2014
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Pelaksanaan
Tu
m
b
uh
Cermat
Efisien
Laporan
Tahunan
Daftar Isi
1 Sorotan
Disiplin dalam Pelaksanaan di Saratoga
• Cermat ~ Disiplin dalam Pelaksanaan untuk Menghasilkan Investasi Baru 2 • Tumbuh~ Disiplin dalam Pelaksanaan untuk Menumbuhkan serta Merealisasikan Nilai Investasi Perseroan 4 • Efisien ~ Disiplin dalam Pelaksanaan untuk Mendukung Operasional 6 Valuasi Investasi & Ikhtisar Keuangan 8 Rekam Jejak Investasi 10 2014 dalam Gambar 12 Visi, Misi, Nilai-Nilai Inti & Jiwa Korporasi 13 2 Laporan • Laporan Dewan Komisaris 14 • Laporan Direksi 18
3 Diskusi dan Analisis Manajemen 26
4 Portofolio Investasi Infrastruktur: • Infrastruktur Telekomunikasi~ Tower Bersama Infrastructure 44 • Pembangkit Listrik ~ Medco Power Indonesia 46 • Pembangkit Listrik ~ Tenaga Listrik Gorontalo 47 • Kilang Minyak ~ Tri Wahana Universal 48 • Perkapalan & Penyewaan Kapal ~ Seroja Investment Limited, 49 Pulau Seroja Jaya & Sinar Mentari Prima • Jalan Tol ~ Lintas Marga Sedaya 50 • Konstruksi ~ Nusa Raya Cipta 51
Sumber Daya Alam:
• Batubara dan Energi ~ Adaro Energy 52 • Perkebunan Kelapa Sawit ~ Provident Agro 54 • Perkebunan Kelapa Sawit ~ Agro Maju Raya 55 • Minyak & Gas ~ Interra Resources 56 • Emas & Tembaga ~ Sihayo, Sumatra Copper & Gold, 57 Finders Resources, Trimitra Karya Jaya Konsumer: • Otomotif ~ Mitra Pinasthika Mustika 58 • Gaya Hidup ~ Gilang Agung Persada 60 • Properti ~ Etika Karya Usaha 61
5 Tata Kelola Perusahaan 62
6 Sumber Daya Manusia 86
7 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 92
8 Data Korporasi 96
• Pernyataan Pertanggungjawaban Anggota Dewan Komisaris dan Direksi 112
• Laporan Keuangan Konsolidasian 113
• Rujukan Silang Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Bentuk 216
dan Isi Laporan Keuangan
Disiplin Dalam Pelaksanaan di Saratoga
Cermat
Pengalaman, keahlian, dan due diligence yang ketat telah menjadikan kami salah satu perusahaan investasi yang paling sukses di kawasannya.
Sebagai perusahaan investasi terkemuka, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Perseroan, kode saham:SRTG) menanamkan modal secara seksama di berbagai bisnis pilihan pada tahap awal, tahap pertumbuhan, maupun dalam kondisi khusus tertentu di mana bisnis tersebut dinilai memiliki prospek pembentukan nilai yang signifikan.
Perseroan fokus pada tiga sektor utama, yaitu Sumber Daya Alam, Infrastruktur, dan Konsumen – yang
merupakan pilar-pilar utama pertumbuhan perekonomian Indonesia. Perseroan melakukan due diligence dengan seksama untuk memastikan hanya peluang investasi terbaik yang dipilih. Manajemen senior terlibat sejak awal, membantu mengidentifikasi peluang pertumbuhan dan potensi risiko yang dihadapi.
Setelah target disetujui oleh Komite Investasi Perseroan, persyaratan telah didiskusikan dengan perusahaan sasaran, tim investasi Perseroan kemudian melakukan due diligence lebih lanjut. Selain mengamati laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi perusahaan yang dibidik, Perseroan juga memberikan penekanan yang kuat pada parameter lingkungan sosial maupun tata kelola perusahaan.
Disiplin dalam Pelaksanaan untuk
Menghasilkan Investasi Baru
Perseroan sangat selektif dan
berhati-hati dalam menentukan investasi.
Dari total 139 peluang baru yang
dipertimbangkan pada 2014, Perseroan
hanya memilih dua investasi baru.
2
5
15
Investasi Baru
Term Sheet
Due Diligence
72
139
Peluang
Penilaian Awal
Industri Tercatat
(Kode Saham) atau
Tidak Tercatat
Tower Bersama Infrastructure Infrastruktur Telekomunikasi BEI (TBIG) Medco Power Indonesia Pembangkit Listrik Tidak Tercatat Tenaga Listrik Gorontalo Pembangkit Listrik Tidak Tercatat Tri Wahana Universal Kilang Minyak Tidak Tercatat Lintas Marga Sedaya Infrastruktur Jalan Tol Tidak Tercatat
Nusa Raya Cipta Konstruksi BEI (NRCA)
Seroja Investment Limited Perkapalan & Penyewaan Kapal SGX (IW5.SI) Sinar Mentari Prima Perkapalan & Penyewaan Kapal Tidak Tercatat Pulau Seroja Jaya Perkapalan & Penyewaan Kapal Tidak Tercatat
Infrastruktur
Industri Tercatat
(Kode Saham) atau
Tidak Tercatat
Adaro Energy Tambang Batubara BEI (ADRO)
Provident Agro Perkebunan Kelapa Sawit BEI (PALM) Agro Maju Raya Perkebunan Kelapa Sawit Tidak Tercatat Interra Resources Limited Eksplorasi & Produksi Minyak & Gas SGX (5GI.SI) Sumatra Copper & Gold Tambang Emas & Tembaga ASX (SUM. AX)
Sihayo Gold Limited Tambang Emas ASX (SIH.AX)
Finders Resources Tambang Tembaga ASX (FIN.AX)
Trimitra Karya Jaya* Tambang Emas & Tembaga Tidak Tercatat
Sumber Daya Alam
Industri Tercatat
(Kode Saham) atau
Tidak Tercatat
Mitra Pinasthika Mustika Otomotif BEI (MPMX)
Etika Karya Usaha Properti Tidak Tercatat
Gilang Agung Persada* Gaya Hidup Tidak Tercatat
Konsumen
Didorong oleh berkembangnya sektor Konsumen di Indonesia, Perseroan melakukan penempatan strategis di Gilang Agung Persada, sebuah perusahaan gaya hidup yang berkembang yang mengelola 16 merek konsumen internasional. Di sektor Sumber Daya Alam, Perseroan mengakuisisi 80% saham Trimitra Karya Jaya, salah satu perusahaan induk yang mengembangkan tambang emas dan tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, provinsi Jawa Timur
Pada tanggal 31 Desember 2014, portofolio investasi kami terdiri dari 20 perusahaan investee dengan bisnis yang meliputi bidang pertambangan, minyak dan gas, kilang minyak, perkebunan kelapa sawit, menara telekomunikasi, pembangkit listrik, jalan tol, distribusi otomotif, pelumas, penyewaan, leasing, dan pembiayaan.
Disiplin Dalam Pelaksanaan di Saratoga
Tumbuh
Bekerja sama dengan manajemen masing-masing perusahaan investee, Saratoga secara aktif terlibat dalam meningkatkan dan mengembangkan nilai potensial. Untuk mendukung perkembangan perusahaan-perusahaan investee, Saratoga menginvestasikan Rp247 miliar secara cermat sebagai investasi lanjutan pada investasi-investasinya di ketiga sector utamanya pada tahun 2014.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) Saratoga tumbuh mencapai Rp22 triliun pada tahun 2014, meningkat 46% sejak Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Juni 2013. Pencapaian ini 9% lebih tinggi daripada pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan BEI pada periode yang sama.
Kinerja yang prima serta semangat unggulan yang dimiliki Perseroan terinspirasi oleh kerja keras pendiri Perseroan, yaitu Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga S. Uno, yang telah aktif berinvestasi melalui Perseroan sejak tahun 1998. Saat itu, perekonomian Indonesia terletak pada titik nadir krisis moneter Asia. Namun pada saat kebanyakan investor beranjak menjauh dari Indonesia, para pendiri Perseroan justru meyakini potensi pertumbuhan
Indonesia dan mulai berinvestasi di sektor-sektor penting pembangunan nasional.
Disiplin dalam Pelaksanaan untuk
Menumbuhkan serta Merealisasikan Nilai
Investasi Perseroan.
Beberapa investasi utama Perseroan
antara lain adalah Adaro Energy,
produsen batubara dengan areal konsesi
tunggal terbesar di belahan bumi bagian
selatan; Tower Bersama Infrastructure,
salah satu operator menara
telekomunikasi independen terkemuka
di Indonesia. Saratoga berinvestasi
pada perusahaan-perusahaan tersebut,
sejak awal perkembangan dan bekerja
sama dengan tim manajemen mereka,
memperkenalkan alternatif pembiayaan
dan kesempatan untuk merger dan
akuisisi. Perusahaan-perusahaan ini kini
tercatat di Bursa Efek Indonesia dan
disegani di industrinya masing-masing.
Saratoga fokus pada peluang-peluang tahap awal serta peluang yang lahir dari situasi khusus untuk berkembang, seiring dengan reputasi Perseroan dari segi kompetensi dan integritas, yang membedakan Perseroan dari perusahaan investasi sejenis lainnya.
Keberhasilan kami pada tahap awal investasi tercermin dari perusahaan investee tertutup (non-listed) seperti Medco Power Indonesia, perusahaan pembangkit tenaga listrik yang mengandalkan energi ramah lingkungan dan terbarukan; Tri Wahana Universal, satu-satunya perusahaan kilang minyak milik swasta di Indonesia saat ini; selain juga perkebunan kelapa sawit, pemegang konsesi jalan tol, serta tambang emas dan tembaga. Disiplin dalam Pelaksanaan adalah ciri khas semua
perusahaan investee Saratoga, dan tampak jelas pada beberapa contoh berikut:
Lintas Marga Sedaya, pemegang konsesi jalan tol sepanjang 116-kilometer Cikampek-Palimanan di Jawa, berhasil mencatat kemajuan yang berarti, menyelesaikan 84% proyek pada tanggal 31 Desember 2014. Keterlibatan manajemen yang kuat memainkan peranan kunci dalam menyelesaikan masalah pembebasan lahan dan isu-isu sosial terkait, yang sering dianggap sebagai hambatan utama dalam pembangunan jalan tol di Indonesia.
Manajemen Gilang Agung Persada, perusahaan konsumen
gaya hidup Perseroan, membulatkan tekad untuk mencapai tujuan. Dengan penajaman fokus pada target pasar utama – yaitu golongan kelas menengah Indonesia yang terus berkembang – serta penerapan strategi perpaduan antara pengadaan barang yang selektif dengan manajemen persediaan barang secara disiplin, berhasil mengatasi depresiasi rupiah, dan bahkan meningkatkan penjualan sekaligus mengurangi persediaan barang.
Tri Wahana Universal merupakan satu lagi contoh keberhasilan organisasi yang dipicu oleh semangat, tujuan dan disiplin kerja. Ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat dan mampu menggalang semangat seluruh karyawan, TWU merupakan perusahaan kilang minyak independen yang pertumbuhannya sangat tergantung pada pengelolaan biaya secara cermat agar dapat memastikan marjin operasi yang memadai. Tidak hanya itu, pada tahun 2014, TWU berhasil meraih marjin laba bersih yang sehat, suatu pencapaian yang impresif di tengah kondisi pasar komoditas yang kurang menguntungkan.
Manajemen Provident Agro, perkebunan kelapa sawit yang
sedang tumbuh, menempatkan fokus yang jelas pada upaya penghematan biaya di sebuah bidang usaha komoditas yang secara inheren memiliki harga yang fluktuatif. Oleh karenanya, sadar biaya menjadi sangat penting di setiap tingkatan operasional. Meskipun merupakan perkebunan yang masih relatif muda, EBITDA tahunan per hektar mencapai Rp11,2 juta pada tahun 2014, mencerminkan praktik manajemen biaya yang luar biasa.
Adaro Energy
Rp Miliar
Awal Investasi Aktif : 2007
Tower Bersama Infrastructure
Rp Miliar
Awal Investasi Aktif: 2009
Catatan:
Seluruh angka finansial berdasarkan nilai nominal pada 31 Desember 2014, dan tidak ada penyesuaian terhadap nilai waktu atau inflasi.
“Kelipatan Investasi” didefinisikan sebagai nilai pasar dibagi dengan nilai yang di investasikan. Untuk tujuan ini, Perseroan tidak pempertimbangkan kas yang diterima dari dividen atau perolehan dari divestasi saham Perseroan pada perusahaan investee yang terkait.
Nilai pasar dari kepemilikan saham efektif dihitung berdasarkan harga rata-rata tertimbang berdasarkan volume perdagangan dua minggu per 31 Desember 2014.
Nilai Pasar Nilai Pasar
5.500 13.911 1.359 936 Biaya Investasi Biaya Investasi Kelipatan Investasi: 4,05 x Kelipatan Investasi: 14,9 x
Efisien
Saratoga berinvestasi dan mengelola bisnis secara cermat dan efisien melalui pendekatan yang sangat disiplin serta menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik setiap saat.
Saratoga akan terus mengembangkan bisnisnya melalui kemitraan baik dengan perusahaan-perusahaan global, maupun dengan para
wirausahawan yang memiliki visi dan komitmen jangka panjang. Dengan rekam jejak Perseroan yang telah terbukti, pengetahuan industri yang kuat, serta akses yang luas pada peluang investasi tahap awal, Saratoga bertujuan untuk menjadi mitra pilihan bagi para investor yang ingin berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinamis.
Dalam mewujudkan tujuannya menjadi perusahaan investasi kelas dunia, Saratoga beroperasi dengan cermat untuk mencapai pertumbuhan dan profitabilitas, memungkinkan Perseroan untuk mentransformasikan tantangan ekonomi masa depan Indonesia maupun global menjadi peluang jangka panjang.
Pendekatan disiplin dalam praktik manajemen biaya jelas dilakukan dalam operasi kantor pusat Saratoga sendiri.
Disiplin Dalam Pelaksanaan di Saratoga
Disiplin dalam Pelaksanaan untuk
Mendukung Operasional
Pada tahun 2014, Saratoga memperpanjang profil tenor
pinjamannya dari tiga tahun menjadi lima tahun untuk menyelaraskan dengan periode investasinya yang berjangka panjang.
Efisiensi biaya merupakan inti dari usaha yang
mampu meraih laba dan berkelanjutan, tidak hanya
di perusahaan-perusahaan investee Perseroan, tetapi
yang lebih penting pada sosok Saratoga sendiri.
Perseroan mengelola biaya operasional di bawah 0,5 %
dari NAB. Ini adalah salah satu cara untuk menciptakan
nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan.
Dalam rangka mengelola paparan terhadap risiko nilai tukar
mata uang USD/ Rp, Perseroan melindungi nilai pinjaman dalam SGD dengan menerbitkan Medium
Term Notes (MTN) dalam Rupiah.
Selain itu, Perseroan berhasil menurunkan suku bunga rata-rata pinjamannya dari 5,32% menjadi 4,29% selama tahun berjalan.
Biaya Operasional
dalam Rp Miliar99
NAB
dalam Rp Miliar22.176
Rasio Biaya
Operasional / NAB
0,45
%
(9) (16) (219) Jatuh Tempo Pinjaman Semula2014 2015 2016
Sesudah Perpanjangan Pinjaman dari ING dan Natixiz, dan penerbitan MTN dengan DBS.
2015 2016 2017 2018 2019 2020 (10) (31) (68) Termasuk MTN Rp setara USD58 juta (56) (92) (14) 1. Mengelola Biaya Operasional
Valuasi Investasi & Sorotan Keuangan
VALUASI INVESTASI Pada tahun 2014, NAB Perseroan tumbuh 25% year-on-year dari Rp18 triliun menjadi Rp22 triliun terutama didorong oleh kinerja saham investasi dari perusahaan Perseroan yang sudah mencatatkan sahamnya, yakni Tower Bersama Infrastructure (kode saham: TBIG) dan Provident Agro (kode saham: PALM ). Pertumbuhan NAB Perseroan lebih tinggi dari pertumbuhan IHSG BEI, yaitu sebesar 22% pada tahun 2014. Melihat pertumbuhan NAB Perseroan sejak tanggal 28 Juni 2013 (Perseroan mencatatkan saham pada tanggal 26 Juni 2013), NAB Perseroan meningkat 46%, yang melebihi tingkat pertumbuhan IHSG sebesar 9% pada periode waktu yang sama. Perseroan menghitung valuasi aset bersih investasi berdasarkan: tBagi perusahaan yang tercatat, Perseroan menggunakan nilai pasar proporsional yang dimiliki oleh Saratoga. Nilai pasar dihitung berdasarkan harga rata-rata tertimbang berdasarkan volume perdagangan dua minggu. NAB (Rp Miliar) IHSG NAB (Rp Miliar) Indeks Har ga Saham Gabungan (Rp) Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Nov Des 2013 2014 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 – Pertumbuhan NAB Saratoga sejak TercatatTotal Aset Miliar Rp
2012 2013 2014
12.911 16.210 16.348
Pendapatan Bersih Miliar Rp
2012 2013 2014 2.358 3.659 6.124 tBagi perusahaan yang belum tercatat, Perseroan secara konservatif menggunakan nilai buku berdasarkan kepemilikannya di perusahaan tersebut. Nilai buku dihitung dari nilai perolehan investasi yang disesuaikan dengan akumulasi laba atau rugi. tNAB Perseroan memperhitungkan konsolidasian utang Saratoga, yang meliputi utang perusahaan induk Saratoga dan anak-anak perusahaan (tidak termasuk TWU dan SMP), pada 31 Desember 2014, yaitu sebesar Rp3,4 triliun. tNAB juga memperhitungkan saldo konsolidasian kas dan setara kas dari Saratoga, yang mencakup perusahaan induk Saratoga dan anak-anak perusahaan (tidak termasuk TWU dan SMP), pada 31 Desember 2014, yaitu sebesar Rp333 miliar.
Laba diatribusikan kepada: Miliar Rp
Pemilik Perusahaan
2012 2013 2014
1.817
246
2012 109 507 (260) 151 2 37 39 37 4,44 0,25 0,33 0,23 0,31 2014 538 232 1.866 1.859 10.645 14.482 16.348 433 808 3.913 3.960 4.768 11.015 565 11.580 16.348 -2013 406 231 1.519 2.102 10.946 14.691 16.210 474 2.086 3.417 3.456 5.542 10.410 258 10.668 16.210 -2012 1.243 -2.173 2.442 6.856 10.738 12.911 287 489 2.676 2.692 3.181 9.609 121 9.730 12.911
-Laporan Konsolidasi Posisi Keuangan Miliar Rp
ASET ASET LANCAR
R Kas dan setara kas
R Aset keuangan tersedia untuk dijual R Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
R Aset keuangan tersedia untuk dijual R Investasi pada entitas asosiasi R Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
R Pinjaman
R Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
R Pinjaman R Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS R Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik Perusahaan R Kepentingan non pengendali TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
R Pengendali Uraian 31 Desember 2014 6.124 5.385 739 (224) 515 693 1.198 1.065 10.645 803 693 296 2013 3.659 3.286 373 (197) 176 215 391 349 (160) 246 (289) 95 2012 2.358 2.073 285 (138) 147 1.790 1.937 1.911 2.540 1,817 2,450 2.100
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Miliar Rp
R Pendapatan neto R Beban pokok pendapatan R Laba bruto R Beban usaha R Laba usaha R Pendapatan lainnya (beban) R Laba Sebelum Pajak Penghasilan
LABA TAHUN BERJALAN JUMLAH LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
R Laba yang diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan
R Jumlah laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan
LABA PER SAHAM DASAR Uraian 31 Desember 2014 67 98 193 205 (701) 1 (14) 9 2,31 0,29 0,41 0,27 0,39 2013 55 31 20 (82) (106) 26 74 10 0,73 0,34 0,52 0,24 0,37
Ratios Persentase atau x
RASIO PERTUMBUHAN (%) R Pendapatan neto R Laba bruto R Laba usaha R Laba tahun berjalan R Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan R Jumlah aset R Jumlah liabilitas R Ekuitas neto RASIO KEUANGAN (x) R Aset jangka pendek / liabilitas jangka pendek R Jumlah liabilitas / jumlah aset R Jumlah liabilitas / jumlah ekuitas R Jumlah utang / jumlah aset R Jumlah utang / ekuitas neto Uraian 31 Desember 2014 233 (218) 116 (538) 2013 (448) (2.295) 2.679 406 2012 (464) (221) 1.097 1.243
Laporan Arus Kas Konsolidasian Miliar Rp
R Kas neto dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
R Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
R Kas neto dari aktivitas pendanaan
R Kas dan setara kas pada akhir tahun Uraian 31 Desember 2012 12 6 81 108 17 23 23 30 2014 12 8 17 16 7 6 10 9 2013 10 5 10 (4) 2 (1) 3 (2) RASIO USAHA (%) R Laba bruto / pendapatan neto R Laba usaha / pendapatan neto R Laba tahun berjalan / pendapatan neto R Jumlah laba komprehensif tahun berjalan / pendapatan neto R Jumlah laba tahun berjalan / jumlah aset rata-rata R Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan / jumlah aset rata-rata R Jumlah laba tahun berjalan / ekuitas neto rata-rata R Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan / ekuitas neto rata-rata Uraian 31 Desember
2002
2005
2006
2007
2008
PT Adaro Energy Tbk. Sumber Daya Alam Batubara & Energi Pertama kali mengakuisisi kepemilikan awal PT Tenaga Listrik Gorontalo Infrastruktur Pembangkit Listrik Pertama kali mengakuisisi 46,3% saham TLG PT Adaro Energy Tbk. Sumber Daya Alam Batubara & Energi Menambah kepemilikian melalui
leverage buyout
PT Adaro Energy Tbk. Sumber Daya Alam Batubara & Energi
Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Juli 2008 PT Lintas Marga Sedaya Infrastruktur Pembangunan Jalan Tol Pertama kali melakukan investasi Rp 2,2 miliar untuk mengakuisisi 21,93% saham PT Bhaskara Utama Sedaya, pemilik 45,0% saham di LMS PT Provident Agro Tbk. Sumber Daya Alam Perkebunan Kelapa Sawit Pertama kali mengakuisisi 50% saham Provident Agro senilai Rp250 miliar PT Adaro Energy Tbk. Sumber Daya Alam Batubara & Energi Melakukan pembelian 23,2% kepemilikan di Adaro Energy dengan nilai tunai Rp478 miliar
Rekam Jejak Investasi
Saratoga berinvestasi melalui
siklus ekonomi yang tinggi dan
rendang, menemukan peluang
pada waktu yang penuh tantangan
sekalipun, dan memperkuat
investasi portofolionya pada
interval strategis.
2004
PT Banyan Mas Infrastruktur Infrastruktur Telekomunikasi Pertama kali mengakuisisi kepemilikan awal2011
2012
2013
2014
2009
2010
Interra Resources Limited
Sumber Daya Alam Minyak & Gas Pertama kali mengakuisi 17,9% kepemilikan saham Interra Resources senilai SGD31,75 juta Seroja Investment Limited Infrastruktur Jasa Angkutan Pertama kali melakukan investasi senilai SGD5,6 juta untuk 8,5% saham publik kepemilikan Seroja Investment Limited. Sihayo Gold Limited
Sumber Daya Alam Emas
Pertama kali mengakuisisi 9,4% kepemilikan di Sihayo
Sumatra Copper & Gold plc
Sumber Daya Alam Polymetallic Pertama kali mengakuisisi 5,9% kepemilikan di Sumatra PT Provident Agro Tbk.
Sumber Daya Alam Perkebunan Kelapa Sawit
Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Oktober 2012
PT Agro Maju Raya
Sumber Daya Alam Perkebunan Kelapa Sawit Saratoga mengakuisisi 19% kepemilikan senilai Rp0,12 miliar. PT Mitra Pinansthika Mustika Tbk. Konsumen Produk dan Layanan Konsumen Pertama kali mengakuisisi 50% saham MPM senilai Rp260,2 miliar. PT Etika Karya Usaha Konsumen Real Estate Residential Pertama kali melakukan investasi kepemilikan 29,4% saham di Etika Karya Usaha PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. Infrastruktur Infrastruktur Telekomunikasi Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Oktober 2010 PT Gilang Agung Persada Konsumen Fesyen Pertama kali mengakuisisi 4,17% saham di PT Gilang Agung Persada senilai USD5 juta
PT Trimitra Karya Jaya
Sumber Daya Alam Emas
Pertama melakukan investasi Rp275 miliar di Trimitra Karya Jaya untuk 80% saham di perusahaan induk PT Medco Power Indonesia Infrastruktur Pembangkit Listrik Pertama kali mengakuisisi 12,3% kepemilikan efektif di Medco Power Indonesia PT Tri Wahana Universal Infrastruktur Kilang Minyak Pertama kali melakukan investasi senilai USD16 juta untuk kepemilikan 35% saham Tri Wahana Universal
Finders Resources Limited
Sumber Daya Alam Polymetallic Pertama kali mengakuisisi 2,2% kepemilikan di Finders Resources PT Nusa Raya Cipta Tbk. Infrastruktur Konstruksi Pertama kali melakukan investasi di Nusa Raya Cipta dengan kepemilikan efektif 7% PT Mitra Pinansthika Mustika Tbk. Konsumen Produk dan Layanan Konsumen Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Mei 2013 PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Investasi Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Juni 2013 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (dahulu PT Banyan Mas) Infrastruktur Infrastruktur Telekomunikasi Melakukan pengucuran dana Rp27 miliar untuk kepemilikan 50% saham di Tower Bersama
T
RIMITRAK
ARYAJ
AYA2014 dalam Gambar
21 Januari 2014
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
2 April 2014
Warta Ekonomi Award
Indonesia Best New Emitent
22 Augustus 2014 Gilang Agung Persada
Akusisi kepemilikan saham minoritas di PT Gilang Agung Persada.
29 Agustus 2014 Saratoga - Fitch Ratings Saratoga memperoleh peringkat National Long-Term ‘A (idn)’ with stable outlook. Peringkat Saratoga ini mencerminkan likuiditas portofolio yang sehat dan utang yang rendah dalam kaitannya dengan nilai portofolionya. 6 Oktober 2014 Trimitra Karya Jaya
Akusisi kepemilikan saham mayoritas PT Trimitra Karya Jaya
23 Oktober 2014 Mitra Pinasthika Mulia PT Mitra Pinasthika Mulia meraih penghargaan The Best of Surabaya
WOW Service Excellence 2014 –
Kategori: Motorcycle Dealer dari Mark Plus. Inc.
9 Juni 2014 Tower Bersama
Grup Tower Bersama meraih penghargaan The Best Listed
Company Construction Sector pada
MNC Business Awards 2014.
26 September 2014
Saratoga Golf Day 2014
Turnamen golf tahunan untuk para investor, bankir, mitra, rekan dan penasihat Perseroan yang dirancang khusus untuk dapat berbagi dalam suasana yang hangat dan bersahabat. 29 August 2014
Saratoga Fun Day 2014
Acara tahunan untuk karyawan Saratoga yang pada tahun 2014 mengambil lokasi di Bali
1 Desember 2014
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa & Paparan Publik 2014 23 November 2014
Tower Bersama
Grup Tower Bersama meraih penghargaan Three Stars atau Team
Excellence Competition 20th Asia Pacific Quality Conference (APQC)
2014 di Kuala Lumpur, Malaysia.
23 Agustus 2014
Saratoga’s 3rd Annual CXO
Network 2014 Acara pertemuan tahunan para personil Manajemen Senior Saratoga dan perusahaan investee untuk berinteraksi dan berbagi pengetahunan satu sama lain. 7 Mei 2014
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
8 Mei 2014 Tower Bersama
Grup Tower Bersama meraih penghargaan Top Performing Listed
Companies 2014 dari majalah
Investor.
28 Maret 2014
Medco Power Indonesia Mencapai penutupan finansial dan menandatangani USD1,17 miliar Perjanjian Utang pada Proyek Sarulla Geothermal Plant 21 Desember 2014 PT Federal Karyatama Rekor MURI - Ganti Oli Motor Metic Serentak di 8 Kota dengan Jumlah Terbanyak
Visi
Perusahaan investasi kelas dunia
di Indonesia yang mengedepankan
karakter korporasi yang kuat
untuk menciptakan nilai bagi
para pemangku kepentingan dan
bangsa Indonesia
Misi
Menjadi mitra pilihan bagi investor
yang ingin turut serta berpartisipasi
dalam dinamika pertumbuhan
Indonesia.
Nilai-Nilai Inti
Kerja Keras
Kerja Cerdas
Kerja Tuntas
Kerja Ikhlas
Jiwa Korporasi
Integritas
Semangat & Energi
Kompetensi & Kapabilitas
Laporan Dewan Komisaris
Pada tahun 2014, perekonomian Indonesia mengalami perlambatan, dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurun menjadi 5,02% dari 5,58% pada tahun sebelumnya. Hal ini sebagian disebabkan oleh ketidakpastian politik selama pemilihan umum, serta ketidakpastian lanjutan atas pertumbuhan ekonomi global dan penurunan harga komoditas. Sepanjang tahun, banyak para investor dan bisnis memposisikan diri untuk menunggu dengan sabar sambil memperhatikan perkembangan selanjutnya.Walaupun berada dalam situasi yang penuh tantangan, Saratoga terus mencari peluang baru dan memperluas portofolio investasinya. Pada sektor Konsumen, kami menyelesaikan akuisisi strategis PT Gilang Agung Persada, sementara di sektor Sumber Daya Alam kami mengakuisisi kepemilikan di PT Trimitra Karya Jaya. Selain titu, nilai portofolio kami meningkat menjadi Rp22,2 triliun dari sebelumnya Rp17,8 riliun, yang sebagian besar didorong oleh aset sektor Infrastruktur kami.
Prestasi ini kami capai melalui kerja keras, ketekunan dan berpikir kreatif, yang dibarengi oleh kedisplinan yang kuat sebagai karakter Perseroan. Hasil Tahun 2014 Saya berterima kasih atas kerja keras dan dedikasi para Direksi serta tim manajemen perusahaan-perusahaan investee. Pencapaian laba yang diatribusikan kepada pemilik saham Perseroan sebesar Rp803 miliar, meningkat 226% dari pencapaiannya di tahun 2013. Kinerja cemerlang dari investasi kami dapat digambarkan lebih baik dengan melihat Nilai Aktiva Bersih (NAB). Kami menghitung NAB secara konservatif dengan menggunakan nilai buku bagi perusahaan-perusahan kami yang tidak tercatat. Nilai-nilai ini berpotensi lebih tinggi setelah perusahaan-perusahaan tidak tercatat tersebut menjadi tercatat. Pada 31 Desember 2014, NAB kami berada pada Rp22 triliun meningkat sebesar 25% dibandingkan dengan NAB tahun 2013. NAB tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 46% sejak kami tercatat, sementara pada periode yang sama Indeks Harga Saham Gabungan hanya mengalami peningkatan sebesar 9%. Bukanlah hal yang mudah untuk meyakinkan pelaku pasar modal bahwa peningkatan nilai merupakan hal yang paling baik bagi pemodal. Bagaimanapun, istilah private equity investing bukanlah istilah yang dipahami banyak orang. Kebanyakan orang berpendapat bahwa kita perlu mengendalikan suatu perusahaan agar mampu memberikan nilai tambah, namun bukan itu masalahnya. Merujuk kepada perusahaan-perusahaan investee kami, masih banyak nilai yang lebih tinggi yang dapat kami tambahkan. Seberapa lama dan seberapa tinggi kami dapat melakukannya tergantung pada kesempatan-kesempatan yang ada.
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Lainnya yang Kami Hormati,
Terima kasih untuk dukungannya selama
ini pada Saratoga Investama Sedaya
yang sedang meniti tahun kedua sebagai
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
Keberhasilan kami selama ini dalam meningkatkan nilai portofolio dapat dilihat pada rekam jejak investasi kami, khususnya pada Tower Bersama dan Adaro Energy. Saratoga pertama kali berinvestasi di Tower Bersama pada saat perusahaan itu hanya memiliki tujuh menara. Kami membantu perusahaan dalam mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan usaha, termasuk pembiayaan dalam mengakuisisi menara-menara Mobile-8 dan mendukung akuisisi 2.500 menara Indosat pada tahun 2012. Saat ini Tower Bersama, menjadi salah satu perusahaan infrastruktur terkemuka di Indonesia, dan memiliki lebih dari 11.000 menara serta mempunyai kemampuan untuk tumbuh secara organic pada kisaran 1.500 – 2.000 menara per tahun. Keberhasilan pendekatan disiplin kami tergambarkan dalam investasi kami pada Adaro Energy. Saratoga melakukan investasi pada Adaro Energy pada tahun 2007 dengan mengakuisisi 23,2% perusahaan tersebut. Bersama dengan para mitra kami, kami berhasil mengurangi rasio utang dan mencatatkan perusahaan ke BEI pada bulan Juli 2008. Saat ini Adaro Energy merupakan perusahaan produsen batubara terbesar yang tercatat dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp33 triliun. Dengan pengalaman keberhasilan selama ini dan kemampuan berpikir melintasi kerangka kebiasaan umum, kami terus bekerja keras untuk menyempurnakan cara investasi kami yang cukup berhasil.
Tata Kelola Perusahaan
Ketika Sandi dan saya memulai perusahaan ini pada tahun 1998, hanya terdiri dari kami berdua dan Ibu Yanti, sekretaris kami. Saat ini keadaannya berbeda. Sebagai perusahaan yang telah berkembang, kami menetapkan pengaturan yang jelas sejak awal untuk memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan ditaati dengan baik. Pada tahun 2014, kami memperbarui Pedoman Tata Kelola dan Kode Etik Perusahaan, dan menyampaikannya pada perusahaan-perusahaan investee. Kami berharap prinsip-prinsip pengelolaan yang meliputi akuntabilitas, kejujuran, transparansi, tanggung jawab dan kemandirian akan ditegakkan bukan hanya di lingkungan Saratoga, tetapi juga di perusahaan-perusahaan investee. Kami bersyukur mendapatkan penghargaan Best Equitable
Treatment of Shareholders Award yang diselenggarakan oleh Institute for Corporate Directorship, namun yang terpenting, kami
berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip tersebut pada operasional sehari-hari. Prospek di Tahun 2015 Indonesia kini berada di masyarakat yang terbuka dimana perekonomiannya terdampak oleh persaingan dengan negara-negara tetangga dan para pemain global. Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar 5,02%. Sekitar 60% dari pertumbuhan tersebut dipacu oleh pasar konsumen domestik. Keadaan ini seyogyanya tidak akan berkelanjutan pada periode jangka panjang. Kita memerlukan pertumbuhan ekonomi yang nyata melalui pembangunan infrastruktur dan perindustrian. Presiden Indonesia yang baru tampak bersikukuh melaksanakan prioritasnya secara langsung, maka saya yakin akan masa depan negeri kita. Saratoga akan terus melakukan investasi dalam negeri dalam periode jangka panjang. Masih banyak potensi dan kesempatan yang belum dimanfaatkan. Saya yakin Indonesia dapat tumbuh pada kisaran 8% sampai 9% jika pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur, sistem hukum dan pendidikan. Ketika tiga fondasi ini terpancang, maka sektor swasta akan siap sedia memenuhi kebutuhan pertumbuhan lainnya. Atas nama Dewan Komisaris, saya mendukung pelaksanaan strategi Direksi yang bertumpu pada tiga sektor kunci yang meliputi Sumber Daya Alam, Infratruktur dan Konsumen. Kami yakin sektor-sektor tersebut akan terus menjadi pilar penyangga pertumbuhan perekonomian Indonesia. Tahun ini, kami sangat beruntung mendapatkan porsi yang signifikan pada portofolio investasi kami. Dengan pertimbangan pemerintah memprakarsai berbagai proyek infrastruktur di berbagai lokasi di dalam negeri, kami percaya sektor ini akan menjanjikan pada tahun 2015 dan kami akan terus memperkuat posisi kami. Kata Penutup Sebelum menutup laporan ini, saya ingin mengucapkan selamat datang pada anggota Direksi baru, Andi Esfandiari, yang diangkat menjadi Direktur Portofolio pada 1 Desember 2014. Andi sudah tidak asing bagi kita, setelah menjabat sebagai Komisaris di PT MPM Finance dan PT Asuransi MPM, yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan investee kami, MPM. Kami yakin Andi akan membawa ide-ide baru untuk lebih memperkuat perusahaan-perusahaan investee kami, dan meningkatkan pertumbuhan dan nilai portofolio Saratoga. Seperti yang pernah saya tulis dalam laporan tahunan pertama kami, mimpi kami adalah menjadikan Saratoga perusahaan investasi kelas dunia yang dapat menjadi inspirasi dan berkah bagi masyarakat banyak. Sandi dan saya, bersama-sama dengan tim manajemen kami baik di Saratoga dan perusahaan-perusahaan investee, akan terus bekerja keras dan cerdas bagi para pemegang saham. Saya tidak selalu tahu bagaimana untuk menyampaikan ini dalam kata-kata namun kami tahu persis bagaimana melakukannya. Salam Edwin Soeryadjaya Presiden Komisaris
Ketika Sandi dan saya memulai perusahaan ini
pada tahun 1998, hanya terdiri dari kami berdua
dan Ibu Yanti, sekretaris kami. Saat ini keadaannya
berbeda. Sebagai perusahaan yang telah
berkembang, kami menetapkan pengaturan yang
jelas sejak awal untuk memastikan bahwa prinsip
tata kelola perusahaan ditaati dengan baik.
Edwin Soeryadjaya Presiden Komisaris
Dewan Komisaris
Joyce Soeryadjaya Kerr Komisaris
Indra Cahya Uno
Laporan Direksi
Dengan senang hati saya sampaikan bahwa tahun 2014 adalah tahun investasi yang menggembirakan, dengan capaian kinerja yang baik oleh Saratoga sebagaimana tercermin dari tingkat pertumbuhan aset sebesar 46% sejak pencatatan saham kami di BEI. Pencapaian tersebut didukung oleh kerja keras semua pihak baik di Saratoga maupun di perusahaan-perusahaan investee kami. Saya ucapkan terima kasih atas dukungan yang terus-menerus kepada Saratoga.
Kinerja Kami pada Tahun 2014
Saratoga mencapai pertumbuhan yang stabil dengan peningkatan kinerja finansial. Kami berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1.065 miliar yang mana Rp803 miliar diatribusikan kepada para pemegang saham Saratoga. Angka ini menunjukkan peningkatan laba sebesar 226% dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan oleh peningkatan kinerja pada sektor Infrastruktur dan Sumber Daya Alam. Nilai Aktiva Bersih (NAB) kami, yang diperhitungkan secara konservatif menggunakan nilai buku untuk semua perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar, mengalami pertumbuhan 25% dari senilai Rp17,8 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp22,2 triliun pada tahun 2014. Pencapaian ini membuktikan bahwa Saratoga telah memilih strategi yang benar dengan berfokus pada sektor-sektor kunci strategi ini terlaksana sesuai rencana sesuai dengan perencanaan. Hal ini dapat dicapai walau perekonomian mengalami perlambatan dimana PDB turun dari kisaran 6,0-6,5% menjadi 5,0-5,5%. Pada tahun 2014, Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum lima tahunan, yang merupakan pencapaian luar biasa sebagai negara demokratis baru. Selama masa yang penuh tantangan ini, kami fokus pada investasi yang telah ada sambil menemukan peluang baru. Kami menginvestasikan Rp336 miliar pada investasi baru yang menjanjikan. Investasi Baru Pada tahun 2014, kami menambah dua investasi baru: PT Gilang Agung Persada (GAP) dan PT Trimitra Karya Jaya (TKJ). GAP merupakan investasi pertama kami yang bergerak di bidang gaya hidup. Saya sekeluarga adalah pengguna produk GAP, ngomong-ngomong soal loyalitas pada merek, semua celana panjang saya yang berwarna khaki adalah keluaran Banana Republic. Kami percaya pada produk apparel berkualitas yang tidak hanya tampak bagus, tapi juga nyaman dipakai. Kami sangat gembira dengan investasi ini dan berharap untuk tumbuh bersama dengan GAP. TKJ adalah investasi penting untuk portofolio kami. Saya selalu tergugah bagaimana kita belum mencapai perkembangan besar di bidang logam mulia di Indonesia, seperti pertambangan emas dan tembaga, yang dipimpin sendiri oleh para kru lokal. TKJ memungkinkan kita untuk memenuhi impian ini - yang dipimpin sepenuhnya oleh orang-orang berbakat tanah air untuk menangani sumber daya alam kelas dunia. Dengan aset yang besar dan tim yang solid, tantangan yang dihadapi sekarang adalah pelaksanaan rencana produksi yang memenuhi standar ramah lingkungan,
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Lainnya yang Kami Hormati,
Tibalah saatnya dimana saya harus sejenak
berpikir dan meringkas 365 hari kegiatan
perusahaan selama tahun lalu menjadi
beberapa halaman tulisan. Tantangannya
adalah bagaimana membuat tulisan ini
menarik, informatif, dan dalam waktu yang
sama tidak membuat Anda mengantuk.
Maka perkenankan saya menyampaikan
beberapa berita baik.
prinsip berkelanjutan, dan dampak sosial yang baik kepada masyarakat dan negara kita. Di sisi lain, kami juga menyukai produk keluaran TKJ, emas 24 karat, khususnya istri saya, pendukung kuat proyek ini.
Investasi Pada Tiga Sektor Kunci
Tiga sektor kunci yang menjadi fokus Saratoga adalah Sumber Daya Alam, Infrastruktur, dan Konsumer, merupakan pilar utama perekonomian Indonesia. Kami melihat banyak peluang untuk tumbuh di ketiga sektor ini.
Sumber Daya Alam
Sekalipun terus mengalami siklus komoditi rendah, kami tetap melihat peluang di sektor sumber daya alam. Kami mempunyai satu rangkaian kriteria yang berbeda untuk menilai sektor ini: kami mencari investasi yang akan memberikan daya saing walaupun dalam siklus komoditas rendah, yang diperkirakan berlanjut selama beberapa tahun mendatang. Fokus kami adalah mengidentifikasikan peluang di mana sebuah perusahaan memiliki tim manajemen yang sangat kompeten dalam mengelola pembiayaan. Meskipun sektor sumber daya alam menghadapi harga komoditas rendah, sektor ini terus menjadi pilar yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi negeri ini. Satu pesan yang jelas dan terus kami dapatkan dari pemerintah dan pemangku kepentingan adalah bahwa Indonesia ingin berhenti menjadi eksportir bahan mentah. Fokus kami adalah pada nilai tambah untuk mengubah sumber daya alam menjadi barang olahan dan produk jadi. Hal ini penting bagi kami, saat melihat sektor ini, apakah investasi kami bisa memberikan nilai tambah bagi negeri ini dan dapat memberikan efek multiplier yang lebih besar. Saya berpendapat kita harus berhenti mengekspor kakao dan mengimpor cokelat bermerek dari negara-negara yang bahkan tidak punya satu pohon kakao pun. Infrastruktur Bukan hanya pemerintah baru yang harus memenuhi janjinya untuk melaksanakan pembangunan jangka panjang dan merealisasikan program infrastruktur yang tertunda, ini adalah saatnya kita bahu-membahu dan mulai melaksanakannya. Kuncinya bukanlah pada peraturan-peraturan baru atau menteri yang baru, namun kepemimpinan dari atas dan rasa memiliki oleh masyarakat dalam membangun infrastruktur untuk Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang signifikan, tapi tanpa infrastruktur yang tepat potensi tersebut tidak akan terwujud. Dalam bidang pembangunan sumber daya listrik, misalnya, rasio elektrifikasi Indonesia sedikit meningkat menjadi 84%, tapi itu berarti masih ada 40 juta orang di Indonesia, hampir dua kali lipat penduduk Malaysia, yang belum mempunyai akses listrik. Hal ini tidak dapat diterima untuk sebuah negara anggota G20. Situasi ini bukanlah yang ingin kita wariskan untuk generasi selanjutnya. Kita perlu bekerja lebih cepat dan menempatkan prioritas utama dalam membangun infrastruktur. Saratoga fokus pada sektor Infrastruktur, dari jalan sampai sumber daya listrik, dari pelabuhan sampai proyek-proyek infrastruktur yang mendasar yang pastinya diperlukan untuk mendukung pertumbuhan. Konsumer Kami melihat pertumbuhan barang dan jasa konsumer yang kuat dan berkelanjutan, yang didapatkan dari bonus demografi Indonesia. Ini akan menjadi perjalanan panjang bagi Indonesia bergerak dari negara berpenghasilan menengah ke bawah ke negara berpenghasilan tinggi. Dengan perangkat kebijakan ekonomi dan sosial yang tepat, kelas menengah akan tumbuh dari 50 juta orang saat ini menjadi sekitar 110 juta orang pada tahun 2030, yang menjadikannya pasar terbesar dan paling menjanjikan di Asia Tenggara. Kuncinya adalah bagaimana memelihara tahun-tahun penting dari sekarang sampai tahun 2025, ketika peran demografis akan tetap bermain. Peningkatan produktivitas tenaga kerja akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih tinggi akan berdampak pada daya beli untuk sektor barang konsumsi dan jasa. Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) baru-baru ini tentu menambah tantangan dan tekanan pada inflasi. Namun, dengan perangkat kebijakan yang tepat, dalam jangka panjang, penyesuaian subsidi BBM akan berdampak positif bagi sektor barang-barang konsumsi dan produk. Meskipun konsumen harus menanggung beban dalam jangka pendek, negara akan memiliki struktur ekonomi yang lebih baik dan saat perekonomian kembali normal, konsumen dapat mengatasi faktor inflasi.
Laporan Direksi
Kunci keberhasilan usaha di sektor konsumer adalah pembiayaan - ketersediaan dana dan jalur kredit perbankan perlu dipastikan. Pada tahun 2014, perbankan telah melakukan penyesuaian dengan menurunkan pertumbuhan kredit. Selanjutnya, perbankan perlu meningkatkan kualitas aset mereka. Ketersediaan dana akan memungkinkan konsumen untuk membeli barang. Perusahaan kami di sektor konsumer, seperti GAP dan MPM, akan mendapat manfaat dari siklus pergerakan maju ini.Pencapaian Portofolio Pada Tahun 2014
Kinerja Saratoga sangat tergantung pada kinerja perusahaan-perusahaan investee kami. Hal ini yang membuat saya menghabiskan banyak waktu dengan tim manajemen perusahaan-perusahaan investee dan menjaga agar mereka tetap ceria dan bersemangat adalah salah satu Indikator Kinerja Utama saya. Adaro Energy Investasi kami di Adaro Energy mencakup 30% dari nilai portofolio kami. Perusahaan ini terus mendapatkan laba pada masa yang penuh tantangan ini. Saya sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya pada tim manajemen untuk keberhasilan mereka dalam menata ulang utang USD mereka. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dalam siklus komoditas rendah, Adaro Energy mampu meyakinkan para pendukung pendanaan untuk memberikan kesepakatan pembiayaan penting dengan biaya yang bersaing. Pak Boy, Pak Ario, Pak David dan tim manajemen telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam menjaga biaya produksi yang kompetitif. Pak Chia mempertahankan operasional perusahaan dengan semangat yang tinggi. Adaro Energy tidak hanya mampu mempertahankan bisnis meski harga komoditas rendah, namun juga meningkatkan kinerja operasional dan pendapatan non-batubara. Ini merupakan pencapaian kinerja yang luar biasa. Di balik setiap kesulitan, ada kesempatan, saya selalu percaya itu. Ketika harga rendah, Anda mencari inovasi, solusi, dan cara-cara untuk terus berinovasi dan menemukan jalan keluar agar perusahaan Anda tetap relevan dan menjadi lebih kompetitif. Strategi “pit to power” terus menghadapi kesulitan dengan adanya masalah akuisisi pertanahan proyek listrik 2x1000 MW di Jawa Tengah. Tidak saja Adaro Energy perlu untuk mengatasi masalah tersebut, namun negara juga membutuhkan proyek ini untuk melanjutkan pembangunan. Komitmen Adaro Energy pada dampak lingkungan dan sosial diuji dan saya harap masyarakat di Jawa Tengah mendukung proyek tersebut. Proyek ini akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat, terutama mereka yang tidak memiliki akses listrik. Dengan listrik, orang bisa lebih produktif, mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, anak-anak dapat belajar pada malam hari, hasil panen menjadi yang lebih baik sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka. Tower Bersama Kinerja kepemimpinan Pak Herman dan Pak Hardi terus membuat saya takjub. Mereka menunjukkan kemampuan untuk tumbuh secara organik dan non-organik dalam lingkungan persaingan yang sangat kompetitif. Tower Bersama jelas merupakan contoh bagi kami maupun perusahaan-perusahaan investee lainnya. Pada awal tahun 2015, mereka berhasil menerbitkan USD350 juta Utang Obligasi Tanpa Jaminan Senior yang jatuh tempo pada tahun 2022 dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,25%. Mereka mengeluarkan obligasi pada waktu yang tepat. Manajemen memiliki disiplin untuk mengeluarkan obligasi ketika mereka dapat melakukannya bukan menunggu pada saat mereka membutuhkan uang. Obligasi ini diminati dan diterbitkan dengan nilai yang lebih tinggi dari rencana semula yaitu USD200 juta menjadi USD350 juta. Hasil obligasi kemudian digunakan untuk membayar Utang Obligasi Tanpa Jaminan Senior sebelumnya dan obligasi ini dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX).
Mitra Pinasthika Mustika (MPM)
Perlambatan dalam industri otomotif mempengaruhi kinerja MPM. Sisi baiknya, bisnis utama yakni distribusi otomotif masih menunjukkan kinerja yang baik. Industri otomotif lokal masih tergolong muda, jumlah mobil per kapita Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga, dan oleh karena itu ada potensi yang signifikan yang belum terealisasi. MPM telah berubah dari sebuah perusahaan distribusi sepeda motor menjadi pemain otomotif yang terintegrasi. Selain produk-produknya yang baik, Shima-san dan tim harus memusatkan perhatian pada berbagai tantangan utama MPM, khususnya di unit keuangan. Perusahaan perlu fokus pada potensi kredit macet dan perbaikan sistem. Saya yakin bahwa MPM akan .
menghasilkan kinerja cemerlang pada tahun-tahun mendatang. Terakhir kali saya cek, MPM masih sangat menguntungkan. Saya pun membeli Nissan X-trail baru untuk putri kedua saya. Mobil ini benar-benar mobil yang mutahir.
Medco Power Indonesia (Medco Power)
Tahun ini, Medco Power berhasil menyelesaikan peningkatan daya pembangkitan listrik pada proyek di Batam dengan cara mengubah siklus tunggal menjadi siklus gabungan dan menambahkan mesin chiller, untuk meningkatkan kapasitas pembangkit menjadi 220MW. Namun demikian, terjadi beberapa halangan berkaitan dengan proyek-proyek hidro. Saya tidak putus asa, tantangan ini menjadi pengalaman yang sangat penting bagi tim. Saya sangat senang bahwa Pak Fazil dan timnya terus mempunyai semangat positif meskipun ada beberapa penundaan dalam proyek. Ini saatnya kita meningkatkan keahlian dan kualitas sumber daya manusia.
Tri Wahana Universal (TWU)
TWU mengalami tahun yang luar biasa pada tahun 2014. Penyelesaian train penyulingan nomor dua dan penambahan pasokan minyak mentah tidak hanya meningkatkan kinerja keuangan TWU, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat sekitarnya. Saya senang menyaksikan lebih banyak kegiatan ekonomi dalam rantai nilai TWU. Kami diberitahu bahwa kami adalah pembayar pajak tertinggi di Kabupaten Bojonegoro. Ini adalah suatu keistimewaan dan tanggung jawab sebagai kontributor sektor swasta terkemuka kepada masyarakat sekitar. Saya mengunjungi TWU pada bulan Desember 2014 dan melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimanan perekonomian Bojonegoro berkembang pesat. Kami melaksanakan audit dampak sosial TWU dan belajar banyak hal-hal baru yang dapat memberikan nilai tambah pada perekonomian di sekitarnya. Industri minyak dan gas di Indonesia tidak efisien dalam hal menghasilkan kilang baru. Keberhasilan TWU membuktikan bahwa jika Anda memiliki tim manajemen yang kuat dan rencana bisnis yang baik, Anda dapat melaksanakan rencana pembangunan kilang. Dan ya, para insinyur Indonesia adalah insinyur yang berbakat dan bekerja keras - benar-benar kelas dunia. Pak Rudy telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa, visi dan komitmen yang kuat untuk melaksanakan dan memantau setiap tahap. Saya belum pernah melihat seorang CEO begitu aktif dan teliti. Grup blackberry messenger TWU sangat aktif, bahkan pada pukul 02:00 dini hari - mereka terus-menerus memeriksa persediaan, hasil kecepatan tinggi diesel, dan ketersediaan truk pengiriman untuk memastikan operasi berjalan lancar selama 24 jam. Kepemimpinan yang baik adalah dasar yang diperlukan untuk membangun bisnis yang kuat. Sebagai pemilik ekuitas TWU, jelas bahwa kepentingan Pak Rudy benar-benar selaras dengan kepentingan kita.
Lintas Marga Sedaya (LMS)
Setelah melalui masa yang sulit pada tahun pertama pembangunan Jalan Toll Cikampek-Palimanan (Cipali) di tahun 2013. Pada akhir tahun 2014, tim LMS berhasil menyelesaikan 84% pembangunan. Semoga pada saat laporan tahunan ini dicetak, jalan tol telah beroperasi dan dapat membantu mengurangi kemacetan tahunan menjelang perayaan Lebaran. Penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada tim manajemen yang dipimpin oleh Dato’ Roslan, Pak Hudaya Arryanto dan semua pihak; mereka berusaha kuat dan bekerjasama untuk mengatasi tantangan utama yang secara alami hadir dalam membangun 116 km bentangan jalan tol yang mencakup enam kabupaten, ratusan desa dengan perubahan musim yang sulit diprediksi. Keberhasilan proyek ini akan memungkinkan kita untuk mempertimbangkan ekspansi dalam proyek infrastruktur lain yang sejenis. Saya telah mendorong tim untuk mencari tantangan baru setelah operasional jalan tol Cipali terlaksana.
Provident Agro (PALM)
PALM terus meningkatkan produksi dan berhasil membukukan laba sebesar Rp168 miliar pada tahun 2014. Dengan masa tanam rata-rata hanya 6-7 tahun, saat ini adalah awal dari periode produktivitas tinggi PALM yang akan berlangsung selama bertahun-tahun yang akan datang. Pak Tri Buwono menjalankan tim yang bekerja dengan fleksibel dan efisien. Mereka adalah tim yang low profile namun berdaya tinggi.
Interra Resources (Interra) Interra menghadapi tantangan sejak harga minyak dunia menurun di Juni 2014. Kabar baiknya adalah tim berhasil mencapai kinerja produksi yang kuat di Myanmar yang kontribusinya mencapai 44% dari dari total produksi minyak onshore Myanmar. Sayangnya, situasi ini membuat kinerja keseluruhan terhambat karena harga minyak rendah. Namun demikian, kami terus mencari peluang untuk mengembangkan asetnya. Dalam situasi yang penuh tantangan seperti ini kita harus mencari peluang yang baik, seperti Pak Edwin selalu mengingatkan kita. Pada tahun 2014, Interra menyelesaikan akuisisi PT Mitra Investindo Tbk. untuk membangun perusahaan yang lebih kuat, perusahaan platform minyak dan gas Terbuka di Indonesia.
Prospek Pada Tahun 2015
Pasca pemilu, dunia usaha kembali normal meskipun dengan pertumbuhan melambat. para pelaku pasar menunggu agenda reformasi yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan baru. Akan sangat menguntungkan apabila penghematan dari subsidi BBM dapat ditujukan ke area yang lebih produktif seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Hal ini akan membuat perekonomian Indonesia lebih efisien dan kompetitif. Dampak inflasi diperkirakan akan terasa di tahun 2015, namun pertumbuhan juga akan terlihat. Pada tahun 2015, kami perlu menggunakan teropong dan bekerja lebih keras untuk mengidentifikasi peluang investasi di mana Saratoga dapat menciptakan nilai tambah. Kita tidak bisa hanya melakukan bisnis seperti biasa. Kita harus lebih proaktif – menyisir ke lapangan, haus akan kesuksesan, bersemangat tinggi dan bekerja cerdas dalam mengidentifikasi peluang. Pak Edwin mengatakan, kita harus pergi berburu gajah, mencari peluang yang signifikan. Kami akan terus fokus pada tiga sektor utama. Dalam hal barang-barang konsumen dan infrastruktur, dan kami harus bekerja sama dengan pemerintah dalam membangun bidang-bidang yang benar-benar diperlukan oleh negara ini.
Keberlanjutan dan Tata Kelola Yang Baik
Kami menyusun kode etik, kebijakan tata kelola perusahaan yang baik, dan memulai proses manajemen risiko. Itu semua adalah hal penting untuk pengelolaan kualitas dan praktik bisnis yang sehat. Bagaimana Saratoga berhasil sampai pada kondisi saat ini, merupakan kombinasi tangan Tuhan, kerja keras dan keberuntungan. Untuk ke depannya, Saratoga akan bertransformasi menjadi perusahaan investasi kelas dunia. Untuk itu, kita perlu menetapkan sistem check and balances dan manajemen risiko untuk memastikan tata kelola yang kuat dan disiplin untuk mencapai keberlanjutan. Sebagai salah satu mitra pendiri perusahaan ini, saya berkomitmen untuk memiliki Tata Kelola Perusahaan dan mengembangkan upaya untuk memastikan keberlanjutan perusahaan yang akan dilaksanakan secara lebih intensif lagi pada tahun-tahun mendatang. Sebagai perusahaan investasi, kami menemukan berbagai macam kesempatan berinvestasi pada saat yang bersamaan kami mengelola portofolio investasi. Sangat penting bagi kami untuk memiliki kesadaran risiko, bukan hanya sekedar melengkapi informasi dengan pengecekan, tapi menyadari budaya risiko yang melekat pada setiap investasi yang kami lakukan, termasuk yang masih dipertimbangkan. Kami harus mengakui bahwa apa pun yang kami lakukan mempunyai risiko, oleh karenanya kami perlu memiliki perangkat yang tepat untuk mengelola risiko-risiko tersebut. Ini tidak berarti kami menghindar untuk tidak mengambil risiko sama sekali, namun sebaliknya kami dan para pemimpin perusahaan investee memahami peta risiko selengkapnya dalam melaksanakan segala sesuatu. Bagaimana pun, lebih dari 90% dari apa yang Pak Edwin dan saya memiliki saat ini terikat di Saratoga. Wajar apabila kami perlu mengelola risiko secara optimal. Keberlanjutan adalah suatu hal yang penting bagi dunia usaha, dan bisnis kami melibatkan banyak orang. Kami terus memastikan keberkelanjutan dan relevansi bisnis kami dengan menekankan pada pengembangan sumber daya manusia. Pasar sedang tumbuh dan perekonomian sedang mengalami kemajuan. Kami melihat persaingan semakin meningkat dalam menemukan orang-orang terbaik. Untuk dapat menarik bakat-bakat terbaik, kami tidak hanya membutuhkan kemampuan untuk melihat bakat yang tepat,
Laporan Direksi
tetapi juga untuk mempertahankan mereka. Kami melihat begitu banyak perusahaan kehilangan daya saing mereka dengan cepat ketika mereka tidak berinvestasi pada sumber daya manusia. Tingkat atrisi adalah 2% pada tahun 2014, yang turun dibandingkan tahun sebelumnya. Terima kasih untuk makan siang yang lezat yang disediakan setiap hari oleh Ibu Lily Soeryadjaya (ibunda Pak Edwin) di kantin kami, yang merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami. Saya kira itu adalah bagian dari strategi kami untuk mempertahankan bakat.
Perubahan Susunan Direksi
Saratoga sangat beruntung memiliki Pak Andi Esfandiari bergabung dalan tim pada awal tahun ini. Posisi beliau sebagai direktur telah diresmikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada bulan Desember 2014. Pak Andi tidak hanya membawa kekayaan pengetahuan dari berbagai bidang industri kunci dan investasi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola 20 perusahaan investee dan menemukan sinergi kunci yang kita perlukan. Pak Andi bukan orang asing di antara kami. Kami telah bekerjasama di masa lalu melalui MPM. Kebetuilan dia juga seorang pecandu olahraga bersepeda. Saya harap bisa segera berpacu bersamanya di sepanjang Jalan Tol Cikampek - Palimanan sebelum tanggal operasional komersilnya dilaksanakan. Kata Penutup Kami telah melebihi target pertumbuhan yang ditetapkan pada tahun 2014. Pencapaian kami adalah bukti bahwa rencana investasi yang baik, diikuti dengan ketekunan pelaksanaan dapat menghasilkan kinerja keuangan dan sasaran NAB yang baik, walaupun selama perlambatan perekonomian. Dengan bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja cermat, dan kerja ikhlas, empat “As” yang tertanam dalam budaya perusahaan kami, kami telah membuktikan bahwa kami dapat mengatasi berbagai tantangan dan kami yakin etika kerja keras ini akan membantu kami untuk mengatasi tantangan di masa depan. Kami akan terus disiplin dalam melaksanakan transaksi dan mencapai target pada tahun 2015. Pak Edwin dan saya akan terus berhati-hati dalam mengelola uang dan modal Anda. Saya bersyukur memiliki tim yang hebat di Saratoga dan tanpa dukungan dari para mitra, pemegang saham, karyawan, penyedia jasa, otoritas pemerintah, dan orang-orang yang menjadi bagian dari komunitas kami, tanpa mereka kami tidak akan pernah berhasil seperti hari ini. Saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam. Salam, Sandiaga S. Uno Presiden Direktur
Direksi
Sandiaga S. Uno
Andi Esfandiari
Bab mengenai Diskusi dan Analisis Manajemen
harus dibaca sehubungan dengan laporan
keuangan konsolidasian Perseroan yang terlampir
di bagian akhir laporan tahunan ini.
Sebagai perusahaan investasi aktif, Saratoga
mengukur kinerja melalui pertumbuhan Nilai Aktiva
Bersih serta pertumbuhan nilai pasar dan nilai buku
investasinya, yang kami sajikan pada bagian ini.
Dalam rangka memenuhi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan, laporan keuangan Saratoga
disajikan dalam bentuk laporan keuangan
konsolidasian disusun berdasarkan tiga metode:
1. Konsolidasi - dimana kami memegang lebih dari
20% saham dan memiliki kontrol manajemen.
2. Entitas Asosiasi - dimana kami menerapkan
metode ekuitas, kepemilikan saham kami adalah
sama dengan atau di atas 20% tetapi tidak
memiliki kontrol manajemen.
3. Tersedia untuk Dijual - dimana kita menerapkan
metode biaya, kepemilikan saham kami adalah
kurang dari 20%. Untuk perusahaan yang
terdaftar di kategori ini, kami menentukan nilai
investasi secara marked to market, sedangkan
untuk perusahaan yang tidak tercatat kami
gunakan nilai buku.
Laporan keuangan Saratoga saat ini disajikan
dengan cara yang sama dengan
perusahaan-perusahaan konglomerasi. Dari 20 perusahaan-perusahaan
yang beroperasi, Saratoga mengkonsolidasi
dua perusahaan investee: Tri Wahana Universal,
perusahaan kilang minyak, dan Sinar Mentari
Prima, perusahaan pelayaran, di mana kami
menguasai lebih dari 20% saham dan memiliki
kontrol manajemen di kedua perusahaan.
Kami memulai diskusi dan manajemen analisis
dengan meninjau Filosofi Investasi Saratoga dan
dilanjutkan dengan tinjauan kegiatan operasional
kami pada tahun 2014 yang meliputi kegiatan
investasi sepanjang tahun dan analisa rinci laporan
keuangan.
Sumber Daya Alam
Infrastrukutr
Konsumen
Valuasi Portfolio % Sum of the Parts (SOTP)
FILOSOFI INVESTASI SARATOGA
Saratoga merupakan perusahaan investasi aktif dengan fokus utama investasi di Indonesia dan kawasan ASEAN. Pendekatan investasi kami dipandu oleh tiga pilar filosofis - Platform, Kemitraan dan Pembentukan Nilai - yang menjiwai penyaringan, evaluasi dan monitoring proses investasi kami secara menyeluruh. Membangun Platform Saratoga bertujuan untuk mengkhususkan diri dengan memandang setiap investasi secara strategis, bukan sebagai investasi yang berdiri sendiri, tetapi sebagai platform untuk pertumbuhan organik dan dilanjutkan dengan pengambilalihan melalui akuisisi perusahaan yang beroperasi di rantai nilai yang sama. Mitra Pinasthika Mustika adalah contohnya. Ketika Saratoga pertama kali melakukan investasi di MPM, fokus Saratoga hanya pada distribusi sepeda motor dan ritel. Melalui serangkaian proses, Saratoga memutuskan untuk memperluas jangkauan bisnis MPM pada bidang yang memiliki pertumbuhan pesat yakni pembiayaan mobil, pembiayaan sepeda motor, dan asuransi otomotif. Kami juga membantu MPM memasuki segmen dealer mobil dengan cara mengikatkan diri dengan Nissan. Pendekatan investasi dengan fokus industri dan platform ini merupakan pola yang akan Saratoga terus replikasi di berbagai investasi Saratoga. Kemitraan Kemitraan merupakan pilar utama lainnya dari strategi investasi Saratoga. Saratoga menganggap kemitraan dengan para pemilik bisnis
Diskusi dan Analisis Manajemen
sebagai faktor penentu keberhasilan. Sering kali, Saratoga diundang oleh para pemilik bisnis untuk melakukan investasi signifikan sebagai pemilik modal minoritas dalam perusahaan mereka. Hal ini berdasarkan rekam jejak Saratoga dalam bekerjasama dengan para pemilik bisnis untuk mengkatalisasi lintasan pertumbuhan perusahaan mereka. Saratoga juga bermitra dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia yang sudah mapan untuk membentuk strategi yang saling menguntungkan dalam investasi. Sebagai perusahaan investasi lokal dengan sejarah panjang dan rekam jejak yang sudah terbukti, Saratoga dipilih menjadi mitra lokal oleh berbagai perusahaan besar kelas dunia dan investor internasional yang mencari kesempatan untuk melakukan investasi di Indonesia. Saratoga memberikan pengetahuan tentang industri lokal, peraturan perundang-undangan, dan akses pada peluang tahap awal dan peluang merger dan akuisisi. Model kemitraan berkembang lebih lanjut pada keterbukaan Saratoga dalam melakukan co- investing pada berbagai peluang bisnis. Selain permodalan, para co-investor ini juga membawa keahlian dan pengalaman operasional terhadap investasi Saratoga. Misalnya, Saratoga beruntung dapat bermitra dengan Plus Expressway pada investasi jalan tol, Lintas Marga Sedaya. Plus Expressway memberi nilai tambah berupa pengalaman yang luas dalam mengelola proses pembangunan jalan tol dan pengoperasiannya. Pembentukan Nilai Saratoga memiliki akses langsung baik pada perusahaan tertutup dan perusahaan publik tercatat; tidak seperti perusahaan investasi kebanyakan yang hanya mengkhususkan diri pada perusahaan
Perusahaan Tahap Awal
R Perusahaan Tahap Awal mempunyai potensi besar mengalami kenaikan R Kemampuan Saratoga untuk mengakuisisi saham yang lebih besar memungkinkannya memberi pengaruh yang signifikan, mengembangkan strategi perusahaan dan produk dan menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi Rp1 triliun 5%
Perusahaan Tahap Pertumbuhan
• Perusahaan tahap pertumbuhan menghasilkan arus kas yang berkelanjutan dan sehat untuk portofolio Saratoga • Memberikan potensi yang menjanjikan ketika perusahaan tahap pertumbuhan masuk ke fase matang Rp5 triliun 18%
Perusahaan Blue-Chip Tercatat
• Perusahaan investee blue-chip merupakan pemimpin industri yang mempunyai peluang pertumbuhan dan apresiasi modal
• Saratoga tetap akan menjadi pemegang saham jangka panjang dalam bisnis ini. Rp19 triliun 77% SOTP 32% 61% 7% TRIMITRA KARYA JAYA