• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERJUDIAN DADU (Studi Kasus Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERJUDIAN DADU (Studi Kasus Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERJUDIAN DADU

(Studi Kasus Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln)

Oleh :

AGUNG ISWANTO NPM: 13100066

ABSTRAK

Hasil penelitian ini adalah hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap pelaku dalam perkara putusan nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana perjudian. Pertimbangan hukum oleh hakim dalam menjatuhkan putusan lebih mengutamakan perbaikan diri terhadap para terdakwa, terlihat dalam pemberian hukuman sudah sesuai dengan salah satu tuntutan yang dituntutkan oleh Jaksa Penuntut Umum Pasal 303 bis ayat (1) ke-2 KUHP, yaitu : ayat (1) “Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sepuluh juta rupiah”. Ke-2. “Barang siapa ikut serta main judi di jalan umum atau pinggir jalan umum atau ditempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu”. Pasal ini berbagai pertimbangan hakim untuk memberikan kesempatan terdakwa untuk bisa lebih memperbaiki diri agar kelak pelaku tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum.

Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Tindak Pidana Perjudian Dadu

ABSTRACT

The result of this research is the judge in imposing criminal sanction against the perpetrator in the case of decision number 63 / Pid.B / 2016 / PN.Kln stated the defendant proven legally and convincingly has committed a gambling crime. Legal considerations by the judge in deciding the priority of self-improvement against the defendants, seen in the punishment is in accordance with one of the demands demanded by the Public Prosecutor Article 303 bis verse (1) of the Criminal Code, namely: paragraph (1) " Threatened with a maximum of four years' imprisonment or a fine of at most ten million rupiah ". 2nd. "Anyone who participates in gambling on public streets or public roads or public places, unless there is permission from the competent authorities who have given permission to perform the service". This article various judges' considerations to give the defendant a chance to be more self-correcting so that later the perpetrator does not repeat again the actions that violate the law.

Keywords: Judge's Consideration, Crime of Gambling Dice

(2)

PENDAHULUAN

Perjudian sebagai suatu kejahatan pada hakikatnya adalah bertentangan dengan agama, kesusilaan dan moral Pancasila serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat bangsa dan negara. Ditinjau dari kepentingan nasional, penyelenggaraan perjudian mempunyai ekses yang negatif dan merugikan terhadap moral dan mental masyarakat terutama terhadap generasi muda.

Perbuatan perjudian merupakan perbuatan menggiring orang kepada nafsu (kecenderungan yang sangat hebat dan kuat, sehingga segenap kehidupan fisik dan psikis tergantung olehnya) buruk yang tidak terbatas. Karena itu sekalipun pemerintah telah berkali-kali melarang dengan macam-macam undang-undang, hukuman, namun pada kenyataannya perjudian masih sulit diberantas. Jadi perjudian itu tidak bisa dipunahkan, selama nafsu bermain dan berspekulasi masih bersarang di hati manusia.

Paling marak biasanya saat piala dunia. Baik di kampung, kantor dan cafe, baik tua maupun muda, sibuk bertaruh dengan menjagokan tim favoritnya masing-masing. Bahkan bermain caturpun kadang dijadikan judi. Sehingga benar kata orang “kalau orang berotak judi, segala hal dapat dijadikan sarana berjudi”, dan jika di tinjau dari jenis nya judi sepak bola termasuk ke dalam kategori jenis judi yang merupakan kebiasaan,karena judi sepak bola adalah efek dari rasa penasaran dan coba-cobadan ini kemudian menjadi kebiasaan seiring dengan makin banyaknya tontonan sepak bola di televisi.

Perjudian dalam perspektif hukum adalah salah satu tindak pidana (delik) yang meresahkan masyarakat. Sehubungan dengan itu, dalam Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian dinyatakan bahwa semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan. Ancaman pidana perjudian sebenarnya cukup berat, yaitu dengan hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun atau pidana denda sebanyak-banyaknya Rp. 25.000.000,00 (Dua puluh lima juta rupiah)

Berdasarkan latar belakang di atas, adalah permasalahan yang dibahas penulis dalam penulisan skripsi ini adalah : Bagaimana pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana perjudian dadu Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln ?

(3)

3

METODE PENELITIAN

Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.1 Penelitian normatif ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana perjudian dadu Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln

Penelitian ini yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya.2 Dalam penelitian ini, penulis akan mendiskripsikan mengenai pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana perjudian dadu Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln.

Jenis data dalam penelitian penulis menggunakan data sekunder adalah data-data yang diperoleh peneliti dari penelitian kepustakaan dan dokumentasi, yang merupakan hasil penelitian dan pengolahan orang lain, yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumentasi yang biaanya disediakan di perpustakaan.

Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dipergunakan dalam menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini melalui studi kepustakaan. Data sekunder merupakan data utama yang digunakan dalam penulisan ini.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana perjudian dadu Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln

Pertimbangan hakim merupakan salah satu aspek terpenting dalam menentukan terwujudnya nilai dari suatu putusan hakim yang mengandung keadilan (ex aequo et bono) dan mengandung kepastian hukum, di samping itu juga mengandung manfaat bagi

1Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, 2001, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), Jakarta: Rajawali Pers, hlm. 13-14.

2Ibid, hal. 10

(4)

para pihak yang bersangkutan sehingga pertimbangan hakim ini harus disikapi dengan teliti, baik, dan cermat.

Hakim dalam pemeriksaan suatu perkara juga memerlukan adanya pembuktian, dimana hasil dari pembuktian itu akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memutus perkara. Pembuktian merupakan tahap yang paling penting dalam pemeriksaan di persidangan. Pembuktian bertujuan untuk memperoleh kepastian bahwa suatu peristiwa/fakta yang diajukan itu benar-benar terjadi, guna mendapatkan putusan hakim yang benar dan adil. Hakim tidak dapat menjatuhkan suatu putusan sebelum nyata baginya bahwa peristiwa/fakta tersebut benar-benar terjadi, yakni dibuktikan kebenarannya.

Selanjutnya dasar hakim dalam menjatuhkan putusan pengadilan perlu didasarkan kepada teori dan hasil penelitian yang saling berkaitan sehingga didapatkan hasil penelitian yang maksimal dan seimbang dalam tataran teori dan praktek. Salah satu usaha untuk mencapai kepastian hukum kehakiman, di mana hakim merupakan aparat penegak hukum melalui putusannya dapat menjadi tolak ukur tercapainya suatu kepastian hukum.

Dalam tuntutannya, Jaksa Penuntut Umum menyatakan terdakwa I ALEX WASKITO bin RATMO MIHARJO, terdakwa II R.ANDI WAHYU LAKSONO bin ANTUNIUS SUMARWOTO , terdakwa III NENDIYO SUJANTO bin SUDINO HADI MULYONO, terdakwa IV SARWONO bin BARNO PAWIRO , terdakwa V SUGIYARTO bin HARJO SUGITO, terdakwa VI ALEKSANDER SUGIYARNO bin DARSO MENAH dan terdakwa VII ANDREAS SURONO bin CIPTO SUDARSO terbukti secara dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ikut serta main judi di tempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu” sebagaimana diatur dalam Pasal 303 bis ayat (1) Ke-2 KUHP sebagaimana dalam dakwaan Alternatif Kesatu Penuntut Umum;

a. Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa dengan pidana penjara masing-masing selama 7 (Tujuh) Bulan dikurangi selama para terdakwa menjalani penahanan sementara dengan perintah supaya para terdakwa tetap ditahan;

(5)

5

b. Menyatakan barang bukti berupa:

1) 1 (satu) lembar karpet warna hitam yang terdapat gambar merah, hijau, palang, celiwik, lorek dan selewah;

2) 1 (satu) buah tempurung kelapa warna hitam; 3) 1 (satu) buah bantalan dadu berbentuk lingkaran;

4) 3 (tiga) buah dadu bergambar merah, hijau, palang, celiwik, lorek dan selewah,

Dirampas untuk dimusnahkan;

5) Uang tunai sebesar Rp. 110.000,- yang terdiri dari 4 lembar uang kertas pecahan Rp. 10.000,-, 5 lembar uang kertas pecahan Rp. 5.000,-, 20 lembar uang kertas pecahan Rp. 2.000,- dan 5 lembar uang kertas pecahan Rp. 1.000,-,

Dirampas untuk Negara;

6) Menetapkan supaya para terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar permohonan secara lesan Para Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mohon keringanan hukuman dengan alasan bahwa Para Terdakwa merasa menyesal atas perbuatannya serta tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Berdasarkan hasil penelitian putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln, penulis menganalisis bahwa pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana perjudian dadu dengan para terdakwa, yaitu : Terdakwa I. ALEX WASKITO Bin RATMO MIHARJO, Terdakwa II. R. ANDI WAHYU LAKSONO Bin ANTUNIUS SUMARWOTO, Terdakwa III. NENDIYO SUJANTO Bin SUDINO HADI\ MULYONO, Terdakwa IV. SARWONO Bin BARNO

(6)

PAWIRO, Terdakwa V. SUGIYARTO Bin HARJO SUGITO, Terdakwa VI. ALEKSANDER SUGIARNO Bin DARSO MENAH, Terdakwa VII. ANDREAS SURONO Bin CIPTO SUDARSO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “TURUT SERTA MAIN JUDI YANG DIADAKAN DI TEMPAT YANG DAPAT DIMASUKI KHALAYAK UMUM, SEDANGKAN UNTUK ITU TIDAK ADA IJIN DARI PENGUASA YANG BERWENANG.

Adapun pertimbangan hakim dalam proses persidangan untuk menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana perjudian dadu Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln, tentang tindak pidana turut serta main judi di jalan umum atau di pinggir jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian.

Ada dua (2) orang saksi dalam perkara turut serta main judi yang diadakan di tempat yang dapat dimasuki khalayak umum, sedangkan untuk itu tidak ada ijin dari penguasa yang berwenang, yaitu : Slamet Riyadi dan Sugiyanto, yang keterangannya dibawah sumpah dibacakan di depan persidangan, dimasukkan sebagai fakta dalam persidangan oleh hakim. Keduanya adalah anggota polisi dari Polsek Gantiwarno yang pada waktu itu sedang mengadakan patroli di Dk. Tangkisan Rt. 05/Rw. 02, Kel. Towangsan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten atau setidak-tidaknya pada tempat tertentu yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Klaten tempat terdakwa ditangkap.

Majelis hakim dalam menyelesaikan suatu perkara pidana harus menggunakan landasan hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada putusan pengadilan nomor : 63/Pid.B/2016/PN.Kln terdakwa didakwa oleh penuntut umum telah melakukan tindak pidana turut serta main judi yang diadakan di tempat yang dapat dimasuki khalayak umum. Dimana dalam perkara ini, terdakwa didakwa dengan dakwaan berbentuk subsidier yakni Pasal 303 bis ayat (1) ke-2 KUHP pada dakwaan primairnya yang berbunyi:

“Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sepuluh juta rupiah.

Ke-2. “Barang siapa ikut serta main judi di jalan umum atau pinggir jalan umum atau ditempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau

(7)

7

ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu”.

Sebagaimana dakwaan yang telah dituntutkan kepada terdakwa, majelis hakim di Pengadilan Negeri Klaten pada Putusan Pengadilan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana perjudian sehingga memenuhi unsur Pasal 303 bis ayat (1) ke-2 KUHP sesuai dakwaan penuntut umum.

Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Klaten dalam menyelesaikan perkara nomor : 63/Pid.B/2016/PN.Kln tentang turut serta main judi yang diadakan di tempat yang dapat dimasuki khalayak umum menjadikan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) pada Pasal 303 bis ayat (1) ke-2 sebagai pijakan hukum, yang berbunyi:

“Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sepuluh juta rupiah.

Ke-2. “Barang siapa ikut serta main judi di jalan umum atau pinggir jalan umum atau ditempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu”.

Sebelum menjatuhkan putusan kepada terdakwa, majelis hakim Pengadilan Negeri Klaten mempunyai pertimbangan-pertimbangan hukum yang tertera dalam putusan. Hal tersebut meliputi hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan terdakwa dalam kasus turut serta main judi yang diadakan di tempat yang dapat dimasuki khalayak umum.

Hal-hal yang memberatkan terdakwa adalah sifat yang dilakukan oleh terdakwa ini meresahkan masyarakat dan juga bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku. Sedangkan hal-hal yang meringankan terdakwa adalah terdakwa mengakui atas perbuatannya, terdakwa menyatakan menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya tersebut, dan terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya.

Dalam kasus tindak pidana turut serta main judi di jalan umum atau di pinggir jalan umum, ini telah memenuhi unsur-unsur sehingga perbuatan tersebut dapat dikatakan sebagai suatu tindak pidana, unsur-unsur tersebut yaitu:

(8)

2. Ikut serta main judi dijalan umum atau di pinggir jalan umum atau di tempat yang dapat di kunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu;

Dari unsur-unsur diatas kemudian hakim menetapkan hukuman kepada para terdakwa yang disesuaikan juga dengan undang-undang yang berlaku serta pertimbangan-pertimbangan yang lainnya, maka hakim memutuskan menghukum para terdakwa dengan pidana penjara masing-masing selama 4 (empat) bulan dan membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah). Dengan ketentuan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana tersebut.

Dengan demikian berdasarkan posisi kasus sebagaimana telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dakwaan penuntut umum, tuntutan penuntut umum, dan pertimbangan Hukum Pengadilan dalam amar putusannya telah memenuhi unsur dan syarat dipidananya seorang Terdakwa, hal ini didasarkan pada pemeriksaan dalam persidangan, dimana keterangan saksi-saksi dan barang bukti yang saling bersesuaian satu sama lain yang diajukan oleh penuntut umum di tambah dengan keterangan Terdakwa yang membenarkan dan mengakui secara jujur perbuatan yang dia lakukan.

Putusan nomor : 63/Pid.B/2016/PN.Kln, menyatakan bahwa para terdakwa, terdakwa I ALEX WASKITO bin RATMO MIHARJO, terdakwa II R. ANDI WAHYU LAKSONO bin ANTUNIUS SUMARWOTO, terdakwa III NENDIYO SUJANTO bin SUDINO HADI MULYONO, terdakwa IV SARWONO bin BARNO PAWIRO , terdakwa V SUGIYARTO bin HARJO SUGITO, terdakwa VI ALEKSANDER SUGIYARNO bin DARSO MENAH dan terdakwa VII ANDREAS SURONO bin CIPTO SUDARSO dan saksi DULHADI; telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta main judi di jalan umum atau di pinggir jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi umum. Maka Terdakwa dijatuhi hukuman pidana penjara selama 4(empat) bulan.

Putusan hakim ini juga penulis kira sudah cukup tepat yakni Pasal 303 bis ayat (1) ke-2 KUHP yang dimana unsur-unsur dari Pasal tersebut telah terpenuhi. Hal ini sudah sesuai dengan salah satu tuntutan yang dituntutkan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagaimana di dakwakan dalam surat dakwaan Penuntut Umum terhitung

(9)

9

sejak tanggal 24 Maret 2016 sampai dengan tanggal 12 April 2016; yaitu Terdakwa telah memenuhi Pasal 303 bis ayat (1) ke-2 KUHP.

Jika melihat dari keputusan hakim yang menjatuhkan Pidana penjara selama 4 (empat) bulan kepada para Terdakwa. Penulis kira keputusan hakim ini sudah cukup tepat dan memberikan efek jera kepada si Pelaku, mengingat hal-hal yang meringankan hakim pada saat penjatuhan putusan selain karena Terdakwa sudah mengakui dan menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, dan mengingat pelaku tersebut bisa dikatakan tulang punggung keluarga dan pencari nafkah sebuah keluarga, diharapkan putusan tersebut dirasakan adil untuk terdakwa dan keluarganya.

Pertimbangan hukum oleh hakim dalam menjatuhkan putusan harus mencerminkan rasa keadilan masyarakat, yakni tidak hanya berdasarkan pertimbangan yuridisnya tetapi terdapat juga pertimbangan psikologis dan sosisologisnya, yang mengarah pada latar belakang terjadinya kejahatan, hakim dituntut untuk mempunyai keyakinan dengan mengaitkan keyakinan itu dengan cara dan alat-alat bukti yang sah serta, menciptakan hukum sendiri yang bersendikan keadilan yang tentunya tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai sumber dari segala hukum.

Pertimbangan hakim adalah hal yang sangat penting dalam menjatuhkan sanksi terhadap para pelaku kejahatan, seorang hakim dituntut untuk arif bijaksana dan pertimbangan yang berasal dari hati nuraninya lalu memutus dengan seadil-adilnya, adil untuk penegak hukum, adil untuk korban, adil untuk para Terdakwa dan adil untuk masyarakat.

Majelis Hakim sebelum menjatuhkan putusan melakukan pertimbangan-pertimbangan baik itu dari aspek yuridis maupun pertimbangan-pertimbangan dari aspek psikologis dan sosiologis. Pertimbangan-pertimbangan yuridis terhadap tindak pidana yang didakwakan merupakan konteks yang paling penting dalam putusan hakim dan merupakan unsur-unsur dari suatu delik apakah perbuatan para terdakwa tersebut telah memenuhi dan sesuai dengan rumusan delik yang di dakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan menarik fakta-fakta dalam persidangan yang timbul dari keterangan saksi, keterangan Terdakwa, alat bukti dan

(10)

barang bukti yang di ajukan dan diperiksa di persidangan. pada dasarnya yang di maksud dengan fakta-fakta yaitu bagaimanakah tindak pidana itu dilakukan, penyebab serta latar belakang mengapa pelaku melakukan perbuatan tersebut. Apakah karena keterbatasan ekonomi, hanya ingin bersenang-senang, atau memang untuk memperoleh sebuah keuntungan (uang).

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana perjudian dadu Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln, penulis dapat menyimpulkan bahwa hakim menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana perjudian. Pertimbangan hukum oleh hakim dalam menjatuhkan putusan lebih mengutamakan perbaikan diri terhadap para terdakwa, terlihat dalam pemberian hukuman sudah sesuai dengan salah satu tuntutan yang dituntutkan oleh Jaksa Penuntut Umum Pasal 303 bis ayat (1) ke-2 KUHP, yaitu : ayat (1) “Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sepuluh juta rupiah”. Ke-2. “Barang siapa ikut serta main judi di jalan umum atau pinggir jalan umum atau ditempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu”. Dalam pasal tersebut karena berbagai pertimbangan hakim untuk memberikan kesempatan terdakwa untuk bisa lebih memperbaiki diri agar kelak pelaku tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum.

Adapun saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan penulisan skripsi ini adalah :

1. Pertimbangan hukum oleh hakim dalam menjatuhkan putusan harus mencerminkan rasa keadilan masyarakat, yakni berdasarkan pertimbangan yuridisnya, psikologis dan sosisologis, yang mengarah pada latar belakang terjadinya kejahatan, hakim dituntut untuk mempunyai keyakinan dengan mengaitkan keyakinan itu dengan cara dan alat-alat bukti yang sah serta, menciptakan hukum sendiri yang bersendikan keadilan yang tentunya tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai sumber dari segala hukum.

2. Pemerintah atau penegak hukum untuk lebih tegas dan memiliki visi yang sama serta bisa bekerjasama untuk memberantas kejahatan perjudian.

(11)

11

3. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih sadar dalam setiap tindakan yang ia lakukan, dan menjauhi kebiasaan-kebiasaan buruk seperti kebiasaan bermain judi.

(12)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Andi Hamzah, 1996, KUHP dan KUHAP , Jakarta: Rineka Cipta

Bambang Waluyo, 2014, Pidana dan Pemidanaan, Jakarta: Sinar Grafika

Dali Mutiara, 1962, Tafsiran Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Djoko Prakoso dan Agus Imunarso, 1987. Hak Asasi Tersangka dan Peranan

Psikologi dalam Konteks KUHAP. Jakarta: Bina Aksara.

Josua Sitompul, 2008, Cyberspace Cybercrimes Cyberlaw: Tinjauan Aspek Hukum

Pidana, Jakarta: PT. Tatanusa.

Kartini Kartono, 2005, Patologi Sosial, jilid I, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Masruchin Ruba’I. 2003. Asas-asas Hukum Pidana, Malang : UM Press

Michael West, 1970, An International Reader‟s Dictionary, Longman Group Limited, London.

Moeljatno, 1987. Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: Bina Aksara.

Mukti Arto, 2004, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, cet V , Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, 2005. Teori - teori dan Kebijakan Hukum Pidana. Alumni, Bandung

Nanda Agung Dewantoro, 1987, Masalah Kebebasan Hakim dalam Menangani

Suatu Perkara Pidana, Jakarta: Aksara Persada, Indonesia

P.A.F. Lamintang, 1984, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Poerwadarminta, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka.

Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, 2001, Penelitian Hukum Normatif (Suatu

Tinjauan Singkat), Jakarta: Rajawali Pers

Sudarto, 1991. Hukum Pidana 1 A - 1B. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

(13)

13

Tri Andrisman, 2009, Hukum Pidana, Asas-Asas dan Dasar Aturan Umum Hukum

Pidana Indonesia, Universitas Lampung

Perundang-Undangan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kekahakiman Putusan Nomor 63/Pid.B/2016/PN.Kln

Referensi

Dokumen terkait

Bagian A merupakan modus latihan dengan komponen F0 adalah layer input yang berfungsi melakukan normalisasi sampel training sehingga diperoleh gelombang pulsa yang sama panjang,

Kartini adalah satu-satunya perempuan pribumi yang ada disana, teman perempuan Kartini hanya anak-anak menir Belanda, jadi tak heran bahwa kartini

Whereas duty ethics would urge such an agent to follow moral principles when she is in doubt as to what to do in a given situation, virtue ethics suggests that agents are guided

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas Patumbak (Mei, 2008), dapat diketahui, bahwa pelaksanaan program strategi promosi kesehatan untuk peningkatan PHBS

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Padahal, dalam konteks sebagai produk pemikiran manusia yang lahir dalam ruang historis, status pemikiran-pemikiran Islam (baik di bidang fiqih, kalam, tasawuf) adalah

Siti Rahayu Hassan, Mohammad Syuhaimi Ab-Rahman, Aswir Premadi and Kasmiran Jumari. The Development of Heart Rate Variability Analysis Software for Detection of Individual

Saran, para guru dapat menggunakan software CNC Bubut KELLER Q plus sebagai media pembelajaran program diklat mesin bubut CNC karena siswa lebih mudah dalam memahami materi