• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2. LANDASAN TEORI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2.LANDASAN TEORI

2.1. Amazon Web Services

Merupakan bagian dari perusahaan Amazon yang menyediakan platform on-demand cloud computing bagi individu, perusahaan, maupun pemerintah, dengan sistem berlangganan berbayar. Teknologi yang disediakan oleh AWS yang paling sering digunakan yaitu Simple Storage Service (S3) dan Elastic Compute Cloud (EC2).

Gambar 2.1 Logo Amazon Web Services

Sumber: https://aws.amazon.com/partners/logo-guidelines/

Untuk mengakses API yang telah disediakan oleh AWS, maka pengguna API membutuhkan pasangan (key-pair) access-key dan secret-key yang dapat di-generate dalam akun pengguna. Access-key dan secret-key merupakan hal yang wajib untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan resource dari pihak luar yang tidak mempunyai hak akses terhadap API AWS. Jika pengguna ingin membagi resource yang disediakan kepada pengguna lain namun tak ingin membocorkan informasi mengenai access-key dan secret-key, maka AWS menyediakan IAM (Identity and Access Management). IAM merupakan web service yang memperbolehkan pengguna untuk membuat akun individu bagi orang yang ingin memanfaat resource tanpa memerlukan root account. Setiap individu ini akan diberi security credentials yang diperlukan sebagai pembuktian identitas sebagai IAM user. Selain itu root account juga dapat mengatur hak yang dapat diakses oleh tiap IAM user menggunakan group permission, yang dapat diatur sesuai peran dari tiap IAM user misal seperti Administrator, Developer, Accounting, dll.

(2)

2.2. Simple Storage Service (S3)

Sistem penyimpanan cloud berbasis object storage yang merupakan salah satu layanan yang disediakan Amazon Web Services. Terdiri dari 4 jenis class, yaitu S3 Standard, S3 Standard Infrequent Access, S3 One Zone Infrequent Access, dan Glacier. Kapasitas tidak dibatasi dengan ukuran, namun dengan bertambahnya jumlah object dalam S3 maka biaya yang dikeluarkan pengguna per bulan juga akan meningkat. Amazon S3 menyediakan API untuk dapat melakukan manajemen S3. Tersedia pula console untuk melakukan manajemen S3, dimana Console ini juga memanfaatkan S3 API dalam mengirim request ke Amazon S3.

Objek dalam S3 disimpan dalam bucket yang memiliki nama yang unik secara global, terikat dengan semua akun AWS yang telah terdaftar. Hal ini mencegah pembuatan bucket menggunakan nama yang sama dengan bucket yang sudah terdaftar. Untuk mengatasi jeda waktu koneksi internet dan mengurangi biaya pemakaian, AWS memberikan kebebasan untuk memilih daerah tempat bucket akan dibuat (Amazon, 2006). Misalnya jika berada di daerah Eropa, membuat bucket di daerah EU (Ireland) atau EU (Frankfurt) dapat meningkatkan performa.

Pada umumnya storage yang digunakan EC2 Amazon menggunakan EBS (Elastic Block Storage) sebagai media penyimpanan sementara. S3 digunakan sebagai media penyimpanan file yang permanen.

Objek dalam sebuah bucket S3 memiliki key yang merupakan identifier unik dari objek tersebut. Bucket S3 menggunakan data model berbentuk flat structure, dimana tidak terdapat subfolder dan subbucket di dalam sebuah bucket. Secara teknis, tidak terdapat fitur folder dalam S3, namun S3 console menyediakan fitur folder dengan mengelompokkan object yang memiliki prefix yang sama. Misalkan dalam sebuah bucket terdapat 4 object dengan nama key sebagai berikut:

Development/Projects1.xls Finance/statement1.pdf Private/taxdocument.pdf

(3)

s3-dg.pdf

Maka console S3 akan mengelompokkan file yang menggunakan prefix dengan delimiter ‘/’, seperti gambar dibawah.

Gambar 2.2 Tampilan S3 console

Sumber:https://docs.aws.amazon.com/AmazonS3/latest/dev/UsingMetadat a.html

Untuk mengakses objek melalui URL dari bucket, dapat diakses lewat browser atau via API REST dengan format penulisan berikut:

Syntax:

http://(nama_bucket).s3.amazonaws.com/(nama_object) Contoh:

(4)

Gambar 2.3 Logo AWS S3 Sumber:

https://media.amazonwebservices.com/architecturecenter/icons/AWS_Simple_Ico ns_ppt.pptx

2.2.1. Object Storage

Jenis storage yang memperlakukan tiap data sebagai objek, dimana tiap objek memiliki metadata mengenai data tersebut dan sebuah ID yang unik untuk mewakili. Object storage memiliki kemudahan akses dibandingkan block storage, karena dapat diakses menggunakan API atau protocol HTTP/HTTPS, dan juga tidak harus terikat kedalam suatu operating sistem. (Parooj, 2015). Object storage memperbolehkan penyimpanan metadata secara ekstensif, memudahkan kebijakan seperti kompresi data dan pencarian dengan skalabilitas yang tinggi (O’Reilly, 2017).

2.2.2. ETAG

Adalah metode S3 untuk memverifikasi integritas objek. Sebuah objek yang tidak diupload menggunakan multipart upload memiliki ETAG yang jika dibandingkan dengan checksum MD5 dari file aslinya hasilnya akan sama. Jika file diupload menggunakan multipart upload, maka ETAG objek yang dikomputasikan akan berbeda. Untuk mengetahui ETAG hasil multipart upload,

(5)

pertama bagi file menjadi x bagian sesuai dengan besar tiap part yang diinginkan. Lalu kalkulasikan MD5 hash dari tiap file, dan secara urut, gabungkan kumpulan MD5 tersebut menjadi 1 string. Setelah itu, kalkulasikan MD5 hash dari string tersebut, dan tambahkan symbol “-“ dan jumlah part dari file tersebut di akhir MD5 hash.

2.3. File synchronization

Merupakan metode untuk menjamin dua file tersimpan dalam kumpulan device yang berbeda agar memiliki versi yang sama dan terbaru. Umumnya keuntungan file synchronization yaitu :

- Menghemat waktu dan biaya, karena berjalan secara otomatis - Kebebasan dalam memilih data yang disinkronisasikan

- Jika terjadi perubahan isi data/file, maka seluruh file yang sama akan mengalami perubahan setara

- Kemudahan untuk menyimpan versi dari file jika ingin mempunyai backup berlapis-lapis

File synchronization sendiri dibagi menjadi dua jenis metode yaitu one-way synchronization dan two-way synchronization. (“www.tgrmn.com”,n.d.)

- One way synchronization (disebut juga mirroring/file replication/file backup), dalam one-way synchronization, file dianggap hanya mengalami perubahan dalam satu lokasi saja. Untuk mengkonfirmasi perubahan, proses sinkronisasi meng-copy melewati satu arah saja. Salah satu lokasi akan ditentukan sebagai source dan lokasi lainnya sebagai target. File akan selalu dicopy dari source menuju ke target.

- Two way synchronization (disebut juga both-ways/bi-directional synchronization), dalam two-way synchronization, proses sinkronisasi berjalan dari dua arah, source ke target dan target ke source. Kedua lokasi ini dianggap setara.

2.4. Checksum

Merupakan metode hash function untuk melakukan mengecek integritas dari suatu data / file. Checksum yang paling sering digunakan adalah MD5 (Message-Digest Algorithm) dan SHA (Secure Hash Algorithm). MD5 dikembangkan oleh Ronald Rivest di MIT, untuk menggantikan metode hash

(6)

function sebelumnya MD4. MD5 didesain untuk dapat berjalan lebih cepat pada mesin berbasis 32-bit. (R. Rivest, 1992)

2.5. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

Adalah protocol application-level untuk sistem kolaboratif, terdistribusi, dan informasi hypermedia. HTTP mendefinisikan banyak format dan arti dari pertukaran pesan-pesan di internet yang melakukan transaksi antara komponen Web, contohnya client dan server. HTTP mendefinisikan syntax dari tiap pesan dan bagaimana bagian per baris tiap pesan dapat diartikan. HTTP sudah banyak digunakan sejak tahun 1990 oleh World-Wide web global information initiative. (R. Fielding, 1999). HTTP merupakan protocol yang stateless, dimana client dan server tidak menyimpan informasi mengenai kondisinya saat melakukan pertukaran request dan response.

Sistem informasi pada umumnya membutuhkan lebih banyak fungsi daripada yang sederhana pengambilan, termasuk pencarian, pembaruan tampilan. HTTP memungkinkan serangkaian metode dan header yang menandakan tujuan permintaan. Dibangun di atas disiplin yang disediakan oleh Uniform Resource Identifier (URI), sebagai lokasi (URL) atau nama (URN), untuk menunjukkan sumber daya yang harus diterapkan. Pesan diteruskan dalam format yang didefinisikan oleh Multipurpose Internet Mail Extensions (MIME) .

Protokol HTTP adalah protokol request/response. Seorang klien mengirim permintaan ke server dalam bentuk metode permintaan, URI, dan versi protokol, diikuti oleh pesan seperti MIME yang berisi pengubah permintaan, informasi klien, dan konten yang mungkin melalui koneksi dengan server. Server merespons dengan status header, termasuk versi protokol pesan dan kode keberhasilan atau kesalahan, diikuti oleh pesan seperti MIME yang berisi informasi server dan metadata lainnya. Sebagian besar komunikasi HTTP diprakarsai oleh agen pengguna dan terdiri dari permintaan untuk diterapkan ke sumber daya di beberapa server.

2.6. Chunking

Merupakan metode yang digunakan untuk mengurangi beban file transfer dengan membagi satu file menjadi banyak bagian. Dalam HTTP 1.1 terdapat

(7)

protokol yang memanfaatkan metode chunking bernama Chunked transfer encoding.

2.6.1. Chunked transfer encoding

Mekanisme transfer dalam protocol HTTP 1.1 yang memperbolehkan pengiriman file yang dibagi dalam kumpulan potongan (chunk). Tiap potongan dikirim secara independen dan tidak tergantung terhadap potongan lain. Tiap potongan akan dikirim dengan ukurannya sebagai header, jika ditemukan chunk yang memiliki ukuran 0 byte, maka transmisi akan berhenti dan dianggap selesai. (R. Fielding, 2014). Metode yang memanfaatkan mekanisme ini disebut chunking dan banyak digunakan oleh penyedia service sinkronisasi lainnya, seperti Google Drive dan Dropbox (Cui, Yong & Lai, Zeqi & Wang, Guanxin & Dai, Ningwei & Miao, Congcong. , 2015). File yang ditransfer akan melalui proses pembagian menjadi banyak bagian dengan ukuran yang sudah ditentukan (fixed-sized chunking) maupun bervariasi (variable-sized chunking). Tiap chunk akan diunggah secara berurutan, dan ketika ada interupsi jaringan yang menyebabkan kegagalan maka file dapat diproses mulai dari setelah chunk terakhir yang terunggah.

2.7. Multipart Upload API

Merupakan implementasi dari chunked transfer encoding yang diterapkan dalam API AWS S3. Terdiri dari 3 langkah:

- Inisialisasi upload

- Upload masing-masing part dari file - Lakukan request complete upload

Setelah menerima request complete upload, S3 otomatis menyusun file baru dari kumpulan part yang diupload, dan file dapat diakses seperti layaknya file lainnya dalam bucket. Multipart Upload memiliki limitasi sebagai berikut:

(8)

Tabel 2.1 Multipart Upload Limits

Sumber: https://docs.aws.amazon.com/AmazonS3/latest/dev/qfacts.html

Item Specification

Maximum object size 5 TB

Maximum number of parts per upload 10,000

Part numbers 1 to 10,000 (inclusive)

Part size 5 MB to 5 GB, last part can

be < 5 MB

Maximum number of parts returned for a list parts

request 1000

Maximum number of multipart uploads returned in

a list multipart uploads request 1000

2.8. Software Backup Sejenis

Dalam skripsi ini akan delakukan perbandingan performa dari software yang akan dibuat dengan kumpulan software berikut yang sejenis:

2.8.1. Google Drive

Google Drive merupakan file hosting service yang dibuat oleh perusahaan Google berbasis cloud storage Google Drive. Google Drive memperbolehkan pengguna untuk berbagi file dengan pengguna lain. Selain file hosting, Google Drive juga memiliki office suite yang memperbolehkan kolaborasi secara real-time dalam melakukan editing spreadsheet, presentasi, dan pembuatan form kuesioner. Tidak hanya office suite, Google Drive juga memperbolehkan developer third-party untuk membuat aplikasi yang akan memanfaatkan file dalam cloud storage pengguna. Dalam hal sinkronisasi file, Google Drive mempunyai aplikasi desktop pada platform Windows dan Mac OS yang sekarang dikenal dengan nama Drive Backup and Sync. Selain sinkronisasi dari hard drive

(9)

local menuju Google Drive, juga tersedia sinkronisasi dari Google Drive menuju hard drive lokal. Akan tetapi untuk platform Android, Google Drive hanya menyediakan sinkronisasi untuk file foto dan gambar saja, menggunakan aplikasi Photos yang merupakan bawaan platform Android.

2.8.2. Dropbox

Dropbox adalah file hosting service yang dikelola oleh perusahaan asal Amerika Serikat Dropbox Inc. Dropbox tersedia untuk platform Windows, Android, iOS. Dropbox menyediakan cloud storage untuk penyimpanan file yang memiliki fitur upload, download, sharing, serta sinkronisasi file dalam 1 paket. Dropbox menyediakan office suite dengan kemampuan kolaborasi secara realtime dengan nama Dropbox Paper. Sama seperti Google Drive, aplikasi Android Dropbox tidak mendukung sinkronisasi file selain jenis gambar dan foto.

2.8.3. OneDrive

OneDrive merupakan cloud storage yang dikelola oleh Microsoft yang juga menyediakan layanan untuk menyimpan file dengan fitur seperti upload, download, dan sinkronisasi file. OneDrive tersedia untuk platform Windows, Android dan juga iOS. OneDrive menyediakan office suite dengan Office 365, yang memiliki fitur layaknya Microsoft Office yang berjalan secara online, sehingga progress pembuatan dokumen automatis tersimpan sebagai file dalam akun OneDrive. Fitur sinkronisasi OneDrive hanya mendukung foto dan gambar. Perbandingan fitur antara Google Drive, Drobox, dan OneDrive sebagai berikut:

(10)

Tabel 2.1 Perbandingan Fitur Google Drive, Dropbox, dan OneDrive

Kategori Google Drive Dropbox OneDrive

Storage yang disediakan 15 GB, up to 30 TB menggunakan akun premium 2 GB free, up to 1 TB pada akun personal dan unlimited for business 5 GB free, up to 5000 GB/5 TB

File sharing Ada Ada Ada

Office suite Google Docs, Sheets, Forms, Slides Dropbo x Paper Office 365 (Tidak real-time)

Fitur sinkronisasi file

Mobile: Khusus foto, perlu aplikasi third-party

Desktop: Drive Backup and Sync Mobile : Khusus foto, perlu aplikasi third-party Deskto p: Dropbox Desktop Mobile: Khusus foto, perlu aplikasi third-party untuk file format lainnya

Desktop: Microsoft OneDrive

Platform

Windows, Mac OS, Android, iOS, Web Windo ws, Mac OS, Linux, Windows Phone, Android, iOS, Web Windows, Mac OS, Windows Phone, iOS, Android, Web Versioning Mobile: Tidak ada Desktop: Ada Mobile : Tidak ada Deskto p: Ada Mobile: Tidak ada Desktop: Ada

(11)

2.9. Perbandingan Software Backup Yang Sejenis 2.9.1. Google Drive

Google Drive tidak memanfaatkan block-level copying sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan Dropbox dan OneDrive, namun secara keseluruhan transfer file lebih cepat dibandingkan dengan Dropbox dan OneDrive.

2.9.2. Dropbox

Dropbox memanfaatkan block-level copying untuk melakukan sinkronisasi. Metode ini mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam proses perpindahan data karena hanya data yang mengalami perubahan saya yang perlu ditransfer.

2.9.3. OneDrive

OneDrive memanfaatkan block-level copying untuk melakukan sinkronisasi khusus pada file-file dengan format yang memanfaatkan aplikasi Microsoft saja, seperti .doc, .ppt, dan .xls. Untuk file jenis lain OneDrive akan meng-copy keseluruhan file ketika melakukan sinkronisasi.

Tabel 2.2 Perbandingan Fitur Sync Kategori Google Drive Dropbox OneDrive

Block-level copying /

differential sync Tidak Ada Ada

Ada khusus untuk file dengan format milik Microsoft seperti .doc, .ppt, .xls

(12)

2.10. Tinjauan Studi

Dalam paper yang dibuat oleh mengenai Segmented File Transfer (Lalit Aditya et al. , 2016), diusulkan metode untuk mentransfer suatu file dalam ukuran yang besar dengan memanfaatkan kumpulan server melakukan proses download/upload secara bersamaan. Tiap server mendapat bagian yang berbeda dari file. Setiap bagian yang telah di-download lalu akan disatukan kembali menjadi file aslinya. Ada kesamaan skripsi ini dengan paper tersebut yaitu pembagian file menjadi banyak bagian, yang lalu disatukan kembali ketika semua bagian selesai ter-download/upload. Namun dalam Segmented File Transfer, terdapat kumpulan server yang diberi tugas masing-masing untuk men-download file tersebut dan dalam hasil yang ingin dicapai adalah peningkatan performa kecepatan, sedangkan dalam proses Chunking hanya satu computer saja yang membagi file menjadi beberapa bagian dan melakukan download satu persatu, serta hasil yang ingin dicapai adalah fault tolerance terhadap konektivitas yang mudah terputus.

Penelitian mengenai peningkatan traffic jaringan yang dihasilkan oleh aplikasi backup sejenis Dropbox dan Google Drive (Li Z. et al. 2013). Dalam mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan mekanisme UDS (Update-batched delayed synchronization) untuk mengurangi overhead yang disebabkan oleh traffic. UDS berhasil mengatasi masalah dari overhead dalam traffic dengan beberapa detik delay waktu transfer. Penelitian serupa mengenai peningkatan efisiensi penggunaan traffic dalam cloud storage services.

Dalam percobaannya peneliti memanfaatkan 3 metode yaitu network-aware chunker, redundancy eliminator, dan batched syncer yang berhasil mengurangi waktu sinkronisasi sebanyak 52.9% (Cui, Yong & Lai, Zeqi & Wang, Guanxin & Dai, Ningwei & Miao, Congcong., 2015).

Studi mengenai cloud storage dan sinkronisasi, serta kebutuhannya dalam penelitian dan riset pernah dilakukan sebelumnya (Mościcki, 2017). Studi ini berfokus mengenai pentingnya sebuah service untuk dapat berinteraksi dengan service lain yang ada dan juga performa dalam cloud storage.

Gambar

Gambar 2.1 Logo Amazon Web Services
Gambar 2.2 Tampilan S3 console
Gambar 2.3 Logo AWS S3  Sumber:
Tabel 2.1 Multipart Upload Limits
+3

Referensi

Dokumen terkait

Surat pembaca yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah….. (A) Kami sangat beruntung bersekolah yang mempunyai lahan bermain

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh korelasi spasial yang signifikan sebesar yang berarti bahwa jumlah pengidap HIV atau AIDS pada suatu wilayah atau lokasi

Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan konseling yang membahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok yang

Put No 106 / Pdtg / 2012 / MS-Aceh Menimbang, bahwa setelah mempelajai dengan seksama putusan Mahkamah Syar'iyah Banda Acehi Nomor 325/Pdt.G/2012/MS.Bna tanggal 3

Salah satu jenis antrian jaringan yang menarik dikaji adalah Antrian Jaringan Jackson dimana setiap workstasion mempunyai pelayanan tunggal dengan konsumen dapat

SRT akan mencakup enam fungsi kerja sebagai berikut: (i) penyebaran informasi terkait program yang ada, dan terutama pada program jaminan sosial yang baru saja diluncurkan,

Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Perusahaan

Dari hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa penerapan akuntansi zakat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang menggunakan metode cash basic atau basis kas yaitu