• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN. Nomor : 017/XI/KI-SB/PS-A/ IDENTITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN. Nomor : 017/XI/KI-SB/PS-A/ IDENTITAS"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT

PUTUSAN

Nomor : 017/XI/KI-SB/PS-A/2018

1. IDENTITAS

[1.1] Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang menerima, memeriksa dan menjatuhkan putusan dalam Sengketa Informasi Publik dengan Nomor Registrasi : 010/REG-PSI/KI-SB/VI/2018yang diajukan oleh :

Nama : Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan (AMPERAK).

Alamat : Jl. H. Abdullah Umur No 11b Kelurahan Sidodadi Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.

Dalam persidangan di wakili oleh Arwin Haryanto Sebagai Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan, Selanjutnya disebut sebagai Pemohon,

Terhadap

Nama : Badan Permusyawaratan Desa Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.

Alamat : Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.

Selanjutnya disebut sebagai Termohon.

[1.2] Telah membaca permohonan Pemohon;

Telah mendengar keterangan Pemohon;

Telah memeriksa surat-suratPemohon;

(2)

2

2. DUDUK PERKARA A. Pendahuluan

[2.1] Bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik pada tanggal 21 Juni 2018 yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat tanggal 25 Juni 2018dengan registrasi Sengketa Nomor: 010/REG-PSI/KI-SB/VI/2018.

Kronologi

[2.2] Bahwa Pemohon mengajukan permohonan informasi kepada Sekretaris Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 Maret 2018 yang diterima pada tanggal 2 April 2018 atas nama Ekawati. Adapun salinan informasi yang dimohonkan Pemohon adalah:

1. Berita Acara Musrembang `Desa Tahun 2015, 2016, dan tahun 2017 terkait dengan Pembelian LPJU.

2. Hasil putusan Musrembang Desa terkait dengan LPJU tahun 2015, 2016, dan tahun 2017.

[2.3] Bahwa hingga batas waktu yang ditentukan dalam memberikan jawaban/tanggapan informasi yang dimohonkan oleh Pemohon, Sekretaris Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar tidak memberikan tanggapan, sehingga pada tanggal 23 april 2018 Pemohon mengajukan keberatan atas tidak di tanggapinya permohonan permintaan informasi kepada Termohon yang di terima pada tanggal yang sama dengan Tanggal surat Keberatan Pemohon atas nama Ekawati.

[2.4] Bahwa hingga batas waktu yang ditentukan dalam memberikan jawaban/tanggapankeberatan yang dimohonkan oleh Pemohon, Termohon tidak memberikan tanggapan, sehingga pada tanggal 21 Juni 2018 Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang di terima pada tanggal 25 Juni 2018 dengan Registrasi Sengketa nomor: 010/REG-PSI/KI-SB/VI/2018.

(3)

3

[2.5] Bahwa terhadap sengketa a quo, telah di lakukan rangkaian persidangan pada waktu sebagai berikut:

1. Persidangan Tanggal31 Juli 2018 dengan agenda Pemeriksaan Awal yang dihadiri Pemohon, namun tidak dihadiri Termohon.

2. Persidangan Tanggal 14 Agustus 2018, dengan agenda Lanjutan Pemeriksaan Awal yang dihadiri Pemohon, namun tidak dihadiri Termohon.

3. Persidangan Tanggal 4 September 2018, dengan agenda Pemeriksaan Alat Bukti yang dihadiri Pemohon, namun tidak dihadiri Termohon.

4. Pemeriksaaan Setempat Tanggal 18 September 2018 di kantor Pemohon yangtidak dihadiri Pemohon.

5. Persidangan Tanggal 6 November 2018, dengan agenda Kesimpulan yang dihadiri Pemohon, namun tidak dihadiri Termohon.

Alasan atau Tujuan Permohonan Informasi Publik

[2.6] Bahwa alasan atau tujuan Pemohon mengajukan Permohonan Informasi Publik atas perkara a quoadalah untuk diketahui informasi yang dimohonkan dan sebagai bentuk partisipasi dalam pengawasan masyarakat.

Alasan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik

[2.7]Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik atas perkara a quo karena keberatan yang diajukan Pemohon tidak mendapat tanggapan dari Termohon.

Petitum

[2.8] Pemohon meminta kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat untuk memutus dengan membuka informasi yang dimohonkan Pemohon.

B. Alat Bukti

Keterangan Pemohon

[2.9] Menimbang bahwa dalam persidangan, Pemohon telah menyampaikan keterangan sebagai berikut :

(4)

4

1. Bahwa Pemohon mengajukan permohonan permintaan informasi kepada Sekretaris Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 Maret 2018 yang diterima pada tanggal 2 April 2018 atas nama Ekawati.

2. Bahwa Pemohon menyatakan pengajuan keberatan atas tidak ditanggapinya permohonan permintaan informasi kepada Termohon yang diterima pada tanggal 23 April 2018 atas nama Ekawati.

3. Bahwa Pemohon menyatakan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang di terima Panitera pada tanggal 25 Juni 2018.

4. Bahwa Pemohon menyatakan informasi yang dimohonkan digunakan ntuk mengontrol pembangunan di desa sebagai tanggung jawab lembaga dikarenakan berdasarkan pengamatan terkait pengadaaan LPJU berjalan tidak efektif.

5. Bahwa Pemohon menyatakan Termohon pernah menyampaikan via komunikasi lisan terkait informasi yang dimohonkan agar meminta informasi terebut ke Inspektorat Kabupaten Polewali Mandar.

6. Bahwa Pemohon menyatakan telah sering melakukan konfirmasi kepada Termohon terkait informasi yang dimohonkan namun Termohon tidak pernah menanggapi permohonan informasi tersebut.

Surat-Surat Pemohon

[2.10] Bahwa Pemohon telah mengajukan surat-surat sebagai berikut :

Surat P-1 Foto copy Surat Permohonan Informasi Publik yang ditujukan kepada Sekretaris Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 Maret 2018 yang diterima pada tanggal 2 April 2018 atas nama Ekawati.

Surat P-2 Foto copy tanda terima surat Permohonan Informasi Publik yang ditujukan kepada Sekretaris Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo

(5)

5

Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 Maret 2018 yang diterima pada tanggal 2 April 2018 atas nama Ekawati.

Surat P-3 Fotocopy surat Keberatan yang ditujukan kepada Kepala Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 April 2018 yang diterima pada tanggal yang sama atas nama Ekawati.

Surat P-4 Fotocopy tanda terima surat Keberatan yang ditujukan kepada Kepala Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 April 2018 yang diterima pada tanggal yang sama atas nama Ekawati.

Surat P-5 Foto copy surat Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang ditujukan kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat tertanggal 21 Juni 2018.

Surat P-6 Foto copy Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Lembaga Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia.

Surat P-7 Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Arwin Haryanto dengan Nomor KTP 7604030902760001 dengan alamat Dusun Jombang, Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.

Keterangan Termohon

[2.11] Menimbang bahwa dalam persidangan tanggal 31 Juli 2018, tanggal 14 Agustus 2018, tanggal 4 September 2018, tanggal, 6 November 2018

Termohon tidak hadir.

(6)

6 Surat-Surat Termohon

[2.12] Menimbang bahwa Termohon tidak mengajukan surat-surat sebagai alat bukti

Pemeriksaaan Setempat

[2.13] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan yang tidak dibantahkan olehPemohon sehingga menjadi fakta hukum, bahwa informasi yang menjadi pokok permohonan dalam sengketa a quo sebagaimana disebutkan pada paragraf [2.2]. Guna mendapatkan bukti lain yang relevan, maka pada tanggal 18 September 2018, Majelis Komisioner melakukan Pemeriksaan Setempat di Kantor Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandaryang dihadiri Termohon dan tidak dihadiri Pemohon. Dalam Pemeriksaan Setempat, terungkap fakta sebagai berikut:

1. Bahwa Berita Acara Musrembang Desa Tahun 2016 dan 2017, dan terkait pembelian LPJU dikuasai Termohon.

2. Bahwa Pemerintah Desa Bumiayu tidak merencanakan Pengadaan LPJU Tahun 2015.

3. Bahwa Pengadaan Lampu Jalan Tenaga Surya di Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar dalam proses Penyidikan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Makassar.

3. PERTIMBANGAN HUKUM

[3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah mengenai Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, sebagaimana diatur pasal 35 ayat (1) huruf c, Undang-undang No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,selanjutnya disebut UU KIP,juncto pasal 5 huruf b Pasal 13 dan Pasal 36 ayat (1) dan (2) Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, selanjutnya disebut

(7)

7

Perki No 1 Tahun 2013, yaitu dengan alasan permintaan informasi tidak di tanggapi.

[3.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok permohonan, berdasarkan pasal 36 ayat (1) Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP, Majelis Komisioner terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat untuk memeriksa dan menjatuhkan putusan terhadap permohonan a quo ;

2. Kedudukan hukum (legal standing) Pemohon untuk mengajukan mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik ;

3. Kedudukanhukum (legal standing) Termohon sebagai Badan Publik dalam penyelesaian sengketa informasi publik ;

4. Batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik.

Bahwa terhadap keempat hal tersebut, Majelis Komisioner mempertimbangkan dan memberikan pendapat sebagai berikut :

A. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat

[3.3] Menimbang bahwa Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat memiliki dua kewenangan yaitu Kewenangan Absolut dan Kewenangan Relatif.

Kewenangan Absolut

[3.4]Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 4 UU KIP dinyatakan:

Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-UndangKIP dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layananinformasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atauajudikasi nonlitigasi.

[3.5] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5 UU KIP, juncto Pasal 1 angka 3 Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP dinyatakan:

(8)

8

Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara badan publik danpengguna informasi publik yang berkaitan dengan hak memperoleh dan menggunakaninformasi berdasarkan perundang-undangan.

[3.6] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 2 UU KIP dinyatakan bahwa:

Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelengaraan Badan Publik lainnya yang sesuai dengan Undang-undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

[3.7] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan : Pasal 22 UU KIP:

Ayat (1)

Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan permintaan untuk memperoleh Informasi Publik kepada badan Publik terkait secara tertulis atau tidak tertulis.

Ayat (7)

Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Badan Publik yang bersangkutan wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis yang berisikan :

a. informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya ataupun tidak;

b. Badan Publik wajib memberitahukan Badan Publik yang menguasai informasi yang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada di bawah penguasaannya dan Badan Publik yang menerima permintaan mengetahui keberadaan informasi yang diminta;

(9)

9

c. penerimaan atau penolakan permintaan dengan alasan yang tercantum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17;

d. dalam hal permintaan diterima seluruhnya atau sebagian dicantumkan materi informasi yang akan diberikan;

e. dalam hal suatu dokumen mengandung materi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, maka informasi yang dikecualikan tersebut dapat dihitamkan dengan disertai alasan dan materinya;

f. alat penyampai dan format informasi yang akan diberikan; dan/atau g. biaya serta cara pembayaran untuk memperoleh informasi yang

diminta.

Ayat (8)

Badan Publik yang bersangkutan dapat memperpanjang waktu untuk mengirimkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7), paling lambat 7 (tujuh) hari kerja berikutnya dengan memberikan alasan secara tertulis.

Pasal 26 ayat (1) huruf a UU KIP

Komisi Informasi bertugas menerima, memeriksa, dan memutus permohonan penyelesaian Sengketa InformasiPublik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi yang diajukan oleh setiapPemohon Informasi Publik berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang KIP.

Pasal 36 UU KIP:

(1) Keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah ditemukannya alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1).

(10)

10

(2) Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis

Pasal 37 ayat (2) UU KIP

Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2)

Pasal 38 ayat (1) UU KIP

Komisi Informasi Pusat dan Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasikabupaten/kota harus mulai mengupayakan penyelesaian Sengketa Informasi Publikmelalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi paling lambat 14 (empat belas) hari kerjasetelah menerima permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

[3.8] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP dinyatakan bahwa:

Penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Komisi Informasi dapatditempuh apabila:

a. pemohon tidak puas terhadap tanggapan atas keberatan yang diberikan oleh atasan PPID; atau

b. pemohon tidak mendapatkan tanggapan atas keberatan yang telahdiajukan kepada atasan PPID dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)hari kerja sejak keberatan diterima oleh atasan PPID.”

[3.9] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan dan fakta persidangan, Pemohon telah menempuh mekanisme untuk memperoleh informasi dan mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik sebagai berikut :

(11)

11

a. Pemohon telah mengajukan permohonan informasi kepada Sekretaris Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 Maret 2018 yang diterima pada tanggal 2 April 2018.

b. Pemohon telah mengajukan keberatan kepada Kepala Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 April yang diterima pada tanggal yang sama dengan surat Permohonan Informasi.

c. Pemohon telah mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat tertanggal 21 Juni 2018 yang diterima dan diregistrasi tanggal 25 Juni 2018 dengan registrasi Sengketa Nomor: 010/REG-PSI/KI-SB/VI/2018.

[3.10] Menimbang bahwa berdasarkan uraian paragraf [3.4] sampai paragraf [3.9], Majelis berpendapat bahwa sengketa a quoberada dalam kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat dan oleh karenanya Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa a quo.

Kewenangan Relatif

[3.11] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat (3) UU KIP dinyatakan:

Kewenangan Komisi Informasi provinsi meliputi kewenangan penyelesaian sengketa yangmenyangkut Badan Publik tingkat provinsi yang bersangkutan.”

[3.12] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (4) Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP dinyatakan:

Dalam hal Komisi Informasi Kabupaten/Kota belum terbentuk,kewenangan menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yangmenyangkut Badan Publik tingkat kabupaten/kota dilaksanakan olehKomisi Informasi Provinsi.

(12)

12

[3.13] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 3 UU KIP yang dinyatakan:

Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsidan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atauseluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atauAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat,dan/atau luar negeri.

[3.14]Menimbang bahwa pada bagian penjelasanPasal 6 ayat(3) Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIPdinyatakan:

Yang dimaksud dengan Badan Publik kabupaten/kota adalah BadanPublik yang lingkup kerjanya mencakup kabupaten/kota setempat atau lembaga tingkat kabupaten/kota dari suatu lembaga yanghierarkis. Contoh:

Pemerintah Kabupaten/Kota, DPRDkabupaten/kota, Pengadilan tingkat pertama, Komando DistrikMiliter, BUMD tingkat kabupaten/kota, Partai Politik tingkat kabupaten/kota, organisasi non pemerintah tingkat kabupaten/kota, RSUD tingkat kabupaten/kota, atau lembaga tingkat kabupaten/kota lainnya.

[3.15] Menimbang bahwa berdasarkan Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menyebutkan :

Pasal 1

BadanPermusyawaratan Desa atau yangdisebut dengan namalain adalah lembaga yangmelaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakildari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

(13)

13 Pasal 55

Badan permusyawaratan Desa, mempunyai fungsi:

a. membahasdan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersamaK epala Desa;

b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa

Pasal 56

(1) Anggota Badan Permusyawaratan Desa merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis.

(2) Masa keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji.

(3) Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.

[3.16] Menimbang bahwa Termohon adalah Badan Permusyawaratan Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar yang berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa Pasal 32 disebutkan bahwa:

Badan Permusyawaratan Desa bertugas:

1. menggali aspirasi masyarakat;

2. menampung aspirasi masyarakat;

3. mengelola aspirasi masyarakat;

4. menyalurkan aspirasi masyarakat;

5. menyelenggarakan musyawarah BPD;

6. menyelenggarakan musyawarah Desa;

7. membentuk panitia pemilihan Kepala Desa;

(14)

14

8. menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan Kepala Desa antarwaktu;

9. membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa;

10. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa;

11. melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

12. menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah Desa dan lembaga Desa lainnya; dan

13. melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

[3.17] Menimbang bahwa kewenangan Badan Permusyawatan Desa berdasarkan Pasal 63 Permendagri No 110 Tahun 2016 disebutkan:

BPD berwenang:

a. mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk mendapatkan aspirasi;

b. menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara lisan dan tertulis;

c. mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi kewenangannya;

d. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik;

e. menyusun peraturan tata tertib BPD;

f. menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil kepada Bupati/Wali kota melalui Camat;

g. Menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional BPD secara tertulis kepada Kepala Desa untuk dialokasikan dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa;

(15)

15 h. mengelola biaya operasional BPD;

i. mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar Kelembagaan Desa kepada Kepala Desa; dan

j. Melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

[3.18] Menimbang bahwa Pengangkatan dan peresmian keanggotaan BPD berdasarkan Pasal 14 Permendagri No 110 Tahun 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa disebutkan:

Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan keputusan Bupati/Wali kota paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan hasil pemilihan anggota BPD dari Kepala Desa.

[3.19] Menimbang bahwa laporan kinerja BPD berdasarkan Permendagri No 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa Pasal 61 ayat 3 disebutkan:

Laporan kinerja BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan secara tertulis kepada Bupati/Wali kota melalui Camat serta disampaikan kepada Kepala Desa dan forum musyawarah Desa secara tertulis dan atau lisan. [3.20] Menimbang bahwa sumber pendanaan penyelenggaraan pemerintahan desa salah satunya dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten/kota berdasarkan ketentuan Pasal 69 Permendagri No 110 Tahun 2016 yang disebutkan:

Pendanan pelaksanaan kegiatan BPD dibebankan pada:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;

c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan d. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

[3.21] Menimbang bahwa berdasarkan uraian paragraph [3.11] sampai dengan paragrap [3.20] Majelis berpendapat bahwa Termohon mempunyai tugas

(16)

16

menyelenggarakan urusan pemerintahan yang berkedudukan di desa yang merupakan bagian dari kabupaten/kota yang alokasi penganggarannya sebahagian bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, sehingga merupakan badan Publik tingkat kabupaten/kota.

[3.22 ] Menimbang bahwa berdasarkan uraian dalam paragraf [3.21], Majelis berpendapatKomisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat memiliki kewenangan relatif untuk menerima, memeriksa dan memutus sengketa a quo.

B. Kedudukan Hukum / Legal Standing Pemohon [3.23] Menimbangbahwa berdasarkan ketentuan:

Pasal 1 angka 12 UU KIP

Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesiayang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP.

Pasal 1 angka 7 Perki PPSIP

Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnyadisebut Pemohon adalah Pemohon atau Pengguna Informasi Publikyang mengajukan Permohonan kepada Komisi Informasi.

Pasal 11 ayat (1) huruf a angka 1 Perki PPSIP

Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan Permohonanberupa identitas yang sah, yaitu:

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, Paspor atau identitas lain yang sah yang dapat membuktikan Pemohon adalah Warga Negara Indonesia;

atau

2. Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum.

(17)

17

3. Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang.

[3.24] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan dan fakta persidangan yang tidak dibantahkan oleh Pemohon sehingga menjadi fakta hukum, bahwa Pemohon dalam sengketa aquo yaitu Aliansi Masyarakat peduli Kebenaran dan keadilan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 04 tertanggal 07 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Notaris Nurrahmah Tahanuddin, SH, MH yang salinan Akta Nomor 33 tertanggal 22 November 2016 yang dibuat oleh Azizah Tasman, SH., M.KN yang berkedudukan di Mamuju, yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana tersebut dalam Salinan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-0079574.AH.01.07. Tahun 2016.

[3.25] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan pemohon telah mengajukan Permohonan Informasi Publik, Pengajuan keberatan, dan Permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat sebagaimana di uraiakan pada paragraf [2.2] sampai pada paragraf [2.4] pada bagian kronologis.

[3.26] Menimbang bahwa berdasarkan uraian paragraf [3.23] sampai dengan paragraf [3.25], Majelis berpendapat bahwa Pemohon memenuhi syarat kududukan hukum (legal standing) sebagai Pemohon dalam sengketa a quo

C. Kedudukan Hukum / Legal Standing Termohon

[3.27] Menimbang bahwa kedudukan hukum Termohon dalam sengketa a quosesungguhnya telah diuraikan dan dipertimbangkan pada bagian kewenangan relatif Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat pada paragraf [3.11] sampai dengan [3.22],dimana pertimbangan tersebut berlaku secara mutatis mutandis dalam menguraikan dan mempertimbangkan kedudukan hukum Termohon.

(18)

18

[3.28] Menimbang berdasarkan paragraf [3.27], Majelis berpendapat bahwa Termohon memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) sebagai Termohon penyelesaian sengketa informasi publik dalam sengketa a quo.

D. Batas Waktu Pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi [3.29] Menimbang bahwa Pemohon telah menempuh mekanisme permohonan informasi, keberatan dan mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagai berikut:

1. Pemohon telah mengajukan permohonan informasi kepada Sekretaris Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 Maret 2018 yang diterima pada tanggal 2 April 2018.

2. Pemohon telah mengajukan keberatan kepada Kepala Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar melalui surat tertanggal 23 april 2018 yang diterima pada tanggal 23 April 2018..

3. Pemohon telah mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat tertanggal 21 Juni 2018 yang diterima dan diregistrasi tanggal 25 Juni 2018 dengan registrasi Sengketa Nomor: 010/REG-PSI/KI-SB/VI/2018.

[3.30] Menimbangbahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan : Pasal 36 ayat (2) UU KIP

Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan tanggapanatas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu palinglambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis.

Pasal 37 ayat (2) UU KIP

Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14(empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2).

(19)

19 Pasal 13 Perki PPSIP

Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak:

a. tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima oleh Pemohon;atau

b. berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja untuk atasan PPID dalam memberikan tanggapan tertulis.

[3.31] Menimbangbahwa berdasarkan fakta persidangan, Pemohon telah mengajukan permohonan informasi kepada Termohon (SuratP-1) sebagaimana diuraikandalamparagraf [3.29] angka 1.

[3.32] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan, Termohon tidak menjawab surat permohonan informasi Pemohon, kemudian Pemohon mengajukan keberatan kepada Termohon (Surat P-3) sebagaimana diuraikan dalam paragraf [3.29] angka 2.

[3.33] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan, Pemohon mengajukan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Surat P-3) sebagaimana diuraikan dalam paragraph [3.29] angka 3.

[3.34] Menimbang bahwa berdasarkan uraian paragraf [3.29] sampai paragraf [3.33] Majelis berpendapat bahwa permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang diajukan Pemohon memenuhi jangka waktu yang ditentukan UU KIP juncto Perki No. 1 Tahun 2013.

E. Pokok Permohonan.

[3.35] Menimbang bahwa dari fakta hukum, baik dalil Pemohon serta bukti surat, Majelis menemukan fakta hukum yang diakui Pemohon, sebagai berikut:

1. Fakta hukum dan dalil permohonan Pemohon yang tidak dibantahkan oleh Termohon yang tidak menggunakan kesempatan di persidangan, karenanya fakta hukum tersebut menjadi hukum bagi pemohon dan Termohon sehingga hal tersebut tidak perlu di buktikan lagi yaitu:

(20)

20

a. Pemohon telah mengajukan Permohonan permintaan Infomasi publik sebagaimana diuraian pada paragraf [2.2]

b. Pemohon telah menempuh upaya keberatan kepada Termohon sebagaimana di uraiakan pada paragraf [2.3]

c. Pemohon tidak mendapat tanggapan atas keberatan dari termohon sebagaimana diuraikan pada paragraph [2.3]

2. Pemohon pengajuan permohonan permintaan informasi kepada Termohon terkait salinan informasi tentang:

1. Berita Acara Musrembang `Desa Tahun 2015, 2016, dan tahun 2017 terkait dengan Pembelian LPJU.

2. Hasil putusan Musrembang Desa terkait dengan LPJU tahun 2015, 2016, dan tahun 2017.

F. Pendapat Majelis.

[3.36] menimbang berdasarkan fakta persidangan sebagaimana diuraikan pada paragraf [3.35] terhadap ketidakhadiran Termohon dalam persidangan setelah dipanggil secara patuh oleh Majelis Komisioner melalui Panitera.

[3.37] Menimbang bahwa berdasarkan uraian paragraph [3.36] terkait ketidakhadiran Termohon dalam persidangan, Majelis berpendapat penyelesaian sengketa a quo dapat diperiksa, dan diputus tanpa kehadiran Termohon sebagaimana ketentuan Pasal 31 Perki No 1 Tahun 2013 yang menyatakan:

Dalam hal Termohon/kuasanya tidak hadir dalam persidangan Majelis Komisioner dapat memeriksa dan memutus sengketa tanpa kehadiran Termohon.

[3.38] Menimbang bahwa berdasarkan surat permohonan informasi Pemohon di peroleh fakta bahwa informasi yang di minta sebagaimana telah di uraikan pada paragraf [3.35]

(21)

21

[3.39] Menimbang bahwa Majelis akan menilai informasi yang dimohonkan Pemohon sebagaimana di uraikan dalam paragraf [3.35] merupakan informasi yang dikecualikan atau terbuka.

[3.39] Menimbang bahwa pada prinsipnya seluruh Informasi Publik merupakan informasi yang bersifat terbuka dan Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik tersebut kepada Publik, hal ini berdasarkan ketentuan:

Pasal 1 angka 2 UU KIP

Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan UndangUndang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Pasal 7 ayat (1) UU KIP

Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan.

[3.40] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa dinyatakan:

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau yang disebut dengannama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa,Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan olehPemerintah Desa untuk menetapkan prioritas, program, kegiatan, dankebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran

(22)

22

Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran.

[3.41] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa dinyatakan:

Pasal 4 ayat (1) dan (2)

(1) Perencanaan pembangunan Desa disusun secara berjangka meliputi:

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6(enam) tahun; dan

b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana KerjaPemerintah Desa, merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangkawaktu 1 (satu) tahun.

(2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana KerjaPemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan denganPeraturan Desa.

Pasal 39

Penyusunan rancangan RKP Desa berpedoman kepada:

a. hasil kesepakatan musyawarah Desa;

b. pagu indikatif Desa;

c. pendapatan asli Desa;

d. rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintahdaerah kabupaten/kota;

e. jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD kabupaten/kota;

f. hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;

g. hasil kesepakatan kerjasama antar Desa; dan

h. hasil kesepakatan kerjasama Desa dengan pihak ketiga.

(23)

23 Pasal 45 ayat (3)

(3) Dalam hal kepala Desa telah menyetujui rancangan RKP Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala Desa menyelenggarakanmusyawarah perencanaan pembangunan Desa.

Pasal 46 ayat (1)

(1) Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunanDesa yang diadakan untuk membahas dan menyepakati rancangan RKPDesa.

Pasal 47

(1) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1)memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

(2) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berisi prioritasprogram dan kegiatan yang didanai:

a. pagu indikatif Desa;

b. pendapatan asli Desa;

c. swadaya masyarakat Desa;

d. bantuan keuangan dari pihak ketiga; dan

e. bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.

[3.42] Menimbang bahwa terkait informasi yang dimohonkan Pemohon, mengenai Berita Acara Musrembang `Desa dan hasil putusan Musrembang desa merupakan bagian dari dokumen penyusunan rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa berdasarkan hasil kesepakatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa(Musrembang) dan merupakan Lampiran dari Rancangan Peraturan Desa tentang RKP Desa setelah ditetapkan menjadi Peraturan Desa, sebagaimana diatur dalam Pasal 48 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa dinyatakan:

(24)

24 Pasal 48

(1) Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, dituangkan dalam berita acara.

(2) Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan dokumen rancangan RKP Desa berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadilampiran rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa.

(4) Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) Rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibahas dan disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa tentang RKP Desa.

[3.43] Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan pada paragraf [3.39] hingga paragraf [3.42] Majelis berkesimpulan bahwa informasi yang dimohonkan Pemohon terkait Berita Acara Musrembang Desa, dan hasil keputusan Musrembang Desa merupakan dokumen yang tak terpisahkan dari Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Desa.

[3.44] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (1) huruf b UU KIP menyatakan bahwa:

(1) Setiap Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik setiap saat yang meliputi:

a. daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaannya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan;

b. hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya;

c. seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;

(25)

25

d. rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan Badan Publik;

e. perjanjian Badan Publik dengan pihak ketiga;

f. informasi dan kebijakan yang disampaikan Pejabat Publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum;

g. prosedur kerja pegawai Badan Publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atau

h. laporan mengenai pelayanan akses Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

[3.45] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan pasal 13 ayat (1) huruf b angka 1 Perki SLIP dinyatakan bahwa:

(1) Setiap Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik setiap saat yang sekurang-kurangnya terdiri atas:

b. Informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau kebiijakan Bdan Publik yang sekurang-kurangnya terdiri atas:

1. Dokumen pendukung seperti naskah akademis, kajian atau pertimbangan yang mendasari terbitnya peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.

2. Masukan dari berbagai pihak atas peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.

3. Risalah rapat dari proses pembetukan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.

4. Rancagan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.

5. Tahap perumusan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.

6. Peraturan, keputusan dan/atau kebijakan yang telah diterbitkan.

[3.46] Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan pada paragraf [3.43] hingga paragraf [3.45] Majelis berpendapat bahwa informasi yang dimohonkan Pemohon

(26)

26

merupakan jenis informasi yang Terbuka dan wajib disediakan dan tersedia setiap saat oleh Termohon.

[3.47] Menimbang bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan setempat yang dilakukan oleh Majelis Komisionersebagaimana di uraikan padaa paragraf [2.13] terungkap fakta bahwa Proses pengadaan LPJU Tenaga Surya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar sedang dalam proses Penyidikan kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Makassar berdasarkan surat Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang ditujukan kepada Kepala Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar terkait panggilan sebagai Saksi atas dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Lampu Jalan Tenaga Surya.

[3.48]] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 17 huruf a angka 1 UU KIP dinyatakan bahwa:

Setiap badan Publik wajib membuka akses bagi setiap Pemohon Informasi Publik untuk mendapatkan Informasi Publik, kecuali:

Huruf a. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat menghambat proses penegakan hukum, yaitu informasi yang dapat:

Angka 1. Menghambat proses penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana.

[3.49] Menimbang bahwa meskipun Majelis telah menyatakan bahwa informasi yang dimohonkan pemohon merupakan jenis informasi yang terbuka dan wajib disediakan dan tersedia setiap saat sebagaimana pada paragraf [3.46] namun berdasarkan fakta yang terungkap dari hasil pemeriksaan setempat serta mempertimbangkan Pasal 17 huruf a angka 1 UU KIP maka Majelis berkesimpulan bahwa dengan menutup informasiyang dimohonkan Pemohon dapat melindungi kepentingan publik yang lebih besar dalam proses penegakan hukum dari pada membukanya , sehingga Majelis berpendapat bahwa informasi

(27)

27

yang dimohonkan Pemohon adalah informasi yang dikecualikan maka sepatutnyalah untuk tidak diberikan kepada Pemohon

4. KESIMPULAN

[4.1] Berdasarkan seluruh uraian dan fakta hukum di atas, Majelis Komisioner berkesimpulan:

1. Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat berwenang untuk menerima, memeriksa dan memutuskan permohonan a quo.

2. Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan dalam sengketa a quo.

3. Termohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) sebagai Termohon dalam sengketa a quo

4. Permohonan a quo memenuhi ketentuan jangka waktu sebagaimana ditentukan UU No 14 tahun 2008 dan Perki No 1 tahun 2013.

5. Informasi yang dimohonkan Pemohon adalah Informasi bersifat dikecualikan.

5. AMAR PUTUSAN Memutuskan :

[5.1] Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner yaitu Dulhaj Muchtar Mahmud selaku Ketua merangkap anggota, Andi Ishaq Abdullah dan Rahmat masing-masing sebagai Anggota, pada hari iniKamistanggal 15 November 2018 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 22 November 2018 oleh Majelis Komisioner yang nama-namanya tersebut diatas, dengan didampingi oleh Rosdiana sebagai Panitera Pengganti, serta tidak dihadiri oleh para pihak.

(28)

28

KETUA MAJELIS TTD

(DULHAJ MUCHTAR MAHMUD)

ANGGOTA MAJELIS TTD

( ANDI ISHAQ ABDULLAH)

ANGGOTA MAJELIS TTD

( RAHMAT)

PANITERA PENGGANTI

( Hj. ROSDIANA.B)

Untuk salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya, diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan ketentuan pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

Dikeluarkan di Mamuju

Pada Tanggal : 26 November 2018 PANITERA

DARMAWATI JUSUF

Gambar

Surat P-5  Foto  copy  surat  Permohonan  Penyelesaian  Sengketa  Informasi  Publik  yang  ditujukan  kepada  Komisi  Informasi  Provinsi  Sulawesi  Barat tertanggal 21 Juni 2018

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Euclides memberi gagasan garis singgung adalah garis yang memotong kurva tersebut di satu titik, tetapi bgm dengan kurva ketiga di atas.. Untuk mendefinisikan pengertian garis

Berdasarkan hasil analisis dalam bentuk statistik diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan pre test yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum model

Respon guru dan siswa terhadap pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan metode problem based learning berbasis aplikasi powtoon yaitu dikategorikan sangat

[2.1] Menimbang bahwa Pemohon telah menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Banten pada tanggal 11 Juli 2012,

Pemberian hukuman pada anak didik memiliki keuntungan antara lain dapat menghentikan dengan segera tingkah laku anak didik yang menyimpang, memberi petunjuk kepada anak didik

TAM mengasumsikan bahwa penerimaan teknologi informasi oleh individu dipengaruhi oleh dua variabel utama yaitu: persepsi mengenai kegunaan atau perceived of usefulness (PU)

[3.12] Menimbang bahwa berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon, yaitu salinan Surat Keberatan (Bukti-P3) dan Formulir Permohonan Penyelesaian Sengketa

Permohonan Penyelesaian sengketa informasi ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat seharusnya baru bisa di ajukan Pemohon pada tanggal 9 Mei 2019 hingga