• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 11 November 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 11 November 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

• Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2%

• INTP perkirakan volume penjualan semen 2012 capai 18 juta ton • Backdoor listing, anak usaha DSSA di SSE akhir bulan ini • SUGI mulai proses pengeboran disumur eksplorasi Akatara-1 • ADHI raih kontrak teluk Lamong dan Halmahera

• Ekspansi pelabuhan, AKRA gandeng Pelindo III • GDST akan investasi USD 100 juta

• RALS bidik pendapatan Rp 8,5 triliun • Investor institusi beli 10,3% saham TELE

• Dana kelola produk Emerald BBNI capai Rp 23 triliun per 2012 • BBRI dapat jatah penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun • BBRI siapkan dana akuisisi Rp2 triliun

• BMRI perbesar kredit ke sektor aviasi • INDS akuisisi Sinar Indra

• Pelindo II akan persiapkan 2 anak usahanya IPO di BEI • APP akan hentikan pembukaan hutan alam mulai bulan ini • BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 capai 6,23%

Trend pergerakan IHSG dalam pekan ini masih berpeluang positif. Indikasi dari leading indikator teknikal menunjukan sinyal upside bagi indeks. Dari indikator MACD yang terbentuk pergerakan dari MACD line dan signal line menunjukan sinyal positif. Demikian indikator Stochastic pergerakan dari garis cepat dan lambat mengindikasikan uptrend.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4476.720 -9.389 4227 5279.19

LQ-45 749.582 -2.666 1434 3457.50

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Ketidakpastian mengenai keberlangsungan QE AS menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar saham dalam pekan kemarin. Investor hanya bisa berspekulasi melalui data ekonomi yang dirilis. Jika data ekonomi masih belum menunjukkan perbaikan, maka investor berekspektasi bahwa program stimulus tetap dijalankan, dan sebaliknya. Sedangkan Presiden The Fed Dallas mengungkapkan bahwa sebaikanya The Fed segera mengurangi program stimulus secepat mungkin. Pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran akan diberlakukannya QE tappering. Kekhawatiran pelaku pasar juga ditambah dengan rilis data pertumbuhan ekonomi AS di level 2,8% pada 3Q13, meningkat dibandingkan 2,5% pada 2Q13. Kenaikan tersebut salah satunya didukung oleh penurunan tajam impor dan peningkatan investasi swasta. Sebelumnya, data ekonomi AS juga menunjukkan adanya pertumbuhan sektor jasa yang tercermin dari indikator ISM services index yang naik di bulan OKtober menjadi 55,4 dari 54,4 di bulan September. Penguatan ini juga semakin mempertinggi indikasi adanya pemotongan program stimulus oleh The Fed di bulan Desember atau Januari. Sementara sentimen dari kawasan Euro, ECB menurunkan tingkat suku bunga acuan sebanyak 25 bps hingga mencapai level rendah 0,25%. Langkah ini ditempuh ECB karena laju inflasi di zona Euro sangat rendah, yakni 0,7% (terendah dalam 4 tahun) sehingga pelonggaran kebijakan sulit untuk dihindarkan. Adapun sentimen dari regional, PMI non manufaktur China naik ke level 56,3 di bulan Oktober dari 55,4 di bulan September. Hasil ini menunjukan semakin berkembangnya sektor jasa di China. Sedangkan dari domestik, pertumbuhan PDB Indonesia pada 3Q13 mencapai titik perlambatan dalam 4 tahun terakhir dengan pertumbuhan sebesar 5,62% YoY, lebih rendah dari 2Q13 sebesar 5,8% YoY. Rendahnya pertumbuhan PDB ini diantaranya disebabkan oleh penurunan ekspor dikarenakan penurunan harga komoditas dan turunnya permintaan untuk ekspor Indonesia. Selain itu, kenaikan BBM dan tingkat suku bunga juga berkontribusi terhadap menurunnya permintaan dalam negeri. BPS juga merilis data tingkat pengangguran terbuka bulan Agustus 2013 yang meningkat menjadi 6,25% dari Agustus 2012 sebesar 6,14%. Variatifnya sentimen tersebut, mempengaruhi pergerakan IHSG dalam seminggu perdagangan dan ditutup di level 4.476,720 pada akhir pekan.

Spekulasi Federal Reserve akan mengurangi stimulus lebih cepat dari perkiraan, kembali akan menjadi fokus pelaku pasar global. Kebijakan pengurangan stimulus oleh Bank Sentral AS, hanya tinggal tunggu waktu. Setelah GDP AS di kuartal ketiga naik sebesar 2.8% pada tingkat tahunan naik dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya 2.5%. Pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga ini lebih tinggi dari estimasi. Selain itu, Jumlah payroll AS naik lebih tinggi dari perkiraan di bulan Oktober, sebuah tanda bahwa para pengusaha optimis bahwa AS akan menyelesaikan dampak dari shutdown pemerintah. Shutdown pemerintah benar-benar tidak berdampak besar terhadap lapangan kerja. Demikian dengan data ekonomi AS lainnya, belanja konsumen di AS sedikit naik di bulan September. Belanja konsumen AS naik sebesar 0.2% di bulan September, turun dari kenaikan 0.3% di bulan Agustus. Pendapatan personal naik secara musiman naik sebesar 0.5%, di dorong oleh diperbaharuinya pembayaran kepada pekerja pemerintah yang tidak mendapatkan penghasilan karena shutdown. Membaiknya ekonomi AS, akan memicu peluang kenaikan bagi indeks bursa setempat. Dalam pekan ini investor fokus pada rilis data penting AS. Salah satu even yang akan menjadi fokus para investor adalah konfirmasi Janet Yellen sebagai Gubernur Fed menggantikan Ben Bernanke. Pada tanggal 14 November mendatang Komite Perbankan Senat akan mengadakan pertemuan untuk melakukan uji kelayakan terhadap Janet Yellen. Sinyalemen positif jika Yellen sudah diresmikan sebagai Gubernur Fed, maka sinyal dovish akan makin menghilang. Janet Yellen merupakan sosok yang mendukung kebijakan moneter longgar dan pemberian stimulus. Posisi Yellen bahkan lebih mendukung dibandingkan Ben Bernanke. Tetapi, apabila data ekonomi AS, terutama dari sektor tenaga kerja, semakin menunjukkan peningkatan, mau tidak mau Yellen pun tidak mungkin akan menafikan tapering yang akhirnya juga akan harus dilakukan. Sentimen dari Perancis Standard and Poor's memangkas rating kredit negari ini menjadi AA dari AAA, karena diyakini reformasi pemerintah Perancis terhadap pajak, produk, jasa, dan pasar tenaga kerja tidak akan menaikkan secara signifikan prospek pertumbuhan Perancis dalam jangka menengah, dan tingkat pengangguran yang tinggi saat ini melemahkan dukungan untuk langkah kebijakan fiskal. Minimnya faktor dari dalam negeri, sentimen eksternal lebih dominasi bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini.

• ASII siapkan capex Rp 17 triliun, kaji masuk ke bisnis asuransi jiwa • ASII ekspansi ke properti, bangun menara Astra tahun depan • ASII jual hingga 9.000 unit LCGC dalam waktu 2 bulan • ASII suntikan capital injection Rp 88 miliar kepada PT Evoluzione • UNTR siapkan capex USD 300 juta

• UNVR bagi dividen interim Rp 330 per saham • Bakrie siap kuasai lagi BUMI

• BMRI peroleh fasilitas pembiayaan USD 100 juta dari AFD • BMRI targetkan akuisisi asuransi dan bank pada 2014 • BBNI catat trade finance USD 19,5 miliar

• BJBR berikan kredit modal kerja ke WSKT RP250 miliar • ISAT dan Kadin Indonesia menjalin kerja sama • Fitch Ratings turunkan rating BTEL dari 'CC' menjadi 'C' • Leonteq Securities AG beli saham BWPT Rp229,58 miliar • MBSS targetkan pendapatan 2013 US$150 juta • Laba MTLA naik 25,93%

• SMRA butuh Rp 1 triliun untuk perkuat ekspansi di Jakarta • RODA garap apartemen Rp 1 triliun di Bekasi

• ELTY rencana kembangkan proyek township di Sidoarjo • ELTY luncurkan proyek apartemen di Yogyakarta

• PGAS siap terima tugas pemerintah upaya tingkatkan infrastruktur • Credit Suisse danai VIVA USD 230 juta

• KAEF butuh dana USD 150 juta • TRIO peroleh fasilitas kredit US$35 juta

• CPRO catat rugi sebelum pajak Rp 780,83 miliar di 3Q2013 • KRAH kaji rights issue tahun 2014, akan bangun 2 pabrik • KRAH target laba bersih Rp 20 miliar tahun ini

WEEKLY REPORT

(2)

         

               

 

 

11 November 2013

11 November 2013

Bumi Plc siap melepas 29,2% saham Bumi Resources (BUMI) kepada Grup Bakrie senilai USD 501 juta. Bumi Plc akan menggelar RUPS pada 4 Desember 2013 di London dengan agenda persetujuan transaksi tersebut melalui voting. Bila disetujui, Grup Bakrie akan kembali menguasai BUMI dan menjadi pemegang saham mayoritas. Grup Bakrie telah memegang dana tunai sebesar USD 278 juta untuk menebus mayoritas saham BUMI. Sisanya akan ditutup dari dana hasil penjualan 23,8% saham Bumi Plc ke Samin Tan senilai USD 223 juta. Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS), anak usaha Indika Energy (INDY) menargetkan pendapatan usaha pada 2013 mencapai US$150 juta, naik 6,04% dibandingkan dengan US$141,45 juta pada 2012. Besaran pendapatan tahun ini ditopang oleh kenaikan produktivitas jasa pengangkutan. MBSS baru saham menambah armada, yakni barging dari 72 set menjadi 75 set dan floating cranes dari 6 unit menjadi 7 unit.

Astra International (ASII) menganggarkan belanja modal pada 2014 sebesar Rp 17 triliun atau meningkat sekitar 13% dibandingkan tahun ini Rp 15 triliun. Perseroan mengalokasikan sebagian besar capex untuk mengembangkan bisnis otomotif melalui anak usaha maupun perusahaan asosiasi. Di sektor otomotif, perseroan menargetkan market share sebesar 50-55% pada 2014. Penjualan mobil nasional tahun depan diperkirakan sekitar 1,2 juta unit atau sama seperti tahun ini.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) siap menerima penugasan dari pemerintah dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Hingga saat ini PGN telah membangun 6.000 km pipa gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia. PGN juga telah membangun infrastruktur gas bumi lainnya

seperti Floating Storage Regatification Unit (FSRU) dan Mobile

Refueling Unit (MRU) untuk mendukung konversi BBM ke gas bumi

bagi industri dan sektor transportasi.

Perusahaan sekuritas asal Swiss, Leonteq Securities AG, setuju untuk menempatkan dana segar senilai Rp229,58 miliar dalam rangka menyerap 270,1 juta saham baru (private placement) yang akan diterbitkan BW Plantation (BWPT). Adapun jumlah efek yang ditransaksikan merepresentasikan 6,6% dari total saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh oleh perseroan. Leonteq membeli saham BWPT pada harga pelaksanaan sebesar Rp850 per saham. Astra International (ASII) akan menambah lini bisnis baru dengan masuk ke bisnis asuransi jiwa. Potensi bisnis asuransi jiwa diperkirakan sangat besar seiring pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia dan di sisi lain, penetrasi pengguna asuransi di Indonesia masih kecil. Perseroan akan menggandeng mitra strategis untuk menggarap bisnis tersebut pada 2014.

Astra International (ASII) akan melebarkan sayapnya ke sektor properti tahun depan. Proyek pertama yang akan digarap perseroan adalah dengan membangun Menara Astra di Jalan Sudirman. Menara tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 2,4 ha dan akan dihuni 50 lantai. Rencananya, proyek tersebut akan dikerjakan selama 4 tahun. Perseroan telah mengeluarkan dana mencapai Rp 7 triliun.

Astra International (ASII) telah menjual hingga 9.000 unit Low Cost and Green Car (LCGC) atau mobil murah dan ramah lingkungan dalam waktu 2 bulan sejak launching pada September 2013, melalui Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Motor (ADM) sukses menjual produk LCGC masing-masing Agya dan Ayla. Saat ini sudah ada order booking sedikitnya 30.000 unit mobil murah keluaran Astra. Perseroan menargetkan hingga akhir tahun akan mampu menjual sedikitnya 30-40.000 unit mobil murah.

Astra Internasional (ASII) menyuntikan dana segar (capital injection) sebesar Rp 88 miliar kepada PT Evoluzione. Perusahaan itu mendapat suntikan modal karena perusahaan yang diakuisisi tersebut

memproduksi ban kendaraan bermotor yang sedang tumbuh. Astra memiliki hampir 40% pada perusahaan baru tersebut.

United Tractors (UNTR) menganggarkan belanja modal sekitar USD 300 juta pada 2014, sama dengan anggaran belanja modal tahun ini. Sepertiga belanja modal akan diserap anak usaha bidang kontraktor pertambangan batubara. Terkait penjualan alat berat tahun 2014, perseroan memperkirakan penjualan sebanyak 11 ribu atau naik tipis dibandingkan ekspektasi tahun ini sebanyak 10.200 unit. Perseroan juga berupaya mempertahankan pangsa pasar alat berat sekitar 41%. Target produksi batubara UNTR berkisar 4-4,5 juta ton pada 2014. Unilever Indonesia (UNVR) akan membagikan dividen interim tahun 2013 sebesar Rp 330 per saham pada 12 Desember 2013. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 2-3 Desember 2013 dan di pasar tunai 5-6 Desember 2013.

Visi Media Asia (VIVA) meraih pinjaman sebesar USD 230 juta dari Credit Suisse AG. Untuk mendapatkan utang tersebut, perseroan menjaminkan saham 3 anak usahanya yaitu Lativi Mediakarya (TVOne), Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), Viva Media Baru (Viva.co.id). Perseroan akan menggunakan pinjaman untuk melunasi utang sebesar USD 80 juta kepada Deutsche Bank pada Februari 2014 dan sisanya untuk pengembangan usaha.

Kimia Farma (KAEF) menargetkan transformasi bisnis dari perusahaan farmasi menjadi perusahaan healthcare terealisasi pada 2015. Untuk itu, perseroan membutuhkan belanja modal lebih dari USD 150 juta. Kebutuhan belanja modal diperlukan untuk membangun pabrik baru di Jawa Barat sebesar USD 80 juta, akuisisi 55% saham Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia sekitar USD 70 juta dan mengembangkan tiap tahun minimal 50 apotek, 100 klinik dan 20 laboratorium klinik.

Trikomsel Oke (TRIO) mendapatkan fasilitas letters of credit, trust receipt, pembiayaan faktur, dan penerbitan garansi dengan maksimum limit US$35 juta atau sekitar Rp385 miliar dari Deutsche Bank AG Jakarta. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan serta dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha serta persediaan.

Central Proteinaprima (CPRO) per September 2013 mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp 780,83 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 508,81 miliar per September 2012, dan rugi per saham dasar Rp 18,4 per saham atau naik dari sebelumnya Rp 12,1 per saham di akhir September 2012. Penjualan bersih perseroan per September 2013 naik 6,30% YoY menjadi Rp 5,54 triliun dari sebelumnya Rp 5,19 triliun per September 2012.

Grand Kartech (KRAH) membuka opsi menerbitkan saham baru (rights issue) tahun depan untuk membiayai rencana pengembangan bisnis perusahaan. Perseroan baru saja meraih Rp45 miliar dari IPO 163,63 juta saham atau 16,85% dari total modal yang disetor dengan harga IPO Rp275 per saham.

Grand Kartech (KRAH) berencana membangun 2 pabrik di Balikpapan dan Surabaya di lahan seluas sekitar 1 ha. Perseroan menyiapkan dana investasi untuk membangun 2 pabrik tersebut sekitar Rp 75 miliar hingga Rp 100 miliar. Pembangunan pabrik di Balikpapan dan Surabaya tersebut bertujuan agar lebih efektif dan efisien dalam mengirimkan barang untuk client Perseroan yang ada disana. Grand Kartech (KRAH), perusahaan rekayasa dan manufaktur yang perlengkapan serta mesin untuk berbagai sektor industri mulai dari ketenagalistrikan dan energi, pertambangan, pertanian, hingga Migas, targetkan membukukan laba bersih tahun 2013 hingga Rp 20 miliar atau setara 40% pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Namun jumlah ini turun hingga 90% YoY dibandingkan dengan tahun sebelumnya. tahun depan, Johanes mengatakan, PT Grand Kartech menargetkan pertumbuhan sebesar 30%- 40% di tahun 2014 sehubungan dengan

(3)

         

               

 

 

11 November 2013

11 November 2013 masa pemilu.

Bank Mandiri (BMRI) memperoleh fasilitas pembiayaan senilai USD 100 juta dari Agence Francaise de Developpement (AFD) guna mendukung pengembangan energi terbarukan dan proyek efisiensi energi di Indonesia. Fasilitas ini memiliki tenor 5-10 tahun dan akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang memenuhi kriteria, baik yang diimplementasikan oleh perusahaan milik negara maupun swasta, terutama untuk sektor energi seperti hydropower, geothermal, biogas, dan lain-lain dalam berbagai ukuran dan kapasitas. Menurut perseroan, fasilitas kedua ini membantu perseroan memperkuat struktur pembiayaan jangka panjang dan meningkatkan pembiayaan untuk proyek ramah lingkungan yang dapat mendukung peningkatan investasi di Indonesia. AFD merupakan lembaga keuangan pemerintah Perancis yang memiliki fokus terhadap konservasi energi dan lingkungan hidup. Lembaga ini juga memiliki perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi serta penghapusan kemiskinan khususnya bagi negara-negara berkembang.

Bank Mandiri (BMRI) kembali mengincar akuisisi sebuah perusahaan asuransi dan bank pada 2014 mendatang guna mempercepat pertumbuhan dan melengkapi jaringan. Adapun saha satu perusahaan yang masuk dalam pipeline untuk diakuisisi oleh perseroan adalah PT Asuransi Jiwa Inhealth, anak usaha PT Askes. Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat volume pembiayaan ekspor impor (trade finance) sebesar USD 19,5 miliar hingga kuartal III-2013, tumbuh 18,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 16,5 miliar. Perseroan berharap hingga akhir tahun, angkanya bisa mencapai USD 25 miliar. Dari sisi pendapatan trade finance, terjadi perlambatan pertumbuhan yaitu hanya meningkat 25% menjadi Rp 365 miliar hingga kuartal III-2013.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) memberi kredit modal kerja konstruksi (KMKK) kepada Waskita Karya (WSKT) sebesar Rp250 miliar. Tujuan penggunaan kredit yang diberikan BJBR adalah sebagai tambahan modal kerja usaha jasa konstruksi dan pengadaan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

Indosat (ISAT) dan Kadin Indonesia (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) menjalin kerja sama dengan memberikan fasilitas CUG (Closed User Group) untuk paket prabayar dan paskabayar kepada seluruh pengurus Kadin Indonesia serta layanan e-money Dompetku untuk pengurus dan anggota Kadin Indonesia.

Fitch Ratings menurunkan rating utang jangka panjang denominasi valas dan Rupiah Bakrie Telecom (BTEL) dari 'CC' menjadi 'C'. Fitch juga menurunkan peringkat obligasi BTEL sebesar USD 380 juta menjadi 'C' dari 'CC'. Penurunan ini terjadi karena BTEL gagal membayar kupon obligasi sebesar USD 21,8 juta dari total utang USD 380 juta tanpa jaminan yang jatuh tempo pada 7 November 2013. Perusahaan memiliki masa tenggang 30 hari untuk membayar kupon sebelum default.

Metropolitan Land (MTLA) membukukan laba sebesar Rp 165,16 miliar hingga kuartal III-2013, naik 25,93% dari periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ditopang seiring pertumbuhan penjualan dan pendapatan berulang perseroan. Total pendapatan usaha MTLA periode ini tercatat Rp 599,91 miliar, tumbuh 24,29% dibandingkan kuartal III-2012 sebesar Rp 482,67 miliar. Hingga September 2013, penjualan marketing perseroan tercatat Rp 717 miliar atau meningkat 46% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 490 miliar. Penjualan residensial dan strata masih mendominasi penjualan marketing sebesar Rp 541 miliar, diikuti dengan pendapatan berkelanjutan sebesar Rp 176 miliar.

Summarecon Agung (SMRA) akan memperluas usahanya di Jakarta. Perseroa berencana membangun kawasan terpadu di Slipi, Jakarta Barat. Proyek properti tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 800

miliar hingga Rp 1 triliun. Perseroan akan memanfaatkan cadangan lahan seluas 1,2 ha untuk membangun 2 menara perkantoran dan hotel. SMRA menargetkan kontribusi recurring income sebesar 27% terhadap total pendapatan perseroan pada 5 tahun mendatang. Pikko Land Development (RODA) menggarap hunian vertical di Bekasi Barat senilai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Bisnis apartemen di kota Bekasi diprediksi terus meningkat seiring pertumbuhan perdagangan dan industri di kota satelit Jakarta tersebut.

Bakrieland Development (ELTY) berencana mengembangkan proyek besar berupa township di atas lahan seluas 500 hektar di Sidoarjo, Jawa Timur. Proyek itu terletak sekitar 21 km dari Kota Malang. Pembangunan township tersebut akan dikerjakan bertahap dan dibagi menjadi 2 lokasi. Lokasi pertama akan dibangun di dekat pantai dengan lahan 280 hektar, dan lokasi kedua dibangun di dekat jalan tol menuju Malang di atas lahan 220 hektar. Proyek tersebut mencakup pembangunan perumahan, perkantoran, taman bermain, area komersil, dan proyek properti lainnya lengkap dengan infrastrukturnya. Tahap awal membutuhkan investasi sebesar Rp 300 miliar untuk pembangunan infrastrukturnya. Dana investasi berasal dari uang perusahaan dan pinjaman perbankan.

Bakrieland Development (ELTY) melalui anak usahanya PT Graha Multi Insani meluncurkan proyek apartemen Hadiningrat Terrace dan hotel bintang 3 di Yogyakarta yang dibangun di lahan seluas 3.000 meter persegi. Perseroan menawarkan beberapa tipe apartemen dan akan mengembangkan hotel bintang 3 sebanyak 112 unit kamar. Proyek ini membutuhkan investasi Rp 200 miliar, termasuk untuk pembelian lahan, investasi. Dana tersebut berasal dari 50% ekuitas perusahaan dan 50% pinjaman perbankan. Apartemen itu akan dijual pada kisaran harga Rp 450 juta-Rp 850 juta dan akan mulai diserahterimakan pada akhir tahun 2014. Sedangkan hotel bintang 3 akan bertarif Rp 350ribu-Rp 500 ribu per malam dan akan beroperasi pada pertengahan tahun 2015.

Indomobil Multi Jasa, perusahaan dalam bidang usaha perdagangan, perbengkelan dan pengangkutan, akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.291.500.000 saham atas nama atau maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan dengan nilai nominal Rp 200/saham. Book building 11-19 November 2013 dan masa penawaran 27-29 November dengan pencatatan di BEI 5 Desember 2013. Adapun rencana penggunaan dana 60% untuk pengembangan bisnis dan modal kerja entitas anak perseroan dan 40% untuk pengurangan pinjaman entitas anak.

Kementerian BUMN mengindentifikasi potensi 4 anak usaha BUMN untuk melakukan IPO saham, Ke-4 anak usaha BUMN tersebut adalah GMF Aero Asia, Aerowisata, Wijaya Karya Beton dan Pertamina Gas. Kementerian BUMN juga merencanakan secondary offering Aneka Tambang (ANTM) dan Garuda Indonesia (GIAA).

Menteri Keuangan, Chatib Basri, memperkirakan defisit anggaran pada akhir tahun 2013 hanya mencapai 2,1%-2,3% terhadap PDB, atau masih di bawah target defisit anggaran dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar 2,38% terhadap PDB atau Rp 224,2 triliun. Perkiraan defisit tersebut sudah memperhitungkan realisasi penerimaan perpajakan yang hanya mencapai 90% pada akhir tahun serta kemungkinan realisasi pembiayaan yang tidak mencapai 100%. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 mencapai 5,7% atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,3%. Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV akan sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya karena setahunnya akan menjadi 5,7%.

(4)

      

 

 

 

 

 

11 November 2013

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 94,67 0,07 TLKM (US) 40 11.358 -51

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,58 0,02 ANTM (GR) 0,09 1.326 -15

Gold (US$)/Ounce 1285,98 -2,63 BLTA (SP) 0.03 190 N/A

Nickel (US$)/MT 13915,00 -85,00

Tin (US$)/MT 22850,00 155,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,60 --

Coal (RB) (US$)/MT* 86,24 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 892,50 -7,50

CPO (MYR)/MT 2540,00 -12,50

Rubber (MYR/Kg) 754,75 -1,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768,88 -3,17

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 15761,78 1,08 20,28 14,87 13,75 2,81 2,58 4.610,9

USA NASDAQ COMPOSITE 3919,23 1,60 29,80 19,63 17,09 3,06 2,77 6.351,5

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6708,42 0,17 13,74 13,67 12,38 1,88 1,72 1.398,0

CHINA SHANGHAI SE A SH 2204,46 -1,09 -7,22 9,31 8,25 1,26 1,13 2.442,9

CHINA SHENZHEN SE A SH 1041,38 -1,33 13,22 20,46 15,98 2,35 2,11 1.315,6

HONG KONG HANG SENG INDEX 22744,39 -0,60 0,39 10,87 10,09 1,35 1,25 1.751,4

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4476,72 -0,21 3,71 15,63 13,41 2,86 2,52 360,5

JAPAN NIKKEI 225 14086,80 -1,00 35,51 18,05 15,98 1,51 1,42 2.759,2

MALAYSIA KLCI 1804,48 -0,12 6,84 16,91 15,40 2,25 2,09 318,1

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3177,25 -0,78 0,32 14,83 13,59 1,35 1,28 412,8

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.412,50 19,50 1000 IDR/ USD 0,09 -0,0001

EUR/IDR 15.236,37 -75,50 EUR / USD 1,34 -0,0016

JPY/IDR 115,06 -1,16 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.145,66 -33,28 SGD / USD 0,80 -0,0008

AUD/IDR 10.694,82 -106,60 AUD / USD 0,94 -0,0014

GBP/IDR 18.268,56 -93,99 GBP / USD 1,60 -0,0010

CNY/IDR 1.873,73 0,06 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.566,96 -22,58 MYR / USD 0,31 -0,0020

KRW/IDR 10,70 -0,02 100 KRW / USD 0,09 -0,0002

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00

BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

11 November 2013

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61

Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61

Inflation MOM % 0.09 -0.35

Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753

GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

13 Nov Indonesia BoP Current Account Balance --

14 Nov* US Monthly Budget Statement -Oct --

14 Nov* US Inital Jobless Claims Turun menjadi 330 ribu dari 336 ribu 14 Nov* US Continuing Claims --

14 Nov* US Unit Labour Cost Naik menjadi 1.0% dari 0.0%

14 Nov* US Trade Balance Defisit naik menjadi $39.0 Bn dari $38.8 Bn 15 Nov* US Import Price Index MoM Turun menjadi -0.5% dari 0.2%

15 Nov* US Import Price Index YoY --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

SCMA IJ 2700 10.20 4.01 BBCA IJ 10350 -2.36 -6.69 INVS IJ 1310 24.76 2.85 BMRI IJ 8200 -1.80 -3.80 ADRO IJ 1160 7.41 2.81 PGAS IJ 4925 -1.50 -1.99 CPIN IJ 3975 2.58 1.80 SMGR IJ 13600 -1.81 -1.63 GGRM IJ 35600 2.15 1.58 ISAT IJ 3750 -5.06 -1.19 LPPF IJ 11500 3.60 1.28 CTRA IJ 910 -6.19 -1.00 GEMS IJ 1950 10.80 1.23 BSDE IJ 1500 -2.60 -0.77 INTP IJ 20200 1.00 0.81 EXCL IJ 4825 -1.53 -0.70 BMTR IJ 1960 2.62 0.77 ASRI IJ 540 -5.26 -0.65 DNET IJ 800 5.26 0.62 BTPN IJ 4250 -2.30 -0.63

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Sawit Sumbermas Sarana

CPO

Agriculture 670-970 1,500.00 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013

BNP Paribas Mandiri Sekuritas PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

11 November 2013

11 November 2013

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13

RUIS 7.50 Cash Dividend 07-Nov-13 08-Nov-13 12-Nov-13 22-Nov-13

BRNA 23.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13

MAIN 36.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13

MLBI 9500.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13

MICE 15.00 Cash Dividend 12-Nov-13 13-Nov-13 15-Nov-13 29-Nov-13

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

NISP Rights Issue 500:171 1200.00 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov – 19 Nov’13 TPIA Rights Issue 500:36 6750.00 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov – 21 Nov’13

MDLN Stock Split 1:2 -- 12 Nov-13 13 Nov-13 --

NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 --

ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13

MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13

MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13

PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

ATPK Rights Issue 10:53 220.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13 ALTO Rights Issue 25:10 550.00 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13

ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA --

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

HERO RUPSLB 12-Nov-13

HMSP RUPSLB 18-Nov-13

ICON RUPSLB 18-Nov-13

TRIM RUPSLB 20-Nov-13

MYRXP RUPSLB 20-Nov-13

MYRX RUPSLB 20-Nov-13

ATPK RUPSLB 22-Nov-13

SOBI RUPST 25-Nov-13

(7)

      

 

 

 

 

 

11 November 2013

11 November 2013

PGAS

TRADING BUY

S1 4825 R1 5000 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 4625 R2 5200

Closing

Price 4925

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp4900-Rp5200

• Entry Rp4925, take Profit Rp5200

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 13.42 Positif

MACD -35.0 Positif

True Strength Index (TSI) -40.08 Positif

Bollinger Band (Mid) 5180 Negatif

MA5 4965 Negatif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400

April May Jun Jul August September October November PGAS - Daily 11/8/2013 Open 4950, Hi 5000, Lo 4800, Close 4925 (-1.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 5,050.00, Fractal Up = 5,500.00, Fractal Down = 4,925.00, MA(Close,5) = 4,965.00, MA1(Close,8) = 5,028.13

5,028.13 4,965 4,925 4,925 4,820.28 5,050 5,180 5,500 5,539.72 49,094,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 21.91, Stochastic %K = 32.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

21.9136 21.9136 20 32.4074 32.4074 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = -35.01, Signal() = -35.39

-35.3857 -35.0126 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -40.08 -39.0474 -40.0819 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

PTBA

TRADING BUY

S1 11950 R1 12450 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 11450 R2 12950

Closing

Price 12200

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp12100-Rp12950

• Entry Rp12200, take Profit Rp12950

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 7.43 Positif

MACD -151.3 Positif

True Strength Index (TSI) -32.46 Positif

Bollinger Band (Mid) 12955 Negatif

MA5 11810 Positif 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000

April May Jun Jul August September October November PTBA - Daily 11/8/2013 Open 12000, Hi 12400, Lo 11900, Close 12200 (0.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 11,500.00, Fractal Up = 14,100.00, Fractal Down = 11,500.00, MA(Close,5) = 11,810.00, MA1(Close,8) =

12,100 11,810 11,500 11,500 11,367.6 12,200 12,955 14,100 14,542.4 3,747,000 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PTBA - Stochastic %D(5,3,3) = 22.60, Stochas tic %K = 43.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

22.6028 22.6028 20 43.9461 43.9461 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 PTBA - MACD (6,9) = -151.32, Signal() = -186.26

-186.263 -151.316 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTBA - TSI(3,5,3) = -32.46 -32.4588 -52.8328 0.00000

(8)

      

 

 

 

 

 

11 November 2013

11 November 2013

JSMR

TRADING BUY

S1 5250 R1 5350 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 5150 R2 5450

Closing

Price 5300

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp5250-Rp5450

• Entry Rp5300, take Profit Rp5450

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 12.85 Positif

MACD -35.8 Positif

True Strength Index (TSI) -30.32 Positif

Bollinger Band (Mid) 5515 Negatif

MA5 5280 Positif 5,200 5,600 6,000 6,400 6,800

April May Jun Jul August September October November JSMR - Daily 11/8/2013 Open 5250, Hi 5300, Lo 5200, Close 5300 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 5,350.00, Fractal Up = 5,800.00, Fractal Down = 5,200.00, MA(Close,5) = 5,280.00, MA1(Close,8) = 5,306.25

5,306.25 5,300 5,280 5,200 5,151.54 5,350 5,515 5,800 5,878.46 8,948,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 31.76, Stochastic %K = 42.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

31.7593 31.7593 20 42.2222 42.2222 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 JSMR - MACD (6,9) = -35.82, Signal() = -41.04 -41.042 -35.8199 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 JSMR - TSI(3,5,3) = -30.32 -30.3225 -37.553 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

GJTL

TRADING BUY

S1 2100 R1 2150 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2050 R2 2200

Closing

Price 2125

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal potensi rebound • RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp2100-Rp2200

• Entry Rp2125, take Profit Rp2200

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 10.29 Positif

MACD -39.9 Positif

True Strength Index (TSI) -65.02 Positif

Bollinger Band (Mid) 2345 Negatif

MA5 2170 Negatif 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600

April May Jun Jul August September October November GJTL - Daily 11/8/2013 Open 2100, Hi 2150, Lo 2100, Close 2125 (1.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,258.07, Fractal Up = 2,500.00, Fractal Down = 2,350.00, MA(Close,5) = 2,170.00, MA1(Close,8) = 2,259.38,

2,259.38 2,258.07 2,170 2,125 2,107.51 2,345 2,350 2,500 2,582.49 657,000 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GJTL - Stochastic %D(5,3,3) = 6.95, Stochastic %K = 5.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

6.95231 5.41126 5.41126 6.95231 20 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 GJTL - MACD (6,9) = -39.90, Signal() = -35.42 -39.9016 -35.4163 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GJTL - TSI(3,5,3) = -65.02 -58.9948 -65.0194 0.00000

(9)

      

 

 

 

 

 

11 November 2013

11 November 2013

BBRI

TRADING BUY

S1 7850 R1 8100 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 7600 R2 8350

Closing

Price 8000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp7900-Rp8350

• Entry Rp8000, take Profit Rp8350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 13.00 Positif

MACD -18.6 Positif

True Strength Index (TSI) -5.83 Positif

Bollinger Band (Mid) 8053 Negatif

MA5 7820 Positif 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200

April May Jun Jul August September October November BBRI - Daily 11/8/2013 Open 7800, Hi 8050, Lo 7800, Close 8000 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 7,600.00, Fractal Up = 8,500.00, Fractal Down = 7,600.00, MA(Close,5)= 7,820.00, MA1(Close,8)= 7,881.25,

7,881.25 7,820 7,645.71 7,600 7,600 8,000 8,052.5 8,459.29 8,500 36,235,500 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(5,3,3) = 39.81, Stochastic %K = 67.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

39.8148 39.8148 20 67.5926 67.5926 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BBRI - MACD (6,9) = -18.61, Signal() = -30.75

-30.7539 -18.608 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = -5.83 -5.835 -22.0006 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

GGRM

TRADING BUY

S1 34950 R1 35950 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 33950 R2 36950

Closing

Price 35600

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp35400-Rp36900

• Entry Rp35600, take Profit Rp36900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 16.18 Positif

MACD -200.9 Positif

True Strength Index (TSI) -47.59 Positif

Bollinger Band (Mid) 35848 Negatif

MA5 35370 Positif 35,000 40,000 45,000 50,000 55,000

April May Jun Jul August September October November GGRM - Daily 11/8/2013 Open 35000, Hi 35600, Lo 34600, Close 35600 (2.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 35,886.66, Fractal Up = 38,450.00, Fractal Down = 33,150.00, MA(Close,5) = 35,370.00, MA1(Close,8)

35,847.5 35,600 35,370 33,150 32,913.1 35,886.7 36,112.5 38,450 38,781.9 1,933,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(5,3,3) = 9.54, Stochastic %K = 17.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

17.0349 9.53815 9.53815 17.0349 20 80 -1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 0 GGRM - MACD (6,9) = -200.85, Signal() = -175.23 -200.85 -175.234 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = -47.59 -46.0012 -47.5871 0.00000

(10)

      

 

 

 

 

 

 

11 November 2013

11 November 2013

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

07/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 20850 20850 21600 20100 20600 21100 21600 Positif Positif Positif 21300 18050

LSIP Trading Buy 1720 1720 1800 1630 1690 1750 1810 Positif Positif Positif 1750 1230

SGRO Trading Buy 1810 1810 1840 1780 1800 1820 1840 Positif Positif Negatif 1870 1740

Mining

BUMI Trading Buy 425 425 440 390 415 440 465 Negatif Positif Negatif 530 420

PTBA Trading Buy 12200 12200 12950 11450 11950 12450 12950 Positif Positif Positif 14100 11500

ADRO Trading Buy 1160 1160 1220 1010 1100 1190 1280 Positif Positif Positif 1130 890

MEDC Trading Buy 2575 2575 2650 2500 2550 2600 2650 Positif Negatif Positif 2850 2300

INCO Trading Buy 2550 2550 2700 2400 2500 2600 2700 Positif Positif Positif 2750 2200

ANTM Trading Sell 1470 1470 1400 1400 1450 1500 1550 Negatif Positif Negatif 1620 1400

TINS Trading Sell 1580 1580 1520 1500 1560 1620 1680 Negatif Positif Negatif 1690 1440

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 13600 13600 13150 13150 13450 13750 14050 Negatif Negatif Negatif 15500 12650

INTP Trading Buy 20200 20200 20800 19450 19900 20350 20800 Negatif Positif Positif 21200 18000

SMCB Trading Buy 2625 2625 2700 2550 2600 2650 2700 Positif Positif Positif 2825 2300

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6700 6700 6900 6450 6600 6750 6900 Positif Positif Positif 7250 6200

GJTL Trading Buy 2125 2125 2200 2050 2100 2150 2200 Positif Positif Negatif 2550 2100

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6700 6700 6900 6450 6600 6750 6900 Positif Negatif Positif 7450 6450

GGRM Trading Buy 35600 35600 36900 33950 34950 35950 36950 Positif Positif Positif 39600 33150

UNVR Trading Sell 30150 30150 29850 29850 30050 30250 30450 Negatif Negatif Negatif 37350 29500

KLBF Trading Buy 1330 1330 1390 1270 1310 1350 1390 Positif Positif Positif 1390 1180

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1500 1500 1560 1450 1490 1530 1570 Positif Positif Negatif 1650 1390

ASRI Trading Sell 540 540 500 500 530 560 590 Negatif Negatif Negatif 700 560

WIKA Trading Buy 1850 1850 1900 1810 1840 1870 1900 Positif Positif Negatif 2125 1820

ADHI Trading Buy 1850 1850 1940 1770 1830 1890 1950 Positif Positif Negatif 2275 1830

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4925 4925 5200 4625 4825 5000 5200 Positif Positif Negatif 5500 4925

JSMR Trading Buy 5300 5300 5450 5150 5250 5350 5450 Positif Positif Positif 5850 5200

ISAT Trading Sell 3750 3750 3600 3375 3625 3875 4125 Negatif Positif Negatif 4650 3925

TLKM Trading Buy 2275 2275 2350 2200 2250 2300 2350 Positif Positif Negatif 2375 2050

CMNP Trading Sell 3050 3050 2900 2900 3000 3100 3200 Negatif Negatif Negatif 3300 3000

Finance

BMRI Trading Buy 8200 8200 8350 8050 8150 8250 8350 Positif Positif Negatif 8950 7950

BBRI Trading Buy 8000 8000 8350 7600 7850 8100 8350 Positif Positif Positif 8500 7250

BBNI Trading Sell 4600 4600 4500 4450 4550 4650 4750 Negatif Negatif Negatif 4875 4075

BBCA Trading Sell 10350 10350 10100 10100 10300 10500 10700 Negatif Negatif Negatif 10800 9750

BDMN Trading Sell 4000 4000 3900 3900 4000 4100 4200 Negatif Negatif Negatif 4350 3950

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 19350 19350 20300 18250 18950 19650 20350 Positif Negatif Positif 19600 16300

(11)

Referensi

Dokumen terkait