. kendaraan menjadi sumber pencemar tidak bergerak layaknya pabrik. Tentunya kita sudah mendengar dan membaca artikel-artikel tentang kondisi Tentunya kita sudah mendengar dan membaca artikel-artikel tentang kondisi kota-kota besar di Indonesia yang sudah tercemar dan akan terus semakin parah bila kota besar di Indonesia yang sudah tercemar dan akan terus semakin parah bila kita tidak mau peduli dari ancaman tersebut. Mungkin banyak orang berpikir kita tidak mau peduli dari ancaman tersebut. Mungkin banyak orang berpikir  bahwa hal tersebut tidak

(3)

tidak harus menunggu hingga kondisi udara yang kita hirup setiap hari menjadi tidak harus menunggu hingga kondisi udara yang kita hirup setiap hari menjadi lebih buruk lagi, khususnya kota-kota besar di Indonesia yang kita cintai ini, lebih buruk lagi, khususnya kota-kota besar di Indonesia yang kita cintai ini, tentunya kita sudah mengetahui bahwa Jakarta sudah menjadi kota tercemar tentunya kita sudah mengetahui bahwa Jakarta sudah menjadi kota tercemar nomer tiga setelah Meksiko dan Bangkok, tidak mustahil akan naik peringkat nomer tiga setelah Meksiko dan Bangkok, tidak mustahil akan naik peringkat menjadi nomer satu bila kita tidak peduli dan tidak melakukan aksi dari peran kita menjadi nomer satu bila kita tidak peduli dan tidak melakukan aksi dari peran kita masing-masing.

masing-masing.

Bengkel adalah tempat yang memungkinkan pencemaran akibat gas buang dari Bengkel adalah tempat yang memungkinkan pencemaran akibat gas buang dari kendaraan lebih tinggi dari area lain seperti jalanan , hal ini dikarenakan sumber kendaraan lebih tinggi dari area lain seperti jalanan , hal ini dikarenakan sumber  pencemaran

 pencemaran yang yang bergerak bergerak terkondisi terkondisi menjadi menjadi sumber sumber pencemar pencemar tidak tidak bergerak,bergerak, sementara banyak sekali bengkel tidak melengkapi sistem yang memadai sementara banyak sekali bengkel tidak melengkapi sistem yang memadai mengatasi hal tersebut.

mengatasi hal tersebut.

Konsentrasi emisi akan cepat bergerak naik bila terakumulasi pada tempat yang Konsentrasi emisi akan cepat bergerak naik bila terakumulasi pada tempat yang tertutup dan tidak memiliki sistem ventilasi atau sistem pembuangan yang tertutup dan tidak memiliki sistem ventilasi atau sistem pembuangan yang memungkinkan pertukaran udara di dalam ruang dengan udara segar dari luar memungkinkan pertukaran udara di dalam ruang dengan udara segar dari luar ruangan. Hal ini sangat berbahaya terhadap pekerja dalam ruangan tersebut ruangan. Hal ini sangat berbahaya terhadap pekerja dalam ruangan tersebut khususnya bengkel kendaraan bermotor, pool, terminal, garasi dan sejenisnya. khususnya bengkel kendaraan bermotor, pool, terminal, garasi dan sejenisnya.

A.PROSES TERJADINYA EMISI GAS BUANG

A.PROSES TERJADINYA EMISI GAS BUANG

Alat transportasi kendaraan bermotor yang digunakan sehari-hari guna Alat transportasi kendaraan bermotor yang digunakan sehari-hari guna mendukung mobilitas masyarakat dalam segala bentuk aktifitas ternyata tidak mendukung mobilitas masyarakat dalam segala bentuk aktifitas ternyata tidak

sepenuhnya menjanji-kan harapan yang positif.

sepenuhnya menjanji-kan harapan yang positif.

Dibalik penggunaan alat transportasi tersebut tersimpan berbagai masalah atau Dibalik penggunaan alat transportasi tersebut tersimpan berbagai masalah atau kalau boleh dikatakan sebagai ancaman bagi pengguna dan lebih konyol lagi kalau boleh dikatakan sebagai ancaman bagi pengguna dan lebih konyol lagi terhadap masyarakat lingkungannya. Ancaman yang ditimbulkan alat transportasi terhadap masyarakat lingkungannya. Ancaman yang ditimbulkan alat transportasi tersebut cukup beragam dan yang paling menakutkan dan berkepanjangan adalah tersebut cukup beragam dan yang paling menakutkan dan berkepanjangan adalah emisi gas buang dari knalpot tiap kendaraan. Hal yang sama terjadi juga di emisi gas buang dari knalpot tiap kendaraan. Hal yang sama terjadi juga di  bengkel-bengkel

 bengkel-bengkel mobil, mobil, terminal, terminal, pool pool bus/truk bus/truk dan dan pada pada kondisi kondisi macet macet total,total, kendaraan menjadi sumber pencemar tidak bergerak layaknya pabrik. kendaraan menjadi sumber pencemar tidak bergerak layaknya pabrik. Tentunya kita sudah mendengar dan membaca artikel-artikel tentang kondisi Tentunya kita sudah mendengar dan membaca artikel-artikel tentang kondisi kota-kota besar di Indonesia yang sudah tercemar dan akan terus semakin parah bila kota besar di Indonesia yang sudah tercemar dan akan terus semakin parah bila kita tidak mau peduli dari ancaman tersebut. Mungkin banyak orang berpikir kita tidak mau peduli dari ancaman tersebut. Mungkin banyak orang berpikir  bahwa hal tersebut tidak

(4)

tersebut telah menelan banyak korban meninggal dunia dan beberapa diantaranya tersebut telah menelan banyak korban meninggal dunia dan beberapa diantaranya dimuat di media cetak, hal tersebut belum cukup menyadarkan manusia bahwa dimuat di media cetak, hal tersebut belum cukup menyadarkan manusia bahwa lingkungannya tidak seramah dulu lagi dan Jakarta adalah urutan ketiga kota lingkungannya tidak seramah dulu lagi dan Jakarta adalah urutan ketiga kota tercemar di dunia, bisa jadi akan menyusul menjadi peringkat dua. Penyuplai tercemar di dunia, bisa jadi akan menyusul menjadi peringkat dua. Penyuplai  pencemaran

 pencemaran udara udara tersebut tersebut terbesar terbesar (±70-80%) (±70-80%) adalah adalah kendaraan kendaraan bermotor bermotor daridari segala jenis dan model yang digunakan masyarakat. segala jenis dan model yang digunakan masyarakat. Sudah saatnya kita sama-sama peduli kondisi ini dan hal tersebut dapat diatasi Sudah saatnya kita sama-sama peduli kondisi ini dan hal tersebut dapat diatasi  bila kita

 bila kita mau peduli kondisi mau peduli kondisi tersebut dan tersebut dan saya percaya saya percaya di tengah kondisi di tengah kondisi ekonomiekonomi yang diawali krisis moneter tahun lalu hingga krisis di berbagai bidang saat ini yang diawali krisis moneter tahun lalu hingga krisis di berbagai bidang saat ini

yang melanda bangsa Indonesia.

yang melanda bangsa Indonesia.

Emisi gas buang kendaraan bermotor dari segala model mesin pembakaran di Emisi gas buang kendaraan bermotor dari segala model mesin pembakaran di dalam (Internal combustion engine), dengan penyempurnaan konstruksi dan dalam (Internal combustion engine), dengan penyempurnaan konstruksi dan teknologi yang diterapkan, tetap menghasilkan emisi gas buang, hal ini terjadi teknologi yang diterapkan, tetap menghasilkan emisi gas buang, hal ini terjadi karena perubahan wujud bahan bakar dan udara pada saat terjadi proses karena perubahan wujud bahan bakar dan udara pada saat terjadi proses  pembakaran.

 pembakaran.

B.JENIS BAHAN BAKAR 

B.JENIS BAHAN BAKAR 

Bahan bakar yang digunakan pada kendaraan bermotor dan didapatkan dari Pom Bahan bakar yang digunakan pada kendaraan bermotor dan didapatkan dari Pom  bensin

 bensin (SPBU) (SPBU) dan dan eceran eceran melalui melalui truk truk tangki tangki terbagi terbagi menjadi menjadi 3 3 kelompokkelompok

1. Bensin 2. Solar 3. Gas

1. Bensin 2. Solar 3. Gas

a.Bensin

a.Bensin

Bahan bakar bensin dibagi menjadi beberapa jenis dengan perbedaan nilai octan Bahan bakar bensin dibagi menjadi beberapa jenis dengan perbedaan nilai octan (RON=Research Octane Number) dan kandungan timah hitam. Bahan timah (RON=Research Octane Number) dan kandungan timah hitam. Bahan timah hitam (Pb) pada bensin berfungsi menaikkan nilai octan dengan senyawa organik hitam (Pb) pada bensin berfungsi menaikkan nilai octan dengan senyawa organik TEL(Tetra ethyl lead) yang tentunya menghasilkan partikel debu timah hitam. TEL(Tetra ethyl lead) yang tentunya menghasilkan partikel debu timah hitam.

1.Bensin premium

1.Bensin premium

Bahan bakar ini yang banyak dikonsumsi kendaraan yang menggunakan Bahan bakar ini yang banyak dikonsumsi kendaraan yang menggunakan mesin/motor bensin 4 langkah , 2 langkah dan rotari dengan nilai oktan min 88. mesin/motor bensin 4 langkah , 2 langkah dan rotari dengan nilai oktan min 88. Bahan bakar ini dijumpai di semua pom bensin (SPBU) di seluruh Indonesia Bahan bakar ini dijumpai di semua pom bensin (SPBU) di seluruh Indonesia

2.Bensin premix

2.Bensin premix

Bahan bakar ini dikonsumsi kendaraan dengan mesin/motor bensin 4 langkah dan Bahan bakar ini dikonsumsi kendaraan dengan mesin/motor bensin 4 langkah dan rotari yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar dengan nilai octan min.92, rotari yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar dengan nilai octan min.92, hal ini disebabkan tuntutan teknologi mekanisme engine dan sistem pendukung hal ini disebabkan tuntutan teknologi mekanisme engine dan sistem pendukung lainnya, sehingga engine dapat beroperasi dengan baik menghasilkan tenaga lainnya, sehingga engine dapat beroperasi dengan baik menghasilkan tenaga

sesuai spesifikasi engine tersebut.

sesuai spesifikasi engine tersebut.

3.Bensin super TT

3.Bensin super TT

Bensin super tanpa timbal (TT) mempunyai nilai octan min.98 bahan bakar ini Bensin super tanpa timbal (TT) mempunyai nilai octan min.98 bahan bakar ini dikonsumsi kendaraan dengan menggunakan mesin/motor bensin yang dikonsumsi kendaraan dengan menggunakan mesin/motor bensin yang menggunakan sistem engine management yang mengintegrasikan kerja sistem menggunakan sistem engine management yang mengintegrasikan kerja sistem  pendukung dan

 pendukung dan menggunakan katalimenggunakan katalisator sator yang yang menekan menekan emisi emisi gas gas buang buang sekecilsekecil mungkin.

(5)

4.Bensin

petro

2T/Bensin

BB2L

4.Bensin

petro

2T/Bensin

BB2L

Bahan bakar bensin jenis ini pada umumnya digunakan pada kendaraan dengan Bahan bakar bensin jenis ini pada umumnya digunakan pada kendaraan dengan mesin/ motor 2 langkah. Nilai octan min.74 sehingga bahan bakar ini cocok untuk mesin/ motor 2 langkah. Nilai octan min.74 sehingga bahan bakar ini cocok untuk

mesin/engine dengan tekanan kompresi rendah.

mesin/engine dengan tekanan kompresi rendah.

Catatan :

Catatan :

Katalisator menuntut penggunaan bahan bakar yang bebas timbal agar kinerja alat Katalisator menuntut penggunaan bahan bakar yang bebas timbal agar kinerja alat tersebut tidak terganggu mengkatalisasi emisi gas buang tersebut. Pengganti timah tersebut tidak terganggu mengkatalisasi emisi gas buang tersebut. Pengganti timah hitam untuk menaikkan nilai octan digunakan bahan lain yang bukan logam hitam untuk menaikkan nilai octan digunakan bahan lain yang bukan logam seperti MTBE (Methyl tertiary buthyl ether) juga sebagai bahan Additive anti seperti MTBE (Methyl tertiary buthyl ether) juga sebagai bahan Additive anti knocking.

knocking. b.Solar b.Solar

Bahan bakar solar yang digunakan pada kendaraan dengan mesin/motor diesel Bahan bakar solar yang digunakan pada kendaraan dengan mesin/motor diesel  baik 2

 baik 2 langkah dan langkah dan 4 langkah 4 langkah membutuhkan nilai membutuhkan nilai cetana cetana yang tinggi, nilai yang tinggi, nilai cetanacetana yang dipersyaratkan untuk motor-motor diesel min.45. Untuk motor dies

yang dipersyaratkan untuk motor-motor diesel min.45. Untuk motor dies el denganel dengan high performance atau dengan diesel engine management menuntut nilai cetane high performance atau dengan diesel engine management menuntut nilai cetane

mencapai 50.

mencapai 50.

c.Gas c.Gas

Bahan bakar gas yang tersedia di beberapa pom bensin di kota-kota besar yang Bahan bakar gas yang tersedia di beberapa pom bensin di kota-kota besar yang dapat dikonsumsi motor/mesin bensin dan diesel (masih uji coba) terdiri dari : dapat dikonsumsi motor/mesin bensin dan diesel (masih uji coba) terdiri dari : d.CNG

d.CNG

Bahan bakar gas CNG (Compressed Natural Gas) yang dikonsumsi kendaraan Bahan bakar gas CNG (Compressed Natural Gas) yang dikonsumsi kendaraan dengan menggunakan engine/mesin bensin 4 langkah dan diesel

dengan menggunakan engine/mesin bensin 4 langkah dan diesel yang sedang diujiyang sedang diuji coba, gas ini disuplai ke tangki-tangki gas pada kendaraan dengan menggunakan coba, gas ini disuplai ke tangki-tangki gas pada kendaraan dengan menggunakan tekanan yang tinggi . Pada umumnya kendaraan yang menggunakan gas juga tekanan yang tinggi . Pada umumnya kendaraan yang menggunakan gas juga memiliki sistem bahan bakar lainnya (Dual sistem). memiliki sistem bahan bakar lainnya (Dual sistem). e.LPG

e.LPG

Bahan bakar gas LPG (Liquified Petroleum Gas), gas ini pada umumnya Bahan bakar gas LPG (Liquified Petroleum Gas), gas ini pada umumnya mempunyai bahan dasar butane dan propane dan dikonsumsi kendaraan dengan mempunyai bahan dasar butane dan propane dan dikonsumsi kendaraan dengan mesin/engine bensin dengan instalasi sistem bahan bakar gas di samping sistem mesin/engine bensin dengan instalasi sistem bahan bakar gas di samping sistem  bahan

 bahan bakar bakar bensin, bensin, nilai nilai octan octan bisa bisa mencapai mencapai 100, 100, saat saat ini ini masih masih digunakandigunakan terbatas pada taxi-taxi, sedangkan di negara lain seperti Australia sudah terbatas pada taxi-taxi, sedangkan di negara lain seperti Australia sudah

memasyarakat penggunaannya

memasyarakat penggunaannya

C.PEMBAKARAN DALAM MESIN

C.PEMBAKARAN DALAM MESIN

1.PROSES PEMBAKARAN

1.PROSES PEMBAKARAN

Tenaga yang dihasilkan kendaraan bermotor dihasilkan dari perubahan energi Tenaga yang dihasilkan kendaraan bermotor dihasilkan dari perubahan energi  bahan

 bahan bakar bakar menjadi menjadi tenaga tenaga gerak, gerak, perubahan perubahan energi energi bersumber bersumber dari dari hasilhasil  pembakaran

 pembakaran bahan bahan bakar. bakar. Proses Proses pembakaran pembakaran pada pada laboratorium laboratorium antara antara bahanbahan  bakar bensin dengan persenyawaan oksigen yang terdapat di udara ± 21 % dengan  bakar bensin dengan persenyawaan oksigen yang terdapat di udara ± 21 % dengan  perbandingan

(6)

menghasilkan CO2 (Carbon dioksid) dan H2O (Uap air).

2.REAKSI PEMBAKARAN

Reaksi kimia pembakaran sempurna,

2C8H18 + 25O2   16CO2 + 18H2O

Reaksi kimia pembakaran tidak sempurna di ruang bakar engine C8H18 + 02 + N2  CO + CO2 + HC + Nox + SO2 + Pb + O2 + Partikel lainnya

3.ASPEK PENDUKUNG PROSES PEMBAKARAN

1.Ratio perbandingan antara volume bahan bakar dan debit udara

2.Kwalitas bahan bakar dan Kwalitas udara

3.Pengatomisasian bahan bakar (Carburation)

4.Homogenisasi campuran bahan bakar dan udara 5.Hambatan proses pembakaran (Tidak tepatnya waktu penyulutan (ignited)

6.Mekanisme engine/mesin

7.Teknologi sistem bahan bakar dan pengapian

8.Waktu (Timing) injeksi

4.PROSES PEMBAKARAN MOTOR BENSIN

Proses pembakaran pada motor bensin terjadi setelah bahan bakar dan udara yang  bercampur oleh sistem aliran udara akibat langkah hisap (pengisian) pada sistem  bahan bakar menggunakan karburator, sedangkan pada sistem injeksi bensin menyuplai dengan informasi yang diterima sebelumnya dari beberapa sensor sehingga jumlah bahan bakar yang diperlukan lebih proporsional

Bahan bakar dan udara yang tercampur secara homogen akibat turbulensi dan gesekan udara pada ruang silinder saat langkah kompresi dan berubah ujud menjadi gas yang siap untuk dibakar.

Pembakaran terjadi karena penyulutan (spark) oleh busi dari kerja sistem

 pengapian dan diatur sedemikian rupa waktu penyalaannya.dan pembakaran ini menghasilkan explorasi yang besar menekan piston ke bawah .

Gaya tersebut akan tersimpan pada roda gaya untuk melakukan langkah  berikutnya dan tenaga yang dihasilkan untuk memikul beban kendaraan

5.PROSES PEMBAKARAN MOTOR DIESEL

Proses pembakaran motor diesel terjadi setelah udara yang terhisap ke dalam silinder pada saat langkah hisap (pengisian ) menjadi panas akibat langkah

(7)

kompresi. Beberapa derajat engkol piston akan mencapai titik mati atas, injektor oleh sistem bahan bakar diesel menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar (combustion chamber ) atau ruang muka, dengan cepat bahan bakar solar yang diinjeksi dengan pengatomisasian yang tinggi menyerap panas dan terbakar dengan sendirinya.

Pembakaran ini menimbulkan explorasi yang besar dan menghasilkan tenaga yang digunakan untuk melanjutkan langkah berikutnya dari siklus kerja engine dan tenaga untuk menggerakkan serta memikul beban/muatan kendaraan

Perbandingan campuran pada bahan bakar dan udara pada motor diesel cenderung lebih kurus dengan lambda 1,1 s/d 1,2. Hal ini menyebabkan kecenderungan

menghasilkan Nox lebih tinggi, disamping saat injeksi yang harus tepat.

Perubahan saat injeksi 1 derajat engkol akan mempengaruhi Nox 5% dan HC 15% D.GAS BUANG (EXHAUST GAS)

Gas buang motor bensin dan diesel terdapat banyak persamaan, dan jika

dibandingkan terdapat yang dominan karena perbedaan bahan bakar dan proses  pembakarannya.

Jenis motor bensin lebih dominan terhadap CO, HC, dan Pb sedangkan motor diesel lebih dominan terhadap SO2 dan unsur C yang menimbulkan kepekatan asap knalpot.

Wujud gas pencemar dari knalpot kendaraan bermotor, hanya sebagian kecil yang dapat diinterpretasikan dengan kemampuan indra manusia selebihnya harus

mengggunakan peralatan pengukur sehingga diketahui jenis dan jumlahnya. E.EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR 

Gas buang motor bensin jauh lebih berbahaya dibanding dengan mesin diesel, emisi gas buang mesin bensin pada umumnya tidak terlihat oleh mata namun sangat membahaya-kan untuk kelangsungan hidup manusia

CO (Corbon monoksida) tidak berwarna dan tidak beraroma, gas ini terjadi bila  bahan bakar atau unsur C tidak mendapat ikatan yang cukup dengan O2 artinya udara yang masuk ke ruang silinder kurang atau suplai bahan bakar berlebihan HC (Hidro carbon) Warna kehitam-hitaman dan beraroma cukup tajam , gas i ni terjadi apabila proses pembakaran pada ruang bakar tidak berlangsung dengan  baik atau suplai bahan bakar berlebihan

Pb (timah hitam) tidak berwarna dan tidak beraroma memiliki berat jenis lebih  berat dari udara , partikel ini terjadi pada semua bahan bakar yang menggunakan

timbal seperti bensin dan premix

CO2 (Carbon dioksida), tidak berwarna dan tidak beraroma, gas ini terjadi akibat  pembakaran yang sempurna antara bahan bakar dan udara dalam hal ini oksigen

(8)

 Nox (Nitrogen oksida), tidak berwarna dan tidak beraroma, gas ini terjadi akibat  panas yang tinggi pada ruang bakar akibat proses pembakaran sehingga

kandungan nitrogen pada udara berubah menjadi Nox

Partikel asap (Smoke) berwarna hitam keabu-abuan dari hasil pembakaran engine/mesin diesel, hal ini terjadi karena kurangnya suplai udara yang akan  bersenyawa dengan bahan bakar, tekanan pembukaan injector rendah, saat  penginjeksian tidak tepat dan beban yang berlebihan Bila kandungannya pada

suatu ruangan men-capai 3000 ppm (Part per million) dapat membunuh manusia dalam waktu ±30 menit, karena sifat carbon monoksida mudah beradap-tasi dengan darah dan kandungan CO pada darah akan menolak oksigen yang dibutuhkan oleh darah sehingga tubuh kekurangan oksigen dan tamatlah riwayatnya.

Gas ini dapat mengakibatkan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan dan pada akhirnya menjadi penyakit yang serius

Partikel ini sangat berbahaya bagi kelangsung-an hidup generasi penerus karena  partikel melayang pada ketinggian kurang dari 1 meter dari permukaan tanah dan

konsumennya adalah anak-anak, partikel ini akan merusak jaringan otak anak dan menurunkan tingkat kecerdasan.

Gas ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga cepat sekali  bergerak ke atas dan mengakibatkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

Gas ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari udara dan mengambil tempat di awan dan menimbulkan hujan asam yang mempengaruhi tumbuh-tumbuhan Partikel asap ini dapat menimbulkan iritasi mata, saluran pernafasan, tenggorokan dan gejala kanker

F.PENYEBAB CARBON MONOKSIDA (CO) TERLALU TINGGI

a.E ngine

menggunakan

karburator 

1.Penyetelan campuran terlalu tinggi

2.Tinggi (volume) bensin terlalu tinggi pada ruang plampung

3.Jet bahan bakar (Spuyer) terlalu besar

4.Katup Choke tidak kembali pada posisi semula 5.Jet udara (spuyer) pada karburator tersumbat 6.Filter udara tersumbat (kotor)

b.E ngine

dengan

sistem

injeksi

bensin

1.Penyetelan campuran terlalu gemuk atau regulasi pembukaan injektor terlalu lama

(9)

2.Tekanan bahan bakar pada sistem terlalu besar (Regulator rusak) 3.Terdapat kebocoran/tetesan pada saat injektor posisi tertutup 4.Sensor temperatur tidak bekerja (Informasi ke ECU engine dingin)

5.Filter udara tersumbat

6.Throtle sensor rusak (Tidak mengirim sinyal dengan baik)

7.Tahanan kabel tegangan tinggi tidak merata

8.Penyetelan saat pengapian tidak tepat

9.Pemakaian busi tidak sesuai dengan kondisi engine atau kondisi busi yang sudah jelek

c.Dampak

CO

yang

terlalu

tinggi 

1.Menurunkan kemampuan berfikir

2.Melemahkan refleksi tubuh

3.Radang tenggorokan

4.Menurunkan aktifitas

5.Jika menghirup udara dengan kadar CO ± 0,3 %, dapat mengakibatkan kematian

G.PENYEBAB HIDRO CARBON TERLALU TINGGI

a.E ngine

menggunakan

karburator 

1.Bensin terlalu tinggi diruang pelampung

2.Main jet dan Idle jet terlalu besar

3.Jet udara untuk main dan idle jet tersumbat

4.Filter udara tersumbat

5.Terdapat silinder yang tidak bekerja (tidak terjadi pembakaran)

6.Penyetelan katup-katup terlalu rapat

7.Penyetelan saat pengapian tidak tepat

8.Tekanan kompresi rendah atau tidak merata pada masing-masing silinder

(10)

10.Ventilasi karter rusak atau terganggu 11.Pompa akselerasi bocor

b.E ngine

dengan

sistem

electronic

injection

1.Injektor kotor pada bibir penyemprot

2.Filter udara tersumbat

3.Air flow meter rusak

4.Sensor temperatur rusak

5.Throtle sensor tidak berfungsi (rusak)

6.Penyetelan saat pengapiaan tidak tepat

7.Terdapat silinder tidak bekerja (tidak terjadi pembakaran)

8.Sistem start dingin rusak

9.Penyetelan katup terlalu rapat

10.Throtle sensor rusak

11.ECU tidak berfungsi dengan baik sehingga pembukaan inkjektor tidak dapat diregulasi dengan baik

c.D ampak

H C

terhadap

kesehatan

ki ta

1.Terjadi iritasi mata

2.Batuk-batuk 3.Ngantuk

4.Bercak-bercak dikulit

5.Perubahan kode genetik

6.Dan dampak lainnya

H.KEPEKATAN ASAP MOTOR DIESEL TERLALU TINGGI

Kepekatan dinyatakan terlalu tinggi bila melampaui ambang batas yang ditentukan oleh pemerintah sebesar 50 % atau nilai koeficient (K faktor) ± 1.9,

kepekatan tersebut disebabkan,

(11)

2.Tekanan pembukaan injektor terlalu rendah 3.Terdapat kebocoran pada Injektor (Injektor Menetes) 4.Terdapat kotoran pada lubang penyemprot Injektor

5.Tekanan kompresi rendah

6.Saat penyemprotan/injeksi terlambat

7.Tekanan pembukaan injektor tidak sama satu dengan lainnya 8.Volume penyemprotan tidak merata antara injektor satu dengan lainnya

(kalibrasi pompa tidak tepat)

9.Terdapat kotoran pada katup dan dudukannya

10. Dan penyebab lainnya

EMISI GAS BUANG DAN PERMASALAHANNYA

By : Sasongko. Widyaiswara Madya Dept Otomotif 

Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar udara di banyak kota besar dunia, gas-gas beracun dari jutaan knalpot setiap harinya menimbulkan masalah serius di banyak negara tak terkecuali Indonesia, kendaraan berbahan bakar bensin menjadi salah satu sumber pencemar udara terbesar melebihi industri dan rumah tangga. Erwin (2006) menyebutkan bahwa polusi udara dari kendaraan bermotor, pembangkit tenaga listrik, industri dan rumah tangga menyumbang 70 % dengan komposisi kuantitas karbonmonoksid(CO) 99 %, hidrokarbon(HC) sebanyak 89 %, dan oksida nitrogen(Nox) sebanyak 73 % serta partikulat lainnya yang meliputi timah hitam,sulfur oksida dan partikel debu.

Sugiarto (2006) menyatakan bahwa dari data WHO sekitar 3 juta orang meninggal karena polusi udara setiap tahun atau sekitar 5 % dari 55 juta orang meninggal setiap tahun di dunia. 1,5 juta orang yang meninggal sebelum waktunya terjadi di kota-kota Asia, kehidupan yang produktif diperpendek oleh masalah kesehatan yang disebabkan menghirup udara yang kotor.

(12)

Komite penghapusan bensin bertimbal menyebutkan bahwa pada tahun 2002 Jakarta merupakan kota nomor 3 terpolusi di dunia setelah Mexico dan Bangkok. Sugiarto (2006), Ubaydillah (2009) menyatakan bahwa kota Mexico dan Bangkok sudah tidak masuk dalam katagori 5 besar kota terpolusi di dunia, 5 kota terpolusi dari 15 kota terpolusi di dunia terdapat di Asia urutan kota-kota tersebut adalah no.1. Katmandu, Nepal, no.2. New Dehli, India, no.3. Jakarta, Indonesia no.4. Chongqing China, no.5. Calcutta, India, sepertiga dari pencemaran karbondioksida(CO) di dunia dikeluarkan dari daerah ini.

Sudrajad (2005) menyatakan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) hasil pemantauan kualitas udara di 10 kota di Indonesia, melalui 33 stasiun dan 9 stasiun bergerak(mobil pemantau udara) terdapat beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat yakni Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan.

Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat dengan berbagai merk dan tipe akan meningkatkan konsumsi pemakaian bahan bakar minyak dan menimbulkan efek pencemaran udara, kenaikan konsumsi BBM sangat wajar jika melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan jumlah penjualan kendaraan bermotor meningkat cukup signifikan sejak empat tahun terakhir.

Jumlah kendaraan di Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia mulai tahun 2009 sampai dengan 2012 menunjukkan adanya kenaikan jumlah kendaraan yang luar biasa.

Tabel data jumlah kendaraan bermotor di Indonesia

No Jenis 2009 20010 2011 2012 1 2 3 4 Mobil Bus Truk Sepeda motor  7.910.407 2.160.973 4.452.343 52.767.093 8.891.041 2.250.109 4.687.789 61.078.188 9.548.866 2.254.109 4.958.738 68.839.341 10.432.25 2.273.82 5.286.06 76.381.18 Jumlah total 67.290.816 76.907.127 85.601.054 94.373.32 Data Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.

(13)

Melihat permasalahan tersebut maka sudah menjadi suatu keharusan bagi pemerintah dan industri kendaraan bermotor serta masyarakat di Indonesia untuk menyadari sedini mungkin efek bahaya yang ditimbulkan oleh polutan emisi gas buang dan secara bersama-sama mengupayakan suatu tindakan bagaimana agar udara yang terhirup bisa berkurang dari pencemaran yang diakibatkan oleh polutan emisi gas buang serta ramah lingkungan.

Proses pembakaran motor bensin yang terdiri atas unsur bensin (Heptane C7H16 dan Iso Oktana C8H18 ) dengan udara ( O2, N2, dan unsur yang lain) akan menghasilkan emisi gas buang yang meliputi Hidrokarbon (HC), Carbon Monoxid (CO), Carbon Dioxid (CO2), Nitrogen Oxid (NOx) Tetra Ethyl Lead/Timah Hitam (Pb),dan Sulfur/belerang (SO2) serta bahan partikulat yang lainnya. (Spuller, 1987. Petter, 1989. Robert, 1993.)

 Adapun karakteristik dari emisi gas buang adalah : A. HC atau Hidrokarbon

Hidrokarbon(HC) merupakan unsur senyawa bahan bakar bensin, HC yang ada pada gas buang adalah dari senyawa bahan bakar yang tidak terbakar habis dalam proses pembakaran motor, HC diukur dalam satuan ppm (part permillion) (Robert, 1993. Weller, 1989. Spuller, 1987.). Hidrokarbon total yang

(14)

ada di atmosfir menunjukkan korelasi yang positif dengan kepadatan lalu lintas, kebanyakan hidrokarbon yang dilepas adalah metan.

Hidrokarbon merupakan gas toxid bagi manusia, hidrokarbon yang bersifat karsinogenik dapat berbahaya karena hidrokarbon didalam udara mengalami reaksi foto kimia sehingga dapat berubah menjadi gas yang lebih berbahaya dari pada asalnya (menjadi peroxiasetil nitrat, keton, dan aldihida) sehingga hidro karbon pada konsentrasi yang sedang sampai tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada selaput lendir, mata, hidung dan tenggorokan dan jika terakumulasi dalam waktu yang agak lama hidrokarbon  juga berpotensial menyebabkan penyakit kanker. (Spuller, 1987. Petter, 1989.

Robert, 1993. Soemirat, 2004 )

Hidrokarbon yang tinggi dapat disebabkan gangguan pada sistem pengapian, misalnya kabel busi yang jelek, koil yang jelek, busi yang jelek, saat pengapian terlalu maju serta tekanan kompresi yang rendah, sehingga dengan adanya gangguan tersebut diatas akan mengakibatkan pembakaran yang tidak sempurna dan menghasilkan emisi HC yang besar.

B. CO atau Karbonmonoksid

Karbonmonoksid(CO) merupakan senyawa gas beracun yang terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna dalam proses kerja motor, gas CO merupakan gas yang relatif tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan unsur lain, CO dapat diubah dengan mudah menjadi karbon dioksida(CO2) dengan bantuan sedikit oksigen dan panas, CO diukur dalam satuan % pervolume atau dalam ppm tetapi dalam industri otomotif sesuai dengan alat ukur yang digunakan sering diukur dalam satuan % per volume (Spuller, 1987. Weller, 1989. Robert, 1993, Anonymoys,1994)

Karbonmonoksid(CO) akan menyebabkan berkurangnya kemampuan darah dalam menyerap oksigen yang dibutuhkan organ tubuh yang sangat vital yakni otak, paru dan jantung serta jaringan tubuh, akibat dari adanya kandungan CO dalam aliran darah (karena kestabilan karboksimoglobin kira-kira 140 kali kestabilan oksimoglobin sehingga darah akan lebih mudah mengikat CO daripada O2 yang secara otomotis fungsi darah sebagai pengangkut oksigen untuk bagian vital tubuh menjadi terganggu). CO pada kadar konsentrasi yang

(15)

rendah sampai sedang akan dapat menimbulkan efek penyakit Cardiovascular effect (adanya ancaman kesehatan akibat menghirup CO dalam konsentrasi rendah) serta ancaman yang serius bagi penderita penyakit jantung seperti angina, clogged arteries, sedangkan efek menghirup CO pada konsentrasi sedang sampai tinggi dapat menyebabkan langsung gangguan pada penglihatan, kemampuan konsentrasi dalam bekerja, kesulitan dalam menyelesaikan rangkaian tugas, dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kematian (Spuller, 1987, Petter, 1989, Robert, 1993, Wardana ,2001, Soemirat, 2004 ).

Kadar CO yang besar diakibatkan oleh perbandingan campuran antara bahan bakar bensin dan udara tidak sesuai, dimana kandungan bensin terlalu banyak, tetapi disini walaupun kandungan bahan bakar bensin terlalu banyak tetapi masih dapat terbakar sehingga menghasilkan emisi CO yang besar, CO besar dapat disebabkan oleh kesalahan dalam penyetelan karburator sehingga homogenitas campuran menjadi jelek, filter udara yang kotor juga akan mengurangi jumlah udara yang masuk kedalam silinder.

C. NOx atau Nitrogen Oksid

 Adalah unsur dari Nitrgen Oksida (NO) dan Nitrogen Oksida (NO2) tetapi dalam dunia otomotif sering dinyatakan dalam NOx saja, NOx juga merupakan senyawa gas beracun yang ditimbulkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna serta juga diakibatkan oleh suhu pembakaran diruang bakar yang cukup tinggi (Spuller, 1987. Weller,1989. Robert, 1993)

NOx adalah gas toksid bagi manusia, efek yang terjadi tergantung pada dosis serta lamanya pemaparan yang diterima seseorang, pada konsentrasi berkisar 50 –  100 ppm dan terpapar dalam waktu beberapa saja orang dapat terkena peradangan paru-paru, pada fase ini orang masih sembuh kembali dalam waktu 6 hingga 8 minggu, pada konsentrasi 150  –  200 ppm dapat menyebabkan pemampatan broncholi dan disebut bronchilitis fibrosis obliterns, orang dapat meninggal dunia dalm waktu 3  – 5 minggu setelah pemaparan, konsentrasi 500 ppm dapat mematikan dalam waktu 2  –  10 hari.(Wakdbott, GeorgeL. 1973 dalam Soemirat, 2004)

(16)

D. Pb atau Timah Hitam

Timah hitam(Pb) merupakan senyawa beracun yang terkandung dalam bahan bakar bensin dengan tujuan untuk menaikkan angka oktan bensin sehingga pada waktu pembakaran dalam proses kerja motor tidak mudah terjadi detonasi atau knocking (Spuller, et, al. 1987). Timah hitam adalah neurotoksin racun penyerang syaraf bersifat akumulatif yang dapat merusak pertumbuhan otak pada anak-anak. Pada saat ini kandungan Pb/timbal dalam premium masih ada walaupun dalam kandungan yang sangat kecil ( 0,013 gr/l) untuk premium tanpa timbal dan 0,3 gr/l untuk premium dengan timbal, data dari Pertamina (Anonymoys,2014)

Studi mengungkapkan bahwa dampak timah hitam sangat berbahaya pada anak-anak karena berpotensi menurunkan tingkat kecerdasan (IQ), selain itu timah hitam (Pb) sebagai salah satu komponen polutan udara mempunyai efek toksit yang luas pada manusia dan hewan dengan mengganggu fungsi ginjal, saluran pencemaan, sistem saraf pada remaja, menurunkan fertilitas, menurunkan jumlah spermatozoa dan meningkatkan spermatozoa abnormal serta aborsi spontan. (Anonymous, 2001)

Timah hitam (Pb) adalah metal kehitaman yang bersifat racun sistemik, keracuanan Pb akan menimbulkan gejala-gejala rasa logam di mulut, garis hitam pada gusi, anorexia, muntah-muntah, kolik, encephlitis, wrist drop, irritable, perubahan kepribadian, kelumpuhan dan kebutaan, basophilic stippling dari sel darah merah merupakan gejala patognomonis bagi keracunan Pb, gejala lain adalah berupa anemia dan albuminuria. Pb organik cenderung menyebabkan encepahlopathy, pada keracunan akut terjadi gejala mengines dan cerebral diikuti dengan stupor, koma dan kematian.(McKinney, Jammes. D. 1980 dalam Soemirat. 2004)

E. CO2 atau Karbon Dioksida

Karbon dioksida(CO2) merupakan senyawa yang tidak beracun dari hasil pembakaran motor pada kondisi pembakaran yang baik akan dihasilkan CO2 yang tinggi (min 12% volume), peningkatan CO2 di atmosfer akan membawa dampak terhadap pemanasan global melalui efek rumah kaca, Menurut penelitian Intergovernmental Panel on Climate Change, emisi CO2 antropogenik

(17)

/ hasil kegiatan manusia total adalah 7,1 Giga ton karbon per tahum (Weller, 1989. Sumarwoto, 1992. Robert, 1993;).

Sumbangan Indonesia pada emisi CO2 sedunia adalah sekitar 1,3%, dan sumbangan ini terus meningkat karena meningkatnya konsumsi energi menyusutnya luas lahan hutan dan kebakaran hutan, kadar CO2 dalam atmosfer pelan-pelan naik dari 280 ppm dalam periode praindustri yaitu sebelum tahun 1750 menjadi 358 ppm pada tahun 1994 (Soemarwoto, 2001 ), tingkat emisi gas rumah kaca cenderung meningkat dari waktu ke waktu akibat meningkatnya aktivitas manusia setelah era industri.

 Apabila laju peningkatan emisi gas rumah kaca ini tidak diturunkan maka dikhawatirkan dalam waktu seratus tahun mendatang, konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan meningkat dua kali lipat dari konsentrasi saat ini serta dapat meningkatkan suhu udara global sampai 6,5 °C, peningkatan suhu global sebesar ini akan menyebabkan terganggunya kondisi iklim global dan aktivitas biologis di muka bumi (Boer, 2002 dalam Soemarno, 2006).

F. SO2 atau Sulfur 

Pembakaran bahan bakar, gas dan batubara mengandung sulfur tinggi, dan diperkirakan memberi kontribusi sebanyak sepertiga dari seluruh gas SO2 atmosfir pertahun, akan tetapi karena hampir seluruhnya berasal dari buangan industri dan kendaraan bermotor maka hal ini dianggap cukup gawat, apabila pembakaran bahan bakar fosil ini bertambah di kemudian hari, maka dalam waktu singkat sumber-sumber buatan ini akan dapat memproduksi lebih banyak SO2 dari pada sumber alamiah, didalam udara sulfur dioksida mengalami reaksi fotokimia dan berubah menjadi berbagai macam senyawa sebelum jatuh ke permukaan bumi, gas SO2 misalnya dapat teroksidasi menjadi  –SO3 yang mempunyai sifat iritian yang lebih kuat daripada SO2. Selain itu –SO3 ini bekerja sinergistik dengan SO2 yang selanjutnya baik SO2 mapun –SO3 dapat bereaksi dengan air dan menjadi asam sulfat yang merupakan iritan yang kuat, jumlah SO2 dalam udara sangat bervariasi dengan musim maupun dengan keadaan cuaca sehingga didapat varisasi yang tidak menentu (Soemirat, 2004).

Wakdbott dan George L (1973) dalam Soemirat (2004) menyatakan bahwa SO2 dikenal sebagai gas yang tidak berwarna bersifat iritan yang kuat bagi kulit

(18)

dan lendir, pada konsentrasi 6 – 12 ppm SO2 mudah diserap oleh selapu lendir saluran pernapasan.

Selain berpengaruh terhadap kesehatan manusia sulfur dioksida(SO2)  juga berpengaruh terhadap tanaman, hewan dan gedung-gedung yang mempunyai arti sejarah, patung-patung bernilai seni dapat rusak karena SO2 mudah menjadi H2SO4 yang bersifat korosif, demikian juga yang terjadi pada knalpot kendaraan seringkali terjadi korosi(keropos) yang tidak disadari oleh para pemilik kendaraan.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

 Anonymous. 2001.http//:www.geogle.com/portofolio bahan bakar cair/universitas Indonesia. Desember, 24, 2006.

 Anonymous. 2004. Komite Penghapusan Bensin Bertimbal. April, 30, 2004  Anonymous. 2006. http//: www.bps.go.id Badan Pusat Statistik Republik

Indonesia Jumlah Kendaraan Bermotor 2009 –  2012 . Jakarta. Januari , 5,

2012

 Anonymous. 2014. h ttp://triwisibolang.blogspot.com/2012/12/apakah-bensin-premium-bebas-timbal.htm. januari. 29. 2014

Heisler Heinz. 1994.  Advanced Engine Technology , The College of Notrh West London, Willesden Centre, London UK. p 688-710.

Juhara Erwin. 2006 Demi Anak-anak Kita Kurangi pemakaian Kendaraan Bermotor, Pikiran Rakyat Bandung

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.045 th 1997. tentang Indeks Standar Pencemaran Udara

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.23 /10/ th 1997. tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah No. 41 th 1999. tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Petter A Weller. 1989. Fachkunde Fahrzeugtechnik,  Holland+Johenshands Germany. p 107 – 173

Robert, 1993.  Automotive Band Book , VDI Verlag Germany. p 108 -184 Roekmijati, 2002. Senyawa Aditif Pengganti TEL, Kilang edisi, IMGP.

Soemarno, 2006. Materi Kuliah PAT “ Hutan – Ozon – Pemanasan Global, Boer, 2002 ” 

Sumarwoto Otto. 1994. Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global , PT Gramedia Pustaka Utama. p 217 - 218

Spuller, 1987. Bahan Bakar Step IV , VEDC Malang. 61 15 45 90. p 1-4 Soemirat Juli. 1994. Kesehatan Lingkungan.Gadjahmada University Press

Ubaydilah, 2009. Fenomena Hutan Beton dan Polusi, http://antasari.net.com September, 9,2009

Wardana.Wisnu Arya.2001, Dampak Pencemaran Lingkungan.PT Andi Yogya p 23-26

(20)

Jakarta –  Selama ini kita sering dengar kasak-kusuk orang ngomongin soal

EURO atau standar emisi kaitannya dengan lingkungan sehat dan udaran bersih. Tingginya tingkat pencemaran udara akibat industri, khususnya industri

kendaraan bermotor, memaksa banyak negara menerapkan standarisasi emisi gas  buang, bernama EURO.

Tapi pasti banyak yang belum tau apa itu EURO dan darimana istilah itu berasal .

Kata “EURO” dipakai karena memang negara-negara Eropa-lah yang pertama

kali merintis standarisasi ini.

Amerika dan Jepang juga punya standar buangan gas karbon, tetapi apa yang dirumuskan di Eropa jauh lebih baik.

Diperkenalkan di Eropa pada tahun 1992, standar EURO punya misi utama mengurangi emisi gas buang pada kendaraan.

Sebab bila dibiarkan terus-menerus, diyakini kondisi lingkungan hidup di masa depan akan rusak parah.

Tingkat standar EURO terbaru yang sedang dikembangkan sudah mencapai level EURO6, bagaimana Indonesia?

Standar Emisi EURO2, Masih Layak di Indonesia?

Tabel Euro Standard Pada Kendaraan

Meski negara lain sudah menuju pada standarisasi EURO4 dan Euro5, bahkan di Eropa sedang dikembangkan regulasi masuk pada standar EURO6, tapi di

Indonesia masih EURO 2.

Kita sudah jauh tertinggal dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Australia, yang kini sudah menerapkan EURO 4.

(21)

Tantangannya adalah bagaimana pihak PT Pertamina (Persero) dan pemerintah menyediakan jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sesuai dengan teknologi mesin terkini.

Karena bila dilihat dari sisi industri otomotifnya sendiri, rata-rata merek yang ada di Indonesia sudah cukup mampu menciptakan kendaraan dengan teknologi mesin ramah lingkungan.

Kembali lagi, siapkah PT Pertamina (Persero) dan pemerintah menerima tantangan ini?

Atau sebaliknya, industri otomotif yang diharapkan untuk lebih dulu menjual kendaraan dengan teknologi mesin tercanggih dan paling ramah lingkungan?

Pemerintah Indonesia, seperti diberitakan media-media nasional, termasuk

 Kompas.com (3/4/2017), memutuskan untuk segera memberlakukan standar emisi Euro 4 dan industri kendaraan di Indonesia menyatakan siap memenuhi aturan tersebut.

Aturan baru tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

Kendaraan kategori M adalah kendaraan roda 4 untuk mengangkut penumpang. Kategori N adalah kendaraan bermotor beroda empat atau lebih pengangkut  barang, sedangkan kategori O adalah kendaraan bermotor penarik untuk

gandengan atau tempel.

Standar Euro 4 untuk kendaraan roda dua belum akan diberlakukan dalam waktu dekat.

"Motor itu kan sampai saat ini Euro 3. Bertahap lah, nanti kami urus satu-satu," kata Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian LHK, Dasrul Chaniago kepada Viva.co.id , (4/4).

Beberapa produsen kendaraan roda empat di Indonesia menyatakan siap untuk mematuhi peraturan tersebut.

GM Strategi Pemasaran PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Budi Nur Mukmin, mengatakan pihaknya tentu akan taat pada peraturan pemerintah. Dia juga menegaskan NMI akan menyediakan dan menjual produk yang sesuai dengan  peraturan tersebut.

"Pada dasarnya Nissan punya engine (mesin) yang sudah siap untuk Euro 4, karena Euro 4 sudah jalan di negara-negara lain," kata Budi dalam perbincangan dengan Beritagar.id  pada Rabu (5/4).

(22)

Tanggapan yang sama dilontarkan oleh BMW Group Indonesia. Melalui Head of Corporate Communication, Jodie O'tania, BMW Indonesia menyatakan secara  prinsip mereka mendukung peraturan pemerintah tersebut.

Menurut dia, selain berdampak pada kebersihan lingkungan dan kesehatan,  peningkatan standar emisi itu juga akan memicu para produsen untuk

memproduksi mesin kendaraan yang lebih mumpuni dan ramah lingkungan. "Kendaraan yang ada di Indonesia dari sisi spesifikasi bisa ditambahkan karena memang beberapa negera sudah mengadopsi Euro 4 dan bisa beragam," kata Jodie kepada Kumparan (5/4).

"Kendaraan BMW terbaru kami sudah Euro 6, (meskipun) ada perbedaan tapi sudah dikondisikan (sesuai standar emisi) untuk kondisi pasar Indonesia," tambahnya.

Walau standar emisi Euro 4 untuk roda dua belum ditetapkan, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), melalui GM Aftersales & Public Relation, Muhammad Abidin, kepada Beritagar.id  (5/4) mengatakan sudah menyusun rencana jika peraturan tersebut diberlakukan untuk sepeda motor. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya memperkirakan standar Euro 4 ini baru akan diterapkan pada 2019. Akan tetapi mereka mendukung percepatan rencana tersebut.

Mereka berharap agar pemerintah segera menyelesaikan masalah logistik

 berkaitan dengan pemerataan penyebaran BBM yang memenuhi standar tersebut ke seluruh Indonesia.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menyatakan standar Euro 4 memang  perlu disegerakan agar produk otomotif Indonesia bisa semakin bersaing di pasar

internasional.

 Apa itu Euro 4?

Euro adalah nama yang digunakan pada standar emisi gas buang kendaraan yang dijual di negara-negara anggota Uni Eropa. Kesadaran untuk mengurangi polusi udara dari hasil gas pembuangan mesin kendaraan menjadi dasar pene rapan standar tersebut.

Standar itu kemudian banyak diadaptasi oleh negara-negara di luar Benua Biru tersebut.

Saat ini standar emisi di Eropa sudah mencapai Euro 6, yang mulai diberlakukan  pada September 2014.

Euro 4 sendiri telah diberlakukan di Eropa sejak Januari 2005 dan digantikan Euro 5 pada September 2009.

(23)

Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia ataupun lingkungan pada emisi mesin kendaraan.

Untuk Euro 4, seperti dikutip dari situs Gaikindo, kandungan NOx pada

kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 mg/km, 250 mg/km untuk mesin diesel, dan 25 mg/km untuk diesel particulate matter .

Sejak 2005 hingga saat ini, Indonesia masih menggunakan standar Euro 2 untuk kendaraan roda empat dan lebih. Dengan keluarnya Permen LHK No. 20/2017 itu  berarti pemerintah melompati Euro 3 dan langsung menuju Euro 4.

Indonesia bisa dibilang sudah tertinggal karena beberapa negara Asia Tenggara lainnya sudah lebih dulu memberlakukan standar emisi Euro 4. Singapura sudah sudah menerapkannya sejak 2006, disusul Thailand dan Filipina pada 2012, serta Malaysia pada 2013.

Jika pada 2018 aturan ini diberlakukan, maka tak lagi ditemui di SPBU Pertamina  jenis bahan bakar Premium dengan RON (registered octane number) 88, Pertalite

(RON 90), dan Pertamax (RON 92).

Keuntungan standar Euro 4

Ada beberapa keuntungan yang didapat dari penerapan standar emisi Euro 4 tersebut.

Pertama, tentu saja, mengurangi polusi sehingga kualitas udara semakin baik. Hal itu akan menguntungkan semua orang, bukan pengguna kendaraan saja.

Selain itu, pemanufaktur otomotif di Indonesia tidak perlu lagi membuat dua mesin dengan standar emisi berbeda untuk produk yang sama.

Dengan demikian, menurut Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), M. R Karliansyah, kepada detikOto (3/4), biaya produksi bisa lebih ditekan. Karliansyah juga mengatakan Kementerian Perhubungan bersama dengan BPP Teknologi sedang menyiapkan fasilitas uji laik jalan kendaraan bermotor roda dua dan empat, menggunakan metode uji Euro-4.

Sanksi untuk pelanggar

Mengenai sanksi bagi para pelanggar, Karliansyah menyatakan bahwa permen itu memang tidak mengatur mengenai sanksi.

(24)

"... hanya saja pernyataan yang tertera adalah perintah atau amanah dari Peraturan Pemerintah, dan juga itu amanah dari Undang-undang. Artinya kalau melanggar, sanksinya tentu menurut undang-undang," ujar Karliansyah.

Undang-undang yang dimaksud, menurut Ototainment, adalah UU  No 32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pasal 90-93 UU tersebut menyatakan bukan hanya pemerintah pusat dan daerah yang bisa mengajukan gugatan terhadap pelanggar, tapi juga masyarakat dan organisasi-organisasi lingkungan hidup.

Lalu, pada pasal 98-120 dijelaskan lebih terperinci mengenai bentuk sanksi yang  bisa dikenakan, yaitu berupa kurungan atau denda yang mencapai angka miliaran

rupiah.

Meningkatnya penggunaan kendaraan mengakibatkan meningkatnya penggunaan  bahan bakar minyak (BBM). Akibatnya, gas buang (emisi) yang mengandung  polutan juga akan bertambah dan

Emisi kendaran bermotor mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan  partikel lain. Gas-gas ini berdampak negatif pada manusia maupun lingkungan  jika melebihi ambang konsentrasi tertentu.

Karena itulah nega-negara yang tergabung dalam Uni Eropa (European Union – 

(25)

mengeluarkan peraturan yang mewajibkan katalis untuk mobil bensin yang sering disebut dengan standar Euro 1. Secara bertahap EU memperketat peraturan

menjadi standar Euro 2 pada tahun 1996, Euro 3 (2000), Euro 4 (2005), Euro 5 (2009), dan Euro 6 (2014).

Persyaratan yang sama juga diberlakukan pada mesin diesel. Penerapan sta ndar emisi tersebut diikuti dengan peningkatan kualitas BBM. Contohnya Euro 1 mengharuskan mesin diproduksi dengan teknologi yang hanya menggunakan  bensin tanpa timbal. Euro 2 untuk mobil diesel harus menggunaan solar dengan

kadar sulfur di bawah 500 ppm.

Bagaimana dengan Indonesia? Seperti dikutip laman

 gaikindo.or.id 

 saat ini Indonesia masih menggunakan Euro2, berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 141/2003 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru sejak 2007.

Baru 6 tahun kemudian, tepatnya di awal 2013 pemerintah Indonesia mulai

menerapkan Euro 3 pada kendaraan bermotor roda dua. Sepeda motor diwajibkan harus menggunakan BBM standar Euro 3 dengan BBM beroktan 91 dan tanpa timbal.

(26)

Pesannya, gunakanlah BBM yang sesuai dengan yang disarankan. Selain memperpanjang umur mesin juga untuk meningkatkan kualitas udara. Sudah saatnya nih para bikers peduli lingkungan

Standar emisi EURO bisa kita definisikan sebagai Standar gas buang kendaraan versi eropa. Di Indonesia sendiri Standar emisi EURO baru sampai standar EURO 3. Sering kita lihat di body bus atau kendaraan lainnya tertulis EURO 2, EURO 3/ EURO NG, di Eropa sendiri tempat asal standar emisi EURO sudah sampai EURO 5 (diterapkan sejak

September 2010), dan EURO 6 (rencananya mulai September 2015).

Standar emisi EURO dirintis mulai tahun 1992. Tahun 1996 standar emisi EURO 2 diperkenalkan dengan sasaran kendaraan jenis bus dan truk. Standarisasi EURO

dijalankan dengan penuh ketelitian dan dilakukan secara bertahap. Jika standarisasi ini dijalankan secara sembarangan bisa kita bayangkan betapa rusaknya kualitas udara kita saat ini. Walaupun di Indonesia standar EURO sudah mencapai EURO 3, tapi banyak sekali kendaraan pribadi atau umum yang masih dengan standar emisi EURO 1. Standar emisi ini sangat berperan sekali dalam kelestarian lingkungan khususnya kualitas udara. Dengan penggunaan EURO 3 akan memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik masyarakat, konsumen otomotif, maupun pemerintah dan industri. Bagi konsumen,  jelas penggunaan standar Euro 3 akan menjadikan kendaraan hemat bahan bakar. Yang

lebih penting, emisi gas buangnya pun jadi sedikit, sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan kendaraan lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, masyarakat bisa mengurangi ongkos belanja bahan bakar dan beban biaya kesehatan akibat penurunan kualitas udara.

Meningkatnya pertumbuhan jumlah kendaraan di berbagai belahan dunia dapat

menimbulkan persoalan serius, yaitu terjadinya meningkatnya pemanasan global, antara lain dipicu oleh tidak terkendalinya gas buang yang disemburkan milyaran kendaraan tersebut.

Peranan standar emisi ini sangat penting sekali, hal yang mempengaruhi gas buang juga adalah kualitas bahan bakar yang kita produksi. BBM yang diproduksi di Indonesia sendiri hanya mempunyai kualitas standar emisi EURO 2. Untuk itulah Indonesia belum meningkatkan standar emisi ke EURO 4.

Sebagai masyarakat bumi yang baik sudah seharusnya kita menghargai apa yang bumi kita berikan terhadap kehidupan kita. Dengan memenuhi standar emisi gas buang, setidaknya sudah berusaha untuk menekan emisi gas buang dan turut menjaga

lingkungan. Dalam hal ini sebenarnya pemanasan global tidak hanya diakibatkan oleh berkurangnya ruang hijau, namun juga oleh polusi yang ditimbulkan dari asap kendaraan yang pekat hitam dan sangat merusak. Mari kita jaga lingkungan agar tetap sehat dan asri.

(27)

Catatan :

Pada umumnya kendaraan (mobil berbahan bakar bensin) dapat dibagi 3 kategori: System Carburator (Carb)

System Elektronic Fuel Injection (EFI)

System Catalyst (Cat)Dibawah ini adalah Emisi Gas Buang Standard EURO:

Emisi CO (Carbon monoxide) Mesin Carb 1,5- 3,5 %

EFI 0,5- 1,5 % Cat 0,0- 0,2 %

Catatan: CO makin kecil, bensin makin irit. CO mengenai campuran bensin dengan udara.

Emisi HC (Hydro carbon) Mesin Carb 200 - 400 % ppm EFI 50- 200 % ppm

Cat 0 - 50 % ppm

Catatan : HC makin kecil , pembakaran makin sempurna.

HC mengenai proses pembakaran yg menyisakan lebih atau sedikit bahan bakar mentah (gas yg tdk terbakar setelah gagal pengapian) yg terbuang.

Emisi CO2 (Carbondioxide) Mesin Carb 12 - 15 % EFI 12 - 16 %

(28)

Catatan : CO2 makin tinggi, semakin sempurna pembakaran, makin bagus akselerasinya. CO2 mengenai efisiensi pembakaran & kinerja mesin.

Kalau kadar CO2 rendah menandakan kerak di blok mesin sdh pekat, kudu overhaul engine.

Ingat rumus kimia : C2H18 (bensin) + O2 (udara) >>> CO2 (gas lemas) + H2O (air) Indikasi knalpot mengeluarkan air, itu berarti kinerja mesin & pembakarannya masih baik.

Emisi O2 (Oxygen) Mesin Carb 0,5 - 2 % EFI 0,5 - 2 %

Cat 0 %

Catatan : O2 makin tinggi menandakan knalpot ada masalah, baik itu bocor atau mampet.

O2 mengenai gas buang yg mengindikasikan pembakaran miskin (lean combustion) atau sebaliknya.

Standard Indonesia (sumber pemprov DKI 2006) : Mesin Carb Max CO 3,5 %

Max HC 800 % ppm Mesin EFI Max CO 2,5 % Max HC 500 % ppm

(29)

Standar emisi EURO bisa kita definisikan sebagai Standar gas buang kendaraan versi eropa. Di Indonesia sendiri Standar emisi EURO baru sampai standar EURO 3. Sering kita lihat di body bus atau kendaraan lainnya tertulis EURO 2, EURO 3/ EURO NG, di Eropa sendiri tempat asal standar emisi EURO sudah sampai EURO 5 (diterapkan sejak September 2010), dan EURO 6 (rencananya mulai September 2015).

Standar emisi EURO dirintis mulai tahun 1992. Tahun 1996 standar emisi EURO 2 diperkenalkan dengan sasaran kendaraan jenis bus dan truk. Standarisasi EURO dijalankan dengan penuh ketelitian dan dilakukan secara bertahap. Jika

standarisasi ini dijalankan secara sembarangan bisa kita bayangkan betapa

rusaknya kualitas udara kita saat ini. Walaupun di Indonesia standar EURO sudah mencapai EURO 3, tapi banyak sekali kendaraan pribadi atau umum yang masih dengan standar emisi EURO 1. Standar emisi ini sangat berperan sekali dalam kelestarian lingkungan khususnya kualitas udara.

Dengan penggunaan EURO 3 akan memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik masyarakat, konsumen otomotif, maupun pemerintah dan industri. Bagi konsumen, jelas penggunaan standar Euro 3 akan menjadikan kendaraan hemat bahan bakar. Yang lebih penting, emisi gas buangnya pun jadi sedikit, sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan kendaraan lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, masyarakat bisa mengurangi ongkos belanja bahan bakar dan beban biaya kesehatan akibat penurunan kualitas udara.

Meningkatnya pertumbuhan jumlah kendaraan di berbagai belahan dunia dapat menimbulkan persoalan serius, yaitu terjadinya meningkatnya pemanasan global, antara lain dipicu oleh tidak terkendalinya gas buang yang disemburkan milyaran kendaraan tersebut.

(30)

buang juga adalah kualitas bahan bakar yang kita produksi. BBM yang diproduksi di Indonesia sendiri hanya mempunyai kualitas standar emisi EURO 2. Untuk itulah Indonesia belum meningkatkan standar emisi ke EURO 4.

Sebagai masyarakat bumi yang baik sudah seharusnya kita menghargai apa yang bumi kita berikan terhadap kehidupan kita. Dengan memenuhi standar emisi gas buang, setidaknya sudah berusaha untuk menekan emisi gas buang dan turut menjaga lingkungan. Dalam hal ini sebenarnya pemanasan global tidak hanya diakibatkan oleh berkurangnya ruang hijau, namun juga oleh polusi yang

ditimbulkan dari asap kendaraan yang pekat hitam dan sangat merusak. Mari kita  jaga lingkungan agar tetap sehat dan asri.

Catatan :

Pada umumnya kendaraan (mobil berbahan bakar bensin) dapat dibagi 3 kategori: System Carburator (Carb)

System Elektronic Fuel Injection (EFI) System Catalyst (Cat)

Dibawah ini adalah Emisi Gas Buang Standard EURO: Quote:Emisi CO (Carbon monoxide)

Mesin Carb 1,5- 3,5 %

EFI 0,5- 1,5 %

Cat 0,0- 0,2 %

Catatan: CO makin kecil, bensin makin irit.

CO mengenai campuran bensin dengan udara.

(31)

Mesin Carb 200 - 400 % ppm

EFI 50- 200 % ppm

Cat 0 - 50 % ppm

Catatan : HC makin kecil , pembakaran makin sempurna.

HC mengenai proses pembakaran yg menyisakan lebih atau sedikit bahan bakar mentah (gas yg tdk terbakar setelah gagal pengapian) yg terbuang.

Quote:Emisi CO2 (Carbondioxide)

Mesin Carb 12 - 15 %

EFI 12 - 16 %

Cat 12 - 17 %

Catatan : CO2 makin tinggi, semakin sempurna pembakaran, makin bagus akselerasinya.

CO2 mengenai efisiensi pembakaran & kinerja mesin.

Kalau kadar CO2 rendah menandakan kerak di blok mesin sdh pekat, kudu overhaul engine.

Ingat rumus kimia : C2H18 (bensin) + O2 (udara) >>> CO2 (gas lemas) + H2O (air)

Indikasi knalpot mengeluarkan air, itu berarti kinerja mesin & pembakarannya masih baik.

(32)

Mesin Carb 0,5 - 2 %

EFI 0,5 - 2 %

Cat 0 %

Catatan : O2 makin tinggi menandakan knalpot ada masalah, baik itu bocor atau mampet.

O2 mengenai gas buang yg mengindikasikan pembakaran miskin (lean combustion) atau sebaliknya.

Quote:Standard Indonesia (sumber pemprov DKI 2006) :

Mesin Carb Max CO 3,5 %

Max HC 800 % ppm

Mesin EFI Max CO 2,5 %

Max HC 500 % ppm Quote:Miris Gan

Kualitas BBM Indonesia Kalah Dengan Afrika dan India

Emisi dan standar Bahan Bakar Minyak di Indonesia Indonesia ketinggalan dari negara lain di dunia. Jika di Indonesia standarnya masih Euro2, negara lain sudah mengarah ke Euro4 dan Euro5, Afrika saja sudah Euro4, India saja sekarang sudah Euro4, dia lompat dari Euro2.

Padahal mesin- mesin kendaraan saat ini sudah meminta spesifikasi bahan bakar yang bagus. Akibatnya beberapa mobil harus batal masuk ke Indonesia atau

(33)

dipertimbangkan lagi oleh ATPM. Pemerintah mengaku kesulitan untuk menekan konsumsi BBM subsidi. Masyarakat masih lebih memilih BBM murah meskipun kualitasnya tidak memenuhi untuk kendaraan yang dipakainya.

Sebenarnya kalau pakai BBM non bersubsidi itu lebih untung karena mesin tidak cepat rusak, pembakaran lebih sempurna. Tapi orang lebih banyak

mempertimbangkan aspek keekonomian, Seperti diketahui, saat ini harga BBM non subsidi seperti pertamax berada di sekitar Rp 8.600 per liter. Sedangkan BBM subsidi Rp 4.500 per liter.

Seperti diketahui, realisasi konsumsi BBM bersubsidi sudah mencapai 34 juta KL dari Januari hingga Oktober 2011, melebihi kuota dalam APBN-P 2011.

Peningkatan konsumsi terutama disebabkan karena peningkatan jumlah kendaraan motor yang signifikan.

mata uang atau dengan ajang liga sepak bola negara-negara eropa. Kali ini saya akan membahas Euro yang berkaitan dengan emisivitas karbon.

Jadi, EURO yang saya maksudkan disini adalah? European Emission Standards. Kalau ada rekan blogger yang memperhatikan sisi belakang mobil, biasanya ada yang masih dilekati dengan label Euro. Euro ini tidak hanya berlaku pada mobil saja tapi juga pada sepeda motor. Secara umum untuk kendaraan bermotor. Karena saya adalah pengguna sepeda motor, maka yang akan saya bahas adalah Euro untuk sepeda motor.

Euro adalah standar emisi kendaraan bermotor di Eropa yang juga diadopsi oleh  beberapa negara di dunia. Euro mensyaratkan, kendaraan yang baru diproduksi harus memiliki kadar gas buang seperti nitrogen oksida, hidrokarbon, dan karbon monoksida berada di bawah ambang tertentu.

Standar emisi gas buang Euro-2 yang dikeluarkan Eropa tahun 1996 itu mengatur  bahwa emisi CO dari kendaraan selama beroperasi di jalan maksimum 2,2 gram  per kilometer. Standar emisi ini lebih rendah dibandingkan dengan Euro-1 yang

2,72 g per km.

Sedangkan Euro-3 adalah regulasi yang berasal dari parlemen Eropa tertanggal 19 Juli 2002 perihal pengurangan emisi dari roda dua dan roda tiga berdasarkan amandemen langsung 97/24/EC. Pada tahun 2007 di Eropa, regulasi Euro-3 datang menggantikan Euro-2. Dengan regulasi baru ini, standar kebersihan emisi kendaraan lebih diperketat lagi. Sebuah kendaraan hanya boleh menghasilkan

(34)

0.3gr/km hidrokarbon (HC), 0,15 gr/km nitro oksida (NOx), dan hanya 2gr/km untuk karbonmonoksida (CO).

Indonesia menetapkan standar emisi gas buang Euro-2 pada tahun 2003, dan masih menerapkan baku mutu Euro-2 yang diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2005 lalu, sehingga industri otomotif membutuhkan kepastian informasi mengenai regulasi emisi yang akan datang, khususnya untuk sepeda motor.?Saat ini  peraturan mengenai kendaraan bermotor di dunia sebagian besar mengacu ke

regulasi yang dikeluarkan oleh UN-ECE (United Nation-Economic Commission for Europe).

Dan kini ada rencana Pemerintah akan menerapkan Euro-3 tahun 2013 mendatang. Namun seberapa pentingkah penerapan Euro-3 itu di Indonesia? Penerapan Euro 3 akan memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik industri maupun masyarakat konsumen. Bagi industri otomotif penetapan standar ini akan meningkatkan daya saing dengan industri di kawasan ASEAN. Sedangkan bagi konsumen, penerapan Euro-3 itu akan menghemat penggunaan bahan bakar.

 Negara2 Uni Eropa sendiri sudah menerapkan standar Euro-3 pada Januari 2006. Standar Euro-3 juga terdapat pada regulasi?Worldwide Motorcycle Emission Test Cycle (WMTC) & aturan inilah yang menjadi patokan dari AISI (Asosia si Industri Sepeda Motor Indonesia).

Batas ambang batas gas buang standar Euro-3 dapat dilihat sebagai berikut :

Kapasitas mesin di bawah 150 cc :  Kadar CO : 2.0 gram/km  Kadar HC : 0.8 gram/km  Kadar NOx: 0.15 gram/km Kapasitas mesin di atas 150 cc :

 Kadar CO : 2.0 gram/km  Kadar HC : 0.3 gram/km  Kadar NOx: 0.15 gram/km

Kecepatan motor di bawah 130 km/h :  Kadar CO : 2.62 gram/km

 Kadar HC : 0.75 gram/km  Kadar NOx: 0.17 gram/km Kecepatan motor di atas 130 km/h :

 Kadar CO : 2.62 gram/km  Kadar HC : 0.33 gram/km

Gambar

Tabel data jumlah kendaraan bermotor di Indonesia
Tabel Euro Standard Pada Kendaraan

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan analisis kuantitatif gas karbon monoksida (CO) dalam emisi gas buang kendaraan bermotor.Penelitian ini dilakukan untuk mengukur konsentrasi gas CO dari gas buang

Untuk mengetahui emisi gas buang mesin pencacah plastik dengan bahan bakar solar, dexlite, dan pertamina dex yaitu dengan cara menguji mesin pada kecepatan

Dari hasil penelitian “Pengaruh Penggunaan Medan Magnet Pada Pipa Saluran Bahan Bakar Bensin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Dan Emisi Gas Buang Pada Mesin 1800

dengan pembuatan alat ukur emisi gas buang pada kendaraan bermotor. dengan menggunakan

DATA HASIL PENGUJIAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ATAU LEBIH BERPENGGERAK MOTOR BAKAR CETUS API. (BERBAHAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanasan bahan bakar biodiesel dengan gas buang terhadap kandungan gas CO, O 2 dan CO 2 mesin diesel, pengaruh

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana pengaruh karakteristik yang dimiliki oleh kendaraan terhadap hasil pengujian emisi gas buang kendaraan

Dari perbandingan putaran mesin hasil emisi gas buang NO tertinngi terletak pada putaran mesin yang tertinggi yaitu 2000 rpm yang ditunjukan dengan garis kuning,