• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP SISTEM MONITORING NITRAT TERBUANG DARI LAHAN SAWAH BERIRIGASI (Concept of monitoring system of unused nitrate from irrigated paddy field)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP SISTEM MONITORING NITRAT TERBUANG DARI LAHAN SAWAH BERIRIGASI (Concept of monitoring system of unused nitrate from irrigated paddy field)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Institut Pertanian Bogor Desember 2003 Dosen:

Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng (Penanggung Jawab) Prof Dr Ir Zahrial Coto

KONSEP SISTEM MONITORING NITRAT

TERBUANG

DARI LAHAN SAWAH BERIRIGASI

(Concept of monitoring system of unused nitrate from irrigated paddy

field)

Oleh

Suhatmono

(hatmono03@yahoo.com)

Abstract

Nitrate is one of essential plant nutrients categorized in a group of nutrients that needed in large of volume. In an irrigated paddy field system, nitrate is easily available whether in a natural process or by market fertilizer application. Yet, such nutrient is easily moved out due to both surface run off and/or caused by leaching process.

Nitrate balance in an irrigated field system is functional to detect the availability of the nutrient and even to predict the missing of such nutrient from the paddy field due to surface drainage process. Another system that should be measured in detecting the nutrient availability and nutrient loss in a paddy field system is water balance. This is because of water has a special role in dispersing and or moving the nutrient in the system of irrigated paddy field.

Such nitrate loss is an interesting object to study in order to monitor the level of efficiency of nitrate usage or even to monitor the level of water pollution due to unused nitrate. Moreover, relating with water, it is necessary to highline the role of chemical

(2)

decaying since mixing in the soil-water system. Thus, by adopting the chemical process system, the fertilizer habit in the soil-water system might be detected better.

This paper will discuss about how to detect mathematically the potential unused nitrate from both serial and parallel of irrigated paddy field system caused by surface drainage process.

Key words : unused nitrate, surface drainage, irrigated paddy field.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengembangan bidang pertanian telah menempatkan sistem lahan sawah beririgasi pada kondisi yang kontradiktif. Pada satu sisi lahan sawah harus mampu mensuplai pangan terutama padi seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, sedangkan di sisi lain aplikasi pupuk, yang sesuai dengan kebijakan intensifikasi pertanian, mempunyai resiko pada kelebihan nutrisi pupuk di lahan atau saluran drainase.

Secara matematis terdapat hubungan yang positif antara kebutuhan nutrisi dengan tahap pertumbuhan tanaman. Kecenderungan peningkatan kebutuhan nutrisi tanaman dari tahap pertumbuhan sampai dengan pembentukan buah dan biji, harus diikuti dengan peningkatan penambahan nutrisi dalam bentuk peningkatan volume aplikasi pupuk pada lahan. Aplikasi pupuk dengan dosis pemupukan yang tidak tepat berakibat pada terjadinya kekurangan atau kelebihan nutrisi pada lahan.

Hasil penelitian Ishikawa (1988), memperlihatkan bahwa semakin besar input nitrogen pada lahan sawah beririgasi akan meningkatkan jumlah nitrogen output. Hal ini didukung oleh Anwar dan Partoharjono (1987), yang menyatakan bahwa tingkat serapan pupuk-N oleh padi sawah pada kondisi tertentu relatif rendah, sehingga efisiensi pemupukan semakin menurun dengan meningkatnya jumlah pemupukan.

Berdasar pada uraian di atas maka diperlukan sebuah kajian untuk mendeteksi kelebihan nutrisi (pada aplikasi pemupukan) dari sistem persawahan beririgasi sebagai tindakan antisipasi terhadap konservasi tanah-air.

(3)

Penelitian ini bertujuan untuk membuat program simulasi nilai nitrat terbuang dari lahan sawah beririgasi. Guna mencapai tujuan tersebut maka diperlukan beberapa tahapan kajian : (a). mengkaji persamaan matematis proses peluruhan nutrisi pupuk drainase permukaan, (b). memanfaatkan hasil kajian point (a) untuk simulasi deteksi nitrogen terbuang pada hamparan sawah beririgasi (c). memodifikasi beberapa komponen simulasi dalam sistem persawahan untuk tujuan konservasi tanah-air.

Manfaat penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan sebagai informasi dasar bagi para petani maupun perancang lahan sawah pertanian, dalam pengaturan sistem aplikasi pupuk dan perancangan struktur lahan sawah guna meningkatkan efisiensi pemupukan dan konservasi tanah-air.

TINJAUAN PUSTAKA

Nitrogen merupakan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman, terutama tanaman golongan rumput-rumputan, karena dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Bila terjadi kekurangan suplai nitrogen akan berakibat pada penurunan nilai produksi. Manajemen yang salah dalam pemanfaatan nitrogen telah andil dalam menurunkan nilai efisiensi pemupukan. Menurut Allison (1965) dalam Godwin (1991), rata-rata pemanfaatan nitrogen, yang disebar di atas tanah, oleh tanaman yang hanya 50 persen. Sedangkan Power (1981) dalam Godwin (1991) juga menyatakan bahwa pemanfaatan nitrogen oleh tanaman berkisar antara 20 – 90 %.

Kehilangan nitrogen terutama disebabkan oleh adanya penguapan (volatilization), denitrifikasi (denitrification), pencucian (leaching), atau menjadi tidak tersedia karena immobilisasi (immobilization). Namun pada lahan sawah, karena nitrogen mudah larut dalam air, maka dimungkinkan komponen penyebab kehilangan nitrogen terbesar adalah adanya proses pencucian dan aliran drainase.

Berdasar pada sistem aliran drainase pada lahan sawah, terdapat dua tipe struktur petak sawah yaitu petak sawah tipe seri dan tipe paralel. Petak berstruktur seri

(4)

Sehingga pada suatu blok petak sawah, air irigasi untuk petak-petak pada posisi di bawah berasal dari aliran drainase petak-petak di atasnya.

Air drainase pada petak struktur paralel, mengalir dari masing-masing petak menuju satu saluran drainase samping yang akhirnya menuju saluran drainase utama. Untuk tipe ini air drainase dari masing-masing petak sawah tidak digunakan lagi oleh petak-petak sawah berikutnya.

METODOLOGI Kerangka pemikiran

Proses penentuan konsentrasi akhir nitrogen pada aliran air drainase didasarkan pada konsep peluruhan. Konsep ini digunakan karena kemudahan pupuk larut dalam air dan terdispersi secara kimiawi saat mengalir bersama air drainase. Dalam proses peluruhan kandungan nutrisi pada proses pengaliran sepanjang satu satuan jarak (x) mengikuti persamaan :

kN dx dN =

/1/ dengan intregasi diperoleh :

kx o

x N e

N = .

/2/

Dengan persamaan /2/ akan dapat ditentukan nilai konsentrasi nutrisi pada berbagai titik pengamatan dengan memperhitungkan nilai x (unit jarak).

(5)

Gambar 1. Model perhitungan nilai konsentrasi nitrat terbuang dari petak tipe seri Nilai terakhir dari outlet petak sawah terakhir sebesar N(n)=N(n−1).eknx, seperti disajikan pada Gambar 1., merupakan nilai nitrat terbuang yang masuk ke saluran drainase. Pada sistem ini diasumsikan bahwa pemupukan hanya dilakukan sekali yaitu pada petak pertama.

Untuk sawah tipe paralel pemanfaatan persamaan /2/ dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut :

N(0) N(1)=N(0).e-kx N(2)=N(1).e-kx N(3)=N(2).e-kx N(n-1)=N(n-2).e-kx N(n)=N(n-1).e-knx 2 1 3 n-1 n

(6)

Gambar 2. Model perhitungan nilai konsentrasi nitrat terbuang dari petak tipe paralel. Pada tipe paralel, nitrat yang terbuang dari hamparan petak dan masuk pada saluran drainase utama merupakan jumlah semua konsentrasi nitrat setelah sampai di saluran drainase.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasar penelitian yang telah dilakukan oleh Suhatmono (2003) dengan laju pemupukan pada petak sebesar 150 kg/ha yang dilakukan sekali dalam masa tanam, diperoleh bahwa nilai konsentrasi nitrat yang masuk Nilai konsentrasi nitrat terbuang (unused nitrate) dari masing-masing outlet petak dapat dilakukan dengan menggunakan program MS Excel. Untuk sawah tipe seri dengan 30 petak dan lebar petak 3 meter dan 5 meter, nitrat terbuang minimum terjadi mulai petak ke 28 dan 22 (disajikan pada Gambar 3), sedangkan nilai konsentrasi masing-masing outlet petak disajikan pada Lampiran 1. N(n)=N(0).e-knx N(1)=N(0).e-kx N(2)=N(0)e-k2x 1 2 … n-1 n-2 n Saluran draina se utama N(n-1)=N(0)e-k(n-1)x N(n-2)=N(0)e-k(n-2)x

(7)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 no petak Seri 30-3 Seri 30-5

Gambar 3. Penurunan nilai konsentrasi nitrat terbuang dari outlet tiap petak

Dengan simulasi ini dapat dideteksi konsentrasi nitrat terbuang dari outlet masing-masing petak, sehingga dapat diperoleh informasi awal nitrat terbuang yang dapat dimanfaatkan oleh petak-petak berikutnya. Informasi nitrat terbuang inilah yang dapat diharapkan dapat dipergunakan untuk perancangan pada sistem sawah tipe seri dalam aplikasi pemupukan serta meningkatkan efisiensi pemupukan dengan meminimumkan nitrat terbuang.

Untuk sawah tipe paralel simulasi perhitungan dengan program MS Excel, nilai konsentrasi outlet masing-masing petak disajikan pada Lampiran 1, sedangkan untuk sawah 30 petak dan lebar petak 3 meter dan 5 meter, diperoleh nitrat terbuang pada saluran drainase sebesar 13.716 kg-N/masa tanam dan 10.758 kg-N/masa tanam.

Dengan prosedur yang sama dapat juga dilakukan simulasi untuk meminimumkan total konsentrasi nitrat terbuang dengan mengubah parameter-parameter jumlah petak dan lebar petak. Berdasar simulasi ini didapatkan kemungkinan efisiensi pemupukan optimum yang dipergunakan sebagai informasi dasar dalam perancangan petak sawah yang berwawasan lingkungan, dimana efisiensi pemupukan tinggi dan rendah polusi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2001. Studi Kualitas Air dan Prospek Konservasi Air Irigasi pada

(8)

Bittinger, ML., 1976. Calculus : Modeling Approach. Addison-Wesley Publishing Co. California-London-Sydney.

Ishikawa, M.,1989. Maximizing and Controlling the Function of Nitrogen Removal

in Watershed. Proceeding of International Workshop on Sustainable Resource

Management for Cidanau Watershed. July 25th,1999.

Jain, CK., 2000. Application of Chemical Mass Balance Approach to determine

Nutrient Loading. In Hydrological Science Journal. Vol. 45 No. 4.

International Association of Hydrological Science (IHAS) Press, Center of Ecology and Hydrology, Wallingword, Oxfordhire OX10BB, UK.

Stroud, KA., 1996. Matematika Untuk Teknik. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Suhatmono, 2003. Model Pendugaan Nitrat dan Fosfat Terbuang dari Petak Sawah

Beririgasi. Tesis PascaSarjana IPB (tidak dipublikasikan).

Wallach, R., 1993. Approximate Analytical Solution for Soil Chemical Transfer to

Runoff : A Modified Boundary Condition. Water Resources Research, Vol.

29. No. 5., The Seagram Center for Soil and Water Science, Faculty of Agriculture, The Hebrew University of Jerusalem, Rehovot, Israel.

Wilrich, TL., and Geroge E Smith., 1970. Agricultural Practices and Water Quality. The Iowa State University Press, IOWA.

Lampiran 1. Konsentrasi nitrat terbuang dari masing-masing outlet petak sawah.

Konsentrasi Nitrat Terbuang PARALEL (30

petak) SERI (30 petak) Petak ke Lebar 3 meter Lebar 5 meter Lebar 3 meter Lebar 5 meter 1 4.16 4.16 3.58 3.239 2 3.58 3.239 3.081 2.523 3 2.6525 1.965 2.652 1.965 4 1.6913 0.928 2.283 1.53 5 0.928 0.341 1.965 1.191 6 0.4384 0.0978 1.691 0.928 7 0.1782 0.021 1.455 0.722 8 0.06238 0.003 1.252 0.562 9 0.0187 0 1.078 0.438 10 0.00487 5.41E-05 0.928 0.341 11 0.00108 4.44E-06 0.789 0.265 12 0.000208 2.84E-07 0.687 0.207 13 3.45E-05 1.41E-08 0.591 0.161 14 4.91E-06 5.48E-10 0.509 0.125 15 6.01E-07 1.66E-11 0.438 0.097

(9)

16 6.34E-08 3.89E-13 0.377 0.076 17 5.75E-09 7.13E-15 0.324 0.059 18 4.49E-10 1.02E-16 0.279 0.046 19 3.02E-11 1.13E-18 0.24 0.035 20 1.74E-12 9.77E-21 0.207 0.028 21 8.69E-14 6.59E-23 0.178 0.021 22 3.72E-15 3.46E-25 0.153 0.017 23 1.37E-16 1.41E-27 0.132 0.013 24 4.38E-18 4.50E-30 0.113 0.01 25 1.19E-19 1.11E-32 0.097 0.008 26 2.80E-21 2.15E-35 0.084 0.006 27 5.67E-23 3.23E-38 0.072 0.004 28 9.88E-25 3.79E-41 0.062 0.003 29 1.48E-26 3.45E-44 0.053 0.002 30 1.91E-28 2.45E-47 0.046 0.002

Gambar

Gambar 1. Model perhitungan nilai konsentrasi nitrat terbuang dari petak tipe seri  Nilai terakhir dari outlet petak sawah terakhir sebesar  N ( n ) = N ( n − 1 )
Gambar 2.  Model perhitungan nilai konsentrasi nitrat terbuang dari petak tipe paralel
Gambar 3. Penurunan nilai konsentrasi nitrat terbuang dari outlet tiap petak

Referensi

Dokumen terkait

SERDANG, 15 Jan: Penyelidik Universiti Putra Malaysia (UPM) berjaya menghasilkan ‘Penggalak Fotosintesis’ (Photosynthesis Enhancer) menggunakan teknologi ‘Carbon

mengenai tulang rangka dada, pleura paru- paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan 

14.1.3 Sekiranya perlawanan masih tidak dapat dijalankan dan perlawanan telah melebihi separuh dari masa sebenar maka jaringan semasa akan diambil kira

3. Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap bulan atau waktu yang telah disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung seluruh

PDI Perjuangan membentuk Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan beranggotakan PDI Perjuangan, PKB, partai Nasdem, partai Hanura, dan PKPI. Dari tabel tersebut

Musuem Sri Baduga dapat dikategorikan sebagai museum tradisional dalam hal memamerkan koleksi, hal ini dapat dilihat dari tidak berkembangnya teknologi yang diusung

minggu sekali, diameter batang (mm) diukur pada kedua sisi pangkal batang kemudian dirata- ratakan, total luas daun (cm 2 ) diukur dengan leaf area meter, berat

Kemaskini:: 11/10/2017 [syifarida] PERKONGSIAN MEDIA HUBUNGI KAMI Universiti Putra Malaysia 43400 UPM Serdang Selangor Darul Ehsan MALAYSIA.  1800