LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR HUMERUS
FRAKTUR HUMERUS
DI RUANG ORTHOPEDI RSUD
DI RUANG ORTHOPEDI RSUD ULIN BANJARMASIN
ULIN BANJARMASIN
Tanggal 20
Tanggal 20
–
–
25 Agustus 2018
25 Agustus 2018
Oleh:
Oleh:
REZKI ACHMAD SAUFI, S.Kep
REZKI ACHMAD SAUFI, S.Kep
NIM. 1730913310077
NIM. 1730913310077
PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
BANJARMASIN
2018
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
: Rezki Achmad Saufi, S.Kep
NIM
: 1730913310077
Judul
: -
Laporan Pendahuluan, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Fraktur
Humerus di ruang Orthopedi RSUD Ulin Banjarmasin.
-
Resume asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
muskuloskeletal (fraktur)
Banjarmasin, 20 Agustus 2018
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Noor Diani,S.Kep,Ns.,M.Kep.,Sp.,Kep.MB
NIP. 19780317 200812 2 001
Pembimbing Lahan
Abdul Wahab. S.Kep. Ns
NIP.19830128 201001 1 007
FRAKTUR HUMERUS
DEFINISI : adalah dikontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus yang secara umum
disebabkan oleh rudapaksa/ trauma
ETIOLOGI : cedera dan benturan seperti
pukulan langsung, gerakan memuntir,
kontraksi otot ekstrim, kelemahan tulang
akibat penyakit kanker atau osteoporosis
pada fraktur patologis
MANIFESTASI KLINIS : nyeri terus menerus
dan bertambah berat, deformitas, pemendekan
tulang, krepitasi, pembengkakan dan
perubahan warna lokal pada kulit
PEMERIKSAAN
PENUNJANG :
laboratorium (Hb, Ht,
LED), radiologi
(rontgen)
KLASIFIKASI :
menurut
Ortopaedics
Trauma
Association
(OTA), terbagi
atas fraktur
sederhana, fraktur
baji dan fraktur
kompleks
PENATALAKSANA
AN MEDIS
:
konservatif
(hanging cast,
coaptation splint,
velpeu dressing,
shoulder spica
cast, functional
bracing), dan
tindakan operasi
KOMPLIKASI
: komplikasi
awal (cedera
vaskuler,
cedera saraf,
infeksi), dan
komplikasi
lanjut
ANATOMI : proksimal
humeri, shaft humeri,
distal humeri,
JENIS FRAKTUR :
berdasarkan
kekuatan yang
mengenai :
kompresif, bending,
torsional, torsional
dan bending
PATHWAY FRAKTUR HUMERUS
Trauma pada humerus
Fraktur humerus terbuka Port de Entree Perubahan sirkulasi Embolisme lemak Risiko Infeksi
spasme otot, cedera jaringan lunak, trauma
jaringan
kerusakan
integritas kulit nyeri akut ansietas
Fraktur humerus tertutup Kerusakan neurovaskular/ terapi imobilitas Nyeri Hambatan
mobilitas Fisik Risiko Trauma
kurang terpajan informasi/ salah interpretasi Defisiensi pengetahuan Gangguan citra tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KARSINOMA NASOFARING
Nyeri Akut Kerusakan Integritas Kulit Ansietas Defisiensi Pengetahuan
Definisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for the study of Pain): awitan yang tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan
Definisi : perubahan / gangguan epidermis dan / atau dermis
Definisi : Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang Samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan kemampuan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Definisi : Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.
NOC: Pain level Pain control
Comfort level
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam masalah teratasi dengan kriteria hasil:
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NOC:
Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam 3x24 jam masalah teratasi dengan kriteria hasil :
Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi) Tidak ada luka/lesi pada kulit Perfusi jaringan baik
Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya cedera berulang
Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
NIC:
Pressure Management
1. Anjurkan pasien menggunakan
NOC:
Anxiety self-control Anxiety level
Coping
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam 3x24 jam masalah teratasi dengan kriteria hasil :
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas. Mengidentifikasi, mengungkapkan
dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas.
Vital sign dalam batas normal. Postur tubuh, ekspresi wajah,
bahasa t ubuh dan tingkat aktivfitas menunjukkan berkurangnya kecemasan.
NOC:
Knowledge : disease process Knowledge : health behavior
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam 3x24 jam masalah teratasi dengan kriteria hasil :
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC : pain management
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 2. Observasi reaksi nonverbal dan
ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
4. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
6. Berikan anaIgetik untuk mengurangi nyeri
7. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil NIC :analgesic administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi 3. Cek riwayat alergi
4. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
5. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat 6. Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala
pakaian yang longgar
2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
3. Monitor kulit akan adanya kemerahan
4. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan
5. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
6. Monitor status nutrisi pasien NIC:
Insision Site Care
1. Membersihkan, memantau dan meningkatkan proses penyembuhan luka yang ditutup dengan jahitan, klip atau straples
2. Monitor proses kesembuhan area insisi
3. Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi
4. Bersihkan area sekitar jahitan atau staples, menggunakan lidi kapas steril
5. Gunakan preparat antiseptic, sesuai program
6. Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai atau biarkan luka tetap terbuka (tidak dibalut) sesuai program
NIC:
Anxiety Reduction
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur 3. Pahami prespektif pasien terhadap
situasi stres
4. Identifikasi tingkat kecemasan 5. Dengarkan dengan penuh perhatian 6. Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi
NIC:
Teaching : disease process
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik 2. Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat 6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
7. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
8. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
Resiko Infeksi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Gangguan Citra Tubuh Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Definisi : Mengalami peningkatan
resiko terserang organisme patogenik
Definisi :Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dan saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.
Definisi : Konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individu
Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
NOC:
Immune Status
Knowledge : Infection Control Risk Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam masalah teratasi dengan kriteria hasil:
Klien bebas dari tanda dan
gejala infeksi
Mendeskripsikan proses
penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya
Menunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas
normal
Menunjukkan perilaku hidup
sehat
NIC:
Infection Control
1. batasi pengunjung bila perlu 2. instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
NOC:
Respiratory status : Ventilation
Respiratory status : Airway patency
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam 3x24 jam masalah teratasi dengan kriteria hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif
dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang
paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasikan dan
mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas
NIC:
Airway Management
1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu 2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
NOC:
Body image Self esteem
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam 3x24 jam masalah teratasi dengan kriteria hasil :
body image positif
mampu mengidentifikasi kekuatan
personal
mendeskripsikan secara faktual
perubahan fungsi tubuh
mempertahankan interaksi sosial NIC:
Body Image Enhancement
1. kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya 2. monitor frekuensi mengkritik dirinya 3. jelaskan tentang pengobatan,
perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit
4. dorong klien mengungkapkan perasaannya
5. identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu
NIC:
Self Esteem Enhancement
NOC:
Nutritional Status : food and Fluid Intake
Nutritional Status: nutrient Intake Weight control
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam 3x24 jam masalah teratasi dengan kriteria hasil :
Adanya peningkatan berat badan
sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan
tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dan menelan
Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
NIC:
Nutrition Management Nutrition Monitoring
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
3. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli
3. cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
4. pertahankan lingkungan aspetik selama pemasangan alat
5. tingkatkan intake nutrisi
6. monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
7. monitor hitung granulisit, WBC 8. berikan terapi antibiotik bila
perlu
9. dorong masukan nutrisi yang cukup
10.dorong masukan cairan
11.instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
6. Berikan bronkodilator bila perlu 7. Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCI Lembab
8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. 9. Monitor respirasi dan status O2
1. anjurkan klien untuk menilai kekuatan pribadinya
2. fasilitasi lingkungan dan aktifitas yang akan meningkatkan harga diri klien
3. monitor tingkat harga diri klien dari waktu ke waktu dengan tepat
gizi)
4. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
5. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
6. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
7. BB pasien dalam batas normal 8. Monitor adanya penurunan berat
badan
9. Monitor turgor kulit 10. Monitor mual dan muntah