REVITALISASI PABRIK GULA GONDANG WINANGOEN
SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA DI KABUPATEN KLATEN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Strata I Pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Oleh: YUSUP LUKMAN D 300 150 017
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
REVITALISASI PABRIK GULA GONDANG WINANGOEN
SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA DI KABUPATEN KLATEN
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
YUSUP LUKMAN D 300 150 017
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Pembimbing
Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, M.T. NIK. 386
ii
HALAMAN PENGESAHAN
REVITALISASI PABRIK GULA GONDANG WINANGOEN
SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA DI KABUPATEN KLATEN
OLEH : YUSUP LUKMAN
D 300 150 017
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 4 Januari 2020 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, M.T. (………) (Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Ir. Qomarun, MM (………)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Ir. Samsudin Raidi, M. Sc. (………)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan Fakultas Teknik
Ir. Sri Sunarjono, M.T, Ph.D NIK. 682
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, Januari 2020 Penulis
YUSUP LUKMAN D 300 150 017
1
REVITALISASI PABRIK GULA GONDANG WINANGOEN SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA DI KABUPATEN KLATEN
Abtrak
Pabrik Gondang Winangoen ini salah satu pabrik dalam memproduksi gula menggunakan mesin tradisional yang berdiri sejak tahun 1860. Dengan menggunakan mesin uap dari masa revolusi industri dan hingga saat ini mesin tersebut masih ada. Saat ini pabrik gula Gondang Winangoen sudah tidak beroperasi. Bangunan pabrik gula gondang winangoen merupakan bangunan yang sudah tidak beropersasi lagi, namun di dalamnya masih terdapat beberapa aktifitas yang berjalan, bangunan tersebut akan direvitalisasi sebagai kawasan agrowisata karena memiliki potensi yang besar diantaranya adalah bangunan bangunan yang masih bisa dimanfaatkan karena masih memiliki nilai sejarah, lahan yang cukup luas untuk dijadikan area agrowisata perkebunan dan taman bunga.
Kata Kunci : revitalisasi, Pabrik Gula, agrowisata.
Abstract
The Winangoen Gondang factory is one of the factories in producing sugar using a traditional machine that was founded in 1860. By using a steam engine from the industrial revolution and until now the machine still exists. Currently the Gondang Winangoen sugar factory is no longer in operation. Winangoen gondang sugar factory building is a building that is no longer operating, but inside there are still some activities going on, the building will be revitalized as an agrotourism area because it has great potential including buildings that can still be used because they still have historical value, land which is wide enough to be used as an agro-tourism area and flower garden.
Keywords : revitalization, Sugar Factory, agro-tourism.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.1.1 Pabrik Gula Gondang Winangoen
Pabrik Gula Gondang Winangoen berdiri sejak awal abad ke 19 atau pada tahun 1860. Dahulu pabrik gula ini operasinya kurang lebih lima daerah perkebunan seperti Ceper, Krapyak, Ketandan, dan sebagainya. Seiring dengan permintaan dan pertambahan dari kapasitas produksi, maka pabrik gula ini berkembang. Semula pada tahun 1871 luas dari lahan perkebunan sekitar 207,2 hektar. Tetapi dengan meningkatnya permintaan gula bertamabah maka pada tahun 1919 perkebunannya diperluas hingga menjadi 852,2 hektar. Pabrik gula Gondang Winangoen ini mencapai masa kemajuan pada tahun 1889 hingga tahun 1925. Pada tahun 1930
2
mengalami kemacetan dalam produksinya sehingga untuk sementara berhenti dalam memproduksi gula. Setelah lima tahun kemudian pabrik gula ini mulai beroperasi lagi. Pabrik Gondang Winangoen yang sudah memproduksi gula lagi, tetapi karena suatu hal pabrik ini mulai vakum lagi selama dua tahun yaitu selama tahun 1946 sampai dengan 1948.
Pabrik Gondang Winangoen ini salah satu pabrik dalam memproduksi gula menggunakan mesin tradisional. Dengan menggunakan mesin uap dari masa revolusi industri dan hingga saat ini mesin tersebut masih ada. Saat ini pabrik gula Gondang Winangoen sudah tidak beroperasi. Karena tebu yang di pabrik tersebut tidak banyak. Hasil dari produksi tersebut biasanya dikembalikan oleh para petani di daerah-daerah yang mengirimkan tebu ke pabrik Gondang. Di dalam pabrik ini juga terdapat tanaman berbagai macam jenis obat-obatan.
Dengan sedikitnya produksi yang ada dan untuk mengalihkan fungsinya, maka administrartur dari pabrik gula yang bernama Hanung berinisiatif untuk membuat wisata di pabrik gula ini dengan memberi nama “Agro Wisata Gondang Winangoen”. Wisata tersebut termasuk baru di kota Klaten karena baru dibuka mulai tanggal 15 September 2009.
1.1.2 Pentingnya membangun industri pariwisata
Setiap daerah di Indonesia sedang berlomba lomba untuk membangun sector pariwisata. Hal ini dilakukan karena sector pariwisata dapat memberikan banyak keuntungan bagi daerah, perkembangan pariwisata dapat menghasilkan investasi, menghadirkan lapangan kerja dan lain lain.
Menurut rizal ramli, sebagai sebuah kota yang mengunggulkan kemajuan sector industry, sector pariwisata dapat menjadi jembatan penghubung untuk terciptanya link investasi dan menciptakan ekonomi kerakyatan dengan meningkatkan kembali industri industry kreatif.
Pembangunan pariwisata sangat perlu dilakukan di kota yang sedang mengembangkan industrinya. Pembangunan pusat pusat
3
industrinya. Pembangunan pusat-pusat industry di kota industry juga dibarengi dengan banyak pembangunan, salah satunya adalah pembangunan industry pariwisata.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Permasalahan
- Bagaimana membuka kembali kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen sebagai kawasan agrowisata berbasis edukasi dan rekreasi di kabupaten klaten.
- Bagaimana mewujudkan suatu kawasan yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan agrowisata tanpa menghilangkan karakteristik bangunan Pabrik Gula Gondang Winangoen, sehingga memberikan nuansa bangunan yang selaras dengan lingkungan di sekitar kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen.
1.2.2 Persoalan
1. Menganalisis bangunan Pabrik Gula Gondang Winangoen yang sudah lama tidak beroperasi dan terbengkalai untuk di revitalisasi
2. Menentukan bagaimana penataan kawasan yang sesuai sebagai Kawasan Agrowisata.
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Menghasilkan kawasan Agrowisata pabrik gula gondang winangoen yang berbasis edukasi dan rekreasi.
1.3.2 Sasaran
Menyusun konsep revitalisasi pabrik gula yang berupa : 1. Wawancara
Melakukan proses Tanya jawab dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masyarakat maupun pemerintahan untuk mendapatkan informasi,
4
Kegiatan meninjau objek yang berkaitan dengan topic yang diangkat guna mendapatkan gambaran mengenai perencanaan dan pengembangan topic.
3. Studi literatur
Mengumpulkan refrensi teori yang berkaitan dengan topic perencanaan revitalisasi kawasan Agrowisata yang bersumber dari buku, media cetak maupun media elektronik untuk mendukung penyusunan
1.4 Analisa dan Sintesa
1. Analisa
Mengidentifikasi segala bentuk permasalahan dan potensi berdasarkan data data yang diperoleh selanjutnya di analisa berdasarkan teori-teori dan di Tarik kesimpulan
2. Sintesa
Kesimpulan dari analisa yang merupakan inti dari pembahasan yang akan digunakan sebagai acuan untuk mendapat konsep rancangan 3. Konsep
Konsep konsep perencanaan dan perancangan yang dihasilkan mengenai revitalisasi pabrik gula gondang winagoen klaten
2. METODE
Berikut merupakan metode pembahasan yang digunakan: 1. Wawancara
Melakukan proses Tanya jawab dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masyarakat maupun pemerintahan untuk mendapatkan informasi.
2. Studi banding
Kegiatan meninjau objek yang berkaitan dengan topik yang diangkat guna mendapatkan gambaran mengenai perencanaan dan pengembangan topik.
5
Mengumpulkan refrensi teori yang berkaitan dengan topik perencanaan revitalisasi kawasan Agrowisata yang bersumber dari buku, media cetak maupun media elektronik untuk mendukung penyusunan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Lokasi Pabrik
Jalan jogja-solo merupakan jalan penghubung antara kota solo dan kota jogja. Jalan besar yang menjadi akses utama dari kota solo–jogja ini merupakan tempat yang sangat strategis. Banyak warung-warung, toko, kedai makanan, fast food, bahkan toko pakaian dan toserba pun ramai memenuhi sepanjang jalan jogja-solo. Tak jarang pengendara baik dari dalam maupun luar kota mampir, hanya untuk sekedar makan dan beristirahat, maupun menjadi tujuan perjalanan. Letak stategis inilah yang seharusnya
di manfaatkan dengan baik untuk pengadaan banguna –bangunan.
3. 2 Analisis dan Konsep Pemanfaatan Ruang
3.2.1 Bangunan Pabrik Gula Gondang Winangoen yang di Revitalisasi
Bangunan yang meliputi gedung pabrik yang akan dijadikan kawasan agrowisata meliputi :
1. Pabrik gula 2. Museum Gula
3. Rumah Dinas Karyawan Pabrik Gula
4. Bangunan Sosial Pabrik Gula Gondang Winangoen Gambar 1 Peta Lokasi Pabrik gula Gula Jawa Tengah
6
a) Mushola Pabrik Gula Gondang Winangoen b) Auditorium Pabrik Gula Gondang Winangoen c) Restoran Pabrik Gula Gondang Winangoen 3.2.2 Data Kondisi Bangunan
A. Analisis Data
1. Identidikasi Bangunan Pabrik Gula Gondang Winangoen
Tabel 1. Kondisi Pabrik Gula Nama Bangunan Kerusakan Komponen Tidak Parah Parah Persentase Kerusakan Pabrik (sudah tidak Beroperasi) 1.Struktur - Pondasi - Lantai - Dinding - Atap 2.Detail Arsitektur - Pintu - Jendela - Ornamen √ - √ - √ - - - √ - √ - √ √ 30% 60% 40% 65% 30% 60% 60% Sumber : Dokumen Penulis 2019
7
2. Identifikasi Musem gula Gondanga Winangoen
Tabel 2. Kondisi Museum gula Gondang Winangoen
Nama Bangunan Kerusakan Komponen Tidak Parah Parah Persentase Kerusakan Pabrik (sudah tidak Beroperasi) 1.Struktur - Pondasi - Lantai - Dinding - Atap 2.Detail Arsitektur - Pintu - Jendela - Ornamen √ √ √ √ √ √ √ - - - - - - - 30% 20% 40% 25% 20% 20% 20%
Sumber : Dokumen Penulis 2019
3. Identifikasi Bangunan Rumah Dinas Karyawan Pabrik Gula Gondang Winangoen
Gambar 3. Museum Gula Gondang Winangoen
Gambar 4. Rumah Karyawan Pabrik Gula Gondang Winangoen
8
Tabel 3. Kondisi Rumah Karyawan Nama Bangunan Kerusakan Komponen Tidak Parah Parah Persentase Kerusakan Pabrik (sudah tidak Beroperasi) 1.Struktur - Pondasi - Lantai - Dinding - Atap 2.Detail Arsitektur - Pintu - Jendela - Ornamen √ √ √ √ √ √ √ - - - - - - - 20% 20% 30% 30% 20% 20% 20% Sumber : dokumen penulis 2019
4. Identifikasi Bangunan Sosial Pabrik Gula Gondang Winangoen a. Mushola
Tabel 4. Kondisi Mushola Nama Bangunan Kerusakan Komponen Tidak Parah Parah Persentase Kerusakan Pabrik (sudah tidak Beroperasi) 1.Struktur - Pondasi - Lantai - Dinding √ - - - √ √ 35% 60% 65% Gambar 5. Mushola Pabrik Gula Gondang Winangoen
9 2.Detail Arsitektur - Pintu - Jendela - - √ √ 60% 60% Sumber : Dokumen Penulis 2019
b. Auditorium
Tabel 5 Kondisi Auditorium Nama Bangunan Kerusakan Komponen Tidak Parah Parah Persentase Kerusakan Pabrik (sudah tidak Beroperasi) 1.Struktur - Pondasi - Lantai - Dinding - Atap 2.Detail Arsitektur - Pintu - Jendela - Ornamen √ - - - - - √ - √ √ √ √ √ - 35% 60% 65% 65% 60% 60% 20% Sumber : Dokumen Penulis 2019
10 c. Restoran
Tabel 6. Kondisi Restoran Nama Bangunan Kerusakan Komponen Tidak Parah Parah Persentase Kerusakan Pabrik (sudah tidak Beroperasi) 1.Struktur - Pondasi - Lantai - Dinding 2.Detail Arsitektur - Jendela - Ornamen √ √ √ √ √ - - - - - 20% 20% 30% 20% 20% Sumber : Dokumen Penulis 2019
B. Hasil Identifikasi Pabrik Gula Gondang Winangoen
Dari hasil analisis data bangunan pabrik gula gondang winangoen dapat di ambil hasil sebagai berikut :
a) Bangunan Pabrik, mengalami kerusakan yang tidak parah pada dinding, masih terdapat mesin mesin yang sudah tidak beroperasi, kondisi atap cukup parah.
b) Bangunan rumah dinas ada yang masih dihuni dan dikosongkan karena sebagian bangunan mengalami kerusakan.
c) Bangunan social terdiri dari auditorium, restoran, mushola, kantor, sebagian kondisinya rusak dan tidak terawatt, auditorium masih dipakai, kondisinya cukup baik.
11 C. Pemanfaatn Ruang
Tabel 7. Pemanfaatan Ruang
No Nama bangunan
jumlah kondisi keterangan Permanfaatan
A. Bangunan Emplasmen 1. Bangunan Pabrik 1 Kurang baik Tidak berfungsi Hall, Ruang informasi, Ruang Proses pengolahan gula, Ruang pemasaran, laboratorium, Museum B. Bangunan Perkantoran
1. Kantor 1 baik Masih
digunakan Sebagai kantor pengelola C. Gudang 1. Gudang karung 1 Kurang baik Tidak berfungsi Penyimpanan karung 2. 3. Gudang pupuk Stam Floer 1 6 Kurang baik Kurang baik Tidak berfungsi Tidak berfungsi Penyimpanan pupuk Penyimpanan barang D. Perumahan 1. Rumah Dinas pimpinan 5 baik Masih dihuni Rumah pengelola 2. Rumah dinas karyawan 5 Kurang baik Tidak dihuni Rumah pengelola E. Bangunan Sosial
1. Auditorium 1 baik Masih
digunakan R.Pertemuan 2. Mushola 1 Kurang baik Masih digunakan
3. Restoran 1 baik Masih
digunkan
12
4. Green park 1 baik Masih
digunakan
Tempat
rekreasi dan
edukasi
Sumber : Pengamatan Pabrik Gula Gondang Winangoen Analisis dan Konsep tata masa bangunan
Dasar pertimbangan :
Bentuk dasar masa bangunan, komposisi bentuk dinamis, fleksibel, dan optimalisasi ruang, potensi iklim pada site setempat, orientasi masa dasar bangunan, bentuk dasar bangunan pada kawasan pabrik gula gondang winangoen terbagi menjadi bagian pabrik, perkantoran, perumahan,
museum, Auditorium, home stay dan bangunan-bangunan penunjang. Konsep Perencanaan
Tata letak bangunan masih tetap dipertahankan karena bangunan tersebut tidak mungkin dipindahkan, hanya saja dipergunakan sebagai fungsi yang baru, sehingga masih memiliki kesan yang sama dengan suasana tempo dulu. Bagian tengah diberikan pengikat berupa plaza.
13
3. 3 Analisis dan Konsep Interior Pabrik Gula Gondang Winangoen
3.3.1 Aspek pelestarian
• Terdapat aspek pelestarian yang dapat tercapai dengan digunakanya pabrik gula gondang winangoen sebagai kawasan agrowisata.
• Pelestarian bangunan bersejarah yaitu dengan memanfaatkan bangunan pabrik sehingga dapat berfungsi kembali.
3.3.2 Aspek Pengembangan
• Dengan adanya pelestarian bangunan untuk dijalankan sebagai asset wisata dibutuhkan wadah yang dapat menampungnya.
3.3.3 Analisis Pendekatan Ruang
• Terdapat aspek pelestarian yang dapat tercapai dengan digunakannya pabrik gula gondang winangoen sebagai kawsan agrowisata.
Pendekatan kegiatan :
- Macam-macam kegiatan - Pelaku kegiatan
- Objek kegiatan
- Sifat dan tuntutan ruang
A. Kelompok kegiatan rekreasi Kawasan Pabrik Gula
Tabel 8 Kelompok kegiatan rekreasi perkebunan Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang Pengunjung - berjalan
- Berkendara - Masuk Kawasan - Masuk
- Mencari informasi - Membayar Biaya masuk - Melihat Perkebunan - Melihat Taman Bunga - Berkeliling Perkebunan - Istirahat
- Menikmati Suasana - Peturasan
- Menginap
-Melihat Mesin Mesin
- Jalur pejalan Kaki - Parkir dan Jalan - Hall
- Plaza / taman - R.informasi - Loket
- Area Perkebunan -Area Taman Bunga - Kereta Uap - restoran/kantin -area taman/perkebunan - WC/KM - Penginapan - Pabrik Gula Pengelola - Menerima Biaya masuk - Loket
14
- Mengawasi Pengunjung - Memandu Wisatawan - Menjual Makanan dan Minuman
- Pos Jaga
- Area Perkebunan - Restoran/kantin
Sumber : Pengamatan Pabrik Gula Gondang Winangoen
Bentuk Tata Ruang :
Gambar 9. Bentuk Tata Ruang 3.3.4 Pendekatan Orientasi Ruang
A. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang yang digunakan meliputi :
a). Fasilitas umum - Parkir kendaraan - taman
- Hall, Ruang tunggu - Ruang Informasi - Pondok Wisata b). Kelompok Pengelola
- Ruang Koordinasi - R. Jaga
15 - R. Rapat - R. Direksi - R. kepala - R. Administrasi - R. Tanaman - R. Pabrikasi - R. Tamu - Dapur - Toilet, Mushola
c). Kelompok Ruang, Wisata (Edukasi) - Perpustakaan
- Taman Kanak-Kanak - Museum
d). Kelompok Fasilitas Rekreasi
Untuk mendapatkan fasilitas pendukung yang akan diberikan agar berbeda dengan agrowisata yang lain, maka dilakukan studi tentang fasilitas-fasilitas yang sudah ada dibeberapa tempat wisata antara lain :
Tabel 9 Kelompok Fasilitas Rekreasi Fasilitas Agrowisata Perkebunan Kopi Museum Gula Colomadu Kereta Wisata √ - Flying Fox √ - Coffe House √ √
Taman dan Gazebo √ √
Camping Ground √ - Lapangan √ √ Toko swalayan √ √ Outbond √ - Gedung Pertemuan √ √ Ruang Museum - √ Mushola √ √
Sumber : Analisis Penulis 2019
Dari hasil yang telah dilakukan ditempat tersebut diberi fasilitas yang sesuai dengan masing-masing potensi yang ada dengan ditambah kegiatan penunjangnya.
16
Maka didapat bahwa yang dapat mendukung dari wisata yang ada di agrowisata pabrik gula gondang winangoen adalah :
- Kereta Uap
- Museum Pabrik Gula
- Agrowisata Perkebunan Tebu dan Taman Bunga - Green Park
e). Kelompok Fasilitas Service - Kafetaria - Toko - Box Template - Lavatory - P3K - Mushola - R.Informasi
f). Kelompok Pelayanan ruang - Ruang pengiriman barang - Ruang Penyimpanan - Ruang Peralatan dan Bahan - Gudang
- Toilet B. Organisasi Ruang
a) Rekreasi Perkebunan
17 b) Kegiatan penelitian
c) Pengelola
d) Service
C. Pencahayaan Ruang
Analisa Pencahayaan ruang pada bangunan pabrik yang digunakan terbagi menjadi 2 :
a) Pencahayaan Buatan
Pada ruang-ruang yang kurang mendapat penyinaran akan dilakukan penerangan buatan dari perusahaan listrik Negara menurut “Neufret”.
Gambar 11. Hubungan runag Penelitian
Gambar 12. Hubungan Ruang pengelola
18 b) Pencahayaah alami
Pencahayaan ini dipakai pada siang hari dalam cuaca terang untuk memanfaatkan bukaan jendela dan bila perlu menggunakan pencahayaan alami dan harus mendukung di dalam ruang pamer.
D. Pendekatan Sistem Penghawaan
Penghawaan yang terjadi di dalam pabrik sangat diperlukan, untuk mendapatkan penghawaan yang maksimal diperlukan :
a) Penghawaan buatan (AC) b) Penghawaan Alami.
3. 4 Analisa dan Konsep Struktur dan Utilitas
Analisa dan konsep struktur merupakan proses perencanaan dan perancangan dalam mentukan struktur dan bentuk suatu desain.
A Konsep Struktur 1. Pondasi
Tabel 10 Konsep Pondasi
No. Jenis Pondasi
Detail Struktur Karakteristik
1. Foot Plat Digunakan pada bangunan 2-5 lantai. Pada tanah yang tidak terlalu lembek dan dalam.
2. Batu Kali Digunakan pada bangunan 1-2 lantai. Pada tanah yang berkarakter keras.
(Sumber:Analisa Pribadi, 2019) 2. Struktur
Tabel 11 Konsep Struktur
No. Jenis Struktur Karakteristik
19
• Bentang 12-24 meter
• Pembebanan bertumpu pada kolom dan balok
2. Kontruksi Beton • Kuat
• Mudah dibentuk
• Mudah didapat (Sumber:Analisa Pribadi, 2019)
3. Atap
Tabel 12 Konsep Atap
No. Nama Detail Struktur Karakteristik
1. Pelana Merupakan bentuk atap yang cukup sederhana dan banyak digunakan masyarakat. Menggunakan sudut 30-45 derajat. 2. Limasan Merupakan penyempurnaan dari bentuk atap pelana membentuk bidang trapesium.
(Sumber:Analisa Pribadi, 2019) B Konsep Utilitas
1. Sistem Jaringan Air Bersih
Pendestribusian air bersih pada kawasan Pabrik Gula untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal, masjid, Museum, dan restoran menggunakan air PDAM dan air sumur.
Tabel 13 Konsep Jaringan Air Bersih
20
1. Up Feed Pumped Tekanan air pada
setiap lantai sama.
Pompa secara bekerja terus menerus. 2. Down Feed Distribution Pompa tidak bekerja secara terus menerus. Tekanan pada setiap lantai berbeda. (Sumber:Analisa Pribadi, 2019)
Konsep :
Sistem pendistribusian air bersih pada kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen menggunakan sistem down feed distribution karena bangunan tidak berlantai tinggi. Berikut konsep pendistribusian air bersih :
2. Sistem Jaringan Air Kotor
Sistem jaringan air kotor menggunakan sistem pengolahan sederhana dilakukan treatment terdahap limbah padat dan cair air buangan KM/WC, cucian, air hujan digunakan kembali dan pasokan pemadam kebakaran. Berikut konsep jaringan air kotor :
Gambar 14. Diagram Jaringan air bersih
21 3. Jaringan Listrik
Distribusi jaringan listrik diperoleh dari aliran listrik PLN setempat yang memenuhi kebutuhan penerangan hunian dan penerangan jalan kawasan. Berikut konsep jaringan listrik :
4. Sistem Proteksi Kebakaran
Sebagai upaya pencegahan terjadi kebakaran diperlukan sitem proteksi kebakaran pada bangunan dan kawasan yang memadai. Berikut adalah alat-alat proteksi kebakaran :
• Sprinkler
Sebuah instalasi pemadam kebakaran pada bangunan bekerja dengan cara otomatis menyemprotkan air ketika munculnya asap. Sprinkler diltakkan pada bangunan restoran dan pusat informasi dan pemasaran yang merupakan bangunan dengan intesitas pengguna yang cukup tinggi.
• Fire Extinguiser
Sebuah alat pemadam kebakaran portable bekerja dengan cara mengeluarkan air, busa, gas dan media lainnya yang dapat memadamkan api penyebab kebakaran. Fire Extinguiser diltakkan pada bangunan restoran dan pusat informasi dan pemasaran
• Hidran Halaman
Sebuah alat pemadam kebakaran yang dihubungkan dengan sumber air melalui jaringan pipa. Hidran halamaan diletakkan pada kawasan Pedestrian tahu.
22 Konsep :
Pabrik Gula Gondang Winangoen merupakan kawasan permukiman penduduk dan industri tahu yang cukup padat sehingga jika terjadi kebakaran akan angat mudah menyebar. Perlu menggunakan alat-alat proteksi kebakaran sprinkler, fire extinguiser, dan hidran halaman. 5. Sistem Pengelolaan Sampah
Sistem pengelolaan sampah dipisah terlebih dahulu dari setiap rumah antara sampah organik dan anorganik kemudian dikumpulkan pada TPS. Sampah organik diolah menjadi kompos sedangkan sampah anorganik diangkut ke TPA. Berikut konsep pengelolaan sampah :
4. PENUTUP
Kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar maupun pengunjung yang datang, dan Menghasilkan kawasan Agrowisata pabrik gula gondang winangoen yang berbasis edukasi dan rekreasi.
DAFTAR PUSTAKA
Chiara, Joseph, dan Kopplman, Lee E, 1997 “Standar Perencanaan Tapak”Erlangga Jakarta
Ching, Francis DK,. 1991, “Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Susunanya” Erlangga : Jakarta
Handinoto, 1996., “Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial belanda di Surabaya 1870-1940” ,Penerbit ANDI : Yogyakarta
Hermanto, Hengky., 2011 “Kreatif Based Tourism( Dari wisata rekreatif menuju wisata kreatif ) Galang, press : Yogyakarta
Khodyat, H., 1996 “Sejarah pariwisata dan perkembanganya di Indonesia, Grasindo, Indonesia
23
Mill, Robert Christie., 1995 “Tourism International Business” ( Edisi Bahasa Indonesia, Rajawali, press : Jakarta
Sumalyo, Yulianto, “Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia”, Gajah Mada University Press : Yogyakarta
Titawinata, Moh reza, 1999, “Daya tarik Pengelolaan Agrowisata” penebar swadaya : Jakarta