• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG GIZI SEIMBANG SAAT MENYUSUI DI DESA KARUNGAN KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG GIZI SEIMBANG SAAT MENYUSUI DI DESA KARUNGAN KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh: PUJI ASTUTIK

NIM. B 10.101

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang Saat Menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun 2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Annisaul Khoiriyah, S.ST., selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Sri Titik Handayani, A.Md., selaku Kepala Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

(5)

v

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, Juli 2013

(6)

vi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG GIZI SEIMBANG SAAT MENYUSUI DI DESA KARUNGAN

KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

(xiii + 43 halaman + 18 lampiran + 5 tabel + 2 gambar) ABSTRAK

Latar Belakang: Sampai saat ini Indonesia masih termasuk kategori negara dengan Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi. Kematian anak Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Setiap ibu agar dapat menyusui harus dalam kondisi yang sehat dan harus memenuhi nutrisi yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Oktober 2012 di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dari 10 ibu menyusui hanya 3 (30%) orang ibu memiliki pengetahuan baik.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 – 22 Februari 2013. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah responden 50 orang, instrumen penelitian menggunakan kuesioner, teknik analisis data dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dengan bantuan program SPSS.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 50 ibu menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan berkategori baik sebanyak 7 responden (14%), pengetahuan cukup sebanyak 38 responden (76%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (10%).

Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen mempunyai pengetahuan yang cukup tentang gizi seimbang saat menyusui yaitu sebanyak 38 responden (76%) yang dipengaruhi oleh pendidikan dan umur.

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu menyusui, gizi seimbang saat menyusui Kepustakaan : 24 literatur (2003 s/d 2012)

(7)

vii

MOTTO

¾ Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tetapi kegagalan adalah keberhasilan yang datangnya terlambat.

¾ Hidup adalah perjuangan, maka perjuangkanlah hidupmu.

¾ Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas kemampuan.

¾ Semua usaha itu tidak ada yang sia-sia, hanya saja belum bisa kita dapatkan yang kita inginkan dan semua pasti akan indah pada waktunya.

PERSEMBAHAN

¾ Ayah dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang sepanjang hidupku. ¾ Kakakku tersayang yang selalu memberikan

semangat serta dukungan.

¾ Kekasihku tersayang yang selalu memberikan doa dan kasih sayangnya.

¾ Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku dan menyayangiku di saat suka dan duka kasih untuk kalian semua.

(8)

viii

(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURRICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Keaslian Penelitian ... 4 F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 7

(10)

x

B. Kerangka Teori ... 22

C. Kerangka Konsep Penelitian ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .... 24

D. Instrumen Penelitian ... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ... 28

F. Variabel Penelitian ... 29

G. Definisi Operasional ... 29

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 30

I. Etika Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 36

B. Hasil Penelitian ... 37 C. Pembahasan ... 39 D. Keterbatasan Penelitian ... 40 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 41 B. Saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

Halaman Tabel 2.1. Kebutuhan vitamin dan mineral pada wanita hamil

dan wanita menyusui ... 17 Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang gizi seimbang saat menyusui ... 26 Tabel 3.2. Definisi operasional ... 30 Tabel 4.1. Mean dan Standar Deviasi ... 37 Tabel 4.2. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan

(12)

xii

Halaman Gambar 2.1. Kerangka Teori ... 22 Gambar 2.2. Kerangka Konsep ... 22

(13)

xiii

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Informed Consent Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Tabulasi Uji Validitas Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Hasil Data Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang saat Menyusui

Lampiran 16. Perhitungan Manual, Mean, Std. Deviasi & Prosentase Tingkat Pengetahuan, dan Karateristik Responden

Lampiran 17. Tabel r Product Moment Lampiran 18. Lembar Konsultasi

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini Indonesia masih termasuk kategori negara dengan Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi apabila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. AKB Indonesia dua sampai lima kali lebih tinggi, padahal angka ini merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 tercatat AKB sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Surakarta, 2009).

United Nations Children's Fund (UNICEF), menyatakan sekitar 30 ribu kematian anak Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Manfaat ASI bagi bayi antara lain adalah melindungi bayi dari berbagai macam penyakit karena ASI mengandung antibodi, kandungan ASI dapat membantu perkembangan sistem syaraf otak dan dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Sedangkan manfaat ASI bagi ibu adalah mengurangi perdarahan setelah melahirkan, menjarangkan kehamilan, mengurangi resiko kanker payudara, lebih ekonomis dan murah, mendekatkan hubungan ibu dengan anak, kepuasan emosional dan membagi kasih sayang serta menolong rahim mengerut lebih cepat dan mencapai ukuran normalnya dalam waktu singkat (Depkes RI, 2004).

(15)

Mengingat pentingnya ASI untuk tumbuh kembang bayi dan balita, maka salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana agar ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya sampai umur 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Setiap ibu agar dapat menyusui harus dalam kondisi yang sehat dan harus memenuhi nutrisi yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Asupan makanan yang tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seorang ibu menyusui, yaitu gangguan pada mata, tulang dan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi ASI. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit dan mudah terkena infeksi (Astuti, 2010).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Oktober 2012 di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen terdapat 50 ibu menyusui. Penulis melakukan wawancara terhadap 10 ibu menyusui, terdapat 5 (50%) orang ibu memiliki pengetahuan kurang baik dan 3 (30%) orang ibu memiliki pengetahuan baik dan 2 (20%) orang ibu memiliki pengetahuan cukup baik.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dimana ibu menyusui harus mendapat pemenuhan gizi seimbang saat menyusui untuk memproduksi ASI yang baik serta terdapat sebagian ibu di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen yang belum mengerti tentang gizi seimbang saat menyusui, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat

(16)

Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang Saat Menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang Saat Menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen pada tingkat cukup baik.

(17)

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen pada tingkat kurang baik.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

2. Bagi Penulis

Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menjadi tambahan sumber bacaan di perpustakaan khususnya tentang gizi seimbang saat menyusui.

4. Bagi Masyarakat

Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya ibu menyusui mendapatkan pengetahuan tentang gizi seimbang saat menyusui.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa tentang gizi seimbang saat menyusui antara lain: 1. Intarina Rimayanti (2009), dari Universitas Muhammadiyah Malang

dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang saat Menyusui di Desa Jabung Kabupaten Malang”. Penelitian ini

(18)

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Hasil gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang pada saat menyusui yang masuk dalam kriteria cukup baik sebanyak 39,78%, baik 48,38%, dan kurang baik 11,82%.

2. Dwi Indah Rahayu (2011), dari STIKES Yarsis Surabaya dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang pada saat Menyusui di BPS Umi Khasanah Lamongan”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Hasil gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang pada saat menyusui yang masuk dalam kriteria cukup baik sebanyak 66,6%, baik 23,3%, dan kurang baik 11,1%.

Perbedaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada tempat, waktu penelitian dan hasil penelitian, sedangkan persamaannya terletak pada variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang, jenis dan rancangan penelitian, instrument penelitian serta analisis data.

F. Sistematika Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, di antaranya adalah:

(19)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauan teori meliputi pengetahuan, ibu menyusui, gizi seimbang saat menyusui, kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang dicakup dalam dominan kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau diterima. Oleh sebab itu, “Tahu” adalah tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata

(21)

kerja untuk mengukurnya antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan obyek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan dalam konteks atau situasi lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

(22)

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dalam menyusun, merencanakan, menyesuaikan suatu teori yang sudah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian ini didasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain:

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuannya (Hendra, 2008).

2) Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber

(23)

pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 2010).

3) Umur/ Usia

Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun (Notoatmodjo, 2010). 4) Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Hendra, 2008).

5) Sosial ekonomi

Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan (Soekanto, 2003).

(24)

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut:

1) Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi:

a) Cara coba salah (trial and error)

b) Secara kebetulan

c) Cara kebetulan atau otoritas d) Berdasarkan pengalaman pribadi e) Cara akal sehat (common sense) f) Kebenaran melalui wahyu g) Kebenaran secara intuitif h) Melalui jalan pikiran i) Induksi

j) Deduksi

2) Cara modern atau cara ilmiah, yakni melalui proses penelitian. Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodelogi penelitian (research methodology).

(25)

2. Ibu Menyusui

a. Pengertian Ibu menyusui

Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Keberhasilan menyusui tidak diperlukan dari pemakaian alat-alat khusus dan biaya yang mahal yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, sedikit pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari lingkungan terutama suami (Rachmawati dan Kuntari, 2007).

b. Keuntungan/ Manfaat Menyusui

Menurut Depkes RI (2005), keuntungan dan manfaat menyusui bagi bayi dan ibu antara lain adalah sebagai berikut:

1) Bagi bayi

a) Bayi mendapatkan nutrisi terbaik b) Meningkatkan daya tahan tubuh bayi c) Meningkatkan kecerdasan anak d) Dasar perkembangan kepribadian anak 2) Bagi ibu

a) Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula

b) Mencegah anemia defisiensi zat besi

c) Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil d) Menunda kesuburan

(26)

e) Menimbulkan perasaan dibutuhkan

f) Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium. c. Keberhasilan Menyusui

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui menurut IDAI (2009), antara lain adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan ibu untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui.

2) Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2 - 1 jam setelah lahir).

3) Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara). 4) Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktal sejak bayi

lahir.

5) Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi.

6) Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi.

7) Menindak lanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan.

3. Gizi Seimbang saat Menyusui a. Pengertian Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat

(27)

gizi utama yang cukup jumlahnya. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang (Godam, 2011).

Pengertian dan kandungan gizi seimbang menurut Godam (2011), adalah sebagai berikut:

1) Zat tenaga yaitu makanan yang mengandung karbohidrat dan protein. Sumber makanan yang mengandung zat tenaga antara lain nasi, ubi, kentang, roti, singkong, jagung, keju, mentega dan kacang-kacangan.

2) Zat pembangun yaitu makanan yang mengandung lemak dan protein. Sumber makanan yang mengandung zat tenaga antara lain daging, telur, tempe, ikan serta kacang-kacangan.

3) Zat pengatur yaitu makanan yang mengandung vitamin dan mineral. Sumber makanan yang mengandung zat pengatur antara lain sayur-sayuran, buah-buahan serta susu.

b. Gizi Seimbang pada Ibu Menyusui

Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi ibu menyusui. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang

(28)

menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya (Nurul, 2012).

c. Manfaat Gizi Seimbang bagi Ibu Menyusui

Pemenuhan gizi seimbang pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi. Jika berhasil dalam proses menyusui dengan baik berat badan bayi akan meningkat. Ibu menyusui asupan gizinya harus terpenuhi dengan baik agar tubuh ibu menjadi sehat dan kuat, kualitas dan kuantitas produksi ASI menjadi baik (Astuti, 2010).

d. Kebutuhan Gizi Seimbang pada saat Menyusui

Menurut Nurul (2012), kebutuhan gizi seimbang pada saat menyusui antara lain sebagai berikut:

1) Kalori

Kalori merupakan zat penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktivitas fisik. Asupan kalori yang kurang dapat mempengaruhi kesehatan bagi ibu menyusui, hal ini dikarenakan kebutuhan kalori ibu menyusui lebih tinggi daripada masa normal. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Jadi rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2300-2700 kal/ hari ketika menyusui.

(29)

2) Protein

Selama menyusui, ibu membutuhkan tambahan protein di atas normal sebesar 20 gram/ hari. Dasar ketentuan ini adalah tiap 100 cc. ASI mengandung 1,2 gram protein. Efisiensi konversi protein makanan menjadi protein susu hanya 70% (dengan variasi perorangan). Peningkatan kebutuhan ini ditujukan bukan hanya untuk transformasi menjadi protein susu, tetapi juga untuk sintesis hormon yang memproduksi (prolaktin), serta yang mengeluarkan ASI (oksitosin).

3) Cairan

Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu menyusui dianjurkan minum 2-3 liter per hari yang mengandung vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai pembentuk cairan tubuh, membantu pembentukan kembali sel tubuh dan sebagai alat transportasi makanan.

4) Vitamin dan mineral

Menurut Ambarwati (2010), kebutuhanvitamindan mineral ibu selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

(30)

Tabel 2.1. Kebutuhan vitamin dan mineral pada wanita hamil dan wanita menyusui

No. Zat Gizi Wanita Menyusui Wanita Hamil

0 – 6 Bulan 7 – 12 Bulan 1. Vitamin A (RE) 350 300 200 2. Vitamin D (mg) 5 5 5 3. Vitamin E (mg) 4 2 2 4. Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 5. Vitamin B12 (mg) 0,3 0,3 0,3 6. Vitamin C (mg) 25 10 10 7. Vitamin B6 (mg) 0,5 0,5 0,6 8. Kalsium (mg) 400 400 400 9. Fosfor (mg) 300 200 200 10. Besi (mg) 22 22 20 11. Seng (mg) 10 10 5 12. Selenium (mg) 25 20 15 Sumber: Ambarwati (2010)

Jenis kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk ibu menyusui antara lain sebagai berikut:

a) Vitamin A

Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU). b) Vitamin D

Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.

c) Vitamin K

Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.

(31)

d) Vitamin B12

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.

e) Vitamin C

Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi, dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah.

f) Vitamin B6

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah serta kesehatan gigi dan gusi.

g) Kalsium

Ibu menyusui membutuhkan asupan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak.

h) Fosfor

Zat ini dibutuhkan ibu untuk pembentukan kerangka dan gigi anak.

i) Besi

Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui, karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (Hb) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan.

(32)

e. Sumber Makanan Bergizi

Menurut Kristiyanasari (2010), kandungan makanan bergizi dapat diperoleh dari:

1) Kalori

Bahan makanan yang mengandung kalori dapat diperoleh dari nasi, ubi, kentang, singkong dan jagung.

2) Protein

Sumber makanan yang mengandung protein antara lain daging, telur, ikan, tempe dan kacang-kacangan.

3) Cairan

Cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan dan jangan minum kopi, karena akan meningkatkan kerja ginjal. 4) Vitamin dan mineral

Bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral dapat diperoleh pada sayur-sayuran, buah-buahan dan susu. Ibu menyusui juga dianjurkan makan makanan yang mengandung asam lemak Omega 3 yang banyak terdapat dalam ikan kakap, tongkol dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA yang akan dikeluarkan melalui ASI. Kalsium terdapat pada susu, keju, teri dan kacang-kacangan. Zat besi banyak terdapat pada makanan laut. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan yang memiliki rasa kecut, seperti jeruk, mangga, sirsak, apel, tomat dan lain-lain. Vitamin B1 dan B2 terdapat pada padi, kacang-kacangan, hati, telur,

(33)

ikan, dan sebagainya. Ada beberapa sayuran yang menurut pengalaman masyarakat dapat memperbanyak pengeluaran ASI, misalnya sayur daun turi (daun katuk) dan kacang-kacangan. f. Makanan Pantangan Ibu Menyusui

Menurut Atikah & Erna (2011), ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi ibu menyusui, untuk tetap menjaga kualitas ASI, di antaranya adalah:

1) Hindari mengkonsumsi alkohol.

2) Mengurangi konsumsi jamu atau obat tradisional.

3) Jangan meminum obat-obatan kimia dengan sembarangan tanpa sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan.

4) Hindari rokok, karena zat nikotin bisa meracuni bayi.

5) Ibu menyusui dilarang minum kopi, karena dapat meningkatkan kerja ginjal, sehingga ibu akan buang air kecil lebih sering.

Beberapa anggapan yang salah atau mitos tentang makanan pantangan bagi ibu menyusui adalah ibu dilarang makan ikan laut karena dianggap akan menyebabkan ASI menjadi amis. Pada kenyataannya hal ini tidak benar karena justru kandungan ikan laut yaitu protein, mineral dan lemak sangat bagus untuk tumbuh kembang bayi. Selain itu ada pendapat lain bahwa ibu menyusui tidak boleh minum es karena akan membuat bayi menjadi besar. Pendapat ini salah karena minum es tidak ada hubungannya dengan perkembangan bayi. Pendapat lain adalah ibu menyusui tidak boleh makan makanan yang

(34)

pedas, karena dapat menyebabkan alergi. Pendapat ini juga tidak benar karena makanan pedas tidak ada hubungannya dengan alergi atau daya tahan tubuh bayi. Sebagian pendapat tentang makanan ini perlu dipilah kebenarannya sehingga ibu tidak salah dalam menilai kebenarannya (Atikah & Erna, 2011).

g. Dampak Kekurangan Nutrisi pada Ibu Menyusui

Menurut Nurul (2012), dampak kekurangan nutrisi bagi ibu dan bayi yaitu antara lain:

1) Gangguan pada bayi meliputi:

a) Proses tumbuh kembang anak terganggu b) Bayi mudah sakit

c) Mudah terkena infeksi

d) Menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang. 2) Kekurangan nutrisi pada waktu menyusui bagi ibu meliputi:

a) Gangguan pada mata b) Tulang rapuh

(35)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Hendra (2008), Godam (2011) dan Nurul (2012)

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan

Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang saat

Menyusui Baik Cukup Baik Kurang Baik Pengetahuan Ibu Menyusui Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Pendidikan 2. Pengalaman 3. Umur/ usia 4. Informasi 5. Sosial ekonomi

Gizi seimbang saat menyusui:

1. Pengertian gizi seimbang 2. Gizi seimbang pada ibu

menyusui

3. Manfaat gizi seimbang bagi ibu menyusui 4. Kebutuhan gizi

seimbang saat menyusui 5. Sumber makanan bergizi 6. Makanan Pantangan ibu

menyusui

7. Dampak kekurangan nutrisi pada ibu menyusui

Gizi Seimbang

(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkap fakta secara lebih mendalam. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan kegiatan penelitian atau dapat disebut juga penelitian pra eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi, menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan (Sukardi, 2009). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang hasilnya berbentuk angka atau data yang diangkakan (Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian tersebut dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Februari 2013.

(37)

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi penelitian ini adalah semua ibu menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dengan jumlah 50 orang ibu menyusui.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010) Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti. Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang ibu menyusui, maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah 50 orang ibu menyusui.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling. Menurut Arikunto (2006), total sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

(38)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner tertutup adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah disediakan pilihan jawabannya.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian berisi tentang informasi gizi seimbang saat menyusui. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan-pertanyaan benar dan salah, ya dan tidak serta setuju dan tidak setuju (Hidayat, 2007). Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif. Untuk penyataan positif jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan negatif jawaban benar mendapat nilai 0 dan jawaban salah mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda (¥) pada jawaban yang dianggap benar.

Sebelum membuat kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi kuesioner yang dapat dilihat pada tabel 3.1.

(39)

Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui

Variabel Aspek Pengetahuan

Nomor Pernyataan Positif (+) Nomor Pernyataan Negatif (-) Jumlah Soal Pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui

1. Pengertian gizi seimbang 1, 3, 5 2, 4 5 2. Gizi seimbang pada ibu

menyusui

6, 8 7 3

3. Manfaat gizi seimbang bayi ibu menyusui

9, 11 10 3 4. Kebutuhan gizi seimbang

saat menyusui

12, 13, 15*, 17 14, 16, 18 7 5. Sumber makanan bergizi 19, 21, 22*, 24 20, 23, 25* 7 6. Makanan pantangan ibu

menyusui

26, 28, 29 27, 30* 5 7. Dampak kekurangan nutrisi

pada ibu menyusui

31, 33, 35 32, 34 5 Total Pertanyaan 21 14 35 Ket: * Nomor pernyataan yang tidak valid

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita gunakan sebagai alat ukur yang sahih atau tidak, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas di tempat yang karakteristik populasinya sama dengan tempat penelitian. Uji validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan di Desa Gentang Banaran, Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Uji validitas akan dilakukan sebanyak 50 orang, karena sudah cukup mewakili populasi beberapa ahli mengungkapkan 50 orang sebagai sampel uji coba (Sugiyono, 2006).

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas adalah ketepatan mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur (Arikunto, 2006).

(40)

Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total, dengan rumus Product Moment

(Arikunto, 2006): r = ) y) ( y n ( x) ( x (N y) x ( xy) N( 2 2 2 2 Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ Keterangan:

r : Korelasi antara masing-masing butir pernyataan N : Jumlah responden

x : Skor pernyataan y : Skor total pernyataan

xy : Skor pernyataan dikalikan skor total

Untuk mengetahui apakah kuesioner valid, maka angka korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel dan dinyatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% atau (0,05)

(Riwidikdo, 2010). Nilai r tabel untuk taraf signifikansi 5% dari jumlah responden 50 adalah 0,2732. Dari 35 pernyataan yang dilakukan uji validitas terdapat 4 pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 15, 22, 25 dan 30, kemudian untuk pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam instrumen penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda

(41)

(Riwidikdo, 2010). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: r11 = » ¼ º « ¬ ª Σ − » ¼ º « ¬ ª − t b k k 2 2 1 1

σ

σ

Keterangan: r11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

™ıb2 = Jumlah varian butir pernyataan

ıt2 = Varians total

Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha Chronbach

minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak dengan melihat besarnya nilai alpha (Riwidikdo, 2010). Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan responden didapat r

Cronbach’s Alpha sebesar 0,772. Karena lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk pengetahuan responden terbukti reliabilitasnya.

(42)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.

Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya (Riwidikdo, 2010). Data primer dalam penelitian ini berupa identitas responden dan pengetahuan responden tentang gizi seimbang saat menyusui. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden. 2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada (Riwidikdo, 2010). Data sekunder yang digunakan berupa jumlah ibu menyusui pada bulan Oktober 2012 di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Data tersebut diperoleh dari laporan kohort bayi di bidan Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen yang berjumlah 50 orang ibu menyusui.

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah subjek atau objek yang akan diteliti yang bervariasi antara satu subjek atau objek yang satu dengan yang lain (Riwidikdo, 2010).

(43)

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui.

G. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional yaitu ruang lingkup untuk membatasi variabel-variabel yang diteliti.

Tabel 3.2. Definisi Operasional

No. Variabel Indikator Skala Alat Ukur Kategori 1. Variabel tunggal: Pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui

Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui: 1. Pengertian gizi seimbang 2. Gizi seimbang pada ibu menyusui 3. Manfaat gizi seimbang bagi ibu menyusui 4. Kebutuhan gizi seimbang saat menyusui 5. Sumber makanan bergizi 6. Makanan Pantangan ibu menyusui 7. Dampak kekurangan nutrisi pada ibu menyusui

Ordinal Kuesioner 1. Baik (x) > mean + 1 SD 2. Cukup Mean – 1 SD < x < mean + 1 SD 3. Kurang (x) < mean – 1SD Riwidikdo (2010)

(44)

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo (2010), adalah:

a. Editing

Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan langkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini adalah memberi kode angka terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

c. DataEntry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.

(45)

d. Tabulating

Kegiatan ini adalah proses menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

e. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis yang akan digunakan adalah analisis Univariat, yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut:

a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ” x ” mean +1SD c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui terlebih dahulu peneliti menghitung nilai

(46)

Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai Mean

dan Standard Deviation yaitu: a. Mean n Ȉi 1 i n x X = = Keterangan: X : Mean n : Jumlah responden xi : Nilai responden b. StandardDeviation SD =

(

)

1 2 2 − Σ − Σ n n xi xi Keterangan: SD : Simpanganbaku xi : Nilai responden n : Jumlah responden

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase masing-masing responden menurut Riwidikdo (2010), adalah:

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

Setelah didapatkan hasil nilai Mean dan Standard Deviation tiap responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan

(47)

yang sudah tercantum di atas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2010):

Σ Ibu menurut Tingkat Pengetahuan

Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Σ Responden

I. Etika Penelitian

Sebelumnya peneliti membuat Informed Consent atau persetujuan kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan peneliti, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari Stikes Kusuma Husada Surakarta, Kepala Desa Karungan, Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dan dari responden sendiri melalui informed consent yang terjamin kerahasiaannya:

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

(48)

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007).

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Geografi

Desa Karungan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Desa ini di sebelah utara berbatasan dengan Desa Jono, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bulakrejo, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Karang Waru dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Bandung. Luas wilayahnya + 235 m². Keadaan lingkungannya bersih, termasuk pada wilayah pedesaan dan terdapat pada dataran rendah. Fasilitas kesehatan di Desa Karungan Kecamaan Plupuh Kabupaten Sragen yaitu 1 Polindes, 1 BPM, 5 Posyandu dan tenaga kesehatan yang terdapat di desa ini adalah bidan. 2. Demografi

Data demografi Desa Karungan adalah sebagai berikut: jumlah penduduk 3650 jiwa, semua penduduk di Desa Karungan berkewarganegaraan Indonesia asli, sebagian besar warga di Desa Karungan memeluk agama Islam, selain itu juga ada yang memeluk agama Kristen dan Katolik, serta sebagian besar beretnis Jawa, sebagian kecil juga ada etnis Tionghoa.

(50)

B. Hasil Penelitian

Cara memperoleh data dalam penelitian ini dengan memberi kuesioner kepada responden untuk diisi dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah, dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Hasil penelitian diketahui nilai Mean dan Standar Deviasi seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 1 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Min Max Mean Standar

Deviasi

Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang Saat Menyusui

16 25,2 20,6 4,6

Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:

1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD (x) > 20,6 + 1 . 4,6 = x > 25,2

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 25,2 2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD < x < mean + 1 SD

20,6 – 1 . 4,6 < x < 20,6 + 1 . 4,6 = 16 < x < 25,2

(51)

3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD (x) < 20,6 – 1 . 4,6 = x < 16

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 16

Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel pengetahuan responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang yang disajikan dalam tabel 4. 4 sebagai berikut:

Tabel 4. 2

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang Saat Menyusui di Desa Karungan

Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun 2013

No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1. 2. 3. Baik Cukup Kurang 7 38 5 14 76 10 Total 50 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dapat dikategorikan dalam pengatahuan baik sebanyak 7 responden (14%), pengetahuan cukup sebanyak 38 responden (76%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (10%). Jadi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dapat dikategorikan dalam pengetahuan cukup yaitu sebanyak 38 responden (76%).

(52)

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mayoritas tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dikategorikan berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 38 responden (76%). Hal ini dipengaruhi oleh faktor yaitu pendidikan, pengalaman, usia, informasi dan sosial ekonomi (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil mayoritas karakteristik responden berdasarkan umur di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen didapatkan 38 responden (76%) berusia 20 – 35 tahun. Dengan umur 20 – 35 tahun seharusnya tingkat pengetahuanya seseorang sudah baik seperti pendapat Notoatmodjo (2010), usia berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik, tetapi hasil penelitian ini berpengetahuan cukup.

Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil mayoritas karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen didapatkan 30 responden (60%) berpendidikan Menengah yaitu SMA. Dengan pendidikan SMA seharusnya mampu menyerap pengetahuanya dengan baik sehingga mempengaruhi banyak atau tidaknya informasi yang didapat, seperti pendapat Hendra (2008), tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap informasi dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada

(53)

umumnya semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula pengetahuannya, tetapi hasil penelitian ini berpengetahuan cukup.

Selain dari faktor di atas masih ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang yaitu media massa/ informasi, sosial, budaya dan ekonomi, lingkungan serta pengalaman tetapi dalam penelitian ini penulis tidak bisa memperoleh data tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berpengetahuan cukup tentang gizi seimbang saat menyusui. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu pendidikan dan usia.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Penelitian ini tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan data.

2. Kelemahan/ Keterbatasan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

(54)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dalam kategori baik sebanyak 7 responden (14%).

2. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dalam kategori cukup sebanyak 38 responden (76%).

3. Tingkat pengetahuan ibu ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dalam kategori kurang sebanyak 5 responden (10%).

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media masa dan media elektronik dan dapat menerapkan tentang pemenuhan gizi seimbang pada saat menyusui.

(55)

2. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan khususnya tentang gizi seimbang saat menyusui.

3. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian dengan mengembangkan variabel penelitian.

(56)

Ambarwati, E. R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha Medika.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Astuti. 2010. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas

Kesehatan di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.

Atikah, P., Erna, K. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.

Yogyakarta: Mulia Medika.

Budiarto, E. 2003. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC. hlm. 309.

Depkes RI. 2004. Kebijakan Departemen Kesehatan tentang Peningkatan

Pemberian ASI Pekerja Wanita. http://www.depkes.co.id. Diakses tanggal

15 Oktober 2012.

Depkes RI. 2005. Keuntungan dan Manfaat Menyusui bagi Ibu dan Bayi.

http://www.depkes.co.id. Diakses tanggal 18 November 2012.

Dinkes Surakarta. 2009. Angka Kematian Bayi dan Penyebab Angka Kematian

Bayi di Surakarta Tahun 2009. Dinkes Surakarta.

Godam. 2011. Arti Definisi/ Pengertian Gizi Seimbang pada Manusia.

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gizi-seimbang-pada-manusia-zat-tenaga-pengatur-pembangun. Diakses tanggal 23 Oktober 2012.

Hendra. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan. Available:

http://www.google.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2012.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika.

IDAI. 2009. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Jakarta: Ikatan Dokter

Anak Indonesia.

Kristiyanasari. 2010. Sumber Makanan Bergizi. Yogyakarta: Nuha Medika.

(57)

http://www.menyusui.net/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui/. Diakses tanggal 1 November 2012.

Rachmawati, Kuntari. 2007. ASI Eksklusif Demi Sang Anak.

http://tamanfirdaus.com/reviews/item/7.html. Diakses tanggal 23 Oktober

2012.

Rahayu, D. I., 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang

pada saat Menyusui di BPS Umi Khasanah Lamongan. STIKES Yarsis

Surabaya, Karya Tulis Ilmiah.

Rimayanti, I. 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang

saat Menyusui di Desa Jabung Kabupaten Malang. Universitas

Muhammadiyah Malang, Karya Tulis Ilmiah.

Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Rihama.

Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo.

Sugiyono, 2006. Statistika Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 2.1.  Kebutuhan vitamin dan mineral   pada wanita hamil dan wanita menyusui
Gambar 2.1.  Kerangka Teori
Tabel 3.1.  Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu menyusui   tentang gizi seimbang saat menyusui
Tabel 3.2.  Definisi Operasional
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa FBIR secara parsial mempunyai pengaruh positifyang signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio

Contoh diambil dari setiap kemasan. a) Ambil contoh dari setiap kemasan dengan suatu alat pipa logam tahan karat atau pipa gelas yang mempunyai panjang 125 cm dan diameter 2 cm.

menyangkal bingkai obyektif masyarakat kolonial yang dominan/ absolut, yang ternyata menyimpang dari kebenaran. Inilah sebuah bukti bahwa obyektivitas.. Bisakah pandangan

Industri bisnis kreatif yang bertujuan untuk mendukung gerakan bisnis hijau atau green business serta mampu menghasilkan produk atau benda tak berwujud yang dapat

PEKERJAAN UMUM.. Luas Tempat Pemakaman Khusus Ada 2. Luas Tempat Pemakaman Umum Ada 3. Luas Tempat Pemakaman Bukan Umum Ada 4. Luas Taman Makam Pahlawan Ada H.

Perubahan sosial yang terjadi dengan adanya keberadaan teknologi yang semakin maju akan mempengaruhi nilai-nilai sosial, pola perilaku ataupun interaksi masyarakat

suatu keadaan dimana dari sistem sosial bekerja sama postulat ini berpendirian bahwa “semua keyakinan dan praktek kultural dan sosial yang sudah baku adalah fungsional

Tahapan ketiga dari sistem adalah Integration (Integrasi) dimana sistem harus mengatur hubungan yang terjadi antar kelompok. Pola pengaturan hubungan yang terjadi