NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2%
• INTP perkirakan volume penjualan semen 2012 capai 18 juta ton • Backdoor listing, anak usaha DSSA di SSE akhir bulan ini • SUGI mulai proses pengeboran disumur eksplorasi Akatara-1 • ADHI raih kontrak teluk Lamong dan Halmahera
• Ekspansi pelabuhan, AKRA gandeng Pelindo III • GDST akan investasi USD 100 juta
• RALS bidik pendapatan Rp 8,5 triliun • Investor institusi beli 10,3% saham TELE
• Dana kelola produk Emerald BBNI capai Rp 23 triliun per 2012 • BBRI dapat jatah penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun • BBRI siapkan dana akuisisi Rp2 triliun
• BMRI perbesar kredit ke sektor aviasi • INDS akuisisi Sinar Indra
• Pelindo II akan persiapkan 2 anak usahanya IPO di BEI • APP akan hentikan pembukaan hutan alam mulai bulan ini • BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 capai 6,23%
Trend pergerakan IHSG dalam pekan ini masih berpeluang positif. Indikasi dari leading indikator teknikal menunjukan sinyal upside bagi indeks. Dari indikator MACD yang terbentuk pergerakan dari MACD line dan signal line menunjukan sinyal positif. Demikian indikator Stochastic pergerakan dari garis cepat dan lambat mengindikasikan uptrend.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4476.720 -9.389 4227 5279.19
LQ-45 749.582 -2.666 1434 3457.50
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Ketidakpastian mengenai keberlangsungan QE AS menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar saham dalam pekan kemarin. Investor hanya bisa berspekulasi melalui data ekonomi yang dirilis. Jika data ekonomi masih belum menunjukkan perbaikan, maka investor berekspektasi bahwa program stimulus tetap dijalankan, dan sebaliknya. Sedangkan Presiden The Fed Dallas mengungkapkan bahwa sebaikanya The Fed segera mengurangi program stimulus secepat mungkin. Pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran akan diberlakukannya QE tappering. Kekhawatiran pelaku pasar juga ditambah dengan rilis data pertumbuhan ekonomi AS di level 2,8% pada 3Q13, meningkat dibandingkan 2,5% pada 2Q13. Kenaikan tersebut salah satunya didukung oleh penurunan tajam impor dan peningkatan investasi swasta. Sebelumnya, data ekonomi AS juga menunjukkan adanya pertumbuhan sektor jasa yang tercermin dari indikator ISM services index yang naik di bulan OKtober menjadi 55,4 dari 54,4 di bulan September. Penguatan ini juga semakin mempertinggi indikasi adanya pemotongan program stimulus oleh The Fed di bulan Desember atau Januari. Sementara sentimen dari kawasan Euro, ECB menurunkan tingkat suku bunga acuan sebanyak 25 bps hingga mencapai level rendah 0,25%. Langkah ini ditempuh ECB karena laju inflasi di zona Euro sangat rendah, yakni 0,7% (terendah dalam 4 tahun) sehingga pelonggaran kebijakan sulit untuk dihindarkan. Adapun sentimen dari regional, PMI non manufaktur China naik ke level 56,3 di bulan Oktober dari 55,4 di bulan September. Hasil ini menunjukan semakin berkembangnya sektor jasa di China. Sedangkan dari domestik, pertumbuhan PDB Indonesia pada 3Q13 mencapai titik perlambatan dalam 4 tahun terakhir dengan pertumbuhan sebesar 5,62% YoY, lebih rendah dari 2Q13 sebesar 5,8% YoY. Rendahnya pertumbuhan PDB ini diantaranya disebabkan oleh penurunan ekspor dikarenakan penurunan harga komoditas dan turunnya permintaan untuk ekspor Indonesia. Selain itu, kenaikan BBM dan tingkat suku bunga juga berkontribusi terhadap menurunnya permintaan dalam negeri. BPS juga merilis data tingkat pengangguran terbuka bulan Agustus 2013 yang meningkat menjadi 6,25% dari Agustus 2012 sebesar 6,14%. Variatifnya sentimen tersebut, mempengaruhi pergerakan IHSG dalam seminggu perdagangan dan ditutup di level 4.476,720 pada akhir pekan.
Spekulasi Federal Reserve akan mengurangi stimulus lebih cepat dari perkiraan, kembali akan menjadi fokus pelaku pasar global. Kebijakan pengurangan stimulus oleh Bank Sentral AS, hanya tinggal tunggu waktu. Setelah GDP AS di kuartal ketiga naik sebesar 2.8% pada tingkat tahunan naik dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya 2.5%. Pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga ini lebih tinggi dari estimasi. Selain itu, Jumlah payroll AS naik lebih tinggi dari perkiraan di bulan Oktober, sebuah tanda bahwa para pengusaha optimis bahwa AS akan menyelesaikan dampak dari shutdown pemerintah. Shutdown pemerintah benar-benar tidak berdampak besar terhadap lapangan kerja. Demikian dengan data ekonomi AS lainnya, belanja konsumen di AS sedikit naik di bulan September. Belanja konsumen AS naik sebesar 0.2% di bulan September, turun dari kenaikan 0.3% di bulan Agustus. Pendapatan personal naik secara musiman naik sebesar 0.5%, di dorong oleh diperbaharuinya pembayaran kepada pekerja pemerintah yang tidak mendapatkan penghasilan karena shutdown. Membaiknya ekonomi AS, akan memicu peluang kenaikan bagi indeks bursa setempat. Dalam pekan ini investor fokus pada rilis data penting AS. Salah satu even yang akan menjadi fokus para investor adalah konfirmasi Janet Yellen sebagai Gubernur Fed menggantikan Ben Bernanke. Pada tanggal 14 November mendatang Komite Perbankan Senat akan mengadakan pertemuan untuk melakukan uji kelayakan terhadap Janet Yellen. Sinyalemen positif jika Yellen sudah diresmikan sebagai Gubernur Fed, maka sinyal dovish akan makin menghilang. Janet Yellen merupakan sosok yang mendukung kebijakan moneter longgar dan pemberian stimulus. Posisi Yellen bahkan lebih mendukung dibandingkan Ben Bernanke. Tetapi, apabila data ekonomi AS, terutama dari sektor tenaga kerja, semakin menunjukkan peningkatan, mau tidak mau Yellen pun tidak mungkin akan menafikan tapering yang akhirnya juga akan harus dilakukan. Sentimen dari Perancis Standard and Poor's memangkas rating kredit negari ini menjadi AA dari AAA, karena diyakini reformasi pemerintah Perancis terhadap pajak, produk, jasa, dan pasar tenaga kerja tidak akan menaikkan secara signifikan prospek pertumbuhan Perancis dalam jangka menengah, dan tingkat pengangguran yang tinggi saat ini melemahkan dukungan untuk langkah kebijakan fiskal. Minimnya faktor dari dalam negeri, sentimen eksternal lebih dominasi bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini.
• ASII siapkan capex Rp 17 triliun, kaji masuk ke bisnis asuransi jiwa • ASII ekspansi ke properti, bangun menara Astra tahun depan • ASII jual hingga 9.000 unit LCGC dalam waktu 2 bulan • ASII suntikan capital injection Rp 88 miliar kepada PT Evoluzione • UNTR siapkan capex USD 300 juta
• UNVR bagi dividen interim Rp 330 per saham • Bakrie siap kuasai lagi BUMI
• BMRI peroleh fasilitas pembiayaan USD 100 juta dari AFD • BMRI targetkan akuisisi asuransi dan bank pada 2014 • BBNI catat trade finance USD 19,5 miliar
• BJBR berikan kredit modal kerja ke WSKT RP250 miliar • ISAT dan Kadin Indonesia menjalin kerja sama • Fitch Ratings turunkan rating BTEL dari 'CC' menjadi 'C' • Leonteq Securities AG beli saham BWPT Rp229,58 miliar • MBSS targetkan pendapatan 2013 US$150 juta • Laba MTLA naik 25,93%
• SMRA butuh Rp 1 triliun untuk perkuat ekspansi di Jakarta • RODA garap apartemen Rp 1 triliun di Bekasi
• ELTY rencana kembangkan proyek township di Sidoarjo • ELTY luncurkan proyek apartemen di Yogyakarta
• PGAS siap terima tugas pemerintah upaya tingkatkan infrastruktur • Credit Suisse danai VIVA USD 230 juta
• KAEF butuh dana USD 150 juta • TRIO peroleh fasilitas kredit US$35 juta
• CPRO catat rugi sebelum pajak Rp 780,83 miliar di 3Q2013 • KRAH kaji rights issue tahun 2014, akan bangun 2 pabrik • KRAH target laba bersih Rp 20 miliar tahun ini
WEEKLY REPORT
11 November 2013
11 November 2013
Bumi Plc siap melepas 29,2% saham Bumi Resources (BUMI) kepada Grup Bakrie senilai USD 501 juta. Bumi Plc akan menggelar RUPS pada 4 Desember 2013 di London dengan agenda persetujuan transaksi tersebut melalui voting. Bila disetujui, Grup Bakrie akan kembali menguasai BUMI dan menjadi pemegang saham mayoritas. Grup Bakrie telah memegang dana tunai sebesar USD 278 juta untuk menebus mayoritas saham BUMI. Sisanya akan ditutup dari dana hasil penjualan 23,8% saham Bumi Plc ke Samin Tan senilai USD 223 juta. Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS), anak usaha Indika Energy (INDY) menargetkan pendapatan usaha pada 2013 mencapai US$150 juta, naik 6,04% dibandingkan dengan US$141,45 juta pada 2012. Besaran pendapatan tahun ini ditopang oleh kenaikan produktivitas jasa pengangkutan. MBSS baru saham menambah armada, yakni barging dari 72 set menjadi 75 set dan floating cranes dari 6 unit menjadi 7 unit.
Astra International (ASII) menganggarkan belanja modal pada 2014 sebesar Rp 17 triliun atau meningkat sekitar 13% dibandingkan tahun ini Rp 15 triliun. Perseroan mengalokasikan sebagian besar capex untuk mengembangkan bisnis otomotif melalui anak usaha maupun perusahaan asosiasi. Di sektor otomotif, perseroan menargetkan market share sebesar 50-55% pada 2014. Penjualan mobil nasional tahun depan diperkirakan sekitar 1,2 juta unit atau sama seperti tahun ini.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) siap menerima penugasan dari pemerintah dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Hingga saat ini PGN telah membangun 6.000 km pipa gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia. PGN juga telah membangun infrastruktur gas bumi lainnya
seperti Floating Storage Regatification Unit (FSRU) dan Mobile
Refueling Unit (MRU) untuk mendukung konversi BBM ke gas bumi
bagi industri dan sektor transportasi.
Perusahaan sekuritas asal Swiss, Leonteq Securities AG, setuju untuk menempatkan dana segar senilai Rp229,58 miliar dalam rangka menyerap 270,1 juta saham baru (private placement) yang akan diterbitkan BW Plantation (BWPT). Adapun jumlah efek yang ditransaksikan merepresentasikan 6,6% dari total saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh oleh perseroan. Leonteq membeli saham BWPT pada harga pelaksanaan sebesar Rp850 per saham. Astra International (ASII) akan menambah lini bisnis baru dengan masuk ke bisnis asuransi jiwa. Potensi bisnis asuransi jiwa diperkirakan sangat besar seiring pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia dan di sisi lain, penetrasi pengguna asuransi di Indonesia masih kecil. Perseroan akan menggandeng mitra strategis untuk menggarap bisnis tersebut pada 2014.
Astra International (ASII) akan melebarkan sayapnya ke sektor properti tahun depan. Proyek pertama yang akan digarap perseroan adalah dengan membangun Menara Astra di Jalan Sudirman. Menara tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 2,4 ha dan akan dihuni 50 lantai. Rencananya, proyek tersebut akan dikerjakan selama 4 tahun. Perseroan telah mengeluarkan dana mencapai Rp 7 triliun.
Astra International (ASII) telah menjual hingga 9.000 unit Low Cost and Green Car (LCGC) atau mobil murah dan ramah lingkungan dalam waktu 2 bulan sejak launching pada September 2013, melalui Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Motor (ADM) sukses menjual produk LCGC masing-masing Agya dan Ayla. Saat ini sudah ada order booking sedikitnya 30.000 unit mobil murah keluaran Astra. Perseroan menargetkan hingga akhir tahun akan mampu menjual sedikitnya 30-40.000 unit mobil murah.
Astra Internasional (ASII) menyuntikan dana segar (capital injection) sebesar Rp 88 miliar kepada PT Evoluzione. Perusahaan itu mendapat suntikan modal karena perusahaan yang diakuisisi tersebut
memproduksi ban kendaraan bermotor yang sedang tumbuh. Astra memiliki hampir 40% pada perusahaan baru tersebut.
United Tractors (UNTR) menganggarkan belanja modal sekitar USD 300 juta pada 2014, sama dengan anggaran belanja modal tahun ini. Sepertiga belanja modal akan diserap anak usaha bidang kontraktor pertambangan batubara. Terkait penjualan alat berat tahun 2014, perseroan memperkirakan penjualan sebanyak 11 ribu atau naik tipis dibandingkan ekspektasi tahun ini sebanyak 10.200 unit. Perseroan juga berupaya mempertahankan pangsa pasar alat berat sekitar 41%. Target produksi batubara UNTR berkisar 4-4,5 juta ton pada 2014. Unilever Indonesia (UNVR) akan membagikan dividen interim tahun 2013 sebesar Rp 330 per saham pada 12 Desember 2013. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 2-3 Desember 2013 dan di pasar tunai 5-6 Desember 2013.
Visi Media Asia (VIVA) meraih pinjaman sebesar USD 230 juta dari Credit Suisse AG. Untuk mendapatkan utang tersebut, perseroan menjaminkan saham 3 anak usahanya yaitu Lativi Mediakarya (TVOne), Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), Viva Media Baru (Viva.co.id). Perseroan akan menggunakan pinjaman untuk melunasi utang sebesar USD 80 juta kepada Deutsche Bank pada Februari 2014 dan sisanya untuk pengembangan usaha.
Kimia Farma (KAEF) menargetkan transformasi bisnis dari perusahaan farmasi menjadi perusahaan healthcare terealisasi pada 2015. Untuk itu, perseroan membutuhkan belanja modal lebih dari USD 150 juta. Kebutuhan belanja modal diperlukan untuk membangun pabrik baru di Jawa Barat sebesar USD 80 juta, akuisisi 55% saham Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia sekitar USD 70 juta dan mengembangkan tiap tahun minimal 50 apotek, 100 klinik dan 20 laboratorium klinik.
Trikomsel Oke (TRIO) mendapatkan fasilitas letters of credit, trust receipt, pembiayaan faktur, dan penerbitan garansi dengan maksimum limit US$35 juta atau sekitar Rp385 miliar dari Deutsche Bank AG Jakarta. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan serta dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha serta persediaan.
Central Proteinaprima (CPRO) per September 2013 mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp 780,83 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 508,81 miliar per September 2012, dan rugi per saham dasar Rp 18,4 per saham atau naik dari sebelumnya Rp 12,1 per saham di akhir September 2012. Penjualan bersih perseroan per September 2013 naik 6,30% YoY menjadi Rp 5,54 triliun dari sebelumnya Rp 5,19 triliun per September 2012.
Grand Kartech (KRAH) membuka opsi menerbitkan saham baru (rights issue) tahun depan untuk membiayai rencana pengembangan bisnis perusahaan. Perseroan baru saja meraih Rp45 miliar dari IPO 163,63 juta saham atau 16,85% dari total modal yang disetor dengan harga IPO Rp275 per saham.
Grand Kartech (KRAH) berencana membangun 2 pabrik di Balikpapan dan Surabaya di lahan seluas sekitar 1 ha. Perseroan menyiapkan dana investasi untuk membangun 2 pabrik tersebut sekitar Rp 75 miliar hingga Rp 100 miliar. Pembangunan pabrik di Balikpapan dan Surabaya tersebut bertujuan agar lebih efektif dan efisien dalam mengirimkan barang untuk client Perseroan yang ada disana. Grand Kartech (KRAH), perusahaan rekayasa dan manufaktur yang perlengkapan serta mesin untuk berbagai sektor industri mulai dari ketenagalistrikan dan energi, pertambangan, pertanian, hingga Migas, targetkan membukukan laba bersih tahun 2013 hingga Rp 20 miliar atau setara 40% pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Namun jumlah ini turun hingga 90% YoY dibandingkan dengan tahun sebelumnya. tahun depan, Johanes mengatakan, PT Grand Kartech menargetkan pertumbuhan sebesar 30%- 40% di tahun 2014 sehubungan dengan
11 November 2013
11 November 2013 masa pemilu.
Bank Mandiri (BMRI) memperoleh fasilitas pembiayaan senilai USD 100 juta dari Agence Francaise de Developpement (AFD) guna mendukung pengembangan energi terbarukan dan proyek efisiensi energi di Indonesia. Fasilitas ini memiliki tenor 5-10 tahun dan akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang memenuhi kriteria, baik yang diimplementasikan oleh perusahaan milik negara maupun swasta, terutama untuk sektor energi seperti hydropower, geothermal, biogas, dan lain-lain dalam berbagai ukuran dan kapasitas. Menurut perseroan, fasilitas kedua ini membantu perseroan memperkuat struktur pembiayaan jangka panjang dan meningkatkan pembiayaan untuk proyek ramah lingkungan yang dapat mendukung peningkatan investasi di Indonesia. AFD merupakan lembaga keuangan pemerintah Perancis yang memiliki fokus terhadap konservasi energi dan lingkungan hidup. Lembaga ini juga memiliki perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi serta penghapusan kemiskinan khususnya bagi negara-negara berkembang.
Bank Mandiri (BMRI) kembali mengincar akuisisi sebuah perusahaan asuransi dan bank pada 2014 mendatang guna mempercepat pertumbuhan dan melengkapi jaringan. Adapun saha satu perusahaan yang masuk dalam pipeline untuk diakuisisi oleh perseroan adalah PT Asuransi Jiwa Inhealth, anak usaha PT Askes. Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat volume pembiayaan ekspor impor (trade finance) sebesar USD 19,5 miliar hingga kuartal III-2013, tumbuh 18,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 16,5 miliar. Perseroan berharap hingga akhir tahun, angkanya bisa mencapai USD 25 miliar. Dari sisi pendapatan trade finance, terjadi perlambatan pertumbuhan yaitu hanya meningkat 25% menjadi Rp 365 miliar hingga kuartal III-2013.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) memberi kredit modal kerja konstruksi (KMKK) kepada Waskita Karya (WSKT) sebesar Rp250 miliar. Tujuan penggunaan kredit yang diberikan BJBR adalah sebagai tambahan modal kerja usaha jasa konstruksi dan pengadaan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
Indosat (ISAT) dan Kadin Indonesia (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) menjalin kerja sama dengan memberikan fasilitas CUG (Closed User Group) untuk paket prabayar dan paskabayar kepada seluruh pengurus Kadin Indonesia serta layanan e-money Dompetku untuk pengurus dan anggota Kadin Indonesia.
Fitch Ratings menurunkan rating utang jangka panjang denominasi valas dan Rupiah Bakrie Telecom (BTEL) dari 'CC' menjadi 'C'. Fitch juga menurunkan peringkat obligasi BTEL sebesar USD 380 juta menjadi 'C' dari 'CC'. Penurunan ini terjadi karena BTEL gagal membayar kupon obligasi sebesar USD 21,8 juta dari total utang USD 380 juta tanpa jaminan yang jatuh tempo pada 7 November 2013. Perusahaan memiliki masa tenggang 30 hari untuk membayar kupon sebelum default.
Metropolitan Land (MTLA) membukukan laba sebesar Rp 165,16 miliar hingga kuartal III-2013, naik 25,93% dari periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ditopang seiring pertumbuhan penjualan dan pendapatan berulang perseroan. Total pendapatan usaha MTLA periode ini tercatat Rp 599,91 miliar, tumbuh 24,29% dibandingkan kuartal III-2012 sebesar Rp 482,67 miliar. Hingga September 2013, penjualan marketing perseroan tercatat Rp 717 miliar atau meningkat 46% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 490 miliar. Penjualan residensial dan strata masih mendominasi penjualan marketing sebesar Rp 541 miliar, diikuti dengan pendapatan berkelanjutan sebesar Rp 176 miliar.
Summarecon Agung (SMRA) akan memperluas usahanya di Jakarta. Perseroa berencana membangun kawasan terpadu di Slipi, Jakarta Barat. Proyek properti tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 800
miliar hingga Rp 1 triliun. Perseroan akan memanfaatkan cadangan lahan seluas 1,2 ha untuk membangun 2 menara perkantoran dan hotel. SMRA menargetkan kontribusi recurring income sebesar 27% terhadap total pendapatan perseroan pada 5 tahun mendatang. Pikko Land Development (RODA) menggarap hunian vertical di Bekasi Barat senilai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Bisnis apartemen di kota Bekasi diprediksi terus meningkat seiring pertumbuhan perdagangan dan industri di kota satelit Jakarta tersebut.
Bakrieland Development (ELTY) berencana mengembangkan proyek besar berupa township di atas lahan seluas 500 hektar di Sidoarjo, Jawa Timur. Proyek itu terletak sekitar 21 km dari Kota Malang. Pembangunan township tersebut akan dikerjakan bertahap dan dibagi menjadi 2 lokasi. Lokasi pertama akan dibangun di dekat pantai dengan lahan 280 hektar, dan lokasi kedua dibangun di dekat jalan tol menuju Malang di atas lahan 220 hektar. Proyek tersebut mencakup pembangunan perumahan, perkantoran, taman bermain, area komersil, dan proyek properti lainnya lengkap dengan infrastrukturnya. Tahap awal membutuhkan investasi sebesar Rp 300 miliar untuk pembangunan infrastrukturnya. Dana investasi berasal dari uang perusahaan dan pinjaman perbankan.
Bakrieland Development (ELTY) melalui anak usahanya PT Graha Multi Insani meluncurkan proyek apartemen Hadiningrat Terrace dan hotel bintang 3 di Yogyakarta yang dibangun di lahan seluas 3.000 meter persegi. Perseroan menawarkan beberapa tipe apartemen dan akan mengembangkan hotel bintang 3 sebanyak 112 unit kamar. Proyek ini membutuhkan investasi Rp 200 miliar, termasuk untuk pembelian lahan, investasi. Dana tersebut berasal dari 50% ekuitas perusahaan dan 50% pinjaman perbankan. Apartemen itu akan dijual pada kisaran harga Rp 450 juta-Rp 850 juta dan akan mulai diserahterimakan pada akhir tahun 2014. Sedangkan hotel bintang 3 akan bertarif Rp 350ribu-Rp 500 ribu per malam dan akan beroperasi pada pertengahan tahun 2015.
Indomobil Multi Jasa, perusahaan dalam bidang usaha perdagangan, perbengkelan dan pengangkutan, akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.291.500.000 saham atas nama atau maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan dengan nilai nominal Rp 200/saham. Book building 11-19 November 2013 dan masa penawaran 27-29 November dengan pencatatan di BEI 5 Desember 2013. Adapun rencana penggunaan dana 60% untuk pengembangan bisnis dan modal kerja entitas anak perseroan dan 40% untuk pengurangan pinjaman entitas anak.
Kementerian BUMN mengindentifikasi potensi 4 anak usaha BUMN untuk melakukan IPO saham, Ke-4 anak usaha BUMN tersebut adalah GMF Aero Asia, Aerowisata, Wijaya Karya Beton dan Pertamina Gas. Kementerian BUMN juga merencanakan secondary offering Aneka Tambang (ANTM) dan Garuda Indonesia (GIAA).
Menteri Keuangan, Chatib Basri, memperkirakan defisit anggaran pada akhir tahun 2013 hanya mencapai 2,1%-2,3% terhadap PDB, atau masih di bawah target defisit anggaran dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar 2,38% terhadap PDB atau Rp 224,2 triliun. Perkiraan defisit tersebut sudah memperhitungkan realisasi penerimaan perpajakan yang hanya mencapai 90% pada akhir tahun serta kemungkinan realisasi pembiayaan yang tidak mencapai 100%. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 mencapai 5,7% atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,3%. Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV akan sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya karena setahunnya akan menjadi 5,7%.
11 November 2013
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 94,67 0,07 TLKM (US) 40 11.358 -51
Natural Gas (US$)/mmBtu 3,58 0,02 ANTM (GR) 0,09 1.326 -15
Gold (US$)/Ounce 1285,98 -2,63 BLTA (SP) 0.03 190 N/A
Nickel (US$)/MT 13915,00 -85,00
Tin (US$)/MT 22850,00 155,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,60 --
Coal (RB) (US$)/MT* 86,24 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 892,50 -7,50
CPO (MYR)/MT 2540,00 -12,50
Rubber (MYR/Kg) 754,75 -1,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768,88 -3,17
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 15761,78 1,08 20,28 14,87 13,75 2,81 2,58 4.610,9
USA NASDAQ COMPOSITE 3919,23 1,60 29,80 19,63 17,09 3,06 2,77 6.351,5
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6708,42 0,17 13,74 13,67 12,38 1,88 1,72 1.398,0
CHINA SHANGHAI SE A SH 2204,46 -1,09 -7,22 9,31 8,25 1,26 1,13 2.442,9
CHINA SHENZHEN SE A SH 1041,38 -1,33 13,22 20,46 15,98 2,35 2,11 1.315,6
HONG KONG HANG SENG INDEX 22744,39 -0,60 0,39 10,87 10,09 1,35 1,25 1.751,4
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4476,72 -0,21 3,71 15,63 13,41 2,86 2,52 360,5
JAPAN NIKKEI 225 14086,80 -1,00 35,51 18,05 15,98 1,51 1,42 2.759,2
MALAYSIA KLCI 1804,48 -0,12 6,84 16,91 15,40 2,25 2,09 318,1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3177,25 -0,78 0,32 14,83 13,59 1,35 1,28 412,8
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 11.412,50 19,50 1000 IDR/ USD 0,09 -0,0001
EUR/IDR 15.236,37 -75,50 EUR / USD 1,34 -0,0016
JPY/IDR 115,06 -1,16 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.145,66 -33,28 SGD / USD 0,80 -0,0008
AUD/IDR 10.694,82 -106,60 AUD / USD 0,94 -0,0014
GBP/IDR 18.268,56 -93,99 GBP / USD 1,60 -0,0010
CNY/IDR 1.873,73 0,06 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.566,96 -22,58 MYR / USD 0,31 -0,0020
KRW/IDR 10,70 -0,02 100 KRW / USD 0,09 -0,0002
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00
BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49
ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
11 November 2013
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%)
Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61
Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61
Inflation MOM % 0.09 -0.35
Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753
GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
13 Nov Indonesia BoP Current Account Balance --
14 Nov* US Monthly Budget Statement -Oct --
14 Nov* US Inital Jobless Claims Turun menjadi 330 ribu dari 336 ribu 14 Nov* US Continuing Claims --
14 Nov* US Unit Labour Cost Naik menjadi 1.0% dari 0.0%
14 Nov* US Trade Balance Defisit naik menjadi $39.0 Bn dari $38.8 Bn 15 Nov* US Import Price Index MoM Turun menjadi -0.5% dari 0.2%
15 Nov* US Import Price Index YoY --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
SCMA IJ 2700 10.20 4.01 BBCA IJ 10350 -2.36 -6.69 INVS IJ 1310 24.76 2.85 BMRI IJ 8200 -1.80 -3.80 ADRO IJ 1160 7.41 2.81 PGAS IJ 4925 -1.50 -1.99 CPIN IJ 3975 2.58 1.80 SMGR IJ 13600 -1.81 -1.63 GGRM IJ 35600 2.15 1.58 ISAT IJ 3750 -5.06 -1.19 LPPF IJ 11500 3.60 1.28 CTRA IJ 910 -6.19 -1.00 GEMS IJ 1950 10.80 1.23 BSDE IJ 1500 -2.60 -0.77 INTP IJ 20200 1.00 0.81 EXCL IJ 4825 -1.53 -0.70 BMTR IJ 1960 2.62 0.77 ASRI IJ 540 -5.26 -0.65 DNET IJ 800 5.26 0.62 BTPN IJ 4250 -2.30 -0.63
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued Shares
(Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Sawit Sumbermas Sarana
CPO
Agriculture 670-970 1,500.00 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013
BNP Paribas Mandiri Sekuritas PT Puridelta Lestari
Real Estate
Property 205-255 10,840.00 TBA TBA
Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas
11 November 2013
11 November 2013
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13
RUIS 7.50 Cash Dividend 07-Nov-13 08-Nov-13 12-Nov-13 22-Nov-13
BRNA 23.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13
MAIN 36.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13
MLBI 9500.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13
MICE 15.00 Cash Dividend 12-Nov-13 13-Nov-13 15-Nov-13 29-Nov-13
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
NISP Rights Issue 500:171 1200.00 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov – 19 Nov’13 TPIA Rights Issue 500:36 6750.00 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov – 21 Nov’13
MDLN Stock Split 1:2 -- 12 Nov-13 13 Nov-13 --
NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 --
ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13
MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13
MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13
PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13
ATPK Rights Issue 10:53 220.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13
BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13 ALTO Rights Issue 25:10 550.00 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13
ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA --
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
HERO RUPSLB 12-Nov-13
HMSP RUPSLB 18-Nov-13
ICON RUPSLB 18-Nov-13
TRIM RUPSLB 20-Nov-13
MYRXP RUPSLB 20-Nov-13
MYRX RUPSLB 20-Nov-13
ATPK RUPSLB 22-Nov-13
SOBI RUPST 25-Nov-13
11 November 2013
11 November 2013
PGAS
TRADING BUY
S1 4825 R1 5000 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 4625 R2 5200
Closing
Price 4925
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp4900-Rp5200
• Entry Rp4925, take Profit Rp5200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.42 Positif
MACD -35.0 Positif
True Strength Index (TSI) -40.08 Positif
Bollinger Band (Mid) 5180 Negatif
MA5 4965 Negatif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400
April May Jun Jul August September October November PGAS - Daily 11/8/2013 Open 4950, Hi 5000, Lo 4800, Close 4925 (-1.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 5,050.00, Fractal Up = 5,500.00, Fractal Down = 4,925.00, MA(Close,5) = 4,965.00, MA1(Close,8) = 5,028.13
5,028.13 4,965 4,925 4,925 4,820.28 5,050 5,180 5,500 5,539.72 49,094,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 21.91, Stochastic %K = 32.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
21.9136 21.9136 20 32.4074 32.4074 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = -35.01, Signal() = -35.39
-35.3857 -35.0126 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -40.08 -39.0474 -40.0819 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
PTBA
TRADING BUY
S1 11950 R1 12450 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 11450 R2 12950
Closing
Price 12200
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp12100-Rp12950
• Entry Rp12200, take Profit Rp12950
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 7.43 Positif
MACD -151.3 Positif
True Strength Index (TSI) -32.46 Positif
Bollinger Band (Mid) 12955 Negatif
MA5 11810 Positif 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000
April May Jun Jul August September October November PTBA - Daily 11/8/2013 Open 12000, Hi 12400, Lo 11900, Close 12200 (0.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 11,500.00, Fractal Up = 14,100.00, Fractal Down = 11,500.00, MA(Close,5) = 11,810.00, MA1(Close,8) =
12,100 11,810 11,500 11,500 11,367.6 12,200 12,955 14,100 14,542.4 3,747,000 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PTBA - Stochastic %D(5,3,3) = 22.60, Stochas tic %K = 43.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
22.6028 22.6028 20 43.9461 43.9461 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 PTBA - MACD (6,9) = -151.32, Signal() = -186.26
-186.263 -151.316 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTBA - TSI(3,5,3) = -32.46 -32.4588 -52.8328 0.00000
11 November 2013
11 November 2013
JSMR
TRADING BUY
S1 5250 R1 5350 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 5150 R2 5450
Closing
Price 5300
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp5250-Rp5450
• Entry Rp5300, take Profit Rp5450
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 12.85 Positif
MACD -35.8 Positif
True Strength Index (TSI) -30.32 Positif
Bollinger Band (Mid) 5515 Negatif
MA5 5280 Positif 5,200 5,600 6,000 6,400 6,800
April May Jun Jul August September October November JSMR - Daily 11/8/2013 Open 5250, Hi 5300, Lo 5200, Close 5300 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 5,350.00, Fractal Up = 5,800.00, Fractal Down = 5,200.00, MA(Close,5) = 5,280.00, MA1(Close,8) = 5,306.25
5,306.25 5,300 5,280 5,200 5,151.54 5,350 5,515 5,800 5,878.46 8,948,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 31.76, Stochastic %K = 42.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
31.7593 31.7593 20 42.2222 42.2222 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 JSMR - MACD (6,9) = -35.82, Signal() = -41.04 -41.042 -35.8199 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 JSMR - TSI(3,5,3) = -30.32 -30.3225 -37.553 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
GJTL
TRADING BUY
S1 2100 R1 2150 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 2050 R2 2200
Closing
Price 2125
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal potensi rebound • RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp2100-Rp2200
• Entry Rp2125, take Profit Rp2200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 10.29 Positif
MACD -39.9 Positif
True Strength Index (TSI) -65.02 Positif
Bollinger Band (Mid) 2345 Negatif
MA5 2170 Negatif 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600
April May Jun Jul August September October November GJTL - Daily 11/8/2013 Open 2100, Hi 2150, Lo 2100, Close 2125 (1.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,258.07, Fractal Up = 2,500.00, Fractal Down = 2,350.00, MA(Close,5) = 2,170.00, MA1(Close,8) = 2,259.38,
2,259.38 2,258.07 2,170 2,125 2,107.51 2,345 2,350 2,500 2,582.49 657,000 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GJTL - Stochastic %D(5,3,3) = 6.95, Stochastic %K = 5.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
6.95231 5.41126 5.41126 6.95231 20 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 GJTL - MACD (6,9) = -39.90, Signal() = -35.42 -39.9016 -35.4163 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GJTL - TSI(3,5,3) = -65.02 -58.9948 -65.0194 0.00000
11 November 2013
11 November 2013
BBRI
TRADING BUY
S1 7850 R1 8100 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 7600 R2 8350
Closing
Price 8000
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp7900-Rp8350
• Entry Rp8000, take Profit Rp8350
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.00 Positif
MACD -18.6 Positif
True Strength Index (TSI) -5.83 Positif
Bollinger Band (Mid) 8053 Negatif
MA5 7820 Positif 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200
April May Jun Jul August September October November BBRI - Daily 11/8/2013 Open 7800, Hi 8050, Lo 7800, Close 8000 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 7,600.00, Fractal Up = 8,500.00, Fractal Down = 7,600.00, MA(Close,5)= 7,820.00, MA1(Close,8)= 7,881.25,
7,881.25 7,820 7,645.71 7,600 7,600 8,000 8,052.5 8,459.29 8,500 36,235,500 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(5,3,3) = 39.81, Stochastic %K = 67.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
39.8148 39.8148 20 67.5926 67.5926 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BBRI - MACD (6,9) = -18.61, Signal() = -30.75
-30.7539 -18.608 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = -5.83 -5.835 -22.0006 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
GGRM
TRADING BUY
S1 34950 R1 35950 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 33950 R2 36950
Closing
Price 35600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp35400-Rp36900
• Entry Rp35600, take Profit Rp36900
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 16.18 Positif
MACD -200.9 Positif
True Strength Index (TSI) -47.59 Positif
Bollinger Band (Mid) 35848 Negatif
MA5 35370 Positif 35,000 40,000 45,000 50,000 55,000
April May Jun Jul August September October November GGRM - Daily 11/8/2013 Open 35000, Hi 35600, Lo 34600, Close 35600 (2.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 35,886.66, Fractal Up = 38,450.00, Fractal Down = 33,150.00, MA(Close,5) = 35,370.00, MA1(Close,8)
35,847.5 35,600 35,370 33,150 32,913.1 35,886.7 36,112.5 38,450 38,781.9 1,933,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(5,3,3) = 9.54, Stochastic %K = 17.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
17.0349 9.53815 9.53815 17.0349 20 80 -1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 0 GGRM - MACD (6,9) = -200.85, Signal() = -175.23 -200.85 -175.234 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = -47.59 -46.0012 -47.5871 0.00000
11 November 2013
11 November 2013
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
07/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 20850 20850 21600 20100 20600 21100 21600 Positif Positif Positif 21300 18050
LSIP Trading Buy 1720 1720 1800 1630 1690 1750 1810 Positif Positif Positif 1750 1230
SGRO Trading Buy 1810 1810 1840 1780 1800 1820 1840 Positif Positif Negatif 1870 1740
Mining
BUMI Trading Buy 425 425 440 390 415 440 465 Negatif Positif Negatif 530 420
PTBA Trading Buy 12200 12200 12950 11450 11950 12450 12950 Positif Positif Positif 14100 11500
ADRO Trading Buy 1160 1160 1220 1010 1100 1190 1280 Positif Positif Positif 1130 890
MEDC Trading Buy 2575 2575 2650 2500 2550 2600 2650 Positif Negatif Positif 2850 2300
INCO Trading Buy 2550 2550 2700 2400 2500 2600 2700 Positif Positif Positif 2750 2200
ANTM Trading Sell 1470 1470 1400 1400 1450 1500 1550 Negatif Positif Negatif 1620 1400
TINS Trading Sell 1580 1580 1520 1500 1560 1620 1680 Negatif Positif Negatif 1690 1440
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 13600 13600 13150 13150 13450 13750 14050 Negatif Negatif Negatif 15500 12650
INTP Trading Buy 20200 20200 20800 19450 19900 20350 20800 Negatif Positif Positif 21200 18000
SMCB Trading Buy 2625 2625 2700 2550 2600 2650 2700 Positif Positif Positif 2825 2300
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6700 6700 6900 6450 6600 6750 6900 Positif Positif Positif 7250 6200
GJTL Trading Buy 2125 2125 2200 2050 2100 2150 2200 Positif Positif Negatif 2550 2100
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6700 6700 6900 6450 6600 6750 6900 Positif Negatif Positif 7450 6450
GGRM Trading Buy 35600 35600 36900 33950 34950 35950 36950 Positif Positif Positif 39600 33150
UNVR Trading Sell 30150 30150 29850 29850 30050 30250 30450 Negatif Negatif Negatif 37350 29500
KLBF Trading Buy 1330 1330 1390 1270 1310 1350 1390 Positif Positif Positif 1390 1180
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1500 1500 1560 1450 1490 1530 1570 Positif Positif Negatif 1650 1390
ASRI Trading Sell 540 540 500 500 530 560 590 Negatif Negatif Negatif 700 560
WIKA Trading Buy 1850 1850 1900 1810 1840 1870 1900 Positif Positif Negatif 2125 1820
ADHI Trading Buy 1850 1850 1940 1770 1830 1890 1950 Positif Positif Negatif 2275 1830
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 4925 4925 5200 4625 4825 5000 5200 Positif Positif Negatif 5500 4925
JSMR Trading Buy 5300 5300 5450 5150 5250 5350 5450 Positif Positif Positif 5850 5200
ISAT Trading Sell 3750 3750 3600 3375 3625 3875 4125 Negatif Positif Negatif 4650 3925
TLKM Trading Buy 2275 2275 2350 2200 2250 2300 2350 Positif Positif Negatif 2375 2050
CMNP Trading Sell 3050 3050 2900 2900 3000 3100 3200 Negatif Negatif Negatif 3300 3000
Finance
BMRI Trading Buy 8200 8200 8350 8050 8150 8250 8350 Positif Positif Negatif 8950 7950
BBRI Trading Buy 8000 8000 8350 7600 7850 8100 8350 Positif Positif Positif 8500 7250
BBNI Trading Sell 4600 4600 4500 4450 4550 4650 4750 Negatif Negatif Negatif 4875 4075
BBCA Trading Sell 10350 10350 10100 10100 10300 10500 10700 Negatif Negatif Negatif 10800 9750
BDMN Trading Sell 4000 4000 3900 3900 4000 4100 4200 Negatif Negatif Negatif 4350 3950
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 19350 19350 20300 18250 18950 19650 20350 Positif Negatif Positif 19600 16300