• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yang dimaksud dengan anggota gerak adalah bagian tubuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yang dimaksud dengan anggota gerak adalah bagian tubuh"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

I O. Anggota

Gerak

Y

ang dimaksud dengan anggota gerak adalah bagian tubuh yang dipergunakan untuk bergerak dan berpindah temp at. Anggota gerak ini dibagi menjadi anggota gerak atas Qengan

dan tangan,

upper

limb) dan anggota gerak bawah (tungkai dan

kaki, lower limb).

Penamaan bagian-bagian anggota gerak atas dan bawah dise-suaikan dengan posisi normal atau posisi anatomis. Pada posisi ini, seseorang berdiri menghadap ke depan dengan tungkai dan kaki dirapatkan, lengan ditempatkan di sisi tubuh dengan telapak tangan menghadap ke depan.

Di pihak lain, pembagian tubuh dan anggota gerak dalam mas-mas (segmen), tidak mempergunakan gambaran posisi anatomis sebagai pegangan. Pembagian atas mas atau segmen menjadi lebih jelas jika manusia membungkuk pada panggul dengan punggung horizontal, lengan tergantung dengan telapak tangan menghadap ke dalam. Mirip gambar makhluk berkaki empat yang sedang berdiri.

10.1 Anggota Gerak Atas

Anggota gerak atas meliputi bahu, lengan, dan tangan. Walau-pun dari luar terlihat menyatu dengan tubuh, jika diperhatikan

▸ Baca selengkapnya: catatan tubuh adalah

(2)

lebih teliti, tulang-tulang yang membentuk balm hanya

mem-di dekat leher. Senmem-di itu menghubungkan tulang selangka

(clav-icular

bone)

dengan tulang dada (sternum).

Di tempat itu urat atau ligamen yang mengikat kedua tulang sangat kuat. Hal ini diperlukan karena tepat di belakang sendi itu terdapat pembuluh darah balik yang besar yang mengantar darah ke jantung. Tulang yang bergeser di sendi ini dapat me-nyobek pembuluh darah. Oleh karena itu, pada waktu mengalami kecelakaan, bukan sendi itu yang terluka tetapi tulang selangka yang akan patah. Karena tulang selangka ini merupakan satu-satunya tulang yang menghubungkan anggota gerak atas dengan tubuh, tulang selangka yang patah akan sangat melemahkan ke-kuatan anggota gerak yang bersangkutan. Untuk memperkuat tulang itu, tidak jarang dipasang pelat logam yang bersnat permanen pada tulang yang patah.

Hubungan anggota gerak atas dengan tubuh, terutama teIjadi melalui otot. Otot-otot itu sekaligus merupakan otot penggerak gelang bahu dan penggerak lengan atas. Di depan dada otot itu adalah m.pectoralis major dengan payudara melekat di bagian depannya (pada wanita). Pada laki-Iaki terdapat puting susu me-lekat sangat erat pada otot ini. Payudara ini meme-lekat di permukaan otot dengan diperkuat urat atau ligamen yang serabutnya vertikal terhadap permukaan dada (cooperligament).

Otot-otot anggota gerak atas yang sering dilatih untuk mem-bentuk tubuh yang baik meliputi m.pectoralismajor, m.trapezius,

m.latissimus dorsi, m.deltoideus, m.biceps brachi~ m.triceps brachii,

dan lain-lain. Masing-masing otot mempunyai perlekatan dan fungsi yang sesuai dengan perlekatan itu. Untuk menghasilkan latihan yang bermanfaat, perlu diketahui fungsi dari otot yang dilatih sehingga gerakan dapat dlsesuaikan dengan fungsi itu.

(3)

. ~

-Di punggung terdapat tulang belikat dan di balm terdapat tulang selangka. Tulang belikat mempunyai sendi yang hampir tidak dapat bergerak dengan tulang selangka di sebelah pinggir bahu. Otot-otot penggerak lengan dan bahu ada yang mempunyai

punctum fixum (titik tak bergerak) di kedua tulang ini, dan otot

lain mempunyai punctum mobilis (titik yang berpindah temp at) di sana.

Tulang lengan atas (humerus) mempunyai sendi peluru yang berhubungan dengan tulang belikat (scapula). Sendi ini me-mungkinkaIi gerakan hampir 360 derajat. Drat atau ligamen peng-ikat sendi ini cukup kuat dan terlindungi sehingga jika 'keseleo' tulang lebih sering turun ke bawah.Jika mengalami trauma, tulang ini sering patah pada bagian yang dinamakan leher surgical

(sur-gical neck). Dinamakan demikian karena merupakan temp at yang

sering diperbaiki ahli bedah (surgeon).

Di lengan bawah terdapat 2 tulang (radius dan ulna). Tulang lengan atas mempunyai persendian dengan tulang ulna yang posisinya sejajar jari kelingking, sedangkan persendian dengan tangan teIjadi antara tulang radius dengan tulang-tulang pergelang-an tpergelang-angpergelang-an. Karena diisi oleh dua tulpergelang-ang, jika teIjadi patah tulpergelang-ang sering perlu perbaikan melalui pembedahan karena kesulitan mengoreksi posisi tanpa tindakan bedah itu.

Tulang pergelangan tangan beIjumlah 8 buah tersusun dalam 2 baris. Tulang-tulang ini mencapai jumlah itu pada usia sekitar 15-17 tahun, dan pada anak-anak masih ada tulang yang berupa tulang rawan.

Karena pertumbuhan tulang yang belVariasi, tidak dianjurkan untuk anak-anak menggunakan pemberat (halter, barbelatau yang sejenis) dalam melakukan olahraga. Sebaiknya olahraga demikian ditangguhkan sampai sekitar usia 17 tahun.

Di tangan terdapat 5 tulang telapak tangan (metacarpal) clan 14 ruas tulang di 5 jari (phala11X).Jaritelunjuk sampai kelingking

(4)

~runyai

3 mas tetapi ibu jari hanya 2 mas.

f~

I~

~

\\\\l

ffi a hrena ibuj~ tiOO1

~e~

sejajar dengan jari yang lain sehingga jarijari ini bisa saling ber-hadapan.

Untuk hal-hal yang berkaitan dengan carpal-tunnel syndrome, dan de Quaervain's syndrome silakan lihat bab tentang otol

Anggota gerak atas mendapat darah dari salah satu eabang besar, yaitu dari a.axillaris (axillary artery). Di daerah pundak pembuluh darah ini ditemani 2 pembuluh balik. Pada lekukan di dada dekat pangkal lengan, pembuluh balik ini menerima pembuluh balik dari kulit lengan yang bermuara di sana (cepha-lic vein).Tempat ini terletak dekat permukaan dan relatif sukar bergerak sehingga merupakan tempat yang baik untuk pemasang-an jarum dpemasang-an alat untuk cud darah (hemodialise).

Di lengan atas pembuluh darah terletak di bagian yang dekat tubuh. Lokasi ini penting diketahui untuk dapat menolong sese-orang yang mengalami pendarahan. Dalam keadaan demikian, pengikatan yang disertai penekanan (tourniquet)hams dilakukan terhadap pembuluh darah di daerah itu.

Di dekat siku pembuluh darah itu, a.brachialis, terdapat di sisi m.bicepsbrachii. Lokasi ini sering digunakan untuk menempat-kan stetoskop pada saat pengukuran temenempat-kanan darah. Pada peng-ukuran tekanan darah dengan alat elektronik, sensor hams di-pasang di daerah itu.

Di permukaan siku di bawah kulit terlihat pembuluh darah balik yang berwarna kebiruan. Pembuluh balik ini, v.mediana

cubiti, sering dipergunakan untuk pengambilan eontoh darah, tetapi tidak untuk infuse atau transfusi darah. Hal ini disebabkan infuse dan transfusi membutuhkan waktu lama sehingga dapat meresahkan penderita yang tak dapat menggerakkan sendi sikunya (infus adalah eara pemasukan eairan ke dalam pembuluh balik, transfusi adalah istilah khusus untuk memasukkan darah).

(5)

--- . -. -- ~ -

--Untuk keperluan infus dan transfusi darah digunakan pem-buluh balik yang terletak di pergelangan tangan dekat pangkal ibu jari ( cephalic vein). Pembuluh darah di sini tidak terpengaruh oleh gerakan pergelangan tangan.

Denyut nadi (radial artery) dapat diperiksa dan diraba di permukaan tulang radius dekat ibu jari. Pemeriksaan itu tidak boleh dilakukan dengan menggunakan ibu jari, karena di bagian tengah ibu jari terdapat pembuluh darah yang juga berdenyut sehingga dapat membingungkan.

Adakalanya seorang bayi dilahirkan dengan memiliki 6 jari. Keadaan ini dapat dengan mudah diatasi melalui pengikatan jari tamb~an itu segera sesudah lahir sehingga tidak akan tumbuh dan mati. Pada bayi penghayatan rasa sakit belum seperti pada orang dewasa.

Anggota gerak atas mempunyai persarafan yang diurus oleh sumsum belakang di leher (brachialplexus). Serabut sara! mencapai lengan dengan melalui ketiak bersama pembuluh darah. Dengan demikian, jika kulit ketiak dibuka maka di sebelah dalamnya akan ditemukan banyak sekali serabut sara! dan pembuluh darah. Ketika dilahirkan, tidak jarang seorang bayi dikait dan ditarik pada ketiaknya. Sebagai akibatnya, bukan tidak mungkin teIjadi penekanan serabut sara! yang menimbulkan kelumpuhan.

10.2 Anggota Gerak Bawah

Tulang-tulang yang membentuk anggota gerak bawah meliputi

tulang panggul

(oscoxae),

tulang tungkaiatas (femur),tulang kering

(tibia), tulang betis (fibula), tulang pergelangan kaki (tarsal bones,

7), tulang telapak kaki (metatarsal),dan tulangjari kaki. Di samping itu, tulang sacrum juga dapat dimasukkan karena kedua tulang panggul melekat pada tulang ini.

Berat badan mulai dari puncak kepala

(vertex)

diteruskan ke

bawah melalui garis berat tubuh yang akan memotong tempat 147

(6)

rersendian tul~g tun~kai ~tasden~

~~~~

(~scoxae).Karena

itu, panggu1

sebagaikesaluan

J

menahan berat, untuk selanjutnya diteruskan ke tungkai. Jika tungkai juga berada dalam posisi segaris dengan garis berat itu, kedua lutut akan dapat tegak terkunci tanpa bantuan kontraksi otot(lockingposition).Lutut dapat terkunci karena memang bentuk

pennukaan antara tulang paha dan tulang kering memungkinkan hal itu, dan proses itu dibantu oleh kontraksi suatu otot

(m.popliteus)

Tulang yang membentuk panggul selain merupakan bagian dari anggota gerak bawah, juga merupakan bagian dari batang tubuh dan penting untuk proses kelahiran bayi. Salah satu hubungan yang jelas adalah pada kasus kelahiran yang dipaksa-kan. Kelahiran seperti itu biasanya diakibatkan kurang serasinya perbandingan ukuran panggul ibu dengan kepala anak, hingga dapat menyebabkan, symphisiolysis.

Pada keadaan ini symphisispubis yang mengikat kedua tulang kiri kanan mengalami kernsakan. Akibatnya, ibu harns berbaring penuh karena panggul tidak mampu menahan berat badan sampai sendi itu pulih kembali.

Di lipat paha terdapat kelenjar getah bening yang akan mengalami peradangan jika ada bagian tungkai yang mengalami infeksi. Pada laki-laki, kelenjar getah bening di tempat ini juga bisa mengalami peradangan pada kasus penyakit kelamin, tetapi hal demikian tidak teIjadi pada wanita.

Sedikit di bawah lipat paha di sebelah tengah terdapat posisi pembuluh darah tungkai, yaitu a.femoralis didampingi pembuluh baliknya. Pembuluh darah di posisi ini digunakan sebagai upaya pemasangan kateter untuk pemeriksaan jantung. Dari pembuluh ini kateter akan diternskan melalui pembuluh balik di panggul terns ke jantung; bila perlu dapat juga dilakukan melalui pem-buluh nadi (a.femoralis) untuk selanjutnya melalui aorta mencapai

(7)

a.coronaria.A.coronaria

adalah pembuluh darah yang mengurus

jantung yang dapat mengalami penyumbatan.

Di pinggul terdapat otot-otot yang membantu gerakan ber-jalan. Kelumpuhan salah satu otot dapat menyebabkan cara

beIjalan tidak sempuma (gait). Di bagian ini terdapat juga saraf besar yang mengurus otot tungkai, yaitu n.ischiadicus(sciaticnerve). Karena posisinya, saraf ini mudah teIjepit jika seseorang me-nyimpan dompet tebal di saku belakang sehingga menimbulkan rasa nyeri. Keluhan yang sama juga dapat timbul pada peradang-an saraf ini akibat gerakperadang-an yperadang-ang salah atau sebab lain. Keluhperadang-an

ini sering dinamakan ischialgiaatau sciatic

pain

yang menjalar

dari pinggul ke paha belakang terns ke lutut dan ke betis bagian luar sampai pergelangan kaki. Penderita ini dianjurkan istirahat (sambil dibantu obat) dan terutama tidak melakukan gerakan sendi panggul berlebihan. Kloset jongkok kurang menguntungkan penderita ini.

Saraf ini juga harus dihindari oleh dokter yang menyuntik di daerah itu. Penyuntikan biasanya dilakukan di bagian pinggul sebelah luar setelah dilakukan pengukuran tertentu.

Tulang tempurung lutut yang kecil (patella) dan seperti tidak berharga, memegang peran penting dalam pergerakan lutut. Tulang ini bertindak seperti katrol pada pergerakan yang teIjadi. Jika tulang ini tidak ada, otot penggerak lutut di sebelah depan paha tidak dapat berfungsi meluruskan lutut atau menahan beban pada posisi setengah tertekuk.

Sendi lutut merupakan sendi yang paling banyak dibebani. Sendi ini juga merupakan sendi yang paling banyak bergerak sambil dibebani berat badan pula. Pada pemain sepak bola, misal-nya, sendi ini dituntut untuk selalu siap melakukan gerakan cepat, kuat, dan mendadak. Sebagai akibatnya, pemain sepak bola menanggung risiko terkena musibah yang menyobek meniscus

(8)

yang terdapat di antara tulang paha dan tulang kering. Kerusakan ini mudah diselesaikan melalui oDerasi.

Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebihan dapat dijumpai pertumbuhan tulang (osteophyte)di pinggir atas tulang kering pada penderita osteoarthritis.

O1ot betis mempunyai urat atau tendo yang sangat kuat, yang menghubungkannya dengan tulang tumit (os calcaneus), yang dinamakan tendo achilles, yang diambil dari nama seorang dewa Yunani.

Tulang tumit ini merupakan tulang yang paling berisiko pada peneIjun payung karena mereka diajar untuk mendarat dengan bertumpu pada tulang ini. Oleh karena itu, jika teIjadi kecelakaan tulang itu patah dan dinamakan parachute-fracture.

Di bagian bawah tulang kering dan tulang betis terdapat mata kaki. Mata kaki sebelah dalam (bagian tulang betis) penting diper-hatikan karena di sebelah bawahnya terdapat pembuluh nadi untuk kaki dan di atasnya sering terlihat pembuluh darah balik yang cukup besar. Pada keadaan darurat, seperti pada pasien kolera, sering infus diberikan melalui pembuluh darah balik ini yang dicapai melalui pemo1ongan kulit (vena seksi).

Tulang telapak kaki selalu membentuk busur di sebelah dalam dan di sebelah luar. Kadang-kadang busur itu hampir lurus dan pada keadaan demikian biasanya o1ot di telapak kaki yang ber-sangkutan lebih cepat mengalami kelelahan jika digunakan untuk beIjalan. Penyebabnya hanyalah masalah mekanis yang kurang menguntungkan. Pada orang itu tulang telapak kaki juga berada pada posisi lurus sehingga butuh upaya lebih banyak untuk beIjalan.

Seseorang yang tidak biasa beIjalan jauh dan melakukannya tanpa persiapan yang baik akan mempunyai risiko mengalami patah tulang telapak kaki, dinamakan long-march fracture.

(9)

10.3 Maca""acam

Gangguan yang Perlu

Diperhatikan

Dalam memperkirakan dislokasi atau perubahan posisi yang dapat tetjadi pada fraktur tulang, perlu dipertimbangkan otot-otot yang melekat di sekitarnya. Struktur lain (arteri, vena, saraf) yang letaknya (sangat) berdekatan dengan tulang pada bagian-bagian tertentu, juga harus selalu mendapat perhatian, seperti lokasi

n.radialis dan a.profunda brachii untuk fraktur di pertengahan

tulang humerus; serabut saraf n.ulnaris di bagian belakang tulang lengan atas, dan sebagainya. Pada penderita penyakit kusta yang menyerang saraf, serabut saraf yang paling sering diserang adalah salah satu saraf ke lengan yang terletak di bagian belakang silm sebelah dalam, yaitu n.ulnaris.

Kerusakan saraf, di samping pada fraktur, dapat juga tetjadi pada keadaan-keadaan lain. Yang hams diperhatikan terlebih dahulu sebelum menilai lokasi kelumpuhan serabut saraf adalah jenis kelumpuhan yang terjadi. Jika kelumpuhan bersifat

hypertonus (kaku), kelainan tetjadi pada sumsum belakang atau

otak. Bila kerusakan bersifat hypotonus, dapat diperkirakan bahwa kerusakan bersifat perifer dan mengenai serabut saraf. Karena setiap saraf mempunyai fungsi mengurus kelompok otot tertentu, kerusakan akan ditunjukkan oleh gangguan fungsi otot yang diurusnya atau oleh rasa nyeri di daerah tubuh yang di-urusnya.

Pada bayi yang dilahirkan dengan bantuan forceps, sering tetjadi erh's paralysis, dan klumpke's paralysis akibat kerusakan yang tetjadi pada plexus hrachialis. Crutch's paralysis adalah kelumpuhan pada n.radialis akibat pemakaian penopang ketiak yang kurang baik. Sleep's paralysis dari n.medianus dan n.radialis dapat tetjadi pada orang yang tertidur lama pada posisi yang menjepit kedua saraf tersebut di bagian pangkal.

(10)

Kerusakan n.medianus terlihat posisi tangan seperti kera

("ape-l~e" hand). Kadan2-kada= terlihat ~i~

~~1~ I~~ 1m

dapat dijlexi-kan ("pointing" index finger). Kerusakan n.medianus di canalis carPi menyebabkan carpal tunnel syndrome.

Kerusakan n.ulnaris terutama mempengaruhi otot intrinsik tangan sehingga gambaran keseluruhan menunjukkan suatu

clawhand. Pada kelumpuhan n.radialis teIjadi dominasi otot-otot flexor, tampak gambaran wrist drop.

Pada penderita poliomyelitis, virus menyerang serabut saraf sehingga otot tidak menerima rangsangan. Karena hal tersebut berlangsung dalam waktu lama, otot tungkai yang terkena men-jadi kedl (atropt) sehingga tidak bertenaga lagi.

Pada orang dengan perkembangan sendi lutut yang normal, garis pemikul beban pada tungkai akan beIjalan melalui per-tengahan caput femoris, pertengahan sendi lutut sampai per-tengahan tulang calcanaus. Keadaan ini disebutgenu rectum. Ada-kalanya garis pemikul beban tersebut didapatkan melalui bergeser ke pinggir, keadaan ini disebut genu valgum (knock-knee, lutut bentuk X). Pada keadaan ini teIjadi pembebanan berlebihan pada meniscus lateralis. Sebaliknya, jika garis pemikul beban melewati bagian tengah tulang paha, ini disebut genu varum

(bowleg, lutut bentuk 0), dengan beban berlebihan pada menis-cus medialis.

Untuk keperluan klinik, pengetahuan mengenai letak arteri ini penting guna mengetahui keadaan pembuluh darah yang mengurus kaki. Selain itu, patut diingat pula bahwa pada kaki terdapat vena superficial dan venaprofunda. Hal ini penting meng-ingat tidak jarang ditemukan kasus thrombosis vena yang dengan sendirinya dapat mengenai salah satu jenis vena yang disebutkan di atas. Penyumbatan akibat thrombosis ini sering teIjadi pada orang tua yang duduk lama Qebih dari 8 jam) seperti ketika me-lakukan penerbangan jarak jauh.

(11)

Gbr.10-1. Clavicula, dilihat dari atas

A= pars sternalis dekat tulang dada, B= pars scapularis yang terletak di ujung pundak.

Gbr.1 0-2.A

MV

Gbr.10-3

Gbr.10-2.B

Gbr.10-2 Scapula dilihat dari

belakang (A) dan depan (B) AS= superior angle; AI= inferior angle; MV= margo vertebralis; ML=

margo lateral is; CG= cavitas

glenoidal is; Acr= avromion; PC=

proc.coracoideus; IS= incisura

scapulae; FIS= fossa infraspinatus; FSS= fossa supraspinatus; SS=

spina scapulae; FSS= fossa

subscapularis

Gbr.10-3. Otot dada. Pma= m.pectoralis major; De= m.deltoideus; Tra= m.trapezius; StM= m.sternomastoideus; FDP = trigonum deltoideo-pectorale (mohrenheim)

(12)

Gbr.10-4.A

PC

Gbr.10-4.8

Gbr.10-4. Otot punggung dan bahu.Tra= m.trapezius; De= m.deltoideus;

LS= m.levator scapulae; Rmi= m.rhomboi-deus minor; SS= m.supraspinatus; SpS= spina scapulae; IS= m.infra spinatus; Rma= m.rhomboideus major; Tmi= m.teres minor; Tma= m.teres major; SA= m.serratus anterior; Pmi= m. pectoralis minor; PC= proc.coracoideus; SC= m.subclavius; CL= clavicula

Gbr.10-5

Gbr.10-5. Plexus brachialis. C7=

radix segmen C7; L,P,M=

fasciculus Medialis, Posterior dan

La-teralis; Med= n.medianus;

U+= n.ulnaris dengan n.cutaneus brachii medialis dan n.cutaneus

an-tebrachii medialis; MsC= n.musculocutaneus;R= n.radialis; A= n.axilaris; SSc= n.suprascapularis; ThL= n.thoracalis longus; ScM= m.scalenus medius; DSc= n.dorsalis scapulae.

(13)

Gbr.10-7.A Gbr.10-7.B

Gbr.10-6. A.axillaris dan

cabang-cabangnya. Aax = a.axillaris

(warna pekat) Sca = a.subclavia; ThC = truncus thyrocervicalis; CTr = a.cervicalis transversa; SSc = a.supraclavicularis; Tad =

a.thoracoacromialis (rami

deltoidea); ThS = a.thoracalis

suprema; Tap =

a.thoraco-acromialis (rami pectoralis); SSc

= a.subscapularis; ThL =

a.thoracalis lateral is; ThO =

a.thoracodorsalis; CSc =

a.circumflexa scapulae; Br =

a.brachialis; CHp = a.circumflexa

humeri posterior; CHa =

a.circumflexa humeri anterior

Gbr.10-7. Humerus. A= tampak depan, B= tampak belakang. CH= caput humeri; CA= collum anatomicum; TMjla= tuberculum majus humeri; Tmi= tuberculum minus humeri; CIT= sulcus intertubercularis; CCh= collum chirurgicum; SNR= sulcus nervi radialis (sulcus spiralis); TO= tuberositas deltoidea; FR= fossa radialis; FO= fossa olecranii; EM= epicondylus medialis humeri; EL= epicondylus lateralis humeri; Troc= trochlea

(14)

Gbr.10-8.A

PIC

Gbr.10-8.B

Gbr.10-8. Otot flexor di lengan atas.

A= otot superficial, B= otot dalam. CrB= m.coracobrachialis; CBB= m.biceps brachii (caput brevis); CLB= m.biceps brachii (caput longum); Br= m.brachialis; LF= lacertus fibrosus (aponeurosis mm.biceps brachii); MsC= n.muculocutaneus

Gbr.10-9. Otot bagian belakang

lengan atas. CLn= m.triceps

brachii (caput longum); CL=

m.triceps brachii (caput lateral);

CM= m.triceps brachii (caput

mediale); An= m.anconeus; U= os ulna; R= n.radialis (dan sulcus nn.radialis); TIG= tuberositas infra glenoidales; Sc= os scapula

(15)

Gbr.10-1 O. Septum intermusculare mediale (bagian dalam) dengan pembuluh darah dan sarafnya. SSe: m.subscapularis; LD= mJatissimus dorsi; TMj= m.teres major; D= m.deltoideus; Aax= a.axillaris; CrB= m.coracobrachialis; MsC= n.musculocutaneus; Abr= a.brachialis; VBr= v.brachialis; R= n.radialis; PBr= a.profunda brachii; TrB= m.triceps brachii; NMd= n.medianus; U= n.ulnaris; Br= m.brachialis; MBc= m.biceps brachii; CUA= a.collateralis ulnaris superior; VBs= v.basilica; CUI= a.collateralis ulnaris inferior

Gbr.10-11. Fossa cubiti. Br= m.brachialis; BcR= m.brachiora-dialis; ERL= m.ext.carpi radialis longus; ERB= m.ext.carpi radialis brevis; NRp= n.radialis (rami profundus); NRs= n.radialis (rami superficialis); MSp= m.supinatorius; PrT= m.pronator teres

(16)

Gbr.10-12.B Gbr.10-13.B IS

~

OLc

~

CpR . ~:~ Per- .,.~ . ll~11 PSR PSU Gbr.10-12.A Gbr.10-13.A

Gbr.10-12. Os radius dan os ulna. A= tampak depan dan B= tampak

!II~~. HI ~~II U

radius;Olc= olecranon; ISL= incisura semilunaris; PCr= proc. coronoideus; CpR= capituum radii; IS= membrana interossea; PSR= proc.styloideus radii; PSU= proc.styloideus ulnae

Gbr.10-13. Otot bagian depan (A) dan bagian belakang (B) lengan bawah. Md= n.medianus; NR= n. radialis; PrT= m.pronator teres; Br= m.brachialis;BcR= m.brachioradialis;

ERL= m.extensor carpi radialis

longus; FCR= m.flexor carpi radialis; Anc= m.anconeus; FCU= m.flexor carpi ulnaris; PL= m.palmarislongus; ERB= m.ext. carpi radialis brevis;

EDM= m.ext.digiti minimi; EDL=

m.ext. digitorum commu-nis; APL= m.abductor pollices longus; EPB= m.ext.pollices brevis; EPL= m.ext. pollices longus; RF= retina-culum flexorum (= lig.carpi volare); RE= retinaculum extensorum (= lig. carpi

dorsale); ApP= apponeurosis

(17)

Gbr.10-14.A Gbr.10-14.B

Gbr.10-14. Vagina tendineum di telapak (A) dan punggung (B) pergelangan

tangan dan tangan. .

VT = vagina tendineum; ML= m.lumbricales; AP= m.adductor pollices; NMd= n.medianus; FPB= m.flexor pollices brevis; APB= m.abductor pollices brevis; OP= m.opponens pollices; AbD= m.abductor digit minimi; FDM= m.flexor digiti minimi; OD= m.opponens digiti minimi; NU= n.ulnaris; VFP= m.flexor pollices longus (dengan vagina tendineum-nya); EIP= m.extensor indices proprius; ED= m.extensor digitorum communis; ED5= m.extensor digiti minimi; LCD= lig.carpi dorsale; ED5= m.extensor digiti minimi; ECU= m.extensor carpi ulnaris; APL= m.abductor pollices longus; EPL= m.extensor pollices longus; ERB &ERB= m.extensor carpi radialis longus dan m.extensor carpi radialis longus (bersama); EPB= m.extensor pollices brevis

Gbr.10-14.A Gbr.10-14.B

Gbr.10-15. Tulang-tulang tangan. Ham= os hamatum; Cap= os capitatum;

MMi= os multangulum minus; MMj= os multangulum majus; Nav= os naviculare; Lun= os lunatum;Tri= os triquetrum; Psi= os pisiforme; MC(4&5,v)= os metacarpal Oari4&5); PP= os phalanx proximal; PM= os phalanx media;

PD= os phalanx distal; Ses= os sesamoid

(18)

Gbr.10-16. Otot, pembuluh darah dan saraf di lengan bawah. BBr= m.biceps brachii; Br=

I 8<

n.medianus; BcR= m.brachioradialis; Abr=

a.brachialis; ARR= a.recurrens radialis;

RPR= rami profundus nn.radialis; RSR= rami superficialis nn.radialis; PrT= m.pronator teres; FCR= m.flexor carpi radialis; PL= m.palmaris longus; NU= n.ulnaris; ARU= a.recurrens ulnaris anterior; AU= a.ulnaris;

AIC= a.interossea communis; MSp=

m.supinatorius; ERL= m.extensor carpi

radialis longus; FOS= m.flexor digitorum sublimis; IAP= a.interossea anterior & NIA posterior;NIA=n. interosseaanterior;FCU=

m.flexor carpi ulnaris; Ard= a.radialis; FPL=

m.flexor carpi radialis; FOP= m.flexor

digitorum profundus; AIO= a.interossea anterior; NIO= n.interossea anterior; AU=

FOP a.ulnaris; NMd= n.medianus; PQ=

m.pronator quadratus; APL= m.abductor pollices longus

PIT

Gbr.10-17. Otottelapaktangan (=volar, B) APB= m.abductor pollices brevis; 100= m.interossea dqrsalis (4); Ab= m.abductor digit minimi; FPB= m.flexor pollices brevis; AdP= m.adductor pollices (caput transversa); FOM= m.flexor digit minimi; 10P= m.interossea palmaris (3); FOP= m.flexor digitorum profundus; FOS= m.flexor digitorum sublimis; FPL= m.flexor pollices longus, E= m.ext.digit.comm

(19)

Gbr.10-18. Pembuluh darah dan saraf di tangan, gambaran topografis (A) dan skema pembuluh darah di tangan (8). ADP= a.digitalis propria; ARI= a.radialis indices; Adc= a.digitalis communis; APP= a.princeps pollices; Apr= arcus palmaris profundus; RSR= ramu volaris superficial is a.radialis; AR= a.radialis; AU= a.ulnaris; RPU= rami profundus aa.ulnaris; APS= arcus palmaris superficialis; AMP= a.metacarpalia palmaris; NM= n.medianus; FDS= m.flexor digitorum sublimis; FPL= m.flexor pollices longus; APL= m.abductor pollices longus; FCR= m.flexor carpi radialis; NU= n.ulnaris; NMp= ramus superficialis palmaris n.medianus; LCT = Ig.carpi transversa (dengan canalis carpi di bawahnya); NDc= n.digitalis communis

Pro IL

Gbr.10-19. Pelvis, terdiri atas os sacrum dan os soxae kiri-kanan. IL= os ilium, Isc= os ischium; Pb= os pubis; Lar= linea arcuata yang membatasi pintu atas panggul (=PAP); Pro= promontorium

(20)

Gbr.10-20.A

--Gbr.10-20.8

Gbr.10-20. Os coxae, tampak luar (A) dan dalam (8). Garis tipis pada (A) membagi tulang ini menjadi os ilium (atas), os ischium (kiri bawah) dan os pubis (kanan bawah). Crl= crista iliaca; LGS linea glutea superior, LGA= linea glutea anterior; LGI=linea glutea inferior; SIAS= spina ischiadica anterior superior; SIAI= spina ischiadica anterior inferior; FLA= facies lunatum acetabuli; FoA= fossa acetabuli; InA= incisura acetabuli; Pec= pecten ossis pubis; TbP= tuberculum pubicum; Fob= foramen obturatoria; RIP= ramus inferior ossis pubis; Rlls= ramus inferior ossis iuschii; lis= tuber ischiadicum; IisMi= incisura ischiadica minor; Spls= spina ischiadica; lisMa= incisura ischiadica major; SIPI= spina ischiadica posterior inferior; SIPS= spina ischiadica posterior superior; FolI= fossa iliaca; Lar= linea arcuata (=Iinea terminalis) pada eminentia ilio-pectinea; SyP= symphisis pubis; FcAu= facies auricularis

(21)

OpC Gbr.10-21.A LMLA Gbr.10-21.B GMa lUA

Gbr.10-21. Os femur dilihat dari depan (A) dan belakang (B). CF=

caput femoris; FCap= fovea

capitis; TrMa= trochanter major; TrMi= trochanter minor; CoF= collum femoris; LlTr= linea

inter-trochanterica; CrlTr= crista

intertrochanterica; lPct= linea pectinea; TGI= tuberosita glutea;

lMlA= labium mediale linea

aspera; lllA= labium laterale

linea aspera; Ppo= planum

popliteum; TbAd= tuberculum aductorium; EpM= epicondylus

medialis femoris; Epl=

epicondylus lateralis femoris; CoM= condylus medialis; Col= condylus lateralis; FPat= facies

patellaris; FICo= fossa

intercondylaris

Gbr.10-22. Otot di regio glutea. Crl= crista iliaca; Gma= m.gluteus maximus; Gme= m.gluteus medius; Gmi= m.gluteus minimus; NGs= n.glutealis superior; Piri= m.pirifor-mis; NGi= n.glutealis inferior; Npu=

n.pudendus; Gms=

m.gemelli superior; Obi=

m.obturator inter-nus;

Gmi= m.gemelli inferior; Ad Qfe= m.quadratus femoris;

Tls= tuber ischiadicum; Nisc= n.ischiadicus; Ad= otot adductor; Ham= otot

Hamstring; Tll= tractus

(22)

Gbr.10-23 Pembuluh darah dan saraf di regio glutea. A&NGS= a. & n.glutealis superior; Gma= m.gluteus maximus; Gmi= m.gluteus minimus; Piri= m.piriformis; ACNI= a.commitans nervi ischiadici; Obi= m.obturator internus; A&NGI= a. & n.glutealis inferior; APdl= a.pudenda interna; NPd= n.pudendus; Nis= n.ischiadicus; Qfe= m.quadratus femoris; ACFM= a.circumflexa femoris medialis; NCI= nn.cluneum; Tbl= tuberischiadicum; NCtFP= n.cutaneus femoris posterior; MadMg= m.adductor magnus; RPr1 = rami perforans pertama.

(23)

NFe Sar Pect Gra ReF VL VM

Gbr.10-24. Otot tungkai atas. Th12= vert.th-12; PsMa= m.psoas major; llia= m.iliacus; Lglng= lig.inguinale; TFL= m.tensor fascia latae; Nfe= n.femoralis; Sar= m.sartorius; Pect=

m.pectineus; AdBr= m.adductor

brevis; AdLn= m.adductor longus; AdMg= m.adductor magnus; Gra= m.gracilis; RcF= m.rectus femoris; VL= m.vastus lateralis;VM= m.vastus medialis.

(24)

Gbr.10-25.A Gbr.10-25.B

Gbr.10-26.A

Gbr.10-25. Otot, pembuluh

darah dan saraf di tungkai

bagian dalam. ACFL=

a.circumflexa iliaca super-ficialis; AES= a.epigastrica superficialis; AFe= a.femo-ralis;AP= a.pudenda extema; ApF= a.profunda femoris; NCF= n.cutaneus femoris lateralis; NF= n.femoralis; AL= a.circumflexa femoris lateralis; AM= a.circumflexa

femoris medialis; NSp=

n.saphenus; AGS= a.genu suprema; MPc= m.pectineus;

MAB= m.adductor brevis;

RM= rami muscularis; MAL=

m.adductor longus; RrP=

rami perforans; MAM=

m.adductor magnus; HCA= hiatus canalis adductorius

Gbr.10-26.B

Gbr.10-26. Fossa poplitea (=FP). A= tampak luar dan B= dasar. BF= m.biceps femoris; SM= m.semi-membranosus; ST = m. semitendinosus; GNM= m.gastrocnemius; NIS= n.ischiadi-cus; NT= n.tibialis; NPC= n.peroneus communis; LcoM= lig. collaterale medial; CF= capsula fibrosa LPO= lig. Popliteum obliquum; MSMb= m.semi-membranosus; Mpop= m. Popliteus; LCoL= lig. collaterale lateral; LArc= lig.arcuatum

(25)

LCA

Gbr.10-27. Potongan sagital sendi lutut. MQF= m.quadri-ceps femoris; CS= cavum synovial;JL=jaringanlemak;MS=membran synovial; OP= os patella; SIP= bursa infrapatellaris; LP= lig.patellae; LCA= lig.cruciatumanterior

MM

LCrP

Gbr.10-28. Potongan coronal sendi lutut. OF= os femur; OT= os tibia; Ofi= os fibula; LcoM= lig.collaterale medial; LcoL= lig.collaterale lateral; CaF= capsula fibrosa; MS= membrana synovial; MeM= meniscusa medialis; MeL= meniscus lateralis; Mpo= m.popliteus; LC= lig.cruciatum; CS= cavum synovial

Gbr.10-29. Penampang sendi lutut. LTr= lig.transvesum; LcrA= lig.cruciatum anterior; LCrP= lig.cruciatum posterior; MM=meniscus medialis; ML=

(26)

OsF MAn

A

MaL' A MAn

CoM AICP CoL

LnS OsT

MaM

c

Gbr.10-30. Tulang tungkai

bawah.

A=

dilihat dari

posterior. OsT= os tibia;

OsF= os fibula; Col=

condylus lateralis; CoM= condylus medialis; UICo= eminentia intercondylaris; AICP= area intercondylaris posterior; CapF= ca-pitulum fibulae; TubT= tuberositas tibiae; lnS= linea solei; Man= margo anterior; Mal= malleolus lateralis; MaM= malleolus medialis

Gbr.10-31. Otot flexor di

tungkai bawah. A= lapisan luar, B= bagian dalam lapisan

luar; C= lapisan dalam.

MGN= m.gastrocnemius;

Mso= m.soleus; MPrl=

m.peroneus longus; MFDl= m.flexor digitorum longus; MPrB= m.peroneus brevis; TeA= tendo achilles;

MPI-m.plantaris; Mpop=

m.popliteus; TP= m.tibialis

posterior; FHl= m.flexor

hallucis longus; RetF=

retinaculum flexorum; NIS= n.ischiadicus; NTh= n.tibialis; NPrC= n.peroneuscommunis

(27)

ANTERIOR

Gbr.10-33A

LATERAL

Gbr.10-32. Otot extensor di

tungkai bawah, A= dilihat dari depan dan B= dilihat dari lateral. MPL= m. peroneus longus; NPrC= n.peroneus communis; RpNPrC=

ramus profundus nn.peronei

communis; OsF= os fibula; MTA=

m.tibialis anterior; MEDL=

m.extensor digitorum longus;

OsT= os tibia; MEHL= m.extensor hallucis longus; RES= retinaculum

extenso rum superior; MPT=

m.peroneus tertius; LCr= lig.

cruciatum; MEHB= m.extensor hallucisbrevis; MEDB= m.extensor digitorum brevis; TrS= m.triceps surae; MPB= m.peroneus brevis

MTP MPl MPB

MFDl

Gbr.10-33.B Gbr.10-33.A

Gbr.10-33. Ligamenta di pergelangan kaki. A= di bagian depan, B= bagian lateral, dan C= bagian medial. MTP= m.tibialis posterior; MFDL= m.flexor digitorum longus; MFHL= m.flexorhallucis longus; RF= retinaculum flexorum; ATP= a.tibialis posterior; NT=

n.tibialis; MPL= m.peroneus longus; MPB=

m.peroneus brevis; RPr= retinacula peronealis;

MEDL= m.extensor digitorum longus; MPTr=

. m.peroneus tertius; LCr= lig.cruciatum (=retinaculum extensorum inferior); Rex= retinaculum extensorum superior; MTA= m.tibialis anterior; MEHL= m.extensor hallucis longus; MEDL= m.extensor digitorum longus

(28)

'. ,~, f;;)

...1 Q-.;'<,' ~..

Gbr.10-34.Tulang kaki,dilhatdari atas (kiri)dan bawah (kanan). PD= phalanx distal; PM= phalanx media; PP= phalanx proximal; mtV= os meta-tarsal-V; CuM= os cuneiforme I; Cul= os cuneiforme II;CuL= os cuneiforme III;Cub= os cuboideum; Nav= os naviculare; Ta= os talus; Calc= os calcaneus; CTa= caput ossis tali; SuTa= sustentaculum tali.

Gbr.10-35. Tulang kaki, dilihat dari medial (M) dan lateral (L). TrTa=trochlea tali; TuC= tuber calcanei; Nav= os naviculare; CuL=os cuneiforme III;Cul= os cuneiforme II; CuM= os cuneiforme I; Cub= os cu-boideum; CaT= caput ossis tali; SuTa= sustentaculumtali.

(29)

Gbr.10-36. Otot telapak kaki. L-I sampai L-IV menunjukkan lapisan-Iapisannya dari luar ke dalam. FHL= m.flexor hallucis longus; FDG= m.flexor digitorum brevis; AbH= m.abductor hallucis; AbDm= m.abductor digiti minimi; ApP= aponeurosis plantaris (dibuka); QdP= m.quadratus plantae; MFDL= m.flexor digitorum longus; Lum= m.lumbricales; FHB= m.flexor hallucis brevis; FDm= m.flexor digiti minimi; AdPo= m.adductor hallucis pars obliqua; AdPt= m.adductor hallucis pars transversa; MTO= m.tibialis posterior; FPL= m.peroneus longus; 10P= m.interossea plantaris; 10D= m.interossea dorsalis; APM= n.plantaris medialis; APL= n.plantaris lateralis; LPL= lig.plantaris longus; RpPL= rami profundus nn.plantaris lateralis

Gbr.10-37A

Gbr.10-378

Gbr.10-37. A= tampak bawah, B= tampak atas.. Pembuluh darah di kaki, Adg= a.digitalis; AMP= a.me-tatarsea plantaris; APP= a.plantaris profundus; APL= a.plantaris lateralis (dgn arcus plantaris); APM= a.plantaris medialis; RS= rami super-ficialis; MTA= m.tibialis an-terior; MEDL= m.extensor digitorum longus; LCr= lig. cruciatum; MPrT= m.pero-neus tertius; NPrF= n.pero-m.pero-neus profundus; ADP= a.dor-salis pedis; RL= rami lateralis nn.peronei profundus; ATL= a.tarsalis lateralis; ATM= a.tarsalis medialis; MEHL= m.extensor hallucis longus; EDB= m.extensor digitorum brevis; MEHL= m.extensor hallucis longus; Aar= a.ar-cuata; APPr= a.plantaris profundus; RM= rami medialis nn.peronei profundus

Referensi

Dokumen terkait

• Pertanggungjawaban perjalanan peserta, yang meliputi tiket, boarding pass, airport tax, dsb harus sesuai dengan nama yang bersangkutan dan dipastikan nama yang

Gambar 4.1 simulasi pada kecepatan aliran 2 m/s proses cut plot analisis pressure Dari hasil proses cut plot analisis presure, dapat disimpulkan bahwa pada bagian depan

Penerapan teori comfort Kolcaba dapat dijadikan acuan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien di ruang bedah anak, terutama pasien yang mengalami nyeri ringan dan

Company Profile Website adalah sebuah paket pembuatan website yang ditawarkan oleh 4visionmedia bagi perusahaan yang menginginkan profile perusahaan dikemas dalam media

Berdasarkan hal tersebut maka dapat di- simpulkan bahwa Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam peran dan fungsinya sebagai badan penghubung di SD Negeri Sukomarto,

Di Ahadiat Hotel dan Bungalow Bandung didalam penerapannya sistem informasi akuntansi penjualan jasa sewa kamar sangat berperan sebagai alat Bantu dalam menunjang

Praktik Pengalaman Lapangan adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa (calon guru) untuk mencoba menerapkan atau mempraktekkan

This paper concerned with the empirical study about tax competition among regions which in a theoretical point of view, tax competition is seen as an economic policy strategy