GANGGUAN MOOD
Gangguan Mood
Mood adalah pengalaman emosional individual yang bersifat
menyebar.
Gangguan mood merupakan suatu tipe gangguan yang ditandai
dengan gangguan pada mood.
Tipe-tipe Gangguan Mood
Gangguan Depresi (Gangguan Unipolar)
Gangguan Perubahan Mood (Gangguan Bipolar)
•
Gangguan Depresi Mayor
•
Gangguan Distimik
•
Gangguan Bipolar
Gangguan Depresi Mayor
Terjadinya satu atau lebih periode atau episode depresi (disebut
depresi mayor) tanpa ada riwayat terjadinya episode manik atau
hipomanik. (manik dan hipomanik dijelaskan tersendiri dalam
gangguan bipolar).
Seseorang dapat mengalami satu episode depresi mayor, yang diikuti
dengan kembalinya mereka pada keadaan fungsional yang biasa.
Umumnya seseorang yang pernah mengalami episode depresi mayor
dapat kambuh lagi di antara periode normal atau kemungkinan
mengalami hendaya pada fungsi-fungsi tertentu.
Merupakan tipe yang paling umum dari gangguan mood. Perkiraan
prevalensi semasa hidup berbeda pada laki-laki dan perempuan.
Perempuan = 10% - 25%
Laki-laki = 5% - 12%
Pada episode depresi parah, dapat disertai ciri psikosis seperti delusi
Ciri-ciri Umum Depresi
Perubahan pada Kondisi Emosional
Perubahan pada mood (periode terus menerus dari perasaan
terpuruk, depresi, sedih atau muram).
Penuh air mata atau sering menangis
Meningkatnya iritabilitas (mudah tersinggung), kegelisahan
atau kehilangan kesabaran.
•
Perubahan dalam Motivasi
Perasaan tidak termotivasi, atau memiliki kesulitan untuk memulai
(kegiatan) di pagi hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur.
Menurunnya tingkat partisipasi sosial atau minat pada aktivitas
sosial.
Kehilangan kenikmatan atau minat dalam aktivitas menyenangkan.
Menurunnya minat pada seks.
Ciri-ciri Umum Depresi
Perubahan Kognitif
Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih.
Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan masa depan.
Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di masa
lalu.
Kurangnya harga diri atau merasa tidak pas menjalani hidup.
Berpikir akan kematian atau bunuh diri.
•
Perubahan dalam Fungsi dan Perilaku Motorik
Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan daripada biasanya.
Perubahan dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu
sedikit, bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk
kembali tidur di pagi buta – disebut mudah terbangun di pagi buta).
Perubahan dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalu
sedikit).
Perubahan dalam berat badan (bertambah atau kehilangan berat badan).
Berfungsi secara kurang efektif daripada biasanya di tempat kerja atau
Ciri-ciri Diagnostik Depresi Mayor
Suatu episode depresi mayor ditandai dengan munculnya lima
atau lebih ciri-ciri atau simtom-simtom di bawah ini selama
suatu periode 2 minggu, yang mencerminkan suatu
perubahan dari fungsi sebelumnya. Paling tidak satu dari
ciri-ciri tersebut harus melibatkan (1) mood yang depresi, atau (2)
kehilangan minat atau kesenangan dalam beraktivitas. Lebih
lagi, simtom-simtom tersebut harus menyebabkan baik
tingkat distres yang siginifkan secara klinis ataupun hendaya
paling tidak dalam satu area penting dari fungsi, seperti fungsi
sosial atau pekerjaan, dan harus bukan merupakan akibat
langsung dari penggunaan obat-obatan atau medikasi, dari
suatu kondisi medis atau dari gangguan psikologis lain. Lebih
lanjut lagi, episode tersebut tidak boleh mewakili suatu reaksi
berduka yang normal terhadap kematian seseorang yang
Ciri-ciri Diagnostik Depresi Mayor
Mood yang depresi hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari. Dapat berupa mood yang mudah tersinggung pada anak-anak
atau remaja.
Penurunan kesenangan atau minat secara drastis dalam semua atau hampir semua aktivitas, hampir setiap hari, hampir
sepanjang hari.
Suatu kehilangan atau pertambahan berat badan yang siginifkan (5% lebih dari berat tubuh dalam sebulan), tanpa ada upaya apapun untuk berdiet, atau suatu peningkatan atau penurunan
dalam selera makan.
Setiap hari (atau hampir setiap hari) mengalami insomnia atau hipersomnia (tidur berlebihan).
Agitasi yang berlebihan atau melambatnya respons gerakan hampir setiap hari.
Perasaan lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari.
Perasaan tidak berharga atau salah tempat ataupun rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepat hampir tiap hari.
Berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih atau untuk membuat keputusan hampir setiap hari.
Pikiran yang muncul berulang tentang kematian atau bunuh diri tanpa suatu rencana yang spesifk, atau munculnya suatu
Contoh Kasus Depresi
ayor
Seorang pegawai administrasi perempuan, berusia 38 tahun, telah menderita depresi singkat yang muncul berulang kali sejak ia berusia 13 tahun. Terakhir, ia merasa
terganggu oleh serangan menangis di tempat kerjanya, terkadang muncul secara sangat tiba-tiba sehingga ia tidak punya cukup waktu untuk lari ke toilet demi menyembunyikan tangisnya dari orang lain.
Ia mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi saat bekerja dan merasa kurang mendapat kepuasan dari pekerjaan yang sebelumnya sangat ia nikmati. Ia menyimpan perasaan pesimistis dan rasa marah yang parah, yang akhir-akhir ini telah menjadi semaki n parah karena berat badannya bertambah dan ia mengabaikan perawatan terhadap diabetes yang diidapny.
Ia merasa bersalah terhadap kemungkinan bahwa ia sedang membunuh dirinya sendiri secara pelahan-lahan dengan tidak menjaga kesehatannya secara lebih baik. Ia
terkadang merasa pantas untuk mati. Ia merasa terganggu oleh rasa kantuk yang berlebihan selama satu setengah tahun terakhir, dan SIM-nya telah ditahan karena kecelakaan di bulan kemarin. Ia tertidur saat menyetir sehingga mengakibatkan mobilnya menabrak kotak telepon umum.
Hampir tiap pagi ia bangun dengan rasa pusing dan merasa “tidak bersemangat”, serta tetap mengantuk sepanjang hari.
Ia tidak pernah memiliki pacar tetap, dan hidup tenteram dengan ibunya, tanpa ada teman dekat di luar keluarganya. Selama wawancara, ia berulang kali menangis dan
Faktor Resiko Depresi Mayor
Usia
Onset awal lebih umum terjadi pada dewasa muda daripada
dewasa yang lebih tua.
Status sosial-ekonomi
Orang dengan taraf SSE yang lebih rendah memiliki resiko yang
lebih besar dibandingkan dengan yang memiliki SSE tinggi.
Status pernikahan
Orang yang berpisah atau bercerai memiliki resiko yang lebih
tinggi daripada yang menikah atau tidak pernah menikah dengan
sadar.
Jenis kelamin
Wanita memiliki kecenderungan hampir dua kali lipat lebih besar
daripada pria. Wanita lebih cenderung duduk di kamar atau
Apakah Anda Depresi?
Jawablah pernyataan berikut “Ya” atau “Tidak”
2. Saya tidak menikmati berbagai hal seperti sebelumnya
1. Saya merasa sakit hati, murung dan sedih
4. Saya merasa bahwa saya tidak berguna atau dibutuhkan
3. Saya merasa bahwa orang lain akan lebih baik bila saya mati
5. Saya memperhatikan bahwa berat badan saya menurun
6. Saya memiliki masalah tidur sepanjang malam
7. Saya gelisah dan tidak bisa diam
8. Pikiran saya tidak sejernih biasanya
9. Saya merasa lelah tanpa alasan
Beri urutan untuk jawaban Anda:
Bila Anda setuju dengan paling tidak 5 dari pernyataan itu,
termasuk item 1 atau 2 dan bila Anda memiliki
keluhan-keluhan ini untuk paling tidak 2 minggu, Anda
membutuhkan bantuan seorang ahli
Bila Anda menjawab “Ya” pada no.3 (Saya merasa bahwa
orang lain akan lebih baik bila saya mati), segeralah
hubungi psikolog/psikiater.
Tes ini diperkenalkan oleh National Depression Screening
Day
Bukan merupakan tes untuk mendiagnosis diri Anda, tapi
Gangguan Distimik
Merupakan bentuk depresi yang lebih ringan dari depresi mayor.
Biasanya berawal dari masa kanak-kanak atau remaja.
Si penderita merasakan spirit yang buruk atau keterpurukan
sepanjang waktu, namun mereka tidak mengalami depresi yang
sangat parah.
Jika depresi mayor cenderung parah dan terbatas waktunya,
gangguan distimik terjadi relatif ringan dan kronis, biasanya
berlangsung selama beberapa tahun.
Perasaan depresi dan kesulitan sosial terus ada bahkan setelah
orang tersebut menampakkan kesembuhan.
Memiliki resiko tinggi untuk kambuh lagi.
Keluhan mengenai depresi seolah-olah menjadi semacam
pelengkap dari kehidupan orang tersebut sehingga sepertinya
menjadi bagian tak terpisahkan dari struktur kepribadian
mereka.
Si Wanita Pengeluh
Wanita itu, eksekutif junior berusia 28 tahun, mengeluhkan perasaan depresi yang
kronis sejak usia 16 atau 17 tahun. Meski ia berhasil dengan baik di perguruan tinggi, ia selalu memikirkan betapa “benar-benar cerdasnya” orang lain.
Ia merasa tidak pernah bisa mendapatkan seorang pria yang ia inginkan untuk
berkencan karena ia merasa rendah dan lemah. Meskipun ia telah mendapatkan terapi yang ekstensif selama kuliah di S1 dan pascasarjana, ia tidak pernah dapat mengingat suatu masa di tahun-tahun tersebut di mana ia tidak merasa sedikitpun tertekan.
Ia menikah tidak lama setelah wisuda S1 dengan pria yang ia kencani saat itu, meski ia tidak merasa bahwa pria itu “spesial”. Ia hanya merasa butuh untuk mempunyai suami yang dapat menemaninya dan pria itu bersedia. Namun mereka segera mulai
bertengkar dan akhir-akhir ini ia mulai merasa bahwa menikahi pria itu adalah suatu kesalahan.
Ia mendapatkan kesulitan di pekerjaannya, menghasilkan pekerjaan yang serampangan dan tidak pernah melakukan lebih dari apa yang secara mendasar diharapkan darinya serta menunjukkan kurangnya inisiatif.
Meskipun ia memimpikan mendapat status dan uang, ia tidak berharap bahwa ia atau suaminya akan mengalami peningkatan dalam profesi mereka karena mereka kurang memililiki “koneksi”.
Orang dengan gangguan bipolar mengendarai roller
coaster emosional, berayun dari satu ketinggian rasa
girang ke kedalaman depresi tanpa adanya penyebab
eksternal.
Episode pertama dapat berupa manik, bisa juga depresi.
EPISODE MANIK
Episode manik yaitu merupakan suatu periode peningkatan
euforia yang tidak realistis, sangat gelisah dan aktivitas yang
berlebihan, yang ditandai dengan perilaku yang tidak
terorganisasi dan hendaya dalam penilaian.
Episode manik biasanya bertahan beberapa minggu hingga
beberapa bulan, umumnya lebih singkat durasinya dan berakhir
secara lebih tiba-tiba daripada episode depresi mayor.
Selama episode manik, mereka mengalami elevasi atau ekspansi
mood yang tiba-tiba dan merasakan kegembiraan, euforia atau
optimisme yang tidak biasa.
Mereka tampak memiliki energi yang tidak terbatas dan menjadi
sangat suka bergaul, dan bisa sampai pada tahap menuntut dan
memaksa terhadap orang lain.
Perubahan moodnya terlalu berlebihan, misalnya menjadi sangat
Pada episode manik, seseorang menjadi sangat bersemangat sampai akan memperolok orang lain dengan lelucon yang kadang keterlaluan.
Cara bicaranya menjadi sangat cepat, pikiran-pikiran dan pembicaraannya seering melompat-lompat dari satu ide ke ide yang lain (rapid fight of ideas), sampai orang lain kesulitan untuk menyelanya.
Mereka juga dapat menjadi sangat dermawan.
Tidak dapat duduk tenang atau tidur nyenyak. Jam tidurnya sangat sedikit. Tidur larut malam dan bangun lebih pagi, tapi dengan energi yang tetap penuh dan tetap
merasa cukup istirahat. Bahkan bisa tidak tidur berhari-hari tanpa kelelahan.
Walau energinya berlebih, mereka tampak tidak dapat mengorganisasi tindakan mereka secara konstruktif. Rasa girang mereka mengganggu kemampuannya untuk bekerja dan untuk mempertahankan hubungan yang normal.
Memiliki perasaan self esteem yang tinggi berkisar dari over confdence hingga kecenderungan waham kebesaran.
Mereka memiliki keyakinan yang tidak sejalan dengan kemampuannya, misalnya mereka merasa sangat mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dunia, sementara latar belakang dan kemampuannya tidak mendukungnya.
Perhatian mereka mudahh dialihkan oleh stimulus-stimulus yang tidak relevan seperti detak jam atau langkah sepatu orang.
Mereka cenderung mengambil banyak tugas, lebih dari yang mampu mereka tangani.
Macam-macam Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar I
Paling tidak mengalami satu episode manik secara
penuh.
Di banyak kasus, individu mengalami perubahan mood
antara rasa girang dan depresi diselingi dengan periode
antara berupa mood normal.
Gangguan Bipolar II
Diasosiasikan dengan bentuk maniak yang lebih ringan.
Seseorang mengalami satu atau lebih episode-episode
depresi mayor dan paling tidak satu episode hipomanik
(episode yang lebih ringan dari manik).
Kasus Gangguan Bipolar = episode manik
Saat saya mulai merasa sangat senang, saya tidak lagi merasa seperti ibu rumah tangga biasa. Saya malah merasa terorganisasi dan terampil dan saya mulai merasa bahwa saya adalah orang yang paling kreatif. Saya dapat menulis puisi dengan mudah. Saya dapat menggubah melodi tanpa usaha keras. Saya dapat melukis.
Pikiran saya terasa sangat lancar dan dapat menyerap apapun. Saya memiliki ide yang tak terhitung mengenai perbaikan kondisi anak yang menderita keterbelakangan mental atau tentang bagaimana rumah sakit untuk anak-anak itu seharusnya dijalankan, apa yang seharusnya ada di sekeliling mereka untuk membuat mereka tetap gembira dan nyaman serta tidak takut.
Saya melihat diri saya mampu mencapai banyak hal demi kebaikan orang lain. Saya merasa senang, suatu perasaan euforia atau kegirangan. Saya ingin hal ini berlangsung selamanya. Saya sepertinya tidak membutuhkan banyak tidur.
Berat badan saya turun dan terasa sehat dan saya menyukai diri saya sendiri. Bahkan, baru saja saja membeli 6 gaun baru dan semuanya terlihat bagus bila saya pakai. Saya merasa seksi dan para pria memperhatikan saya. Mungkin saya akan melakukan satu atau beberapa perselingkuhan.
Saya merasa mampu berbicara dan akan berhasil dalam politik. Saya ingin menolong orang dengan masalah yang serupa seperti saya sehingga mereka putus harapan.
Saya melihat para pemainnya sejelas bila saya melihat mereka dalam
kehidupan nyata.
Saya juga mengalami teror yang sangat hebat, seperti saya benar-benar
terjadi, saat saya tahu bahwa sebuah adegan pembunuhan akan berlangsung.
Saya gemetar ketakutan di bawah selimut dan menjadi benar-benar tidak
berdaya.