PENGARUH SIKAP KE MEDIA SOSIAL
TERHADAP BRAND IMAGE SERTA
DAMPAKNYA PADA MINAT BACA
PEMBACA MEDIA ONLINE DETIKCOM
Regina Kirana Christy
PT. Agranet Multicitra Siberkom, Gedung Aldevco Octagon Lt. 2, 4, Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75. Jakarta 12740. 021 – 794 1177 / fax: 021 – 794 1175. christyiwowor@gmail.com.
ABSTRAK
Pada era globalisasi sekarang ini internet merupakan kebutuhan. Sebagian besar penggunanya memiliki Media Sosial yang membantu berinteraksi satu sama lain. Perkembangan internet membuat banyak media online bermunculan. Salah satunya adalah
www.detik.com (Detikcom) yang merupakan penggerak situs media online pertama di Indonesia. Detikcom terkenal akan keaktualan beritanya. Detikcom menggunakan akun Media Sosialnya untuk menampilkan dan menghubungkan beritanya agar pembacanya tidak harus membuka situs Detikcom untuk mencari tahu berita terbaru maupun berita yang sudah ada. Secara otomatis, pembaca yang mengikuti/berteman dengan Detikcom di Media Sosial dapat mudah menuju link berita yang di update Detikcom. Namun seiring dengan berjalannya waktu, banyak media online lainnya yang bermunculan yang juga menggunakan Media Sosial sebagai alat untuk menampilkan berita. Dari sini terlihat media online mana yang lebih dahulu mengangkat fenomena yang dijadikan berita. Maka, Brand Image Detikcom yang dikenal dengan kecepatan beritanya pun diuji. Pengaruh minat baca para pembacanya juga menjadi dampak dari Media Sosial maupun Brand Image yang sudah ada. Dari Media Sosial, pembaca dapat melihat media online manakah yang terlebih dahulu mengangkat berita. Apabila Brand Image Detikcom yang dikenal dengan kecepatan beritanya itu berpengaruh, maka apakah Minat Baca para pembacanya pun akan menurun.
Penelitian ini menggunakan Path analysis, data diperoleh dari pembaca Detikcom yang mengisi kuesioner via online. Kuesioner tersebut menggunakan skala Likert dan jumlah responden diambil dari penelitian multivariate. Dari hasil yang ada, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ketiga variabel.
PENDAHULUAN
Di zaman modern sekarang ini, pengguna internet bertambah banyak karena internet merupakan salah satu kebutuhan. Itu sebabnya banyak perusahaan maupun perkumpulan yang menggunakan alat pemasaran dengan media sosial. Munculnya media sosial dipengaruhi oleh bertambahnya pengguna internet setiap tahun. Kenaikan jumlah pengguna internet juga disebabkan karena makin baiknya infrastruktur dan semakin murahnya biaya penggunaan internet.
Media sosial saat ini juga tidak hanya digunakan untuk bersosialisasi dengan kerabat atau teman, tetapi juga untuk promosikan barang atau jasa. Media sosial digunakan sebagai salah satu pilihan alat promosi karena berbagai keunggulannya. Selain hemat biaya, penggunaan media sosial juga memungkinkan konsumen untuk berkomunikasi dua arah dengan pemilik barang atau jasa.
Awal munculnya media sosial dimulai dari adanya surat elektronik atau e-mail yang ditemukan tahun 1971, kemudian dilanjutkan dengan munculnya banyak situs jejaring sosial. Media sosial yang sedang banyak digunakan saat ini adalah Twitter. Twitter sendiri adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (followers). Semua pengguna dapat mengirim dan menerima kicauan melalui situs Twitter, aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan singkat (SMS) yang tersedia di negara-negara tertentu.
Para pengguna internet merupakan orang-orang yang mencari kemudahan dalam mencari informasi. Segala macam informasi bisa didapatkan melalui internet, baik hiburan, berita, info film, bahkan kondisi jalanan di kota-kota besar sekalipun. TV dan surat kabar adalah media informasi yang baik. Namun, mereka tidaklah selalu tersedia bagi para pengguna internet. TV ada di rumah, sementara surat kabar hanya tersedia pada pagi dan sore hari. Itu pun terbatas pada berita yang sudah terjadi beberapa jam sebelumnya. Berita dan hiburan di internet dapat diakses oleh siapa saja yang terkoneksi internet, kapan saja dan di mana saja. Beberapa portal berita, seperti Detik.com bahkan menyediakan berbagai macam cara agar para pengguna internet bisa mengakses berita-berita aktual. Berita yang disajikan sifatnya pun lebih real time.
Sebagai perusahaan situs media online yang muncul dilatarbelakangi dengan terjadinya revolusi digital, Detikcom juga menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai salah satu alat untuk mempromosikan berita-berita Detikcom. Revolusi digital ini diyakini akan mengubah perilaku orang dalam banyak hal, termasuk dalam memperoleh informasi.
Lewat media sosial seperti Twitter, pembaca Detikcom dapat melihat berita terkini tanpa harus membuka situsnya. Akun Twitter Detikcom selalu menampilkan judul berita terkini yang disertai link terkait. Sehingga ketika redaksi memuat berita dalam situs Detikcom, secara otomatis judul berita serta link berita tersebut akan langsung tertera dalam akun Twittter Detikcom. Hal ini secara langsung membuat pengguna Twitter yang mem-follow akun Twitter Detikcom menjadi tertarik untuk membaca berita Detikcom. Oleh karena itu, media sosial saat ini cukup berperan sebagai media untuk mempromosikan berita-berita Detikcom kepada pembaca.
Selain menautkan berita terkini dalam dua media sosial tersebut, Detikcom juga menggunakan Twitter dan Facebook untuk mempromosikan kuis, seminar, lowongan pekerjaan, hingga penawaran iklan. Detikcom sebagai perintis media online telah membangun Brand Image sebagai media online yang teraktual dengan beritanya. Berita Detikcom sendiri langsung tersambung dengan akun media sosialnya sehingga dapat langsung dibaca oleh followers detikcom di Twitter.
Namun, dengan tingginya dunia persaingan dalam media online, banyak juga pesaing Detikcom yang terkenal cepat dalam menyampaikan berita dan terkoneksi langsung pada akun media sosialnya. Hal ini membuat pertahanan brand image Detikcom terancam.
Penyajian konten di media sosial seperti Twitter dan Facebook, dapat mempengaruhi loyalitas pembaca. Hal ini membuat minat mereka berpengaruh, mungkin karena adanya penulisan judul yang tidak enak dibaca melalui akun media sosial, atau karena hilangnya image Detikcom yang terkenal dengan keaktualan beritanya. Selain itu, karena banyaknya berita Detikcom yang masuk dalam timeline Twitter Detikcom, terkadang membuat para pembaca Detikcom yang follow Twitter Detikcom menjadi terganggu. Karena timeline Twitter mereka dipenuhi oleh berita Detikcom. Apalagi jika sedang adanya isu yang besar, bisa menambah intensitas berita yang ada.
Berdasarkan penemuan masalah ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH SIKAP KE MEDIA SOSIAL TERHADAP BRAND IMAGE DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BACA PEMBACA MEDIA ONLINE DETIKCOM”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, berikut masalah yang akan diteliti:
1. Seberapa besar pengaruh Sikap ke Media Sosial untuk mempengaruhi kekuatan Brand Image Detikcom?
2. Seberapa besar pengaruh Sikap ke Media Sosial untuk mempengaruhi Minat Baca pembaca Detikcom?
3. Seberapa kuat pengaruh Brand Image dan dampaknya terhadap Minat Baca pembaca Detikcom?
4. Seberapa kuat pengaruh Sikap ke Media Sosial dan Brand Image secara simultan berpengaruh terhadap Minat Baca pembaca Detikcom?
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi di mana bertujuan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan subjek yang diteliti. Penelitian asosiatif merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih di mana bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara dua variabel yang diteliti.
Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel kualitas analisis sikap Media Sosial terhadap Brand Image serta dampaknya pada Minat Pembaca. Data yang diperoleh dibuat skala pengukurannya yang kemudian diolah untuk dianalisis. Penggunaan metode kuesioner dilakukan pada populasi yang besar, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antarvariabel sosiologis maupun psikologis. Unit analisis berupa individu, yaitu para pembaca Detikcom. Time Horizon yang digunakan adalah Cross Sectional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Berikut adalah operasionalisasi variable:
Variable Konsep Variabel Dimensi/Sub
Variabel Indikator Utama Ukuran
Skala Pengukuran Sikap Media Sosial (X) Suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. La Pierre 1. Cognitive 2. Affective 3. Behavioral Bernstein, et. al 1. Penerimaan informasi dari lingkungan melalui panca indera. 2. Penerimaan informasi dari lingkungan melalui kepribadian. 3. Komponen yang menjelaskan mengenai kecenderungan tindakan individu terhadap objek sikap yang berasal dari masa lalu.
Ordinal Skala Likert
Brand Image Anggapan tentang merek yang
1. Corporation Image
Asosiasi yang dipersepsikan
direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Keller (2003) 2. User Image 3. Product Image Alexande Biels (2001) konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk dan jasa. Asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan barang atau jasa. Asosisasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk. Minat Membaca (Z) Keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Rahim (2005) 1. Faktor Fisiologis 2. Faktor Intelektual 3. Faktor Lingkungan 4. Faktor Psikologis Lamb (2005) 1. Kesehatan fisik, neurologis, dan jenis kelamin. 2. Kemampuan memperoleh pengetahuan. 3. Latar belakang dan
pengalaman, serta sosial ekonomi. 4. Emosi.
Ordinal Skala Likert
Teknik pengumpulan data: 1. Kuesioner
Peneliti menyebarkan kuesioner yang bersifat online, jadi bisa disebar dan diakses oleh pembaca Detikcom melalui internet.
2. Studi Literatur
Peneliti mengumpulkan data melalui jurnal, dokumen-dokumen perusahaan, serta data dari internet.
Teknik pengambilan sampel:
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sample dan jenis sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogeny (sejenis) maka sampel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pembaca berita media online Detikcom. Sedangkan untuk menetapkan jumlah sampel menggunakan penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate), ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (5 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis. Jumlah sampel yang diambil minimal adalah 5 kali parameter yang digunakan. Jumlah sampel adalah jumlah
indikator dikali 5 sampai 10. Dalam penelitian ini, terdapat 10 indikator, maka besarnya sampel adalah antara 50-100, yang mewakili jumlah pembaca Detikcom sebanyak 24 juta berdasarkan page view per hari.
Metode Analisis
Teknik mengolah data merupakan tahap terpenting dalam penelitian ini, karena akan menjawab masalah yang ada. Untuk pengolahan data, menggunakan software SPSS ((Statistical Product and Service Solution) versi 20.0. Berikut tahapan metode analisisnya:
1. Uji Profil Responden
Dilakukan untuk memisahkan demografi responden yang ada berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan, dan Tingkat Pendidikan.
2. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Sementara reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. 3. Transformasi Data Ordinal ke Interval
Data yang diperoleh dari hasil kusioner yang diisi oleh pembaca selaku responden dari penelitian ini berupa data ordinal di mana dalam metode Path Analysis dianjurkan utuk menggunakan data Interval, hal ini dilakukan agar diketahui dengan jelas jarak yang sebenarnya dari hasil jawaban responden akan pernyataan-pernyataan yang terdapat di kuesioner.
4. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah dapa penelitian berasal dari populasi yang sebenarnya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametri memiliki asumsi normalitas sebaran.
5. Analisa Deskriptif
Analisis deskriptif adalah transportasi data lengkap yang mudah dipahami/diinterpretasikan. 6. Uji Path Analysis
Model Analisis Path ialah suatu model yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar veriabel dengan tujuan untuk mengetahui kontribusi langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).
Berdasarkan pendapat Ridwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p115), teknik analisis jalur akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2, terhadap Y serta dampaknya kepada Z.
Kerangka Pemikiran
Hipotesis:
Hipotesis 1
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial terhadap Brand Image berita media online Detikcom.
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial terhadap Brand Image berita media online Detikcom.
Hipotesis 2
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap Minat Baca pembaca media online Detikcom.
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap Minat Baca pembaca media online Detikcom.
Hipotesis 3
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan Brand Image serta dampaknya terhadap Minat Baca pembaca media online Detikcom.
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan Brand Image serta dampaknya terhadap Minat Baca pembaca media online Detikcom.
Hipotesis 4
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan Brand Image secara simultan berpengaruh terhadap Minat Baca pembaca media online Detikcom.
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan Brand Image secara simultan berpengaruh terhadap Minat Baca pembaca media online Detikcom.
Sikap ke Media Sosial (X)
Brand Image (Y)
HASIL DAN BAHASAN
Setelah data diolah berdasarkan metode yang digunakan, ditemukan hasil pengaruh Sikap (X) ke Media Sosial, terhadap Brand Image (Y), dan dampaknya pada Minat Baca (Z), sebagai berikut:
Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Sikap ke Media Sosial 4,013 ,54622 100 Brand Image 3.630 .59345 100 Minat Baca 3.575 .58116 100
Model Summary Sikap ke Media Sosial, Brand Image, dan Minat Baca
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .416a .173 .165 1.72373 a. Predictors: (Constant), SIKAP
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .432a .187 .179 2.23537
a. Predictors: (Constant), SIKAP
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .467a .218 .210 2.19177
a. Predictors: (Constant), BRAND_IMAGE
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .536a .287 .272 2.10429
Anova Sikap ke Media Sosial, Brand Image, dan Minat Baca
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 60.964 1 60.964 20.518 .000b Residual 291.181 98 2.971
Total 352.144 99 a. Dependent Variable: BRAND_IMAGE
b. Predictors: (Constant), SIKAP
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 112.639 1 112.639 22.542 .000b Residual 489.694 98 4.997
Total 602.333 99 a. Dependent Variable: MINAT_BACA
b. Predictors: (Constant), SIKAP
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 131.555 1 131.555 27.385 .000b Residual 470.777 98 4.804
Total 602.333 99 a. Dependent Variable: MINAT_BACA
b. Predictors: (Constant), BRAND_IMAGE
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 172.813 2 86.407 19.514 .000b Residual 429.519 97 4.428
Total 602.333 99 a. Dependent Variable: MINAT_BACA
Koefisien Sikap ke Media Sosial, Brand Image, dan Minat Baca Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 5.523 1.116 4.950 .000
SIKAP .425 .094 .416 4.530 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: BRAND_IMAGE
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.980 1.447 4.824 .000 SIKAP .578 .122 .432 4.748 .000 a. Dependent Variable: MINAT_BACA
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.339 1.248 5.883 .000 BRAND_IMAGE .611 .117 .467 5.233 .000 a. Dependent Variable: MINAT_BACA
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.469 1.523 2.935 .004 SIKAP .385 .126 .288 3.052 .003 BRAND_IMA GE .455 .123 .348 3.686 .000
Ringkasan Hasil
Jalur
Standardized
Coefficients Signifikansi Sikap Ke Media Sosial (X)--> Brand Image (Y) 0,425 0,000 Sikap Ke Media Sosial (X)--> Minat Baca (Z) 0,578 0,000
Brand Image (Y)--> Minat Baca (Z) 0,611 0,000
Sikap Ke Media Sosial (X) --> Brand Image (Y) --> Minat Baca (Z)
0,259 (0,425 x
0, 611) -
Kesimpulan:
1. Pengaruh langsung variabel Sikap Ke Media Sosial (X) terhadap Brand Image (Y)
Pengaruh antara variabel Sikap Ke Media Sosial (X) terhadap Brand Image (Y) dihasilkan pengaruh sebesar 0,425 yang nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat kesalahan yang digunakan yaitu 5% (0,05). Jadi, Sikap Ke Media Sosial (X) memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap Brand Image (Y).
2. Pengaruh langsung variabel Sikap Ke Media Sosial (X) terhadap Minat Baca (Z)
Pengaruh antara variabel Sikap Ke Media Sosial (X) terhadap Minat Baca (Z) dihasilkan pengaruh sebesar 0,578 yang nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat kesalahan yang digunakan yaitu 5% (0,05). Jadi, Sikap Ke Media Sosial (X) memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap Minat Baca (Z).
3. Pengaruh langsung variabel Brand Image (Y) terhadap Minat Baca (Z)
Pengaruh antara variabel Brand Image (Y) terhadap Minat Baca (Z) dihasilkan pengaruh sebesar 0,611 yang nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat kesalahan yang digunakan yaitu 5% (0,05). Jadi, Brand Image (Y) memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap Minat Baca (Z).
4. Pengaruh Tidak Langsung variabel Sikap Ke Media Sosial (X) terhadap Minat Baca (Z) melalui melalui Brand Image (Y)
Besarnya pengaruh langsung Sikap Ke Media Sosial (X) terhadap Minat Baca (Z) sebesar 0,425 dan besar pengaruh Brand Image (Y) terhadap Minat Baca (Z) sebesar 0,611 maka besar pengaruh tidak langsung adalah 0,425 x 0,611 = 0,259 yang lebih besar jika dibandingkan pengaruh langsungnya (Pengaruh langsung Sikap Ke Media Sosial (X) terhadap Minat Baca (Z) = 0,578). Jadi, variabel Brand Image (Y) dapat dikatakan tidak terlalu diperlukan sebagai variabel pemediasi/intervening.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan1. Brand Image Detikcom yang dikenal dengan kecepatan beritanya, masih dapat dilihat melalui Media Sosial Detikcom.
2. Kekuatan Media Sosial Detikcom berpengaruh terhadap Minat Baca para pembacanya. Sehingga para pembaca yang memiliki media sosial dimudahkan untuk membaca berita Detikcom.
3. Tingginya Minat Baca para pembacanya dapat mempertahankan Brand Image Detikcom
yang dikenal dengan kecepatan beritanya.
4. Besarnya pengaruh Sikap memang langsung berdampak tinggi pada besarnya Minat Baca
pembaca Detikcom dalam menerima berita yang disajikan.
5. Penyajian judul berita di Detikcom melalui akun media sosial membuat banyak pembaca yang merasa tertarik membaca berita Detikcom.
6. Link berita yang tersedia di akun media sosial Detikcom bermanfaat bagi banyak pembacanya untuk mengetahui berita yang disajikan.
7. Masih banyak pembaca Detikcom yang tidak terlalu tertarik untuk membaca berita selanjutnya setelah membaca berita yang telah dibaca. Tapi sebagian besar masih tertarik untuk membaca lagi.
8. Sebagian besar responden tidak terlalu terganggu dengan fakta berita yang ada di Detikcom, karena banyak yang percaya dengan fakta berita yang diberikan Detikcom.
9. Responden membaca berita Detikcom karena keaktualan beritanya.
10. Pembaca Detikcom tidak merasa kesulitan dalam mengakses berita Detikcom.
11. Penyajian warna layout dan font Detikcom tidak membuat pembaca merasa terganggu untuk membaca berita yang disajikan.
12. Dengan membaca berita yang disajikan Detikcom membuat pengetahuan pembaca bertambah.
13. Banyak responden yang rutin membaca berita-berita di Detikcom, namun masih ada juga yang tidak rutin membaca berita di Detikcom.
14. Konten Detikcom yang beragam meningkatkan minat baca sebagian besar responden.
Saran:
1. Sikap ke Media Sosial media online Detikcom mendapatkan tanggapan positif dari respondennya. Rata-rata responden merasa bahwa link berita di media sosial Detikcom membantu mereka mengakses berita. Oleh sebab itu, Detikcom sebaiknya mempertahankan kekuatan Media Sosial mereka dalam menyajikan link berita.
2. Namun, Detikcom harus mengembangkan kepercayaan pembaca akan beritanya, karena ternyata maish ada pembaca yang masih meragukan berita Detikcom berdasarkan fakta sebenarnya. Apakah itu dengan menyajikan judul yang benar, menyertakan sumber berita atau penulisan yang baik
3. Detikcom sebaiknya mempertahankan cara mereka menyampaikan berita pada pembacanya dan juga menghindari error yang akan terjadi untuk pembacanya membuka berita Detikcom. Karena pembaca tidak mendapatkan kesulitan untuk mengakses berita Detikcom.
4. Banyak responden yang merasa mendapatkan pengetahuan yang bertambah setelah membaca berita Detikcom. Untuk itu, Detikcom sebaiknya mempertahankan jenis dan isi beritanya agar terus bermanfaat bagi pembacanya.
5. Sebaiknya Detikcom dapat membuat pembacanya rutin membaca berita Detikcom. Apakah itu melalui mengadakan acara, bekerjasama dengan acara-acara, organisasi atau lembaga yang dapat menarik masa, dan lain-lain. Detikcom mungkin bisa mengkemas penyajian berita yang lebih menarik atau dengan penulisan berita yang baik dan benar.
6. Sebagian besar responden adalah wanita. Jadi, sebaiknya Detikcom menambah informasi mengenai wanita, apakah itu untuk kanal Wolipop.com atau kanal-kanal yang lain.
REFERENSI
Bennett, Shea. (2011). A Short Story of Social Media (1978-2011).
Firman. (2012). Dahsyatnya Media Sosial. Tempo.
Hair, J. F., Black, B., Babin, B., Anderson, R. E., & Tatham, R. L. (2010). Multivariate Data Analysis: A Global Perspective, New Jersey, USA: Pearson Education Inc.
Melisa. (2011). Analisa pengaruh green product dan green advertising terhadap keterlibatan konsumen dan dampaknya pada keputusan pembelian pada perusahaan lakmie florist, 2011-1-00475-MN.
Riduwan & Kuncoro, E. A. (2010). Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Jakarta: Alfabeta.
RIWAYAT PENULIS
Regina Kirana Christy lahir di Jakarta pada tanggal 14 Mei 1991. Penulis tamat pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara jurusan Manajemen dan penjurusan Pemasaran Internasional pada tahun 2013. Penulis aktif dalam Indonesian Youth Conference pada tahun 2010 sampai 2013.