• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. wisata berbasis masyarakat (community based tourism) pada objek wisata hiu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. wisata berbasis masyarakat (community based tourism) pada objek wisata hiu"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

76 BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan objek wisata berbasis masyarakat (community based tourism) pada objek wisata hiu paus. Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :

5.1.1 Strategi Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Objek Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Di Desa Labuhan Jambu Meliputi ;

1. Partisipasi Masyarakat Dalam Tahap Perencanaan

Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa keterlibatan masyarakat pada tahap perencanaan dapat diakukan melalui bentuk kegiatan diskusi yang dilakukan oleh masyarakat dan pengelola wisata. Masyarakat memberikan sumbangan ide atau gagasan terkait dengan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan dilaksanakan berdasarkan pada prinsip awal pariwisata berbasis masyarakat, dalam hasil wawancara bahwa masyarakat mangambil bagian dalam hasil kesepakatan masyarakat menjadi subyek dalam pengembangan wisata berbasis masyarakat di Desa Labuhan Jambu.

(2)

77 2. Partisipasi Masyarakat Dalam Tahap Pelaksanaan

Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan tidak semua masyarakat dilibatkan, dan masyarakat yang dilibatkan hanya masyarakat yang mau dan memiliki jasa seperti, pemilik homestay, perahu motor, pemilik bagan, dan masyarakat yang kreatif baik dalam pembuatan produk makan dan cindramata. Ada beberapa keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program wisata yaitu keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan atraksi wisata, jadi masyarakat terlibat dalam pengelolaan seperti menjadi guide atau pemandu wisata, membuat seni ukir, dan mengelola kesenian, sedangkan untuk ibu-ibu dan gadis terlibat dalam menyajikan produk seperti olahan dan makan.

3. Partisipasi dalam tahap pengambilan manfaat

Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa ada pengembilan manfaat baik dari ekonomi dan sosial budaya yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Desa Labuhan Jambu. Untuk manfaat dari segi ekonomi benar-benar dirasakan oleh masyarakat di Desa Labuhan Jambu karena dengan adanya wisata hiu paus secara langsung bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Labuhan Jambu meski tidak semua masyarakat bisa merasakan manfaatnya, karena semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Desa Labuhan Jambu maka penghasilan mereka pun semakin banyak. Sedangkan manfaat dari sosial budaya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tetap merawat dan menjaga kebersihan lingkungan dan keberadaan hiu paus.

(3)

78 5.1.2 Faktor Penghambat Strategi Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Objek Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Di Desa Labuhan Jambu Meliputi ;

1. Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) Di Desa Labuhan Jambu

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community bassed tourism-CBT) di Desa Labuhan Jambu. Dalam hal ini pengelolah terkendala dengan kualitas sumber daya manusia masyarakat yang disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakat Desa Labuhan Jambu yang masih tergolong rendah, dan minimnya pengalaman pengelola dalam pengelolaan wisata, hal ini secara tidak langsung berdampak pada kegiatan pengembangan yang dilaksanakan. Karena dengan rendahnya tingkat sumber daya manusia yang dimiliki oleh masyarakat, maka masyarakat juga akan lambat dalam menerima dan memproses kegiatan pelatihan dan pembinaan yang diberikan terkait dengan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community bassed tourism-CBT) di Desa Labuhan Jambu.

2. Fasilitas Terbatas (Sarana dan Prasarana)

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dihadapkan dengan masalah keterbatasan sarana dan prasarana dalam mendukung pengembangan pariwisata. Secara tidak langsung hal ini berpengaruh pada proses pengembangan yang dilaksanakan karena sarana dan prasarana yang dimiliki

(4)

79 terbilang kurang dalam meningkatkan kuantitas pengunjung dan pendapatan masyarakat yang diperoleh bagi masyarakat Labuhan Jambu Desa Labuhan Jambu.

5.1 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, berikut ini merupakan saran yang diberikan sehubungan dengan pelaksanaan dalam pengembangan wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu:

1. Mеningkаtkаn skill dаn kuаlitаs mаsyаrаkаt lokаl mеngеnаi pаriwisаtа tеrutаmа dаlаm kеorgаnisаsiаn sеrtа mаnаjеmеn pеngеlolааn obyek wisаtа Hiu Paus, serta program pelatihan bagi pengelola yang disertai sertifikat keahlian seperti guide tour, pemandu selam, homestay dan transplantasi karang. Serta program edukasi yang berkesinambungan untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir dan laut.

2. Peningkatan anggaran guna pengembangan sarana dan prasarana pariwisata seperti pengadaan Speed boat, peralatan diving, snorkeling, live jacket, GPS, radio komunikasi dan mooring bouy, serta kegiatan kreatif dan inovatif dengan tetap memperhatikan karakteristik wilayah. Serta pengadaan teknologi tepat guna untuk pengolahan sampah khusnya sampah plastik di Desa.

(5)

80 DAFTAR PUSTAKA

Ade Jafar Sidiq & Risna Resnawaty. 2017. “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Linggarjati Kuningan Jawa Barat”. Jurnal. Prosiding KS: Riset & PKM. Vol 4: 1-140.

Arief Faizal Rachman, dan Asep syaiful bahri. 2014. “Model Partisipasi Masyarakat Dalam Pariwisata Di Pantai Sawarna Kabupaten Lebak Propinsi Banten”. Laporan Penelitian. Usaha Perjalanan Wisata. Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta.

Cintania Mongkol. 2015. “Strategi Dinas Pariwisata Dalam Mengembangkan Potensi Wisata Budaya Di Kabupaten Minahasa”. Skripsi. Ilmu Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Denita Octavia Sidabuk. 2018. “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Objek Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Studi pada Objek Wisata Bukit Pangonan Di Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu”. Skripsi. Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung Bandar Lampung.

Ian Asriandy. 2016. “Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaeng”. Skripsi. Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Hasanuddin Makassar.

Lita Hutapea. 2018. Labuhan Jambu Akan Hadirkan Pesona Hiu Paus (Whale Shark) Di Sail Moyo Tambora. Diambil dari: https://destination- sumbawa.com/2018/08/03/labuhan-jambu-akan-hadirkan-pesona-hiu-paus-whale-shark-di-sail-moyo-tambora-2018./(28 november 2018). M. Ardhi Akbar. 2018. “Pengembangan Desa Wisata Budaya Berbasis

Masyarakat Di Dusun Sade Desa Rembitan, Kabupaten Lombok Tengah”. Skripsi. Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Muhammadiyah Malang

(6)

81 Made Heny Urmila Dewi. 2013. “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali”.

Jurnal. Vol. 3, No. 2. Hal.17-226

N. Erna Marlia Susfenti. 2016. “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism-Cbt) Di Desa Sukajadi Kecamatan Carita”. Jurnal. IAIN Sultan Maulana Hasnuddin Banten. Putri Fistyaning Army. 2016. “Strategi Pengembangan Wisata Berbasis

Masyarakat Kampung Dolanan Dusun Pandes Panggungharjo Sewon Bantul”. Skripsi. Magister Tata Kelola Seni Pascasarjana. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Richard C Allokendek, Marthen L Kimbal, dan Gustaf Undap. 2016. “Peran Pemerintah Desa Dalam Penggunaan Dana Pembangunan Infrastruktur di Desa Darunu Kecamatan Wori”. Skripsi. Ilmu Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Sugi Rahayu, Utami Dewi, M.PP, dan Kurnia Nur Fitriana, M.PA. 2015, “Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Touris) Di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta”. Skripsi. Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Negeri Yogyakarta.

Peraturan Perundang-Undangan.

Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 4. Tentang Pengembangan Potensi Dan Aset Desa.

(7)

82

Lampiran 1. Hasil Wawancara

DATA NARASUMBER PELAKU WISATA DAN MASYARAKAT DI DESA LABUHAN JAMBU KECAMATAN TARANO KABUPATEN

SUMBAWA

No Nama Inisial Jabatan

1. Muskil Hatrsyah MH Kepala desa

2. Muhaidin M Ketua pokdarwis

3. Hammade HM Masyarakat

4. Halima HL Pemilik homestay

(8)

83 PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara Untuk Kepala Desa Desa Labuhan Jambu

1. Apa yang menjadi ciri khas dari Wisata Hiu Paus di Desa Labuhan Jambu? 2. Bagaimana kegiatan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di

Desa Labuhan Jambu ?

3. Bagaimana kegiatan pengembangan masyarakat/lingkungan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

4. Bagaimana strategi pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

5. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

7. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat melalui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

8. Apa saja faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

9. Apa saja faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Pedoman Wawancara Untuk Pengurus Wisata ( POKDARWIS) Desa Labuhan Jambu

1. Bagaimana kegiatan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

2. Bagaimana kegiatan pengembangan prasarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

3. Bagaimana kegiatan pengembangan sarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

4. Bagaimana strategi pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

5. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

7. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat melalui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

8. Apa saja faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

(9)

84 Pedoman Wawancara Untuk Masyarakat Desa Labuhan Jambu

1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat melalui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

3. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

4. Bagaimana kegiatan pengembangan masyarakat/lingkungan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

5. Bagaiamana kegiatan pengembangan prasarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

6. Bagaimana kegiatan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

(10)

85 TRANSKIP WAWANCARA

1. Transkip Wawancara Peneliti Dengan Kepala Desa Labuhan Jambu Hari, Tanggal : 18 Februari 2019

Waktu : 09.30-11.00 WIT

Tempat : Kantor Desa Labuhan Jambu Subyek : Muskil Hatrsyah

Deskripsi

1. Apa yang menjadi ciri khas dari Wisata Hiu Paus di Desa Labuhan Jambu? Bapak MH : “Wisata Hiu Paus ini kan wisata bahari, dan merupakan wisata dengan konsep berbasis masyarakat, yang dimana keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya kedalam satu kemasan. Hal ini dikelola dan dimiliki oleh masyarakat, untuk masyarakat, dengan tujuan memungkinkan pengunjung untuk meningkatkan kesadaran mereka dan belajar tentang masyarakat dan lokal cara hidup. Karena wisatawan tersebut langsung merasakan kehidupan dengan masyarakat atau keluarga di homestay yang mereka tinggali.

2. Bagaimana kegiatan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu ?

Bapak MH : “Wisata melihat dan berenang bersama hiu paus ini pertama kali diluncurkan pada pembukaan Sail Moyo Tambora 2018. Wisata ini merupakan bentuk upaya mendorong pariwisata di NTB sebagai salah satu destinasi prioritas nasional, Berdasarkan data yang dihimpun oleh Conservation International (CI) Indonesia, Teluk Saleh kerap didatangi oleh hiu paus karena berasosiasi dengan bagan untuk mendapatkan masin atau ikan puri sebagai makanannya. Selama periode September 2017 hingga Agustus 2018, jumlah individu yang teridentifikasi adalah 49 individu. Berdasarkan temuan ilmiah tersebut, CI Indonesia bekerja sama dengan pemerintah desa Labuhan Jambu dan masyarakat mempersiapkan dan merencanakan pengembangan potensi wisata hiu paus yang berkelanjutan.

3. Bagaimana kegiatan pengembangan masyarakat/lingkungan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak MH : “Kegiatan pengembangan masyarakat atau lingkungan sebenarnya juga penting dilakukan. Untuk disini sendiri saja, kami selaku pengurus atau POKDARWIS Desa Labuhan Jambu selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat.. Hal tersebut kami lakukan agar masyarakat akan lebih memahami bahwa di desanya sudah menjadi kawasan wisata dimana manfaat yang didapatkan untuk masyarakat sendiri.”

(11)

86 4. Bagaimana strategi pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di

Desa Labuhan Jambu?

Bapak MH : “Kami menginginkan ekowisata hiu paus di Desa Labuhan Jambu ini dikelola langsung oleh masyarakat secara mandiri. Agar masyarakat merasakan langsung keuntungan pengembangan pariwisata tersebut. Untuk itu, Pemdes Desa kemudian melakukan identifikasi, mengembangkan potensi, dan meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengelola wisata hiu paus”.

5. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak MH : “Melalui survei persepsi masyarakat, pemetaan partisipatif dan forum diskusi terpadu, proses persiapan menghasilkan wisata pengelolaan berbasis masyarakat yang dimulai dengan kegiatan perencanaan untuk pengelolaan dan penyedia jasa penginapan, pemandu wisata, transportasi darat, laut, kuliner dan produk lokal”.

6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak MH : “Dalam segala kegiatan pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu bahwa disini masyarakat ikut terlibat, dari anak-anak sampai simbah-simbah itu diikutkan baik secara langsung atau tidak langsung.”

7. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat melalui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak MH : “Masyarakat yang melayani tamu akan menerima jasa . Baik individu atau kelompok menangkap positif manfaat yang nanti akan didapatkan. Yang lebih senang lagi itu pemilik homestay yang digunakan oleh tamu, karena selain sudah menerima jasa dari pengurus setiap tamu atau wisatawan yang tinggal di rumah mereka pasti juga memberi „tip‟ dan itu biasanya akan melebihi dari pemberian kami. Jadi mereka berlomba untuk memberi layanan terbaik .”

8. Apa saja faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak MH : “Disini itu masyarakat sangat antusias , senang kalau melihat ada tamu datang. Apalagi ibu-ibu . Nanti ibu-ibu lalu berlomba untuk membuat masakan yang nantinya akan dipasarkan ke tamu . Masyarakat juga dapat menerapkan kenyamanan ketika ada wisatawan.”

9. Apa saja faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

(12)

87 spesialisasi bidang pariwisata. Sehingga, perlu tenaga pengelola khusus dari pariwisata agar dapat mengelola obyek wisata dengan baik, Masyarakat Labuhan Jambu umumnya bekerja sebagai nelayan dan petani dan tidak memiliki latar belakang pendidikan pariwisata.”

(13)

88 2. Transkip Wawancara dengan Ketua Kelompok Sadar Wisata

(POKDARWIS)

Hari/ tanggal : Tanggal 19 Februari 2019 Waktu : 10.00-12.00 WIT

Tempat : Sekretariat Desa Labuhan Jambu Subyek : Muhaidin

Deskripsi

1. Bagaimana kegiatan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak M : “Dalam mendukung perlindungan hiu paus, CI melakukan kegiatan penyadartahuan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi hiu paus dan ekosistem terkaitnya. Kegiatan ini dilakukan melalui penjangkauan masyarakat di lima dusun Desa Labuhan Jambu dengan pendekatan sosialisasi, lokakarya, dan sayembara menggambar serta menulis cerita untuk anak-anak TK-SD. Materi yang diberikan mencakup peraturan pemerintah tentang perlindungan penuh hiu paus, pela-tihan bagi nleayan bagan untuk menangani hiu paus yang terjerat jaring bagan, edukasi biologi ikan, habitat dan ekosistem terkaitnya.

2. Bagaimana kegiatan pengembangan prasarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak M : “Kami telah melakukan berbagai kegiatan dalam mengembangkan Wisata Hiu Paus Desa Labuhan Jambu salah satunya adalah pelatihan bagi pemilik homestay dalam meningkatkan pelayanan, kemudian tempat berjualan bagi masyarakat, hal ini merupakan bentuk dalam mengembangkan Wisata Hiu Paus Desa Labuhan Jambu.

3. Bagaimana kegiatan pengembangan sarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak M : “Sebelumnya kami mendapatkan anggaran dari pemerintah desa sekitar 20 juta, anggaran tersebut dialokasikan untuk keperluan pariwisata dan pengadaan fasilitas wisata seperti alat selam, jaket pelampung, alat snorkling, dan kamera...” Belum tersedianya sarana dan Pra-sarana pendukung pariwisata seperti Pengadaan Speed boat, peralatan diving, snorkeling, live jacket, GPS, radio komunikasi dan mooring bouy.”

4. Bagaimana strategi pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak M : “Konsep Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat ini merupakan rekomendasi dari pihak CI...., Keterlibatan masyarakat dalam ekowisata hiu paus, menjadi penanda bahwa masyarakat adalah bagian terpenting dalam pengembangan pariwisata. Di Labuhan Jambu, keterlibatan masyarakat diperlihatkan melalui pengenalan budaya Bugi melalui tur

(14)

89 kampung pesisir, pertunjukan seni tari dan musik tradisional.

5. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak M : “Kami sudah melaksanakan beberapa kali pertemuan, sebelum melakukan kegiatan dan pelaksanaan hiu paus, kami mengundang segala elemen masyarakat baik itu, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemilik bagan, pemilik homestay, dan pemilik bego (perahu motor). Dalam undangan, pertama kami membahas tentang kesepakatan apakah masyarakat mau menerima wisata hiu paus, kemudian siapa yang harus mengelola wisata hiu paus. Dalam kesepakatan ini bisa disimpulkan bahwa msyarakat mau menerima wisata hiu paus ini, dan dalam hal pengelolahannya itu harus di kelolah oleh masyarakat melalui kelompok POKDARWIS, dalam pertemuan selanjutnya kami membahas tentang beberapa pembentukan rencana program yang berisi tentang kegiatan pegembangan pariwisata berbasis masyarakat seperti, program penyadartahuan, pelatihan menejemen destinasi, dan rehabilitasi terumbu karang.”

6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak M : “Dalam kegiatan wisata hiu paus di Desa Labuhan Jambu masyarakat ikut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan wisata karena, namun hanya masyarakat yang bersedia dan memiliki jasa baik itu pemilik homestay, pemilik bego (perhu motor), dan pemilik bagan (kapal penangkap ikan)”.

7. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat melalui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak M : “Manfaat itu selalu masyarakat dapatkan dalam setiap kegiatan yang ada, karena dengan memberdayakan masyarakat kami secara langsung. Jadi manfaat tersebut tentunya mereka dapatkan...., Masyarakat memiliki keterampilan sendiri-sendiri, khusus untuk ibu-ibu dan gadis ada yang bisa memperlihat atraksi seperti tari tradisional, nanti akan dipentaskan untuk para wisatawan dan ibu-ibu tersebut mendapatkan hasil dari mereka menampilkan atraksi tersebutl. Lalu beberapa pemuda dan bapak-bapak yang kreatif dalam pembuatan seni ukir yang nanti mereka akan mendapatkan keuntungan dari hasil includ paket wisata.”

8. Apa saja faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak M : “Belum pernah mendapat dana tahunan. Secara mandiri pendanaan desa wisata ini, dan ya minim.”

(15)

90 3. Transkip Wawancara Dengan Tokoh Masyarakat Desa Labuhan Jambu

Hari, tanggal : 20 Februari 2019 Waktu : 13.00-14.30 WIT

Tempat : Rumah Bapak HM Subyek : Bapak Hammade Deskripsi

1. Bagaimana kegiatan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak HM : “Masyarakat sangat mendukung kegiatan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu, karena kegiatan tersebut membawa keuntungan dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat Desa Labuhan Jambu, selain itu juga rata-rata wisatawan yang datang itu senang tinggal disini, mereka kan rata-rata orang luar negeri yang jarang berintraksi secara langsung dengan orang desa, jadi ketika mereka datang itu wisatawan merasa punya keluarga baru disini.”

2. Bagaiamana kegiatan pengembangan prasarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak HM : “Kegiatan wisata ini masih dibilang apa adanya karena semua sarana dan prasarananya disediakan oleh masyarakat secara langsung seperti, peginapan dan transfortasi yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu mobil, perahu nelayan dan kapal nelayan.”

3. Bagaimana kegiatan pengembangan masyarakat/lingkungan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak HM : “Setelah adanya kegiatan wisata hiu paus ini, masyarakat diberikan pemahaman dan penyadartahuan agar masyarakat sadar dan peduli akan pentingnya menjaga dan melindungi kebelangsungan hidup hiu paus, dengan adanya kegiatan ini masyarakat memperoleh manfaat baik itu finansial dan budaya.”

4. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak HM : “Gimana ya, sebenarnya saya kurang mengerti tentang pariwisata akan tetapi kami tetap diundang dalam perencanaan pengembangan pariwisata hiu paus berbasis masyarakat ini, kami dimintai untuk memberikan respon, sumbangan ide dan gagasan, sehingga dalam prencanaan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat ini dapat dikembangkan dengan semestinya”.

5. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak HM : “Sebelumnya dalam pelaksanaan pengembangan wisata berbasis masyarakat ini, awalnya sudah dibahas dalam pertemuan bersama masyarakat dan kepala desa, bahwa hanya masyarakat yang bersedia dan

(16)

91 memiliki jasa saja yang bisa terlibat secara langsung dalam pelaksanaan wisata hiu paus ini, itupun mereka masih dikuotasi.... Masyarakat kami sangat antusias, kalau lagi belum ada tamu atau wisatawan saja mereka pada tanya kok nggak ada tamu to pak. Seperti itu masyarakat kami. Semua bentuk kegiatan yang ada dimasyarakat kami semisal kerjabakti, selalu melibatkan masyarakat...,

6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat melalui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak HM : “Masyarakat sini menanggapi dengan senang ketika banyak wisatawan yang datang itu. Ya gimana ya, dari banyaknya wisatawan perekonomian akan bertambah.”

(17)

92 4. Transkip Wawancara Dengan Pemilik Homestay Desa Labuhan Jambu

Hari/Tanggal : 21 Februari 2019 Waktu : 14.30-16.00 WIT

Tempat : Rumah Ibu HL Subyek : Ibu Halima Deskripsi

1. Bagaimana kegiatan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Ibu HL : “Gimana ya, saya sudah sepuh gini dan memiliki kekurangan fisik jadi kalau mau membantu langsung membuat saya sudah tidak bisa. Untuk kegiatannya sendiri kami biasanya cuman diajarkan tentang memberikan pelayanan prima untuk tamu, karena kami disini masing-masing memiliki tugas dalam kegiatan wisata.

2. Bagaimana kegiatan pengembangan pra-sarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Ibu HL : “ Bisa dibilang tidak ada masalah ya, karena memang akses menuju desa labuhan jambu juga sangat mudah dijangkau baik dengan menggunakan angkutan, maupun mobil pribadi, apalagi desa ini di lalui oleh jalan negara, jadi wisatawan tidak perlu khawatir untuk berkunjung di Desa Labuhan Jambu.

3. Bagaimana kegiatan pengembangan sarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Ibu HL : “Ibu-ibu disini sudah diberi pelatihan memasak tapi kadang mereka masih malu menawarkan. Padahal wisatawan pasti tertarik dari yang sudah dimasak ibu-ibu .”

4. Bagaimana kegiatan tata laksana/infrastruktur Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Ibu HL : “Penyediaan air bersih dan juga listrik sudah diserahkan ke setiap homestay yang ditempati, jadi untuk di rumah saya sendiri memang sudah saya siapkan untuk kebersihan air dan listriknya. Nggak jarang juga saya nguras ke sumur saya. Biar kebersihannya tetap terjaga. Kan tidak hanya untuk wisatawan, itu juga digunakan keluarga saya sehari-hari.”

5. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan melaui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Ibu HL : “Untuk perencanaan pengembangan secara bermusyawarah ke masyarakat itu masih jarang, padahal segala kegiatan yang ada dilibatkan langsung dengan masyarakat.”

6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Ibu HL : “Kami senang ketika dapat ikut membantu dalam setiap kegaiatan yang ada. Dari kegiatan persiapan untuk menyambut tamu, dan melayani

(18)

93 tamu.

7. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat melaui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Ibu HL : “Dari adanya wisatawan atau tamu yang tinggal di rumah saya ini , saya dan keluarga dapat bertukar wawasan, pengetahuan. Mereka selama tinggal disini kan sudah kami anggap seperti keluarga sendiri, jadi sering ngobrol gitu. Selain itu juga manfaat yang diterima untuk keluarga kami juga dapat membantu perekonomian.”

8. Apa saja faktor pendukung yang ada dalam pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Ibu HL : “Wah, saya senang kalau kedatangan tamu gitu . Kalau pas lama nggak ada tamu gitu saya sering tanya ke pak dal, pak kok belum ada tamu lagi sih.”

(19)

94 5. Transkip Wawancara Dengan Pemilik Bego (Perahu Motor)

Hari, tanggal : 22 Februari 2019 Waktu : 10.00-11.00 WIT Tempat : Rumah Bapak SD Subyek : Bapak Supardi Deskripsi

1. Bagaimana kegiatan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak SD : “sejak adanya kegiatan wisata ini, kami biasanya cuman mengantar tamu dan kemudian kembali lagi ke desa, jadi disini kami hanya melakukan hal tersebut. Meski demikian hal tersebut mampu menanbah uang belanja dan menanbah pendapatan saya selain sebagai nelayan, kan lumayan.

2. Bagaimana kegiatan pengembangan pra-sarana Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak SD :”kami sih cuman mengantarkan tamu, jadi kalo untuk hal lain kami tidak begitu tahu.”

3. Bagaimana kegiatan pengembangan masyarakat/lingkungan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak SD : “Setiap ada pertemuan kampung sebulan sekali, setelah membahas apa yang dibutuhkan kampung tidak lupa kami juga mendapat pengarahan dan pemahaman dari tokoh masyarakat maupun kepengurusan wisata. Jadi sewaktu-waktu kedatangan wisatawan masyarakat kami tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan biasa.

4. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak SD : “Gimana ya, kalau perencanaan pengembangan untuk kegiatan wisata ini masyarakat diikutsertakan. Jadi biasanya kami melakukan pemetaan dan pemantauan tentang kebeeradaan hiu paus. Kalo untuk pengembangannya sih itu bagian pengurus, kami hanya menjalankan apa yang telah diarahkan saja Soalnya pendidikan saya juga cuma tamatan SMP saja”

5. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak SD : Kami hanya menyediakan alat transfortasi laut bagi tamu, dalam hal ini hanya mengantar tamu menuju lokasi obyek wisata, kemudian disana sudah ada bagan atau kapal penangkap ikan yang sudah menunggu untuk menjadi tempat persinggahan sekaligus tempat untuk berrekreasi bersama hiu paus.

6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat melalui pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan

(20)

95 Jambu?

Bapak SD : “adanya kegiatan wisata ini tentunya sangat memberikan manfaat bagi kami, baik dari segi finansial, sosial dan budaya.”

7. Apa saja faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat di Desa Labuhan Jambu?

Bapak SD : “Desa saya ini memiliki banyak potensi, dari pertanian, perikanan dan kelautan sebagai potensi utama. dalam kegiatan wisata disini, selain itu juga kuliner, kesenian langsung ada di masyarakat desa kami.”

(21)

96 DOKUMENTASI WAWANCARA

(22)

97

Lampiran 2. Data Hasil Observasi

PEDOMAN OBSERVASI

Obervasi atau pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini, yakni melakukan pengamatan tentang gambaran umum Desa Labuhan jambu meliputi;

1. Mengamati Lokasi dan Keadaan Desa. 2. Megamati Pelaksanaan wisata.

(23)
(24)
(25)
(26)

101

(27)
(28)

103

(29)

104

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, pada rayap Coptotermes lainnya tidak ditemukan adanya situs pemotongan Rsa I sehingga ukuran pita DNA hasil pemotongannya sama dengan ukuran pita

Kegiatan pengolahan pasir zirkon ini layak dipertimbangkan, karena berdasarkan analisis ekonomi NPV yang dihasilkan positif, IRR lebih dari tingkat bunga minimum (i*) yang

Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa kedua algoritma minimax dengan implementasi multithreading lebih cepat dibandingkan dengan algoritma minimax pada kedalaman pencarian

- Siswa dapat Menerapkan tag untuk tampilan audio  dalam halaman web sesuai dengan SOP (Standart Operosional Procedure).. - Siswa dapat Menerapkan tag untuk tampilan

Pada perhitungan detak jantung terlebih dahulu dicari frekuensi pada puncak ke puncak dari keluaran filter high pass pada LED merah lalu dikalikan dengan 60 detik, maka

- bahan pendingin yang diaplikasikan ke permukaan gigi akan bahan pendingin yang diaplikasikan ke permukaan gigi akan merendahkan suhu dan meningkatkan kecepatan. merendahkan suhu

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2014 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Ketua, Wakil

Modal merupakan bagian yang sangat penting dalam bank dan merupakan sumber dana utama dalam pembiayaan seluruh kegiatan operasional bank, modal tersebut