• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Implementasi Kebijakan Redistribusi Tanah Obyek Land Reform Di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Implementasi Kebijakan Redistribusi Tanah Obyek Land Reform Di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur"

Copied!
367
0
0

Teks penuh

(1)42816.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REDISTRIBUSI TANAH OBYEK LANDREFORM DI KABUPATEN NGADA, PROVINS! NUSA TENGGARA TIMUR. UNIVERSITAS TERBUKA. TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik. Disusun Oleh:. JOHANESPAULUSPERTAMA NIM. 500652564. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA. 2016.

(2) 42816.pdf. ABSTRAK. AN ALI SIS IMPLEMENT ASI KEBIJAKAN REDISTRIBUSI T ANAH OBYEK LAND REFORM DI KABUPATEN NGADA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Johanes Paulus Pertama denny.rabu 110479@gmail.com. Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Ketimpangan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah serta sulitnya akses masyarakat terhadap tanah merupakan permasalahan besar yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia. Konsentrasi tanah disebagian kecil masyarakat di satu sisi dan banyaknya masyarakat yang tidak memiliki tanah disisi lain membawa dampak pada ekskalasi konflik dan sengketa pertanahan. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia menetapkan salah satu kebijakan dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penguasaan tanah Negara dan pemerataan penguasaan tanah yang berkeadilan melalui suatu kebijakan yang dikenal dengan istilah Reforma Agraria yang ditindaklanjuti melalui pelaksanaan kegiatan Redistribusi Tanah Obyek Landreform. Kegiatan penataan kembali penguasaan, pemilikan dan penggunaan tanah melalui kegiatan Redistribusi Tanah Obyek Landreform kepada para petani dan penggarap harus dilaksanakan secara terencana dan sistimatis sehingga dapat mewujudkan keadilan dan kejahteraan rakyat. Kegiatan redistribusi tanah bertujuan agar para petani dan penggarap yang tidak memiliki tanah pertanian dapat memiliki tanah untuk dikerjakan secara aktif sesuai dengan mata pencahariannya sebagai petani. Kegiatan redistribusi ini juga bertujuan untuk melindungi para petani dan penggarap dari penguasaan tanah berskala besar oleh para spekulan tanah demi untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program kebijakan redistribusi tanah di Kabupaten Ngada Peneliti akan menggambarkan secara sistimatik dan faktual mengenai tahapan pelaksanaan redistribusi tanah obyek landreform di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku dan menggambarkan berbagai hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya serta menggambarkan upaya yang ditempuh dalam mengatasi berbagai hambatan dan kendala yang dihadapi tersebut..

(3) 42816.pdf. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan di Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan memilih 3 Desa di wilayah Kabupaten Ngada, yaitu Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa, dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung sebagai lokasi dan obyek penelitian. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa Pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah di Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung belum dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mekanisme tahapan pelaksanaan berdasarkan peraturan yang berlaku. Beberapa tahapan kegiatan redistribusi tanah dilaksanakan secara bersamaan dengan tahapan lainnya dengan alasan bahwa terbatasnya ketersediaan Kabupaten Ngada dalam melaksanakan kegiatan aparat Kantor Pertanahan redistribusi tanah sangat menghambat dalam kelancaran pelaksanaan redistribusi tanah dan alasan lainnya yaitu agar pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang cukup dominan yang dihadapi oleh masyarakat yang menjadi peserta redistribusi tanah, pemerintah daerah dan Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah yaitu biaya yang cukup mahal, Kantor Pertanahan yang berada jauh dari lokasi kegiatan Redistribusi Tanah dan kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai tahapan pelaksanaan redistribusi tanah. Upaya yang ditempuh dalam mengatasi berbagai hambatan dan kendala yang dihadapi tersebut adalah dengan merencanakan pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah yang lebih sistimatis sehingga dapat mengurangi segala biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta kegiatan redistribusi tanah, membentuk kepanitiaan lokal yang berfungsi memfasilitasi semua kebutuhan masyarakat demi kelancaran pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah dan lebih meningkatkan intensitas penyuluhan demi menambah pengetahuan masyarakat mengenai kegiatan redistribusi tanah pada khususnya dan pengetahuan mengenai hukum pertanahan pada umumnya.. ii.

(4) 42816.pdf. ABSTRACT. ANALYSIS OF IMPLEMENTATION POLICIES LANDREFORM OBJECT OF LAND REDISTRIBUTION IN NGADA, EAST NUSA TENGGARA PROVINCE Johanes Paulus Pertama denny.rabu 1104 79@gmail.com. Graduate Studies Program Indonesia Open University. Inequality control, ownership, use and utilization of land and the difficulty of public access to land is a major issue facing the Indonesian nation. The concentration of land in a small part of society on the one hand and the number of people who do not own the land on the other hand had an impact on the escalation of conflict and land disputes. National Land Agency of the Republic of Indonesia set one of the policies in solving problems related to land tenure and equitable State equitable land tenure through a policy known as Agrarian Reform is being addressed through the implementation of the Land Redistribution Landreform places. Activity realignment of control, ownership and use of land through the Land Redistribution Landreform places to farmers and tenants should be implemented in a planned and systematic so as to bring about justice and kejahteraan people. Activities aimed land redistribution that farmers and tenants who do not own agricultural land can have land to work actively in accordance with livelihood as farmers. This redistribution activity also aims to protect farmers and tenants of large-scale land tenure by land speculators for the sake of justice and the welfare of the people of Indonesia. Research and data collection conducted in the District Land Office Ngada, East Nusa Tenggara province by choosing 3 Ngada village in the district, the Village Malanuza Golewa Subdistrict, Village Ngabheo District of Soa and Riung Subdistrict West Lengkosambi village as the location and the object of research. Results of research conducted showed that the implementation of the activities redistribution of land in the village Malanuza Golewa Subdistrict, Village Ngabheo District of Soa and Riung Subdistrict Village West Lengkosambi not been carried out in accordance with the procedures and mechanisms of implementation phases based on state laws. Some of the stages of land redistribution carried out simultaneously with the other stages on the grounds that the limited availability of forces Ngada District Land Office in conducting land redistribution severely hamper iii.

(5) 42816.pdf. the smooth implementation of land redistribution and other reasons, namely that the implementation of land redistribution can be delivered more effectively and efficiently. The results also show that there are several factors that are dominant faced by the people who participated in the redistribution of land, local authorities and the Land Office Ngada that become an obstacle in the implementation of land redistribution that cost is quite expensive, the Land Office that are far away land redistribution activity and lack of knowledge and understanding of the stages of the implementation of land redistribution. Efforts made to overcome various obstacles and constraints is to plan the implementation of land redistribution more systematic so as to reduce any costs incurred by the participants in the redistribution of land, formed a committee of local that serves to facilitate all the needs of the community for the smooth implementation of the redistribution soil and increasing the intensity of illumination in order to increase public knowledge about the activities of land redistribution in particular and knowledge of land laws in general.. iv.

(6) 42816.pdf. PERSETUJUAN TAPM. Judul TAPM. : Analisis Implementasi Kebijakan Redistribusi Tanah Obyek Landreform di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penyusun T APM NIM Program Studi Hari/Tanggal. : Johanes Paulus Pertama : 500652564 : Magister Administrasi Publik : Kamis, 20 Oktober 2016. Menyetujui:. Pembimbing II,. Dr. Drs. Pius Bumi Kellen, MM NIP. 19600903 198702 1 001. Dr. ana, M.Si. NIP. 196 0614 198702 1 001. ---. Dr. Roy Valiant Salomo, M. Soc.,Sc.. Dr. Darmanto, M. Ed. NIP. 19591027 198603 1 003. v.

(7) 42816.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PENGESAHAN. Nama NIM Program Studi Judul TAPM. : Johanes Paulus Pertama : 500652564 : Magister Administrasi Publik : Analisis Implementasi Kebijakan Redistribusi Tanah Obyek Landreform di Kabupaten Ngada, Provinsi N usa Tenggara Timur. Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada: Hari/Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2016 : 08.45 WITA W a kt u Dan telah dinyatakan LULUS. PANITIA PENGUJI TAPM. Ketua Komisi Penguji Nama: Dr. Darmanto, M. Ed. Penguji Ahli Nama: Dr. Roy Valiant Salomo, M. Soc.,Sc. Pembimbing I Nama: Dr. Frans Gana, M.Si. Pembimbing II Nama: Dr. Ors. Pius Bumi Kellen, MM. vi.

(8) 42816.pdf. Kata Pengantar. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Progam Magister (T APM) ini dengan judul : "Analisis Implementasi Kebijakan Redistribusi Tanah Obyek Landreform di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur" untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka Tahun 2016. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mustahil penulis dapat menyelesaikan TAPM ini dan pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih disertai dengan penghargaan yang tinggi kepada : 1. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka; 2. Ketua Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Magister Administrasi Publik; 3. Bapak Dr. Frans Gana, M.Si. dan Bapak Dr. Ors. Pius Bumi Kellen, MM selaku Pembimbing I dan Pembimbing II TAPM; 4. Bapak/Ibu Dosen dan karyawan/karyawati pada Universitas Terbuka. Ucapan Terimakasih disampaikan pula kepada yang terhormat: 1. Bapak Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah memberikan ijin belajar pada Program Magister Administrasi Publik di Universitas Terbuka; 2. Bapak Kepala Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Ngada yang telah memberikan ijin penelitian di Kabupaten Ngada; 3. Bapak Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada beserta staf atas pelayanan kepada penulis selama penelitian; 4. Bapak Kepala Kecamatan Golewa, Bapak Kepala Kecamatan Soa dan Bapak Kepala Kecamatan Riung beserta masing-masing staf atas pelayanan kepada penulis selama penelitian; 5. Bapak Kepala Desa Malanuza, Bapak Kepala Desa Ngabheo dan Bapak Kepala Desa Lengkosambi Barat beserta masing-masing staf atas pelayanan kepada penulis selama penelitian; vii.

(9) 42816.pdf. 6. Rekan-rekan Mahasiswa Kabupaten Ngada Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka; 7. Semua Pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memotivasi dalam penyelesaian TAPM ini. TAPM ini juga penulis persembahkan kepada : 1. Ayah dan ibuku tercinta serta adik-adikku (Ferdi, Nona, Feri dan Natalia) yang. selalu mendoakan dan mendukungku selama penyusunan TAPM ini. 2. Istri dan anak-anakku tercinta (Yohana Malan, Maria Angela Merici Rabu, Theresia Regina Putri Rabu, Christian Alvaro Graviel Rabu dan Michael Angelo Valentino Rabu) yang selalu mendoakan dan mendukungku selarna penyusunan TAPM ini. 3. Almamaterku, Universitas Terbuka Indonesia. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempumaan, sehingga penulis mengharapkan segala kritik, saran dan perbaikan-perbaikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempumaan agar bermanfaat bagi para pihak yang membutuhkan dimasa yang akan dating. Semoga Tuhan selalu menyertai kita.. Kupang,. Nopember 2016. Penulis. viii.

(10) 42816.pdf. RIWAYAT HIDUP. Nama NIM Program Studi Tempat/tanggal Lahir. : Johanes Paulus Pertama : 500652564 : Magister Administrasi Publik : Oeba, 11 April 1979. Riwayat Pendidikan. : Lulus SD di Sekolah Dasar Katolik Larantuka II pada tahun 1991 Lulus SL TP di Sekolah Menengah Pertama Katolik Larantuka pada tahun 1994 Lulus SL TA di Sekolah Menengah Umum Katolik Giovani Kupang pada tahun 1997 Lulus 04 di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta pada tahun 2005.. Riwayat Pekerjaan. : Tahun 1999 diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tahun 2000 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan ditempatkan di Kantor Pertanahan Kabupaten N gada Tahun 2001 s/d 2005 ditugasbelajarkan ke Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di Yogyakarta Tahun 2005 s/d 2006 ditempatkan kembali ke Kantor Pertanahan Kabupaten N gada Tahun 2006 s/d 2007 ditugaskan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2007 s/d 2014 ditugaskan kembali ke Kantor Pertanahan Kabupaten N gada Tahun 2014 s/d sekarang dipindahtugaskan ke Kantor Pertanahan Kabupaten Nagekeo.. Riwayat Jabatan. : Tahun 2007 s/d 2009 sebagai Kepala Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada. Tahun 2009 s/d 2014 sebagai Kepala Sub seksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu di Kantor Pertanahan Kabupaten N gada.. ix.

(11) 42816.pdf. Tahun 2014 s/d sekarang sebagai Kepala Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan di Kantor Pertanahan Kabupaten Nagekeo.. Bajawa, 13 Oktober 2016.. Johanes Paulus Pertama NIM. 500652564. x.

(12) 42816.pdf. DAFTAR ISi. Abstrak ...................................................................................... . Abstract . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 111. Lembar Persetujuan .. . .. . . . . . .. . . . . . . . .. .. . .. . . .. . . . . .. . . . .. . . .. . . . .. . . .. . ..... .. . . .. . .. . .... v. Lembar Pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. v1. Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. vu. Riwayat Hidup... .. . ... . .. . . . .. . .. . . .. .. . . .. .. . .. . . .. . . . . .. . ..... .. . . .. . . . .. . . .. . . . .. . .. . .. ... ix. Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. x1. Daftar Bagan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... xv. Daftar Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. xvi. Daftar Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... xv111. BAB I. PENDAHULUAN................................................................... 1. A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... .. 1. B. Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 7. C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 9. D. Kegunaan Penelitian .. . . .. . . .... ... . . . . .. . .. .. . .. . . . . .. . .. . . .. . .. . .. .. . .. . .. ... 9. BAB II. KERANGKA TEO RI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 11. A. Tinjauan Teoritis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 11. 1. Kebijakan Publik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... .. .. ... .. .. .. .... .. .. .. .. 11. 2. Implementasi Kebijakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 15. 3. Reforma Agraria . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 20. xi.

(13) 42816.pdf. 4. Redistribusi Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 23. B. Kajian Empirik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... 32. C. Kerangka Konseptual . . . . . . .. . . .. .. . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . .. ... .................... 43. BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................... 46. A. Ruang Lingkup Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...... 46. 1. Lingkup Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ..... 46. 2. Lokasi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 47. 3. Tahun Data Yang Diambil ................................................ 47. B. Jenis Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 48. C. Informan/Responden ... ...... ......... .................. ......... .............. 49. D. Jenis dan Sumber Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 50. E. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 51. F. Teknik Analisis Data........................................................... 52. BAB IV. HAS IL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 54. A. Gambaran Daerah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 54. 1. Letak dan Batas Wilayah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 54. 2. Profit Desa Lokasi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 55. 3. Penggunaan Tanah ...... ............ ......... ......... ..................... 56. 4. Iklim dan Jenis Tanah. .. . . . . . . .. . . . . .. . .. . . .. . . . . . . . . . . .. .. . .. . . . . . .. . . ... 58. B. Keadaan Penduduk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 60. 1. Jumlah Penduduk..................... .. . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . ... 60. 2. Tingkat Pendidikan Penduduk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 61. xii.

(14) 42816.pdf. 3. Mata Pencaharian Penduduk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 64. 4. Kepemilikan Tanah Pertanian. .. .. . . .. . . . .. . . .. . .. ... ... . .. . . . .. . .. . .. ... 67. C. Keadaan Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada ... ......................... 70. 1. Ketersediaan Aparat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 71. 2. Produktifitas Penerbitan Sertipikat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 71. D. Tahapan Pelaksanaan Redistribusi Tanah Berdasarkan Peraturan Yang Berlaku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 72. E. Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 87. 1. Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Landreform di Desa Malanuza, Kecamatan Golewa ... ......... ...... .............. 87. 2. Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Landreform di Desa Ngabheo, Kecamatan Soa ... ... ................................. 103. 3. Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Landreform di Desa Lengkosambi Barnt, Kecamatan Riung .. . .. . .. . . .. . .. . . . ..... 113. F. Faktor-Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Landreform. .. .. . . .. . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . .. . .. .. . .. . ... .. . .. .. 125. 1. Kendala yang dihadapi oleh Petani Penerima Redistribusi Tanah .................................................................................. 125. 2. Kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Desa .. . . .. .. . .. . . ..... .. . . .. . .. . ... ... 126. 3. Kendala yang dihadapi oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada ...... ......... ...... ......... ......... ............................ 127. G. Upaya Yang dilakakukan Untuk Menghadapi Kendala Dalam Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Lanfdreform di Kabupaten N gada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 128. 1. Upaya Yang Dilakukan Oleh Petani Penerima Redistribusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 128. 2. Upaya Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Desa ...... ........................... 129. xiii.

(15) 42816.pdf. 3. Upaya Yang Dilakukan Oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada ......... ...... ............... ......... ... ...... ............ ... .... 130. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 132. A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 132. B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 132. DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 134. xiv.

(16) 42816.pdf. DAFTAR BAGAN. Bagan 1. Kerangka Konseptual ................................................................ .45 Bagan 2. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Redistribusi Tanah .......................... 86. xv.

(17) 42816.pdf. DAFT AR TABEL. Tabel 4.1 Pembagian Luas Wilayah berdasarkan penggunaannya di Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa dan Desa Lengkosambi Barnt Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada ......................................... 58 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Malanuza kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa, Desa Lengkosambi Barnt Kecamatan Riung Kabupaten Ngada ........................................... 60 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa, Desa Lengkosambi Barnt Kecamatan Riung Kabupaten N gada ........................................... 63 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa dan Desa Lengkosambi Barnt Kecamatan Riung Kabupaten Ngada .......................................... 66 Tabel 4.5 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Malanuza Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada ..................... 67 Tabel 4.6 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Malanuza Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada ..................... 67 Tabel 4.7 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Ngabheo Kecamatan Soa Kabupaten Ngada ........................... 68 Tabel 4.8 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Ngabheo Kecamatan Soa Kabupaten Ngada ........................... 69 Tabel 4.9 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Lengkosambi Barnt Kecamatan Riung Kabupaten Ngada ............................................................................... 69 Tabel 4.10 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Lengkosambi Barnt Kecamatan Riung Kabupaten Ngada ............................................................................... 70. xvi.

(18) 42816.pdf. Tabel 4.11 Jumlah Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan ...................... 71. xvii.

(19) 42816.pdf. DAFT AR LAMPIRAN. Lampiran 1.. Surat Keputusan Bupati Ngada Nomor 35/KEP/BPN/ 2009 Tanggal 13 Maret 2009 Tentang Penunjukan Lokasi Kecamatan dan Desa Pelaksanaan Redistribusi Tanah Tahun Anggaran 2009 di Kabupaten Ngada ................... 137. Notulen Penyuluhan dalam rangka Pelaksanaan Redistribusi Tanah di Desa Malanuza, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada ...... ... ...... ............ ......... ... ... ..... 141. Lampiran 3.. Daftar Petani Penggarap.... .. . . . . . . . . . .. . .. . . .. . . . .. . ... .. .. . . .. . . . . . . .... 143. Lampiran 4.. Surat Keputusan Bupati Ngada Nomor 72/KEP/BPN/ 2009 Tanggal 25 Maret 2009 Tentang Pembentukan Panitia dan Sekretariat Pertimbangan Landreform Kabupaten N gada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 15 5. Lampiran 5.. Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Adat/Suku... .. . .. . .. .. 160. Lampiran 6.. Berita Acara Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten Ngada ...... ............... ............ ......................... 165. Lampiran 7.. Surat Keterangan Pendaftaran Tanah .. . . .. . .. .. . . .. ... . .. . . . .. . .. . ..... 167. Lampiran 8.. Riwayat Tanah ......... .................................................... 168. Lampiran 9.. Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 10/Png/19/2009 Tentang Penegasan Tanah Yang dikuasai Langsung oleh Negara Sebagai Obyek Landreform . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 169. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada Nomor 420/NG.3/SK/P&PP/2009 Tentang Pemberian Hak Milik An. Margaretha Uta dan KawanKawan Sebanyak 750 Orang di Desa Malanuza Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada dalam rangka Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Landreform ...... ... ... ...... 175. Lampiran 2.. Lampiran 10.. Lampiran 11.. Surat Keputusan Bupati Ngada Nomor 15/KEP/BPN/ 2014 Tanggal 27 Januari 2014 Tentang Penunjukan Desa N gabheo dan Desa Lengkosambi Barat sebagai xviii.

(20) 42816.pdf. Lampiran 12.. Lampiran 13.. Lampiran 14.. Lampiran 15.. Lampiran 16.. Lampiram 17.. Lampiran 18.. Lampiran 19.. Lampiran 20.. Lampiran 21.. Lampiran 22.. Lampiran 23.. Lokasi Pelaksanaan Redistribusi Tanah di Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2014 ...... .............................................. 212. Daftar Hadir Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah Obyek Landreform Tahun Anggaran 2014 ...... ............... 217. Laporan Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah Obyek Landreform Tahun Anggaran 2014 ... ...... ............ ........ 225. Berita Acara Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah Obyek Landreform Tahun Anggaran 2014 ..................... 226. Berita Acara lnventarisasi dan Identifikasi Subyek dan Obyek Kegiatan Redistribusi TOL.. .. . . .. . . .. ... . ... . . . . . . . . .. .... 227. Surat Keputusan Bupati Ngada Nomor 21/KEP/BPN/ 2014 Tanggal 27 Januari 2014 Tentang Pembentukan Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2014 .................. ......... ............ ............. 236. Berita Acara Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten N gada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 241. Berita Acara Seleksi Calon Penerima Manfaat Kegiatan Redistribusi TOL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 249. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada Nomor 26/KEP-53.09.400/IV/2014 Tentang Pemberian Hak Milik Kepada Yanuarius Gili dan Kawan- Kawan Sebanyak 250 Bidang di Desa Ngabheo Kecamatan Soa Kabupaten N gada dalam rangka Redistribusi Tanah Obyek Landreform . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 257. Daftar Hadir Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah Obyek Land.reform Tahun Anggaran 2014 ..................... 280. Laporan Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah Obyek Landreform Tahun Anggaran 2014 ... ...... ......... ... ........ 288. Berita Acara Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah Obyek Landreform Tahun Anggaran 2014 ... . .. . . . . . . . . . ...... 289. Berita Acara lnventarisasi dan ldentifikasi Subyek dan Obyek Kegiatan Redistribusi TOL .. . .. . . .. . . . . .. . . . .. . . . . . .. . ..... 290. xix.

(21) 42816.pdf. Larnpiran 24.. Larnpiran 25.. Larnpiran 26.. Lampiran 27.. Larnpiran 28.. Lampiran 29.. Larnpiran 30.. Berita Acara Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten Ngada ... ... ......... ...... ............ ............... .......... 299. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 24/KEP-53.400Nll/2014 Tanggal 3 Juli 2014 Tentang Penegasan Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh Negara Menjadi Tanah Obyek Landreform Atas Tanah Yang Terletak di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 308. Berita Acara Seleksi Calon Penerima Manfaat Kegiatan Redistribusi TOL. .. . . . . .. . .. . . . . . . . .. .. . .. . ... .. . . .. .. ... . ...... 312. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada Nomor 51/KEP-53.09.400/IV/2014 Tentang Pemberian Hak Milik Kepada Abraham Laba dan Kawan-Kawan Sebanyak 250 Bidang di Desa Lengkosarnbi Barat Kecamatan Riung Kabupaten Ngada dalam rangka Redistribusi Tanah Obyek Landreform ... . .. .. . . .. ... . .. . ..... .. ... .... 320. Peta Administrasi Desa Malanuza, Kecarnatan Golewa, Kabupaten Ngada ...... .................................................... 343. Peta Administrasi Desa Ngabheo, Kecarnatan Soa, Kabupaten Ngada ...... ... ........ .......... ... ......... ................... 344. Peta Administrasi Desa Lengkosambi Barat, Kecarnatan Riung, Kabupaten Ngada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 345. xx.

(22) 42816.pdf.

(23) 42816.pdf.

(24) 42816.pdf.

(25) 42816.pdf.

(26) 42816.pdf.

(27) 42816.pdf.

(28) 42816.pdf.

(29) 42816.pdf.

(30) 42816.pdf.

(31) 42816.pdf.

(32) 42816.pdf.

(33) 42816.pdf.

(34) 42816.pdf.

(35) 42816.pdf.

(36) 42816.pdf.

(37) 42816.pdf.

(38) 42816.pdf.

(39) 42816.pdf.

(40) 42816.pdf.

(41) 42816.pdf.

(42) 42816.pdf.

(43) 42816.pdf.

(44) 42816.pdf.

(45) 42816.pdf.

(46) 42816.pdf.

(47) 42816.pdf.

(48) 42816.pdf.

(49) 42816.pdf.

(50) 42816.pdf.

(51) 42816.pdf.

(52) 42816.pdf.

(53) 42816.pdf.

(54) 42816.pdf.

(55) 42816.pdf.

(56) 42816.pdf.

(57) 42816.pdf.

(58) 42816.pdf.

(59) 42816.pdf.

(60) 42816.pdf.

(61) 42816.pdf.

(62) 42816.pdf.

(63) 42816.pdf.

(64) 42816.pdf.

(65) 42816.pdf.

(66) 42816.pdf.

(67) 42816.pdf.

(68) 42816.pdf.

(69) 42816.pdf.

(70) 42816.pdf.

(71) 42816.pdf.

(72) 42816.pdf.

(73) 42816.pdf.

(74) 42816.pdf.

(75) 42816.pdf. BAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Daerah Penelitian. 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngada terletak diantara go 20' 24.2g" - go 57' 2g.39" Lintang Selatan dan 120° 4g' 29.26" - 121° 11' g.57" Bujur Timur dan memiliki luas wilayah sebesar 1620,92 km 2 , dimana luas wilayah Kabupaten Ngada ini merupakan. salah satu kabupaten sebagai wilayah terluas bila. dibandingkan dengan luas wilayah kabupaten lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah Kabupaten Ngada telah dilakukan pemekaran wilayah kabupaten menjadi 2 wilayah kabupaten barn pada tahun 2007 berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Nagekeo, dimana Kabupaten Ngada dengan Bajawa sebagai ibukotanya dan Kabupaten Nagekeo dengan Mbay sebagai ibukotanya. Batas Administrasi Kabupaten Ngada terletak diantara bagian Utara berbatasan dengan Laut Flores, bagian Selatan berbatasan dengan Laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Nagekeo dan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Manggarai Timur.. 54.

(76) 42816.pdf. 2. Profil Desa Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan dipilih peneliti dalam penelitian ini dilaksanakan di 3 Desa di wilayah Kabupaten Ngada, yaitu Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa, dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung sebagai lokasi dan obyek penelitian. Alasan ketiga desa tersebut di atas dipilih menjadi obyek dan lokasi penelitian penulis, yaitu ketiga desa tersebut telah menjadi obyek pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah obyek landreform pada tahun 2009 dan 2014 dengan asal status tanah Negara yang berbeda dan sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani. Pelaksanaan kegiatan Redistribusi Tanah di Kabupaten Ngada belum dapat dilaksanakan di seluruh desa sekabupaten Ngada. Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Ngada berjumlah 151 Desa/Kelurahan, namun hanya ada 10 Desa yang telah melaksanakan kegiatan redistribusi tanah termasuk ketiga desa yang akan menjadi obyek penelitian tersebut. Desa Malanuza, Kecamatan Golewa mempunyai luas wilayah sebesar 350 Ha denganjumlah penduduk sebanyak 1.767 jiwa. Penggunaan tanah yang paling dominan di Desa Malanuza, Kecamatan Golewa adalah Pertanian sehingga mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Malanuza adalah petani. Batas wilayah Desa Malanuza, Kecamatan Golewa dapat dilihat pada peta administrasi dalam Lampiran 28 penelitian ini.. 55.

(77) 42816.pdf. Desa Ngabheo, Kecamatan Soa mempunyai luas wilayah sebesar 635 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 664 jiwa. Jenis penggunaan tanah yang paling dominan di Desa Ngabheo, Kecamatan Soa adalah Pertanian sehingga mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Ngabheo adalah petani. Batas wilayah Desa Ngabheo, Kecamatan Soa, dapat dilihat pada peta administrasi dalam Lampiran 29 penelitian ini, sedangkan Desa Lengkosambi Barat, Kecamatan Riung mempunyai luas wilayah sebesar 1.254 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 1.098 jiwa. Jenis Penggunaan tanah yang paling dominan di Desa Lengkosambi Barat, Kecamatan Riung adalah pertanian sehingga mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Lengkosambi Barat adalah petani. Batas wilayah Desa Lengkosambi Barat, Kecamatan Riung dapat dilihat pada peta administrasi dalam Lampiran 30 penelitian ini.. 3. Penggunaan Tanah Lokasi penelitian yang dilaksanakan terletak di Kabupaten Ngada dengan memilih 3 Desa di wilayah Kabupaten Ngada, yaitu Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa, dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung sebagai obyek pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah obyek landreform. Jenis penggunaan tanah di Desa Malanuza Kecamatan Golewa berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Malanuza Tahun 2016 menunjukan bahwa tanah pertanian adalah jenis penggunaan terbesar dengan. 56.

(78) 42816.pdf. luas 179,4 Ha yang diikuti dengan jenis penggunaan tanah lainnya. Luasnya penggunaan tanah untuk pertanian berdampak pada mata pencaharian penduduknya sebagai petani. Jenis penggunaan tanah di Desa Ngabheo Kecamatan Soa berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Ngabheo Tahun 2016 menunjukan bahwa tanah pertanian adalah jenis penggunaan terbesar dengan luas 463 Ha atau sebesar 72,91% dari luas wilayah Desa Ngabheo yang diikuti denganjenis penggunaan tanah lainnya seperti penggunaan tanah untuk pemukiman dan perkantoran. Luasnya penggunaan tanah untuk pertanian berdampak pada mata pencaharian penduduknya sebagai petani. Jenis penggunaan tanah di Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Lengkosambi Barat Tahun 2016 menunjukan bahwa tanah pertanian adalah jenis penggunaan terbesar dengan luas 458 Ha atau sebesar 36,52% dari luas wilayah Desa Lengkosambi Barat yang diikuti dengan jenis penggunaan tanah lainnya seperti penggunaan tanah untuk pemukiman sebesar 186 Ha, Padang rumput seluas 239 Ha, Perkantoran seluas 3,3 Ha, Hutan seluas 152 Ha dan penggunaan tanah lainnya seluas 215, 7 Ha. Luasnya penggunaan tanah untuk pertanian berdampak pada mata pencaharian penduduk di Desa Lengkosambi Barat, Kecamatan Riung sebagai petani Data penggunaan tanah di Desa Malanuza, Kecamatan Golewa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:. 57.

(79) 42816.pdf. Tabel 4.1. No.. Pembagian Luas Wilayah berdasarkan penggunaannya di Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung, Kabupaten N gada. Penggunaan Tanah. Desa Malanuza. Desa Ngabheo. Persentase Luas (Ha) (%) 125 38,86. Persentase. Desa Lengkosambi Barat Luas Persentase (Ha) (%) 14,83 186. 1.. Pemukiman. Luas (Ha) 136. 2.. Pertanian. 179,4. 51,26. 463. 72,91. 458. 36,52. 3.. Kuburan. 2,2. 0,63. --. --. --. --. 4.. Perkantoran. 1,9. 0,54. 2,3. 0,36. 3,3. 0,26. 5.. Padang Rumput. --. --. --. --. 239. 19,06. 6.. Hutan. --. --. --. --. 152. 12, 12. 7.. Penggunaan Tanah Lainnya Jumlah. 30,5. 8,71. 44,7. 7,04. 215,7. 17,20. 350. 100,00. 635. 100. 1254. 100. (%) 19,69. Sumber: Kantor Desa Malanuza, Kantor Desa Ngabheo dan Kantor Desa Lengkosambi Barat Tahun 2016. 4. Iklim dan Jenis Tanah Data yang diperoleh dari Kantor Desa Malanuza Kecamatan Golewa, desa ini memiliki curah hujan yang berkisar antara 1.271mm, dengan jumlah hari hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata hariannya berada pada kisaran l 4°C24 °C, sedangkan jenis tanahnya sebagian besar berwarna hitam dengan tekstur liat. Iklim dan jenis tanah tanah di Desa Malanuza tersebut sangat cocok. 58.

(80) 42816.pdf. dijadikan sebagai daerah pertanian karena mempunyai suhu udara yang sangat dingin dan curah hujan yang cukup tinggi. Data yang diperoleh dari Kantor Desa Ngabheo Kecamatan Soa, desa ini memiliki curah hujan yang berkisar antara 1.532 mm, dengan jumlah hari hujan selama 142 hari. Suhu rata-rata hariannya berada pada kisaran 21°C-26 °C, sedangkan jenis tanahnya sebagian besar berwama hitam dengan tekstur pasir. Iklim dan jenis tanah di Desa Ngabheo juga sangat cocok dijadikan daerah pertanian terutama pertanian lahan basah karena mempunyai suhu udara yang cukup sejuk dan curah hujan yang cukup tinggi. Data yang diperoleh dari Kantor Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung, desa ini memiliki curah hujan yang berkisar antara 1.926 mm, dengan jumlah hari hujan selama 117 hari. Suhu rata-rata hariannya berada pada kisaran 29°C-35 °C, sedangkan jenis tanahnya sebagian besar berwama merah dengan tekstur pasir. Iklim dan jenis tanah di Desa Lengkosambi Barat sangat cocok untuk dijadikan daerah pertanian walaupun memiliki intensitas curah hujan yang lebih rendah dan suhu udara yang cukup panas sehingga lahan pertanian yang cocok untuk daerah di Desa Lengkosambi Barat adalah pertanian musiman atau pertanian untuk kebun, ladang dan tegalan.. 59.

(81) 42816.pdf. B. Keadaan Penduduk 1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Desa Malanuza Kecamatan Golewa Tahun 2015 berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada sekitar 1.767 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 844 jiwa atau 47,76% dan perempuan 923 jiwa atau 52,24%. Jumlah penduduk Desa Ngabheo Kecamatan. Soa Tahun 2015. berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada sekitar 664 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 332 jiwa atau 50% dan perempuan 332 jiwa atau 50%. Jumlah penduduk Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung Tahun 2015 berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada sekitar 1.098 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 550 jiwa atau 50,09% dan perempuan 548 jiwa atau 49,91 %. Data jumlah penduduk Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini: Tabet 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Malanuza kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa, Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung Kabupaten Ngada. No. Des a. Laki-Laki Jumlah Persentase (orang) (%) 47,76 844. Perempuan Jumlah Persentase (orang) (%) 52,24 923. Jumlah Total Jumlah Persentase (orang) (%) 1767 100,00. I.. Desa Malanuza. 2.. Desa Ngabheo. 332. 50. 332. 50. 664. 100,00. 3.. Desa Lengkosambi Barat. 550. 50,09. 548. 49,91. 1098. 100,00. Sumber: Ngada Dalam Angka Tahun 2015, Badan Pus at Statistik Kabupaten Ngada. 60.

(82) 42816.pdf. 2. Tingkat Pendidikan Penduduk Tingkat pendidikan penduduk di Desa Malanuza Kecamatan Golewa berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Malanuza Tahun 2016 menunjukan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Malanuza berpendidikan terakhir adalah di tingkat SLTP yaitu sebanyak 438 orang dan masyarakat yang berpendidikan tinggi setara dengan Strata 1 (S 1) hanya berj umlah 16 orang. Artinya terdapat mayoritas jumlah penduduk di Desa Malanuza yaitu sebanyak 24,79% dari jumlah penduduk di Desa Malanuza yang hanya mengenyam pendidikan sampai di tingkat SL TA dan sebanyak 0,91 % dari jumlah penduduk Desa Malanuza yang sempat mendapat kesempatan memperoleh pendidikan ke tingkat S 1. Data tingkat pendidikan yang diperoleh dari Kantor Desa Malanuza juga menunjukan masih ada penduduknya yang sama sekali tidak sempat mengenyam bangku pendidikan yaitu sebanyak 57 orang atau sebesar 3,23% dari jumlah penduduk Desa Malanuza, Kecamatan Golewa. Tingkat pendidikan penduduk di Desa Ngabheo Kecamatan Soa berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Ngabheo Tahun 2016 menunjukan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Ngabheo berpendidikan terakhir adalah di tingkat SL TA yaitu sebanyak 145 orang dan masyarakat yang berpendidikan tinggi setara dengan Strata 1 (S 1) hanya berjumlah 14 orang artinya terdapat mayoritas jumlah penduduk di Desa Ngabheo yaitu sebanyak 21,84% dari jumlah penduduk di Desa Ngabheo yang hanya mengenyam pendidikan sampai di tingkat SL TA dan sebanyak 2, 11 % dari. 61.

(83) 42816.pdf. jumlah penduduk Desa Ngabheo yang sempat mendapat kesempatan memperoleh pendidikan ke tingkat S 1. Data tingkat pendidikan yang diperoleh dari Kantor Desa Ngabheo juga menunjukan masih ada penduduknya yang sama sekali tidak sempat mengenyam bangku pendidikan yaitu sebanyak 43 orang atau sebesar 6,48% dari jumlah penduduk Desa Ngabheo, Kecamatan Soa. Tingkat pendidikan penduduk di Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Lengkosambi Barat Tahun 2016. menunjukan bahwa sebagian besar penduduk di. Desa. Lengkosambi Barat berpendidikan terakhir adalah di tingkat SL TA yaitu sebanyak 225 orang dan masyarakat yang berpendidikan tinggi setara dengan Strata 1 (S 1) hanya berjumlah 15 orang artinya terdapat mayoritas jumlah penduduk di Desa Lengkosambi Barat yaitu sebanyak 20,49% dari jumlah penduduk di Desa Lengkosambi Barat yang hanya mengenyam pendidikan sampai di tingkat SL TA dan sebanyak 2, 11 % dari jumlah penduduk Desa Lengkosambi. Barat. yang. sempat. mendapat. kesempatan. memperoleh. pendidikan ke tingkat S 1. Data tingkat pendidikan yang diperoleh dari Kantor Desa Lengkosambi Barat juga menunjukan masih ada penduduknya yang sama sekali tidak sempat mengenyam bangku pendidikan yaitu sebanyak 88 orang atau sebesar 8,01 % dari jumlah penduduk Desa Lengkosambi Barat, Kecamatan Riung.. 62.

(84) 42816.pdf. Data Tingkat Pendidikan ini menunjukan bahwa masih banyak penduduk di ketiga desa tersebut yang belum sempat mengenyam tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Rendahnya tingkat pendidikan di ketiga desa tersebut, berdasarkan informasi yang diperoleh dari para Kepala Desa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu masih rendahnya tingkat pemahaman penduduk akan arti pentingnya pendidikan, masih rendahnya pendapatan keluarga yang berdampak pada masih sulitnya mengumpulkan biaya yang relatif mahal untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi dan masih kurangnya ketersediaan sarana pendidikan tinggi di daerah dekat tempat tinggalnya. Data Tingkat Pendidikan di Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo kecamatan Soa dan Desa Lengkosambi Barat, Kecamatan Riung dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa, Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung Kabupaten Ngada No.. Tingkat Pendidikan. Desa Malanuza Persentase. Desa Ngabheo Persentase. 7,70. Jumlah (Orang) 53. Desa Lengkosambi Barat Jumlah Persentase (Orang) (%) 173 15,76. I.. Belum sekolah. Jumlah (Orang) 136. 2.. Tidak sekolah. 57. 3,23. 43. 6,48. 88. 8,01. 3.. Sedang sekolah. 339. 19,19. 115. 17,32. 246. 22,40. 4.. Tidak tamat SD. 67. 3,79. 49. 7,38. 64. 5,83. 5.. Tamat SD. 322. 18,22. 87. 13,10. 97. 8,83. 6.. Tamat SLTP. 438. 24,79. 133. 20,03. 133. 12, 11. 7.. Tamat SLTA. 387. 21,90. 145. 21,84. 225. 20,49. (%). 63. (%) 7,98.

(85) 42816.pdf. 8.. Tamat 02. --. --. 7. 1,05. 52. 4,74. 9.. Tamat 03. 5. 0,28. 18. 2,71. 5. 0,46. 10.. Tamat SI. 16. 0,91. 14. 2,11. 15. 1,37. 1767. 100,00. 664. 100,00. 1098. 100,00. Jumlah Total. Sumber: Kantor Desa Malanuza, Kantor Desa Ngabheo dan Kantor Desa Lengkosambi Baral Tahun 2016. 3. Mata Pencaharian Penduduk Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Malanuza Kecamatan Golewa berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Malanuza yaitu adalah petani sejumlah 332 orang dan buruh tani sejumlah 377 orang. Jumlah mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Malanuza sebagai petani berbanding lurus dengan jumlah penggunaan tanah di Desa Malanuza yaitu pertanian. Data mata pencaharian penduduk di Desa Malanuza Kecamatan Golewajuga hampir sama dengan yang terjadi Desa Ngabheo Kecamatan Soa, dimana berdasarkan Data Mata Pencaharian Penduduk Desa Ngabheo Kecamatan Soa, mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Ngabheo Kecamatan Soa adalah Petani sejumlah 154 orang dan buruh tani sejumlah 193 orang. Jumlah mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Ngabheo, Kecamatan Soa sebagai petani berbanding lurus dengan jumlah penggunaan tanah di Desa Ngabheo yaitu pertanian. Data mata pencaharian penduduk di Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung juga hampir sama dengan yang terjadi Desa Ngabheo Kecamatan Soa dan Desa Malanuza, Kecamatan Golewa dimana berdasarkan 64.

(86) 42816.pdf. Data Mata Pencaharian Penduduk Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung, mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung adalah Petani sejumlah 143 orang dan buruh tani sejumlah 256 orang. Jumlah mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Lengkosambi Barat, Kecamatan Soa sebagai petani berbanding lurus dengan jumlah penggunaan tanah di Desa Lengkosambi Barat yaitu pertanian. Data mata pencaharian penduduk di Desa Malanuza Kecamatan Golewa tersebut juga menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memiliki tanah pertanian sehingga masyarakat yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh tani terpaksa harus menyewa atau menjadi buruh tani di lahan pertanian orang lain dengan perjanjian bagi hasil antara pemilik lahan pertanian dengan buruh tani tersebut. Jumlah buruh tani yang lebih besar dari jumlah petani diakibatkan karena sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai buruh tani adalah para pendatang dari luar desa yang belum mampu membeli suatu lokasi tanah pertanian dan pada umunya tanah pertanian yang dikuasai oleh petani adalah para tuan tanah, para ketua dan fungsionaris suku yang belum mau membagi-bagikan tanah ulayat suku tersebut kepada para anggota suku atau penggarapnya sehingga status para anggota suku diatas tanah ulayatnya tersebut adalah penggarap, dan kepada penggarap tersebut dikenakan suatu ketentuan adat yang disebut Tua Ana Manu, yang berarti suatu bentuk pengakuan penggarap berdasarkan ketentuan adat setempat kepada tuan tanah atau ketua suku yang menguasai tanah pertanian diatas tanah ulayat suku. 65.

(87) 42816.pdf. tersebut dengan membawa moke (minuman beralkohol dari tanaman enau) dan seekor ayam. Ketentuan adat ini hanya berlaku di Desa Malanuza, Kecamatan Golewa dan tidak berlaku bagi Desa Ngabheo dan Desa Lengkosambi Barat. Data mata pencaharian penduduk Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan riung dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung Kabupaten Ngada Desa Malanuza No.. Mata Pencaharian. I.. Petani. 2. 3.. Desa Ngabheo. Desa Lengkosambi Barat Jumlah Persentase (orang) (%) 13,02 143. Jumlah (orang) 332. Persentase (%) 18,79. Jumlah (orang) 154. Persentase (%) 23,19. Buruh Tani. 377. 21,34. 193. 29,07. 256. 23,32. 87. 4,92. 28. 4,22. 53. 4,83. 4.. PNS/POLRl/TNJ/ Pensiunan Pengrajin. 93. 5,26. 34. 5,12. 57. 5,19. 5.. Pedagang. 14. 0,79. 6. 0,90. 16. 1,46. 6.. Petemak. 78. 4,41. 57. 8,58. 79. 7, 19. 7.. Montir. 24. 1,36. 2. 0,30. 3. 0,27. 8.. Pengusaha UKM. 53. 3,00. 6. 0,90. 18. 1,64. 9.. Dukun Kampung. 5. 0,28. --. --. 3. 0,27. 10.. Karyawan Swasta. 103. 5,83. 6. 0,90. 18. 1,64. 11.. Belum Bekerja. 475. 26,88. 168. 25,30. 419. 38,16. 12.. Pekerjaan Lainnya Jumlah Total. 126. 7,13. JO. 1,51. 33. 3,01. 1.767. 100,00. 664. 100,00. 1.098. 100,00. Sumber: Kantor Desa Malanuza, Kantor Desa Ngabheo dan Kantor Desa Lengkosambi Barat Tahun 2016. 66.

(88) 42816.pdf. 4. Kepemilikan Tanah Pertanian Jumlah total keluarga petani di Desa Malanuza Kecamatan Golewa berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Malanuza sebanyak 342 Kepala Keluarga (KK). Jumlah keluarga petani yang cukup besar tersebut temyata hanya 152 KK atau 44,44% dan sisanya 190 KK atau 55,56% tidak memiliki tanah pertanian sehingga mereka bekerja sebagai buruh tani. Data kepemilikan tanah pertanian di Desa Malanuza Kecamatan Golewa dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Malanuza Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada. 1.. Mempunyai tanah pertanian. 152. Persentase (%) 44,44. 2.. Tidak mempunyai tanah pertanian. 190. 55,56. 342. 100,00. No.. Kepemilikan Tanah Pertanian. Jumlah Total. Jumlah (KK). Sumber: Kantor Desa Malanuza Tahun 2016 Kepemilikan tanah tersebut dapat dibedakan berdasarkan luas tanahnya sesuai pada Tabel 4.6 di bawah ini: Tabel 4.6 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Malanuza Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada. Luas Tanah Pertanian. No.. Jumlah Keluarga Petani. Persentase (%). (KK). 1.. <l Ha. 137. 90,13. 2.. 1,0 Ha- 5,0 Ha. 15. 9,87. 67.

(89) 42816.pdf. 3.. 5,1Ha~10. 4.. >lOHa. Ha. Jumlah Total. 0. 0. 0. 0. 152. 100,00. Sumber: Kantor Desa Malanuza Tahun 2016. Jumlah total keluarga petani di Desa Ngabheo Kecamatan Soa berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Ngabheo sebanyak 156 Kepala Keluarga (KK). Jumlah keluarga petani yang cukup besar tersebut temyata hanya 64 KK atau 41,03% dan sisanya 92 KK atau 58,97% tidak memiliki tanah pertanian sehingga mereka bekerja sebagai buruh tani. Data kepemilikan tanah pertanian di Desa Ngabheo Kecamatan Soa dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Ngabheo Kecamatan Soa Kabupaten Ngada No.. Kepemilikan Tanah Pertanian. 1.. Mempunyai tanah pertanian. 2.. Tidak mempunyai tanah pertanian Jumlah Total. Jumlah (KK) 136. Persentase (%) 46,42. 157. 53,58. 293. 100. Sumber: Kantor Desa Ngabheo Tahun 2016. Kepemilikan tanah tersebut dapat dibedakan berdasarkan luas tanahnya sesuai pada Tabel 4.8 di bawah ini:. 68.

(90) 42816.pdf. Tabel 4.8 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Ngabheo Kecamatan Soa Kabupaten Ngada. No.. Luas Tanah Pertanian. Jumlah Keluarga Petani (KK) 114. Persentase (%) 83,82. 1.. <1 Ha. 2.. 1,0 Ha- 5,0 Ha. 22. 16,18. 3.. 5,1 Ha-10 Ha. 0. 0. 4.. >10 Ha. 0. 0. J umlah Total 136 Sumber: Kantor Desa Ngabheo Tahun 2016. 100,00. Jumlah total keluarga petani di Desa Lengkosambi Barnt Kecamatan Riung berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Lengkosambi Barnt sebanyak 233 Kepala Keluarga (KK). Jumlah keluarga petani yang cukup besar tersebut ternyata hanya 101 KK atau 43,35% dan sisanya 132 KK atau 56,65% tidak memiliki tanah pertanian sehingga mereka bekerja sebagai buruh tani. Data kepemilikan tanah pertanian di Desa Lengkosambi Barnt Kecamatan Riung dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini: Tabel 4.9 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Leng k osam b"I Barnt Kecamat an R.mng Ka bupat en N gada Persentase Jumlah Kepemilikan Tanah Pertanian No. (%) (KK) 43,35 101 Mempunyai tanah pertanian 1. 2.. Tidak mempunyai tanah pertanian. 132. 233 Jumlah Total Sumber: Kantor Desa Lengkosambi Barat Tahun 2016 69. 56,65 100,00.

(91) 42816.pdf. Kepemilikan tanah tersebut dapat dibedakan berdasarkan luas tanahnya sesuai pada Tabel 4.10 di bawah ini: Tabel 4.10 Kepemilikan Tanah Pertanian oleh Keluarga Petani di Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung Kabupaten Ngada. Luas Tanah Pertanian. No.. Jumlah Keluarga Petani (KK) 55. Persentase (%). 1.. <1 Ha. 2.. 1,0 Ha- 5,0 Ha. 46. 45,54%. 3.. 5,1 Ha-10 Ha. 0. 0. 4.. >10 Ha. 0. 0. 101. 100,00. Jumlah Total. 54,46. Sumber: Kantor Desa Lengkosambi Baral Tahun 2016. C. Keadaan Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada. Pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah obyek landreform di Kabupaten Ngada dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada sehingga kesiapan sumber daya aparat secara kualitas dan kuantitas serta ketersediaan infrastruktur dan data pendukung berupa informasi pertanahan yang akurat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud. Gambaran Umum Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada dapat diuraikan peneliti secara bertahap sebagai berikut :. 70.

(92) 42816.pdf. 1. Ketersediaan Aparat Jumlah Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada adalah 30 orang, dimana sebagian besar pegawai tersebut terdiri dari golongan II dan golongan III, dimana 78% pegawainya memiliki pendidikan akhir adalah setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SL TA). Ketersediaan Jumlah Pegawai pada Kantor Pertanaahan Kabupaten Ngada dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah im:. Tabel 4.11 Jumlah Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan. No 1. 2. 3. 4. 5. 6.. Unit Jumlah Kerja/Seksi TU 4 SPP 5 HTPT 3 PPP 1 P2M 1 SKP 2 Jumlah 16. I -. -. Golongan II III IV 2 I I 3 2 3 1 1 - 2 5 10 1. SD. Pendidikan SLTP SLTA DI. -. I. 1. I. -. 1. 1 3 1 -. 1 -. -. -. -. 2. 1 7. 2. Sl 1 2. S2 -. -. -. -. -. 1 1 5. -. Sumber: Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada, Laporan Bulan Maret Tahun 2016. 2. Produktifitas Penerbitan Sertipikat Produktifitas Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada termasuk cukup tinggi bila dibandingkan dengan Kabupaten lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan pencapaian rata-rata penerbitan sertipikat perbulan adalah sebanyak 25 buah sertipikat pada Tahun 2015 untuk kegiatan pendaftaran tanah secara sporadik dan belum termasuk kegiatan pendaftaran tanah sistimatik. Namun berdasarkan 71.

(93) 42816.pdf. laporan empat bulan terakhir pada tahun 2016 terjadi peningkatan permohonan hak sebesar 1500 permohonan hak termasuk kegiatan pendaftaran tanah sistimatik.. D. Tahapan Pelaksanaan Redistribusi Tanah berdasarkan Peraturan yang Berlaku.. Tanah yang akan diredistribusi, sesuai dengan kondisinya dapat dibedakan menjadi 5 kelompok yaitu : 1. Tanah Negara, adalah tanah negara yang dikuasai langsung oleh negara yang dapat berasal dari tanah negara bebas, tanah bekas hak, tanah hak yang dilepas oleh pemiliknya kepada Negara (termasuk didalamnya tanah masyarakat adat/marga/ulayat), tanah hasil penyelesaian konflik dan atau sengketa pertanahan, serta tanah terlantar. Pada lokasi ini mungkin pernah dilaksanakan kegiatan IP4T dimana pengukuran bidang tanahnya tidak kadasteral; 2. Tanah Negara IP4T, adalah tanah negara yang dikuasai langsung oleh negara yang dapat berasal dari tanah negara bebas, tanah bekas hak, tanah hak yang dilepas oleh pemiliknya kepada Negara (termasuk didalamnya tanah masyarakat adat/marga/ulayat), tanah hasil penyelesaian konflik dan atau sengketa pertanahan, serta tanah terlantar. Pada lokasi ini sudah dilaksanakan kegiatan IP4T, dimana pengukuran bidang tanahnya sudah kadasteral; 3. Tanah Obyek Landreform Lama, adalah tanah yang menurut ketentuan sudah menjadi TOL atau tanah yang sudah ditegaskan menjadi TOL, akan tetapi letak tepatnya di lapangan tidak diketahui; 4. Tanah Obyek Landreform, adalah tanah yang menurut ketentuan. 72.

(94) 42816.pdf. sudah menjadi TOL atau tanah yang sudah ditegaskan menjadi TOL, yang letak tepatnya di lapangan diketahui; 5. Tanah Obyek Landreform IP4T, adalah tanah yang menurut ketentuan sudah menjadi TOL atau tanah yang sudah ditegaskan menjadi TOL. Pada lokasi ini sudah dilaksanakan kegiatan IP4T dimana pengukuran bidang tanahnya sudah kadasteral. Tanah Negara yang akan digunakan sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah terdapat 3 kemungkinan variasi yaitu : 1. Tanah Negara Garapan, ialah tanah yang dikuasai langsung oleh negara yang seluruhnya telah ada penggarapan; 2. Tanah Negara Kosong, ialah tanah yang dikuasai langsung oleh negara yang seluruhnya belum. ada penggarapan; 3.Tanah Negara Kombinasi;. ialah tanah yang dikuasai langsung oleh negara yang sebagiannya telah ada penggarapan dan sebagian lainnya belum ada penggarapan. Pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah obyek landreform di seluruh Indonesia dilaksanakan berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan sesuai peraturan yang berlaku. Petunjuk teknis ini menjadi acuan bagi aparat Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota agar sejalan dengan tujuan kegiatan redistribusi tanah dan aturan yang berlaku. Petunjuk teknis pelaksaaan kegiatan redistribusi tanah yang berisi tahapan pelaksanaannya diperoleh dari Kantor Pertanahan Kabupaten Ngada mempunyai beberapa tahapan yang cukup panjang bila dibandingkan dengan proses sertipikasi bidang tanah melalui kegiatan sertipikasi tanah lainnya. Tahapan pelaksanaan kegiatan redsitribusi tanah obyek landreform berdasarkan petunjuk teknis sesuai aturan yang berlaku adalah sebagai berikut :. 73.

(95) 42816.pdf. 1. Penetapan Lokasi Tahapan penetapan lokasi pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah obyek landreform dilaksanakan dengan memperhatikan Surat Permohonan dari Kepala Desa atas nama masyarakat calon peserta kegiatan redistribusi tanah dan selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Redistribusi Tanah Obyek Landreform di Kabupaten penyelenggara kegiatan redistribusi tanah obyek landreform. 2. Penyuluhan Umum Penyuluhan Umum adalah memberikan informasi ataupun sosialisasi tentang kegiatan redistribusi tanah secara umum, yang dilaksanakan oleh Satgas Penyuluhan.. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahapan penyuluhan. umum ini adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan bahan penyuluhan berupa paparan dalam bentuk Power Point, brosur, leaflet, dan bahan lainnya untuk mempermudah peserta penyuluhan memahami materi redistribusi TOL. b. Mengundang cal on peserta Redistribusi (penggarap), tokoh masyarakat (Pemuka Agama, Tetua Adat), Camat, Kepala Desa/Lurah, Badan Perwakilan Desa (BPD), Kepala Dusun/Ketua RW, instansi pemerintah lainnya (Dinas Kehutanan, Perhutani, dan instansi terkait lainnya yang dipandang perlu), dan lembaga swadaya masyarakat setempat jika ada. Undangan disampaikan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelumnya. c. Menyiapkan daftar hadir.. 74.

(96) 42816.pdf. d. Melaksanakan penyuluhan kegiatan Redistribusi TOL, dengan materi antara lain : (1) gambaran umum kegiatan redistribusi TOL; (2) kegiatankegiatan redistribusi TOL yang dibiayai oleh pemerintah; (3) manfaat kegiatan redistribusi TOL; (4) tahapan kegiatan redistribusi TOL dengan penekanan pada tahapan penegasan obyek; (5) hak dan kewajiban penerima tanah peserta redistribusi TOL; (6) syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peserta. redistribusi. TOL. seperti. profesi,. us1a,. kewarganegaraan,. kelengkapan persyaratan administrasi (fotocopi KTP, fotocopi KK, fotocopi SPPT PBB, dsb), mengisi formulir-formulir yang dipersyaratkan, menyediakan materai, memasang tanda batas dan kesiapan membayar BPHTB, serta penerima tanah tidak diperkenankan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun sejak diterimanya sertipikat untuk mengalihkan hak atas tanahnya kepada pihak lain. e. Kegiatan penyuluhan dapat dilakukan lebih dari satu kali sesuai dengan anggaran yang tersedia. 3. Inventarisasi dan Identifikasi Subyek dan Obyek Inventarisasi dan identifikasi subyek dan obyek adalah kegiatan pendataan lapangan yang meliputi profil subyek dan obyek dalam rangka memastikan keberadaan para penggarap dan obyek yang digarap. Dalam tahap ini satgas inventarisasi dan identifikasi melakukan pengisian blangko inventarisasi dan identifikasi subyek dan obyek dan membuat sket dari bidang tanah yang digarap sesuai penunjukan dari yang bersangkutan. Kegiatan inventarisasi dan. 75.

(97) 42816.pdf. identifikasi subyek dan obyek dilaksanakan oleh Satgas lnventarisasi dan Identifikasi meliputi : a. Subyek Dalam tahap ini satgas inventarisasi dan identifikasi mendata para penggarap sekaligus mengumpulkan identitas yang bersangkutan serta dokumen yang diperlukan berupa: 1) Fotocopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku atau bilamana yang bersangkutan belum memiliki KTP, hams dilengkapi dengan Surat Keterangan Domisili dari Kepala Desa/Lurah setempat; 2) Surat Tanda Penyerahan Penerimaan Hak dan Pemberian Ganti Rugi (STP3) apabila tanah yang digarap berasal dari tanah kelebihan maksimum/absentee; 3) Fotocopi Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB Tahun be~jalan;. 4) Fotocopi Kartu Keluarga; 5) Surat pemyataan penguasaan fisik bidang tanah dari yang bersangkutan diketahui oleh kepala desa/kelurahan setempat. b. Obyek: Secara fisik calon obyek redistribusi TOL atau calon TOL hams merupakan tanah pertanian baik dari segi penggunaan saat sekarang. 76.

(98) 42816.pdf. maupun dari arahan fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Calon TOL harus sesuai 1 dengan SK Penetapan Lokasi. Pada tahapan ini petugas inventarisasi dan identifikasi harus memastikan hal-hal sebagai berikut: 1) Lokasi obyek tidak diklaim oleh pihak lain. 2) Bidang tanah yang dapat ditegaskan sebagai TOL. Tanah yang dapat ditegaskan adalah tanah negara yang digarap oleh subyek yang memenuhi ketentuan atau tanah negara yang belum digarap. 4. Pengukuran dan Pemetaan Keliling Pengukuran dan pemetaan keliling yang dilaksanakan harus mengikuti hasil inventarisasi dan identifikasi subyek dan obyek berikut sket bidangbidang tanahnya. Batas tanah yang diukur keliling adalah tanah yang memenuhi persyaratan untuk ditegaskan sebagai TOL. Pengukuran dan pemetaan serta hasilnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku di BPN RI. 5. Sidang Panitia Pertimbangan Landreform dalam Rangka Penetapan Obyek Panitia Pertimbangan Landreform (PPL) melaksanakan sidang dalam rangka membahas usulan lokasi yang akan. ditetapkan menjadi TOL.. Materi sidang PPL mencakup antara lain: a. letak tanah; b. status tanah; c.. luas tanah; d. kesesuaian lokasi yang diusulkan dengan RTRW. 77.

(99) 42816.pdf. setempat; e. penggunaan tanab; f. kondisi clean and clear dalam arti tidak ada keberatan atau claim dari pibak lain, tidak dalam sengketa dan konflik, batas-batasnya jelas di lapangan, tidak overlap atau tumpang tindib atau berada dalam kawasan butan; g. penjelasan terbadap kondisi calon penerima redistribusi TOL seperti lama penggarapan, tempat tinggal subyek, dan lainnya. Berita Acara Sidang PPL Kabupaten/Kota dilampiri dengan : a. Peta keliling basil pengukuran kadasteral, dari tanah yang diusulkan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform. b. Daftar Nama Calon Penerima Redistribusi TOL. Nama-nama Calon Penerima Redistribusi. TOL yang diusulkan. merupakan basil inventarisasi dan identifikasi subyek dan obyek. Pada bagian akhir Berita Acara PPL Kabupaten/Kota memuat kesimpulan babwa lokasi dimaksud memenubi persyaratan untuk ditegaskan menjadi TOL sesuai ketentuan yang berlaku. Materi sidang PPL disiapkan oleb Sekretaris PPL. 6. Penegasan Tanab Negara Usulan penegasan tanab negara menjadi TOL disiapkan oleb Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan kantor pertanaban kabupaten/kota berdasarkan berita acara sidang PPL dengan dilengkapi dokumen sebagai berikut:. 78.

(100) 42816.pdf. a. Surat Usulan Penegasan Surat Usulan Penegasan ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ditujukan kepada Kakanwil BPN provinsi. b. Riwayat Tanah Dokumen riwayat tanah memuat informasi mengenai asal usul dari tanah yang akan ditegaskan tersebut. Riwayat tanah ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan. c. Surat Keterangan Pendaftaran Tanah Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) memuat keterangan bahwa tanah negara yang diusulkan penetapannya menjadi TOL belum/pemah terdaftar. SKPT ditandatangani oleh pejabat sesuai ketentuan. d. Berita Acara Sidang Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten Berita Acara Sidang Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten disiapkan oleh Sekretaris PPL. e. Peta Keliling Peta keliling disajikan dalam format kertas F4 dengan sekala yang disesuaikan dan ditandatangani. oleh. Kabupaten atau pejabat lain yang ditunjuk. f. Peta Situasi dan Petunjuk Lokasi. 79. Kepala Kantor Pertanahan.

(101) 42816.pdf. Peta situasi dan petunjuk lokasi disajikan dalam format kertas F4 dengan sekala yang disesuaikan dan ditandatangani Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten atau pejabat lain yang ditunjuk. g. Peta Penggunaan Tanah Peta penggunaan tanah disajikan dalam format kertas F4 dengan sekala. yang disesuaikan dan ditandatangani oleh Kepala Kantor. Pertanahan Kabupaten/Kota atau pejabat lain yang ditunjuk. h. Surat Pemyataan Pelepasan Hak atas Tanah. Apabila tanah yang ditegaskan berasal dari tanah HGU, maka usulan penegasan perlu dilengkapi dengan Surat Pemyataan Pelepasan Hak Atas Tanah dengan ketentuan sebagai berikut: 1. HGU: pelepasan tanah dengan benda-benda yang ada diatasnya oleh pemegang. HGU. di. hadapan. Kepala. Kantor. Pertanahan. Kabupaten/Kota, atas dasar hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dikuatkan dengan Akta Notaris; 2. Bekas HGU: pelepasan hak prioritas dengan benda-benda yang ada diatasnya oleh bekas pemegang HGU di hadapan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, atas dasar hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dikuatkan dengan Akta Notaris atau penetapan pengadilan bahwa hak prioritas dengan benda-benda yang ada diatasnya dikuasai langsung oleh negara;. 80.

(102) 42816.pdf. 3. Tanah Instansi pemerintah: pelepasan tanah dengan benda-benda yang ada diatasnya oleh pejabat yang berwenang dihadapan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten sesuai ketentuan yang berlaku. 1.. Surat Pemyataan Pelepasan dari Tetua Adat/Marga/Ulayat Apabila tanah yang dimohon berasal dari tanah masyarakat Adat, dimana struktur dan kekerabatan masyarakat Adat masih ada, yang diketahui oleh Kepala Desa dan Kepala Kecamatan setempat, maka usulan harus melampirkan Surat Pemyataan Pelepasan tanah masyarakat Adat untuk menjadi tanah negara yang ditandatangani oleh masingmasing Pimpinan Adat di atas materai dan diketahui Kepala Desa dan Kepala Kecamatan setempat dihadapan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten.. J.. Risalah Pengolahan Data Kantor Pertanahan Kabupaten Risalah Pengolahan Data (RPD) berisikan hasil pengolahan data yang berkaitan dengan informasi mengenai subyek, obyek dan data administrasi dan merupakan bentuk pertanggungjawaban//ega/ statement terhadap kebenaran data subyek dan obyek yang akan diusulkan. Selanjutnya Kanwil membuat RPD yang bukan merupakan cuplikan dari RPD Kantor Pertanahan Kabupaten, akan tetapi berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data secara seksama terhadap berkas usulan penegasan yang disampaikan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dan data hasil penelitian lapang. Apabila RPD Kanwil telah lengkap, 81.

(103) 42816.pdf. maka Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi menerbitkan SK Penegasan TOL. k. Penyuluhan dalam Rangka Seleksi Penerima Tanah Kegiatan penyuluhan dilaksanakan oleh Satgas Penyuluhan dengan mengundang calon peserta Redistribusi (penggarap), Camat, Kepala Desa, Badan Perwakilan Desa (BPD), Kepala Dusun/Ketua RW, Ketua RT, instansi. yang. bertanggungjawab. dibidang. BPHTP,. institusi. yang. membidangi koperasi dan perdagangan, dan instansi pemerintah lainnya yang dipandang perlu, serta institusi penyedia sumber-sumber ekonomi dan perbankan. Penyuluhan kegiatan Redistribusi Tanah, dengan materi antara lain: 1. proses seleksi penerima tanah; 2. penekanan pada pemeriksaan akan kebenaran syarat-syarat dan kewajiban yang hams dipenuhi oleh penerima tanah seperti mengisi formulir-formulir yang diperlukan, menyediakan materai, memasang tanda batas dan membayar BPHTB, penerima tanah tidak diperkenankan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun sejak diterimanya sertipikat untuk mengalihkan hak atas tanahnya kepada pihak lain.. I.. Seleksi Calon Penerima Tanah Redistribusi TOL Setelah dilakukan penyuluhan kepada para calon penerima tanah, kemudian dilakukan proses seleksi. Kegiatan ini dilakukan oleh Satgas Seleksi. Calon penerima tanah yang diseleksi hams sesuai dengan daftar penggarap yang menjadi lampiran SK Penegasan TOL. Tujuan utama proses seleksi ini. 82.

(104) 42816.pdf. adalah untuk meneliti dan memastikan subyek telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku, sebagai bahan yang akan dibahas dalam Sidang PPL. Persyaratan calon penerima tanah redistribusi TOL adalah sebagai berikut: 1. Syarat umum Syarat umum calon penerima tanah redistribusi TOL adalah : a) Warga Negara Indonesia b) Bertempat tinggal di kecamatan letak TOL atau bertempat tinggal di desa dalam kecamatan yang berbatasan dengan kecamatan letak TOL c) Berusia minimal 18 tahun atau sudah menikah. d) Pemerintah hanya dapat memberikan TOL seluas maksimal 5 hektare per kepala keluarga. 2. Syarat khusus : Untuk tanah yang sudah digarap, syarat khusus penerima tanah adalah penggarap yang mengerjakan tanah yang bersangkutan. Hasil seleksi calon penerima tanah redistribusi TOL kemudian dibuatkan Daftar Nama Hasil Seleksi Calon Penerima redistribusi TOL yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat. Daftar Nama Calon Penerima menjadi bahan sidang PPL.. 83.

(105) 42816.pdf. m. Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Pengukuran dan pemetaan bidang tanah dilaksanakan oleh Satgas Pengukuran dan Pemetaan berdasarkan sket penggarapan bidang tanah hasil Satgas inventarisasi dan identifikasi. Pengukuran dan pemetaan bidang tanah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan ketentuan pelaksanaan lainnya yang berlaku di BPN RI. n. Sidang PPL dalam Rangka Penetapan Subyek Penerima Tanah Sidang bertujuan untuk menilai dan memutuskan apakah calon penerima tanah memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku untuk diberikan hak milik. Bahan sidang PPL disiapkan oleh Sekretaris PPL berdasarkan hasil seleksi. o. Penerbitan SK Redistribusi TOL Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota menerbitkan Surat Keputusan Redistribusi TOL sesuai Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2011 Jo Keputusan Kepala BPN RI No. 3 tahun 2012. Surat keputusan disiapkan oleh Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dibantu sekretariat sesuai dengan hasil Berita Acara PPL. Surat Keputusan Redistribusi TOL dibuat secara kolektif. Isi Surat Keputusan dicantumkan pula larangan pengalihan hak atas tanah selama 10 tahun, kecuali ada ijin dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.. 84.

(106) 42816.pdf. p. Pembukuan Hak dan Penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah Kegiatan pada tahapan ini dilaksanakan oleh Satgas Pembukuan hak dan penerbitan sertipikat, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan ketentuan pelaksanaan lainnya yang berlaku di BPN RI. Larangan mengalihkan selama 10 tahun dicantumkan di dalam buku tanah dan sertipikat. q. Penyerahan Sertipikat Hak Atas Tanah Sertipikat hasil kegiatan redistribusi TOL wajib diserahkan langsung kepada penerima tanah redistribusi TOL sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan ketentuan pelaksanaan lainnya yang berlaku di BPN RI.. 85.

(107) 42816.pdf. Mekanisme redistribusi Tanah Negara ini disajikan pada Bagan 4.12. berikut ini:. Bagan 2. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Redistribusi Tanah. TANAH NEGARA. 1 Penyuluhan 1. ·--------------: Daftar Penggarap f - - - - ' . _ _ _. 2. :dan sket bidang per: lnventarisasi dan :Lokasi. .. -----~:. ldentifikasi. 3 4. f. 6 Penyuluhan 3. f2. Penyuluhan 2. T1dak. 7. Calon Penenma Tanah. lnventarisasi Calon Penerima Tanah. f3. 8 Pengukuran dan Pemetaan Bidang. f4. BA : Bahwa Subyek. (Penentuan Subyek). memenuhi syarat untu diberi Hak milik. 9. :. f5. 10. Penataan dan Pengukuran Bidang. BINA PENERIMA TANAH/Akses Reform. 11 Pendaftaran Hak. 86. 13. 12 Sertipikat.

Gambar

Tabel 4.11  Jumlah Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten
Tabel 4.1  Pembagian Luas Wilayah berdasarkan penggunaannya di  Desa Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan  Soa dan Desa Lengkosambi Barat Kecamatan Riung,
Tabel 4.3  Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Tabel 4.4  Jumlah  Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa  Malanuza Kecamatan Golewa, Desa Ngabheo Kecamatan Soa  dan  Desa Lengkosambi Barat Kecamatan  Riung Kabupaten Ngada
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari berbagai kekurangan dan kendala yang ada pada siklus I, maka pada siklus II akan dilakukan upaya sebagai berikut: (1) guru dalam menyampaikan materi harus jelas, saat

Gambar 4.5 Model Penelitian dengan Analisis Jalur Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel

• Multimedia : penggunaan komputer untuk menampilkan dan mengkombinasikan text, graphics, audio, video dan animasi dengan menggunakan links dan tools yang memungkinkan pemakai

ذوخأم بييرجتلا ثحبلا اذى في تانيعلاف ة نم ؿا ،تُلصف ؿكلأا لصفلا امأف وهف ةيلمع ول ىطعُي بييربذ لصف بولسأ لعتلا م عبرم ـ ملكلا تا لعت في م

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur Lalu Lintas orang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP AUDIENCE TERHADAP PRODUCT/BRAND PLACEMENT DALAM ACARA TELEVISI (STUDI KASUS PEMIRSA ACARA BUKAN EMPAT MATA DI KOTA

Cakupan imunisasi dasar di Kabupaten Pidie Jaya secara umum masih termasuk rendah yaitu 68,94% dibandingkan dengan target nasional yaitu 90% dan masih menjadi masalah kesehatan

The Int ernat ional Conf erence in Special Educat ion 2012 (ICSE 2012) organized by Facult y of Educat ion and Human Development is aimed at f ost ering and enhancing t he qualit