RMK SAP 7 KOMUNIKASI BISNIS (EKU 314 B3)
RMK SAP 7 KOMUNIKASI BISNIS (EKU 314 B3)
“Surat, Memo, dan Email”
“Surat, Memo, dan Email”
DISUSUN OLEH: DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
Kelompok 4
1.
1. Dewa
Dewa Ayu
Ayu Diah
Diah Kumala
Kumala Dewi
Dewi
1506205107
1506205107
2.
2. Luh
Luh Putu
Putu Putri
Putri Adesia
Adesia Widayanti
Widayanti
1506205147
1506205147
3.
3. Putu
Putu Yuke
Yuke Prabandari
Prabandari Erawan
Erawan
1506205156
1506205156
4.
4. Ni Ketut Sri Dy
Ni Ketut Sri Dya Astuti
a Astuti
1506205157
1506205157
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA
2017 2017
7.1 Fungsi, Penggolongan, dan Bentuk Surat
Surat merupakan salah satu media pada saluran komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain. Informasi yang disampaikan melalui surat bisa berupa pemberitahuan, keterangan, pernyataan, perintah, permintaan, atau laporan. Informasi bisa ditulis atau diketik dalam secarik kertas (konvensional) atau dapat pula berupa surat elektronik (email)
7.1.1 Fungsi Surat
1) Tanda bukti tertulis yang otentik
Surat merupakan buktu “hitam diatas putih” dan dapat menyimpan rahasia. Misalnya, surat perjanjian, surat nikah, akte kelahiran, surat wasiat, dan lain-lain.
2) Alat pengingat
Kemampuan manusian untuk mengingat sangatlah terbatas, terlebih lagi dalam aktivitas yang rumit dan kompleks. Dokumen tertulis yang diarsip dengan baik akan berfungsi sebagai alat pengingat sewaktu-waktu apabila diperlukan.
3) Dokumen historis
Surat menjadi dokumentasi bersejarah yang mampu memberikan gambaran mengenai kejadian-kejadian masa lalu, misalnya Supersemar.
4) Pedoman kerja
Surat dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu. Misalnya, suatu perintah, surat kuasa, dan surat keputusan.
5) Jaminan keamanan
Selembar surat mampu memberikan jaminan keamanan kepada seseorang. Misalnya, surat keterangan jalan akan memberikan jaminan keamanan kepada seseorang dalam suatu perjalanan.
6) Utusan atau duta organisasi
Surat berfungsi sebagai utusan atau duta organisasi yang mampu mencerminkan citra, mentalitas, jiwa, dan kondisi internal organisasi yang bersangkutan.
7) Dasar penilaian dan keputusan
Pengambilan keputusan biasanya dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan. Surat merupakan salah satu dasar penilaian dan pengambilan keputusan. Misalnya, surat rekomendasi, suratbketerangan, dan surat dalam bentuk laporan.
8) Sebagai barometer kegiatan organisasi
Kegiatan organisasi disebarkan kepada pihak internal dan eksternal melalui surat. Dengan demikian, intensitas kegiatan organisasi dapat diukur dari frekuensi surat menyurat.
9) Alat untuk menumbuhkan sikap saling pengertian dan menghindari kesala hpahaman
Surat yang tidak disusun dengan baik bisa menimbulkan kekacauan. Namun, melalui surat pula saling pengertian dapat ditumbuhkan dan kesalahpahaman dapat dihindari. 10) Sarana meningkatkan kerja sama dengan pihak lain
Kerja sama dengan pihak lain akan terjalin lebih kuat dengan adanya surat. Arus surat menyurat dengan pihak lain bisa menunjukkan eratnya kerja sama dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
7.1.2 Penggolongan Surat
Surat-surat bisa digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut isi dan pengirimnya (1) Surat Resmi (Dinas Pemerintah) (2) Surat Niaga atau Surat Bisnis (3) Surat Pribadi
2. Menurut maksud dan tujuannya 1) Surat Pemberitahuan 2) Surat Keputusan 3) Surat Perintah 4) Surat Edaran 5) Surat Pengiriman 6) Surat Panggilan
7) Surat Permintaan atau Permohonan 8) Surat Perjanjian
9) Surat Penawaran 10) Surat Pesanan 11) Surat Laporan 12) Surat Pengantar
13) Surat Lamaran Pekerjaan 14) Surat Penegasan
3. Menurut wujud/bentuknya (1) Surat bersampul
(2) Memorandum atau nota (3) Telegram (4) Telex (5) Radiogram (6) Faksimili (7) Kartu pos (8) Wesel/Warkat Pos
3. Menurut jaminan keamanan (1) Surat Sangat Rahasia
(2) Surat Rahasia
(3) Confidential (terbatas) (4) Surat Biasa
4. Menurut urgensinya (1) Surat Kilat Khusus
(2) Surat Kilat (amat segera) (3) Surat Biasa 5. Menurut alirannya (1) Surat Keluar (2) Surat Masuk 6. Menurut kegunaannya (1) Surat Konsep (2) Surat Asli (3) Surat Tembusan (4) Surat Petikan
7. Menurut nilai isinya (1) Surat Rutin
(2) Surat Tidak Rutin 8. Menurut sifatnya
(1) Surat yang bersifat mengatur
7.1.3 Bentuk Surat
Bentuk surat yang dimaksud adalah tata letak atau posisi bagian-bagian surat. Setiap bagian surat memiliki peranan yang sangat penting sebagai identifikasi atau petunjuk pengelolaan surat. Menurut pola umum surat menyurat, ada beberapa macam bentuk surat,
yaitu:
1) Bentuk lurus penuh ( full block style)
Bentuk lurus penuh (full block style
)
, yaitu bentuk surat yang penulisannya semua dimulai dari pinggir sebelah kiri. artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata lampiran yang ditulis di sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri.2) Bentuk lurus (block style)
Bentuk lurus (block style), pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh, perbedaannya terletak pada penempatan tanggal, salam penutup, nama instansi, nama
terang dan nama jabatan yang ditulis disebelah kanan surat. 3) Bentuk setengah lurus ( semi block style)
Bentuk setengah lurus (semi block style), sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus, perbedaannya terletak pada penulisan isi surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk ke
dalam). pada praktiknya, surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh perusahaan. 4) Bentuk bertekuk atau bergigi (indented style)
Bentuk lekuk (indented style), penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk seperti tangga, dan setiap alinea baru menjorok kedalam.
5) Bentuk paragraf menggantung (hanging paragraph style)
Bentuk menggantung (hanging paragraph), sebenarnya juga sama dengan surat bentuk lurus, perbedaannya hanya pada penukisan alamat dan alineanya. Setiap alinea ditulis rata kiri, sedang baris berikutnya menjorok kedalam.
Keterangan :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
7.2 Karakteristik Email dan Memo yang Sukses
Karena pesan e-mail dan memo merupakan bentuk komunikasi standar dalam kebanyakan organisasi, email dan memo mungkin akan menjadi media komunikasi bisnis yang paling umum. Pesan yang sangat diperlukan ini digunakan untuk memberi informasi pada karyawan, meminta data, memberi respons, mengimformasi keputusan, dan memberi arahan. Pesan e-mail dan memo yang baik umumnya mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) To (Kepada), From (Dari), Date (Tanggal), Subject (Judul Subjek).
E-mail dan memo mengandung judul kata penunjuk. Judul ini membantu pembaca segera mengidentifikasi tanggal, asal, maksud, dan tujuan sebuah pesan. Pesan e-mail yang dikirim tidak perlu disertai waktu kirim karena hal itu diselipkan secara otomatis oleh komputer.
2) Satu Topik
Pesan e-mail dan memo yang baik umumnya hanya membahas satu topik. Membatasi topik membantu penerima bertindak terhadap subjek dan mengarsipnya dengan tepat. Misalnya, seorang penulis memo yang menjelaskan sebuah masalah printer komputer dan juga meminta izin untuk menghadiri sebuah konferensi mempunyai risiko kegagalan 50 persen. Pembaca mungkin merespons masalah printer tetapi melupakan tentang permintaan izin konferensi.
3) Keringkasan
Sebagai bentuk fungsional komunikasi, e-mail dan memo hanya mengandung apa yang perlu untuk menyampaikan makna dan bersikap sopan. Sering kali, e-mail dan memo hanya membutuhkan sedikit penjelasan latar belakang dan perhatian pada usaha memberi kesan baik kepada pihak luar dibandingkan surat. Hindari pengisi pembukaan, kalimat pengantar yang panjang, dan frase yang berlebihan.
4) Analisis, Antisipasi dan Adaptasi
Untuk membuat email dan memo yang sukses, ada tiga pertanyaan yang yang harus diajukan, yaitu:
(1) Apakah saya sudah benar – benar perlu menulis e-mail dan memo ini? (2) Mengapa saya menulis email dan memo ini?
Mengetahui alasan menulis dan apa yang di harapkan tercapai. Hal ini akan menolong untuk mengenali poin – poin penting dan di mana menempatkannya.
(3) Bagaimana pembaca akan bereaksi?
Visualisasikan pembaca dan pengaruh pesan terhadapnya. Pertimbangkan cara – cara untuk menyampaikan pesan agar bermanfaat bagi pembaca.
5) Revisi, Koreksi dan Evaluasi
Email dan memo yang sukses sebelumnya pasti sudah melakukan tahap revisi, koreksi dan evaluasi. Penulis yang teliti dan penuh perhatian merevisi pesan mereka, mengoreksi draf akhir, dan mengevaluasi keberhasilan komunikasi mereka.
7.3 Menggunakan Email dengan Aman dan Efektif
Ada beberapa hal yang haru dilakukan agar dapat menggunakan email dengan aman dan efektif. Petunjuk berikut ini akan membantu melakukan permulaaan yang baik dalam menggunakane-mail secara aman dan efektif.
1) Mulai menulis.
(1) Menyusun secara offline.
Daripada menulis pesan dengan terburu – buru, gunakan program pengolah kata Anda untuk menulis secaraoffline. Kemudian masukkan pesan Anda ke jaringan e-mail . Hal ini untuk menghindari kehilangan semua tulisan karena kekeliruan atau menekan tombol yang salah ketika bekerja online.
(2) Tulis alamat dengan benar.
Alamat e-mail kadang kala rumit dan sering tidak logis. Kurang satu karakter atau salah menggunakan huruf I untuk angka 1, maka pesan akan tidak terkirim.
(3) Hindari baris subjek yang kurang relevan.
Dengan membanjirnya spam yang memenuhi kotak masuk (inbox), pastikan baris subjek relevan dan membantu.
2) Isi, Nada dan Ketepatan. (1) Buat ringkas.
Jangan membebani pembaca dengan informasi yang tidak perlu. Susun ide – ide dengan ringkas.
(2) Jangan kirim apapun yang tidak ingin dipublikasikan.
Karenae-mail kelihatan seperti percakapan telepon atau orang ke orang, penulis kadang – kadang mengirim pesan yang sensitif, rahasia dan bersifat menghasut atau berpotensi memalukan. E-mail menghasilkan catatan permanen yang sering tidak
hilang bahkan dihapus.
(3) Jangan menggunakan e-mail untuk menghindari kontak.
E-mail tidak tepat digunakan untuk mengumumkan berita buruk atau menetapkan argumen. Sebagai contoh, tidak tepat memecat seseorang melalui e-mail . Hal itu juga bukan saluran yang bagus untuk mengatasi konflik dengan penyela bawahan atau lainnya. Bila ada kemungkinan menyakitkan perasaan, gunakan telepon atau kunjungi orang tersebut.
(4) Jangan pernah merespon ketika sedang marah.
Selalu ambil beberapa saat untuk menenangkan emosi sebelum menulis respon pada pesan yang mengecewakaan.
(5) Memerhatikan ketepatan.
Orang masih tetap dinilai berdasarkan tulisannya, entah ditulis secara elektronik atau dengan kertas. Pesan e-mail yang tidak rapi membuat para pembaca susah untuk mengartikan maksud dari email yang dikirim.
3) Etika.
(1) Batasi kecenderungan untuk mengirim dokumen ke semua pihak.
Kirim dokumen hanya kepada orang yang benar – benar perlu melihat sebuah pesan. Tidak perlu mendokumentasi setiap keputusan dan tindakan bisnis secara elektronik. (2) Jangan pernah mengirim “spam”.
Empat puluh tiga persen pemakai internet mengatakan bahwa hal yang paling mengesalkan mereka dalam penggunaan e-mail adalah spam.
(3) Pertimbangkan menggunakan label pengidentifikasi.
Jika diperlukan tambahkan salah satu dari label berikut ini pada baris subjek: ACTION (Tindakan yang diperlukan, mohon respons), FYI ( For Your Information, tidak perlu respons), RE (Ini adalah balasan untuk pesan lain), URGENT (Tolong jawab segera). Beberapa programe-mail memungkinkan mengetahui pesan yang
mendesak.
(4) Gunakan huruf kapital hanya untuk penekanan atau untuk judul. Hindari menulis seluruh pesan dalam huruf kapital.
(5) Jangan meneruskan pesan tanpa izin.
Mintalah persetujuan sebelum meneruskan sebuah pesan. 4) Membalas E-mail.
(1) Baca dulu semua pesan dalam kotak masuk sebelum menjawabnya satu persatu. Karena pesan berikutnya sering mempengaruhi cara merespons, baca dulu semuanya. (2) Jangan secara otomatis membalas pesan pengirim.
(3) Revisi baris subjek jika topik berganti.
Ketika membalas atau meneruskan pertukaran e-mail , revisilah baris subjek jika topik berganti.
5) Penggunaan Pribadi.
(1) Jangan gunakan komputer perusahaan untuk masalah pribadi.
Kecuali jika perusahaan secara khusus mengizinkan, jangan pernah menggunakan komputer perusahaan untuk pesan pribadi, belanja pribadi, atau hiburan.
(2) Anggap bahwa semua e-mail diawasi.
Pemilik perusahaan berhak secara legal mengawasi e-mail, dan banyak yang melakukannya.
7.4 Merencanakan dan Menulis Email dan Memo
Sebelum melakukan tahap penulisan e-mail dan memo, terlebih dahulu kita melakukan tahap perencanaan mengenai saluran komunikasi yang dipilih perusahaan. Dalam dunia bisnis, sebagian informasi lebih efektif dan efisien jika disampaikan secara langsung. Pesan yang lainnya ada yang lebih baik disampaikan dengan tulisan, dan sebagian lainnya lebih baik jika disampaikan dengan menggunakan media elektronik. Namun yang dibahas disini adalah jika perusahaan memilih saluran komunikasinya dengan menggunakan e-mail dan memo. Sebelum mengadakan pertemuan, mengirim pesan melalui e-mail atau menulis sebuah memo harus memperhatikan beberapa faktor berikut:
1) Pentingnya pesan tersebut
2) Jumlah, kecepatan umpan balik, dan interaktivitas yang dibutuhkan 3) Kebutuhan dari catatan permanen
4) Biaya saluran
5) Tingkat formalitas yang diinginkan 6) Kerahasiaan dan sensitivitas pesan
Tabel Perbandingan Saluran K omunikasi yang Sering Digunakan dalam Perusahaan
Saluran Baik Digunakan
E-mail Bila kita membutuhkan umpan balik, jawaban bisa diterima segera ataupun tidak. Kurangnya keamanan membuatnya bermasalah untuk pribadi, emosional, atau pesan privat.
Percakapan tatap muka
Bila kita memerlukan media interaktif yang kaya. Berguna untuk persuasif, berita buruk, dan pesan pribadi.
Surat Ketika catatan tertulis atau formalitas diperlukan, terutama dengan pelanggan, pemerintah, pemasok, atau orang lain di luar organisasi. Memo Bila kita ingin catatan tertulis dengan jelas menjelaskan kebijakan,
mendiskusikan prosedur, atau mengumpulkan informasi dalam sebuah organisasi.
Sebagian besar perusahaan kini menggunakan teknologi (e-mail) untuk mempercepat laju bisnis saat ini. Akibatnya, komunikator dapat beralih ke cara yang lebih cepat bertukar informasi. Dalam bisnis masa lalu, pesan dalam organisasi disampaikan sebagian besar
melalui memo. Tanggapan biasanya akan membutuhkan waktu beberapa hari. Namun, itu terlalu lambat untuk komunikator saat ini. Mereka ingin jawaban dan tindakan secara cepat. Ponsel, instant messaging, fax, situs web, dan khususnya e-mail dapat memberikan informasi yang lebih cepat dari saluran tradisional untuk dapat berkomunikasi.
Dalam banyak organisasi, memo masih sering digunakan, terutama untuk pesan yang memerlukan persuasi, permanen, atau formalitas. Memo juga dipersiapkan sebagai lampiran pesan. Jelas, saluran pilihan bagi komunikator perusahaan saat ini adalah e-mail. Sangat mudah, cepat, dan murah. Dengan demikian, sedikit memo yang masih intens digunakan dalam berkomunikasi. Apapun pilihan saluran komunikasi di perusahaan, baik itu dengan menggunakan e-mail, memo, ataupun saluran-saluran lainnya, semua itu harus direncanakan dengan baik dan sesuai dengan kesepakatan antara komunikator dengan komunikan.
7.4.2 Menulis Email dan Memo A. Menulis E-mail
Untuk dapat menulis dan mengirimkan surat elektronik (e-mail), seseorang perlu memiliki suatu perangkat komunikasi tertentu yang dapat digunakan untuk mengirimkan surat secara elektronik, misalnya telepon seluler tipe tertentu (karena tidak semua telepon seluler memiliki fasilitas penerimaan dan pengiriman e-mail), perangkat komputer (portable computer maupun desktop computer) dll.
Dalam perkembangannya, seseorang dapat menerima dan mengirimkan e- mail dengan browsing internet tanpa kabel melalui smartphone maupun computer portable yang menggunakan teknologi tanpa kabel. Dengan adanya akses Internet tanpa k abel ini, seseorang dapat melakukan akses ke Internet dari mana saja, kapan saja, dan bagi siapa saja tanpa tergantung pada tempat dan waktu. Misalnya, di tengah kemacetan perjalanan lalu lintas darat yang cukup padat dan deretan antrean yang panjang, seseorang dapat mengisi kejenuhannya dengan melakukan akses Internet melalui telepon seluler. Akan tetapi, karena e-mail adalah suatu bentuk media komunikasi yang dilakukan melalui media komputer dan jaringan telepon, si pengirim dan penerima surat juga harus memiliki alamat e-mail (e-mail account) yang diketahui oleh kedua belah pihak yang akan berkirim surat dan seperangkat komputer serta jaringan telepon yang dapat digunakan untuk browsing di Internet, termasuk mengirim e-mail.
Setelah memenuhi beberapa tahapan di atas, maka penulisan email dapat dimulai. Ketika akan menulis pesan bisnis melalui e-mail, ada baiknya jika kita memerhatikan beberapa langkah untuk menulis email bisnis yang efektif, diantaranya adalah:
1) Mulai dengan kalimat yang ramah
Memulai email dengan sapaan yang resmi mungkin akan membuat penerima merasa jauh dan dingin. Komunikasi bisnis kini lebih santai sehingga akan lebih baik untuk mengawali email bisnis Anda dengan “Selamat pagi”. Pastikan Anda mencantumkan nama yang benar, hindari kesalahan mengeja atau memanggil orang itu dengan nama yang kurang pantas.
2) Berkomunikasi dengan bahasa sederhana dan tulislah seperti berbicara
Tidak ada alasan untuk menulis dengan kata-kata yang susah dimengerti. Pesan Anda akan lebih mudah dipahami saat Anda menggunakan bahasa yang sederhana dan banyak digunakan orang awam.
3) Bagi dalam paragraf pendek
Jangan penuhi email dengan kata-kata yang tidak perlu dan jangan membuat surat lebih panjang dari yang seharusnya. Paragraf yang isinya lebih dari 5 baris kalimat membuat pembaca lebih tidak tertarik untuk membaca.
4) Perhatikan ejaan dan tanda baca
Bahkan jika pekerjaan Anda tidak membutuhkan ketrampilan menulis yang tinggi, Anda masih akan dinilai berdasarkan kualitas tulisan Anda yang salah satunya bisa diketahui dari email.
5) Jelaskan permintaan dengan spesifik
Jika Anda memiliki permintaan untuk dilakukan pihak penerima email, permudah bahasa yang digunakan agar ia memahami apa yang Anda ingin mereka lakukan secara spesifik. 6) Gunakan penutup yang lebih santai
Penutup dan sapaan yang kaku akan menjauhkan penerima pesan dari Anda. “Terima kasih banyak”, “Semoga hari Anda menyenangkan” terasa lebih hangat dan memberikan kesan lebih ramah dan minim jarak. Lain jika memang orang tersebut sangat dihormati atau lebih senior.
7) Buat signature email yang menarik
Anda bisa menggunakan kalimat signature yang mencakup nama, gelar, nomor telepon, alamat email dan informasi lain yang penting. Jika Anda seorang pencari kerja, masukkan
pula tautan ke profil LinkedIn dan jika Anda bekerja dalam sebuah perusahaan, masukkan pula alamat situs bisnisnya.
8) Teliti ulang sebelum mengirim
Selalu sisihkan waktu utnuk meneliti apa yang sudah ditulis dan pastikan semua kalimat dalam email seperti yang Anda inginkan. Jika isinya adalah topik yang sensitif dan kotroversial, atau jika ada yang Anda kurang sukai, tunggulah dan teliti ulang, dan jika perlu, minta seseorang membaca dan minta pendapat mereka tentang kalimat Anda.
B. Menulis Memo
Memorandum atau sering disebut memo adalah surat yang digunakan oleh pimpinan untuk menyampaikan suatu pesan-pesan singkat yang berupa pemberitahuan, permintaan atau hal-hal lain dalam suatu organisasi (internal organisasi). Komponen penting dalam sebuah memo mencakup kepada siapa memo tersebut ditujukan, dari siapa, tentang hal apa, dan tanggal pembuatan/penulisan memo. Kelemahan penulisan memo adalah, memo tidak mencakup informasi secara lengkap dan tidak terperinci sehingga sering menimbulkan kesalahpahaman, mudah hilang, dan bersifat umum. Umumnya, penyampaian memo berasal dari pimpinan kepada pimpinan lain (sederajat), atau dari pimpinan kepada pegawai atau karyawannya. Langkah-langkah menulis memo adalah:
1) Memo harus mempunyai heading (sisi atas/kepala). Heading umumnya terdiri dari empat baris, yakni: “kepada” (nama penerima lengkap dengan jabatannya), “dari” (nama pengirim beserta jabatan), “tanggal” (tanggal dibuat), serta “subyek” atau “perihal”
(pokok surat, contohnya “peraturan baru perihal cuti serta lembur”).
2) Berikan persoalan dengan terlalu fokus, singkat serta jelas dan berisi seluruh info yang ingin disampaikan. Sekurang-kurangnya, sisi ini dapat menjawab kemungkinan pertanyaan-pertanyaan mendasar dari pembaca. Walau di bagian ini ada
keterangan-keterangan yang mendetail, penulis harus berusaha membuat isi memo seringkas mungkin, dengan total surat memo tidak lebih dari satu halaman.
3) Di bagian penutup, penulis meringkas info dari bagian isi, menuliskan dengan jelas dan akurat pesan yang hendak disampaikan, atau barangkali juga instruksi pada bawahan. 4) Teliti lagi memo yang sudah dibuat. Periksa kesalahan-kesalahan ejaan serta susunan
DAFTAR PUSTAKA Dewi,Sutrisna.2006. Komunikasi Bisnis.Denpasar:Andi Offset
Bovee, L. Courtland dan John V. Thill. 2002. Komunikasi Bisnis. Jakarta: PT Prenhalindo Jakarta.
http://ardyatamaniko.blogspot.com/2014/03/perencanaan-dan-pengorganisasian-pesan.html (diakses pada tanggal 9 Oktober 2017)
http://books.google.co.id/books (diakses pada tanggal 1 Oktober 2016)
http://www.ciputraentrepreneurship.com/business-advice/10-tips-menulis-email-bisnis (diakses pada tanggal 9 Oktober 2017)
http://sharepiece.blogspot.com/2012/12/cara-penulisan-memo-yang-berkualitas.html (diakses pada tanggal 9 Oktober 2017)