• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Tinjauan pustaka

Definisi pemasaran

Pemasaran merupakan suatu salah satu kegiatan utama suatu perusahaan,

karena suatu perusahaan tidak akan mampu berkembang dan mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaannya apabila tidak berhasil memperoleh pembeli dari

produk atau jasa yang dijualnya. Oleh karena itu, kelangsungan hidup suatu

perusahaan tergantung pada cara memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan dan

apakah barang atau tersebut sesuai dengan selera atau kebutuhan konsumen.

Didalam bukunya ” Manajemen Pemasaran ” Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai berikut : ”Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Nilai merupakan perkiraan konsumen akan seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya”.

Konsep pemasaran merupakan salah satu konsep dari sekian banyak konsep

yang menyatakan bahwa : Kunci untuk meraih tujuan organisasi akan menjadi lebih

efektif jika memadukan kegiatan pemasaran yang menetapkan dan memuaskan

(2)

Dari sini dapat terlihat bahwa tujuan utama dari konsep di atas adalah

memperoleh laba, dan cara mencapainya adalah dengan menjual, membujuk

pelanggan dengan produk yang sesuai dengan selera dan keinginan konsumen.

kebutuhan, keinginan dan

Permintaan Produk

Nilai, biaya, dan kepuasan

Pertukaran, transaksi, dan

hubungan

Pasar Pemasaran dan pemasar

Gambar 2.1. Konsep inti pemasaran

(sumber: PT FASTFOOD INDONESIA)

Kebutuhan, keinginan dan permintaan

Kebutuhan adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang

dirasakan atau disadari, dimana kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat

lingkungan atau oleh pemasaran produk, melainkan telah ada dalam setiap jaringan

jasad hidup manusia.

Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk

kebutuhan yang lebih mendalam. Keinginan manusia terus-menerus dibentuk dan

(3)

Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang didukung dengan

kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila

didukung oleh daya beli.

Produk

Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan.

Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi

pada jasa yang diberikannya. Istilah produk meliputi produk fisik, produk jasa dan

sarana lain yang dapat memenuhi suatu kebutuhan dan keinginan. Kadang-kadang

kita menggunakan istilah lainnya seperti penawaran, pemuas atau sumber daya.

Nilai, Biaya, dan Kepuasan.

Nilai ( value ) adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.

Dalam memilih produk yang dapat memuaskan kebutuhannya, konsumen

akan mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dan kepuasan yang didapatkan

berdasarkan biaya yang telah dikeluarkannya.

Pertukaran, Transaksi, dan Pemasaran hubungan.

Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari

(4)

Transaksi adalah perdagangan nilai-nilai antara dua pihak atau lebih.

Pemasaran hubungan adalah praktek membangun hubungan jangka panjang yang

memuaskan dengan pihak-pihak kunci : pelanggan, penyalur, guna mempertahankan

preferensi dan bisnis jangka panjang mereka.

Pasar, Pemasaran, Pemasar.

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan

keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi

kebutuhan atau keinginan itu. Jadi besarnya pasar tergantung dari jumlah orang yang

memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau

menawarkan sumber daya itu untuk ditukarkan supaya dapat memenuhi keinginan

mereka.

Pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungannya dengan pasar.

Pemasaran berfungsi untuk bekerja sama dengan pasar untuk mewujudkan transaksi

yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau

menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Si pemasar mencari sesuatu tanggapan

(5)

Definisi kepuasan pelanggan.

Definisi kepuasan pelanggan menurut Husein Umar adalah: ”kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan yang merasa puas terhadap nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, kemungkinan akan menjadi pelanggan dalam waktu yang lama”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu produk

dan pelayanannya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan, dan nilai-nilai

perusahaan.

Kegiatan penjualan terdiri dari variabel pesan (sebagai penghasil serangkaian

sikap tertentu mengenai perusahaan, produk, dan tingkat kepuasan yang dapat

diharapkan oleh pelanggan), sikap (sebagai penilaian pelanggan atas pelayanan

perusahaan), dan perantara (sebagai penilaian pelanggan atas perantara perusahaan

seperti dealer dan grosir).

Pelayanan setelah penjualan terdiri dari variabel-variabel pelayanan

pendukung tertentu, seperti garansi serta yang berkaitan dengan umpan balik, seperti

penanganan keluhan dan pengembalian uang.

Variabel-variabel nilai perusahaan terdiri dari dua macam yaitu nilai resmi

yang dinyatakan oleh perusahaan sendiri dan nilai tidak resmi yang bersirat dalam

(6)

Menurut Handi Irawan ada 10 prinsip kepuasan pelanggan, yaitu:

1. Mulailah dengan percaya akan pentingnya kepuasan pelanggan.

Pelanggan adalah orang yang paling penting dalam perusahaan. Perusahaan akan

memperoleh laba dengan menjaga kepuasan pelanggan karena:

Pelanggan yang puas akan siap membayar dengan harga premium.

Perusahaan yang mempunyai banyak pelanggan yang puas, biaya marketing

seperti iklan jauh lebih efektif. Perbedaan tingkat kepuasan sekitar 10% saja,

akan menyebabkan perbedaan efektivitas iklan sekitar 30%. Artinya,

perusahaan yang pelanggannya banyak tidak puas, harus mengeluarkan biaya

iklan besar agar iklannya sama efektifnya.

Pelanggan yang puas adalah penyebar promosi dari mulut ke mulut yang baik.

Di pihak lain, pelanggan yang tidak puas adalah penyebar bau busuk yangf

tidak efektif.

Perusahaan yang memiliki banyak pelanggan, umumnya lebih efisien biaya

operasinya.

Yang sering memberikan kontribusi besar adalah pelanggan puas akan

membeli lebih banyak lagi untuk produk yang lebih memuaskan atau lebih

(7)

2. Pilihlah pelanggan dengan benar untuk membangun kepuasan pelanggan.

Pada dasarnya, ada 2 fundamental yang harus disadari setiap perusahaan

dalam memformulasikan kepuasan pelanggan. Pertama, strategi kepuasan

pelanggan haruslah mulai dengan harapan pelanggan. Secara sederhana, kepuasan

akan terjadi kalau perusahaan mampu menyediakan produk, pelayanan, harga,

dan aspek lain sesuai dengan harapan atau melebihi harapan pelanggan.

Kedua, strategi kepuasan pelanggan haruslah dimulai dengan memilih

pelanggan yang besar. Jadi, tidak mengherankan, apabila perusahaan sudah

mati-matian melakukan perbaikan produk atau pelayanan, ternyata problemnya adalah

pemilihan pelanggan yang tidak pas. Tidak pas karena salah dalam strategi

segmentasi dan targeting

.

3. Memahami harapan pelanggan adalah kunci.

Pada dasarnya, ada dua tingkat harapan pelanggan. Yang pertama adalah

desired expectation”. Harapan ini mencerminkan, apa yang harus dilakukan perusahaan atau produk kepada pelanggannya. Ini merupakan kombinasi dari apa

yang perusahaan dapat lakukan dan harus dilakukan kepada pelanggannya.

Kedua, ”adequate axpectation” adalah harapan pelanggan yang lebih rendah dari ” desired expctation”.

(8)

Dengan demikian, harapan pelanggan sebenarnya mempunyai zona yang

terbentuk antara desired dan adequate expectation. Pelanggan akan sangat puas atau ”delighted” apabila desired expectation-nya terpenuhi. Kepuasan pelanggan akan masih terpenuhi walau tidak maksimal, apabila adequate expectation sudah terpenuhi.

Banyak faktor yang mempengaruhi desired expectation. Yang paling utama adalah pengalaman masa lalu terhadap produk atau jasa yang pernah digunakan.

Faktor kedua adalah karena komunikasi. Lihat saja iklan-iklan di televisi dan

media cetak. Banyak perusahaan memberi janji-janji: ”lebih baik”, ”dijamin kualitasnya”, ”pasti paling enak”, ”pelayanan yang tercepat” dan lain-lain. Keseluruhan proses komunikasi ini akan mempengaruhi harapan pelanggan.

Faktor ketiga adalah personal needs. Ini adalah harapan yang terbentuk karena faktor internal seperti self-personality dari pelanggan.

Pihak manajemen bisa menyikapi harapan pelanggan. Pertama, pada

prinsipnya, mau tak mau, perusahaan harus tetap mengejar harapan pelanggan

dengan cara memberikan produk, pelayanan dan value yang sesuai dengan harapan pelanggan.

Apabila harapan pelanggan naik, maka perusahaan harus pula melakukan

(9)

Dinamika harapan pelanggan adalah realitas pasar.

Kedua, untuk faktor dimana harapan pelanggan dapat dikontrol atau

dipengaruhi, perusahaan perlu menghindari sikap over-promise. Terlebih apabila perusahaan lebih banyak mengandalkan strategi defensif, yaitu lebih banyak

upaya untuk mempertahankan pelanggan.

4. Carilah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan anda.

Ada lima driver utama kepuasan pelanggan. Driver pertama adalah kualitas

produk. Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk

tersebut, ternyata kualitas produknya baik. Kualitas produk ini adalah dimensi

yang paling global dan paling tidak ada 6 elemen dari kualitas produk, yaitu

performance, durability, feature, reliability, consistency, dan design.

Driver kedua adalah harga. Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga

murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan

value for money yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga.

Driver ketiga yaitu service quality. Service quality sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem,teknologi, dan manusia. Faktor manusia memegang

kontribusi sekitar 70%. Tidak mengherankan, kepuasan terhadap kualitas

pelayanan biasanya sulit ditiru. Sama seperti kualitas produk, maka kualitas

pelayanan juga merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi. Salah satu

(10)

service quality diyakini mempunyai lima dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible.

Driver keempat yaitu Emotional Faktor, relatif penting untuk beberapa produk yang berhubungan dengan gaya hidup.

Driver kelima adalah berhubungan dengan biaya dan kemudahan untuk

mendapatkan produk atau jasa tersebut. Pelanggan akan makin puas apabila relatif

mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.

Dengan mengetahui kelima driver ini, tentulah tidak cukup bagi perusahaan

untuk merancang strategi dan program peningkatan kepuasan pelanggan. Langkah

berikutnya, adalah mengatahui berapa bobot masing-masing driver dalam

menciptakan kepuasan pelanggan.

Berdasarkan bobot setiap driver ini, relatif mudah diketahui dengan

melakukan survei pasar. Dalam survei, pelanggan dapat ditanya secara langsung

mengenai kepuasan mereka dan tingkat kepentingan dari masing-masing driver

tersebut dalam mempengaruhi kepuasan mereka setelah menggunakan produk

atau jasa.

5. Faktor emosional adalah faktor penting yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Kepuasan memiliki unsur emosional. Ada banyak faktor emosional saat

konsumen melakukan pembelian. Saat pertama kali melihat produk bagus,

desainnya sesuai dengan warna favoritnya, secara emosional, konsumen akan

(11)

Faktor emosional yang disingkat dengan E-faktor sebagai driver kepuasan

pelanggan, dapat dibagi menjadi 3 dimensi, yaitu estetika, self-exprenssive value

dan brand personality. Aspek estetika pertama adalah bentuk yang dapat meliputi besar kecilnya, bentuk sudut, proporsi dan kesimetrisan. Selain bentuk, aspek

estetika yang lain adalah warna. Pengaruh warna sudah lama diyakini

mempengaruhi emosi konsumen. Setiap konsumen mempunyai warna favorit

tertentu. Aspek kedua dari Emotional-Factor (E-faktor), self-expressive value, yaitu kepuasan yang timbul karena linkungan sosial disekitarnya. Aspek E-faktor

yang ketiga adalah brand personality. Brand personality akan memberikan kepuasan kepada konsumen secara internal bergantung dari pandangan orang di

sekitarnya.

Driver kepuasan pelanggan yang kelima ini, yaitu E-faktor, relatif unik. Untuk

kategori produk yang berhubungan dengan gaya hidup, driver ini cukup penting

menentukan kepuasan pelanggan dan tentunya, untuk produk-produk yang

(12)

6. Pelanggan yang komplain adalah pelanggan yang loyal.

Komplain berasal dari bahasa latin ”plangere” yang artinya adalah memukul dan pukulan ini ditujukan ke bagian dada. Entah bagaimana evolusinya, saat ini

komplain lebih diartikan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau sesuatu

yang mengganggu. Ada dua faktor minimal yang membuat kenaikan angka

komplain di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.

Pertama, iklim keterbukaan yang melanda indonesia sejak runtuhnya orde

baru. Iklim keterbukaan ini disertai dengan kebebasan pers, kebebasan untuk

berpendapat dan bahkan kesemuanya ini diwujudkan dalam berbagai bentuk

undang-undang. Oleh karena itu, masyarakat atau konsumen merasa mendapat

dorongan untuk berontak atau cepat untuk menyampaikan hal-hal yang membuat

mereka tidak puas.

Kedua, banyak perusahaan, terutama perusahaan jasa, menawarkan saluran

yang memudahkan pelanggannya untuk mengajukan komplain. Mereka

menyediakan fasilitas seperti free-call yang di Indonesia dikenal dengan saluran 0-800.

Sehubungan dengan masalah komplain ini, ada dua strategi alternatif besar

yang perlu dijawab oleh top manajemen. Strategi manakah yang lebih baik antara

doing right at the first time ” atau ” service recovery”. Dengan alternative pertama, perusahaan berusaha untuk memuaskan seluruh pelanggan dalam

kesempatan pertama. Mereka menghindari adanya error dalam memberikan

(13)

Dengan alternatif kedua, perusahaan membiarkan terjadinya ketidakpuasan

dalam kesempatan pelayanan yang pertama untuk sebagian pelanggan tetapi

kemudian mendorong mereka untuk komplain dengan baik.

Kedua alternatif strategi ini mempunyai peluang untuk dapat memuaskan

pelanggan. Pelanggan dapat puas karena mendapatkan pelayanan yang baik

dikesempatan pertama. Pelanggan juga bisa puas karena komplainnya

diselesaikan dengan baik.

7. Garansi adalah lompatan besar dalam kepuasan pelanggan.

Warranty atau yang kemudian banyak dikenal dengan nama garansi terutama dalam bidang pelayanan jasa, jelas mempunyai value di mata pelanggan. Garansi

adalah program yang seringkali efektif dalam meningkatkan kepuasan pelanggan.

Pelanggan merasa tenang akan adanya jaminan, dan kepercayaan terhadap

perusahaan akan meningkat pula. Hanya saja, kemampuan untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan agak berbeda antara produk manufaktur dan pelayanan.

Untuk produk, garansi adalah hal yang umumnya cukup biasa dan oleh karena

itu, program garansi hanya sekedar agar tidak tertinggal dengan pesaing. Untuk

pelayanan, garansi bisa jadi alat bersaing dalam menciptakan kepuasan pelanggan

(14)

8. Dengarkanlah suara pelanggan anda.

Ada 3 cara untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

I. Top two boxes, yaitu responden yang memberikan jawaban puas atau sangat puas. Jadi, apabila indeks top boxes menyatakan angka 80%, maka dapat

di-interprestasi-kan bahwa jumlah pelanggan yang terpuaskan adalah sebanyak

80% dan belum terpuaskan adalah 20%. Indeksnya semacam ini, lebih mudah

dikomunikasikan.

II. Performance-importance. Pertama, responden dominate untuk menjawab

performance atau tingkat kepuasan dari berbagai dimensi atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dengan dimensi dan atribut yang sama,

maka masing-masing atribut. Tingkat kepentingan ini perlu dinyatakan, karena

berfungsi sebagai pembobot dari skor yang diperoleh dari tingkat kepuasan atau

performance.

III. Servqual adalah pengukuran kepuasan pelanggan khusus untuk bidang jasa. Salah satu ciri khas dari indeks kepuasan pelanggan yang dihasilkan oleh

servqual ini adalah perhitungan berdasarkan gap. Ini terjadi karena responden dinyatakan dua kali untuk atribut pelayanan, yaitu harapan dan persepsinya.

(15)

9. Peran karyawan sangat penting dalam memuaskan pelanggan.

Karyawan pada dasarnya tidak ingin menjadi robot. Mereka merasa lebih

senang bila mempunyai otoritas dalam mengambil keputusan. Terminologi yang

digunakan untuk ini adalah empowerment (pemberdayaan). Tetapi, empowerment

bukanlah sekedar pemberian otoritas dalam pengambilan keputusan.

Empowerment juga berarti memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai untuk membuat keputusan.

10. Kepemimpinan adalah teladan dalam pelanggan.

5 area seorang leader dapat mengkonkritkan visi kepuasan pelanggan. Melalui struktur organisasi.

Melalui penempatan orang-orang yang tepat dalam organisasi.

Menerjemakan visi kepuasan pelanggan menjadi strategi kepuasan

pelanggan.

Selalu memberikan prioritas terhadap partisipasi, teamwork, dan

empowerment.

(16)

Identifikasi Jenis-jenis Pelanggan

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita atau perusahaan kita untuk

memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan karena itu akan memberikan pengaruh

pada performansi kita atau perusahan. Manajemen perusahaan L.L.Bean,

Freport,Maine, memberikan beberapa definisi tentang pelanggan, yaitu sebagai

berikut. ”Pelanggan adalah orang yang membawa kita pada keinginannya. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan”.

Pada dasarnya terdapat tiga macam pelanggan dalam sistem kualitas modern, yaitu

sebagai berikut :

1. Pelanggan Internal

Pelanggan internal adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki

pengaruh pada performansi pekerjaan atau perusahan kita. Bagian pembelian, bagian

produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekruitment dan karyawan, merupakan contoh dari pelanggan internal.Sebagai contoh bagian pembayaran gaji harus memandang

karyawan yang dibayar gajinya sebagai pelanggan yang harus dipuaskan. Kebutuhan

karyawan ( pelanggan internal ) seperti menerima pembayaran gaji tepat waktu dan

tepat jumlah, tanpa kesalahan administrasi, dan lain-lain mutlak diperhatikan oleh

bagian pembayaran gaji yang dalam hal ini bertindak sebagai pemasok internal.

(17)

2. Pelanggan antara

Pelanggan antara adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai

perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk itu. Distributor yang

mendistribusikan produk-produk, agen- agen perjalanan yang memesan kamar hotel

untuk pemakai akhir, merupakan contoh dari pelanggan antara. Misalnya , suatu hotel

menerima pesanan tempat dari agen perjalanan dalm hal ini hotel bertindak sebagai

pemasok, agen perjalanan merupakan pelangan antara,dan tamu atau pengguna kamar

hotel merupakan pelanggan akhir atau pelanggan nyata.

3. Pelanggan Eksternal

Pelanggan ekternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk itu yang sering

disebut sebagai pelanggan nyata. Pelanggan eksternal merupakan orang yang

membayar untuk menggunakan produk yang dihasilkan itu. Kadang- kadang

pelanggan dibedakan antar yang membayar atau yang memakai. Sebagai contoh ,

pasar swalayan ( supermaket ) yang menerima pembayaran dengan kartu kredit,

dalam hal ini pembayaran tunai akan dilakukan oelh bank yang mengeluarkan kartu

kredit itu, sedangkan pemakai produk adalah si pemegang kartu. Dalam kasus ini

pelanggan pembayar ( bank ) maupun pelanggan pemakai produk ( pemegang kartu )

harus dipuaskan oleh pasar swalayan yang bertindak sebagai pemasok produk. Dalam

sistem kualitas modern, prinsip hubungan pemasok, pelangan harus dipelihara agar

(18)

Pembentukan Fokus pada Pelanggan.

Menurut Cohen , karakteristik perusahaan- perusahaan yang sukses dalam

membentuk fokus pada pelanggan adalah sebagai berikut :

Visi, komitmen dan suasana manajemen menunujukan baik denagn kata- kata maupun dalam tindakan bahwa pelanggan penting bagi organisasi dan organisasi memiliki komitmen besar terhadap kepuasan pelanggan dan kebutuhan pelanggan”.

Lebih diutamakan dari pada kebutuhan internal organisasi. Salah satu cara

untutk menunjukan komitmen ini adalah menjadikan fokus pada pelanggan sebagai

faktor utama pertimbangan kenaikan pangkat ( promosi) dan kompensasi.

Penjajaran kepada Pelanggan. Perusahaan bersifat customer – driven atau menyejajarkan dirinya dengan pelanggan. Hal ini tercermin dalam beberapa hal

berikut :

1. Pelanggan berperan sebagai penasehat dalam penjualan.

2. Pelanggan tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat

diberikan

3. Karyawan memahami atribut produk yang paling dihargai pelanggan.

4. Masukan dan umpan balik dari pelanggan dimasukan dalam proses

(19)

Kemauan untuk mengidentifikasikan dan mengatasi permasalahan pelanggan.

Perusahan yang bersifat customer – driven selalu berusaha untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan pelanggan. Hal ini tercermin dalam :

a. Keluhan pelanggan dipantau dan dianalisis

b. Selalu mengupayakan adanya umpan balik dari pelanggan.

c. Perusahaan berusaha mengidentifikasi dan menghilangkan proses, prosedur

dan sistem internal yang tidak menciptakan nilai bagi para pelanggan.

Memanfaatkan informasi dari pelanggan.

Perusahan yang bersifat customer – driven tidak hanya megumpulkan umpan balik dari pelanggan, tetapi menggunakan dan menyampaikan kepada semua

pihak yang membutuhkan perbaikan. Pemanfaatan informasi pelanggan itu

tercermin dalam hal :

a. Semua karyawan memahami bagaiman pelanggan menentuakn kualitas.

b. Karyawan pada semua tingkatan diberi kesempatan untuk bertemu dengan

pelanggan.

c. Karyawan mengetahui siapa saja yang menjadi pelanggan sesungguhnya.

d. Perusahaan memberikan informasi yang membantu terciptanya harapan yang

realistik kepada para pelanggan.

(20)

Mendekati para karyawan.

Dalam pendekatan TQM, tidak cukup bila suatu perusahan hanya pasif dan

menunggu umpan balik yang disampaikan oleh para pelanggan. Pasar global yang

kompetitif menuntut perusahaan lebih aktif. Mendekati pelanggan berani

melakukan hal-hal berikut :

a. Memudahkan para pelanggan untuk menjalankan bisnis

b. Berusaha untuk mengatassi keluhan pelanggan

c. Memudahkan para pelanggan dalam menyampaikan keluhannya.

Kemampuan, Kesanggupan dan pemberdayaan karyawan.

Para karyawan diperlukan sebagai profesional yang memiliki kemampuan dan

diberdayakan untuk menggunakan pertimbangannya sendiri dalam melakukan

hal- hal yang dianggap perlu dalam rangka memuaskan pelanggan. Hal ini berarti

setiap karyawan memahami produk yang ditawarkan dan dibutuhkan pelanggan.

Karyawan diberi sumber daya dan dukungan yang diperlukan dalam memenuhi

kebutuhan pelanggan.

Penyempurnaan produk dan proses secara terus- menerus.

Perusahan yang bersifat customer – driven melakukan setiap tindakan yang diperlukan untuk secara terus- menerus memperbaiki produk dan proses yang

(21)

a. Kelompok fungsional internal bekerjasama untuk mencapai sasaran bersama

b. Praktek- praktek bisnis terbaik dipelajari dan dilaksanakan .

c. Waktu siklus riset dan pengembangan secara terus- menerus dikurangi

d. Setiap masalah diatasi dengan segera.

e. Investasi dalam pengembangan ide-ide inovatif dilakukan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Dalam bidang usaha restoran siap saji hal yang paling mendasar adalah

produk, perusahaan, dan konsumen. Hubungan antara produk, perusahaan, dan

konsumen sangat kuat, dan harus dijaga agar tetap kuat, sehingga konsumen merasa

puas, dan akan loyal, pihak perusahaan akan mendapatkan konsumen tetap, dan

meningkatkan penjualan.

Untuk memperoleh pelanggan yang banyak maka pihak perusahaan

terus-menerus melakukan promosi terhadap produknya. Salah satunya dengan melakukan

pemasaran yang efektif. Untuk melakukan pemasaran yang efektif pihak perusahaan

harus memahami jenis-jenis pelanggan, membuat kebutuhan pelanggan yang

(22)

layanan jasa

promosi penjualan

kualitas produk

tanggapan

konsumen

tingkat evaluasi

kepuasan konsumen

layanan jasa

promosi penjualan

kualitas produk

Diagram 2.1. Kerangka Pemikiran

Gambar

Diagram 2.1. Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun perpustakaan bermanfaat sebagai salah satu sumber belajar untuk semua mata pelajaran (termasuk pelajaran sejarah), namun dalam kenyataan ada kecenderungan

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa persinggungan antara ajaran agama (Islam) yang dibawa oleh Ki Ageng Gribig, modernitas, dan budaya (Jawa) tergambar dalam ritual dan

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Personalisasi reward dalam penelitian ini masih terbatas karena menggunakan Finite State Machine yang perilakunya terbatas, sehingga jika dimainkan berulangkali maka

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

masyarakat dalam mencari informasi tempat ibadah yang berada di kecamatan Toboali.tempat ibadah merupakan hal yang penting yang harus ada disetiap daerah. Sarana tempat

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Pihak BKKBN bekerjasama dengan pihak Yayasan untuk membantu masyarakat jika membutuhkan bantuan. Memang pelayanan penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan