HUBUNGAN ANTARA PEMASARAN MELALUI PROMOSI
GRATIS ONGKOS KIRIM DENGAN PERILAKU
KONSUMTIF MAHASISWI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Oleh:
DHESTI DADI DEVANI PUTRI F100160208
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA PEMASARAN MELALUI PROMOSI GRATIS ONGKOS KIRIM DENGAN PERILAKU
KONSUMTIF MAHASISWI
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
DHESTI DADI DEVANI PUTRI F 100 160 208
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Dr. Usmi Karyani, S.Psi, M.Si NIK/NIDN:659/0631056702
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA PEMASARAN MELALUI PROMOSI
GRATIS ONGKOS KIRIM DENGAN PERILAKU KONSUMTIF
MAHASISWI
oleh :
DHESTI DADI DEVANI PUTRI F100160208
Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada tanggal 24 Juni 2020
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat
Dewan Penguji:
1.Dr.Usmi Karyani, S.Psi, M.Si ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2.Dr. Daliman, SU ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3.Achmad Dwityanto O., S.Psi, M.Si ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si, Psi NIK/NIDN: 838/0629037401
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta,18 Mei 2020
Penulis
DHESTI DADI DEVANI PUTRI F 100 160 208
HUBUNGAN ANTARA PEMASARAN MELALUI PROMOSI GRATIS ONGKOS KIRIM DENGAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWI
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dengan perilaku konsumtif mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswi aktif Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memiliki akun belanja online yang berjumlah 375 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dan skala perilaku konsumtif. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi product moment menggunakan program bantu SPSS for windows. Berdasarkan analisis data antara variabel pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dan perilaku konsumtif diperoleh nilai koefisien (rxy) sebesar
0.406 dan sig. (p) sebesar 0.000 (p < 0.1), yang menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan antara pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dengan perilaku konsumtif mahasiswi. Nilai koefisien korelasi bersifat positif yang berarti semakin sering adanya pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim maka perilaku konsumtif mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta semakin meningkat.
Kata Kunci: Perilaku konsumtif, promosi gratis ongkos kirim, mahasiswi
Abstract
This study aims to determine the relationship between marketing through free shipping promotion on the convex behavior of female students at the Muhammadiyah University of Surakarta. Subjects in this study were active students of Muhammadiyah University of Surakarta who had an online shopping account and had done online shopping totaling 375 female students. The sampling technique uses purposive sampling. Data collection tools used in this research are marketing scale through free shipping promotion and consumer behavior scale. Data analysis was performed by product moment correlation analysis using SPSS for windows. Based on data analysis between marketing variables through free shipping promotion and consumptive behavior, the coefficient (rxy) value is 0.406 and sig. (p) equal to 0,000 (p <0.1), which shows there is a very significant relationship between marketing through promotion of free shipping and consumptive behavior of female students. The correlation coefficient value is positive which means the more frequent marketing through promotion of free shipping, the consumptive behavior of Surakarta Muhammadiyah University students is increasing.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan bagi remaja termasuk di dalam perilaku konsumnya. Terlebih dengan adanya adanya internet yang semakin memberi kemudahan fasilitas untuk melakukan belanja online. Kemudahan berbelanja membuat remaja berkinginan membeli barang dan terkadang membeli ataupun mengkonsumsi produk tersebut dalam jumlah yang berlebihan. Sikap ataupun perilaku dari remaja di dalam menggunakan barang berlebihan dapat dikatakan perilaku konsumtif (Lestarina, Karimah, Febrianti, Ranny,& Harlina, 2017).
Perilaku konsumen mahasiswa di Amerika Serikat menunjukkan bahwa struktur pengeluaran dari mahasiswa sebanyak 40% adalah pengeluaran yang disengaja untuk mendukung konsumerisme bukan untuk pengeluaran di bidang lain seperti biaya kuliah, akomodasi dan bahan studi. Mahasiswa AS menghabiskan uang untuk barang konsumsi dua kali lebih banyak diantaranya adalah pakaian, teknologi, produk perawatan pribadi dan kosmetik (Monika, 2015).
Hasil survey riset Lembaga Snapcart pada tahun 2018 menyatakan bahwa remaja adalah mayoritas yang berbelanja terbanyak menggunakan e-commerce
yakni usia 25-34 tahun (50,0%). Berdasarkan gender maka konsumen yang mayoritas berbelanja secara online yaitu wanita (65,0%) sehingga apabila digabung dengan generasi Z pada usia 15-24 tahun, jumlah pembelanja generasi muda mencapai 80,0%. Karakteristik dari anak muda yang dekat dengan teknologi dapat menjadi tujuan bagi perusahaan untuk berpromosi, hal ini diketahui bahwa sebanyak 25,0% sumber informasi dari televisi dan 21,0% dari iklan melalui sosial media misalnya, Instagram, Facebook serta Twitter atau melalui promosi word of mouth
(ttps://lifestyle.kompas.com, 2018).
Hasil survey dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tahun 2017 menunjukkan bahwa berdasar jenis kelamin, banyaknya penggunaan internet yang ada di Indonesia adalah 51,43% laki-laki dan 48,57% perempuan. Lalu berdasarkan usia, sebanyak 16,68% pengguna berusia 13-18 tahun dan 49,52% berusia 19-34 tahun, sementara banyaknya pengguna internet berusia 35-54
tahun mencapai 29,55%.Pada tahun 2018 jumlah pengguna internet berusia 15-19 sebanyak 91%, usia 20-24 sebanyak 88,5% yang merupakan urutan pertama dan kedua usia paling banyak menggunakan internet. Berdasarkan tingkat pendidikan mahasiswa/i yang sedang berkuliah menempati tingkat kedua yaitu sebesar 92,6%. Sedangkan 3 konten komersial yang sering dugunakan belanja online adalah
Shopee, Bukalapak, dan Lazada. Sedangkan, pemakai internet usia 54 tahun ke atas
mencapai 4,24% (https://www.komite.id, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswi termasuk kedalam pengguna internet terbanyak yaitu 49,52% dalam rentang usia 19-34 tahun.
Bentuk promosi yang saat ini gencar dilakukan oleh online shop adalah promosi gratis ongkos kirim. Hal ini dilakukan perusahaan untuk bersaing mendapatkan konsumen. Program promosi gratis ongkos kirim semakin menjadi daya tarik bagi generasi muda dalam berbelanja. Hasil riset dari Ipsos menunjukkan bahwa sebesar 56% audiens memilih free delivery sebagai promosi yang bisa mendorong konsumen untuk berbelanja di e-commerce (http://marketeers.com, 2018).
Mahasiswi putri yang masih remaja mempunyai karakteristik yaitu suka berbelanja, berdandan dan dipuji sehingga menyebabkan mereka berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif yang melekat pada mahasiswi tersebut apabila mahasiswi membeli barang di luar kebutuhan yaitu faktor keinginan. Remaja putri dapat berbelanja dengan uangnya sebanyak dua kali lebih banyak dibandingkan remaja pria serta cenderung meningkat selama produk tersebut berperan penting dalam menunjang penampilan mereka, misalnya pakaian, kosmetik, aksesoris, dan sepatu (Ayuni, Suharso,& Sukidin, 2019). Padahal jika mahasiswi memiliki pengetahuan mengenai keuangan, perilaku keuangan, sikap keuangan dan juga demografi yang baik ia akan dapat mengelola pengeluaran agar tidak boros dalam membelanjakan uang dan tidak konsumtif (Prihastuty & Rahayuningsih, 2018).
Dampak dari promosi bagi konsumen adalah untuk dapat meningkatkan tabungan mereka, dapat mempengaruhi keputusan pembelian, mendorong percobaan untuk membeli produk baru dan membuat konsumen merasa pintar sedangkan bagi perusahaan promosi berfungsi untuk menggairahkan dan menghibur
pembeli, mendorong pembelian dalam jangka pendek, mendorong pengalihan merek, dan mencegah pendatang baru memasuki pasar (Lee & Tsai, 2014). Irmasari (2010) menyatakan perilaku konsumtif akan menimbulkan dampak negatif, terutama bagi remaja, antara lain kecemburuan sosial, mengurangi kesempatan untuk menabung dan cenderung tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang. Kecemburuan sosial muncul karena orang akan membeli semua barang yang diinginkan tanpa memikirkan murah atau mahalnya harga barang tersebut, barang tersebut diperlukan atau tidak, sehingga bagi orang yang tidak mampu tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan yang seperti itu. Perilaku konsumtif menyebabkan seseorang lebih banyak membelanjakan uangnya dibandingkan menyisihkan untuk ditabung. Dampak negatif dari perilaku konsumtif muncul ketika seseorang mengkonsumsi lebih banyak barang pada saat ini tanpa berpikir kebutuhannya di masa datang (Fitriyani, Zola,& Ifdil, 2013).
Penelitian terdahulu tentang faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumtif antara lain konformitas teman sebaya terhadap perilaku konsumtif (Mahrunnisya, Indriayu,& Wardani, 2018), kontrol diri dengan perilaku konsumtif (Haryani & Herwanto, 2015), harga diri dengan perilaku konsumtif (Yuliantari & Herdiyanto, 2015), gaya hidup hedonis terhadap perilaku konsumtif (Khairat, Yusri & Yuliana, 2019). Pengaruh uang saku, locus of control, dan lingkungan teman sebaya (Hidayah & Bowo, 2018), budaya dan perilaku konsumtif (Kambiz & Hanzaee, 2011), promosi pemasaran terhadap perilaku pembelian (Ramadhan & Simanjuntak, 2018) dan juga Menurut Silvia, Fauzi,& Kusumawati (2014) pemasaran hijau berpengaruh signifikan terhadap keputisan pembelian.
Fauziah & Handayani (2020) menyatakan alasan mahasiswi berperilaku konsumtif karena adanya gratis ongkos kirim yang ditawarkan yang dapat memberikan penawaran yang menarik bagi calon konsumen terlebih lagi belanja memalui e-commerce memberikan keuntungan bagi konsumen, saat akan membeli produk konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk yang akan dibeli, transaksi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Transaksi yang dapat dilakukan dengan fleksibel karena dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi tanpa harus
repot-repot langsung ke lokasi. Selain itu calon konsumen dapat melakukan pembayaran melalui metode pembayaran yang dapat dipilih. Konsumen pun dapat memilih jasa pengiriman produk yang akan ia gunakan akan memakai ekspedisi apa.
Hasil observasi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 52 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sebanyak 46% mahasiswi menunjukkan bahwa selain pernah berbelanja online di suatu aplikasi lebih dari 1 kali, barang yang mereka beli bukanlah suatu kebutuhan dasar, dan sisanya pernah berbelanja di suatu aplikasi walaupun paling tidak hanya sekali dalam sebulan dan ada yang bukan merupakan kebutuhan dasarnya.
Berdasarkan paparan diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini ialah, bagaimana hubungan antara pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dengan perilaku konsumtif mahasiswi?
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, khususnya penelitian korelasional untuk menguji hubungan antara 2 variabel dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling terhadap populasi mahasiswi aktif Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kemudian peneliti menggunakan referensi ukuran sampel untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan diadaptasi dari Sekaran (dalam Azwar, 2017). Informan dalam penelitian ini sebanyak 375 mahasiswi aktif yang memiliki akun belanja online dan pernah melakukan pembelian barang secara
online. Pengambilan data penelitian ini dilakukan menggunakan google form dari
tanggal 17 april 2020 sampai dengan 21 april 2020.
Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey dengan alat yang digunakan berupa skala, ada dua skala , pertama yaitu skala pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim skala ini berjumlah 24 aitem dengan 12 aitem favourable dan 12 airem unfavourable yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Alma (2013) yaitu aspek-aspek perhatian (attention), ketertarikan atas barang dan mengembangkan keinginan. Kedua yaitu skala perilaku konsumtif skala ini berjumlah 23 aitem dengan 11 aitem favourable dan 12 aitem
unfavourable yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan Lestarina, Karimah, Febrianti, Ranny,& Harlina (2017) yaitu aspek pembelian implusif, pemborosan dan mencari kesenangan. Pengujian validitas menggunakan validitas isi dengan rumus Aiken's V-∑ s / [n(c-1)] , rumus tersebut untuk menghitung koefisien validitas. Hasil pengujian diperoleh koefisien validitas bergerak dari 0,80 sampai dengan 0,95 untuk skala pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dan dari 0,85 sampai dengan 0,95 untuk skala perilaku konsumtif dengan p ≥ 0,6 koefisien reliabilitas sebesar 0,708 untuk skala pemasran melalui promosi gratis ongkos kirim dan 0,687 untuk skala perilaku konsumtif.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis korelasi product moment dengan pengambilan persebaran data 375 orang yang sesuai dengan kriteria penelitian, menunjukkan hasil bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dengan perilaku konsumtif mahasiswi yang ditunjukkan oleh nilai koefisien (rxy) sebesar 0.406 dan sig. (p) sebesar 0.000 (p <
0.1), hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti yaitu adanya hubungan antara pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dengan perilaku konsumtif mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Barang yang sering dibeli di
e-commerce adalah pakaian, kosmetik dan juga kebutuhan kuliah. Alasan mahasiswi
membeli barang-barang tersebut melalui online di e-commerce adalah karena rata-rata mahasiswi memanfaatkan promosi gratis ongkos kirim yang ditawarkan karena menurutnya belanja lebih efektif online dari rumah tidak perlu repot-repot mendatangi toko untuk membeli barang.
Dhaliwal (2016) menyatakan bahwa iklan dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Vidhya & Ramesh (2017) menyatakan bahwa bauran promosi menjadi salah satu alat dari perusahaan untuk mempengaruhi kesadaran, perilaku pembelian dan loyalitas konsumen. Hasil ini mendukung penelitian terdahulu dari Ramadhan (2018) bahwa promosi gratis ongkos kirim berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Mahasiswi aktif Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki perilaku konsumtif yang tergolong tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dengan hasil rerata empirik (RE) sebesar 78.42 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 69 dan juga memiliki pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim yang tergolong tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dengan hasil rerata empirik (RE) sebesar 87.7 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 72.
Program promosi gratis ongkos kirim menarik bagi konsumen sehingga membuat generasi muda untuk berbelanja. Penerapan promosi dapat menambah daya tarik konsumen untuk melakukan pembelian (Dewi & Kusumawati, 2018). Salah satu daya tarik yang ditawarkan pengelola bisnis online adalah menawarkan ongkos kirim gratis atau free ongkir. Promo free ongkir efektif dalam meningkatkan penjualan bisnis. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumtif mahasiswi dapat dipengaruhi oleh pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim dengan perilaku konsumtif mahasiswi. Hasil uji analisis data dengan analisis korelasi product
moment diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar (rxy) sebesar 0.406 dan sig. (p)
sebesar 0.000 (p < 0.1). Nilai koefisien korelasi bersifat positif yang berarti semakin sering pemasaran melalui promosi gratis ongkos kirim maka perilaku konsumtif mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta semakin meningkat. Barang yang sering dibeli di e-commerce adalah pakaian, kosmetik dan juga kebutuhan kuliah. Alasan mahasiswi membeli barang-barang tersebut melalui
online di e-commerce adalah karena rata-rata mahasiswi memanfaatkan promosi
gratis ongkos kirim yang ditawarkan karena menurutnya belanja lebih efektif
online dari rumah tidak perlu repot-repot mendatangi toko untuk membeli barang.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: Bagi mahasiswi
disarankan untuk menekan perilaku konsumtifnya dengan cara bersikap bijak akan promosi gratis ongkos kirim yang ditawarkan, tidak mudah tergiur akan produk yang menarik perhatian karena perilaku ini memiliki dampak negatif yaitu pemborosan, sehingga mahasiswi disarankan untuk menghindari pola hidup berlebihan agar tidak terjerumus dalam perilaku konsumtif, sehingga mahasiswi tidak melakukan pembelian barang yang tidak diperlukan dan tidak melakukan pembelian berlebihan.
Bagi perusahaan e-commerce agar memberikan syarat dan ketentuan yang berlaku akan adanya promosi gratis ongkos kirim.. Bagi instansi penelitian diharapkan untuk Universitas Muhammadiyah Surakarta dapat mengembangkan program-program edukasi kepada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta bagaimana cara menyikapi program promosi gratis ongkos kirim, misalnya membuat kebijakan-kebijakan mengenai pembelian online yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswi khususnya dalam promosi gratis ongkos kirim.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai perilaku konsumtif, disarankan untuk mengkaji faktor lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku seperti motivasi, kepribadian dan konsep diri, pengalaman, kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial, keluarga, dan lain-lain. Selain itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah subjek yang lebih banyak, serta memperluas cakupan subjek agar hasil penelitian dapat digeneralisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2017). Apjii.or.Id.
https://apjii.or.id/content/read/39/342/Hasil-Survei-Penetrasi-dan-Perilaku-Pengguna-Internet-Indonesia-2017
Ayuni, A., Suharso, P., & Sukidin. (2019). Perubahan Gaya Hidup Mahasiswi Universitas Abdurachman Saleh Kota Situbondo (Studi Kasus: Perilaku Konsumtif Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2014 Dalam Menggunakan Kosmetik Branded). Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu
Azwar, S. (2019). Metode Penelitian Psikologi (Edisi II). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Dewi, I. K., & Kusumawati, A. (2018). Konsumen Traveloka). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)|Vol, 56(1), 155–163.
Dhaliwal, A. (2016). Effect of Advertisment on Consumer Buying Behavior. International Journal of Scientific Research and
Management, 4(9). https://doi.org/10.18535/ijsrm/v4i9.09
Fauziyah, M. A., & Handayani, S. (2020). Pengaruh Intensitas Pemanfaatan E-Commerce Dan Tingkat Literasi Ekonomi Terhadap Tingkat Konsumsi Siswa Di SMA Negeri 4 Malang. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 13(1), 76– 83. https://doi.org/10.17977/UM014v13i12020p076
Fitriyani, N., Widodo, P. B., & Fauziah, N. (2013). Hubungan Antara
Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa di Genuk Indah Semarang. Jurnal Psikologi Undip, 12(1), 55–67.
Hafiz, M. P. A. (2018, November 30). Free Ongkir Jadi Promosi e-Commerce
Paling Favorit. Marketeers - Majalah Bisnis & Marketing Online -
Marketeers.Com. https://marketeers.com/free-ongkir-jadi-promosi-e-commerce-paling-favorit/
Haryani, I., & Herwanto, J. (2015). Hubungan Konformitas dan Kontrol Diri
Dengan Perilaku Konsumtif Terhadap Produk Kosmetik pada Mahasiswi.
Hidayah, N., & Bowo, P. A. (2019). Pengaruh Uang Saku, Locus Of Control, dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Konsumtif. Economic
Education Analysis Journal, 7(3), 1025–1039.
https://doi.org/10.15294/eeaj.v7i3.28337
Horakova, M. (2015). Consumer Behavior of College Students in the Czech Republic. Journal of Competitiveness, 7(4), 68–85. https://doi.org/10.7441/joc.2015.04.05
Kambiz, H., & Hanzaee. (2011). The impact of culture on luxury consumption behaviour among Iranian consumers. In Article in Journal of Islamic
Marketing.
Khairat, M., Yusri, N. A., & Yuliana, S. (2019). Hubungan Gaya Hidup Hedonis Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi. Al-Qalb : Jurnal Psikologi
Islam, 9(2), 130–139. https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i2.861
Lee, L., & Tsai, C. I. (2014). How Price Promotions Influence Postpurchase Consumption Experience over Time. Journal of Consumer
Lestarina, E., Karimah, H., Febrianti, N., Ranny, R., & Herlina, D. (2017). Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja. JRTI (Jurnal Riset Tindakan
Indonesia), 2(2). https://doi.org/10.29210/3003210000
Media, K. C. (n.d.). 80 Persen Konsumen Belanja Online Orang Muda dan
Wanita Halaman all. KOMPAS.Com.
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanita?page=all
Ramadhan, A., & Simanjuntak, M. (2018). Hedonic Buying Behavior in Generation Z: The Effects of Marketing Promotion, Reference Group and Self-Concept. Jur. Ilm. Kel. & Kons, 11(3), 243–254.
https://doi.org/10.24156/jikk.2018.11.3.243
Silvia, F., Fauzi D H, A., & Kusumawati, A. (2014). Pengaruh Pemasaran Hijau Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Survei pada Konsultan Independen di Oriflame Cabang Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol, 14(1).
Vidhya, B., & Ramesh, M. (2017). Influence of Promotional Mix on Consumer Buying Behavior of Natural Cosmetic Products. IOSR Journal of Business
and Management (IOSR-JBM), 19(11), 23–27.
https://doi.org/10.9790/487X-1911042327
Yuliantari, M. I., & Herdiyanto, Y. K. (2015). Hubungan Konformitas dan Harga Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri Di Kota Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 2(1), 89–99.