• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SWADHARMA SUKABUMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SWADHARMA SUKABUMI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Diterima 16 Januari 2014; Revisi 2 Februari 2014; Disetujui 15 Maret 2014

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

PADA KOPERASI SWADHARMA SUKABUMI

Epipon Angraeni1, Lis Saumi Ramdhani2, Eva Marsusanti3

1 BSI Sukabumi e-mail: epiponangraeni@gmail.com 2 BSI Sukabumi e-mail: lis.lud@bsi.ac.id 3 BSI Sukabumi e-mail: eva.emr@bsi.ac.id Abstrak

Koperasi adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan tertentu, perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.Sistem informasisimpan pinjam pada koperasi Swadharma yang anggotanya terbatas pada pegawai Bank BNI Sukabumi, dimana dalam pengolahan datanya masih dilakukan secara konvensional sehingga dalam proses pencarian data ataupun pembuatan laporan membutuhkan waktu yang sangat lama .Oleh Karena itu,diperlukan sistem informasi yang terkomputerisasi pada koperasi ini.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem berjalan pada perusahaan, mengetahui permasalahan yang ada di sistem informasi simpan pinjaman yang saat ini berjalan pada Koperasi Swadharma Sukabumi,serta membuat perancangan sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Swadharma Sukabumi berdasarkan hasil analisis permasalahan yang terdapat di sistem informasi simpan pinjam, sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat.Dengan menggunakan metode ini, proses pencarian data dan pembuatan laporan menjadi lebih mudah, karena semua data tersimpan serta tersusun dengan rapi di dalam database. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi,wawancara dan studi pustaka.

Keywords: Perancangan Sistem, Sistem Informasi,Simpan Pinjam. 1. Pendahuluan

Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas

asas kekeluargaan (Nurhanafi, 2014).

Sistem informasi merupakan hal yang

sangat penting bagi informasi atau

perusahaan. Sistem informasi yang baik akan diberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar memperoleh

keunggulan kompetitif. Dimana peran

strategis sistem informasi ini melibatkan

pengguna teknologi informasi untuk

mengembangkan berbagai produk,

layanan, dan kemampuan yang

memberikan perusahaan keunggulan

besar.

Koperasi Swadharma Sukabumi

merupakan koperasi yang didirikan oleh Bank BNI yang anggotanya terbatas pada pegawai Bank BNI Sukabumi, pegawai PT. Pesona Prima Sukabumi aktif, dan Pegawai

Koperasi Swadharma Sukabumi. Kegiatan

usaha yang dilakukan Koperasi

Swadharma Sukabumi diantaranya simpan

pinjam, penjualan barang konsumsi,

penjualan alat tulis kantor, persediaan komputer, serta penyewaan aset berupa

mobil dinas. Pendapatan Koperasi

Swadharma Sukabumi yang paling besar berasal dari kegiatan simpan pinjam, namun masih terdapat masalah dalam pengolahan data simpan pinjaman.Dari pengamatan dan informasi yang diperoleh pada Koperasi Swadharma Sukabumi Simpan Pinjam, pengolahan datanya masih dilakukansecara manual.Semua data dan laporan masih berupa arsip-arsip yang jumlahnya sangat banyak,sehingga sering

menyebabkan terjadinya keterlambatan

ataupun kesalahan dalam penyampaian

informasi kepada pihak manajemen

maupun pelayanan terhadap anggota. Oleh karena itu, pada koperasi ini perlu

(2)

KNiST, 30 Maret 2014

14

informasisecara manual. Semua data dan laporan masih berupa arsip-arsip yang jumlahnya sangat banyak, sehingga sering

menyebabkan terjadinya keterlambatan

ataupun kesalahan dalampenyampaian

informasi kepada pihak manajemen

maupun pelayanan terhadap anggota. Oleh karena itu, pada koperasi ini perlu menggunakan sebuah sistem informasi koperasi simpan pinjam, yang mana sistem

ini nantinya dapat membantu pihak

koperasidalam melaksanakan proses

transaksi yang ada pada koperasi tersebut. Ada beberapa penelitian yang membahas tentang simpan pinjam pada koperasi, yaitu: a) Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Putri Harapan Desa Jatigunung Kecamatan Tulakan yang dilakukan oleh Hayyu Ratna Atikah dan Sukadi Tahun 2013. Hasil Penelitian: Pengelolaan simpan pinjam pada Koperasi Wanita Putri Harapan masih menggunakan sistem konvensional yaitu menggunakan buku dan Microsoft Excel. Cara ini kurang efektif karena transaksi simpan pinjam yang terjadi semakin tinggi sehingga penghitungan juga semakin banyak. Dalam pengolahan akuntansi juga membutuhkan ketelitian karena banyak pengulangan penulisan dan pemborosan waktu pengerjaan. Sehingga koperasi ini perlu manggunakan aplikasi simpan pinjam yang dapat membantu dalam proses pengolahan data simpan pinjam dan akuntansi. Dan menghasilkan sistem informasi simpan pinjam yang dilengkapi pengolahan akuntansi dan Sisa Hasil Usaha (SHU). Dengan

menggunakan sistem informasi,

pengolahan data dan pembuatan laporan menjadi lebih mudah, cepat dengan data akurat. b) Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngadirojo oleh Anis Nurhanafi di Tahun 2014. Hasil Penelitian: Bahwa Koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngajiro dalam

mengelola usaha tersebut masih

menggunakan cara konvensional, hal ini dirasakan sangat tidak efektif karena untuk penyusunan laporan maupun perhitungan rugi laba memerlukan waktu yang lama dan cara yang rumit. Sehingga dibuatkan Sistem Informasi Simpan Pinjam untuk memudahkan dan membantu kinerja pengurus serta memperbaiki kinerja sistem yang sedang berjalan agar terkomputerisasi dengan baik dan dapat

mempermudah pengolahan data,

mempercepat penyusunan laporan dan data yang dihasilkan akurat.

c) Sistem Simpan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dwija Karya Kecamatan Tulakan yang dilakukan oleh Hayyu Ratna Atikah, Sukardi Tahun 2014. Hasil Penelitian : Bahwa Koperasi di Indonesia pertumbuhannya bersifat Statis

Expantion artinya pertumbuhan kuantitatif

tidak disertai dengan kemajuan secara kualitatif hal ini disebabkan karena koperasi tidak dikelola dengan manajemen yang baik, sehingga diperlukan sebuah Sistem yang terkomputerisasi untuk memperlancar

dalam mengelola transaksi dan

penyusunan laporan pengurus koperasi.

Perancangan Sistem

Perancangan sistem menurut Kristanto

(2008) “adalah suatu fase dimana

diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan

mengunakan sistem yaitu pemilihan

peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.

Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak-pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Puspitasari dan Anggadini, 2011 : 14).

Menurut Ladjamudin ( 2005 : 13) Sistem Informasi adalah “suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk

mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”.

Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berkaitan dengan tujuan menghasilkan informasi tertentu.

Simpanan

Berdasarkan UU Republik Rndonesia tahun 1998 tentang perubahan atas UU nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, simpanan

adalah dana yang dipercaya oleh

masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk

Giro, Deposito, Sertifikat Deposito,

Tabungan dan atau bentuk lainya yang

dipersamakan dengan itu.Berdasarkan

Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan

(3)

KNiST, 30 Maret 2014

15

kegiatan usaha simpan pinjam oleh

koperasi, simpanan adalah dana yang dipercaya oleh anggota, calon anggota, koperasi–koperasi lain dan atau anggota

nya kepada koperasi dalam bentuk

tabungan, dan simpanan koperasi

berjangka.

Sementara simpanan pokok dan simpanan wajib dalam UU Republik Indonesia nomor 22 tahun 1992 tentang perkoperasian termasuk kedalam modal sendiri pada koperasi.

Indonesia nomor 22 tahun 1992 tentang perkoperasian termasuk kedalam modal sendiri pada koperasi.

Pinjaman

Berdasarkan Peraturan pemerintah

Republik Indonesia nomor 9 tahun 1995

tentang pelaksanaan kegiatan usaha

simpan pinjam oleh koperasi, pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam–meminjam antara koperasi dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode modified waterfall, Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah:

a. Studi dan pendalaman pustaka

Pada tahap ini peneliti mempelajari

berbagai referensi yang berkaitan dengan sistem simpan pinjam, sistem informasi, diagram alir data, normalisasi dan HIPO.

b.Analisis kebutuhan sistem

Analisis dilakukan terhadap kebutuhan sistem yang akan dikembangkan, yang berfokus pada pengolahan data simpan pinjam, data pembayaran angsuran dan data anggota yang ada pada system tersebut.

c. Perancangan sistem

Pada tahap perancangan system ini peneliti melakukan perancangan terhadap system informasi simpan pinjam yang meliputi Diagram konteks, perancangan basis data dan perancangan laporan.

3. Pembahasan

Permasalahan yang ada pada Koperasi Swadharma Sukabumi masih banyaknya proses manual misal perhitungan ketentuan pinjaman, pembuatan PK dan SK, dan

terdapat beberapa dokumen berbeda

dalam satu arsip menyulitkan dalam

pencarian data, satu arsip anggota

digunakan oleh petugas simpanan dan pinjaman sehingga tidak bisa digunakan secara bersamaan dalam waktu yang sama, dan no anggota yang ada hanya berupa nomber urut, sehingga tidak bersifat unik, dan tidak adanya bukti transaksi simpanan pada anggota.

Salah satu pemecahan masalahnya harus

membuat sistem baru yang

terkomputerisasi, selanjutnya dapat

dibuatkan aplikasi yang bisa melakukan

otomatisasi terhadap proses-proses

tersebut, melakukan pemisahan arsip

dokumen dan melakukan seleksi terhadap dokumen yang benar-benar diperlukan dan

yang tidak. Harus Membuat aplikasi

sehingga data anggota bisa di sharing oleh

kedua petugas, dan merancang

pengkodean untuk no anggota, agar no anggota bersifat unik, dan dirancang bukti

Prosedur Sistem Usulan

Dalam Prosedur sistem usulan yang

dirancang pada dasarnya proses

kegiatannya hampir sama dengan sistem berjalan karena dalam sistem usulan hanya dilakukan sedikit perubahan khusus nya data-data yang dipakai akan tersimpan secara terkomputerisasi, untuk lebih jelas uraiannya sebagai berikut:

a. Prosedur Pendaftaran Anggota.

Calon anggota mengajukan permohon

keanggotaan dengan mengisi form

permohonan keanggotaan (PK), dan

melampirkan fotocopy NPP atau tanda

kepegawaian serta fotocopy KTP,

selanjutnya form pengajuan tersebut

diajukan pada ketua koperasi melalui petugas koperasi jika memenuhi syarat, petugas koperasi melakukan input data anggota dan menyimpan kedalam file anggota dan selanjut nya petugas koperasi membuatkan kartu anggota.

b. Prosedur Simpanan.

Pada transaksi simpanan, petugas harus mencetak terlebih dahulu tagihan untuk payroll.Petugas koperasi mencetak daftar tagihan simpanan untuk payroll dari file anggota, selanjutnya petugas koperasi menyerahkan daftar tagihan simpanan yang akan di debet melalui payroll ke BNI paling lambat tanggal 22 setiap bulannya. BNI akan melakukan pendebetan sesuai dengan nominal pada tagihan dari rekening anggota setelah rekening anggota di debet, maka BNI memberikan laporan payroll pada petugas koperasi. Dari laporan payroll

(4)

KNiST, 30 Maret 2014

16

tersebut lalu petugas koperasi melakukan

input data simpanan anggota dan

menyimpan dalam file simpanan, petugas koperasi mencetak bukti simpanan untuk anggota dan kemudian petugas mencetak rekap simpanan untuk dilaporkan pada ketua koperasi.

c. Prosedur Pinjaman.

Anggota mengajukan permohonan

pinjaman dengan mengisi formulir

permohonan pinjaman (FPP) yang

dilampirkan fotocopy ktp dan slip gaji

terakhir. Petugas koperasi kemudian

menginput pengajuan pinjaman, lalu sistem diproses akan melakukan perhitungan ketentuan. Jika sesuai ketentuan, pinjaman bisa disimpan dalam file dan diproses jika tidak maka pengajuan ditolak. Selanjutnya petugas koperasi membuat surat perjanjian kredit (PK) dan surat kuasa (SK) yang kemudian ditanda tangan oleh pemohon dan ketua koperasi. Kemudian petugas

koperasi mencairkan dana dengan

melakukan pemindah bukuan ke rekening pemohon melalui BNI. Setelah itu petugas

koperasi mencetak laporan pinjaman

darifile pinjaman kemudian menyerahkan laporan pada ketua koperasi.

d. Prosedur Angsuran.

Petugas koperasi mencetak daftar tagihan untuk payroll berdasarkan data pinjaman pada file pinjaman, selanjutnya petugas koperasi menyerahkan daftar rekening ke BNI untuk di lakukan debet rekening dan BNI akan melakukan pendebetan sesuai dengan nominal pada tagihan dari rekening anggota. Selanjutnya BNI memberikan laporan payroll pada petugas koperasi setelah itu petugas koperasi mencetak bukti angsuran untuk diserahkan pada anggota. e. Prosedur Posting Jurnal.

Petugas koperasi melakukan penjurnalan

simpanan berdasarkan file simpanan,

penjurnalan pinjaman berdasarkan file

pinjaman dan penjurnalan angsuran

berdasarkan file angsuran sesuai dengan data perkiraan dari file perkiraan dan data jurnal dari file jurnal kemudian petugas koperasi akan menginput kedalam file isi jurnal.

e. Prosedur Laporan.

Berdasarkan file simpanan, file pinjaman dan file isi jurnal petugas koperasi akan membuat laporan data simpanan, laporan datan pinjaman dan laporan jurnal simpan pinjam. Kemudian laporan-laporan tersebut diserahkan kepada ketua koperasi sebagai laporan bulanan.

Anggota

Ketua Koprasi

Sistem Simpan Pinjam Koperasi Swadharma

BNI

Syarat Keanggotaan

Syarat Pinjaman Hasil analisa Verifikasi

Laporan angsuran Ketentuan pinjaman

Data untuk payroll Data pemindahbukuan

Hasil Pemindah Bukuan Data hasil payroll

Laporan Pinjaman

Laporan Simpanan Syarat Pinjaman

(5)

KNiST, 30 Maret 2014

17

Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Usulan

Dari diagram konteks sistem usulan diatas, maka dapat dibuatkan normalisasi dan HIPO sebagai berikut: Tabel Anggota No_anggota* NPP Nama Alamat no_ktp Tempatlahir tgl_lahir no_telp No_rek Gaji Kepegawaian Tabel Simpanan No. Simpanan* tgl_simpanan Simpok Simwa Simla jml_simpanan Tabel Jurnal No_jurnal* tgl_jurnal Debit Kredit Tabel Perkiraan No_perkiraaan* Nama_perkiraan Tabel Angsuran No_angsuran* saldo_awal angsuran_pokok angsuran_ke Sisa_angsuran No_anggota** No_Simpanan** No_pinjaman** No_angsuran** No_pinjaman** Tabel Pinjaman no_pinjaman* no_anggota tgl_pinjaman jml_pinjaman jk_waktu jml_angsuran No_anggota**

Tabel Isi Jurnal Debit Kredit No_jurnal** No_perkiraan**

Gambar 3. Normalisasi Bentuk Normal Ke-3

Log in 1.0 Menu Utama 3.0 Laporan 2.0 Transaksi 0.0 4.0 Utility 1.0 Master 0.0 5.0 Keluar 1.1 Data Anggota 1.0 1.2 Data Perkiraan 1.0 2.1 Simpanan 2.0 2.2 Pinjaman 2.0 2.3 Angsuran 2.0 2.4 Jurnal 2.0 3.1 Laporan Simpanan 3.0 3.2 Laporan Pinjaman 3.0 3.3 Laporan Angsuran 3.0 3.4 Laporan Jurnal 3.0 4.1 Ganti Password 4.0 4.1 Backup 4.0 Gambar 4. HIPO

(6)

KNiST, 30 Maret 2014

18

Sarana pendukung program dalam

pembuatan program ini dibagi atas dua perangkat, yaitu:

a. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung berjalannya sistem usulan sebagai berikut:

1) Procsesor : Intel Pentium IV 1.7 Mhz atau setara

2) Memory : 512 MB 3) Hard disk : 80 GB 4) Monitor : 14”

5) Mouse : Standard mouse 6) Keyboard : 82 key 7) Printer : Injek

b. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung berjalannya sistem usulan sebagai berikut:

1) Sistem Operasi : Microsoft Windows XP 2) Software Aplikasi : Visual Basic Versi 6.0 3) Software

4. Simpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hasil yang dicapai berdasarkan

tujuan penelitian yaitu: Berdasarkan

penelitian yang dilakukan, masih terdapat masalah pada SistemInformasi Simpan Pinjam yang berjalan diantaranya sulitnya pencarian data, kontrol pinjaman, dan

keterlambatan laporan. Dengan

perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Simpan Pinjam yang baru, dapat

membantu menyelesaikan masalah

pengolahan data pada Koperasi

Swadharma Sukabumi. Dengan

dilakukannya pengujian, dapat memeriksa dan mengurangi intensitas kesalahan pada Sistem Informasi Simpan Pinjam yang telah

dibangun. Dengan menggunakan sistem ini proses pencarian data dan pembuatan laporan menjadi lebih mudah, karena semua data tersimpan serta tersusun dengan rapi di dalam database.

Referensi

Atikah, H. R., & Sukadi. (2013). Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Putri Harapan

Desa Jatigunung Kecamatan

Tulakan. IJNS – Indonesian Journal

on Networking and Security , 26-33.

Atikah, H. R., & Sukardi. (2014). Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada

Kperasi Pegawai Republik

Indonesia (KPRI) Dwiza Karya Kecamatan Tulakan. Jurnal

Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi , 32-40.

Kristanto. (2008). Pengertian perancangan. Diambildari:

www.wordpress.com/pengertian-perancangan. SantikaDewi 2014 Ladjamudin, Al-Bahra.(2005). Analisis dan

Desain Sistem

Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu. Nurhanafi, A. (2014). Sistem Informasi

Simpan Pinjam Pada Koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngadirojo. IJNS

– Indonesian Journal on Networking and Security , 41-49.

Puspitasari, L., & Anggadini, S. D. (2011).

Sistem Informasi Akuntansi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Tabel Isi Jurnal

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian insentif yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan untuk mencapai kinerja

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia dan berkat-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

[r]

Untuk membuat sistem pengaman Brankas Bank dengan menggunakan SMS dan GPS yang berbasis Android maka langkah yang dikerjakan yaitu membuat blok diagram sistem, rangkaian

paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional , paten , atau karya seni monumental/desain monumental, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.

Fortifikasi dengan tepung kedelai yang dilakukan pada gaplek serta adanya proses fermentasi dapat meningkatkan kadar serta memperkaya jenis asam amino seperti

Perbaikan lebih besar terjadi pada kelompok kombinasi steroid intranasal dan cetirizine oral dibandingkan dengan steroid intranasal, namun tidak ada perbedaan

Pengujian hipotesis minor 2 (H0 2 ) yaitu pengujian kelas eksperimen 2 dengan kelas control, nilai F yang diperoleh dari perhitungan (F-hitung = 6.48) lebih