• Tidak ada hasil yang ditemukan

Logistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Logistik"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Logistik 

Logistik 

Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengkontrol arus barang, energi, Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengkontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber  informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber   produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan  produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan

logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori,  pergudangan, dan pemaketan.

 pergudangan, dan pemaketan.

Asal Usul Asal Usul

Kata logistik berasal dari bahasa Yunani

Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata,logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”

kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”

Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk  Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk  memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar 

kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar  ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang. ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.

Logistik Militer  Logistik Militer 

ILS Integrated Logistics Support adalah disiplin yang digunakan o

ILS Integrated Logistics Support adalah disiplin yang digunakan o leh tentara/militer leh tentara/militer  untuk memastikan sistem pendukung yang kuat dengan layanan perbekalan (logistik) untuk memastikan sistem pendukung yang kuat dengan layanan perbekalan (logistik) konsep pemikirannya adalah biaya terendah dan sesuai dengan kebutuhan, handal, konsep pemikirannya adalah biaya terendah dan sesuai dengan kebutuhan, handal,  persediaan yang mencukupi, maintainability dan lain-lain sebagai persyaratan yang  persediaan yang mencukupi, maintainability dan lain-lain sebagai persyaratan yang

ditetapkan untuk itu. ditetapkan untuk itu.

Dalam logistik militer, petugas logistik mengatur bagaimana dan

Dalam logistik militer, petugas logistik mengatur bagaimana dan kapan untuk kapan untuk  memindahkan sumber daya mereka ke tempat-tempat yang diperlukan. Dalam ilmu memindahkan sumber daya mereka ke tempat-tempat yang diperlukan. Dalam ilmu militer, menjaga pasokan perbekalan tidak boleh terganggu oleh musuh sebagai bagian militer, menjaga pasokan perbekalan tidak boleh terganggu oleh musuh sebagai bagian

(2)

dari strategi militer, karena angkatan bersenjata tanpa sumber daya perbekalan dan transportasi akan tdk berdaya.

Manajemen Logistik 

Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk  merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan

 penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk  memenuhi kebutuhan para pelanggan.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Logistik  Sumber Gambar:

http://www.cals.ncsu.edu/agexed/aee523/pic_logistics3.jpg Diposkan oleh Gagaduhan Akang di 17:41 0 komentar 

Manajemen Logistik 

Pengertian

Logistik berasal dari bahasa Yunani Kono yaitu ’Logistikos’ yang berarti ’terdidik/pandai’ damal memperkirakan/berhitung.

(3)

Donald J.Bowersok (2000), Logistik didefinisikan sebagai ’Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahaan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan’

H. Subagya, MS (1996) ’Logistik merupakan salah satu kegiatan yang bersangkutan dengan segi-segi:

Perencanaa dan pengembangan, pengadaan, penyimpanan, pemindahan, penyaluran,  pemeliharaan, pengungsian dan penghapusan alat-alat perlengkapan

Pemindahan, pengungsian dan peralatan personil

Pengdaan atau pembuatan, penyelengaraan pemeliharaan dan penghapusan fasilitas-fasilitas

Pengusaha atau pemberian pelayanan / bantuan-bantuan

Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004) ’Manajemen logistic merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan  pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna

mendukung efektivitas dan efidiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi’.

Indriyi G dan Agus Mulyono (1998) ’Kegiatan logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu dari kegiatan pengadaan atau pengumpulan bahan, pengangkutan atau transportasi, penyimpanan, pembungkusan maupun pengepakan pendistribusian, dan  pengaturan terhadap kegiatan tersebut’.

Fungsi Manajemen Logistik 

Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan Fungsi Penganggaran

Fungsi Pengadaan

Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran Fungsi Pemeliharaan

Fungsi Penghapusan Fungsi Pengendalian

Jenis barang dalam manajemen logistik 

1. Barang konsumsi : barang yang dihasilkan poerusahaan untuk kepaentingan konsumen akhir 

Prodesun - Konsumen

Produsen - Pengecer - Konsumen

Produsen - Pedagan Besar - Pengecer - Konsumen Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen

(4)

Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen

2. Barang Industri : suatu barang yang dihasilkan perusahaan untuk kepentingan industri Produsen - Pemakai industri

Produsen - Distributor industri - Pemakai industri Produsen - Agen - Pemakai industri

Produsen - Agen Distributor industri - Pemakai industri

Asas-asas manajemen logistik  Asas Keahlian

Asas kreativitas Asas Ketelitian

Asas Ketertiban dan Kedisiplinan Asas Kualitas Pelayanan

Asas Kesempurnaan Watak  Asas Efektivitas

Asas Efisiensi

Konsep logistik terpadu terdiri dari dua usaha yang berkaitan yaitu ; 1. Operasi Logistik 

a. Manajemen distribusi fisik : aspek logistik keseluruhan yang berhubu ngan dengan  pengelolaan dan pengiriman barang yang dipesan oleh pelanggan.

 b. Manajemen Material : menyangkut perolehan dan pengangkutan material suku cadang, dan atau persediaan barang jadi untuk dijual kembali

c. Transfer persediaan barang (internal) : berkenaan dengan pergerakan fasilitas-fasilitas  perusahaan

2. Koordinasi Logistik 

Identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi ligistik. Koordinasi logistik dibagi kedalam 4 bidang:

Peramalan

Pengelolaan pesanan Perencanaa operasi

(5)

Sistem Logistik 

Operasi (sistem kerja) perusahaan terdiri atas : Sistem pemasaran

Sistem Keuangan Sistem logistik  Sistem produksi

Kekuatan eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan logistik : Struktur industri

Pasar yang dituju Peraturan pemerintah Strategi bersaing

Keadaan perekonomian Manajemen SDM

Kebiasaan Konsumen

Faktor-faktor sistem logistik: Pengumpulan Peyimpanan Transfer  Penyebaran Pembiayaan Komunikasi

Unsur sistem manajemen logistik : Striktur fasilitas

Transportasi Persediaan Komunikasi

Pengelolaan dan penyimpanan

Kebijakan pengunaan logistik: Kebutuhan SDM

(6)

Faktor pengawasan Jenis barang Pelanggan Sumber : http://sunarlimanajemen.blogspot.com/2009/11/manajemen-logistik.html Sumber Gambar: http://www.agile-labs.com/Gallery/Logistics2_copy.jpg Diposkan oleh Gagaduhan Akang di 15:25 0 komentar 

Belum Ada S-1 Manajemen Logistik 

Manajemen logistik berperan penting dalam pendapatan suatu daerah bahkan negara, tetapi di Indonesia belum ada pendidikan S-1 untuk bidang itu. Demikian ungkap Prof. Dr. Ir. H. Sutarman, M. Sc., seusai dikukuhkan sebagai guru besar teknik industri bidang manajemen logistik dan projek di Aula Unpas Bandung, Sabtu (14/2).

"Di Amerika Serikat, 11% dari GNP (gross national product/pendapatan domestik bruto -red.) merupakan ongkos untuk kegiatan logistik.

Sementara itu pada skala mikro, logistik memegang 21% dari total biaya manufaktur," tutur Sutarman yang mengangkat judul "Menakar Kinerja Logistik Indonesia".

Beberapa insiden ekonomi nasional seperti distribusi bahan bakar minyak dan

ketersediaan beras pada 2008 di Indonesia, tidak terlepas dari manajemen logistik. "Oleh karena itu, seharusnya ada S-1 logistik, tetapi Dirjen Dikti belum membuka izinnya," katanya. (A-167)***

Sumber :

http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=59325 Diposkan oleh Gagaduhan Akang di 05:43 0 komentar 

Manajemen Logistik dan Rantai Pasok 

Transportation Problem

(7)

Masalah transportasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan selalu hadir  dalam pengantaran barang, adapun penyebabnya yang berubah dari waktu ke waktu karena variabel-variabel yang banyak melingkupinya. Diantaranya yakni cuaca yang tidak diprediksi, kualitas jalan yang tidak memenuhi standard, kepadatan kendaraan yang setiap harinya selalu bertambah namun tidak diimbangi dengan penambahan kapasitas  jalan atau kelalaian supir dalam delivery.

Hal pertama yakni keadaan cuaca mempunyai pengaruh penting terutama di Negara yang mempunyai basis kepulauan seperti Indonesia, dimana keadaan laut yakni tinggi

gelombang laut dan cuaca harus diperhatikan dalam masalah transportasi.

Maka perkiraan cuaca yang baik dapat memecahkan masalah tersebut, tapi lain halnya dengan pemilihan rute jalan yang akan diambil oleh suatu perusahaan dalam

mengantarkan barang hingga sampai kepada konsumen. Perusahaan harus

memperhatikan jarak dan kapasitas penyimpanan terhadap gudang yang akan dituju.

Penentuan Rute Armada

Didalam masalah transportasi telah disebutkan bahwa rute yang akan ditempuh harus memperhatikan jarak terhadap gudang dan kapasitas penyimpanan gudang. Jarak yang merupakan komponen utama dalam hal ini harus diperhatikan bahwa rute terpendek   bukan menjadi hal utama saja yang harus diperhatikan tetapi harus memperhatikan pula

kapasitas gudang karena orang selalu salah kaprah dengan mendahulukan faktor tersebut sebagai dasar pengiriman barang.

Mempermudah pemilihan rute maka harus memperhatikan banyak hal seperti jarak, waktu tempuh, banyak bahan bakar yang dipakai atau keamanan rute perjalanan. Semua hal ini harus diperhatikan agar resiko dari pemilihan kesalahan tersebut dapat

diminimalkan agar tidak menimbulkan kerugian yang terlalu besar.

Pemahaman suatu karakteristik rute dapat dipahami dan digunakan agar tidak 

menimbulkan biaya penyimpanan yang membengkak akibat barang terlalu lama disimpan digudang penyimpanan yang mengakibatkan tingginya biaya ongkos produksi.

Pemilihan Moda Transportasi

Suatu pengiriman barang dari daerah satu ke daerah lainnya memang memerlukan  perhitungan yang cermat dan tepat guna menghindari berbagai resiko sehingga dapat

mengurangi biaya ongkos transportasi. Sebelumnya sudah diuraikan masalah-masalah transportasi, dan menentukan rute armada, sehingga berlanjut pada pemilihan moda transpor.

(8)

Transpor yang dimaksud disini adalah kendaraan yang dapat melakukan pengiriman  barang sampai ke tempat tujuan yakni konsumen yang memerlukan barang tersebut.

Kegunaan utama transport adalah mengantarkan dengan cepat dan tepat waktu. Adapun factor yang lainnya yang mempengaruhi pemilihan transport bila dihubungkan dengan minimasi biaya, yakni mencari transport yang murah tetapi dapat diandalkan atau kecepatannya sudah maksimal dan tepat waktu atau tidak terlambat.

Di setiap rutinitas profesionalitas pekerjaan pengiriman barang, maka suatu

keterlambatan menjadi suatu hal yang harus dihindari karena menyangkut ketepatan waktu yang disukai konsumen atau pengguna barang.

Penentuan Lokasi Fasilitas

Tahapan-tahapan yang terakhir dalam sistem logistik dan rantai pasok adalah bagaimana menentukan lokasi fasilitas untuk tempat penyimpanan produk yang akan dijual ke konsumen, karena tidak setiap waktu, konsumen selalu membeli produk yang sama. Jika kita sebagai penyedia barang atau distributor atau produsen maka akan selalu

menyediakan keperluan para konsumen walaupun konsumen tidak memerlukan produk  tersebut, karena kebutuhan konsumen yang selalu berubah-ubah terhadap waktu.

Pengiriman barang yang mudah dan cepat adalah suatu hal yang harus dipenuhi kepada konsumen untuk menjamin kepuasaannya karena kita tidak ingin tentunya apabila konsumen kita berpindah ke produsen atau penyedia produk.

Sumber :

Beny Mulyandi

http://talawang.blogspot.com/2009/05/manajemen-logistik-dan-rantai-pasok.html 2 Mei 2009

Diposkan oleh Gagaduhan Akang di 05:36 0 komentar 

Logistik 

Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengkontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber   produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan

logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori,  pergudangan, dan pemaketan.

(9)

Asal Usul

Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”

Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk  memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar 

‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.

Logistik Militer 

ILS Integrated Logistics Support adalah disiplin yang digunakan o leh tentara/militer  untuk memastikan sistem pendukung yang kuat dengan layanan perbekalan (logistik) konsep pemikirannya adalah biaya terendah dan sesuai dengan kebutuhan, handal,  persediaan yang mencukupi, maintainability dan lain-lain sebagai persyaratan yang

ditetapkan untuk itu.

Dalam logistik militer, petugas logistik mengatur bagaimana dan kapan untuk  memindahkan sumber daya mereka ke tempat-tempat yang diperlukan. Dalam ilmu militer, menjaga pasokan perbekalan tidak boleh terganggu oleh musuh sebagai bagian dari strategi militer, karena angkatan bersenjata tanpa sumber daya perbekalan dan transportasi akan tdk berdaya.

Manajemen Logistik 

Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk  merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan

 penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk  memenuhi kebutuhan para pelanggan.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Logistik 

(10)

Bagaimana Mengelola Logistik Dengan Baik?

Pertanyaan:

Saya sangat tertarik dengan rubrik Q/A yang Bapak asuh ini. Saya ingin menanyakan  beberapa hal: Bagaimana menangani logistik yang baik? Apa saja ukuran-ukuran suatu

sistem logistik yang berhasil? Perusahaan sekelas apa saja yang seharusnya menerapkan sistem logistik?

Andar Krisna,

Manajer Produksi, Bandung

---Jawaban DR. Ir. Richardus Eko Indrajit M.Sc., M.B.A. : Menurut Martin Christopher, logistik adalah:

“... a process of strategically managing the procurement, movement and storage of  materials, parts and finished inventory (and the related information flows) through the organization and its marketing channels in such a way that current and future profitability

(11)

are maximized through the cost-effective fulfillment of orders”.

Logistik dianggap sebagai suatu proses yang sangat penting, karena dengan pengelolaan yang efektif dan efisien akan menjadi salah satu sumber keunggulan kompetitif yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Dasar-dasar kesuksesan dalam kompetisi di pasar ada  beberapa macam tetapi suatu model sederhana yang dapat dikemukakan dan cukup

masuk akal adalah apa yang dinamakan sebagai “the triangular linkage of the company” atau “the Three C’s” yaitu customers, competition dan company dengan hubungan keterkaitan dibantara ketiganya seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.

Penanganan manajemen logistik yang baik akan bermuara pada terbentuknya keunggulan kompetitif perusahaan. Sumber dari keunggulan kompetitif tersebut terletak pertama-tama pada kemampuan perusahaan membedakan dirinya sendiri di depan mata konsumen dari para pesaingnya (value advantage). Kedua, dengan cara bekerja berbiaya rendah yang berarti memperoleh laba yang lebih tinggi (productivity atau cost advantage). Productivity advantage

Biasanya makin besar volume produksi suatu barang, biaya per satuan barang akan makin kecil karena fixed cost dibagi lebih merata dengan angka pembagi yang lebih besar.

Sedangkan variable cost per satuan barang akan tetap, sehingga total cost per satuan  barang akan mengecil. Oleh karena itu, kenaikan market share akan menaikkan volume  produksi dan selanjutnya akan menurunkan biaya produksi per satu satuan barang.  Namun, cara menurunkan biaya produksi tidak hanya dengan menaikkan market share,

tetapi dapat juga dengan menurunkan biaya logistik. Value advantage

Sudah menjadi semacam axioma dalam marketing management bahwa konsumen tidak  membeli “barang” (product) tetapi mereka membeli “faedah atau keuntungan tertentu” (benefit). Oleh karena itu, bila perusahaan tidak mampu membedakan produknya dengan  produk kompetitornya, maka barang atau produknya akan menjadi “barang komoditas”  biasa dan konsumen akan cenderung membeli jenis barang tersebut yang harganya paling

murah. Untuk mendapatkan value advantage ini, maka perusahaan harus menciptakan nilai tertentu dan biasanya harus dilakukan pada suatu segmen pasar tertentu.

Dalam prakteknya, perusahaan-perusahaan yang sukses – tanpa perduli berskala kecil, menengah, dan besar - ternyata terus menerus berusaha mencari posisi dalam pasar   berdasarkan kedua-dua advantage itu, yaitu productivity advantage dan value advantage.

Opsi-opsi yang tersedia dalam hubungan antara value advantage dan productivity advantage adalah seperti Gambar 2.

Perusahaan yang merasa menempati kotak bawah kiri dalam matrix tersebut berada pada  posisi paling malang, karena tidak mempunyai keunggulan apa-apa atau sangat minim.

Cara satu-satunya adalah harus bergerak ke kanan atau ke atas. Dalam matriks tersebut terlihat bahwa fungsi logistik dapat membantu banyak untuk meningkatkan, baik value advantage maupun productivity advantage.

(12)

Yang sangat penting diperhatikan adalah bahwa layanan akan sangat menentukan dalam membedakan antara perusahaan yang satu dan yang lainnya. Jenis layanan ini (value advantage) hampir tidak terbatas jenisnya, dari yang memakan biaya sampai yang sama sekali tidak, atau hanya membutuhkan biaya yang relatif sangat kecil.

Dapat dikatakan bahwa perusahaan yang berhasil menjadi market leader adalah

 perusahaan yang mengusahakan dan berhasil mencapai dua puncak kesempurnaan, yaitu cost leadership dan service leadership.

Sumber :

http://www.ebizzasia.com/0212-2003/q&a,0212.html  November 2003

Untuk melakukan asuhan persalinan normal (APN) dirumuskan 58 langkah asuhan persalinan normal sebagai berikut:

1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua.

2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah partus set. 3. Memakai celemek plastik.

4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn sabun & air  mengalir.

5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan untuk   pemeriksaan dalam.

6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set.

7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah yang telah dibasahi oleh air  matang (DTT), dengan gerakan vulva ke perineum.

8. Melakukan pemeriksaan dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.

9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.

10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan DJJ dalam  batas normal (120 – 160 x/menit).

(13)

11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran.

12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman.

13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk  meneran.

14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

15. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu

17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan 18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm, memasang handuk   bersih pada perut ibu untuk mengeringkan bayi jika telah lahir dan kain kering dan bersih

yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu. Setelah itu kita melakukan perasat stenan (perasat untuk melindungi perineum dngan satu tangan, dibawah kain bersih dan kering, ibu jari pada salah satu sisi perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap melewati introitus dan perineum).

20. Setelah kepala keluar menyeka mulut dan hidung bayi dengan kasa steril kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan. 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.

Menganjurkan

kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.

(14)

24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin)

25. Melakukan penilaian selintas :

a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan?  b. Apakah bayi bergerak aktif ?

26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali  bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain

yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu.

27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. 28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi baik. 29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin). 30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari  pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada

2 cm distal dari klem pertama.

31. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut b ayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.

32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian

melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.

33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi. 34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva

35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk  mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal. Jika plasenta tidak lahir  setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul

(15)

37. melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial).

38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan  putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput

ketuban.

39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan

menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)

40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk  memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.

42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan  pervaginam.

43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1  jam.

44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik   profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di p aha kiri anterolateral.

45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di  paha kanan anterolateral.

46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam. 47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. 48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam  pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.

50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik. 51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk  dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.

(16)

52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai. 53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering. 54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum.

55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.

56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%

57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 58. Melengkapi partograf.

Sumber :

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR).

Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR, Maternal & Neonatal Care, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002

Referensi

Dokumen terkait

Big data service process has few steps starting from Data acquisition, Data staging, Data analysis and application analytics processing and visualisation.. Figure 2 presents a

Proses sortasi sangat berperan penting dalam menghasilkan biji kakao dengan kualitas yang baik. Digunakan untuk memisahkan buah kakao yang sehat dari buah kakao

 Jika krim diwadahkan dalam tube aluminium, maka tidak boleh digunakan pengawet senyawa raksa organik (Fornas, Hal 313) karena akan terbentuk kompleks pengawet aluminium dan

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah menyampaikan Qanun tentang Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan

Maka bagi Kyai Fuad, seni lukis rajah adalah dimensi yang meruang pada pembacaan multitafsir di mana tujuan dakwahnya melalui seni menjadi salah satu model pembacaan tersebut

Klausul ini menyatakan bahwa sistem manajemen mutu membutuhkan dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses untuk menghasilkan dokumen- dokumen, dimana dalam dokumen ISO

Setelah peningkatan Modal Dasar tersebut, Perseroan melakukan peningkatan Modal Ditempatkan/Disetor melalui mekanisme penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks keanekaragaman meso-makro fauna tanah di Desa Sumbermalang Kecamatan Wringin Bondowoso pada penggunaan lahan hutan sebesar 0,89