• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT. PUTUSAN Nomor : 001/X/KI-SB-PS-A/ IDENTITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT. PUTUSAN Nomor : 001/X/KI-SB-PS-A/ IDENTITAS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT

PUTUSAN

Nomor : 001/X/KI-SB-PS-A/2016 1. IDENTITAS

[1.1] Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang menerima, memeriksa dan memutus Sengketa Informasi Publik dengan Nomor Register 001/REG-PSI/KI-SB/IX/2016 yang diajukan oleh :

Nama : Arwin Haryanto

Alamat : Dusun Jombang, Desa Sugih Waras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.

Selanjutnya disebut sebagai Pemohon, Terhadap

Nama : Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan (PKP2B) Provinsi Sulawesi Barat

Alamat : Jl. Abd Malik Pattana Endeng, Kompleks Perkantoran Gubernur, Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Selanjutnya disebut sebagai Termohon.

[1.2] Telah membaca Permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Pemohon;

Telah mendengar keterangan Termohon; Telah memeriksa bukti-bukti Pemohon; Telah memeriksa bukti-bukti Termohon;

(2)

2. DUDUK PERKARA A. Pendahuluan

[2.1] Bahwa pada tanggal 14 September 2016, Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat, yang diterima kepaniteraan dan diberi Registrasi Sengketa Nomor: 001/REG-PSI/KI-SB/IX/2016.

Kronologis

[2.2] Bahwa pada tanggal 11 Juli 2016 Pemohon telah mengajukan permohonan permintaan informasi melalui surat ter tanggal 11 Juli 2016, yang ditujukan kepada Satuan Kerja PKP2B Provinsi Sulawesi Barat, selanjutnya telah diterima oleh atas nama Hamid. Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon yaitu :

a. dokumen DED lokasi lapangan Gaswon, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar;

b. dokumen Kontrak Revitalisasi Lapangan Gaswon, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar Tahap I dan dokumen serah terima penyelesaian tahap I; dan

c. dokumen Kontrak tahap II Revitalisasi lapangan Gaswon, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.

[2.3] Bahwa permohonan informasi yang diajukan Pemohon sebagaimana diuraikan pada paragraf [2.2] hingga batas waktu yang ditentukan, tidak mendapatkan tanggapan dari Termohon, kemudian Pemohon mengajukan surat keberatan kepada Satuan Kerja PKP2B Provinsi Sulawesi Barat yang diterima oleh atas nama Nelly, pada tanggal 11 Agustus 2016;

[2.4] Bahwa hingga berakhirnya jangka waktu untuk memberikan tanggapan atas keberatan Pemohon sebagaimana dimaksud pada paragraf [2.3], Termohon juga tidak memberikan tanggapan sehingga pada tanggal 14 September 2016 Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian Sengkta Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat, yang diterima kepaniteraan pada tanggal

(3)

yang sama dan selanjutnya diberi Registrasi Sengketa Nomor: 001/REG-PSI/KI-SB/IX/2016;

[2.5] Bahwa terhadap Sengketa Informasi a quo telah diadakan persidangan pertama pada tanggal 3 Oktober 2016 yang dihadiri oleh Pemohon dan tidak dihadiri oleh Termohon, selanjutnya untuk memberi kesempatan kepada Termohon kembali dilakukan pemanggilan oleh Panitera dan persidangan dilanjutkan pada tanggal 19 oktober 2016, dihadiri oleh Pemohon dan Termohon dalam hal ini Kepala Satker PKP2B atas nama Muhammad Nur Dadjwi dan dalam persidangan ini telah diadakan pemeriksaan awal yang intinya memeriksa legal standing Termohon;

Alasan atau Tujuan Permohonan Informasi Publik

[2.6] Bahwa Pemohon mengajukan permohonan Informasi Publik atas perkara a quo dalam rangka untuk melakukan fungsi kontrol dalam pelaksanaan pembangunan;

Alasan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi

[2.7] Bahwa Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik dalam perkara a quo karena Termohon tidak menanggapi surat permohonan informasi dan keberatan Pemohon ;

Petitum

[2.8] Pemohon memohon kepada Majelis Komisi Informasi agar memerintahkan kepada Termohon untuk membuka informasi yang dimohonkan oleh Pemohon dan memutus perkara a quo sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

(4)

B. Alat Bukti

Keterangan Pemohon

[2.8] Menimbang bahwa dalam permohonan Penyelesaian Sengketa yang diajukan oleh Pemohon terhadap perkara a quo secara tertulis telah menyampaikan hal-hal sebagai berikut ;

1. Menyatakan keberatan dengan sikap Satuan Kerja PKP2B Provinsi Sulawesi Barat terhadap permohonan informasi yang Pemohon ajukan atau kirim;

2. Surat Pemohon terkirim pada tanggal 11 juli 2016, namun hingga lebih dari 10 hari kerja sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, permintaan tersebut tidak ditanggapi atau diabaikan oleh pihak Satuan Kerja PKP2B Provinsi Sulawesi Barat;

3. Bahwa dalam persidangan, Pemohon telah menanyakan langsung kepada Termohon, apakah kegiatan Satuan Kerja ini kalau ke pusat, apakah hanya melapor saja dan dijawab oleh Termohon, betul;

Surat-Surat Pemohon

[2.9] Bahwa Pemohon telah mengajukan surat-surat sebagai berikut : P-1 Surat Permohonan Informasi Publik

P-2 Tanda Terima Permohonan Informasi P-3 Surat Keberatan

P-4 Tanda terima pengajuan keberatan ke Badan Publik

P-5 Foto Copy Kartu Tanda Penduduk atas nama Arwin Haryanto

P-6 Surat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Polewali Mandar ke ketua Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan.

(5)

Keterangan Termohon

[2.10] Menimbang bahwa didalam persidangan Termohon menyampaikan keterangan sebagai berikut :

1. Bahwa secara kelembagaan Satuan Kerja PKP2B yang terbentuk sejak tahun 2006, tidak dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Barat tetapi langsung dibawahi oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Ditjen Cipta Karya, dengan istilah satuan non vertikal tertentu yang terdiri dari lima direktorat, yakni direktorat keterpaduan pemukiman, direktorat penataan kawasan pemukiman, direktorat penataan lingkungan pemukiman, direktorat penataan bangunan, penataan sistem air bersih, namun pada tahun 2015 ada penggabungan, salah satunya adalah Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan yang dipimpin oleh Termohon, termasuk surat keputusan pengangkatan pejabat, seluruhnya di Kementerian;

2. Bahwa pengelolaan administrasi dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya di Kementerian Pekerjaan Umum, walaupun semua data secara fisik ada pada Satuan Kerja PKP2B namun secara berkala dilaporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum, selain itu menurut Termohon bahwa dokumen-dokumen yang diminta oleh Termohon adalah rahasia negara yang hanya boleh diminta oleh penegak hukum dan tim Inspektorat ;

3. Bahwa semua anggaran Satuan Kerja PKP2B Provinsi Sulawesi Barat bersumber dari APBN dan Kepala Satuan Kerja hanya bertindak selaku kuasa pengguna anggaran;

Surat-Surat Termohon

[2.11] Bahwa Termohon telah mengajukan surat-surat sebagai berikut ;

T-1 Foto Copy Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 120/KPTS/2015 tentang pengangkatan atasan pejabat perbendaharaan dan pejabat perbendaharaan satuan kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat.

(6)

T-2 Foto Copy Struktur Organisasi SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi.

3. PERTIMBANGAN HUKUM

[3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah mengenai permohonan penyelesaian sengketa informasi publik, sebagaimana diatur pasal 35 ayat (1) huruf c, Undang-undang No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, juncto pasal 5 huruf b, Pasal 13, dan Pasal 36 ayat (1) dan (2), Peraturan Komisi Informasi No.1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik;

[3.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok Permohonan, Majelis Komisioner terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat untuk memeriksa dan

menjatuhkan putusan terhadap permohonan a quo ; 2. Kedudukan hukum Pemohon dan Termohon ;

Bahwa terhadap kedua hal tersebut diatas, Majelis Komisioner berpendapat sebagai berikut :

A. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat

[3.3] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5, Pasal 26 ayat (1) huruf a, Pasal 27 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, Pasal 35 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, juncto Pasal 5 huruf b dan Pasal 6 ayat (2), Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, yang pada pokoknya mengatur Komisi Informasi berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik.

[3.4] Menimbang bahwa permohonan a quo merupakan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyangkut tidak ditanggapinya permintaan

(7)

informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, juncto Pasal 5 huruf b, Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

[3.5] Menimbang Pasal 27 ayat (3) UU KIP yang menyatakan Kewenangan Komisi Informasi Provinsi meliputi kewenangan penyelesaian sengketa yang menyangkut Badan Publik tingkat provinsi yang bersangkutan.

[3.6] Menimbang Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyatakan :

1. Komisi Informasi Pusat berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik Pusat.

2. Komisi Informasi Provinsi berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik tingkat provinsi.

[3.7] Menimbang penjelasan Pasal 6 ayat (2) Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik menyatakan : yang dimaksud dengan Badan Publik provinsi adalah Badan Publik yang lingkup kerjanya mencakup provinsi setempat atau lembaga tingkat provinsi dari suatu lembaga yang hierarkis. Sebagai Contoh: Pemerintah Provinsi, DPRD Provinsi, Pengadilan tingkat banding, Kepolisian Daerah, Komando Daerah Militer, BUMD tingkat provinsi, Partai Politik tingkat provinsi, organisasi non pemerintah tingkat provinsi, Rumah Sakit Umum Daerah tingkat provinsi, atau lembaga tingkat provinsi lainnya.

[3.8] Menimbang bahwa Pemohon telah mengajukan Permohonan Informasi ke Satuan Kerja PKP2B, telah diterima dan didaftarkan oleh kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 14 September 2016, selanjutnya diberi Registrasi Sengketa Nomor: 001/REG-PSI/KI-SB/IX/2016.

(8)

[3.9] Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Termohon dalam hal ini Kepala Satuan Kerja PKP2B atas nama Muhammad Nur Dadjwi, ST di persidangan yang pada pokoknya menerangkan bahwa secara kelembagaan Satuan Kerja PKP2B sejak terbentuknya pada tahun 2006, tidak dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi tetapi langsung dibawahi oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Ditjen Cipta Karya, dengan istilah satuan non vertikal tertentu yang terdiri dari lima direktorat, yakni direktorat keterpaduan pemukiman, direktorat penataan kawasan pemukiman, direktorat penataan lingkungan pemukiman, direktorat penataan bangunan, penataan sistem air bersih, namun pada tahun 2015 ada penggabungan, salah satunya adalah Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan yang dipimpin oleh Termohon, termasuk surat keputusasn pengangkatan pejabat yang seluruhnya di keluarkan oleh Kementerian.

[3.10] Menimbang bahwa untuk mendukung dalil dan keterangan Termohon sebagaimana paragraf [3.9] di atas, Termohon telah mengajukan alat bukti sebagai berikut :

T-1 Foto Copy Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor. 120/KPTS/2015 tentang Pengangkatan atasan pejabat perbendaharaan dan pejabat perbendaharaan satuan kerja di lingkungan kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

T-2 Foto Copy Struktur Organisasi SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi.

[3.11] Menimbang bahwa Majelis Komisioner yang telah menganalisis antara keterangan Termohon yang menyatakan bahwa secara kelembagaan Satuan Kerja PKP2B yang terbentuk sejak tahun 2006, tidak dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum tetapi langsung dibawahi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dibawahi Ditjen Cipta Karya, dengan istilah satuan non vertikal tertentu yang terdiri dari

(9)

lima direktorat, yakni direktorat keterpaduan pemukiman, direktorat penataan kawasan pemukiman, direktorat penataan lingkungan pemukiman, direktorat penataan bangunan, penataan sistem air bersih, namun pada tahun 2015 ada penggabungan, salah satunya adalah satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan yang dikepalai oleh Termohon, termasuk SK pengangkatan pejabat semua di keluarkan oleh Kementerian, dihubungkan dengan alat bukti yang diajukan oleh Termohon vide bukti T-1 dan T-2, telah bersesuaian.

[3.12] Bahwa berdasarkan pertimbangan pada paragraf [3.10] Termohon merupakan bagian unit kerja dari Badan Publik pusat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan Pasal 6 ayat (1) Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

[3.13] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menyatakan Kewenangan Komisi Informasi Provinsi meliputi kewenangan penyelesaian sengketa menyangkut Badan Publik tingkat provinsi yang bersangkutan, Jo Pasal 6 ayat (2) Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, maka selanjutnya Majelis Komisioner berpendapat bahwa Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat tidak berwenang memeriksa dan menjatuhkan putusan terhadap permohonana a quo.

B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon

[3.14] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 12, Pasal 35 ayat (1) huruf c, pasal 36 ayat (1), Pasal 37 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik juncto Pasal 1 angka 8, Pasal 30 ayat (1) huruf c, Pasal 30 ayat (2) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik, juncto Pasal 1 angka 6, Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 7 dan pasal 8 dari Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang

(10)

Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, pada pokoknya Pemohon merupakan Pemohon Informasi Publik yang telah mengajukan permohonan penyelesaian sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat setelah terlebih dahulu menempuh upaya keberatan kepada Termohon. [3.15] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan :

1. Pada tanggal 11 Juli 2016 Pemohon telah mengajukan permohonan informasi melalui surat tertanggal 11 Juli 2016, yang ditujukan kepada Satuan Kerja PKP2B Provinsi Sulawesi Barat, selanjutnya telah diterima oleh atas nama Hamid. Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon yaitu :

a. Dokumen DED lokasi lapangan Gaswon, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar ;

b. Dokumen Kontrak Revitalisasi Lapangan Gaswon, Kecamatan Wonomulyo, Kabupten Polewali Mandar Tahap I dan dokumen serah terima penyelesaian tahap I ; dan

c. Dokumen Kontrak tahap II Revitalisasi lapangan Gaswon, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Bukti P-1,P-2);

2. Bahwa benar permohonan informasi yang diajukan sampai batas waktu yang ditentukan, tidak mendapatkan jawaban dari Termohon, kemudian Pemohon mengajukan surat keberatan kepada Satuan Kerja PKP2B Provinsi Sulawesi Barat yang diterima oleh atas nama Nelly pada tanggal 11 Agustus 2016 (Bukti P-3 dan P-4);

3. Bahwa benar hingga berakhirnya jangka waktu untuk memberikan tanggapan atas keberatan Pemohon, Termohon tidak memberikan tanggapan, sehingga pada tanggal 14 September 2016, Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat, yang diterima kepaniteraan dan selanjutnya diberi Registrasi Sengketa Nomor: 001/REG-PSI/KI-SB/IX/2016.

(11)

[3.16] Menimbang berdasarkan Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menyatakan bahwa Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

[3.17] Menimbang berdasarkan Pasal 1 angka 7 Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, yang menyatakan, Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnya disebut Pemohon adalah Pemohon atau Pengguna Informasi Publik yang mengajukan Permohonan kepada Komisi Informasi.

[3.18] Menimbang berdasarkan Pasal 11 ayat (1) huruf a Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyatakan Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan Permohonan sebagai berikut:

A. identitas Pemohon yang sah, yaitu :

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang sah, membuktikan Pemohon adalah warga negara Indonesia; atau

2. Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum.

3. Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang.

[3.19] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.12] sampai dengan paragraf [3.16] tersebut, Majelis Komisioner berpendapat bahwa Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

(12)

C. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Termohon

[3.20] Menimbang Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yang menyatakan Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat dan/atau luar negeri.

[3.21] Menimbang Pasal 1 angka 8 Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyatakan:

Termohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnya disebut Termohon adalah badan publik yang diwakili oleh Pimpinan Badan Publik, atasan PPID, atau pejabat yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian sengketa di Komisi Informasi.

[3.22] Menimbang Pasal 27 huruf b Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, pada pokoknya menyatakan bahwa Persidangan dilakukan untuk memeriksa keterangan Termohon atau kuasanya.

[3.23] Menimbang Pasal 35 ayat (1) huruf b Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, yang menyatakan Ketua Majelis Komisioner membuka persidangan dengan menyatakan sidang terbuka untuk umum dan memeriksa identitas para pihak atau kuasanya.

[3.24] Menimbang penjelasan Pasal 6 ayat (1) Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, yang menjelaskan bahwa :

(13)

yang dimaksud dengan Badan Publik pusat adalah Badan Publik yang lingkup kerjanya bersifat Nasional atau lembaga tingkat pusat dari suatu lembaga yang hierarkis. Contoh: Kementerian, MPR, DPR, Mahkamah Agung, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Partai Politik tingkat pusat, organisasi non pemerintah tingkat pusat, BUMN, atau lembaga negara lain di tingkat pusat.

[3.25] Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Termohon dalam hal ini Kepala Satuan Kerja PKP2B atas nama Muhammad Nur Dadjwi, ST di persidangan yang pada pokoknya menerangkan bahwa secara kelembagaan Satker PKP2B sejak terbentuknya pada tahun 2006, tidak dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi tetapi langsung dibawahi oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Ditjen Cipta Karya, dengan istilah satuan non vertikal tertentu yang terdiri dari lima direktorat, yakni direktorat keterpaduan pemukiman, direktorat penataan kawasan pemukiman, direktorat penataan lingkungan pemukiman, direktorat penataan bangunan, penataan sistem air bersih, namun pada tahun 2015 ada penggabungan, dimana salah satunya adalah satuan kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan yang dipimpin oleh Termohon, termasuk surat keputusan pengangkatan pejabat yang seluruhnya di keluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

[3.26] Bahwa berdasarkan pertimbangan Majelis Komisioner pada paragraf [3.11] juncto pertimbangan Majelis Komisioner pada paragraf [3.12], Majelis Komisioner berpendapat bahwa Termohon memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) sebagai Badan Publik pusat.

[3.27] Menimbang berdasarkan Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyatakan :

(1) Pada hari pertama sidang, Majelis Komisioner memeriksa : a. kewenangan Komisi Informasi;

(14)

b. kedudukan hukum (legal standing) Pemohon untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi; dan

c. kedudukan hukum Termohon sebagai Badan Publik didalam sengketa informasi; dan

d. batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi. (2) Dalam hal permohonan tidak memenuhi salah satu ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Majelis Komisioner dapat menjatuhkan putusan sela untuk menerima ataupun menolak permohon.

[3.28] Menimbang Surat Edaran Komisi Informasi Pusat Nomor : 02/KIP-SE/VI/2014 tentang tindak lanjut penyelesaian sengketa informasi publik atas putusan penolakan karena tidak terpenuhinya kewenangan relatif, yang menyatakan : Pada pemeriksaan awal proses penyelesaian Sengketa Informasi Publik, salah satu hal yang diperiksa oleh Komisi Informasi adalah kewenangan Komisi Informasi. Kewenangan terdiri atas kewenangan absolut dan kewenangan relatif. Kewenangan absolut merupakan kewenangan untuk menyelesaikan Sengketa Informasi Publik. Kewenangan relatif merupakan kewenangan penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik pusat dan Badan Publik tingkat provinsi dan/atau Badan Publik tingkat kabupaten/kota.

Putusan yang menyatakan menolak permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik karena tidak terpenuhinya kewenangan relatif, tidak menghilangkan hak Pemohon untuk memperoleh kepastian dan jaminan hukum atas penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Pemohon penyelesaian Sengketa Informasi Publik dapat mengajukan kembali permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi yang sesuai kewenangan relatifnya.

Sehubungan dengan hal-hal di atas, seluruh Komisi Informasi harap memperhatikan:

(15)

1. Menerima permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik atas putusan penolakan karena tidak terpenuhinya kewenangan relatif sesuai Pasal 36 ayat (1) butir a Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

2. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) huruf c dan huruf d pada Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

3. Permohonan sebagaimana disebut pada angka 1 (satu) diajukan oleh Pemohon selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah putusan penolakan berkekuatan hukum tetap.

4. Pemohon wajib menyertakan salinan putusan penolakan yang telah dijatuhkan oleh Komisi Informasi sebelumnya dan kelengkapan berkas permohonan lainnya.

4. KESIMPULAN

[4.1] Berdasarkan seluruh uraian dan fakta hukum diatas, Majelis Komisioner berkesimpulan :

[1] Komisi Informasi Sulawesi Barat tidak berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo;

[2] Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan dalam perkara a quo;

[3] Termohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) sebagai Badan Publik Pusat dalam perkara a quo;

5. AMAR PUTUSAN

(16)

[5.2] Pemohon dapat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi ke Komisi Informasi Pusat selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah putusan penolakan diterima atau berkekuatan hukum tetap.

Demikian diputuskan dalam rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner oleh Rahmat, S.H., M.H. selaku Ketua merangkap Anggota, Andry Pramono, S.Sos dan Andi Fachriady Kusno, S.T. masing-masing sebagai anggota, pada hari Selasa, tanggal 20 Oktober 2016 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 2 November 2016 oleh Majelis Komisioner yang nama-namanya tersebut di atas dengan didampingi oleh Drs Suardi Mappeabang sebagai Panitera serta dihadiri oleh Pemohon dan tanpa dihadiri oleh Termohon.

KETUA MAJELIS ( RAHMAT, SH, MH ) ANGGOTA MAJELIS

( ANDRI PRAMONO, S.Sos )

ANGGOTA MAJELIS ( ANDI FACHRIADY KUSNO, ST ) PANITERA

( Drs SUARDI MAPPEABANG )

Referensi

Dokumen terkait

Maksudnya, jika kata yang terhitung 100 tidak jatuh di ujung kalimat maka akan dihitung dalam bentuk desimal (perpuluhan). Cara melakukan persepuluh adalah jumlah

(2) Dalam hal permohonan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis, Pemohon mengisi formulir permohonan Informasi Publik sesuai

Maka dari itu, pada Tugas Akhir ini dirancang sebuah sistem presensi telapak tangan dengan memanfaatkan webcam dalam pengambilan citra untuk kemudian diolah menggunakan

TAM mengasumsikan bahwa penerimaan teknologi informasi oleh individu dipengaruhi oleh dua variabel utama yaitu: persepsi mengenai kegunaan atau perceived of usefulness (PU)

[2.3] Bahwa hingga batas waktu yang ditentukan dalam memberikan jawaban/tanggapan informasi yang dimohonkan oleh Pemohon, Sekretaris Desa Bumiayu Kecamatan

[2.1] Menimbang bahwa Pemohon telah menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Banten pada tanggal 11 Juli 2012,

Pemberian hukuman pada anak didik memiliki keuntungan antara lain dapat menghentikan dengan segera tingkah laku anak didik yang menyimpang, memberi petunjuk kepada anak didik

[2.4] Bahwa terhadap Surat Keberatan sebagaimana yang diuraikan pada paragraf [2.3] tidak mendapat tanggapan dari Termohon, kemudian Pemohon mengajukan permohonan