1.1 LATAR BELAKANG
Di tengah laju perkembangan pasar pasar tradisional sepertinya memiliki posisi
pasar tradisional memang cenderung kalah bersaing dengan pasar modern
terjadi di beberapa daerah, pasar tradisional relative sepi mengisyaratkan sebagai pasar yang terpinggirkan
menunjukkan kesemarakan dan geliat ekonomi yang cukup mengembirakan. Pada beberapa pasar tradisional, betapa masyarakat dari berbagai lapisan tumpah ruah. Ini artinya, pusat ekonomi yang relative lebih banyak digulirkan oleh
menengah ke bawah tersebut harus diperhitungkan
Pasar tradisional, jika dikaji secara jernih, memang memiliki beberapa fungsi penting yang tak dapat digantikan begitu saja oleh pasar modern. Setidaknya, ada empat fungsi ekonomi yang sejauh ini b
Pertama, pasar tradisional merupakan tempat dimana masyarakat berbagai lapisan memperoleh barang
terjangkau, karena memang seringkali harga di pasar tradisional lebih
dibandingkan harga yang ditawarkan pasar modern. Dengan kata lain pasar tradisional merupakan pilar penyangga ekonomi masyarakat kecil.
Kedua, pasar tradisional merupakan tempat yang relative lebih bisa dimasuki oleh pelaku ekonomi lemah yang menemp
tradisional jelas jauh lebih bisa diakses oleh sebagian besar pedagang yang bermodal kecil
Ketiga, pasar merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) lewat retribusi yang ditarik dari
Keempat, akumulasi aktivitas jual beli di pasar merupakan factor penting dalam perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi baik pada skala local, regional maupun nasional.
Permasalahan terkait pengelolaan pasar tradisional
dan citra negatif pasar tradisional umumnya terjadi akibat kurang disiplinnya pedagang, pengelola pasar yang tidak profesional, dan tidak tegas dalam menerapkan kebijakan atau aturan terkait pengelolaan operasional pasar; (2) tradisional umumnya memiliki desain yang kurang baik, termasuk minimnya fasilitas penunjang, banyaknya pungutan liar dan berkeliarannya "preman
serta sistem operasional dan prosedur pengelolaannya kurang jelas; (3) masalah internal pasar seperti buruknya manajemen pasar, sarana dan prasarana pasar yang sangat minim, pasar tradisional sebagai sapi perah untuk penerimaan retribusi, menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mengurangi pelanggan pedagang pasar, dan minimnya bantuan permodala
LATAR BELAKANG
Di tengah laju perkembangan pasar-pasar modern dalam bentuk mall, supermarket, pasar tradisional sepertinya memiliki posisi strategis. Sekalipun di sebagian tempat, pasar tradisional memang cenderung kalah bersaing dengan pasar modern
terjadi di beberapa daerah, pasar tradisional relative sepi mengisyaratkan sebagai pasar yang terpinggirkan – tapi di banyak daerah lainnya, pasar tradisional justru menunjukkan kesemarakan dan geliat ekonomi yang cukup mengembirakan. Pada beberapa pasar tradisional, betapa masyarakat dari berbagai lapisan tumpah ruah. Ini artinya, pusat ekonomi yang relative lebih banyak digulirkan oleh
menengah ke bawah tersebut harus diperhitungkan
Pasar tradisional, jika dikaji secara jernih, memang memiliki beberapa fungsi penting yang tak dapat digantikan begitu saja oleh pasar modern. Setidaknya, ada empat fungsi ekonomi yang sejauh ini bisa diperankan oleh pasar tradisional;
, pasar tradisional merupakan tempat dimana masyarakat berbagai lapisan memperoleh barang-barang kebutuhan harian dengan harga yang relative terjangkau, karena memang seringkali harga di pasar tradisional lebih
dibandingkan harga yang ditawarkan pasar modern. Dengan kata lain pasar tradisional merupakan pilar penyangga ekonomi masyarakat kecil.
pasar tradisional merupakan tempat yang relative lebih bisa dimasuki oleh pelaku ekonomi lemah yang menempati posisi mayoritas dari sisi jumlah. Pasar tradisional jelas jauh lebih bisa diakses oleh sebagian besar pedagang
yang bermodal kecil – ketimbang pasar modern.
, pasar merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) lewat usi yang ditarik dari para pedagang;
, akumulasi aktivitas jual beli di pasar merupakan factor penting dalam perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi baik pada skala local, regional maupun Permasalahan terkait pengelolaan pasar tradisional antara lain: (1) permasalahan dan citra negatif pasar tradisional umumnya terjadi akibat kurang disiplinnya pedagang, pengelola pasar yang tidak profesional, dan tidak tegas dalam menerapkan kebijakan atau aturan terkait pengelolaan operasional pasar; (2) tradisional umumnya memiliki desain yang kurang baik, termasuk minimnya fasilitas penunjang, banyaknya pungutan liar dan berkeliarannya
"preman-serta sistem operasional dan prosedur pengelolaannya kurang jelas; (3) masalah r seperti buruknya manajemen pasar, sarana dan prasarana pasar yang sangat minim, pasar tradisional sebagai sapi perah untuk penerimaan retribusi, menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mengurangi pelanggan pedagang pasar, dan minimnya bantuan permodalan yang tersedia bagi pedagang tradisional.
pasar modern dalam bentuk mall, supermarket, strategis. Sekalipun di sebagian tempat, pasar tradisional memang cenderung kalah bersaing dengan pasar modern – seperti terjadi di beberapa daerah, pasar tradisional relative sepi mengisyaratkan sebagai nnya, pasar tradisional justru menunjukkan kesemarakan dan geliat ekonomi yang cukup mengembirakan. Pada beberapa pasar tradisional, betapa masyarakat dari berbagai lapisan tumpah ruah. Ini artinya, pusat ekonomi yang relative lebih banyak digulirkan oleh masyarakat Pasar tradisional, jika dikaji secara jernih, memang memiliki beberapa fungsi penting yang tak dapat digantikan begitu saja oleh pasar modern. Setidaknya, ada empat
isa diperankan oleh pasar tradisional;
, pasar tradisional merupakan tempat dimana masyarakat berbagai lapisan barang kebutuhan harian dengan harga yang relative terjangkau, karena memang seringkali harga di pasar tradisional lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan pasar modern. Dengan kata lain pasar pasar tradisional merupakan tempat yang relative lebih bisa dimasuki oleh ati posisi mayoritas dari sisi jumlah. Pasar tradisional jelas jauh lebih bisa diakses oleh sebagian besar pedagang – terutama , pasar merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) lewat , akumulasi aktivitas jual beli di pasar merupakan factor penting dalam perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi baik pada skala local, regional maupun antara lain: (1) permasalahan dan citra negatif pasar tradisional umumnya terjadi akibat kurang disiplinnya pedagang, pengelola pasar yang tidak profesional, dan tidak tegas dalam menerapkan kebijakan atau aturan terkait pengelolaan operasional pasar; (2) pasar tradisional umumnya memiliki desain yang kurang baik, termasuk minimnya fasilitas -preman" pasar serta sistem operasional dan prosedur pengelolaannya kurang jelas; (3) masalah r seperti buruknya manajemen pasar, sarana dan prasarana pasar yang sangat minim, pasar tradisional sebagai sapi perah untuk penerimaan retribusi, menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mengurangi pelanggan pedagang n yang tersedia bagi pedagang tradisional.
1.2 DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum yang menjadi landasan dalam penyusunan pedoman umum dan teknis manajemen aset pasar meliputi:
1) 2)
Undang-Daerah Dan Retribusi Undang-Daerah 3)
Undang-4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
5) Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
6) Peraturan Presiden 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Pembelanjaan dan Pasar modern
7) Peraturan
Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
Revitalisasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, baru sebatas fisik bangungan pasar, revitalisasi terhadap pengelolaan pasar belum banyak dilakukan. Padahal perbaikan terhadap manajemen pasar menjadi bagian penting untuk mendoron
pelayanan bagi pedagang maupuan pengunjung pasar. Pengelolaan pasar yang baik dan professional diharapkan dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional, meningkatkan keuntungan serta dapat menjamin ke
sendiri.
Dalam rangka untuk mendorong profesionaliasi pengelolaan aset pasar, perlu disusun sebuah pedoman pengelolaan pasar. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi sebuah pijakan bagi pengelola pasar, khususnya pasar yang dibangun USDRP, dalam mendorong pengelolaan aset pasar yang professional dan transparan.
DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum yang menjadi landasan dalam penyusunan pedoman umum dan teknis manajemen aset pasar meliputi:
-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
-Undang No 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Peraturan Presiden 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Pembelanjaan dan Pasar modern
Peraturan Dalam Negeri (Permendagri) Nomor:
53/M-Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
Revitalisasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, baru sebatas fisik bangungan pasar, revitalisasi terhadap pengelolaan pasar belum banyak dilakukan. Padahal perbaikan terhadap manajemen pasar menjadi bagian penting untuk mendorong profesionalisasi pengelolaan pasar dan meningkatkan pelayanan bagi pedagang maupuan pengunjung pasar. Pengelolaan pasar yang baik dan professional diharapkan dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional, meningkatkan keuntungan serta dapat menjamin kelangsungan dari pasar itu Dalam rangka untuk mendorong profesionaliasi pengelolaan aset pasar, perlu disusun sebuah pedoman pengelolaan pasar. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi sebuah pijakan bagi pengelola pasar, khususnya pasar yang dibangun USDRP, dalam mendorong pengelolaan aset pasar yang professional dan
Adapun dasar hukum yang menjadi landasan dalam penyusunan pedoman umum Tentang Pemerintah Daerah
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Undang No 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 Tentang Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Peraturan Presiden 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan -Dag/Per/12/2008 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Revitalisasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, baru sebatas fisik bangungan pasar, revitalisasi terhadap pengelolaan pasar belum banyak dilakukan. Padahal perbaikan terhadap manajemen pasar menjadi bagian g profesionalisasi pengelolaan pasar dan meningkatkan pelayanan bagi pedagang maupuan pengunjung pasar. Pengelolaan pasar yang baik dan professional diharapkan dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional, langsungan dari pasar itu Dalam rangka untuk mendorong profesionaliasi pengelolaan aset pasar, perlu disusun sebuah pedoman pengelolaan pasar. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi sebuah pijakan bagi pengelola pasar, khususnya pasar yang dibangun oleh USDRP, dalam mendorong pengelolaan aset pasar yang professional dan
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan pedoman umum dan teknis manajemen aset pada ini adalah:
1. Memberikan panduan bagi pemerintah daerah dan perusahaan daerah dalam menyusun dan merencanakan organisasi pasar.
2. Memberikan panduan bagi pengelola pasar dalam melaksanakan operasional pasar yang professional.
3. Memberikan pedoman dalam menciptakan sehat, tertata, hijau, dan ramah lingkungan.
4. Memberikan pedoman dalam pengelolaan keuangan dan sumberdaya manusia organisasi pasar.
5. Mendorong profesionalisasi pengelolaan pasar pada pasar dibangun oleh USDRP.
Adapun tujuan yang diharapkan dari penyusunan pedoman umum dan teknis manajeman aset pasar adalah sebagai berikut:
1. Terciptanya pengelolaan aset pasar yang professional, khususnya pada pasar-pasar aset USDRP baik yang dikelola oleh Pemerintah Daerah maupun Perusa
manajeman aset pasar pada pasar
2. Terwujudnya pasar yang bersih, nyaman dan aman serta dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung pasar, dan dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional, khususnya pada pasar
3. Meningkatnya nilai transaksi pada pasar
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan pasar dan dapat melakukan cost recovery terhadap dana pinjaman USDRP.
4. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan pedoman umum dan teknis manajemen aset pada ini Memberikan panduan bagi pemerintah daerah dan perusahaan daerah dalam menyusun dan merencanakan organisasi pasar.
Memberikan panduan bagi pengelola pasar dalam melaksanakan operasional pasar yang professional.
Memberikan pedoman dalam menciptakan lingkungan pasar yang bersih, sehat, tertata, hijau, dan ramah lingkungan.
Memberikan pedoman dalam pengelolaan keuangan dan sumberdaya manusia organisasi pasar.
Mendorong profesionalisasi pengelolaan pasar pada pasar dibangun oleh USDRP.
tujuan yang diharapkan dari penyusunan pedoman umum dan teknis manajeman aset pasar adalah sebagai berikut:
Terciptanya pengelolaan aset pasar yang professional, khususnya pada pasar aset USDRP baik yang dikelola oleh Pemerintah Daerah maupun Perusahaan Daerah serta dapat mendorong profesionalisasi manajeman aset pasar pada pasar-pasar tradisional lainnya.
Terwujudnya pasar yang bersih, nyaman dan aman serta dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung pasar, dan dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional, khususnya pada pasar-pasar aset USDRP,
Meningkatnya nilai transaksi pada pasar-pasar aset USDRP yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan pasar dan dapat melakukan cost recovery terhadap dana pinjaman USDRP.
Terwujudnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Maksud dari penyusunan pedoman umum dan teknis manajemen aset pada ini Memberikan panduan bagi pemerintah daerah dan perusahaan daerah dalam Memberikan panduan bagi pengelola pasar dalam melaksanakan operasional lingkungan pasar yang bersih, Memberikan pedoman dalam pengelolaan keuangan dan sumberdaya Mendorong profesionalisasi pengelolaan pasar pada pasar-pasar yang tujuan yang diharapkan dari penyusunan pedoman umum dan teknis Terciptanya pengelolaan aset pasar yang professional, khususnya pada pasar aset USDRP baik yang dikelola oleh Pemerintah Daerah haan Daerah serta dapat mendorong profesionalisasi Terwujudnya pasar yang bersih, nyaman dan aman serta dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung pasar, dan dapat meningkatkan daya saing
pasar aset USDRP,
pasar aset USDRP yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan pasar dan dapat melakukan cost Terwujudnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
2.1 PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN PASAR.
Pembangunan pasar membutuhakan sebuah biaya investasi yang besar, sehingga keberadaan pasar diharapkan dapat dikelola dengan baik oleh unit pasar.
professional diharapkan dapat menjaga keberlangsungan pasar itu sendiri dengan peningkatan daya saing pasar berhadapan dengan ritel modern, memberikan tingkat kepuasan layanan yang baik yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi
manajemen pengelolaan pasar sangat dibutuhkan untuk mewujudkan profesionalisme pengelolaan pasar. Banyaknya pasar tradisional yang tutup bukan disebabkan oleh sumber daya (man, money, material, mechines, methods, market
disebabkan oleh kesalahan manajemennya (miss
Untuk membutuhkan pengelolaan pasar yang efektif dibutuhkan beberapa prinsip pengelolaan pasar, diantaranya:
Otonomi Pengelolaan Pasar
Otonomi ialah kemandirian dalam mengatur diri sendiri secara merdeka (tidak tergantung pihak lain). Dengan otonomi yang lebih besar, pengelola pasar (unit pasar) mempunyai kewenangan yang lebih besar dalam mengelola pasarnya. Melalui otonominya, unit pasar lebih berdaya dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan pasar, pedagang, masyarakat (pengujung) dan berbagai potensi yang dimiliki. Manajemen dilakukan secara otonomi mengandung arti bahwa unit pasar mampu memutuskan sendiri masalah-masalah yang muncul di pasar dengan
paling tahu yang terbaik bagi pasarnya. Intervensi pemerintah pada
terjadi, khususnya pada pasar
PRINSIP PENGELOLAAN PASAR.
Pembangunan pasar membutuhakan sebuah biaya investasi yang besar, sehingga keberadaan pasar diharapkan dapat dikelola dengan baik oleh unit pasar. pengelolaan pasar yang professional diharapkan dapat menjaga keberlangsungan pasar itu sendiri dengan peningkatan daya saing pasar berhadapan dengan ritel modern, memberikan tingkat kepuasan layanan yang baik yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi daerah. Efektikfitas manajemen pengelolaan pasar sangat dibutuhkan untuk mewujudkan profesionalisme pengelolaan pasar. Banyaknya pasar tradisional yang tutup bukan disebabkan oleh sumber daya (man, money, material, mechines, methods, marketing, minutes dan informations) tetapi lebih disebabkan oleh kesalahan manajemennya (miss-management).
Untuk membutuhkan pengelolaan pasar yang efektif dibutuhkan beberapa prinsip-prinsip dalam
Otonomi Pengelolaan Pasar
mi ialah kemandirian dalam mengatur diri sendiri secara merdeka (tidak tergantung pihak lain). Dengan otonomi yang lebih besar, pengelola pasar (unit pasar) mempunyai kewenangan yang lebih besar dalam mengelola pasarnya. Melalui otonominya, unit pasar h berdaya dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan pasar, pedagang, masyarakat (pengujung) dan berbagai potensi yang dimiliki. Manajemen dilakukan secara otonomi mengandung arti bahwa unit pasar mampu memutuskan sendiri ah yang muncul di pasar dengan solusi yang terbaik, karena merekalah yang tahu yang terbaik bagi pasarnya.
ensi pemerintah pada dalam kebijakan dan manajerial pengelolaan pasar sering , khususnya pada pasar-pasar yang dikelola oleh SKPD/UPT. Kondisi ini dapat Pembangunan pasar membutuhakan sebuah biaya investasi yang besar, sehingga keberadaan pengelolaan pasar yang professional diharapkan dapat menjaga keberlangsungan pasar itu sendiri dengan peningkatan daya saing pasar berhadapan dengan ritel modern, memberikan tingkat kepuasan layanan yang pendapatan bagi daerah. Efektikfitas manajemen pengelolaan pasar sangat dibutuhkan untuk mewujudkan profesionalisme pengelolaan pasar. Banyaknya pasar tradisional yang tutup bukan disebabkan oleh sumber daya ing, minutes dan informations) tetapi lebih
prinsip dalam
mi ialah kemandirian dalam mengatur diri sendiri secara merdeka (tidak tergantung pihak lain). Dengan otonomi yang lebih besar, pengelola pasar (unit pasar) mempunyai kewenangan yang lebih besar dalam mengelola pasarnya. Melalui otonominya, unit pasar h berdaya dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan pasar, pedagang, masyarakat (pengujung) dan berbagai potensi yang dimiliki. Manajemen dilakukan secara otonomi mengandung arti bahwa unit pasar mampu memutuskan sendiri terbaik, karena merekalah yang
pengelolaan pasar sering D/UPT. Kondisi ini dapat
setiap kebijakan dan keputu
Daerah dalam pengelolaan pasar, sering terjadi pada: a) Penentuan kios bagi pedagang.
b) Penetapan Harga Jual Kios c) Penetapan biaya retribusi pasar d) Penentuan mitra kerja
e) Pelaksanaan pengelolaan
Pengelolaan pasar oleh pihak swasta lepas
pengelola pasar lebih otonom dan independen dalam pengelolaan pasar, sehingga pasar dapat dikelola dengan profesional
Pasar Modern BSD adalah salah satu pasar tradisional yang dikelola oleh pihak swasta Meskipun Konsep Pasar Modern BSD adalah pasar tradisional tapi pengelolaan pasar tersebut menggunakan konsep manajemen yang modern. Intervensi dalam berbagai pi baik dari pemerintah maupun dari manajemen BSD, hampir relative tidak ada. Pengelola pasar memiliki kewenangan penuh dalam setiap keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan pasar. Pengelolaan pasar BSD dapat berjalan baik.
kerja dapat diputuskan tanpa adanya intervensi
menentukan mitra yang terbaik bagi pengelolaan pasar itu sendiri.
Berbagai pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan bagi pedagang maupun pengunjung pasar. Pengelolaan ke
selama jam operasional pasar. Aroma bau yang menyengat, tumpukan sampah dan jalan yang becek tidak ditemukan pada pasar tersebut.
berjalan dengan baik. Berbagai tindakan
dengan berbagai penjagaan yang ketat oleh pihak keamanan.
Pasar Modern merupakan salah satu pasar tradisional yang banyak diminati oleh kalangan kelas menengah, meskipun berada pada lokasi yang berdekatan de
Tingkat kunjungan belanja masyarakat pada pasar tersebut sangat tinggi, apalagi pada saat hari libur. Bila dibandingkan dengan pasar tradisional lain yang berdekatan, Kondisi Pasar Modern BSD sangat jauh berbeda, khususnya
keamanan dan parkir) yang diberikan kepada pengunjung.
setiap kebijakan dan keputusan yang dihadapi dengan lebih baik. Intervensi Pemerintah Daerah dalam pengelolaan pasar, sering terjadi pada:
Penentuan kios bagi pedagang. Penetapan Harga Jual Kios Penetapan biaya retribusi pasar Penentuan mitra kerja
Pelaksanaan pengelolaan opersional pasar
Pengelolaan pasar oleh pihak swasta lepas dari berbagai intervensi pihak manapun. pengelola pasar lebih otonom dan independen dalam pengelolaan pasar, sehingga pasar dapat dikelola dengan profesional bila dibandingkan dengan pasar-pasar pemerintah. Pasar Modern BSD adalah salah satu pasar tradisional yang dikelola oleh pihak swasta Meskipun Konsep Pasar Modern BSD adalah pasar tradisional tapi pengelolaan pasar tersebut menggunakan konsep manajemen yang modern. Intervensi dalam berbagai pi baik dari pemerintah maupun dari manajemen BSD, hampir relative tidak ada. Pengelola pasar memiliki kewenangan penuh dalam setiap keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan pasar. Pengelolaan pasar BSD dapat berjalan baik. Penentuan
tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, sehingga dapat menentukan mitra yang terbaik bagi pengelolaan pasar itu sendiri.
Berbagai pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan bagi pedagang maupun Pengelolaan kebersihan pasar dapat berjalan dengan baik, bahkan selama jam operasional pasar. Aroma bau yang menyengat, tumpukan sampah dan jalan yang becek tidak ditemukan pada pasar tersebut. Pengelolaan keamanan pasar dapat erbagai tindakan kriminalitas dapat diminimalisasi dan diantisipasi dengan berbagai penjagaan yang ketat oleh pihak keamanan.
Pasar Modern merupakan salah satu pasar tradisional yang banyak diminati oleh kalangan kelas menengah, meskipun berada pada lokasi yang berdekatan dengan ritel modern. Tingkat kunjungan belanja masyarakat pada pasar tersebut sangat tinggi, apalagi pada saat hari libur. Bila dibandingkan dengan pasar tradisional lain yang berdekatan, Kondisi Pasar Modern BSD sangat jauh berbeda, khususnya dalam pengelolaan pelayanan (kebersihan, keamanan dan parkir) yang diberikan kepada pengunjung.
Intervensi Pemerintah
dari berbagai intervensi pihak manapun. pengelola pasar lebih otonom dan independen dalam pengelolaan pasar, sehingga pasar
merintah. Pasar Modern BSD adalah salah satu pasar tradisional yang dikelola oleh pihak swasta Meskipun Konsep Pasar Modern BSD adalah pasar tradisional tapi pengelolaan pasar tersebut menggunakan konsep manajemen yang modern. Intervensi dalam berbagai pihak baik dari pemerintah maupun dari manajemen BSD, hampir relative tidak ada. Pengelola pasar memiliki kewenangan penuh dalam setiap keputusan dan kebijakan yang Penentuan mitra dari pihak manapun, sehingga dapat
Berbagai pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan bagi pedagang maupun bersihan pasar dapat berjalan dengan baik, bahkan selama jam operasional pasar. Aroma bau yang menyengat, tumpukan sampah dan jalan pasar dapat minalitas dapat diminimalisasi dan diantisipasi
Pasar Modern merupakan salah satu pasar tradisional yang banyak diminati oleh kalangan ngan ritel modern. Tingkat kunjungan belanja masyarakat pada pasar tersebut sangat tinggi, apalagi pada saat hari libur. Bila dibandingkan dengan pasar tradisional lain yang berdekatan, Kondisi Pasar aan pelayanan (kebersihan,
Selain Pasar BSD, Pasar Tanah Tinggi juga merupakan salah satu pasar yang dikelola oleh pihak swasta. Pasar dapat dikelola dengan independen dan lepas dari berbagai interven dari pihak manapun. Pengelola pasar dapat mengambil setiap kebijakan dan keputusan secara independen, khususnya kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan pengelolaan pasar.
Pasar tanah tinggi merupakan pasar induk yang dibangun untuk para pedagan
tertampung pada pasar induk Cikokol. Pada awal operasional, Pasar Tanah Tinggi kurang diminati oleh para pedagang, khususnya pedagang pasar induk. Tingkat kunjungan masyarakat ke pasar tersebut juga tergolong rendah.
Pengelolaan pasar yang independen dan professional dengan manajeman pasar yang baik merupakan kunci kesuksesan pengelolaan pasar tanah tinggi. Minat kunjungan masyarakat, khususnya pedagang eceran, secara perlahan mulai tumbuh dan bangkit. Kios
tersedia di pasar tersebut
barang dagangan. Omzet transaksi perdagangan di pasar tersebut terus meningkat dan dapat melebihi omzet perdagangan di Pasar Induk Cikokol.
System manajemen yang terintegrasi
Pasar harus lah dikelola dengan manajemen yang terpadu dimana seluruh manajemen pasar terintegrasi menjadi suatu syste
pasar adalah syarat terwujudnya manajemen pasar yang professional. Pasar tidak dapat dikelola secara terpisah antara sat
harus terintegrasi dengan pengelolaan keuangan pasar, khususnya dalam hal pengelolaan pendapatan parkir dan perencanaan dan pembiayaan opersional dan perawatan dari pengelolaan parkir. Pengelolaan sumber d
Selain Pasar BSD, Pasar Tanah Tinggi juga merupakan salah satu pasar yang dikelola oleh pihak swasta. Pasar dapat dikelola dengan independen dan lepas dari berbagai interven dari pihak manapun. Pengelola pasar dapat mengambil setiap kebijakan dan keputusan secara independen, khususnya kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan
Pasar tanah tinggi merupakan pasar induk yang dibangun untuk para pedagang yang tidak tertampung pada pasar induk Cikokol. Pada awal operasional, Pasar Tanah Tinggi kurang diminati oleh para pedagang, khususnya pedagang pasar induk. Tingkat kunjungan masyarakat ke pasar tersebut juga tergolong rendah.
dependen dan professional dengan manajeman pasar yang baik kesuksesan pengelolaan pasar tanah tinggi. Minat kunjungan masyarakat, khususnya pedagang eceran, secara perlahan mulai tumbuh dan bangkit. Kios
mulai diisi dan penuh oleh pedagang dengan beragam jenis Omzet transaksi perdagangan di pasar tersebut terus meningkat dan dapat melebihi omzet perdagangan di Pasar Induk Cikokol.
System manajemen yang terintegrasi
lola dengan manajemen yang terpadu dimana seluruh manajemen pasar terintegrasi menjadi suatu system. Keterpaduan system manajemen pasar adalah syarat terwujudnya manajemen pasar yang professional. Pasar tidak dapat dikelola secara terpisah antara satu bagian dengan bagian lainnya. Pengelolaan parkir harus terintegrasi dengan pengelolaan keuangan pasar, khususnya dalam hal pengelolaan pendapatan parkir dan perencanaan dan pembiayaan opersional dan perawatan dari pengelolaan parkir. Pengelolaan sumber daya manusia harus dipadukan dengan kebutuhan Selain Pasar BSD, Pasar Tanah Tinggi juga merupakan salah satu pasar yang dikelola oleh pihak swasta. Pasar dapat dikelola dengan independen dan lepas dari berbagai intervensi dari pihak manapun. Pengelola pasar dapat mengambil setiap kebijakan dan keputusan secara independen, khususnya kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan
g yang tidak tertampung pada pasar induk Cikokol. Pada awal operasional, Pasar Tanah Tinggi kurang diminati oleh para pedagang, khususnya pedagang pasar induk. Tingkat kunjungan
dependen dan professional dengan manajeman pasar yang baik kesuksesan pengelolaan pasar tanah tinggi. Minat kunjungan masyarakat, khususnya pedagang eceran, secara perlahan mulai tumbuh dan bangkit. Kios-kios yang mulai diisi dan penuh oleh pedagang dengan beragam jenis Omzet transaksi perdagangan di pasar tersebut terus meningkat dan
lola dengan manajemen yang terpadu dimana seluruh aspek Keterpaduan system manajemen pasar adalah syarat terwujudnya manajemen pasar yang professional. Pasar tidak dapat u bagian dengan bagian lainnya. Pengelolaan parkir harus terintegrasi dengan pengelolaan keuangan pasar, khususnya dalam hal pengelolaan pendapatan parkir dan perencanaan dan pembiayaan opersional dan perawatan dari aya manusia harus dipadukan dengan kebutuhan
Pengelolaan pasar yang terintegrasi merupakan kunci bagi terciptanya profesionalisme manajemen pasar. Pasar Mod
berhasil melakukan integrasi manajemen pasar dalam suatu system yang terpadu. Pengelolaan berbagai operasional pasar dijalankan dalam sebuah system yang saling berhubungan dari suatu bagian dengan bagian lainnya.
Memaksimalkan pendapatan pasar
Kelangsungan sebuah organisasi bisnis ditentukan oleh untuk membiayai kebutuhan opersional dan pengembangan
juga dengan pengelolaan pasar. keberlangsungan sebuah pasar ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh dari opersional pasar untuk membiayai opersional pasar.
Pendapatan pasar dapat diperoleh dari berbagai sumber. Memaksimalkan pendapatan pasar merupakan sebuah keharusan bagi pengelola pasar untuk menjaga keberlangsungan pasar itu sendiri. Pasar merupakan bagian dari entitas bisnis dimana, pembangunan pasar membutuhkan biaya investasi
penggalian sumber pendapatan pasar, pengelola pasar juga harus dapat meminimalisasi tingkat kebocoran pendapatan yang sering terjadi pada operasional pasar.
Pasar BSD merupakan salah satu pengel
pendapatan pasar, dengan cara memaksimalkan waktu operasional pasar. Pada pagi sampai malam hari, pasar BSD digunakan untuk perdagangan barang kebutuhan harian pada kios dan lapak yang ada pada bangunan pasar. Na
dijadikan sebagai pusat jajanan yang menawarkan berbagai jenis makanan dan masakan yang tersedia diluar bangunan pasar. Bangunan luar pasar
digunakan sebagai space iklan bagi berbagai produk. Pad
yang melarang menempelkan berbagai jenis iklan produk pada dinding bangunan, sehingga kondisi dalam bangunan pasar bersih dari berbagai iklan produk dalam bentuk apapun.
Standarisasi Kualitas Layanan Pasar
Keberadaan pasar sangat tergantung dari keberdaaan pedagang dan pengunjung pasar (masyarakat), tanpa keduanya pasar tidak berfungsi layaknya sebuah pasar. Pedagang Pengelolaan pasar yang terintegrasi merupakan kunci bagi terciptanya profesionalisme Pasar Modern BSD dan Pasar Tanah Tinggi adalah pasar yang telah berhasil melakukan integrasi manajemen pasar dalam suatu system yang terpadu. berbagai operasional pasar dijalankan dalam sebuah system yang saling berhubungan dari suatu bagian dengan bagian lainnya.
Memaksimalkan pendapatan pasar.
Kelangsungan sebuah organisasi bisnis ditentukan oleh besaran penghasilan yang didapat yai kebutuhan opersional dan pengembangan organisasi tersebut.
juga dengan pengelolaan pasar. keberlangsungan sebuah pasar ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh dari opersional pasar untuk membiayai opersional pasar.
diperoleh dari berbagai sumber. Memaksimalkan pendapatan pasar merupakan sebuah keharusan bagi pengelola pasar untuk menjaga keberlangsungan pasar itu sendiri. Pasar merupakan bagian dari entitas bisnis dimana, pembangunan pasar membutuhkan biaya investasi yang besar, biaya tersebut harus dapat dikembalikan. Selain penggalian sumber pendapatan pasar, pengelola pasar juga harus dapat meminimalisasi tingkat kebocoran pendapatan yang sering terjadi pada operasional pasar.
Pasar BSD merupakan salah satu pengelolaan pasar yang dapat memaksimalkan sumber pendapatan pasar, dengan cara memaksimalkan waktu operasional pasar. Pada pagi hari, pasar BSD digunakan untuk perdagangan barang kebutuhan harian pada kios dan lapak yang ada pada bangunan pasar. Namun pada malam hari pasar BSD dijadikan sebagai pusat jajanan yang menawarkan berbagai jenis makanan dan masakan yang tersedia diluar bangunan pasar. Bangunan luar pasar BSD, juga didesain untuk dapat digunakan sebagai space iklan bagi berbagai produk. Pada pasar BSD terdapat ketentuan yang melarang menempelkan berbagai jenis iklan produk pada dinding bangunan, sehingga kondisi dalam bangunan pasar bersih dari berbagai iklan produk dalam bentuk apapun.
Standarisasi Kualitas Layanan Pasar
sangat tergantung dari keberdaaan pedagang dan pengunjung pasar (masyarakat), tanpa keduanya pasar tidak berfungsi layaknya sebuah pasar. Pedagang Pengelolaan pasar yang terintegrasi merupakan kunci bagi terciptanya profesionalisme ern BSD dan Pasar Tanah Tinggi adalah pasar yang telah berhasil melakukan integrasi manajemen pasar dalam suatu system yang terpadu. berbagai operasional pasar dijalankan dalam sebuah system yang saling
besaran penghasilan yang didapat organisasi tersebut. Begitu juga dengan pengelolaan pasar. keberlangsungan sebuah pasar ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh dari opersional pasar untuk membiayai opersional pasar.
diperoleh dari berbagai sumber. Memaksimalkan pendapatan pasar merupakan sebuah keharusan bagi pengelola pasar untuk menjaga keberlangsungan pasar itu sendiri. Pasar merupakan bagian dari entitas bisnis dimana, pembangunan pasar rsebut harus dapat dikembalikan. Selain penggalian sumber pendapatan pasar, pengelola pasar juga harus dapat meminimalisasi
olaan pasar yang dapat memaksimalkan sumber pendapatan pasar, dengan cara memaksimalkan waktu operasional pasar. Pada pagi hari, pasar BSD digunakan untuk perdagangan barang kebutuhan harian mun pada malam hari pasar BSD dijadikan sebagai pusat jajanan yang menawarkan berbagai jenis makanan dan masakan BSD, juga didesain untuk dapat a pasar BSD terdapat ketentuan yang melarang menempelkan berbagai jenis iklan produk pada dinding bangunan, sehingga kondisi dalam bangunan pasar bersih dari berbagai iklan produk dalam bentuk apapun.
sangat tergantung dari keberdaaan pedagang dan pengunjung pasar (masyarakat), tanpa keduanya pasar tidak berfungsi layaknya sebuah pasar. Pedagang
yang berjualan dalam suatu pasar memiliki ekpektasi terhadap pasar tempat berdagang, diantaranya;
1. Tingginya tingkat kunjungan masyarakat pada pasar tersebut 2. Pasar yang bersih dan aman
3. Harga sewa yang terjangkau dan kemudahan pembayaran sewa/beli kios dan lapak,
4. Minimnya penarikan retribusi.
5. Ketersedian fasilitas penunjang bagi aktifitas perdagangan. Adapun ekspektasi pengunjung pasar, diantaranya;
1. Pasar yang bersih, nyaman, 2. Kelengkapan barang dagangan 3. Kepastian jam operasional pasar.
Untuk memenuhi ekpektasi seluruh ekpektasi pedagang dan pengunjung perlu dibuat sebuah standarirasi kualitas layanan yang dapat dijalankan
Berbagai bentuk layanan perlu dibuatkan sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menjada kualitas layanan yang diberikan kepada pengunjung pasar. pengelola pasar juga harus terus mengevaluasi kualitas layanan yang diberikan kepada pedagang dan pengunjung untuk dapat memperbaiki layanan tersebut secara terus menerus.
Efisien
Efisien ialah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang disyaratkan dengan mengorbankan sumber daya yang paling minimal. sumber daya terutama biaya, waktu dan tenaga. Dalam hal ini proses
atau kerugian-kerugian yang tidak perlu. Proses efisiensi diukur dengan perbandingan suatu pasar memiliki ekpektasi terhadap pasar tempat berdagang,
tingkat kunjungan masyarakat pada pasar tersebut Pasar yang bersih dan aman
Harga sewa yang terjangkau dan kemudahan pembayaran sewa/beli kios dan
Minimnya penarikan retribusi.
Ketersedian fasilitas penunjang bagi aktifitas perdagangan. spektasi pengunjung pasar, diantaranya;
nyaman, dan aman, barang dagangan jam operasional pasar.
Untuk memenuhi ekpektasi seluruh ekpektasi pedagang dan pengunjung perlu dibuat sebuah standarirasi kualitas layanan yang dapat dijalankan secara prosedural dan sistemik. Berbagai bentuk layanan perlu dibuatkan sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) uk menjada kualitas layanan yang diberikan kepada pengunjung pasar. pengelola pasar juga harus terus mengevaluasi kualitas layanan yang diberikan kepada pedagang dan pengunjung untuk dapat memperbaiki layanan tersebut secara terus menerus.
n ialah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang disyaratkan dengan mengorbankan sumber daya yang paling minimal. sumber daya terutama biaya, waktu dan tenaga. Dalam hal ini proses-proses dilakuakan selalu menghindari terjadinya pemborosan kerugian yang tidak perlu. Proses efisiensi diukur dengan perbandingan suatu pasar memiliki ekpektasi terhadap pasar tempat berdagang,
Harga sewa yang terjangkau dan kemudahan pembayaran sewa/beli kios dan
Untuk memenuhi ekpektasi seluruh ekpektasi pedagang dan pengunjung perlu dibuat secara prosedural dan sistemik. Berbagai bentuk layanan perlu dibuatkan sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) uk menjada kualitas layanan yang diberikan kepada pengunjung pasar. pengelola pasar juga harus terus mengevaluasi kualitas layanan yang diberikan kepada pedagang dan
n ialah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang disyaratkan dengan mengorbankan sumber daya yang paling minimal. sumber daya terutama biaya, waktu dan proses dilakuakan selalu menghindari terjadinya pemborosan kerugian yang tidak perlu. Proses efisiensi diukur dengan perbandingan
2.2 FUNGSI PASAR.
Pasar memiliki beberapa fungsi diantaranya;
Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Pasar jika dikji secara jernih, memang memimiliki beberapa fungsi yang tak tergantikan begitu saja oleh pasar modern. Setidaknya ada empat fungsi ekonomi yang sejuah ini bisa diperankan oleh pasar tradisional, yaitu:
a) Pasar tradisional merupakan tempat dimana masyarakat ber memperoleh barang
terjangkau, karena memang seringkali relative lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan pasar modern. Dengan kata lain pasar tradisional merupakan pilar penyangga ekono
b) Pasar merupakan tempat yang relative lebih bisa dimasuki oleh pelaku ekonomi lemah yang menempati posisi mayoritas dari sisi jumlah. Pasar tradisional jelas jauh lebih bisa diakses oleh sebagian besar pedagang
kecil – ketimbang pasar modern.
c) Pasar merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah lewat pendapatan yang diperoleh dari opersional pasar. Pengelolaan pasar yang professional sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan daerah
operasional pasar itu sendiri.
d) Pasar juga merupakan sarana distribusi perekonomian yang dapat menciptakan tambahan tempat usaha bidang jasa dan pencipta kesempatan kerja
e) Akumulasi aktivitas jual penghitungan tingk maupun nasional.
Fungsi sosial kemasyarakatan
Terdapat beberapa fungsi sosial kemasyarakatan dari keberadaan pasar diantaranya: a) Pasar merupakan ruang penampakan wajah asli masyarakat yang saling
tergantung karena saling membutuhkan. Tawa, canda dan nilai ada dimasyarakat dapat dipotret dalam keseharian pasar . Pasar memiliki beberapa fungsi diantaranya;
Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
secara jernih, memang memimiliki beberapa fungsi yang tak tergantikan begitu saja oleh pasar modern. Setidaknya ada empat fungsi ekonomi yang sejuah ini bisa diperankan oleh pasar tradisional, yaitu:
Pasar tradisional merupakan tempat dimana masyarakat berbagai lapisan memperoleh barang-barang kebutuhan harian dengan harga yang relative terjangkau, karena memang seringkali relative lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan pasar modern. Dengan kata lain pasar tradisional merupakan pilar penyangga ekonomi masyarakat kecil
Pasar merupakan tempat yang relative lebih bisa dimasuki oleh pelaku ekonomi lemah yang menempati posisi mayoritas dari sisi jumlah. Pasar tradisional jelas jauh lebih bisa diakses oleh sebagian besar pedagang – terutama yang bermodal
ketimbang pasar modern.
Pasar merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah lewat pendapatan yang diperoleh dari opersional pasar. Pengelolaan pasar yang professional sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan daerah yang diperoleh dari
erasional pasar itu sendiri.
Pasar juga merupakan sarana distribusi perekonomian yang dapat menciptakan tambahan tempat usaha bidang jasa dan pencipta kesempatan kerja
Akumulasi aktivitas jual beli di pasar merupakan factor penting dalam penghitungan tingkat pertumbuhan ekonomi baik pada skala local, regional maupun nasional.
Fungsi sosial kemasyarakatan
Terdapat beberapa fungsi sosial kemasyarakatan dari keberadaan pasar diantaranya: Pasar merupakan ruang penampakan wajah asli masyarakat yang saling
gantung karena saling membutuhkan. Tawa, canda dan nilai-nilai cultural yang ada dimasyarakat dapat dipotret dalam keseharian pasar .
secara jernih, memang memimiliki beberapa fungsi yang tak tergantikan begitu saja oleh pasar modern. Setidaknya ada empat fungsi ekonomi yang sejuah ini bisa
bagai lapisan barang kebutuhan harian dengan harga yang relative terjangkau, karena memang seringkali relative lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan pasar modern. Dengan kata lain pasar tradisional merupakan
Pasar merupakan tempat yang relative lebih bisa dimasuki oleh pelaku ekonomi lemah yang menempati posisi mayoritas dari sisi jumlah. Pasar tradisional jelas terutama yang bermodal
Pasar merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah lewat pendapatan yang diperoleh dari opersional pasar. Pengelolaan pasar yang professional sangat yang diperoleh dari
Pasar juga merupakan sarana distribusi perekonomian yang dapat menciptakan
beli di pasar merupakan factor penting dalam at pertumbuhan ekonomi baik pada skala local, regional
Terdapat beberapa fungsi sosial kemasyarakatan dari keberadaan pasar diantaranya: Pasar merupakan ruang penampakan wajah asli masyarakat yang saling
b) Pasar adalah tempat bagi masyarakat terutama dari kalangan bawah, untuk melakukan interaksi sosial dan melakukan diskusi
permasalahan yang mereka hadapi.
Fungsi Pelayanan Publik
Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, disebutkan tujuan pelaksanaan o
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah
tujuan ekonomi pemerintah wajib melaksanaan urusan yang menjadi tanggung jawabnya diantaranya adalah penyediaan sarana dan prasarana umum.
Pasar merupakan salah satu sarana public, yang harus disediakan oleh pemerintah daerah. Pasar merupakan tempat dimana masyarakat dapat memperoleh barang
untuk memenuhi kebutuhan harian. Pasar juga memiliki fungsi pengerak ekonomi daerah, tempat terjadinya distrusi hasi
Meskipun keberdaan pasar tidak memberikan keuntungan bagi keuangan daerah, namun kelangsungan operasional pasar tersebut harus terus dijaga dan dipertahankan oleh pemerintah daerah guna memenuhi kebutuhan layanan sarana publi
Dalam rangka mempertahankan kelangsungan pasar, pengelolaan pasar harus dilakukan secara professional dan dengan manajemen pasar yang baik, sehingga kelangsungan operasional pasar dapat dipenuhi oleh pendapatan yang diperoleh dari operas
itu sendiri, dan tidak membebani beban APBD. Selian itu pengelolan pasar yang professional diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi keuangan daerah sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, azas penyelenggaran pelayanan public adalah sebagai berikut:
Pasar adalah tempat bagi masyarakat terutama dari kalangan bawah, untuk melakukan interaksi sosial dan melakukan diskusi informal atas segenap permasalahan yang mereka hadapi.
Pelayanan Publik
Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, tujuan pelaksanaan otonomi seluas-luasnya, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk mewujudkan tujuan ekonomi pemerintah wajib melaksanaan urusan yang menjadi tanggung jawabnya diantaranya adalah penyediaan sarana dan prasarana umum.
h satu sarana public, yang harus disediakan oleh pemerintah daerah. Pasar merupakan tempat dimana masyarakat dapat memperoleh barang
untuk memenuhi kebutuhan harian. Pasar juga memiliki fungsi pengerak ekonomi daerah, tempat terjadinya distrusi hasil produksi masyarakat daerah.
Meskipun keberdaan pasar tidak memberikan keuntungan bagi keuangan daerah, namun kelangsungan operasional pasar tersebut harus terus dijaga dan dipertahankan oleh pemerintah daerah guna memenuhi kebutuhan layanan sarana publik bagi masyarakat. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan pasar, pengelolaan pasar harus dilakukan secara professional dan dengan manajemen pasar yang baik, sehingga kelangsungan operasional pasar dapat dipenuhi oleh pendapatan yang diperoleh dari operas
itu sendiri, dan tidak membebani beban APBD. Selian itu pengelolan pasar yang professional diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi keuangan daerah sendiri.
Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, azas nggaran pelayanan public adalah sebagai berikut:
Pasar adalah tempat bagi masyarakat terutama dari kalangan bawah, untuk informal atas segenap
Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, meningkatkan . Untuk mewujudkan tujuan ekonomi pemerintah wajib melaksanaan urusan yang menjadi tanggung jawabnya
h satu sarana public, yang harus disediakan oleh pemerintah daerah. Pasar merupakan tempat dimana masyarakat dapat memperoleh barang-barang untuk memenuhi kebutuhan harian. Pasar juga memiliki fungsi pengerak ekonomi daerah,
Meskipun keberdaan pasar tidak memberikan keuntungan bagi keuangan daerah, namun kelangsungan operasional pasar tersebut harus terus dijaga dan dipertahankan oleh k bagi masyarakat. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan pasar, pengelolaan pasar harus dilakukan secara professional dan dengan manajemen pasar yang baik, sehingga kelangsungan operasional pasar dapat dipenuhi oleh pendapatan yang diperoleh dari operasional pasar itu sendiri, dan tidak membebani beban APBD. Selian itu pengelolan pasar yang professional diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi keuangan daerah sendiri.
h) Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; i) Keterbukaan;
j) Akuntabilitas;
k) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; l) Ketepatan waktu; dan
m) Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
rlakuan khusus bagi kelompok rentan; Ketepatan waktu; dan
Kelembagaan Pasar merupakan masyarakat atau organisasi hubungan antar manusia
atau jaringan dan ditentukan oleh faktor
etik aturan formal maupun informal untuk pengendalian prilaku sosial serta in bekerjasama dan mencapai tujuan bersama.
3.1 TEKNIS PEMILIHAN KELEMBAGAAN PASAR
Dorongan untuk merevitallisasi pasar tradisional dari berbagai aspeknya mulai dari fisik bangunan sampai pada manajemen pasar,
diakibatkan oleh kondisi pasar tradisional yang kian termarjinalkan menghadapi persaingan dari ritel modern yang terus berkembang;. Selain itu juga, banyaknya bermunculan pasar tradisonal dengan manajemen modern yang
masyarakat memberikan nuasa optimisme bagi pihak pemerintah daerah untuk dapat merevitalisasi pasarnya dengan baik.
Dalam rangka melakukan revitalisasi manajemen pasar, pemerintah daerah terlebih dahulu harus menentukan kelembagaan penge
model kelembagaan pasar dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
model kelembagaan pasar mengharuskan pemerintah untuk melakukan penilaian terhadap kelembagaan pasar dan kine
merupakan suatu tatanan dan pola hubungan antara anggota masyarakat atau organisasi yang saling mengikat yang dapat menentukan
atau antara organisasi yang diwadahi dalam suatu organisasi ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode aturan formal maupun informal untuk pengendalian prilaku sosial serta in
bekerjasama dan mencapai tujuan bersama.
TEKNIS PEMILIHAN KELEMBAGAAN PASAR
Dorongan untuk merevitallisasi pasar tradisional dari berbagai aspeknya mulai dari fisik bangunan sampai pada manajemen pasar, terus bermunculan diberbagai daerah. Hal ini diakibatkan oleh kondisi pasar tradisional yang kian termarjinalkan menghadapi persaingan dari ritel modern yang terus berkembang;. Selain itu juga, banyaknya bermunculan pasar tradisonal dengan manajemen modern yang sukses diterima masyarakat memberikan nuasa optimisme bagi pihak pemerintah daerah untuk dapat merevitalisasi pasarnya dengan baik.
Dalam rangka melakukan revitalisasi manajemen pasar, pemerintah daerah terlebih dahulu harus menentukan kelembagaan pengelola pasar. Terdapat beberapa alter model kelembagaan pasar dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
model kelembagaan pasar mengharuskan pemerintah untuk melakukan penilaian terhadap kelembagaan pasar dan kinerja pengelolaaan pasar saat ini. Apabila kondisi kelembagaan suatu tatanan dan pola hubungan antara anggota yang saling mengikat yang dapat menentukan bentuk atau antara organisasi yang diwadahi dalam suatu organisasi faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode aturan formal maupun informal untuk pengendalian prilaku sosial serta insentif untuk
Dorongan untuk merevitallisasi pasar tradisional dari berbagai aspeknya mulai dari fisik bermunculan diberbagai daerah. Hal ini diakibatkan oleh kondisi pasar tradisional yang kian termarjinalkan menghadapi persaingan dari ritel modern yang terus berkembang;. Selain itu juga, banyaknya sukses diterima masyarakat memberikan nuasa optimisme bagi pihak pemerintah daerah untuk dapat
Dalam rangka melakukan revitalisasi manajemen pasar, pemerintah daerah terlebih lola pasar. Terdapat beberapa alternative model kelembagaan pasar dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. pemilihan model kelembagaan pasar mengharuskan pemerintah untuk melakukan penilaian terhadap
a. Review factor pasar
b. Review Terhaap Kinerja Pengelolaan Pasar 2. Review Model Kelembagaan
3. Penentuan Kelembagaan Pasar 4. Perbaikan Managerial
3.1.1 REVIEW KELEMBAGAAN DAN KINERJA PASAR Kelembagaan selalu menjadi isu penting dalam
Kelembagaan yang baik merupakan kunci dari keberhasilan pengelolaan ini pemerintah cenderung lebih menekankan pada pembangunan mengutamakan pembangunan
infrastruktur kelembagaan masi
cenderung tidak konsisten selalu berubah dan sulit dilaksanakan secara utuh. Ini memerlukan perhatian yang serius, karena pada dasarnya hampir semua kegagalan Review factor-faktor manajerial yang mempengaruhi kinerja pengelolaan
Review Terhaap Kinerja Pengelolaan Pasar Review Model Kelembagaan Pasar Lainnya
Penentuan Kelembagaan Pasar Perbaikan Managerial
Gambar 3.1
Alur Pemilihan Kelembagaan Pasar
REVIEW KELEMBAGAAN DAN KINERJA PASAR
Kelembagaan selalu menjadi isu penting dalam revitalisasi pengelolaan pasar daerah elembagaan yang baik merupakan kunci dari keberhasilan pengelolaan pasar. ini pemerintah cenderung lebih menekankan pada pembangunan fisik
mengutamakan pembangunan sarana dan prasarana pasar, perhatian terhadap infrastruktur kelembagaan masih sangat minim. Di lain pihak kebijakan pemerintah cenderung tidak konsisten selalu berubah dan sulit dilaksanakan secara utuh. Ini memerlukan perhatian yang serius, karena pada dasarnya hampir semua kegagalan faktor manajerial yang mempengaruhi kinerja pengelolaan
revitalisasi pengelolaan pasar daerah. pasar. Selama fisik dengan sarana dan prasarana pasar, perhatian terhadap Di lain pihak kebijakan pemerintah cenderung tidak konsisten selalu berubah dan sulit dilaksanakan secara utuh. Ini memerlukan perhatian yang serius, karena pada dasarnya hampir semua kegagalan
pengelolaan pasar bersumber dan kinerja pasar, meliputi:
A. PENILAIAN TERHADAP FACTOR PENGELOLAAN
rendahnya kinerja perusahaan daerah dise terhadap karyawan
karyawan, penetapan harga jual dibawah biaya pro kurang tepat, pemaanfaatan asset yang tidak optimal, kepuasan pelanggan dan reputasi
1) Intervensi Birokrasi Dan Politi
Campur tangan birokrasi dan politisi terha Daerah tidak terle
peraturan perundang
2) Otonomi Manajemen Perusahaan Daerah
Otonomi manajemen tersebut dapat dilihat pada tingkat kemandirian pasar dalam pengambi
dampak dari kuatnya intervensi birokrasi dan DPRD adalah kurang in dan keberanian pengelola pasar
kebijakan, sedangkan yang bersifat opera kewenangannya tersebut ada pada
bersumber kegagalan kelembagaan. Review terhadap kelembagaan dan kinerja pasar, meliputi:
PENILAIAN TERHADAP FACTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA kinerja perusahaan daerah disebabkan oleh pendidikan dan pelatihan dap karyawan lebih bersifat birokratis, rendahnya tingkat produktifitas an harga jual dibawah biaya produksi, inefisiensi, portofolio yang kurang tepat, pemaanfaatan asset yang tidak optimal, kurang memper kepuasan pelanggan dan reputasi
Intervensi Birokrasi Dan Politis
an birokrasi dan politisi terhadap pihak manajemen Perusahaan Daerah tidak terlepas dari kepemilikan dalam Perusahaan Daerah dan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.
Otonomi Manajemen Perusahaan Daerah
Otonomi manajemen tersebut dapat dilihat pada tingkat kemandirian
dalam pengambilan keputusan strategis sebagaimana dikatakan bahwa dampak dari kuatnya intervensi birokrasi dan DPRD adalah kurang in
dan keberanian pengelola pasar dalam pengambilan keputusan yang bersifat , sedangkan yang bersifat operasional yang sekalipun mungkin nangannya tersebut ada pada pengelola pasar juga
aan. Review terhadap kelembagaan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA babkan oleh pendidikan dan pelatihan dahnya tingkat produktifitas inefisiensi, portofolio yang kurang memperhatikan
dap pihak manajemen Perusahaan sahaan Daerah dan
Otonomi manajemen tersebut dapat dilihat pada tingkat kemandirian pengelola mana dikatakan bahwa dampak dari kuatnya intervensi birokrasi dan DPRD adalah kurang intensifnya alam pengambilan keputusan yang bersifat nal yang sekalipun mungkin juga sering kali
3) Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Perusahaan Daerah
Pengelolaan pasar saat ini, lebih berwatak birokratis, dimana berba pengambilan keputusan tersentral pada satu pimpinan.
mengakibatkan terjadi perpanjangan alur dalam mengambil keputusan sehingga menjadi lambat dan kehilangan kesempatan/peluang bisnis.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas layanan yang d
pasar masih jauh dari harapan. Hal ini diakibatkan oleh lambannya mekanisme pengambilan keputusan. Tun
pasar untuk memperpendek dan mempercepat mekanisme pengambilan keputusan agar tidak
liberalisasi perdagangan dan investasi sekarang ini.
4) Karyawan Pasar Pada umunya,
karyawan. Hal ini dikarenakan minimnya aparat pemerintah y
pengalaman dalam pengelolaan pasar. Rekruitmen tenaga kerja dari pihak eksternal, kerap kali dihadapkan pada minimnya anggaran yang tersedia, serta proses perencanaan anggaran yang membutuhkan waktu yang tidak cepat. Nuasa politik dan interven
UPT pasar, tidak bias dihindarkan. Ditambahlagi rekruitmen yang bernuasa i kekeluargaan dan mengabaikan aspek kompentensi menjadi kendala.
5) Tingkat Efisien Dan Efektifitas Efisiensi pengelolaan pas menghasilkan jasa layanan
perbandingan terbaik antara input dengan output. Operasionalisasi dapat diukur dari target input dibandingkan dengan realisas
dan kualitas output yang telah ditetapkan sejauhmana realisasi input berada sama atau di bawah target input. Ine
rencana produksi yang jelas, tidak ada standar input maupun standar output Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Perusahaan Daerah
Pengelolaan pasar saat ini, lebih berwatak birokratis, dimana berba pengambilan keputusan tersentral pada satu pimpinan. Hal ini akan mengakibatkan terjadi perpanjangan alur dalam mengambil keputusan
menjadi lambat dan kehilangan kesempatan/peluang bisnis.
syarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh pengelola pasar masih jauh dari harapan. Hal ini diakibatkan oleh lambannya mekanisme pengambilan keputusan. Tuntutan-tuntutan tersebut mengharuskan pengelola untuk memperpendek dan mempercepat mekanisme pengambilan keputusan agar tidak digilas oleh semakin ketatnya persaingan bisnis di era liberalisasi perdagangan dan investasi sekarang ini.
Karyawan Pasar
UPT Pasar sering menghadapi kesulitan dalam hal perekrutan karyawan. Hal ini dikarenakan minimnya aparat pemerintah yang memiliki alaman dalam pengelolaan pasar. Rekruitmen tenaga kerja dari pihak eksternal, kerap kali dihadapkan pada minimnya anggaran yang tersedia, serta proses perencanaan anggaran yang membutuhkan waktu yang tidak cepat. Nuasa politik dan intervensi dari berbagai pihak untuk jabatan-jabatan strategis UPT pasar, tidak bias dihindarkan. Ditambahlagi rekruitmen yang bernuasa i kekeluargaan dan mengabaikan aspek kompentensi menjadi kendala.
Tingkat Efisien Dan Efektifitas
pengelolaan pasar berkaitan dengan biaya opersional atau input untuk jasa layanan atau output. Tingkat efisiensi dapat dilihat pada ingan terbaik antara input dengan output. Operasionalisasi dapat diukur dari target input dibandingkan dengan realisasi input. Dengan jumlah dan kualitas output yang telah ditetapkan sejauhmana realisasi input berada atau di bawah target input. Inefisiensi terjadi karena tidak adanya rencana produksi yang jelas, tidak ada standar input maupun standar output Pengelolaan pasar saat ini, lebih berwatak birokratis, dimana berbagai
Hal ini akan mengakibatkan terjadi perpanjangan alur dalam mengambil keputusan
menjadi lambat dan kehilangan kesempatan/peluang bisnis.
iberikan oleh pengelola pasar masih jauh dari harapan. Hal ini diakibatkan oleh lambannya mekanisme utan tersebut mengharuskan pengelola untuk memperpendek dan mempercepat mekanisme pengambilan digilas oleh semakin ketatnya persaingan bisnis di era
UPT Pasar sering menghadapi kesulitan dalam hal perekrutan ang memiliki alaman dalam pengelolaan pasar. Rekruitmen tenaga kerja dari pihak eksternal, kerap kali dihadapkan pada minimnya anggaran yang tersedia, serta proses perencanaan anggaran yang membutuhkan waktu yang tidak cepat.
jabatan strategis UPT pasar, tidak bias dihindarkan. Ditambahlagi rekruitmen yang bernuasa i kekeluargaan dan mengabaikan aspek kompentensi menjadi kendala.
atau input untuk nsi dapat dilihat pada ingan terbaik antara input dengan output. Operasionalisasi dapat i input. Dengan jumlah dan kualitas output yang telah ditetapkan sejauhmana realisasi input berada fisiensi terjadi karena tidak adanya rencana produksi yang jelas, tidak ada standar input maupun standar output.
6) Budaya Organisasi Pengelola Pasar
Budaya organisasi yang birokratis menjadi hambatan bagi pengelolaan pasar yang professional. Budaya birokratis akan menjadikan organisasi pasar bernuasa status quo, yang pada akhirnya dapat menghambat sebuah kreatifitas dan i
budaya organiasi yang
Faktor-Faktor Manajerial Yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan Pasar a Organisasi Pengelola Pasar
Budaya organisasi yang birokratis menjadi hambatan bagi pengelolaan pasar yang professional. Budaya birokratis akan menjadikan organisasi pasar bernuasa status quo, yang pada akhirnya dapat menghambat sebuah kreatifitas dan inovasi. Profesionalisasi pengelolaan pasar harus didukung oleh budaya organiasi yang terbuka, inovatif serta kreatif.
Gambar 3.
Faktor Manajerial Yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan Pasar
Budaya organisasi yang birokratis menjadi hambatan bagi pengelolaan pasar yang professional. Budaya birokratis akan menjadikan organisasi pasar bernuasa status quo, yang pada akhirnya dapat menghambat sebuah novasi. Profesionalisasi pengelolaan pasar harus didukung oleh
B. PENILAIAN TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN PASAR Penilaian Kinerja merupakan
suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia
merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi.
4 indikator kinerja, yang meliputi: 1) Kinerja Administratif
Kinerja administratif dinilai berdasarkan: a) Tertib Laporan Internal dan Ekternal b) Rencana Jangka Panjang
c) Struktur, Job Desk dan Uraian Tugas untuk masing bagian d) Standard Operasional Prosedure
e) Rencana Kerja dan Anggaran
2) Kinerja Keuangan Kinerja keuangan diniali
a) Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif b) Rasio Laba Terhadap Penjualan
c) Rasio Aktiva Lancar Terhadap Hutang Lancar
d) Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Total Hutang e) Rasio Total Aktiva Terhadap Total Hutang
f) Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Op
g) Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok Dan Bunya Jatuh Tempo
h) Rasio Aktiva Produktif Terhadap Pendapatan Pasar
3) Kinerja SDM
Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) dinilai berdasarkan: PENILAIAN TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN PASAR
Penilaian Kinerja merupakan penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Penilaian kinerja pengelolaan pasar, terdiri dari
indikator kinerja, yang meliputi: Administratif
administratif dinilai berdasarkan: Tertib Laporan Internal dan Ekternal Rencana Jangka Panjang
Struktur, Job Desk dan Uraian Tugas untuk masing bagian Standard Operasional Prosedure
Rencana Kerja dan Anggaran
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan diniali berdasarkan:
Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif Rasio Laba Terhadap Penjualan
Rasio Aktiva Lancar Terhadap Hutang Lancar
Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Total Hutang Rasio Total Aktiva Terhadap Total Hutang
Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi
Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok Dan Bunya Jatuh Tempo
Rasio Aktiva Produktif Terhadap Pendapatan Pasar
Kinerja SDM
Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) dinilai berdasarkan:
efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang Penilaian kinerja pengelolaan pasar, terdiri dari
Struktur, Job Desk dan Uraian Tugas untuk masing bagian
Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Total Hutang
a) Teknis
Indikator Teknis meliputi; disiplin
keinginan untuk melayani, komitmen pada organisasi dan proaktif. b) Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja meliputi; Kepuasan terhadap gaji dan tunjangan serta lingkungan kerja
c) Manajerial
Indicator manajerial terdiri dari: kemampuan ke kemampuan bekerjasama
d) Pengembangan Kapasitas
4) Kinerja Opersional
Kinerja Operasional Pasar
a) Kualitas layanan, kemudahan mendapatkan layanan dan tingkat kepuasan layanan (Kebersihan, Keamanan dan Parkir)
b) Jumlah Kios/Lapak
c) Kinerja Pengeloalan sarana dan prasarana d) Tingkat kebocoran pendapatan
e) Penanganan keluhan pedagang dan pengunjung pasar Teknis
Indikator Teknis meliputi; disiplin karyawan, keinginan berprestasi, keinginan untuk melayani, komitmen pada organisasi dan proaktif. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja meliputi; Kepuasan terhadap gaji dan tunjangan serta lingkungan kerja
Manajerial
Indicator manajerial terdiri dari: kemampuan kepemimpinan dan kemampuan bekerjasama
Pengembangan Kapasitas
Opersional
Operasional Pasar dinilai berdasarkan:
Kualitas layanan, kemudahan mendapatkan layanan dan tingkat kepuasan layanan (Kebersihan, Keamanan dan Parkir)
Jumlah Kios/Lapak yang terisi
Kinerja Pengeloalan sarana dan prasarana Tingkat kebocoran pendapatan
Penanganan keluhan pedagang dan pengunjung pasar
karyawan, keinginan berprestasi, keinginan untuk melayani, komitmen pada organisasi dan proaktif.
Kepuasan kerja meliputi; Kepuasan terhadap gaji dan tunjangan
pemimpinan dan
Kualitas layanan, kemudahan mendapatkan layanan dan tingkat kepuasan layanan (Kebersihan, Keamanan dan Parkir)
Indikator Kinerja Operasional Pengelolaan Pasar Gambar 3.
C. PELAKSANAAN REVIEW
Review terhadap kelembagaan pasar dengan beberapa cara, diantaranya:
a) Bekerjasama dengan lembaga pendidikan b) Melibatkan pihak ketiga
c) Melakukan kajian secara internal
3.1.2 REVIEW TERHADAP MODEL
Review alternative model kelembagaan pasar dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dengan cara;
1) Melakukan studi banding alternative model kelembagaan pasar yang sukses Adapun manfaat dari studi banding alternative mo
adalah:
1. Melihat berbagai kelemahan pada pengelolaan pasar, dengan membandingkannya pada pasar
2. Sarana koreksi bagi pengelolaan pasar saat ini dengan melihat berbagai pengelolaan pasar secara
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model kelembagaan yang ada, sebagai dasar dalam menentukan model kelembagaan yang ideal pada pasar USDRP
2) Melakukan kajian terhadap kemungkinan alternative pengelolaan model kelembagaan pasar, bekerjasama d
ketiga.
PELAKSANAAN REVIEW KINERJA PASAR
Review terhadap kelembagaan pasar dan kinerja pasar saat ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
Bekerjasama dengan lembaga pendidikan Melibatkan pihak ketiga (konsultan manajemen) Melakukan kajian secara internal
TERHADAP MODEL KELEMBAGAAN PASAR LAINNYA
Review alternative model kelembagaan pasar dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dengan cara;
Melakukan studi banding alternative model kelembagaan pasar yang sukses Adapun manfaat dari studi banding alternative model kelembagaan pasar
Melihat berbagai kelemahan pada pengelolaan pasar, dengan membandingkannya pada pasar-pasar yang dikelola secara professional Sarana koreksi bagi pengelolaan pasar saat ini dengan melihat berbagai pengelolaan pasar secara professional.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan model kelembagaan yang ada, sebagai dasar dalam menentukan model kelembagaan yang ideal pada pasar USDRP
Melakukan kajian terhadap kemungkinan alternative pengelolaan model kelembagaan pasar, bekerjasama dengan lembaga pendidikan atau pihak saat ini dapat dilakukan
Review alternative model kelembagaan pasar dapat dilakukan oleh pemerintah
Melakukan studi banding alternative model kelembagaan pasar yang sukses del kelembagaan pasar
Melihat berbagai kelemahan pada pengelolaan pasar, dengan pasar yang dikelola secara professional Sarana koreksi bagi pengelolaan pasar saat ini dengan melihat berbagai
Mengetahui kelebihan dan kekurangan model kelembagaan yang ada, sebagai dasar dalam menentukan model kelembagaan yang ideal pada
Melakukan kajian terhadap kemungkinan alternative pengelolaan model engan lembaga pendidikan atau pihak