• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ZAKAT TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA STUDI KASUS BAITUZZAKAH PERTAMINA (BAZMA) LAPORAN KERJA PRAKTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN ZAKAT TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA STUDI KASUS BAITUZZAKAH PERTAMINA (BAZMA) LAPORAN KERJA PRAKTIK"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN ZAKAT TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA

STUDI KASUS BAITUZZAKAH PERTAMINA (BAZMA)

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Oleh :

TITIN LISTIYANI

103216064

PROGRAM STUDI EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat yang telah diberikan, praktikan dapat menyelesaikan kegiatan Kerja Praktik beserta pembuatan Laporan Kerja Praktik. Laporan ini sebagai hasil pertanggungjawaban Praktikan selama melakukan kerja praktik di Baituzzakah Pertamina (BAZMA).

Dalam kesempatan ini, Praktikan ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing selama melaksanakan kerja praktik sampai tersusunnya laporan ini kepada :

1. Nursechafia, S.E., M.Ec selaku dosen pembimbing kerja praktik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama pelaksanaan hingga proses penulisan laporan

2. Pak Sukendar selaku pembimbing saya selama di Baituzzakah Pertamina (BAZMA) 3. Seluruh staf yang bertugas di Baituzzakah Pertamina (BAZMA)

4. Teman-teman kerja praktik di Baituzzakah Pertamina (BAZMA)

Semoga laporan kerja praktik di Baituzzakah Pertamina (BAZMA) ini dapat berguna bagi praktikan dan pembaca pada umumnya. Praktikan sadar bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, Praktikan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Jakarta, 12 Maret 2019

(4)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Kata Pengantar ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Kerja Praktik ... 1

1.3. Tempat Kerja Praktik ... 2

1.4. Waktu Pelaksanaan ... 2

BAB II ... 4

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ... 4

2.1. Sejarah dan Profil ... 4

2.2. Struktur Organisasi ... 5 BAB III ... 7 TINJAUAN TEORITIS ... 7 5.1. Zakat ... 7 5.2. Teori Konsumsi ... 7 BAB IV ... 10

KEGIATAN KERJA PRAKTIK ... 10

3.1. Bidang Kerja & Pelaksanaan Kerja ... 10

BAB V ... 14

HASIL KERJA PRAKTIK ... 14

4.1. Memenuhi Kerja Praktik ... 14

4.2. Sistem Zakat Di Bazma ... 14

4.3. Zakat Sebagai Pengganda Konsumsi ... 15

BAB VI ... 17

KESIMPULAN DAN SARAN ... 17

5.1. Kesimpulan ... 17

5.2. Saran ... 17

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Registrasi kegiatan khitanan mssal ... 19

Gambar 2. Kunjungan ke rumah singgah menteng ... 19

Gambar 3. Kunjungan ke RA AL Muhajirin ... 19

Gambar 4. Kegiatan Bazar Energi Negeri ... 20

Gambar 5. Foto bersama Ketua Pelaksana Harian BAZMA Bpk. Sukendar dan Kadiv. Program Bpk. Nur Komaruddin ... 20

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan ... 21

Lampiran 2. Daftar Hadir Kerja Praktik ... 22

Lampiran 3. Lembar Bimbingan Kerja Praktik Instansi... 23

Lampiran 4. Lembar Bimbingan Kerja Praktik Universitas ... 24

Lampiran 5. Lembar Bimbingan Kerja Praktik Universitas ... 25

(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintah memiliki kebijakan yang mengatur jumlah penerimaan dan pengeluaran negara dalam mempengaruhi perekonomian yang disebut dengan kebijakan fiskal. Penerimaan negara salah satunya diperoleh dari pajak yang merupakan instrumen dalam kebijakan fiskal. Sehingga pajak menjadi peran penting dalam sumber penerimaan negara dan penggerak perekonomian negara. Pajak menjadi kewajiban bagi wajib pajak yang harus disetorkan kepada kas negara sesuai dengan ketentuan, tidak mendapat prestasi kembali dan hasilnya digunakan sebagai pembiayaan umum dalam tujuan ekonomi dan sosial maupun tujuan negara lainnya.

Zakat dalam Islam memiliki kedudukan yang penting sama halnya dengan pajak dalam negara. Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan dan dibagikan ke golongan-golongan tertentu ketika sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Golongan penerima zakat (ashnaf) dibagi menjadi 8 yaitu Fakir, Miskin, Amil, Mu’Allaf, Hamba Sahaya, Gharimin, Fisabilillah, dan Ibnus Sabil. Zakat distribusi harta dari golongan yang mampu kepada 8 golongan penerima zakat tersebut. Menurut

Adanya kesenjangan dalam distribusi harta kekayaan masyarakat menjadi permasalahan ekonomi yang dihadapi (Nasrullah, n.d.). Sehingga diperlukan mekanisme distribusi ekonomi yang adil dalam masyarakat. Jika mekanisme pajak dilakukan oleh negara untuk memberdayakan masyarakatnya, maka zakat juga dapat berperan sebagai pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan konsumsi masyarakat.

Yayasan Baituzzakah Pertamina (BAZMA) merupakan lembaga yang dibentuk oleh pegawai muslim Pertamina untuk mendistribusikan dana zakat dari para pegawai Pertamina. BAZMA mendayagunakan dana zakat, infaq/sedekah, wakaf (ziswaf) serta dana sosial kemanusiaan lainnya yang bersumber dari insan muslim pertamina dan sumber halal lainnya. Pendayagunaan dana zakat BAZMA melalui program Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Dakwah dan Sosial. Untuk itu praktikan tertarik untuk mengkaji peran zakat yang dikelola oleh BAZMA dari sisi ekonomi.

1.2. Tujuan Kerja Praktik

Berdasarkan latar belakang kerja praktik diatas, tujuan dan pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kewajiban kerja praktik sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pertamina 2. Untuk mengetahui sistem zakat dalam BAZMA

(9)

3. Untuk mengetahui peran zakat dalam pengganda konsumsi masyarakat

1.3. Tempat Kerja Praktik

Praktikan melaksanakan kerja praktik pada sebuah kantor lembaga zakat dengan prinsip syariah. Berikuit merupakan informasi tempat pelaksanaan kerja praktik :

Nama Instansi : Yayasan Baituzzakah Pertamina (BAZMA)

Alamat : Jalan Medan Merdeka Timur No. 1A, Jakarta Pusat

Telepon 021 3862515

Jam Kerja : 08:30 – 16:00 WIB

1.4. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan kerja praktik dilakukan kurang lebih 1 (satu) bulan, terhitung sejak tanggal 17 Desember 2018 sampai dengan 11 Januari 2019. Dengan waktu kerja sebanyak lima hari (senin-jumat) jam kerja 08:30 – 16.00 WIB. Namun, terdapat beberapa kali berangkat pagi pada pukul 05:00 WIB dikarenakan melakukan tugas lapangan pada saat acara Khitanan Massal, dan masuk pagi pukul 07:00 WIB pada saat acara Bazar Energi Negeri. Selain itu, praktikan juga lembur sampai pukul 19:00 WIB pada persiapan acara Khitanan Massal dan lembur di hari sabtu untuk persiapan Bazar Energi Negeri.

(10)
(11)

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah dan Profil

Sebelum diberi nama Baituzzakah Pertamina (BAZMA), wadah untuk menampung dana ZIS para pekerja muslim Pertamina disebut BAZIS (Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah) yang berada di bawah Badan Dakwah Islam (BDI) Pertamina.

Bazis dibentuk pada tanggal 10 Februari 1992, bedasarkan Surat Keputusan Pengurus KOPRI No. Skep-002/K-11/Fuper/1992. Terbentuknya BAZIS tidak terlepas dari adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri dengan Menteri Agama No. 29 tahun 1991 dan No. 47 tahun 1991 tentang Pembinaan Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah yang ditandatangani oleh Mendagri Rudini dan Menteri Agama Munawir Sadzali pada tanggal 19 Maret 1991. Dengan lahirnya surat keputusan bersama tersebut, maka hampir seluruh BUMN membentuk badan pengelola zakat di lingkunan perusahaannya.

Selanjutnya pada tahun 1999, SKB tersebut digantikan dengan Undang-Undang No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, dimana badan pengelola zakat yang diakui oleh pemerintah ada dua, yakni BAZ (Badan Amil Zakat) yang dibentuk oleh pemerintah dan LAZ ( Lembaga Amil Zakat) yang dibentuk oleh masyarakat.

Seiring dengan terbitnya Undang-Undang No.38 tahun 1999 tersebut muncul keinginan kuat dari pekerja Muslim Pertamina ntuk mengusung BAZMA menjadi lembaga amil zakat dengan diberi nama Baituzzakah Pertamina, kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan akte pendirian melalui Notaris Titiek Irawati S, SH No. 29 tanggal 22 Agustus 2003.

Akhirnya pada tanggal 24 Mei 2004 LAZ BAZMA mendapatkan kepercayaan dari pemerintah sebagai LAZ Nasional (tingkat pusat) dengan mendapat akreditasi LAZNAS melalui surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang ditandatangani oleh prof. Said Agil Al Munawar dengan Surat Keputusan No. 313 tahun 2004. inilah aspek legal yang berlaku. Menyesuaikan regulasi yang ada Bazma pada tanggal 7 November 2016 berubah badan hukum menjadi badan hukum yayasan melalui akta pendirian No. 5 tahun 2016 dibuat dihadapat Notaris Titiek S. dan dibuat lembaran negara melalui SK Kemenkumham pada tanggal 15 November 2016.

(12)

2.2. Struktur Organisasi

Sebuah Lembaga maupun organisasi membutuhkan struktur organisasi. Struktur organisasi diperlukan untuk memperjelas hubungan antar tiap hubungan antar bagian dalam melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan. Struktur organisasi dapat berperan untuk menjelaskan garis kewenangan dan garis komando dalam menyelesaikan tugas yang dijalankan. Adapun Badan pengurus di Bazma seperti berikut ini :

Dewan Syariah : Prof. KH. Amin Suma

Badan Pelaksana

Ketua Umum : Susilo

Ketua Bidang Himpunan : Yudo Irianto Ketua Bidang Pendayagunaan : Gigih Prakoso Ketua Bidang Pelaporan : Ifki Sukarya Nazhir Wakaf

Ketua Nazhir Wakaf : Budhi Himawan Wakil Ketua Nazhir Wakaf : Etom, Katamsi

Sekretaris : Herry Cahyono

Bendahara : Anjas Jati Kesuma

Bid. Penghimpunan : Dofa Purnomo Bid. Investasi : R. Zulfikar

Terdapat Bidang Pelaksana Harian di BAZMA, berikut bagian-bagian di Pelaksanaan Harian :

Ketua Pelaksana Harian : Sukendar

Kadiv. Program : Nur Komaruddin

Kadiv. Keuangan : Amin Subehan

Staf program : Darajah Raditya

Staf Funding : 1. Irfanudin

(13)
(14)

BAB III

TINJAUAN TEORITIS 5.1. Zakat

Zakat dalam pelaksanaannya dapat diartikan sebagai mekanisme dalam penyaluran harta kekayaan dari kelompok masyarakat mampu kepada masyarakat tidak mampu. Menurut (Wulansari & Setiawan, 2014), zakat bukan hanya mengentaskan kemiskinan tetapi juga dapat bertujuan untuk mengentaskan permasalahan ekonomi lainnya. Pengelolaan dana zakat di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat, dan secara umum memiliki dua fungsi yaitu penyaluran dana dan pemberdayaan.

Pendayagunaaan zakat diatur oleh Undang-Undang No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Pendayagunaan yang dijelaskan dalam Undang-Undang tersebut meliputi : 1. Zakat didayagunakan sebagai usaha produktif untuk penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas hidup umat.

2. pendayagunaan zakat untuk usaha produktif dilakukan apabila kebutuhan dasar dari pemberi zakat telah terpenuhi.

Pendistribusian dana zakat dikenal dengan dua istilah yaitu zakat konsumtif dan zakat produktif. Zakat ini dibedakan berdasarkan bentuk pemberian zakat dan penggunaan zakat. Sasaran zakat yaitu memperbaiki taraf hidup, Pendidikan dan beasiswa, mengatasi pengangguran, dan program pelayanan kesehatan.

5.2. Teori Konsumsi

Konsumsi merupakan pengeluaran rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan dan minuman, pakaian, pendidikan, pengobatan dll (Sadono, 2011). Konsumsi dilakukan oleh siapapun dengan tujuan untuk memperoleh kepuasan yang setinggi-tingginyadalam mencapai tingkat kemakmuran dalam pemenuhan kebutuhan pokok maupun sekunder, barang mewah, kebutuhan jasmani maupun rohani. Faktor pendapatan menurut Keynes menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan konsumsi rumah tangga. Fungsi konsumsi menunjukan hubungan tingkat konsumsi dengan pendapatan disposibel yang dinyatakan melalui persamaan berikut :

C = a + bYd

(15)

C : Konsumsi

a : Konsumsi otonomi

b : Marginal Propensity to Consume (MPC) (0 ≤ b ≤ 1) Yd : Pendapatan disposibel.

Apabila pendapatan disposibel meningkat maka konsumsi akan meningkat atau dengan kata lain setiap penambahan pendapatan maka akan terjadi peningkatan konsumsi. Selain faktor pendapatan, konsumsi rumah tangga juga tidak dipengaruhi oleh pendapatan disebut

Autonomous Consumption. Hal ini diartikan sebagai tingkat konsumsi apabila rumah tangga

tidak memiliki pendapatan. Faktor konsumsi lainnya dipengaruhi oleh faktor kekayaan, ekspektasi, jumlah penduduk, suku bunga dan tingkat harga.

(16)
(17)

BAB IV

KEGIATAN KERJA PRAKTIK

3.1. Bidang Kerja & Pelaksanaan Kerja

BAZMA memiliki lima progam pendayagunaan yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Dakwah dan sosial. Dana yang dikelola BAZMA dalam penghimpunannya dilakukan dengan sistem Payroll dimana gaji pegawai muslim pertamina sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran zakat di BAZMA, namun setiap pegawai tidak dipaksa dalam membayarkan zakatnya. Selama Kerja Praktik, Praktikan mengerjakan tugas sebagai berikut 3.1.1. Penyaluran dana bantuan uang tunai

Penyaluran dana ini termasuk dalam semua progam pendayagunaan yang ada di BAZMA. Praktikan bertugas menghubungi pihak penerima dana melalui telepon bahwa bantuan dana yang diajukan sudah dapat dicairkan dan dapat diambil di kantor BAZMA. jikapun penerima dana tidak dapat mengambil ke kantor, maka dana tersebut dapat dikirim melalui bank oleh praktikan. Setelah itu, Praktikan langsung mengirim dana kepada penerima dana melalui bank dan jika telah dikirim dikonfirmasikan kembali kepada penerima dana.

Dana yang telah disalurkan meliputi : 1. Biaya transportasi Pendidikan 2. Bantuan modal usaha

3. Bantuan biaya pengobatan 4. Bantuan acara dakwah masjid 3.1.2. Pengarsipan dokumen pengajuan

Dokumen pengajuan yang dananya telah dicairkan oleh penerima, akan diarsipkan menjadi satu dalam bindex dan dipisahkan menurut nomor masuknya dokumen. Sedangkan dokumen pengajuan yang tidak lulus seleksi ditahun 2018, diarsipkan pada bagian terpisah dan diurutkan berdasarkan nomor masuknya dokumen.

3.1.3. Penghancuran dokumen pengajuan

Dokumen pengajuan yang tidak lolos seleksi ditahun 2016-2017 dihancurkan. Adapun tujuan dari penghancuran dokumen tersebut adalah untuk menghindari penyalahgunaan data diri yang ada di dalam dokumen.

3.1.4. Penyaluran dana melalui Kegiatan Sosial

(18)

3. RA AL Muhajirin

Namun ketika praktikan melakukan kerja praktik, praktikan ikut serta dalam kegiatan Khitanan Massal dan ikut berkunjung ke Rumah Singgah Menteng serta RA AL Muhajirin. Kegiatan Khitanan Massal dilakukan pada tanggal 19 Desember 2019. sebanyak kurang lebih 200 peserta anak-anak ikut dalam khitanan massal. Praktikan bertugas dibagian daftar ulang sebelum pelaksanaan khitanan massal.

Rumah Singgah Menteng dan RA Al-Muhajirin merupakan salah satu penerima dana zakat dari BAZMA. Rumah singgah yang berada di Menteng merupakan tempat singgah bagi orang yang sedang melakukan perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Mereka yang bukan domisili Jakarta dan tidak memiliki tempat tinggal di Jakarta selama perawatan akan ditampung di rumah singgah tersebut.

Rumah Singgah ini dikelola bersama Yayasan Sedekah Rombongan, BAZMA ikut membantu dalam penyewaan tempat Rumah Singgah yang saat ini terdapat tiga rumah di Menteng. Sedekah Rombongan merupakan yang mengelola Rumah Singgah tersebut dan ikut membantu kegiatan sehari-hari pasien. adapun saat praktikan berkunjung ke Rumah Singgah, Pasien yang ada sekitar 15 orang. namun dikarenakan praktikan berkunjung di pagi hari sehingga praktikan tidak bertemu dengan pasien karena sedang terdapat jadwal perawatan di Rumah Sakit RSCM.

RA Al-Muhajirin juga merupakan penerima dana zakat dari BAZMA sejak tahun 2013. RA Al-Muhajirin merupakan sekolah TK di Rusun Marunda Jakarta Utara, sekolah tersebut gratis bagi anak-anak yang tinggal di Rusun Marunda Blok D. Terdapat tiga kelas dalam RA Al Muhajirin yaitu kelas Safa dan Marwah merupakan TK A, dan kelas Arafah merupakan TK B. Bantuan yang diberikan ke pada RA Al Muhajirin dalam bentuk tunjangan gaji kepada guru RA Al Muhajirin dan penyediaan fasilitas sekolah. Sedangkan untuk gedung yang digunakan oleh TK tersebut gratis, tetapi sebelum RA Al Muhajirin dibantu oleh BAZMA, mereka sempat tidak diperbolehkan di gedung yang berada di lantai dasar Rusun Marunda Blok D dan bahkan sekolah tersebut pernah di segel.

Akan tetapi setelah dibantu oleh BAZMA, sekarang kegiatan sekolah tersebut bisa beroperasi dengan lancar dan semakin banyak diminati oleh orang tua yang akan menyekolahkan anaknya.

3.1.5. Kegiatan Bazar Energi Negeri 3

Bazar Energi Negeri 3 dilakukan oleh CCA Pertamina yang bekerja sama dengan BAZMA. Hasil penjualan barang di Bazar disalurkan oleh BAZMA kepada korban bencana Tsunami Banten & Lampung. Praktikan dalam kegiatan bazar ini bertugas membantu pelaksanaan dan persiapan kegiatan bazar. Praktikan ketika persiapan bazar bertugas menyortir barang yang masih layak untuk dijual dan yang tidak. sedangkan ketika hari pelaksanaan bazar, praktikan bertugas menjaga booth barang bazar.

(19)

Praktikan menuliskan harga barang yang dipilih pembeli dalam kertas pembelian. Maksud dalam penulisan harga adalah untuk memudahkan kasir bazar dalam menghitung jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli.

(20)
(21)

BAB V

HASIL KERJA PRAKTIK

4.1. Memenuhi Kerja Praktik

Kerja praktik merupakan peluang bagi mahasiswa dalam mempersiapkan dunia kerja setelah lulus. Maka dari itu Universitas Pertamina mewajibkan mahasiswanya dalam melakukan kerja praktik. Mahasiswa yang telah memenuhi 80 sks dan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 2,00 dapat melakukan kerja praktik. Pelaksanaan kerja praktik minimal dilakukan selama 150 jam dengan jangka waktu maksimal 3 bulan.

Praktikan telah memenuhi persyaratan dalam melakukan kerja praktik sehingga dapat melakukan kerja praktik pada libur antara semester lima dan enam. Waktu kerja praktik yang dilakukan praktikan sudah memenuhi syarat yaitu sebanyak 150 jam kerja dan dilakukan selama kurang lebih satu bulan dengan beberapa hari dihitung lembur. Sehingga praktikan telah menyelesaikan kerja praktik dalam memenuhi kewajiban kerja praktik.

4.2. Sistem Zakat Di Bazma

Terdapat dua sistem zakat zaitu penghimpunan zakat dan penyaluran zakat. Penghimpunan zakat merupakan penyerahan zakat dari pemberi zakat kepada pengelola zakat, dalam hal ini seperti Bazma. Sedangkat penyaluran zakat merupakan penyerahan zakat yang telah diberikan oleh pemberi zakat kepada pengelola zakat dan disalurkan kepada penerima zakat.

Penghimpunan zakat dalam Bazma dilakukan dengan sistem payroll. Dimana sistem payroll merupakan sistem yang sudah terintegrasi dengan gaji. Sehingga dana zakat sudah secara otomatis terpotong dari gaji pegawai muslim Pertamina, namun dalam hal ini tidak ada unsur paksaan dalam melakukan zakat. Sehingga dalam jam kerja sehari-hari praktikan tidak menemukan proses penghimpunan dana zakat secara langsung di kantor Bazma.

Masyarakat yang berhak dalam menerima zakat terdiri dari 8 golongan yaitu Fakir, Miskin, Amil, Mu’Allaf, Hamba Sahaya, Gharimin, Fisabilillah, dan Ibnus Sabil. Penyaluran zakat dapat dilakukan secara langsung seperti :

1. Biaya pengobatan 2. Insentif guru sekolah 3. Beasiswa

(22)

Sistem penyaluran dana zakat tidak hanya secara langsung tetapi juga tidak langsung melalui kegiatan sosial yang dilakukan Bazma seperti khitanan massal, pengobatan khatarak gratis, penyediaan rumah untuk rumah singgah. Selain itu sistem penyaluran zakat dalam Bazma terdiri dari lima program seperti program pendidikan, kesehatan, dakwah, ekonomi dan sosial. Menurut (Wulansari & Setiawan, 2014) Penyaluran zakat juga dapat dibedakan berdasarkan penggunaanya berupa zakat konsumtif yang digunakan sebagai konsumsi, dan zakat produktif yang digunakan sebagai modal usaha ataupun kegiatan yang produktif lainnya.

4.3. Zakat Sebagai Pengganda Konsumsi

Berdasarkan penggunaan zakat yang dibagi menjadi dua yaitu zakat konsumtif dan zakat produktif. Zakat konsumtif dapat meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya pendapatan maka konsumsinya akan semakin meningkat. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat khususnya bagi penerima zakat dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sedangkan zakat produktif seperti pemberian modal usaha dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat dalam mengembangkan usahanya. Dengan pengembangan usaha maka akan meningkatkan pendapatan dari profit yang didapat. Sehingga zakat produktif dapat meningkatkan konsumsi dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Selain itu melalui program yang dilaksanakan juga dapat meningkatkan konsumsi masyarakat. Program pendidikan melalui beasiswa dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk menempuh pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi akan mengurangi jumlah pengangguran dijangka panjang di Indonesia sehingga sumber daya manusia dapat meningkat. Melalui program ekonomi, penyaluran dana berupa bantuan modal usaha dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha ataupun untuk mengembangkan usahanya. Sehingga dapat membantu masyarakat dalam pengentasan kemiskinan. Program kesehatan menjadi program yang penting juga dalam memperbaiki taraf hidup masyarakat. Bantuan yang diberikan seperti biaya pengobatan dan bantuan penyewaan rumah melalui Rombongan Sedekah bagi yang sedang melakukan pengobatan di RSCM. Program sosial yag dilakukan seperti pemberian insentif kepada guru RA Al Muhajirin sehingga dapat meningkatkan konsumsinya. Namun, dengan keterbatasan waktu pelaksanaan kerja praktik, sehingga praktikan tidak sempat dalam mengumpulkan data.

(23)
(24)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Praktikan telah melakukan kerja praktik sebagai mata kuliah wajib jurusan Ekonomi Universitas Pertamina. Selama melakukan kerja praktik di Bazma Praktinkan mengetahui sistem zakat yang dilakukan terdapat dua yaitu penghimpunan dan penyaluran zakat. Penghimpunan zakat dilakukan oleh pemberi zakat yang telah memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih dahulu. Penghimpunan zakat di Bazma dilakukan dengan sistem payroll. Penyaluran dana dilakukan oleh Bazma kepada masyarakat yang membutuhkan dan termasuk kedalam delapan golongan penerima zakat. Zakat yang disalurkan dapat dilakukan melalui lima program pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah dan sosial. Serta penyaluran zakat dapat digunakan sebagai zakat konsumtif dan zakat produktif. Kegunaan zakat bagi penerima zakat dapat meningkatkan pendapatan sehingga dengan meningkatnya pendapatan dapat meningkatkan tingkat konsumsinya. Sedangkan bagi pemberi zakat sebagai kewajiban dalam membayar zakat ketika semua kebutuhan sudah terpenuhi.

5.2. Saran

Setelah melakukan kerja praktik di Bazma, praktikan memiliki saran yang diharapkan dapat membantu dan membangun hubungan kerja sama yang lebih baik meliputi :

1. Hendaknya fasilitas yang bekum tersedia untuk mendukung lancarnya kegiatan agar dilengkapi

2. Kerjasama terus ditingkatkan dengan baik dan benar

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Nasrullah, M. (n.d.). Zakat Sebagai Multiplier Ekonomi, 1–8.

Sadono, S. (2011). Makro Ekonomi Teori Pengantar (ketiga). Jakarta: Rajawali Pers.

Wulansari, S. D., & Setiawan, A. H. (2014). Analisis Peranan Dana Zakat Produktif Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik (Penerima Zakat) (Studi Kasus Rumah Zakat Kota Semarang), 3(1).

(26)

Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktik

Gambar 1 Registrasi kegiatan khitanan massal

Gambar 2. Kunjungan ke rumah singgah menteng

(27)

Gambar 4. Kegiatan Bazar Energi Negeri

Gambar 5. Foto bersama Ketua Pelaksana Harian BAZMA Bpk. Sukendar dan Kadiv. Program Bpk. Nur Komaruddin

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

Gambar

Gambar 1 Registrasi kegiatan khitanan massal
Gambar 5. Foto bersama Ketua Pelaksana Harian BAZMA Bpk. Sukendar dan Kadiv.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasilobsevasi yang dilakukan peneliti didapatkan petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) saat melakukan tugasnya seperti saat melakukan pekerjaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris dan mengetahui secara lebih mendalam mengenai seberapa jauh mekanisme Good Corporate Governance (GCG)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh unsur-unsur sistem pengendalian intern pemerintah yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan sains dalam berbagai disiplin ilmu pada masa dinasti Umayyah Andalusia menjadi salah satu pemantik kemajuan peradaban

Rubor terjadi pada tahap pertama dari proses inflamasi yang terjadi karena darah terkumpul di daerah jaringan yang cedera akibat dari pelepasan mediator kimia tubuh

pembelajaran yang mampu memverifikasi kemiripan data pelatihan, atau dengan data pelatihan yang sudah ditentukan sebelumnya (supervised-learning).  Penggunaan sensor yang

Henley, et.al (dalam Mardiasmo, 2006) mengidentifikasi beberapa tujuan pemerintah pusat memberikan dana bantuan dalam bentuk grant kepada pemerintah daerah, yaitu: a)

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang nyata antara biaya, discrepancy fee , kemungkinan gagal buyer, hubungan dengan importir dan