• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pek Pemasangan Pipa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pek Pemasangan Pipa"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN 9

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

9.1. UMUM

9.1.1. Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang memuaskan direksi dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar kerja.

6.1.1.1. Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya

Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan dan penyambungan sampai pada penyelesaian pada pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang disebutkan tadi harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas beban biaya kontraktor.

Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut.

Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik.

Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, kontraktor harus memberi kompensasi kepada pemilik.

1.2. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA BAJA (STEEL)

1.1. Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik perkakas dan peralatan untuk menangani dan memasang pipa, dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas dan peralatan juga harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.

Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan dalam gambar kerja.

(2)

Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran disepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat semua lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari kerja.

Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian dan alinyemen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan survei.

Pipa, valve, dan fitting harus dipeiksa secara teliti dari kerusakan pada saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak sebelum, selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda secara permanen; disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik.

Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah agar pelaksanaan penyambungan lebih mudah dan pada kondisi yang stabil. Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan kedalam galian dan didalam galian pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan ”coupling”.

Jika kontraktor mengusulkan menggunakan ”Heat – shinkable sleeves” untuk lapisan pelindung sambungan daripada ”Heat – shinkable

sleeves”, ”sleeves” tersebut perlu dipasang pada pipa sebelum

diletakan.

Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat untuk ”Heat – shinkable sleeves” atau ”Sleeves”, harus digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan.

1.2. Pemasangan Pipa

2.1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Peralatan Perkakas, dan fasilitas direksi yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan oleh komperator untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa “fitting”, dan “valve” harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu, dengan batasan diameter memakai “crane”, Derek, tali, atau dengan mesin, perkakas, atau peralatan, lainnya yang sesuai, dengan cara sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan, lapisan pelindung luar

(protective coating) serta lapisan pelindung dalam (Linning). Bahan

tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

(3)

Jika kerusakan terjadi pada pipa “valve” atau perlengkapan dapa saat penanganannya, harus segera dilaporkan kepada direksi. Direksi akan menentukan perbaikan yang diperlukan atau menolak bahan yang rusak tersebut.

2.2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa ”Fitting” harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan, pada saat di atas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.

Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya. Pipa atau ”fitting” yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang akan menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

2.3. Pembersihan pipa dan ”Fitting”

Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa dipasang.

Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi ujung pipa, semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

2.4. Perletakan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.

Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.

Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

(4)

2.5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.

Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.

Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot” dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.

1.3. Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan 9.2.3.1. Umum

Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini.

(a) Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association (WSP)

(b) Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta.

Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

Pengelasan yang diminta oleh Direksi harus diuji dengan cara pengujian yang dicantumkan dalam “4 PENGUJIAN TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN DI LAPANGAN” DALAM 9.2.4 atau cara yang diterima oleh Direksi.

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setitap sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.

(5)

Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan. 9.2.3.2. Juru Las (Welder)

Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.

Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh bada berwenang.

9.2.3.3. Batang Las dan Mesin Las

Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.

Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya rendah

(low hydrogenous rod)

Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi.

9.2.3.4. Penyiapan Ujung Pipa

Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.

Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi.

9.2.3.5. Pengelasan

Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).

(6)

Bila pipa akan dipotong di laangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. “Fitting” tidak boleh dipotong di lapangan.

Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasa, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi. Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.

9.2.4. Pengujian Tanpa Merusak Pada Pengelasan di Lapangan. 9.2.4.1. Umum

Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Samungan dengan pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan dilapangan harus diuji dengan cara uji cairan pemnembus dengan perwarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang.

Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai perusahaan pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi. Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.

Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

(7)

9.2.4.2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection)

Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

 Adanya luabang (pit) dipermukaan

 Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih

 Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.

 Adanya tumpang tindih adanya (overlap)

 Adanya penguatan berlebihan Ketebalan Dinding

(mm)

Maximum Reinforcement (mm)

12,1 atau lebih kecil 3,2 Lebih besar dari 12,7 4,8

Butiran yan tidak merata (unven beads), dan

Adanyakerusakan akibat nyala (are strike) 9.2.4.3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna

Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik.

Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri.

Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen

9.3.

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA POLY VINILCHLORIDE

9.3.3. Umum

Singkatan ”Pefice” yang digunakan dalam spesifikasi dalam dokumen ataupun gambar berarti poly vinil cloride.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, ”valve da Fitting”

(8)

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peraltan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

9.3.4. Pemasangan Pipa

9.3.4.1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi syarat harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi keamanan dan kelancaran pekerjaan.

Semua pipa, ”Fitting, dan Valve” harus diturunkan kedalam galian satu persatu dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk mensegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan dalamnya.

Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam penanganannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.

9.3.4.2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau ssudah pemasangan pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan.

Ujung ”Spigot” harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah rusak selama penanganannya. Pipa atau ”Fitting” rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi.

9.3.4.3. Pembersihan Pipa dan ”Fitting”

Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna harus dsingkirkan dari ”bell”, ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot, dan sebelum pipa dipasang bagian dalam ”bell” harus diseka sampai bersih, kering dan bebas dari lemak

Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan fitting yang telah terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan pengahan harus berupa pengguna kain pembersih selama pemasangan dan penyumbatan kedap air semua bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari.

(9)

9.3.4.4. Pemasangan Pipa

Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan menerus sesuai jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadual perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum menempatkan pipa ke posisinya alinyemen dan gradien akhir harus dicek dengan peraltan survey.

Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada jalur pemasangannya. Selama pemasangan, tidak boleh ada sampah, perkakas, kain, atau benda lainnya yang diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa.

Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spirogt harus diletakkan ditengah bell, pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar.

Pipa harus dimantapkan di tempatya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.

Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh Direksi. Khususnya pada musim hujan, kontraktor harus melakukan tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung

9.3.4.5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.

Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotong resong (Beviled) dengan alat yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong harus sama denan yang dibuat dipabrik. Perkakas bagi keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung potongan serong harus sesuai denga rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman (garis melingkar yang jelas) harus dibuat diujung spigot pipa yang dipotong dilapangan untuk menandakan kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan pipa.

9.3.5. Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Cloride yang dipakai dalam Proyek, sebagai berikut :

(10)

.a ”Push-On Rabering” yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm – 300 mm

.b Sambungan ”Solvencement”, yang dipakai untuk pipa diameter 20 mm – 40 mm

Semua bahan pelicin (lubrican) untuk sambungan ”Push-On

Raubbering” dan ”solvencement” untuk sambungan ”Solvencement”

untuk PVC harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan untuk Direksi 9.3.5.1. Penyambungan pipa dengan sambungan ”Push-On Rubbering” ”Socket”

dan ”Spigot” pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum cincing karet (rubbering) dipasang ditempatnya.

”Spigot” kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa ditekan masuk ke ”Socket”.

Penekanan pipa ”Socket” harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa yang sedang dipasang.

Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus dibuganakan untuk mensegah kemungkinan terjadinya kerusakan ”Socket’ tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh ada ganjal dibawah pipa dan pipa harus terletak merata diatas bahan alasnya (Badding material). Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan sambungan ”Push-on” agar membentuk lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

9.3.5.2. Penyambungan Pipa Dengan Sambungan ”solvencement”

”Socket” dan ”spigot” pipa, harus dibersihkan dengan seksama sebelum ujung spigot dilumuri ”Solvencement” yang telah disetujui oleh Direksi. ”Solvencement’ dalam jumlah yang mencuki dilumurkan secara merata diujung ”Spigot”. Penekanan ”Spigot” yang telah diberi ”Solvencement” ke ”Socket” tersebut harus dilakukan engan hati-hati. Konraktor agar melakukan dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan pada pipa yang baru dipasang.

Pipa yang baru selesai disambung dengan ”Solvencement”, tidak boleh digeser/dipindahkan ataupun dibat lengkung.

Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa dengan sambungan ”Solvencement” agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang, besarnya belokan harus seuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

(11)

9.4.

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA ”POLYETHYLINE”

9.4.1. Umum

Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, pipa ’POLYETHYLINE” disingkat dengan nama ”PE” termasuk jenis thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE 50 yang diproduksi dari jenis HDPE atau MDPE.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa ”Valve” dan ”Fitting”.

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

9.4.2. Pemasangan Pipa

9.4.2.1. Penurunan Pipa Kedalam Galian

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memuaskan Direksi harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi keamanan kelancaran pekerjaan.

Pipa PE diameter kecil diproduksi dalam bentuk roll. Penurunan kedalam galiannya dapat dengan 2 cara : baik dilepas dulu dari gulungannya baru diturunkan atau diturunkan dulu kedalam galian dalam bentuk roll baru dilepas. Pipa PE diameter besar diproduksi dalam bentuk batang.

Semua pipa, ”Fitting” dan ”Valve” harus diturunkan kedalam galian satu persatu, dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan dalamnnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau dilemparkan ke dalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, ”Fitting”, ”Valve” atau perlengkapan lain dalam penangannannya kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.

9.4.2.2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.

Pipa, ”Valve” dan ”Fitting” harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Ahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan.

(12)

Pipa atau ”Fitting” yang rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan Direksi.

9.4.3. Penyambungan Pipa

Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sbb : a. Sambungan mekanis

- Mechanical-join: sambungan plastik, injection

(20 mm-63 mm) imulded, tipe push-in dengan O-ring dan ulir - Sambungan dari metal

b. Welding (heat fusion)

- But welding ( 63 mm – 250 mm) - Socket welding (20 mm – 125 m) - Saddle welding

.c Electro welding (25 mm – 125 mm)

- Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas. Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.

9.4.3.1. Penyambungan Dengan Sambungan Mekanis

Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya dikencangkan.

Penyambungan sistem mekanik lainnya juga sama seperti halnya penyambungan-penyambungan yang biasa dilakukan.

9.4.3.2. Penyambungan Pipa dengan Welding (Heat fusion) - Butt weldding

Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa harus dibersihkan dan diratakan dengan pengetap.

Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit diantara kedua permukaan pipa dengan sedikit tekanan untuk beberapa detik.

Kemudia plat pemanas dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang menyatu. Hilangkan tekanan untuk beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka.

- Socket welding

Pipa dipotong tegak luru dengan sumbunya. Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke dalam spigot pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus

(13)

segera dimasukkan kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat sampai dingin.

- Sudle Welding

Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Lepaskan piringan pemanas dan sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada pada sambungannya.

9.4.3.3. Penyambungan dengan Elektro Welding

Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan dari spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh produsen sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang akan disambung harus dubersihkan dengan cairan pembersih.Sambung pipa dengan sambungan yang akan dilas. Kemudian kabel dari kontrol box disambung kedalam sambungan yang tersedia. Hidupkan kontrol box dan secara otomatis akan berhenti sendiri bila proses penyambungan selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan keluar dari lubang indikator pada sambungan.

9.5. PEMASANGAN PIPA DUCTILE CAST IRON

9.5.1. Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik pekakas dan peralatan untuk menangani dan memasang pipa dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas dan juga peralatan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.

Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan dalam gambar kerja. Bagian dalam semua pipa dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran sepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat semua celah/lubang yang ada pada setiap akhir hari kerja.

Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian dan alinyamen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan survey.

(14)

Pipa, valve dan fitting harus diperiksa secara teliti dari kerusakan saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak sebelum, selama dan setelah dipasang harus diberi tanda secara permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik.

9.5.2. Pemasangan Pipa

9.5.2.1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

9.5.2.2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara teliti dari retak dan kerusakan lainnya pada saat benda berada diatas galian sebelum saat pemasangan dalam posisi akhir.

Ujung spigot harus diperiksa dengan teliti karena daerah ini merupakan yang paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganan.

Pipa atau fitting yang rusak harus diletakan terpisah untuk diperiksa oleh direksi yang akan menetapkan perbaikan yang diperlukan atau menoaknya.

9.5.2.3. Pembersihan Pipa dan Fitting

Semua gumpalam, gelembung udara, dan kelebihan lapisan pelindung harus disingkirkan dari bell dan ujung spigot setiap pipa dan sebelum pipa dipasang bagian luar ujung spigot dan bagian dalam bell harus diseka bersih, kering dan bebas minyak atau lemak.

9.5.2.4. Pemasangan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa saat dipasang dalam jalurnya. Selama pemasangan berlangsung, benda, perkakas, kain atau bahan lainnya tidak boleh diletakan dalam pipa

Pada saat batangan pipa diletakan kedalam galian, ujung spigot harus ditempatkan pada lingkaran bell dan ditekan masuk serta diatur pada jalur yang benar. Pipa dimantapkan pada tempatnya dengan bahan urugan yang telah disetujui yang kemudian dipadatkan kecuali pada

(15)

bagian bell. Langkah pencegahan harus dilakukan guna mencegah tanah atau bahan lainnya masuk kedalam ruang sambungan.

Pada saat tidak dilakukan pemasangan pipa, bukaan pada ujung pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh direksi. 9.5.2.5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa guna menyisipkan tee, bend atau valve ataupun untuk tujuan lain harus dilakukan dengan mesin pemotong yang sesuai dengan cara yang rapi dan tenaga terlatih tanpa menimbulkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya serta menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang sesuai terhadap sumbu pipa.

9.5.3. Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Mechanical

Penyambungan pipa yang ditentukan berikut ini hanya memperlihatkan penerapannya secara umum. Untuk rincian pekerjaan penyambungan, kontraktor harus memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti perintah direksi.

Semua pipa yang ditentukan dalam bagian ini, mencakup pupa fitting dari jenis sambungan yang sama/sejenis.

9.5.3.1. Pemasangan Perlengkapan

Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell jenis pipa dengan sambungan mekanik (mechanical joint) ini harus dibersihkan dengan kain yang bersih agar bebas dari kotoran.

Bis – tekan (gland) dan cincin karet ductile iron selanjutnya disisipkan diujung spigot dengan bibir bis-tekan menghadap kearah ujung bell atau socket.

9.5.3.2. Pembautan Sambungan

Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk guna menempatkan ujung spigot pada bell. Cincin karet sedemikian harus ditekan keposisinya dalam bell, perhatian perlu diberikan untuk menempatkan cincin karet secara merata disekeliling sambungan.

Bis-tekan ductile iron harus digeser sepanjang pipa sampai pada posisi untuk pembautan, semua baut dimasukan dan sekrup diputar dengan tangan. Semua sekrup dikencangkan dengan kunci puntir (wrench) yang sesuai.

Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat harus dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang seimbang diseluruh bis-tekan. Akhirnya semua sekrup harus dikencangkan dengan kunci puntir dan pastikan bahwa semua sekrup telah dikencangkan dengan puntiran (torque) yang telah ditentukan. Puntiran baut bagi setiap ukuran baut

(16)

harus sesuai dengan standar pabriknya tetapi secara umum adalah sebagai berikut :

Ukuran Sekrup (mm)

Diameter Nominal Pipa (mm)

Standar Momen Puntir (kg-m)

16 75 6

20 100 – 600 10

24 700 – 800 14

30 900 atau lebih besar 20

9.5.3.3. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan Sambungan Mekanik

Bilamana diperlukan untuk membelokan pipa dengan sambungan mekanik agar supaya membentuk lengkungan berjari-jari panjang, besarnya penyimpangan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

9.5.4. Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Push On

9.5.4.1. Pemasangan

Jenis sambungan push on diterapkan untuk pipa diameter 300 mm dan yang lebih kecil dan dengan memakai jenis sambungan mekanik dimana pipa lurus dan fitting atau fittingnya itu sendiri disambungkan. Pemasangan dan penyambungan pipa sambungan push on dengan fitting harus dilakukan dengan bahan pelicin (lubricant) yang disetujui oleh direksi.

Kontraktor harus menyerahkan katalog dan data teknis serta contoh kepada direksi sebelum menggunakan bahan pelicin tersebut dalam pekerjaannya dalam waktu yang cukup bagi direksi untuk memeriksanya terlebih dahulu.

Bagi semua sambungan antara fitting dan pipa lurus, atau fittingnya sendiri harus harus digunakan sambungan mekanik kecuali untuk sambungan lainnya dimana direksi menerima dan menyetujuinya.

Ujung spigot yang terpotong dari suatu pipa lurus tidak boleh dicoba disambungkan dengan socket jenis sambungan push on.

Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell pipa jenis push on harus dibersihkan dengan kain bersih agar bebas dari kotoran.

Setelah melumuri zat pelicin yang telah disetujui disekeliling spigot, cincin karet harus dilepas dari ujung spigot pipa dan memasangnya ditempat yang telah ditunjukan oleh pabrik.

(17)

Penyisipan socket kedalam spigot harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi. Setelah penyisipan tersebut, kedalaman antara socket dan cincin karet sekelilingnya harus diperiksa dengan alat yang sesuai.

Jika kedalaman yang diperiksa tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik, dan jika cincin karet terpelintir dalam socket, pipa yang telah tersambung harus dilepas dan pemasangan pipa harus diulangi lagi. Cincin karet yang mengalami kerusakan atau deformasi/transformasi tidak boleh digunakan untuk pekerjaan penyambungan dan harus dikembalikan kepada pemilik dengan diberi tanda yang jelas dan catatan yang memberitahukan keadaan kerusakan tersebut.

Pipa yang telah tersambung harus dipisahkan/dilepas dengan hati-hati dengan alat yang telah disetujui oleh direksi serta tidak dilakukan dengan kasar.

9.5.4.2. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan Sambungan

Push On

Bilamana diperlukan membelokan pipa sambungan push on agar membentuk belokan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

9.5.5. Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Flens (flanged)

Setelah membersihkan seluruh permukaan flens bahan sambungan harus dikencangkan dengan kunci puntir yang sesuai.

Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat satu sama lain harus dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang merata diseluruh permukaan flens.

Semua baut dan mur untuk flens harus dilumuri gemuk (grease) dengan merata. Semua mur benar-benar dikencangkan dengan puntiran yang telah ditentukan menggunakan kunci puntir sebagaimana yang diperlihatkan berikut ini :

Ukuran Baut (mm)

Diameter Nominal Pipa (mm)

Standar Momen Puntir (kg-m) 16 75 - 200 6 20 200 - 300 9 22 350 - 400 12 24 450 - 600 18 30 700 - 1200 33 36 1350 - 1800 50 42 2000 - 2400 58 48 2600 70

(18)

9.5.6. Penyambungan dengan Sambungan Penahan (restraint joint)

9.5.6.1. Umum

Kontraktor harus memasang sambungan penahan untuk pipa jenis sambungan mekanik dan fitting sebagaimana ditentukan atau diperlihatkan dalam gambar untuk mencegah kemungkinan pipa dan fitting lepas dari sambungan akibat dorongan (thrust) atau pergerakan

(movements)

9.5.6.2. Pemasangan

Pemasangan sambungan penahan, kecuali diperintahkan oleh direksi harus sesuai dengan petunjuk pabrik.

Pipa yang berdekatan dikedua ujung fitting seperti tee, cross, bend dan reducer pada umumnya harus disambung tanpa pemotongan sehingga tidak mengurangi pengarah sambungan penahan. Kontraktor harus mengukur sambungan dengan pipa guna memastikan kebutuhan diatas.

Tambahan sambungan penahan harus dipasang pada sambungan dengan fitting tersebut bila pipa dipotong untuk penyesuaiannya atau untuk menjaga alinyamen pada fitting tersebut sesuai perintah direksi.

Jumlah set sambungan penahan untuk berbagai macam fitting yang akan dipasang, kecuali diperlihatkan lain dalam gambar harus sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada :

Tee ...3 set untuk semua ukuran Tee pada socket dan ujung spigot dan brach’s socket end.

Reducer ....2 set untuk semua ukuran reducer pada socket dan ujung spigot

Bend ...2 set untuk ukuran berikut ini dan sudut belokan pada socket dan ujung spigot.

- Semua ukuran bend dengan sudut belokan 90 derajat dan 45 derajat

- Bend dengan diameter 200 mm dan yang lebih besar mempunyai sudut belokan 22 ½ derajat - Bend dengan diameter 300 mm dan yang lebih

besar mempunyai sudut belokan 11 ¼ derajat. Blow off ...1 set untuk semua ukuran blow off branch pada ujung

cabang socket

Sambungan penahan pada collar, bell dan flanges dan flange dan spigot harus dipasang hanya bila memang diperintahkan direksi.

(19)

Kontraktor harus memasang semua tambahan sambungan penahan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi atas biaya kontraktor sendiri.

9.5.7. Pemasangan Sambungan Flexibel dan Coupling

9.5.7.1. Umum

Semua sambungan flexible dan coupling harus dipasang dengan benar pada jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Ujung flange atau coupling sambungan tersebut harus dibersihkan sebelum pemasangan. Semua ujung flange harus dipasang dan dikencangkan sebagaimana telah ditentukan. Penyambungan coupling harus sesuai dengan petunjuk pabrik.

9.5.7.2. Sambungan Flexible

Semua sambungan flexible harus dipasang dibawah tanah untuk penyambungan pipa yang terpendam dan pipa yang terbungkus dalam bangunan beton.

Tekukan, kontraksi, ekspansi ataupun transformasi lainnya pada sambungan tersebut harus dihindari sebelum pemasangan.

Perhatian perlu diperhatikan selama transportasi, penurunan dan pemasangan guna menghindari kemungkinan terjadinya transformasi yang disebutkan tadi pada sambungan flexible. Oleh karenanya, kontraktor tidak boleh melepas rusuk (ribs), pelindung atau perlengkapan lain yang disertakan pada sambungan sebebelum pekerjaan penyambungan selesai.

9.5.7.3. Sleeve Coupling

Semua sleeve coupling harus dipasang dan memberi jarak bersih 3,0 cm atau sesuai standar pabrik antara dua ujung pipa yang akan dipasangkan oleh sambungan tersebut.

9.6. PEMASANGAN GALVANIZED IRON PIPE

9.6.1. Umum

Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar berarti Galvanized Iron Pipe.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan pemasangan pipa, valve dan fitting.

(20)

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan direksi.

9.6.2. Pemasangan Pipa

9.6.2.1. Penurunan Pipa Ke Dalam Galian

Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

9.6.2.2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan pada saat berada diatas bagisn sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.

Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

9.6.2.3. Pembersihan Pipa dan Fitting

Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak, lemak sebelum dipasang.

Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi pipa, semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

9.6.2.4. Perletakan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.

Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa

(21)

dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.

Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

9.6.2.5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.

Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.

Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot” dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.

9.6.3. Penyambungan Pipa Galvanized

Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok seperti yang ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari sok atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas dan baru dimasukan secara hati-hati pada sok dan diputar sampai kencang betul.

9.6.4. Penyambungan Dengan Pengelasan 9.6.4.1. Umum

Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini.

a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association (WSP)

(22)

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta.

Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.

Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan 9.6.4.2. Juru Las (welder)

Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.

Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh bada berwenang.

9.6.4.3. Batang Las dan Mesin Las

Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.

Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous rod)

Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi.

9.6.4.4. Penyiapan Ujung Pipa

Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.

(23)

Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi.

9.6.4.5. Pengelasan

Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding). Bila pipa akan dipotong di laangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. “Fitting” tidak boleh dipotong di lapangan.

Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasa, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi. Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.

9.6.5. Pengujian Tanpa Merusak Pada Pengelasan di Lapangan. 9.6.5.1. Umum

Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Samungan dengan pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan dilapangan harus diuji dengan cara uji cairan pemnembus dengan perwarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang.

Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai perusahaan pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi. Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.

(24)

Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

9.6.5.2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection)

Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

Adanya luabang (pit) dipermukaan

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.

Adanya tumpang tindih adanya (overlap)

 Adanya penguatan berlebihan Ketebalan Dinding

(mm)

Maximum Reinforcement (mm)

12,1 atau lebih kecil 3,2 Lebih besar dari 12,7 4,8

Butiran yan tidak merata (unven beads), dan

Adanyakerusakan akibat nyala (are strike) 9.6.5.3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna

Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik.

Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri.

Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen

9.7.

Lapisan Pelindung Luar (Protective Coating) dan Lapisan

Pelindung Dalam (Linning).

(25)

9.7.1 Umum

Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja dan "fitting" termasuk "coupling"; sambungan "flexible" harus dilindungi sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan dalam spesifikasi ini.

Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk pabrik yang menghasilkan produksi bahan tersebut dalam jumlah besar.

Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dari pabrik, yang diperlukan oleh Pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan dipilih oleh Direksi.

9.7.2. Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"

9.7.2.1. Pipa Baja yang Terekspos

Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang terekspos udara, harus diberi tiga lapisan cair sebagai tambahan pada lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik, dan dilakukan setelah pembersihan dan pengeringan permukaan lapisan tersebut.

Jika ditemui kerusakan sebelum pelapisan di lapangan, kerusakan tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Pelapisan tersebut harus dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut :

Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan lapisan keying,

35 microns.

Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum ketebalan lapisan kerin«, 25 microns.

Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20 microns.

Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead Anticorrosive Paint. Class 2" atau "JIS K5523 Lead Suboxide Anticorrosive Paint. Class 2" atau yang setara.

Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika mungkin haruslah produk dari pabrik yang sama sebagaimana pula lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk tersebut haruslah produk terdaftar.

Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan "fitting", yang mana mereka terpisah.

9.7.2.2. Pipa Baja Yang Terendam

Lapisan pelindung digunakan ada pipa baja yang akan dipendam, dalam proyek terdiri dari :

1) "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk sambungan

(26)

2) "Epoxy Lining" atau "Coal Tar Epoxy Lining System" (untuk "Sleeve

Coupling°), dan

3) Petrolatum Corrosin Protective Tape S' Nsteni" (untuk sambungan expansi) (expansion joints).

Spesifikasi ini mencakup hanya hal-hal yang bersifat dasar dan hal-hal yang tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara pemasangan sebagaimana yang ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.

(a ) "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet"

Semua sambungan yang dilas yang dipendam di bawah tanah harus dilindungi dengan "Head-shrinkable sleeve" atau "sheet". Bahan tersebut akan disediakan oleh Pemilik.

Kontraktor hams melakukan pekerjaan pemasangan, di bawah petunjuk instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan tersebut. Nama pemasok bahan akan diberitahukan kepada Kontraktor oleh Pemilik, dan semua biaya bagi penugasan Instruktur tersebut menjadi beban Kontraktor.

1) "Head-Shrinkable Sleeve" :

Pemasangan "Sleeve"

Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih dari 50 mm pada kedua sisinya. Sebelum pekerjaan pengelasan sambungan, sejumlah sleeve yang diperlukan harus dipotong dengan panjang yang sesuai, dan disisipkan ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. "Sleeve" tersebut harus berada di tempat yang tidak terpengaruh oleh panas pengelasan.

Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa

Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di daerah pengelasan harus disingkirkan dengan alat pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa akan ditutup dengan "sleeve" harus dihaluskan terlebih dahulu.

Pemanasan Pendahuluan Pada Pipa

Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi dahulu dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60 derajat, dan "wrapping" harus diletakkan ditempatnya untuk menutupi daerah sambungan, setelah menyingkirkan lapisan pemisah dari "wrapping".

Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih besar dari 50 mm. Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve"

Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang disetujui oleh Direksi. mulai dari bagian tengah "sleeve". Udara yang berada di antara "sleeve" dan pipa, harus disingkirkan seluruh secara perlahan dan pastil. Pengerutan akan berlanjut

(27)

secara merata, sampai sifat adhesive "sleeve" timbul.

2) "Head- Shrinkable Sheet"

Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa

Penanganan komponen terdahulu (a) dan i) "Head-Shrinkable

Sleeve". Kata "Sleeve" hams dibaca "sheet",

Pemanasan Pendahuluan Pipa

Bagian yang akan ditutup dengan "sheet", harus dipanaskan dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat. Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan pelapisan di lapangan harus lebih darl 50 mm, dan tumpang tindih untuk "sheet" itu sendiri harus lebih dari 100 mm.

Pemanasan dan Pengerutan "Sheet"

Setelah melakukan 'sheet" pada pipa, "sheet" tersebut harus dikerutkan dengan pennbakar, secara merata, dan udara yang berada diantara -sheet" dan pipa harus disingkirkan seluruhnya

secara perlahan tapi pasti.

Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul dari "sheet".

(b) Pelapisan"Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"

"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik dilindungi dengan

bahan khusus. Kontraktor harus menangani bahan tersebut dengan sangat hati-hati jangan sampai merusak ataupun menggores permukaan bahan pelapis.

Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian sekitarnya pada permukaan lapisan pelindung "sleeve coupliiig" harus diberi lapisan kembali sebagaimana berikut ini.

Semua biaya bagi bahan pelapisan "epoxy°' atau pelapisan "coal

tar epoxy'', tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus

ditanggung oleh Kontraktor.

Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi.

1) Pelapisan "Epoxy"

- Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer. - Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat. 2) Pelapisan "Coal Tar Epoxy"

- Satu (1) lapisan "epoxy primer', - Dua (2) lapisan "epoxy finish coat" (c) Pipa Pelindung Korosi "Petrolatum"

(28)

pelindung korosi "petrolatum" Bahan harus disediakan oleh Kontraktor.

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di bawah pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan. Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan tersebut besarnya dengan data pengalaman instruktur yang akan ditugaskan oleh pabrik, untuk persetujuan Direksi. Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebui, harus dilanjutkan ke bagian beton tidak kurang dari 15 cm sesuai dengan petunjuk dari pabrik.

Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi "petrolatum" harus dibersihkan. Karat, kotorah dan debu, air, minyak dan lemak harus disingkirkan seluruhnya dari permukaan yang akan dilapisi.

Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut harus ditutup dengan pasta. Cekungan harus diisi dengan bahan pengisi (fifter) sampai permukaan rata dan halus. Pasta tersebut dan bahan pengisi harus produk yang disuplai oleh pabrik, pita pelindung korosi "petrolatum".

Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan tegangan yang cukup agar cukup merenggangkan pita tersebut. Paling sedikit 150 mm permukaan pita harus ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik dan mantap.

Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor harus menyediakan pita yang sama atau setara yang disetujui Direksi atas biaya Kontraktor sendiri.

9.7.

PEMBUATAN PERLINTASAN PIPA

9.7.4. Jembatan Pipa

a. Bahan yang digunakan :

- Pipa dan accesories

- Beton

b.Spesifikasi Teknis :

- Pipa dan accesories, sesuai standar yang berlaku - Beton, sesuai standar spesifikasi beton bertulang

kedap air Nomor : SK SNI S – 36 – 1990 - 03 9.7.5. Syphon

a. Bahan yang digunakan :

- Pipa dan accesories - Beton selubung

(29)

b.Spesifikasi Teknis :

- Pipa dan accesories, sesuai standar yang berlaku - Beton selubung, sesuai standar spesifikasi beton

bertulang kedap air Nomor : SK SNI S – 36 – 1990 - 03 9.7.6. Perlintasan Jalan

a. Bahan yang digunakan :

- Pipa dan accesories - Beton selubung b. Spesifikasi Teknis :

- Pipa dan accesories, sesuai standar yang berlaku - Beton selubung, sesuai standar spesifikasi beton

Referensi

Dokumen terkait

6 Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan

Salah satu kegiatan yang cukup penting pada saat pelaksanaan konstruksi fisik adalah kegiatan pengendalian biaya dan jadwal konstruksi, untuk pengendalian biaya konstruksi

Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan radiologi, yaitu OMD dengan kontras ganda, serologi Helicobacter pylori, dan urea breath test (belum tersedia di

Penelitian ini dirancang untuk menentukan hubungan kepercayaan matematika dan hasil belajar statistika dasar mahasiswa program studi pendidikan matematika yang belajar dengan

Stasiun Kuala Tolam memiliki nilai indeks kualitas lingkungan yang paling baik, stasiun ini dicirikan oleh kandungan oksigen terlarut yang rendah dan nilai yang tinggi dari

SMA KATOLIK SANG TIMUR

Koordinasi dengan organisasi penanggulangan dimulai dari PI tempat kecelakaan kepada KO yang memberitahukan bahwa telah terjadi kedaruratan nuklir di fasilitas dan akan

KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan pengujian dan pengambilan data yang diperoleh berdasarkan prosedur pengujian yang telah dibuat, serta melakukan validasi terhadap