BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. Latar Latar BelakangBelakang1,2,31,2,3
Luka bakar sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, pada masyarakat Luka bakar sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, pada masyarakat mo
modedern rn sepseperterti i seksekaraarang ng inini, i, kekejadjadiaian n luluka ka babakakar r dadapapat t sasaja ja teterjarjadi di akakibibatat kecelak
kecelakaan di aan di dalam rumah tangga, bencana alam, atau dalam rumah tangga, bencana alam, atau akibaakibat t kecelakkecelakaan kerjaaan kerja pada
pada dunia dunia industri. industri. Mengalami Mengalami luka luka bakar bakar merupakan merupakan salah salah satu satu yang yang palingpaling mer
merusausak k fisifisik k dan dan dapdapat at menmenimbimbulkulkan an lukluka a psipsikolkologiogis s yanyang g menmendaldalam am bagbagii seseorang.
seseorang.
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan yang Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan yang dis
disebaebabkabkan n konkontak tak dendengan gan sumsumber ber panpanas as sepseperti erti apiapi, , air air panpanas, as, bahbahan an kimkimia,ia, li
liststrikrik, , dadan n raradidiasasi. i. LuLuka ka babakakar r memerurupapakan kan sasalah lah satsatu u jenjenis is tratraumuma a yayangng me
mempmpununyyai ai anangkgka a momorbrbididititas as dadan n momortrtalalititas as titingnggi gi yyanang g memememerlrlukukanan penatalaksanaan khusus sejak fase awal sampai fase lanjut.
penatalaksanaan khusus sejak fase awal sampai fase lanjut. an
anyak yak aspaspek ek yanyang g perperlu lu dipdiperherhatikatikan an daldalam am menmenangangani ani paspasien ien luklukaa bakar, karena
bakar, karena pada pada kasus kasus luka luka bakar bakar memerlukan memerlukan biaya biaya yang yang sangat sangat besar, besar, perluperlu perawatan
perawatan yang yang lama, lama, operasi operasi yang yang berulang kali, berulang kali, bahkan meskipun bahkan meskipun sembuh bisasembuh bisa me
meninimbmbululkakan n kekecaccacatatan an yayang ng memenenetaptap, , sesehihingngga ga pepenanangngananan an luluka ka babakakar r sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah, spesialis sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah, spesialis penyakit
penyakit dalam, dalam, ahli ahli gi!i, gi!i, rehabilitasi rehabilitasi medik, medik, psikiatri, psikiatri, dan dan psikolog, psikolog, namunnamun celakanya seringkali menimpa orang-orang yang tidak mampu.
celakanya seringkali menimpa orang-orang yang tidak mampu. "enata
"enatalaksanalaksanaan an luka bakar pada luka bakar pada anak dan anak dan dewasa sebenarnydewasa sebenarnya a memilimemilikiki prinsip
prinsip sama sama namun pada namun pada anak anak akibat akibat luka luka bakar bakar dapat dapat menjadi menjadi lebih slebih serius. erius. #al#al ini disebabkan anak memiliki lapisan kulit yang lebih tipis, lebih mudah untuk ini disebabkan anak memiliki lapisan kulit yang lebih tipis, lebih mudah untuk kehilangan cairan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia.
kehilangan cairan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia.
"rognosis dan penangangan luka bakar terutama tergantung pada dalam "rognosis dan penangangan luka bakar terutama tergantung pada dalam dan
penyembuhan.
penyembuhan. %elain %elain itu itu faktor faktor letak letak daerah daerah yang yang terbakar, terbakar, usia, usia, dan dan keadaankeadaan kesehatan penderita juga turut menentukan kecepatan penyembuhan.
kesehatan penderita juga turut menentukan kecepatan penyembuhan.
&leh karena itu, penting bagi semua orang dan bagi pelayan kesehatan &leh karena itu, penting bagi semua orang dan bagi pelayan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang luka bakar agar penatalaksanaan luka untuk meningkatkan pengetahuan tentang luka bakar agar penatalaksanaan luka bakar yang terpadu dapat diselenggarakan.
bakar yang terpadu dapat diselenggarakan.
B.
B. EpidemiologiEpidemiologi',(,)',(,)
*i +merika %erikat, lebih dari 2 juta orang yang menderita luka bakar *i +merika %erikat, lebih dari 2 juta orang yang menderita luka bakar memerl
memerlukan perhatian medis ukan perhatian medis setiap tahun, dengan setiap tahun, dengan kematikematian an sebanysebanyak ak 1'.1'. ora
orang. ng. %ed%edangangkan kan di di ndndoneonesia sia sejasejak k digdiguliulirkarkan n proprogram gram pempemerinerintah tah tententantangg ko
konnerersi si mmininyyak ak tatananah h ke ke tatabubung ng gagas s elelpipiji ji 3 3 kgkg, , kakasusus s luluka ka babakakar r teteruruss meningkat, *ata M/ 0Masyarakat /onsumen ndonesia ledakan tabung gas meningkat, *ata M/ 0Masyarakat /onsumen ndonesia ledakan tabung gas 3 kg3 kg selama anuari 2 sampai Mei
selama anuari 2 sampai Mei 21 sebanyak 1. kasus kebakaran terjadi di21 sebanyak 1. kasus kebakaran terjadi di akarta 4tara. 1() kebakaran terjadi di akarta 5imur. 163 kebakaran di akarta akarta 4tara. 1() kebakaran terjadi di akarta 5imur. 163 kebakaran di akarta "usat. 2.67 kasus kebakaran di akarta arat. 2.)(' kebakaran di akata %elatan. "usat. 2.67 kasus kebakaran di akarta arat. 2.)(' kebakaran di akata %elatan. 27.11 kebakaran di ekasi. 22.17 kebakaran di *epok. 11.612 kebakaran di 27.11 kebakaran di ekasi. 22.17 kebakaran di *epok. 11.612 kebakaran di ogor dan andung. ''.'( kebakaran di
ogor dan andung. ''.'( kebakaran di awa 5enawa 5engah, 1'.7( kebakaran di gah, 1'.7( kebakaran di awaawa 5im
5imur. 1.(ur. 1.( kebakkebakaran aran di di ali. 1.77 kebakaran di ali. 1.77 kebakaran di %ulawe%ulawesi si %elatan%elatan. . 3.3. kebakaran di %elawesi 4tara. dan 13.)( kebakaran di %umatera. *ari jumlah kebakaran di %elawesi 4tara. dan 13.)( kebakaran di %umatera. *ari jumlah kasus kebakaran tersebut pastinya akan banyak lagi korban luka bakar dengan kasus kebakaran tersebut pastinya akan banyak lagi korban luka bakar dengan mencakup dari berbagai jenis usia dan tingkat keparahan luka bakar.
mencakup dari berbagai jenis usia dan tingkat keparahan luka bakar. *ata angka kematian kasus
*ata angka kematian kasus luka bakar dari 8%"+luka bakar dari 8%"+* 9atot %oebroto akarta* 9atot %oebroto akarta mulai anuari 177 sampai dengan *esember 23 berdasarkan distribusi usia mulai anuari 177 sampai dengan *esember 23 berdasarkan distribusi usia men
mengamgambarbarkan kan bahbahwa wa kaskasus us anaanak k dendengan gan usiusia a : : ( ( tahtahun un menmenempempati ati temptempatat pertama
pertama dalam judalam jumlah mlah kasus luka kasus luka bakar yang bakar yang terjadi terjadi dengan angka dengan angka 2' kasus 2' kasus dandan diikuti kasus pada usia produktif yaitu usia 21-( tahun dengan angka 1' kasus. diikuti kasus pada usia produktif yaitu usia 21-( tahun dengan angka 1' kasus.
Tabel. 1
Tabel. 1 +ngka kematian kasus luka +ngka kematian kasus luka bakar yang dirawat bakar yang dirawat di 8%"+di 8%"+* 9atot* 9atot %oebroto akarta mulai anuari 177 sampai dengan *esember 23 berdasarkan %oebroto akarta mulai anuari 177 sampai dengan *esember 23 berdasarkan
distribusi usia. distribusi usia. Kelompok Kelompok Usia Usia (ta!n" (ta!n"
#!mla kas!s $ang #!mla kas!s $ang dira%at(k!m!lati&" dira%at(k!m!lati&"
Presen
Presentasi l!as l!ka tasi l!as l!ka bakarbakar ' ' ))** + + ))** : : (( 22'' 2233 11 ( (--11'' 77 66 22 1 1''--2211 11 11 2 211--(( 1177 11'' '' ; ; (( )) ))
BAB II
BAB II
TIN#AUAN PU,TAKA
TIN#AUAN PU,TAKA
A.
A.
Anatomi dan -isiologi K!litAnatomi dan -isiologi K!lit/ulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian /ulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada
pada manusia manusia rata-rata rata-rata kurang kurang lebih lebih 2 2 meter meter persegi persegi dengan dengan berat berat 1 1 kg kg jikajika ditimb
ditimbang dengaang dengan lemaknyn lemaknya atau ' kg jika tanpa a atau ' kg jika tanpa lemak atau beratlemak atau beratnya sekitanya sekitar r 1) < dari berat badan seseor
1) < dari berat badan seseorang. ang. /ulit mem/ulit memiliki fungiliki fungsi melindusi melindungi bagianngi bagian tu
tububuh h dadari ri beberbrbagagai ai mamacacam m gagangngguguan an dadan n rarangngsasangngan an luluarar. . =u=ungngsisi perlindungan
perlindungan ini ini terjadi terjadi melalui melalui sejumlah sejumlah mekanisme mekanisme biologis, biologis, sepertiseperti pembentukan
pembentukan lapisan lapisan tanduk tanduk secara secara terus terus menerus menerus 0keratinisasi, 0keratinisasi, pengaturanpengaturan suhu tubuh, produk
suhu tubuh, produksi si sebum dan sebum dan kerinkeringat serta gat serta pembenpembentukan pigmen melanintukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra iolet matahari
untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra iolet matahari 6,6,.. 1.
1. ,t,trr!k!k!r !r K!K!lilitt
%ecara garis besar kulit disusun oleh tiga lapisan utama
Gambar. 1 Struktur kulit 10 a. Lapisan epidermis
Lapisan epidermis terdiri dari
Gambar. 2 lapisan epidermis11
1 %tratum korneum 0lapisan tanduk adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin 0!at
tanduk
2 %tratum lusidum terdapat langsung dibawah lapisan korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan ini tampak lebih jelas pada telapak tangan dan kaki.
diantaranya. utir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin. Lapisan mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini, stratum granulosum tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
' %tratum spinosum 0stratum malphigi terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poliginal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. "rotoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti terletak ditengah-tengah. %el-sel ini semakin ke permukaan semakin gepeng bentuknya. *iantaranya terdapat jembatan antar sel 0intercellular bridge yang terdiri atas sitoplasma dan tonofibril atau keratin. "erlekatan antar jembatan- jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus bi!!o!ero. *i antara sel-sel spinosun terdapat pula sel langerhans. %el-sel stratum granulosum mengandung banyak glikogen.
( %tratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus 0kolumnar yang tersusun ertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar 0palisade. Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. %el-sel basal ini mengadakan mitosis dan berfungsi
reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu >
a %el-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lojong dan besar, dihubungkan satu dengan yang oleh jembattan antar sel.
b %el pembentuk melanin 0melanosit atau clear cell merupakan sel-sel berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen 0melanosomes
b. Lapisan dermis
Lapisan dermis adalah lapisan yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Lapisan dermis kaya akan jaring- jaring pembuluuh darh, saluran limfe dan serat-serat saraf. %ecara garis besar dibagi menjadi dua bagian yakni >
Gambar. 3 lapisan dermis11
1 "ars papilare, yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi serabut ujung saraf dan pembuluh darah
2 "ars retikulare, yaitu bagian dibawah pars papilare yang menonjol ke arah subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin, dan retikulin. *asar 0matriks lapisan ini terdiri atas lapisan cairan jental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, di bagian ini terdapat pula fibroblas. %erabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, membentuk ikatan yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. /olagen muda bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin stabil. 8etikulin mirip kolagen muda. %erabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf dan mudah mengembang serta lebih elastis.
. Lapisan s!bk!tis
Lapisan subkutis merupakan kelanjutan dari dermis, terdiri atas jaringan pengikat longgar berisi sel-sel lemak didalamnya. %el-sel lemak
merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. %el-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut pankulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan.
/. Adne0a K!lit
+dne?a kulit terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku.
a. Kelen2ar k!lit
/elenjar kulit terdapat di lapisan dermis, terdiri atas >
1 /elenjar keringat 0glandula sudorifera
+da dua macam kelenjar keringat yaita kelenjar ekrin yang kecil-kecil dan encer serta kelenjar apokrin yang besar-besar dan lebih kental.
/elenjar ekrin terdapat di seluruh permukaan kulit termasuk telapak tangan dan kaki, dahi dan aksila. %aluran kelenjar ini langsung bermuara ke permukaan kulit. =aktor yang mempengaruhi sekresinya adalah saraf kolinergik, faktor panas, dan stres emosional.
/elenjar apokrin terdapat di aksila, areola mammae, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar. =aktor yang mempengaruhi adalah saraf adrenergik. /eringat yang dihasilkan mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa, biasanya memiliki "# '-),. 2 /elenjar palit 0sebasea
5erletak diseluruh permukaan kulit manusia kecuali di telapak tangan dan kaki. /elenjar palit disebu juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. /elenjar palit biasanya terletak disamping akar rambut.
/elenjar ini menghasilkan sebum yang mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wa? ester, dan kolesterol. %ekresi dipengaruhi oleh hormon androgen, pada anak-anak jumlah kelenjar palit sedikit, pada pubertas menjadi lebih besar dan banyak serta
mulai berfungsi secara aktif.
b. K!k!
/uku merupakan bagian terminal dari stratum korneum yang menebal. agi kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku 0nail root, bagian yang terbuka di atas jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut badan kuku 0nail plate. *an yang paling ujung adalah bagian yang bebas. /uku tumbuh dari akar kuku keluar dengan kecepatan 1 mm perminggu.
%isi kuku yang agak mencekung membentuk alur kuku 0nail grooe. /ulit tipis yang menutupi kuku di bagian proksimal disebut eponikium sedangkan kulit yang ditutupi bagian kuku bebas disebut hiponikium.
Gambar. 4 Struktur Kuku10 . 3amb!t
5erdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit 0akar rambut dan bagian yang berada diluar kulit 0batang rambut. 8ambut tumbuh secara siklik, fase anagen 0pertumbuhan berlangsung selama 2-) tahun dengan kecepatan tumbuh kira-kira .3( mm perhari. =ase telogen 0istirahat berlangsung selama beberapa bulan. *iantara kedua fase tersebut
terdapat fase katagen 0inolusi temporer. "ada satu saat (< rambut dalam fase anagen dan 1(< dalam fase telogen. 8ambut dengan mudah dibentuk dengan mempengaruhi gugusan disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia.
3. -!ngsi K!lit7
=ungsi utama kulit adalah sebagai berikut >
a. -!ngsi proteksi
/ulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis. Misalnya tekanan, gesekan, tarikan$ gangguan kimiawi, misalnya !at-!at kimia terutama yang bersifat iritan, contohnya lisol, karbol, asam, dan alkali kuat lainnya$ gangguan yang bersifat panas misalnya radiasi, sengatan sinar ultra iolet$ gangguan infeksi dari luar terutama kuman, bakteri maupun jamur.
antalan lemak dan tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang yang berperanan sebagai pelindung terhadap ganguan fisis. Melanosit turut berperanan dalam melindungi pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning . "roteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeabel terhadap berbagai !at kimia dan air, disamping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi !at-!at kimia dengan kulit. Lapisan kulit ini mungkin terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum, keasaman kulit menyebabkan "# kulit berkisar pada "# (-).( sehingga merupakan perlindungan kimiawi terhadap infeksi bakteri maupun jamur. "roses
keratinisasi juga berperanan sebagai sawar 0barrier mekanis karena sel-sel mati melepaskan diri secara teratur.
b. -!ngsi absorbsi
/ulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut lemak. "ermeabilitas kulit terhadap &2, @&2, dan uap air memungkinkan kulit ikut berperan pada fungsi respirasi.
/elenjar-kelenjar kulit mengeluarkan !at-!at yang tidak berguna lagi atau sisa-sisa metabolisme dalam tubuh berupa Aa@l, urea, asam urat dan amonia. %ebum yang diproduksi melindungi kulit karena lapisan sebum ini selain meminyaki kulit juga menahan eaporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.
d. -!ngsi persepsi
/ulit mengandung ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. 1 8angsang panas oleh badan ruffini
2 8angsang dingin oleh krause
3 8angsang raba oleh meissner dan merkel ' 5ekanan oleh badan paccini
*idaerah erotik saraf-saraf sensorik ini lebih banyak dijumpai. e. -!ngsi termoreg!lasi
/ulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan kontraksi atau relaksasi pembuluh darah kulit. /ulit kaya akan pembuluh darah, tonus askular dipengaruhi oleh saraf simpatis
0asetilkolin.
&. -!ngsi pembent!kan pigmen
%el pembentuk pigmen 0melanosit, terletak dilapisan basal dan sel ini berasal dari rigi syaraf. "erbandingan jumlah sel basal dan melanosit adalah 1 > 1. umlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen 0melanosomes menentukan warna kulit ras maupun indiidu. g. -!ngsi keratinisasi
Lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama, yaitu keratinosit, sel langerhans, dan melanosit. /eratinosit berasal dari lapisan basal yang bermigrasi ke epidermis. "roses keratinisasi kira-kira selama 1'-21 hari, dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis maupun fisiologik.
. -!ngsi pembent!kan 4itamin D
/ulit dengan bantuan sinar matahari mampu mengubagh 6 dihidroksikolesterol menjadi itamin *, dan merupakan tambahan bagi kebutuhan itamin * sistemik.
Tabel. /struktur kulit dan fungsinya
,tr!kt!r $ang berperan -!ngsi K!lit Bpidermis, dermis, subkutis "roteksi mekanis
/elenjar sebacea dan keringat "roteksi mikroorganisme, ekskresi Melanosit "roteksi radiasi, produksi pigmen "embuluh darah 5ermoregulasi
4jung syaraf "ersepsi
. -lora Normal pada K!lit7
=lora normal pada kulit terdiri dari >
a. -lora residen
1 Micrococcaceae
2 @orynebacterium acnes 3 +erobic diphteroids
' "seudomonas aeruginosa 0dapat menyebabkan sepsis pada luka bakar21 b. -lora transien 1 acillus spp. 2 %treptococcus 3 Aeisseria B. L!ka Bakar
1. De&inisi L!ka Bakar 12
eberapa pengertian luka bakar adalah sebagai berikut >
a. Luka bakar adalah kelainan kulit yang di sebabkan oleh agen termal, kimia, listrik atau radioaktif 0Cong, 2'>)2.
b. Luka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk-bentuk luka lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati 0eskar yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama 0%melt!er, 21>1711.
c. Luka bakar adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu 0La!arus, 177' dalam "otter D "erry, 2)>1(3.
d. Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. enis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan,
dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut 0@hemical urn @auses>2.
erdasarkan definisi di atas luka bakar dalam referat ini diartikan sebagai suatu bentuk proses kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
/. Etiologi L!ka Bakar 13,1'
%ecara garis besar, penyebab terjadinya luka bakar dapat dibagi menjadi> a. Panas
1 Flame: +kibat kontak langsung antara jaringan dengan api terbuka, dan menyebabkan cedera langsung ke jaringan tersebut. +pi dapat membakar pakaian terlebih dahulu baru mengenai tubuh. %erat alami memiliki kecenderungan untuk terbakar, sedangkan serat sintetik cenderung meleleh atau menyala dan menimbulkan cedera tambahan berupa cedera kontak.
2 enda panas > 5erjadi akibat kontak langsung dengan benda panas. Luka bakar yang dihasilkan terbatas pada area tubuh yang mengalami kontak. @ontohnya antara lain adalah luka bakar akibat rokok dan alat-alat seperti solder besi atau peralatan masak. 3 Scalds 0air panas
5erjadi akibat kontak dengan air panas. %emakin kental cairan dan semakin lama waktu kontaknya, semakin besar kerusakan yang akan ditimbulkan. Luka yang disengaja atau akibat kecelakaan dapat dibedakan berdasarkan pola luka bakarnya. "ada kasus kecelakaan, luka umumnya menunjukkan pola percikan, yang satu sama lain dipisahkan oleh kulit sehat. %edangkan pada kasus yang disengaja, luka umumnya melibatkan keseluruhan ekstremitas dalam pola sirkumferensial dengan garis yang menandai permukaan cairan.
5erutama ditemukan di daerah industri atau akibat kecelakaan radiator mobil. 4ap panas menimbulkan cedera luas akibat kapasitas panas yang tinggi dari uap serta dispersi oleh uap bertekanan tinggi. +pabila terjadi inhalasi, uap panas dapat
menyebabkan cedera hingga ke saluran napas distal di paru.
( 9as panas
nhalasi menyebabkan cedera thermal pada saluran nafas bagian atas dan oklusi jalan nafas akibat edema.
b. Aliran listrik
@edera timbul akibat aliran listrik yang lewat menembus jaringan tubuh. 4mumnya luka bakar mencapai kulit bagian dalam. Listrik yang menyebabkan percikan api dan membakar pakaian dapat menyebabkan luka bakar tambahan.
. Baan kimia 0asam atau basa d. 3adiasi
Sunburn sinar matahari, terapi radiasi.
/erusakan jaringan disebabkan oleh api lebih berat dibandingkan dengan air panas$ kerusakan jaringan akibat bahan yang bersifat koloid 0misalnya bubur panas lebih berat dibandingkan air panas. Luka bakar akibat ledakan juga menyebabkan kerusakan organ dalam akibat daya ledak 0eksplosif. "ada luka bakar yang disebabkan oleh bahan kimia terutama asam menyebabkan kerusakan yang hebat akibat reaksi jaringan sehingga terjadi diskonfigurasi jaringan yang menyebabkan gangguan proses penyembuhan3.
3. Patologi L!ka Bakar 1(
Gambar. 5 skematis zona kerusakan jaringan
1 Eona /oagulasi
*aerah yang langsung mengalami kerusakan 0koagulasi protein akibat pengaruh panas. *aerah ini merupakan titik kerusakan maksimal.
2 Eona %tatis
*aerah yang berada langsung di luar !ona koagulasi yang ditandai dengan adanya asokonstriksi dan iskemia. terjadi kerusakan endotel pembuluh darah disertai kerusakan trombosit dan leukosit, sehingga terjadi gangguan perfusi 0no flow phenomena, diikuti perubahan permeabilitas kapiler dan respons inflamasi lokal. "roses ini berlangsung selama 12-2' jam pasca cedera dan mungkin berakhir dengan nekrosis jaringan.
3 Eona #iperemi
Eona hiperemi terletak langsung disekitar !ona stasis ditandai dengan adanya asodilatasi. Fasodilatasi pada !ona ini diakibatkan adanya pelepasan mediator-mediator inflamasi lokal dari sel-sel kutaneus. aringan pada !ona ini umumnya masih iabel dan dapat
mengalami penyembGuhan spontan atau berubah menjadi !ona kedua bahkan pertama.
b. -ase L!ka Bakar
*alam perjalanan penyakit dibedakan 3 fase pada luka bakar, yaitu > 1 =ase awal, fase akut, fase syok
"ada fase ini problem yang berkisar pada gangguan saluran nafas karena adanya cedera inhalasi dan gangguan sirkulasi. "ada fase ini juga terjadi gangguan keseimbangan sirkulasi cairan dan elektrolit,
akibat cedera termis yang bersifat sistemik. 2 =ase setelah syok berakhir, diatasi, fase subakut
=ase ini berlangsung setelah syok berakhir atau dapat di atasi. Luka terbuka akibat kerusakan jaringan 0kulit dan jaringan dibawahnya dapat menimbulkan masalah, yaitu >
a "roses inflamasi
"roses inflamasi yang terjadi pada luka bakar berbeda dengan luka sayat elektif$ proses inflamasi di sini terjadi lebih hebat disertai eksudasi dan kebocoran protein.
"ada saat ini terjadi reaksi inflamasi lokal yang kemudian berkembang menjadi reaksi sistemik dengan dilepaskannya
!at-!at yang berhubungan dengan proses immunologik, yaitu kompleks lipoprotein 0lipid protein complex, burntoxin yang menginduksi respon inflamasi sistemik 0%8% H S!stemic "nflammation #esponse s!ndrome.
b nfeksi yang dapat menimbulkan sepsis
c "roses penguapan cairan tubuh disertai panas I energi 0e$aporati$e heat loss yang menyebabkan perubahan dan gangguan proses metabolisme.
3 =ase lanjut
=ase ini berlangsung setelah terjadi penutupan luka sampai terjadi maturasi. Masalah pada fase ini adalah timbul penyulit dari luka
bakar berupa parut hipertrofik, kontraktur dan deformitas lain yang terjadi karena kerapuhan jaringan atau organ-organ stuktural, misalnya bouttoni%rre deformit!.
. Pato&isiologi L!ka Bakar),1(,21
%el-sel tubuh dapat menahan temperatur sampai '' J@ tanpa kerusakan bermakna. 5emperatur antara '' J@ sampai dengan (1 J@, kecepatan kerusakan jaringan berlipat ganda untuk tiap derajat kenaikan temperatur dan waktu penyinaran yang terbatas yang dapat ditoleransi. *iatas (1 J@ protein terdenaturasi dan kecepatan kerusakan jaringan sangat hebat. 5emperatur di atas 6 J@ menyebabkan kerusakan selular yang sangat cepat dan hanya periode yang sangat singkat yang dapat ditahan. "ada rentang panas yang lebih rendah, tubuh dapat mengeluarkan tenaga panas dengan perubahan sirkulasi$ tetapi pada rentang panas yang lebih tinggi, hal
ini tidak efektif.
Bfek-efek umum yang terjadi pada luka bakar adalah sebagai berikut > 1 +kibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan
kesakitan. "embuluh kapiler yang terkena suhu tinggi rusak sel darah yang di dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia. 2 Meningkatnya permeabilitas menyebabkan udem dan
menimbulkan bula dengan membawa serta elektrolit. #al ini menyebabkan berkurangnya olume cairan intraaskuler. 5ubuh kehilangan cairan antara K < - 1 <, &lood 'olume setiap 1 < luka bakar. /erusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan tambahan karena penguapan yang berlebih 0insensible water loss meningkat.
3 ila luka bakar lebih dari 2 < akan terjadi syok hipoolemik dengan gejala yang khas yaitu > gelisah, pucat dingin berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun dan produksi urine menurun 0kegagalan fungsi ginjal.
' "ada luka bakar daerah wajah dapat terjadi kerusakan mukosa jalan nafas karena gas, asap atau uap panas yang terhisap. 9ejala yang timbul adalah sesak nafas, takipneu, stridor, suara serak dan berdahak berwarna gelap karena jelaga. *apat juga terjadi keracunan gas @& atau gas beracun lain. @& akan mengikat hemoglobin dengan kuat sehingga tak mampu mengikat oksigen lagi. 5anda keracunan yang ringan adalah lemas, bingung, pusing, mual dan muntah. "ada keracunan berat terjadi koma. ila lebih ) < hemoglobin terikat @&, penderita akan meninggal.
( %etelah 12-2' jam, permeabilitas kapiler mulai membaik dengan integritas kembali normal sekitar 3)-' jam. /emudian terjadi mobilisasi dan penyerapan kembali cairan edema ke pembuluh darah. #al ini ditandai dengan meningkatnya diuresis.
) Luka bakar sering tidak steril. /ontaminasi pada kulit mati yang merupakan medium yang baik bagi kuman, akan mempermudah infeksi. nfeksi ini sulit diatasi karena daerah tersebut mengalami trombosis sehingga tidak tercapai oleh pembuluh darah kapiler yang membawa sistem kekebalan tubuh dan antibiotik. /uman penyebeb infeksi dapat berasal dari kulit penderita sendiri,
kontaminasi kuman di saluran pernapasan atas, maupun kontaminasi di lingkungan rumah sakit.
6 "ada awalnya infeksi terjadi karena bakteri gram positif, selanjutnya dapat terjadi inasi bakteri gram negatif, sebagai contoh "seudomonas aeruginosa yang dapat menghasilkan eksotoksin protease dan toksin lain yang berbahaya, terkenal agresif dalam inasinya pada luka bakar. nfeksi pseudomonas dapat dilihat dari warna hijau pada kasa penutup luka bakar.
Luka bakar yang tampak adanya inasi kuman di jaringan sekelilingnya, dimana pada biopsi eksudat yang dibiakkan ditemukan kuman, maka telah terjadi luka bakar septik yang dapat menyebabkan syok septik.
7 ila infeksi dapat di atasi, penderita luka bakar derajat dua dapat sembuh dengan meninggalkan cacat berupa parut. Luka bakar
derajat dua yang dalam mungkin meninggalkan parut hipertrofik yang gatal, nyeri, kaku dan secara estetik tampak jelek.
Luka bakar derajat tiga yang dibiarkan sembuh sendiri akan mengalami kontraktur. ika terjadi di daerah persendian maka fungsi sendi akan menghilang atau menurun.
1 =ase permulaan luka bakar merupakan fase katabolisme sehingga keseimbangan protein menjadi negatif. "rotein tubuh banyak hilang karena eksudasi, metabolisme tinggi dan infeksi. "enguapan yang berlebihan memerlukan kalori tambahan dan di dapat dari pembakaran protein dari otot skelet. &leh karena itu otot penderita akan mengecil dan berat badan menurun.
11 /ehilangan cairan terbesar terjadi dalam )- jam pertama. umlah kehilangan cairan melalui eaporasi luka dapat mencapai )- literIhari atau sekitar 3 mlIm2Ijam. /ehilangan ini dapat
ditentukan dengan rumus >
6ol!me (ml" 7 (/8 9 persentase l!ka TB,A" : l!as sel!r! perm!kaan t!b! dalam meter persegi
8espon sistemik pada luka bakar adalah sebagai berikut > 1 8espon kardioaskuler
@urah jantung akan menurun sebelum perubahan yang signifikan pada olume darah terlihat dengan jelas. /arena berlanjutnya
kehilangan cairan dan berkurangnya olume askuler, maka curah jantung akan terus turun dan terjadi penurunan tekanan darah. /eadaan ini merupakan awitan syok luka bakar. %ebagai respon, sistem saraf simpatik akan melepaskan katekolamin yang meningkatkan resistensi perifer 0asokontriksi dan frekuensi denyut nadi. %elanjutnya asokontriksi pembuluh darah perifer menurunkan curah jantung.
2 8espon 8enalis
9injal berfungsi untuk menyaring darah, dengan menurunnya olume intraaskuler maka aliran ke ginjal dan 9=8 menurun
mengakibatkan keluaran urin menurun dan bisa berakibat gagal ginjal.
3 8espon 9astro ntestinal
+da 2 komplikasi gastrointestinal yang potensial, yaitu ileus paralitik 0tidak adanya peristaltik usus dan ulkus curling dengan gejala yang sama dengan gejala ulkus peptikum. erkurangnya peristaltik usus dan bising usus merupakan manifestasi ileus paralitik yang terjadi akibat syok atau karena berkurangnya kalium pada fase mobilisasi pada luka bakar. *istensi lambung dan nausea dapat mengakibatkan omitus kecuali jika segera dilakukan dekompresi lampung 0dengan pemasangan sonde lambung. "erdarahan lambung yang terjadi sekunder akibat stres fisiologik yang masif dapat ditandai oleh darah dalam feses atau omitus yang berdarah. %emua tanda ini menunjukkan erosi lambung atau duodenum 0ulkus curling. 8espon umum pada luka bakar ; 2 < adalah penurunan aktiitas gastrointestinal. #al ini
disebabkan oleh kombinasi efek respon hipoolemik dan neurologik serta respon endokrin terhadap adanya perlukan luas. "emasangan A95 mencegah terjadinya distensi abdomen, muntah dan aspirasi.
' 8espon munologi
"ertahanan imunologik tubuh sangat berubah akibat luka bakar. %ebagian basis mekanik, kulit sebagai mekanisme pertahanan dari organisme yang masuk. 5erjadinya gangguan integritas kulit akan memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam luka.
( 8espon "ulmoner
"ada luka bakar yang berat, konsumsi &ksigen oleh jaringan akan meningkat dua kali lipat sebagai akibat dari keadaan hipermetabolisme dan respon lokal 0Chite, 1773. @edera pulmoner dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yaitu cedera saluran napas atas terjadi akibat panas langsung, cedera inhalasi di bawah glotis terjadi akibat menghirup produk pembakaran yang tidak sempurna atau gas berbahaya seperti
karbon monoksida, sulfur oksida, nitrogen oksida, senyawa aldehid, sianida, amonia, klorin, fosgen, ben!ena, dan halogen. /omplikasi pulmoner yang dapat terjadi akibat cedera inhalasi mencakup kegagalan akut respirasi dan +8*% 0adult respiratory distress syndrome. 0%melt!er, 21, 1713
. Klasi&ikasi L!ka Bakar2,3
/lasifikasi luka bakar dibagi atas berdasarkan penyebabI etiologi 0seperti dijelaskan diatas dan kedalaman luka bakar.
a. Klasi&ikasi berdasarkan pen$ebab
Luka bakar dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain> 1 Luka bakar karena api
2 Luka bakar karena air panas
3 Luka bakar karena bahan kimia 0yang bersifat asam atau basa kuat ' Luka bakar karena listrik dan petir
( Luka bakar karena radiasi
) @edera akibat suhu sangat rendah 0frost bite b. Klasi&ikasi berdasarkan kedalaman l!ka
Lama kontak jaringan dengan sumber panas menentukan luas dan kedalaman kerusakan jaringan. %emakin lama waktu kontak, maka semakin luas dan dalam kerusakan jaringan yang terjadi.
Gambar. 6 klasifikasi luka bakar berdasarkan kedalaman luka 16
1 Luka bakar derajat satu
*itandai dengan luka bakar superfisial dengan kerusakan pada lapisan epidermis. 5ampak hiperemia dan eritema. "enyebab tersering adalah sengatan sinar matahari. "ada proses penyembuhan terjadi lapisan luar epidermis yang mati akan terkelupas dan terjadi regenerasi lapisan epitel yang sempurna dari epidermis yang utuh dibawahnya. 5idak terdapat bula, nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. *apat sembuh spontan selama (-1 hari.
Gambar. 7 luka bakar derajat satu
2 Luka bakar derajat dua
/erusakan terjadi pada lapisan epidermis dan sebagian dermis dibawahnya, berupa reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi. "ada luka bakar derajat dua ini ditandai dengan nyeri, bercak-bercak berwarna merah muda dan basah serta pembentukan blister atau
lepuh. biasanya disebabkan oleh tersambar petir, tersiram air panas. *alam waktu 3-' hari, permukaan luka bakar mengering sehingga terbentuklah krusta tipis berwarna kuning kecoklatan seperti kertas perkamen. eberapa minggu kemudian, krusta itu akan mengelupas karena timbul regenerasi epitel yang baru tetapi lebih tipis dari organ epitel kulit yang tidak terbakar didalamnya. &leh karena itu biasanya dapat terdapat penyembuhan spontan pada luka bakar
Gambar. 8 bula pada telapak tangan, luka in i digolongkan ke dalam luka bakar
derajat dua, karena epidermis berada diatas luka *ibedakan menjadi 2 0dua>
a *erajat dangkal 0superfisial
• kerusakan mengenai sebagian superfisial dari dermis
• apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjer sebasea masih utuh
• penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 1-1' hari.
b *erajat dalam 0deep
• kerusakan mengenai hampir saluruh bagian dermis
• apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjer sebasea sebagian masih utuh.
• "enyembuhan terjadi lebih lama, tergantung apendises kulit
yang tersisa. iasanya terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.
Gambar. 9luka bakar derajat dua dalam, pada anak !ang tersiram kopi panas, luka berwarna merah muda, lunak pada penekanan, dan tampak basah, sensasi
n!eri sulit ditentukan pada anak (
3 Luka bakar derajat tiga
5erjadi kerusakan pada seluruh ketebalan kulit. Meskipun tidak seluruh tebal kulit rusak, tetapi bila semua organ kulit sekunder rusak dan tidak ada kemampuan lagi untuk melakukan regenerasi kulit secara spontanI reepitelisasi, maka luka bakar itu juga termasuk derajat tiga. "enyebabnya adalah api, listrik, atau !at kimia. Mungkin akan tampak berwarna putih seperti mutiara dan biasnya tidak melepuh, tampak kering dan biasanya relatif
anestetik. *alam beberapa hari, luka bakar semacam itu akan membentuk eschar berwarna hitam, keras, tegang dan tebal.
Gambar. 10 luka bakar derajat tiga, pada anak !ang memegang pengeriting rambut luka kering tidak kemerahan dan berwarna putih
%elama periode pasca luka bakar dini sampai ( hari, akan sulit untuk membedakan luka bakar derajat dua atau tiga, tetapi pada minggu kedua sampai minggu ketiga pasca luka bakar di mana tampak drainase dan eschar yang terpisah dari luka bakar derajat tiga. %etelah eschar diangkat, sisa jaringan dibawahnya 0biasanya lapisan subkutan akan membentuk jaringan granulasi, suatu massa
yang terdiri dari sel-sel fibroblas dan jaringan penyambung yang kaya pembuluh darah kapiler. "ermukaan jaringan granulasi yang berwarna merah tua itu terbentuk setelah 21 hari, dan dalam waktu
1 sampai 2 minggu kemudian sebaiknya dilakukan skin graft .
Gambar. 11 Klasifikasi luka bakar berdasarkan kedalaman luka
Tabel. ; /lasifikasi kedalaman luka bakar 1(
/lasifikasi "enyebab "enampakan luar %ensasi Caktu penyembuhan aringan parut Luka bakar dangkal 0superficial burn %inar 4F, paparan nyala api
/ering dan merah$ memucat dengan penekanan Ayeri 3 N ) hari 5idak terjadi jaringan parut Luka bakar sebagian dangkal 0superficial partial-thickness burn @airan atau uap panas 0tumpahan atau percikan, paparan nyala api 9elembung berisi cairan, berkeringat, merah$ memucat dengan penekanan Ayeri bila terpapar udara dan panas 6-2 hari 4mumnya tidak terjadi jaringan parut$ potensial untuk perubahan pigmen Luka bakar @airan atau 1ptung berisi cairan 5erasa ;21 hari #ipertrofi,
sebagian dalam 0deep partial-thickness burn uap panas 0tumpahan, api, minyak panas
0rapuh$ basah atau kering berminyak, berwarna dari putih
sampai merah$ tidak memucat dengan penekanan dengan penekanan saja berisiko untuk kontraktur 0kekakuan akibat jaringan parut yang berlebih Luka bakar seluruh lapisan 0full thickness burn @airan atau uap panas, api, minyak, bahan kimia, listrik tegangan tinggi
"utih berminyak sampai abu-abu dan kehitaman$ kering dan tidak elastis$ tidak memucat dengan penekanan 5erasa hanya dengan penekanan yang kuat 5idak dapat sembuh 0jika luka bakar mengenai ;2< dari 5%+ 8isiko sangat tinggi untuk terjadi kontraktur
8. Perit!ngan L!as L!ka Bakar 1,2,3
Calaupun hanya perkiraan saja , the rule of nine, tetap merupakan petunjuk yang baik dalam menilai luasnya luka bakar> kepala 6 persen, dan leher 2 persen sehingga totalnya 7 persen. %etiap ekstremitas atas, 7 persen, totalnya 1 persen. adan bagian anterior 1 persen. adan bagian posterior, 13 persen, dan bokong ( persen, sehingga total 1 persen. Bkstremitas bawah masing-masing 1 persen, total 3) persen, dan genitalia 1 persen.
Gambar. 12 )erhitungan luas luka bakar berdasarkan #ule of *ine oleh +allace dewasa dan anakanak
Gambar. 13 )erhitungan luas luka bakar berdasarkan #ule of *ine dewasa dan ba!i1
Gambar. 14 )erhitungan luas luka bakar berdasarkan #ule of *ine bagian depan dan belakang tubuh1-
4ntuk area luka bakar yang tersebar kita dapat memperkirakan persentasenya dengan menggunakan tangan dengan jari-jari pasien, dimana jari-jari dalam keadaan abduksi, dimana sama dengan kurang lebih 1 persen dari total luas permukaan tubuh pasien.
"ada anak-anak terdapat perbedaan dalam luas permukaaan tubuh, yang umumnya mempunyai pertimbangan lebih besar antara luas permukaan kepala dengan luas ekstrimitas bawah dibandingkan pada orang dewasa. +rea kepala luasnya adalah 17 persen pada waktu lahir 01 persen lebih besar daripada orang dewasa. #al ini terjadi akibat pengurangan pada
luas ekstrimitas bawah, yang masing-masing sebesar 13 persen. *engan bertambahnya umur setiap tahun, sampai usia 1 tahun, area kepala
dikurangi 1 persen dan jumlah yang sama ditambah pada setiap ekstrimitas bawah. %etelah usia 1 tahun, digunakan persentase orang dewasa.
8umus rule of nine dari Callace tidak digunakan pada anak dan bayi karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. &leh karena itu, digunakan rumus 1 untuk bayi, dan rumus 1-1(-2 dari Lund dan rowder untuk anak.
Tabel . "enilaian luas area tubuh menurut Lund and rowder
+rea Lahir-1 tahun 1 N ' tahun ( N 7 tahun 1 N 1' tahun 1(
tahun dewasa 2ndO3rdO 5%+
/epala 17 16 13 11 7 6
Leher 2 2 2 2 2 2
adan bagian depan 13 13 13 13 13 13 adan bagian belakang 13 13 13 13 13 13 "antat kanan 2.( 2.( 2.( 2.( 2.( 2.( "antat kiri 2.( 2.( 2.( 2.( 2.( 2.( 9enitalia 0kemaluan 1 1 1 1 1 1 Lengan kanan atas ' ' ' ' ' ' lengan kiri atas ' ' ' ' ' ' Lengan bawah kanan 3 3 3 3 3 3 Lengan bawah kiri 3 3 3 3 3 3 5angan kanan
0telapak tangan depan dan punggung tangan
2.( 2.( 2.( 2.( 2.( 2.(
5angan kiri 0telapak tangan dan punggung tangan 2.( 2.( 2.( 2.( 2.( 2.( "aha kanan (.( ).( .( 7 7.( "aha kiri (.( ).( .( 7 7.( etis kanan ( ( (.( ) ).( 6 etis kiri ( ( (.( ) ).( 6 /aki kanan 0bagian
tumit sampai telapak kaki
3.( 3.( 3.( 3.( 3.( 3.(
/aki kiri 3.( 3.( 3.( 3.( 3.( 3.( 5otal>
Oderajat dua saat ini merupakan luka bakar sebagian baik dangkal maupun dalam$ derajat 3 sebagai luka bakar seluruh lapisan 0 fullthickness
<. Dera2at Keparaan L!ka Bakar 1
erdasarkan berat-ringannya luka bakar 0+merican urn +ssociation> a. Luka akar erat 0 .ajor &urn "njur!
1 *erajat , terbakar ;2(< area permukaan tubuh pada dewasa 2 *erajat , terbakar ;2(< area permukaan tubuh pada anak-anak 3 *erajat , terbakar ;1< area permukaan
' /ebanyakan meliputi tangan, muka, mata, telinga, kaki atau perineum
/ebanyakan pasien meliputi >
• Luka inhalasi • Luka elektrikal
• Luka bakar dengan komplikasi trauma
b. Luka akar %edang
1 *erajat , terbakar 1(-2(< area permukaan tubuh pada dewasa 2 *erajat , terbakar 1-2< are permukaan tubuh pada anak-anak 3 *erajat , terbakar :1< area permukaan tubuh.
c. Luka akar 8ingan
1 *erajat , terbakar :1(< area permukaan tubuh pada dewasa 2 *erajat , terbakar :1< area permukaan tubuh pada anak-anak 3 *erajat , terbakar :2< area permukaan tubuh.
ndikasi rawat inap >
• *erajat 2 lebih dari 1(< pada dewasa, dan lebih dari 1< pada anak • *erajat 2 pada muka, tangan, kaki, perineum
• *erajat 3 lebih dari 2< pada dewasa, dan setiap derajat 3 pada anak • Luka bakar yang disertai trauma isera, tulang, dan jalan napas
=. Penatalaksanaan 1,17, 2, 21, 22,23,2'
%ecara sistematik dapat dilakukan )c > clothing, cooling, cleaning, chemoprophyla?is, coering and comforting 0contoh pengurang nyeri. 4ntuk pertolongan pertama dapat dilakukan langkah clothing dan cooling, baru selanjutnya dilakukan pada fasilitas kesehatan.17
a. Pertolongan pertama 1 @lothing
%ingkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. ahan pakaian yang menempel dan tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk sampai pada fase cleaning.
2 @ooling
a *inginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air dingin yang mengalir selama 2 menit, hindari hipotermia 0penurunan suhu di bawah normal, terutama pada anak dan orang tua. @ara ini efektif sampai dengan 3 jam
setelah kejadian luka bakar
b /ompres dengan air dingin 0air sering diganti agar efektif tetap memberikan rasa dingin sebagai analgesia 0penghilang rasa nyeri untuk luka yang terlokalisasi. "ada luka bakar yang luas jangan berikan kompres air dingin karena dapat menimbulkan
hipotermia.
c angan pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh darah mengkerut 0asokonstriksi sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko hipotermia
d 4ntuk luka bakar karena !at kimia dan luka bakar di daerah mata, siram dengan air mengalir yang banyak selama 1( menit atau lebih. ila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan terlebih dahulu dari kulit baru disiram air yang mengalir.
3 @leaning
pembersihan luka tergantung dari derajat berat luka bakar, kriteria minor cukup dilakukan dengan !at anastesi lokal, sedangkan untuk kriteria moderate sampai major dilakukan dengan anastesi umum di ruang operasi untuk mengurangi rasa sakit. *engan membuang jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih cepat
dan risiko infeksi berkurang. ' @hemoprophyla?is
pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih dalam dari superficial partial thickness. "emberian krim siler suladia!in untuk penanganan infeksi, dapat diberikan kecuali pada luka bakar superfisial. 5idak boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa, perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu menyusui dengan bayi
kurang dari 2 bulan.
( @oering > penutupan luka bakar dengan kassa. *ilakukan sesuai dengan derajat luka bakar. Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup dengan kasa atau bahan lainnya. "embalutan luka 0yang dilakukan setelah pendinginan bertujuan untuk mengurangi pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar. angan berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya, akan menghambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.
) @omforting
*apat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri. *apat diberikan penghilang nyeri berupa >
a "aracetamol dan codein 0"&-per oral- 2-3mgIkg
b Morphine 0F-intra ena ,1mgIkg diberikan dengan dosis titrasi bolus
c Morphine 0.M-intramuskular ,2mgIkg
%elanjutnya pertolongan diarahkan untuk mengawasi tanda-tanda bahaya dari +@ 0+irway, reathing, @irculation.
b. ,tabilisasi Penderita L!ka Bakar 1 +irway and reathing
"erhatikan adanya stridor 0mengorok, suara serak, dahak berwana jelaga 0black sputum, gagal napas, bulu hidung yang terbakar, bengkak pada wajah. Luka bakar pada daerah orofaring dan leher
membutuhkan tatalaksana intubasi 0pemasangan pipa saluran napas ke dalam trakeaIbatang tenggorok untuk menjaga jalan napas yang adekuatItetap terbuka. ntubasi dilakukan di fasilitas kesehatan
yang lengkap. "ada luka bakar dapat terjadi hal-hal sebagai berikut, yaitu >
a 5rauma bakar langsung menyebabkan edemaIobstruksi dari saluran napas atas
b nhalasi dari hasil-hasil pembakaran yang tidak sempurna 0partikel karbon dan asap beracun, menyebabkan tracheo- bronchitis kimiawi, edema pada pneumonia.
c /eracunan monoksida
"enderita yang dicurigai keracunan @& harus diberikan oksigen kadar tinggi, menggunakan sungkup nafas berkatup. 2 @irculation 22, 23
"enilaian terhadap keadaan cairan harus dilakukan. "astikan luas luka bakar untuk perhitungan pemberian cairan. "emberian cairan intraena 0melalui infus diberikan bila luas luka bakar besar dari 1(< pada orang dewasa dan besar dari 1< pada anak-anak. ila kurang dari itu dapat diberikan cairan melalui mulut. @airan merupakan komponen penting karena pada luka bakar terjadi kehilangan cairan baik melalui penguapan karena kulit yang berfungsi sebagai proteksi sudah rusak dan mekanisme dimana terjadi perembesan cairan dari pembuluh darah ke jaringan sekitar pembuluh darah yang mengakibatkan timbulnya pembengkakan
0edema. ila hal ini terjadi dalam jumlah yang banyak dan tidak tergantikan maka olume cairan dalam pembuluh darah dapat berkurang dan mengakibatkan kekurangan cairan yang berat dan
mengganggu fungsi organ-organ tubuh.
eberapa cara yang la!im yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada penderita luka bakar adalah >
a >ara E4ans. 4ntuk menghitung kebutuhan cairan pada hari
pertama hitunglah >
• erat badan 0kg ? < luka bakar ? 1 cc Aa@l 01
• erat adan 0kg ? luka bakar ? 1 cc larutan koloid 02 • 2 cc glukosa (< 03
%eparuh dari jumlah 01,02, dan 03 diberikan dalam jam pertama dan sisanya diberikan dalam 1) jam berikutnya. "ada
hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. %ebagai monitoring pemberian cairan dilakukan perhitungan diuresis.
b" 3!m!s Brooke Arm$. 4ntuk menghitung kebutuhan cairan hari pertama >
/oloid> ,( ml P kg P < luas luka bakar
Blektrolit 0larutan ringer laktat> 1,(ml P kg P < luas luka bakar
9lukosa 0(< dalam air> 2 ml untuk kehilangan insensible
#ari pertama separuh diberikan dalam jam pertama, separuh sisanya dalam 1) jam selanjutnya.
#ari kedua separuh dari cairan koloid, separuh elektrolit, seluruh penggantian cairan insensible.
c >ara Ba0ter?Parkland. Merupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak dipakai. umlah kebutuhan cairan pada hari pertama dihitung dengan rumus H < luka bakar ? 0kg ? ' cc. %eparuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam jam pertama, sisanya diberikan dalam 1) jam. #ari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu larutan 8inger laktat karena terjadi hiponatremi. 4ntuk hari kedua berariasi, dapat diberikan setengah dari jumlah pemberian hari pertama, atau dapat juga diberikan koloid (-2 ml ditambah glukosa (<. ika luka bakar lebih dari (< maka perhitungan cairan sama dengan perhitungan luas luka bakar (<.
4ntuk kebutuhan maintenance cairan harian atau cairan rumatan selama 2' jam, dapat diberikan tambahan 3(ccIkgbb untuk dewasa dan untuk anak-anak 'ccIkg dalam 1 kg pertama, 2ccIkg dalam 1 kg ke 2 011-2 kg dan 1ccIkg tiap kgbb diatas 2 kg.
c. Pemeriksaan -isik 2
"ada pemeriksaan fisik hal yang perlu dilakukan adalah 1 5entukan luas dan dalamnya luka bakar
2 "eriksa apakah ada cedera ikutan selain luka bakar 3 5entukan berat badan penderita
d. Pera%atan L!ka Bakar Keil 21
%ebagian besar luka bakar berukuran kecil, dan dapat di rawat jalan. 4mumnya merupakan luka bakar permukaan yang tidak mengenai tangan, wajah tau perineum. 5indakan yang perlu dilakukan >
1 ersihkan luka dari benda asing termasuk kulit yang lepas 2 @uci dengan larutan poidonyodium atau anti bakteri serupa
3 "embalutan dengan kasa seperti kasa aselin, adaptik dan ?eroform.
' "emberian krim luka bakar seperti perak sulfadiasin, mafenit asetat, krim gentamisin dan salep poidonyodium.
( "rofilaksis untuk tetanus
e. Pertimbangan lain pada periode pasa l!ka segera
1 "ada penderita luka bakar dengan luas lebih dari 2-2(< 5%+ seringkali menderita ileus paralitik.
a #indari penggunaan cairan oral
b "asang intubasi nasogaster untuk penhgisapan menghindari ketegangan abdomen, emesis dan aspirasu sekunder.
c %etelah 2' jam jika bising usus membaik pertimbangkan pemberian oral.
2 4lserasi akibat stres pada mukosa gasstroduodenum 0ulkus curling.
a "emberian antasida atau antagonis #2 melalui sonde
b ika terjadi perforasi perlu tndakan operasi.
3 Ayeri yang dialami penderita pada luka bakar dengan kedalaman sebagian perlu diberikan analgesik intraena dengan dosis besar yang tepat. ika kedalaman penuh hanya memerlukan sedikit pengobatan.
' Luka bakar yang melingkar yang membatasi pergerakan napas maupun pergerakan ekstremitas yang disertai berkurangnya denyut perifer perlu dilakukan eskarotomi. Bskarotomi dilakukan dengan insisi pada linea a?illaris anterior bilateral dan pada garis mediolateral serta mediomedial anggotagerak. nsisi hanya cukup dalam untuk memisahkan tepi-tepi eskar.
"erawatan awal biasanya untuk mencegah terjadinya infeksi yang luas karena luka yang terbuka memudahkan mikroba untuk berkembang biak. iasanya diberikan antimikroba topikal seperti perak nitrat ,(<, sulfadiasin 1<, mafenid asetat 11,1<. Aamun jika terdapat tanda-tanda perubahan luka dari sebagian menjadi seluruh ketebalan kulit, lakukan biopsi untuk mengetahui tingkat bakteri dengan teknik biakan kuantitatif. ika jumlah bakteri ;1.Igram jaringan hal ini menunjukkan telah terjadi infeksi luka bakar yang luas. 5erapi antimikroba sistemik yang tepat untuk organisme tersebut harus segera dilakukan.
g. Pemanta!an pasien l!ka bakar 2'
%etelah mendapatkan penanganan perlu dimonitor tanda ital berikut > 1 5ekanan darah
2 *enyut nadi
3 Masukan dan keluaran cairan ' 5emperatur
( 5ingkat kesadaran dan status an?ietas ) 8espirasi
. Penanganan lan2!tan pasien l!ka bakar
"enanganan lanjutan setelah pemberian cairan, antitetanus dan analgesik adalah >
1 "emasangan nasogastric tube
• "asien mengalami mual dan muntah • *istensi abdomen
• Luas luka bakar lebih dari 2< • "emberian antasid
• "emberian makanan setelah ' jam pasien tidak dapat makan melalui mulut
2 "emasangan kateter urin untuk menilai produksi urin 3 "emasangn selang oksigen melalui kanul atau sungkup ' Mengontrol infeksi
• Luka bakar yang serius menyebabkan penurunan fungsi sistem imun, rentan terkena infeksi dan sepsis
• Menggunakan teknik aseptik yang sesuai • "emberian antibiotik jika ada kontaminasi ( Menjaga keseimbangan nutrisi
• "ada luka bakar berat diberikan diet 3gIkgbb protein dan 7
kkIkgbb
) Mencegah dan mengatasi anemia
• 5ingi karbohidrat tinggi protein dengan suplemen !at besi dan
itamin
• 5ransfusi darah jika ada tanda-tanda kekurangan oksigen
6 edah
• *ebridement dan skin graft pada luka akar yang parah.
• Bskarotomi
Merujuk pasien jika keadaan umum telah stabil pada luka bakar yang serius
7 =isioterapi untuk mencegah terjadinya pneumonia, kontraktur dan cacat lebih lanjut. fisioterapi dapat dimulai pada saat awal penatalaksanaan.
Gambar. 15 penanganan pasien luka bakar 16
i. Pemeriksaan Pen!n2ang 1
1 "emeriksaan Laboratorium
a pemeriksaan #b, #t tiap jam pada 2 hari pertama, dan tiap 2 hari pada 1 hari selanjutnya
c "emeriksaan elektrolit tiap hari pada minggu pertama d "emeriksaan +9* bila nafas lebih dari 32?Imenit e /ultur jaringan pada hari ke-1, 3, 6.
2 "emeriksaan 8adiologis2
a #endaknya dilakukan pemeriksaan foto thora?, dan dapat diulangi bila diperlukan 0pada trauma bakar inhalasi
b =oto thora? hendaknya juga dilakukan setelah selesai pemasangan endotrakeal atau @F"
c "emeriksaan radiologi lainnya dapat dilakukan bila dicurigai terjadi cedera ikutan yang memerlukan pemeriksaan radiologi untuk menunjang diagnosanya.
. L!ka Bakar K!s!s 26,2
a. L!ka Bakar Karena Baan Kimia?Kimia%i
Luka bakar dapat disebabkan oleh asam alkali, dan hasil-hasil pengolahan minyak. Luka bakar alkali lebih berbahaya dari asam, sebab alkali lebih dalam merusak jaringan. %egeralah bersihkan bahan kimia tersebut dari luka bakar /erusakan jaringan akibat luka bakar bahan kimia dipengaruhi oleh lamanya kontak, konsentrasi bahan
kimia dan jumlahnya. %egera lakukan irigasi sebanyak-banyaknya, bila mungkin gunakan penyemprot air. Lakukan tindakan ini dalam waktu 2 N 3 menit. 4ntuk luka bakar alkali, di perlukan waktu yang lebih lama. ila bahan kimia merupakan bubuk, sikatlah terlebih dahulu sebelum irigasi.
angan memberikan bahan-bahan penetral 0neutralizing agent sebab reaksi kimiawi yang terjadi akibat pemberian bahan penetral dapat memperberat kerusakan yang terjadi. 4ntuk luka bakar pada mata, memerlukan irigasi terus-menerus selama jam pertama setelah luka bakar. 4ntuk irigasi ini dapat digunakan kanula kecil yang di pasang pada sulkus palpebra.
b. L!ka Bakar Listrik
Luka bakar listrik terjadi karena tubuh terkena aliran listrik. Luka bakar listrik sering menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih berat
"enanganan harus segera dilakukan meliputi perhatian pada jalan nafas, pernafasan, pemasangan infus, B@9,dan pemasangan kateter. +pabila urine berwarna gelap, mungkin urine mengandung hemokhromogens. angan menunggu konfirmasi laboratorium untuk melakukan terapi terhadap mioglobinuria. "emberian cairan ditingkatkan sedemikian rupa sehingga tercapai produksi urin sekurang-kurangnya 1 ccIjam 0dewasa. ila urin belum tampak jernih, berikan segera 2( gr manitol dan tambahkan 12,( gr manitol pada tiap penambahan 1 liter cairan untuk mempertahankan diuresis sejumlah tersebut di atas. ila terjadi asidosis metabolik, pertahankan perfusi sebaik mungkin dan berikan Aatrium bikarbonat untuk
memberikan urine menjadi alkalis dan meningkatkan kelarutan mioglobin dalam urine.
. Komplikasi
a. ,$ok ipo4olemik 1,1(
+kibat pertama dari luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. "embuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi akan rusak dan permeabilitas meninggi. %el darah yang ada di dalamnya ikut rusak
sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan udem dan menimbulkan bula dengan membawa serta elektrolit. #al ini menyebabkan berkurangnya olume cairan intraaskuler. /erusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan tambahan karena penguapan yang berlebihan, cairan yang masuk ke bula pada luka bakar derajat dan pengeluaran cairan dari kropeng pada luka bakar derajat .
ila luas luka bakar : 2< biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasi tetapi bila ; 2 < terjadi %yok hipoolemik dengan gejala yang khas seperti gelisah, pucat, dingin , berkeringat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun dan produksi urin berkurang. "embengkakan terjadi perlahan lahan dan maksimal pada
b. Udem laring 1,1(
"ada kebakaran dalam ruangan tertutup atau bila luka terjadi di muka,. *apat terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena gas , asap, uap panas yang terhisap, udem yang terjadi dapat menyebabkan gangguan berupa hambatan jalan napas karena udem laring. 9ejala yang timbul adalah sesak napas, takipnea, stridor, suara serak, dan dahak berwarna gelap karena jelaga.
%etelah 12 N 2' jam, permeabilitas kapiler mulai membaik dan terjadi mobilisasi dan penyerapan cairan edema kembali ke pembuluh darah . ini ditandai dengan meningkatnya diuresis.
c. Kera!nan gas >@ 1,1(
*apat juga terjadi keracunan gas @& atau gas beracun lain. /arbon monoksida akan mengikat hemoglobin dengan kuat sehingga hemoglobin tak mampu lagi mengikat oksigen. 5anda-tanda keracunan ringan adalah lemas, bingung, pusing, mual dan muntah. "ada keracunan yang berat terjadi koma. ila ; ) < hemoglobin terikat dengan @&, penderita dapat meninggal.
d. ,I3, 0 s!stemic inflammator! respone s!ndrome1,)
Luka bakar sering tidak steril. /ontaminasi pada kulit mati, yang merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan kuman, akan mempermudah infeksi. nfeksi ini sulit untuk mengalami penyembuhan karena tidak terjangkau oleh pembuluh darah kapiler
yang mengalami trombosis. /uman penyebab infeksi berasal dari kulitnya sendiri, juga dari kontaminasi kuman dari saluran nafas atas dan kontaminasi kuman di lingkungan rumah sakit. nfeksi nosokomial ini biasanya berbahaya karena banyak yang sudah resisten terhadap antibiotik.
"rosesnya dimulai oleh aktiasi makrofag, netrofil, dan pelepasan mediator N mediator, yang kemudian diikuti oleh >
1 gangguan hemodinamik berupa asodilatasi, depresi miokardium, gangguan sirkulasi dan redistribusi aliran.
2 perubahan mikroaskuler karena endotel dan edema jaringan, mikroemboli, dan maldigesti aliran.
3 gangguan oksigenasi jaringan. /etiganya menyebabkan hipoksia seluler dan menyebabkan kegagalan fungsi organ. Qang ditandai dengan meningkatnya kadar limfokin dan sitokin dalam darah. e. @-0 .ulti /rgan Failure1,1(
+danya perubahan permeabilitas kapiler pada luka bakar menyebabkan gangguan sirkulasi. *i tingkat seluler, gangguan perfusi menyebabkan perubahan metabolisme. "ada tahap awal terjadi proses perubahan metabolisme anaerob yang diikuti peningkatan produksi dan penimbunan asam laktat menimbulkan asidosis. *engan adanya gangguan sirkulasi dan perfusi, sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel, iskemi jaringan akan berakhir dengan nekrosis.
9angguan sirkulasi makro menyebabkan gangguan perfusi ke jaringan-jaringan organ penting terutama otak, hepar, paru, jantung, ginjal, yang selanjutnya mengalami kegagalan menjalankan fungsinya. *alam mekanisme pertahanan tubuh, terjadi gangguan pada sistem keseimbangan tubuh 0homeostasis, maka organ yang dimaksud dalam hal ini adalah ginjal. *engan adanya penurunan atau disfungsi ginjal ini, beban tubuh semakin berat.
8esusitasi cairan yang inadekuat pada fase ini menyebabkan berjalannya proses sebagaimana diuraikan diatas. %ebaliknya bila terjadi kelebihan pemberian cairan 0oerload sementara sirkulasi dan perifer tidak atau belum berjalan normal, atau pada kondisi syok$ cairan akan ditahan dalam jaringan paru yang manifestasi klinisnya tampak sebagai edema paru yang menyebabkan kegagalan fungsi paru sebagai alat pernafasan, khususnya pertukaran oksigen dengan karbondioksida, kadar oksigen dalam darah sangat rendah, dan jaringan hipoksik mengalami degenerasi yang bersifat irreersible.
%el-sel otak adalah organ yang paling sensitie$ bila dalam waktu ' menit terjadi kondisi hipoksik, maka sel-sel otak mengalami kerusakan dan kematian$ yang menyebabkan kegagalan fungsi pengaturan di tingkat sentral.
%ementara edema paru juga merupakan beban bagi jantung sebagai suatu pompa. "ada mulanya jantung menjalankan mekanisme kompensasi, namun akhirnya terjadi dekompensasi.
f. Kontrakt!r 2(,2)
/ontraktur merupakan salah satu komplikasi dari penyembuhan luka, terutama luka bakar. /ontraktur adalah jenis scar yang terbentuk dari sisa kulit yang sehat di sekitar luka, yang tertarik ke sisi kulit yang terluka. /ontraktur yang terkena hingga lapisan otot dan jaringan tendon dapat menyebabkan terbatasnya pergerakan.
"ada tahap penyembuhan luka, kontraksi akan terjadi pada hari ke-' dimana proses ini bersamaan dengan epitelisasi dan proses biokimia dan seluler dari penyembuhan luka. /ontraktur fleksi dapat terjadi hanya karena kehilangan lapisan superfisial dari kulit. iasanya dengan dilakukan eksisi dari jaringan parut yang tidak elastik ini akan menyebabkan sendi dapat ekstensi penuh kembali. "ada luka bakar yang lebih dalam, jaringan yang banyak mengandung kolagen akan meliputi neuro$ascular bundles dan ensheathed flexor tendons, juga permukaan olar dari sendi akan mengalami kontraksi atau perlekatan sehingga akan membatasi range of motion. /ontraktur yang disebabkan oleh hilangnya kulit atau luka bakar derajat pada daerah persendian harus segera dilakukan skin grafting .
1. Prognosis
"rognosis pada kasus luka bakar ditentukan oleh beberapa faktor, dan menyangkut mortalitas dan morbiditas atau burn illness se$erit! and prediction of outcome$ yang mana bersifat bersifat kompleks.
eberapa faktor yang berperan antara lain faktor penderita 0usia, gi!i, jenis kelamin, dan kelainan sistemik, faktor trauma 0jenis, luas, kedalaman luka bakar, dan trauma penyerta, dan faktor penatalaksanaan 0 prehospital and
inhospital treatment .
"rognosis luka bakar umumnya jelek pada usia yang sangat muda dan usia lanjut. "ada usia yang sangat muda 0terutama bayi beberapa hal mendasar menjadi perhatian, antara lain sistem regulasi tubuh yang belum berkembang sempurna$ komposisi cairan intraaskuler dibandingkan dengan cairan ekstraaskuler, interstitial, dan intraselular yang berbeda dengan komposisi pada manusia dewasa, sangat rentan terhadap suatu bentuk trauma. %istem imunologik yang belum berkembang sempurna merupakan salah satu faktor yang patut diperhitungkan, karena luka bakar merupakan suatu bentuk trauma yang bersifat imunosupresi.