• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS SU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS SU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“HIDROLISIS SUKROSA DAN PERAGIAN”

BLOK 4

Disusun oleh :

1. Regina Lasniroha Sitanggang (1461050037)

2. Michiko Meritasari (1461050083)

3. Ramses Dosroha Manalu (1461050137)

4. Rengganis Permatahati (1461050156)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

(2)

I.

TINJAUAN PUSTAKA

Kebanyakan reaksi pengenalan adanya karbohidrat dilakukan dengan larutan pekat dari asam kuat. Asam ini menyebabkan terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida dan asam kuat juga dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung monosakarida menghasilkan furfural atau turunannya dalam suasana asam aldoheksosa dan aldopentosa secara cepat akan mengalami dehidrasi menghasilkan furfural.

Ketoheksosa terhidrasi menjadi 5-hidroksi metilfurfural. Disakarida dan polisakarida mula-mula terhidrolisis dalam larutan asam menjadi monosakarida yang selanjutnya mengalami dehidrasi menjadi furfural / 5-hidroksi metilfurfural.

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat di alam. Banyak karbohidrat memiliki rumus empiris CH2O misalnya glukosa ialah C6H12O6 (enam kali CH2O). Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya. Berbagai senyawa itu dibagi menjadi tiga golongan yaitu :

1. Monosakarida

Monosakarida disebut gula sederhana, satuan karbohidrat yang tersederhana dan tidak dapat dihidrolisis menjadi satuan yang lebih kecil. Monosakarida bersifat mudah larut dalam air, larutannya biasanya manis. Beberapa monosakarida yang lazim :

a. Glukosa

glukosa merupakan monosakarida terpenting, kadang disebut gula darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur (karena dijumpai dalam buah anggur). Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan disebut dekstrosa (memutar cahaya terpolarisasi kekanan), biasanya terdapat di buah dan madu. b. Fruktosa

fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri, dan karenanya disebut levulosa.

c. Galaktosa

Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa. Galaktosa mempunyai sifat kurang manis dan kurang larut dalam air, juga memutar bidang polarisasi ke kanan.

Banyak atom karbon dalam suatu monosakarida dinyatakan dengan tri, tetra, dll. Misalnya, triosa adalah monosakarida tiga karbon dan heksosa merupakan monosakarida enam karbon.

(3)

Ø Oksidasi monosakarida

Suatu gugus aldehida sangat mudah dioksidasi menjadi suatu gugus karboksil. uji kimiawi untuk aldehida tergantung mudahnya oksidasi, gula yang didapat dioksidasi oleh pengoksidasi lembut seperti reagen tollens suatu larutan basa dari Ag(NH3)2+ disebut gula pereduksi, karena zat pengeduksi organik direduksi dalam reaksi itu. Bentuk hemiasetal siklik dari semua aldosa mudah dioksidasi karena berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehida rantai terbuka. Meskipun berupa keton fruktosa juga merupakan gula pereduksi. Fruktosa mudah teroksidasi karena dalam larutan basa fruktosa berada dalam kesetimbangan dengan 2 aldehida diasteromik serta penggunaan suatu zat antara tautomerik enadiol .

Dalam glikosida, gugus karbonil diblokade glikosida gula bukan pereduksi Ø Reduksi Monosakarida

Baik aldosa maupun ketosa dapat direduksi oleh zat pereduksi karbonil seperti hidrogen dan katalis / suatu hidrida logam menjadi polialkohol yang disebut alditol. Produk reduksi D-glukosa disebut D-glusitol / sorbitol. D-glusitol alamiah telah di isolasi dari banyak buah dan dari lumut serta rumput laut. D-glusitol sintetik digunakan sebagai pemanis sintetik.

2. Oligo Sakaridsa

Adalah gula yang apabila terhidrolisis menghasilkan beberapa molekul monosakarida. Termasuk senyawa ini adalah :

a. Disakarida : tersusun dari 2 molekul monosakarida b. Trisakarida : tersusun dari 3 molekul monosakarida c. Tetrasakarida : tersusun dari 4 molekul monosakarida

Sifat dari oligosakarida adalah mudah larut dalam air dan larutannya berasa manis. Mososakarida dan disakarida berasa manis maka disebut gula. Oligosakarida yang terdapat di alam adalah disakarida.

• Sukrosa

Disakarida sukrosa adalah gula pasir biasa baik dari tebu maupun bit. Komposisi kimia dari gula adalah sama. Satu satuan fruktosa dan satu satuan glukosa. Ikatan glukosida menghubungkan karbon ketal dan asetal dan bersifat β dari fruktosa dan α dari glukosa. Dalam sukrosa, baik fruktosa maupun glukosa tidak memiliki gugus hemiasetal. Karena itu sukrosa di dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan suatu bentuk aldehida atau keton. Sukrosa tidak menunjukkan mutarotasi dan bersifat gula pereduksi.

• Maltosa

(4)

digunakan dalam makanan bayi atau susu bubuk berenergi. Maltosa mengalami mutarotasi dan bersifat gula pereduksi.

• Laktosa

Hidrolisis dari laktosa menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa. Galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan atom karbon nomor 4 pada glukosa. Laktosa memiliki sifat merotasi dan mereduksi.

3. Polisakarida

Polisakarida adalah karbohidrat dimana molekulnya apabila dihidrolisis menghasilkan banyak sekali monosakarida. Sifat polisakarida adalah sukar larut dalam air. Larutannya dalam air berupa koloid dan rasanya tidak manis (bukan gula). Umumnya polisakarida mempunyai molekul besar. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, polisakarida biasanya berwarna putih tidak berbentuk kristal, tidak manis dan tidak bersifat mereduksi. Beberapa polsakarida penting :

• Pati

Pati merupakan polisakarida yang melimpah kedua, pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama berdasarkan kelarutan dibubur, yaitu sekitar 20% amilosa (larut), 80% amilopektin (tidak larut). Amilosa adalah polimer linear dari α-D-glukosa yang dihubungkan secara 1.4, molekul amilosa membentuk spiral disekitar molekul I2, timbul warna biru tua antara keduanya. Warna ini merupakan dasar uji iod untuk pati. Amilopektin suatu polisakarida yang jauh lebih besar dari amilosa, sehingga mengandung 1000 satuan glukosa permolekul. Amilopektin bercabang sehingga terdapat satu glukosa ujung untuk kira-kira 25 satuan glukosa. Ikatan titik percabangan 1,6- α- glikosida.

• Selulosa

Selulosa merupakan senyawa organik paling melimpah. Selulosa mencakup 50% senyawa karbon tak bebas di bumi. Selulosa membentuk komponen serat dari dinding sel tumbuhan. Molekul selulosa merupakan rantai-rantai dari D-glukosa. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer lurus dari 1,4- β-D-glukosa.

Gula pereduksi

(5)

II.

HASIL PRAKTIKUM DAN

PEMBAHASAN PRAKTIKUM

1.

HIDROLISIS SUKROSA

DASAR PERCOBAAN

Sukrosa dapat dihidrolisis oleh asam klorida pekat

CARA KERJA

1. Masukkan 20 ml sukrosa 0,1 M ke dalam gelas kimia 100ml 2. Tambahkan 1 ml asam klorida pekat

3. Panaskan dalam penangas air selama 45 menit 4. Dinginkan

5. Netralkan dengan nartrium hidroksida (gunakan kertas lakmus) 6. Encerkan dengan aqua destilata sampai 50ml

7. Ujilah hasil hidrolisis dengan test Benedict, Barfoed dan Seliwanfof

HASIL BERDASARKAN TEORI DAN PRAKTIKUM :

PERCOBAAN TEORI PRAKTIKUM

1. Test Benedict Hasil (+) untuk mengetahui sifat glukosa sebagai gula pereduksi

Berubah warna menjadi merah bata

(6)

GAMBAR HASIL PRAKTIKUM

Keterangan : Larutan Hidrolisis Sukrosa sebelum di beri Pereaksi Benedict, Barfoed, dan Seliwanoff

(7)

2.

PERAGIAN

DASAR PERCOBAAN

Karbohidrat terurai oleh ragi roti dan terbentuk gas karbondioksida dan alcohol

CARA KERJA

1. Test dilakukan terhadap salah satu karbohidrat, yaitu glukosa, laktosa atau sukrosa 2. Masukkan 2 gram ragi roti ke dalam gelas kimia (bila perlu digerus dahulu) 3. Tambahkan 20 ml larutan karbohidrat, sedikit demi sedikit sambil diaduk 4. Pindahkan suspense tersebut ke tabung peragian

5. Tutup tabung dengan jari dan balikkan sehingga ujung yang tertutup terisi penuh dengan cairan

6. Kembalikan tabung ke kedudukan normal, ujung yang tertutup harus terisi penuh 7. Biarkan tabung paling lama 90 menit

8. Perhatikan pembentukan gas yang mendorong cairan kea rah ujung yang terbuka 9. Masukkan ke dalam tabung peragian beberapa ml natrium hidroksida encer 10. Tutup dengan ujung jari dan kocok perlahan

11. Bila telah terjadi pembentukan gas, pada tahap ini ujung jari terhisap ke dalam tabung 12. Bandingkan hasil saudara dengan percobaan gula yang berbeda

HASIL BERDASARKAN TEORI

BAHAN UJI PERAGIAN + ATAU

-TEORI PRAKTIKUM

1. Glukosa 2% Terjadi warna putih susu terdapat gelembung CO2 tercium bau alcohol

Tekanan hisapan kuat da nada gas CO2

2. Laktosa 2% Tidak tercium bau alcohol serta terjadi gelembung gas CO2

Tidak bereaksi

3. Sukrosa 2% Ada gelembung Tekanan kuat ada gelembung CO2

PEMBAHASAN

Uji peragian pada glukosa, laktosa dan sukrosa yang dilakukan dengan pengujian bahwa glukosa dan sukrosa dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi, sedangkan pada laktosa tidak dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi.

a. Uji fermentasi untuk mengetahui bahwa glukosa dan sukrosa dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi

(8)

b. Uji fermentasi untuk mengetahui bahwa laktosa tidak dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi

Ragi roti yang telah dihaluskan dalam lumpang kemudian ditambahkan dengan larutan laktosa 2% kemudian dicampurkan dan dimasukkan kedalam tabung peragian dan didiamkan selama I jam, maka kondisi larutan tetap tidak timbul gas CO2 karena tidak di fermentasikan.

GAMBAR HASIL PRAKTIKUM

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Estien Yazid dan Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

Gambar

GAMBAR HASIL PRAKTIKUM
GAMBAR HASIL PRAKTIKUM

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji benedict, hasil positif menunjukan perubahan warna menjadi merah bata , hasil itu di buktikan oleh sampel maltosa, jagung dan dedak yang menandakan sampel tersebut

Hasil positif didapatkan pada seluruh gula-gula yang digunaka baik glukosa, maltose, laktosa, sukrosa dan manitol. Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan

Perbedaan hasil secara teoritis dengna hasil percobaan yang terjadi pada tabung reaksi yang berisi laktosa, glukosa, dan maltose bisa disebabkan oleh kurangnya

Dari hasi pengamatan, filtrat yang ditambah larutan AgNO 3 encer dan HNO 3 didapatkan endapan putih AgCl dengan larutan keruh..

Seharusnya Seharusnya hasil hasil yang diperoleh yang diperoleh uji uji iod dan uji benedict adalah negatif, sebab pada pH tersebut enzim amilase tidak aktif dan iod

Pemanasan yang dilakukan pada Uji Millon, Uji Xanthoprotein, dan Uji Ninhydrin bertujuan untuk mempercepat reaksi antara pereaksi dengan larutan protein sehingga

Pada isolat RmII menunjukkan respon yang sama dengan isolat RmI dan RmIII yaitu respon negatif hanya terhadap laktosa sedangkan terhadap sukrosa, maltosa dan glukosa

Pada media gula-gula dilengkapi dengan indikator phenol red, jika bakteri memfermantasi glukosa, laktosa dan sukrosa menjadi asam maka media akan berubah dari merah