• Tidak ada hasil yang ditemukan

Portofolio Gout Artritis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Portofolio Gout Artritis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Peserta : dr. Frystka Hamelia Sari Nama Wahana : RSUD Sijunjung Topik : Gout Artritis

Tanggal (Kasus) : 2015

Nama Pasien : Tn. No. RM

Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. Meldayeni Busra dan dr. Dwi Sepfourteen. Tempat Presentasi : RSUD Sijunjung

Objektif Presentasi

□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka

□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa

□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil

□ Deskripsi : Laki-laki .. tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan bengkak pada sendi-sendi jari tangan dan kaki, disertai rasa nyeri. □ Tujuan : Mengidentifikasi penyebab, penegakan diagnose dan terapi Gout artritis

Bahan Bahasan: □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit

(2)

Data Pasien : Nama: Tn. tahun Nomor Registrasi:

Nama RS : RSUD Sijunjung Terdaftar Sejak :

Data utama untuk bahan diskusi : 1. Diagnosis/Gambaran Klinis:

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kedua tangan dan kaki disertai dengan kaku untuk menggerakkan sendi-sendi tangan dan kaki. 2. Riwayat Pengobatan :

Tidak jelas

3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit :

Riwayat hipertensi dan diabetes disangkal. 4. Riwayat Keluarga :

Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan seperti pasien.. 5. Riwayat Pekerjaan :

Pasien adalah pegawai. 6. Riwayat Kebiasaan :

Merokok (+) sejak usia 15 tahun.

Makan tidak teratur dan sering makan jeroan. Daftar Pustaka :

Aru W, Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Penerbit IPD FKUI. Jakarta. 2008 Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculaapius FKUI: Jakarta. 1998.

(3)

1. Subyektif

- Keluhan Utama : Pasien datang denga keluhan nyeri pada kedua tangan dan kaki disertai dengan kaku untuk menggerakkan sendi-sendi jari tangan dan kaki. 2. Objektif

Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : baik

 Kesadaran : CM

 Tekanan Darah : 110/70 mmHg

 Nadi : 88x/menit

 Frekuensi Nafas : 22 x/ menit

 Suhu : 36,50 C

Status Generalisata

 Kepala : Tidak ada kelainan

 Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.  Kulit : Turgor kulit baik.

 Thoraks o Paru

Inspeksi : Gerakan nafas simetris kiri dan kanan Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru Auskultasi : Vesikuler, rhonki , wheezing -/-o Jantung

Inspeksi : Iktus jantung tidak terlihat

Palpasi : Iktus jantung teraba di linea midclavicula sinistra RIC V Perkusi : Batas jantung normal

(4)

Auskultasi : Bising tidak ada, bunyi jantung tambahan tidak ada  Abdomen

Inspeksi : Tidak tampak membuncit

Palpasi : Soepel, hepar dan lien tidak teraba Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2”, terdapat sedikit edema di jari-jari tangan dan kaki. Laboratorium: Tanggal Hb : 13,1 gr/dlLeukosit : 13.000/mm3  Trombosit : 270.000/mm3  Hematokrit : 41, 6%Ureum : 8 mg/dlKreatinin : 1,0 mg/dlGDR : 212 mg/dl 3. Assessment Definisi

Gout artritis adalah peradangan sendi sebagai manifestasi dari akumulasi endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperuresemia).

Etiologi

Gejala artritis gout akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam kelainan metabolik. Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat regenerasi sel. Beberapa orang dengan gout membentuklebih banyak asam urat dalam tubuhnya (10%) . sisanya (90%), tubuh tidak efektif membuang asam urat melalui air seni. Genetik, jenis kelamin, dan nutrisi memegang peranan penting.

(5)

Manifestasi Klinik

Ada 3 fase gout: hiperurisemia asimptomatik (tanpa gejala), gout intermiten akut, gout tofaseus krinik.

Hiperurisemia asimptomatik (tanpa gejala):

Bila konsentrasi asam urat lebih dari 7mg/dl dalam darah cenderung akan terjadi kejenuhan. Dikatakan hiperurisemia jika laki-laki > 8.1 mg/dl, wanita > 7.2mg/dl. Kadar asam urat wanita biasanya 1 mg/dl di bawah laki-laki namun cenderung sama setelah menopause. Peningkatan asam urat tidak selalu disertai gejala klinis.

Gout intermiten akut:

Pada laki-laki serangan gout akut umumnya terjadi pada decade kelima atau keenam, sedangkan pada wnaita cenderung lebih tua atau tergantung beberapa faktor antara lain usia saat menopause. Gejalanya berupa serangan akut, sendi menjadi nyeri, hangat, bengkak, merah dan sulit digerakkan. Nyeri meningkat sampai puncaknya dalam 8-12 jam. Sendi yang terlibat umumnya pangkal ibu jari kaki (90%), sendi-sendi lain: mata kaki, tumit dan lutut dan jarang-jarang di pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Tanda klasik, pasien merasa sangat nyeri sehingga sulit untuk berjalan atau memakai sepatu.

Gejala-gejala umum berupa demam, menggigil dan lemas. Perjalanan alamiah gout yang tidak diobati antara beberapa jam sampai 1-2 minggu. Serangan pertama dan serangan berikutnya umumnya lebih dari satu tahun. Selanjutnya serangan akan bertambah sering dan nyerinya lebih lama, dan melibatkan lebih dari satu sendi.

Gout tofaseus kronik

Stadium ini berkembang umunya setelah kurang lebih 12 tahun sejak serangan gout akut pertama. Tofi gout subkutan dapat ditemukan diseluruh tubuh: di jari tangan,

pergelangan, telinga, lutut, siku. Komplikasi tofi antara lain nyeri dan destruksi sendi serta kompresi pada pembuluh saraf.

Diagnosis

(6)

 Didapatkan kristal monosodium urat di dalam cairan sendi, atau

 Didapatkan kristal monosodium urat di dalam tofus, atau

 Didapatkan 6 dari 12 kriteria berikut :

o Inflamasi maksimal pada hari pertama o Serangan arthritis akut lebih dari 1 kali o Artritis monoartikular

o Sendi yang terkena berwarna kemerahan o Pembengkakan dan sakit pada sendi MTP 1 o Serangan pada sendi MTP unilateral

o Serangan pada sendi tarsal unilateral o Tofus

o Hiperurisemia

o Pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologik o Kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik o Kultur bakteri cairan sendi negatif.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium

 Hematologi Rutin : lekositosis,peningkatan LED dan CRP selama fase akut.

 Kadar asam urat darah dan urin 24 jam

 Ureum, kreatinin, CCT (clearance creatinin). Kelainan fungsi ginjal karena adanya nefropati urat

 Meningkatnya kadar alkaline phosphatase (50%) : menggambarkan proses inflammasi, immobilisasi dan resorpsi tulang

 Faktor reumatoid negatif

 Kristal asam urat pada sedimen urin

 Aspirasi cairan sendi Analisis cairan sendi pada gout :

 Warna cairan sendi : kuning jernih

 Viskositas/kekentalan : rendah

 jumlah sel : ≥ 10.000 dengan dominan polimorfonuklear pada hitung jenis lekosit

 Kultur : steril

 dengan mikroskop polarisasi : Kristal asam urat berbentuk jarum (+), birefringent (-)

Pemeriksaan Radiologi:

(7)

Gout akut :

dapat berupa pembengkakan jaringan lunak Gout kronis :

gambaran yang mungkin ditemukan : penyempitan celah sendi, osteoarthritis sekunder, ekskavasi periartikuler (?)

osteoporosis

gambaran deposit kristal asam urat pada tulang dan jaringan lunak (tofus)

Radiologi pada tahap awal normal, pada tahap lanjut dijumpai erosi punched out dengan lesi seperti gigitan tikus (rat bite lesion) pada tepi tulang.

Penatalaksanaan

Terapi farmakologi untuk hiperurisemia asimptomatik tidak dianjurkan, kecuali pada kelainan ekstra artikular yang disertai pembentukan batu asam urat pada gagal ginjal (nefropati urat dan urolitiasis)

Managemen serangan arthritis gout akut :

 Istirahat selama nyeri akut

 Memperbanyak minum

Penatalaksanaan umum

Penyuluhan : Hindari makanan tinggi purin Penatalaksanaan khusus

Terapi farmakologi pada serangan arthritis gout akut : 1.Kolkhisin

2.Anti inflamasi non steroid (OAINS)

3.Kortikosteroid dan hormon adrenokortikotropik (ACTH) 4.Injeksi steroid Intra-artikular

(8)

Profilaksis dengan kolkhisin dosis rendah 1-2 x 0,5 mg/hari diharapkan dapat menurunkan sampai 75-85% serangan gout akut. Pemberian yang dianjurkan adalah 1-2 bulan setelah serangan akut atau sampai 6 bulan, dan harus mendahului obat-obat anti hiperurisemia. Hiperurisemia dan obat-obat untuk menurunkan asam urat.

Terapi diberikan jika penyebab hiperurisemia tidak dapat dikoreksi atau jika telah dikoreksi tetapi asam urat masih lebih dari 7 mg/dl. Hindari pemberian obat-obat anti hiperurisemia pada periode serangan akut gout, karena dapat memperburuk inflamasi pada sendi yang terlibat.

Xanthine oxidase inhibitors

Allopurinol: Menghambat konversi dari xanthine menjadi asam urat, baik pada kondisi hiperurisemia akibat underekskresi atau overproduksi. Dimulai dengan dosis 300mg/hari dan diturunkan 100mg/hari per minggu hingga dicapai kadar asam urat yang normal.

4. Plan Diagnosis Kerja : Gout artritis Terapi : - Allupurinol 1x300 mg - Asam mefenamat 3x1 Prognosis Dubia et bonam Diketahui Oleh

(9)

Dr. Meldayeni Busra

NIP. 19831020 201001 2 024

Dr. Dwi Sepfourteen

Referensi

Dokumen terkait

Bait al-Ḥikmah memiliki daya dorong, baik langsung maupun tidak langsung, yang cukup besar dan luas terhadap kemajuan kebudayaan dan peradaban pada masa Abbasiyah

Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat pencemaran limbah cair Pabrik Minyak Kayu Putih Gelaran terhadap badan air permukaan, memperoleh rancangan pengolahan

Berdasarkan pengamatan di lapangan dan studi diatas hasil analisa jarak lintasan trajectory batu bara yang paling mendekati adalah dengan menggunakan perhitungan

dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Officinale) Powder on Fedd Consumption, Milk Production

Hasil yang diperoleh dari analisa ekonomi, EIRR yaitu 12,08% dan BCR sebesar 1,01 menyimpulkan bahwa proyek layak untuk dilaksanakan. Ditambah lagi dengan pertimbangan, bahwa

Komponen EA adalah tujuan, proses, standard an sumberdaya yang dapat dikembangkan dalam suatu perusahaan yang dapat berubah-ubah. Contohnya adalah semua komponen yang

Beberapa berpendapat bahwa pendekatan ilmiah terhadap konstruksi teori dalam akuntansi adalah tidak patut karena hal itu mencoba untuk membuat para ilmuwan di luar praktisi

30/11/10 Pkl 07.15 Nyeri akut berhubungan dengan dilatasi serviks, tekanan mekanik bagian presentasi, di tandai dengan : DS : -Klien mengatakan,sakit bila terasa kenceng