• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PERANCANGAN

A.

ORISINALITAS

Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi “Guten Inc”. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan berbagai macam model. Dompet Guten Inc mengambil tema casual dan simple pada semua desainnya tetapi masih terlihat eye cathing. Material kulit dipilih karena material ini bisa bertahan lama dan tidak mudah rusak, dompet yang dibuat juga menggunakan detail jahitan profesional (mesin), penggunaan warna dan model sangat bervariasi. Selain itu Guten Inc juga menawarkan harga yang terjangkau dan sesuai dengan kualitas dompet kulit yang di tawarkan.

Dari produk dompet kulit yang sudah ada yaitu produk dompet dari Guten Inc penulis ingin lebih mengembangkan dari segi material dan motif yang akan penulis padukan antara keduanya dan pengaplikasian trend dengan tema “Betawi” untuk produk dompet kulit pria tahun 2017.

(2)

B.

KELOMPOK PENGGUNA PRODUK

1. Demografis

Target utama penulis adalah pria usia 18-30 tahun. Memiliki status dari pelajar hingga pekerja karena kategori usia tersebut cukup produktif untuk menggunakan dompet dalam kegiatan sehari-hari.

Gambar 2.1 Target Pasar Sumber : people.com

Gambar 2.2 Target Pasar Sumber : people.com

(3)

2. Geografis

Tersebar di toko-toko yang menjual barang handmade, acara pameran dan komunitas seni dan budaya.

Gambar 2.3 Bazar Sumber : jalanjalan.com

Gambar 2.4 Toko Handmade Sumber : meteor-onlineshop.com

3. Psikografis

Orang-orang memililiki minat di bidang fashion, seni dan budaya.

C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan

a. Menjadi opsi sebagai produk berbahan limbah kulit dalam dunia. b. Meningkatkan potensi hasil limbah ke produk tekstil.

c. Mencari peluang hasil eksperimen pengolahan potongan-potongan kulit menjadi sebuah karya yang memiliki nilai jual.

(4)

2. Manfaat

a. Untuk Personal

1) Mengetahui wawasan tentang perancangan dompet. 2) Belajar lebih banyak ragam desain handmade.

b. Untuk Masyarakat

1) Membantu membuka peluang tenaga kerja lapangan bagi pengrajin tangan.

2) Mengurangi jumlah limbah.

3) Memberi nilai guna pada limbah

4) Melestarikan kebudayaan Indonesia, khususnya Betawi.

3. Untuk Ilmu Pengetahuan

Yaitu menciptakan inovasi kerajinan tangan yang modern untuk mengembangkan pola fikir kreatif, membudidayakan sumber daya alam dan manusia.

D.

RELEVANSI DAN KONSEKUENSI PERANCANGAN

1. Logika Dasar Perancangan

Untuk dapat merancang dompet dengan benar, maka diperlukan pemahaman mengenai material serta kegunaan dompet. Dari segi fungsi dompet ini sangat membatu para penggunanya, karena fungsi dompet ini bersifat fleksibel dan mudah dibawa kemana saja, terlebih sebagai tempat menyimpan berbagai barang penting, seperti uang, kartu tanda pengenal, SIM, dan sebagainya. Oleh karena itu penulis melakukan pengembangan Desain dompet daur ulang khususnya dari segi visual, material dan fungsi, yang dapat mendukung kebutuhan masyarakat luas.

(5)

2. Teknologi Yang Dibutuhkan

a. Mesin laser grafir

Gambar 2.5 Mesin Laser Grafir Sumber : lapakrazi.com

Mesin ini memiliki 3 fungsi utama, yaitu untuk memotong, menggrafir dan memberi marka. Sistem kerja mesin ini yaitu menggunakan sinar laser sebagai alat pengerjaannya. Sinar laser dihasilkan dari tabung gas CO2, sinarnya dipantulkan dengan lensa pantul dan lensa fokus.

b. Gerinda

Gambar 2.6 Mesin Gerinda Sumber : Aulia Putri Alisa

Mesin gerinda atau juga biasa dikenal mesin amplas ini brfungsi untuk menipiskan kulit bagian dalam, sehingga kulit yang sudah ditipiskan menjadi tipis, lentur dan tidak kaku.

3. Material yang Digunakan

a. Bahan pokok sisa limbah produksi sepatu kulit 1) Kulit Suede

(6)

kulit suede merupakan kulit yang didapat dari hasil pembelahan (splitting) yang memisahkan antara lapisan epidermis dengan lapisan dibawahnya.

Gambar 2.7 Kulit Suede Sumber : Djalu Djatmiko, Drs., M.Ds

Kulit suede memiliki permukaan sangat lentur, halus sepert beludru. Namun kulit ini memiliki karakter yang lentur.

2) Kulit Pull Up

Gambar 2.8 Kulit Pull Up Sumber : Djalu Djatmiko, Drs., M.Ds

Jenis pull up ini termasuk dalam jenis kulit top grain. Secara teknis kulit jenis pull up memiliki kekuatan yang cukup baik, namun dari karakter visualnya kulit jenis ini memiliki cirri khas warna yang sangat klasik dengan warna alami dan berkesan memiliki durabilitas (awet) tinggi.

3) Kulit Bulk

Gambar 2.9 Kulit Bulk Sumber : bandros.co.id

Kulit jenis bulk hampir mirip dengan kulit suede, namun kulit jenis ini dihasilkan dari proses penghalusan permukaan dari kulit top grain.

(7)

Pembentukan jenis kulit bulk ini merupakan usaha untuk meningkatkan kualitaskulit yang memiliki cacat permukaan sehingga menjadI kulit yang berpermukaan halus, dan lebih kuat. Namun kulit bulk memiliki daya serap cairan yang tinggi sehingga sangat mudah berbekas jika terkena cairan minyak atau lemak.

4) Kulit Fullgrain

Pengertian kulit full grain menurut Leather Industries of America (LIA) dan The American Leather Manufacturing Industry adalah jenismaterial kulit yang didapatkan dari pembelahan (splitting) bagian terluar permukaan kulit dengan proses pembuangan rambut-rambutnya yang terikat pada lapisan epidermis. b. Bahan Pembantu/ Penunjang

1) Benang Jahit

Benang jahit yang digunakan untuk penbuatan dompet ini yaitu benang merek Coastno.6.

Gambar 2.10 Benang Jahit Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Pemilihan benang tersebut yaitu karena benang ini memiliki kekuatan jahit yang baik dan juga pemilihan ukuran benag tersebut sangat ideal untuk digunakan dalam pembuatan dompet. Pertimbangan tersebut dikarenakan benang tersebut juga biasa digunakan dalam proses pembuatan upper sepatu dan untuk menjahit sol sepatu.

(8)

2) Lem/ Perekat

Lem yang digunakan dalam perancangan dompet ini yaitu lem G6000.

Gambar 2.11 lem G600 Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Alasan penggunaan lem tersebut juga tidak berbeda dengan pemilihan benang jahit, yaitu lem ini juga biasa duunakan pada proses pembuatan upper sepatu.

4. Alat yang Digunakan

a. Jarum Kasur

Gambar 2.12 Jarum Kasur Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Jarum jahit ukuran panjang 3,5 inch atau sekitar 9cm biasa disebut jarum kasur. Digunakan untuk menjahit kain tebal, rajutan, kulit dengan benang tebal seperti benang kasur dan benang nilon.

(9)

b. Gunting Bahan

Gambar 2.13 Gunting Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Gunting bahan berfungsi sebagai alat untuk memotong pola pada karton dan bahan.

c. Cutter

Gambar 2.14 Cutter Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Fungsi cutter untuk memotong kulit supaya lebih rapih. d. Paku Pembolong

Gambar 2.15 Paku Pembolong Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

(10)

Berfungsi untuk membuat lubang-lubang jahitan mengikuti pola. e. Korek Api

Gambar 2.16 Korek Api Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Penggunaan korek api dalam proses produksi dompet yaitu untuk ikatan mati benag pada awal dan ahir proses penjahitan.

f. Penggaris

Gambar 2.17 Penggaris besi Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Penggaris berfungsi untuk membuat pola dan memotong bahan. g. Kertas Karton

Gambar 2.18 art karton Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

(11)

h. Pulpen

Gambar 2.19 Pulpen Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Berfungsi untuk membuat pola pada karton. i. Pulpen Tinta Putih

Gambar 2.20 pena tinta putih Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Berfungsi untuk membuat garis pola pada kulit. j. Palu

Gambar 2.21 Palu Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

(12)

5. Biaya Perancangan dan Produksi

Tabel 2.1 Tabel Biaya Perancangan dan Produksi Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

No Nama Barang Banyaknya Harga Jumlah

1 Ide Kreatif - - 1.000.000 2 LimbahKulit 1,5kg 150.000 225.000 3. Laser 9pcs 25.000 225.000 4 Produksi 9pcs 150.000 1.350.000 5 Packaging 1psc 50.000 50.000 6 Display - petikemaskayu 3pcs 100.000 300.000 7 Media Pendukung - Poster - Sticker 8 lembar 100 lembar 5.000 15.000 40.000 150.000 8 Dana TakTerduga - - 750.000 Total Rp 4.090.000

(13)

E. SKEMA PROSES KERJA

Bagan 2.1 Skema Proses Kerja Sumber : Aulia Putri Alisa, 2016

Perancangan Permasalahan Data Identifikasi Data Percobaan I Proses Kreatif Pecobaan II Sistem + Desain Final Desain Pra Produksi Produksi Pasca Produksi Data Verbal - Kepustakaan - Material - Bahan - Warna - Bentuk - Kekuatan - Fungsi Explorasi Bentuk - Sketsa - Digital - Pola Kekurangan Kelebihan - Penempatan - Keserasian Data Visual - Pengamatan - Gaya Casual - Motif Indonesia

Produk Jadi Aplikasi Desain

Gambar

Gambar 2.1 Target Pasar  Sumber : people.com
Gambar 2.3 Bazar  Sumber : jalanjalan.com
Gambar 2.5 Mesin Laser Grafir  Sumber :  lapakrazi.com
Gambar 2.8 Kulit Pull Up  Sumber :  Djalu Djatmiko, Drs., M.Ds
+7

Referensi

Dokumen terkait

Besaran pokok Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Pekotaan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 dengan dasar pengenaan

29 tidak optimal, seyogyanya media sebagai alat bantu pembelajaran harus dapat menumbuhkan prestasi belajar dalam proses pembelajaran (Sunarno, Jurnal

Berkaitan dengan tuntutan kekosongan keruhanian masyarakat pada era tansisi ini kemudian mereka menemukannya dalam spiritualitas alternatif, seharusnya menggugah kita semua

permainan kecil dengan alat dalam penelitian tindakan melalui 2 siklus yang di.. sesuaikan dengan kondisi dan hasil refleksi ketercapaian peningkatan

Sumber Rejo menggunakan perhitungan laba rugi menggunakan full costing sehingga kesulitan dalam melakukan perencanaan produksi tahun berikutnya, hal ini menyebabkan

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas; Kementerian Keuangan; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Kementerian Agama;

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana gejala yang nampak pada seorang pemuda yang kurang memiliki Self Control?, (2) Bagaimana Proses Bimbingan

[r]