• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN MEI 2017 INFLASI 0.57 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN MEI 2017 INFLASI 0.57 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Kota Magelang No. 01/06/Th.IV, 5 Juni 2017 1

No.01/06/Th. IV, 05 Juni 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

D

I

K

OTA

MAGELANG

B

ULAN

MEI

2017

INFLASI

0.57

PERSEN

Kota Magelang pada bulan Mei 2017 mengalami inflasi 0,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127.05 lebih tinggi dibandingkan pada bulan April 2017 dengan Indeks harga Konsumen (IHK) sebesar 126.32. Inflasi ini terjadi terutama karena adanya kenaikan harga yang mengakibatkan indeks naik pada kelompok bahan makanan sebesar 1,99 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen, kelompok sandang sebesar 0,22 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan harga secara signifikan.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah : telur ayam ras, bawang putih, bensin, tarip listrik, bayam, bawang merah, tukang bukan mandor, beras, wortel, daging ayam ras. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi yaitu : gula pasir, cabe hijau, tarip pulsa ponsel, lele, emas perhiasan, jagung muda, telur puyuh, labu siam/jipang, terong panjang, kacang panjang.

Tingkat inflasi Kota Magelang tahun kalender Mei 2017 sebesar 2,29 persen dan tingkat inflasi ”year on year” (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,24 persen.

Di Jawa Tengah, terjadi inflasi sebesar 0,58 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,58. Inflasi Bulan Mei 2017 lebih tinggi dibandingkan Bulan April 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dengan IHK 126,84. Inflasi di Jawa Tengah terjadi di enam kota SBH. Inflasi tertinggi di Kota Kudus sebesar 0,80 persen dengan IHK 135,30 diikuti Kota Tegal sebesar 0,74 persen dengan IHK sebesar 125,10; Kota Purwokerto sebesar 0,66 persen dengan IHK 125,99; Kota Cilacap dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,59 persen dengan IHK masing-masing sebesar 131,37 dan 127,38 dan inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,33 persen dengan IHK sebesar 124,80.

Dari 82 kota IHK nasional, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Tual sebesar 0,96 persen; Lhokseumawe dan Tanjung Pandan masing-masing sebesar 0,90 persen; Bandar Lampung sebesar 0,89 persen dan Banda Aceh sebesar 0,86 persen. Lima kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Manado sebesar 1,13 persen; Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen; Sorong sebesar 0,51 persen; Bukit Tinggi sebesar 0,44 persen dan Makassar sebesar 0,32 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Mei 2017 secara umum menunjukkan adanya kenaikkan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Magelang, pada bulan Mei 2017 terjadi inflasi0,57 persen

(2)

dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127.05 lebih tinggi dibandingkan pada bulan April 2017 dengan Indeks harga Konsumen (IHK) sebesar 126.32.

Inflasi ini terjadi terutama karena adanya kenaikan harga yang mengakibatkan indeks naik pada kelompok bahan makanan sebesar 1,99 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen, kelompok sandang sebesar 0,22 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan harga secara signifikan.

(3)

Berita Resmi Statistik Kota Magelang No. 01/06/Th.IV, 5 Juni 2017 3 Beberapa komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah : telur ayam ras, bawang putih, bensin, tarip listrik, bayam, bawang merah, tukang bukan mandor, beras, wortel, daging ayam ras. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi yaitu : gula pasir, cabe hijau, tarip pulsa ponsel, lele, emas perhiasan, jagung muda, telur puyuh, labu siam/jipang, terong panjang, kacang panjang.

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

K

elompok bahan makanan pada Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 1,99 persen. Andil inflasi tertinggi pada subkelompok bumbu-bumbuan 0,13 persen dengan inflasi sebesar 5,74 persen. Hal ini dikarenakan harga bawang putih dan bawang merah yang tinggi. Hampir seluruh subkelompok pada kelompok ini memberikan andil inflasi; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya memberikan andil inflasi sebesar 0,10 persen, subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya serta subkelompok sayur-sayuran memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen, subkelompok daging dan hasil-hasilnya serta subkelompok buah-buahan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen, dan subkelompok lemak dan minyak memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan subkelompok yang lain tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi yang cukup signifikan. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi adalah : telur ayam ras, bawang putih, bayam, bawang merah, beras, wortel, daging ayam ras, mie kering instant, udang basah, pisang. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi yaitu : cabe hijau, lele, jagung muda, telur puyuh, labu siam/jipang, terong panjang, kacang panjang, cabe rawit, gurame, ikan asin belah.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

K

elompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Pada Kelompok ini subkelompok tembakau dan minuman beralkohol dan subkelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 0,61 persen dan 0,09 persen serta menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen dan 0,01 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,51 persen dan

Persentase Perubahan Indeks

Sumbangan

(2) (3) Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.06 0.01

A. Makanan Jadi 0.09 0.01 B. Minuman Yang Tidak Beralkohol (0.51) (0.02) C. Tembakau dan Minuman Beralkohol 0.61 0.02

Tabel 2.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Bulan Mei 2017

Kelompok/Sub Kelompok Pengeluaran

(1) Persentase Perubahan Indeks Sumbangan (2) (3) Bahan Makanan 1.99 0.40

A. Padi-Padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 1.05 0.06 B. Daging dan Hasil-Hasilnya 1.18 0.02

C. Ikan Segar (0.01) 0.00

D. Ikan Diawetkan 0.22 0.00

E. Telur, Susu dan Hasil-Hasilnya 4.25 0.10

F. Sayur-Sayuran 2.43 0.06

G. Kacang-Kacangan (0.05) 0.00

H. Buah-Buahan 1.38 0.02

I. Bumbu-Bumbuan 5.74 0.13

J. Lemak dan Minyak 0.60 0.01

K. Bahan Makanan Lainnya 0.76 0.00 Bulan Mei 2017

Kelompok/Sub Kelompok Pengeluaran

(1)

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Tabel 1.

(4)

menyumbang deflasi sebesar 0,02 persen. Secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi secara umum sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi ialah rokok kretek, rokok kretek filter, sedangkan gula pasir merupakan komoditas penyumbang deflasi.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

P

ada bulan Mei 2017 perubahan harga juga terjadi pada kelompok ini dengan inflasi sebesar 0,40 persen dengan andil sebesar 0,09 persen. Perubahan indeks tertinggi ada pada subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,86 persen, subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,30 persen, subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,14 persen, dan subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi tertinggi adalah tarip listrik.

4. S a n d a n g

S

ubkelompok sandang anak-anak dan subkelompok sandang laki-laki pada kelompok ini mengalami inflasi sebesar 1,27 persen dan 0,18 persen. Sedangkan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya mengalami deflasi sebesar 0,69 persen. Perubahan ini mengakibatkan inflasi sebesar 0,22 persen pada kelompok ini dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Celana panjang jeans anak dan laki-laki merupakan komoditas penyumbang inflasi sedangkan emas

perhiasan merupakan komoditas penyumbang deflasi pada kelompok ini. 5. K e s e ha t a n

P

ada bulan Mei 2017, kelompok ini mengalami perubahan harga sebesar 0,28 persen dengan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika serta obat-obatan mengalami inflasi sebesar 0,75 persen dan 0,08 persen, sedang subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan harga yang signifikan. Persentase Perubahan Indeks Sumbangan (2) (3) Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0.40 0.09

A. Biaya Tempat Tinggal 0.30 0.04 B. Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.86 0.05 C. Perlengkapan Rumahtangga 0.05 0.00 D. Penyelenggaraan Rumahtangga 0.14 0.00

Tabel 3.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Bulan Mei 2017

Kelompok/Sub Kelompok Pengeluaran

(1) Persentase Perubahan Indeks Sumbangan (2) (3) Sandang 0.22 0.01 A. Sandang Laki-Laki 0.18 0.00 B. Sandang Wanita 0.00 0.00 C. Sandang Anak-Anak 1.27 0.02 D. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya (0.69) (0.01)

Kelompok/Sub Kelompok Pengeluaran Tabel 4.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Mei 2017 (1) Persentase Perubahan Indeks Sumbangan (2) (3) Kesehatan 0.28 0.02 A. Jasa Kesehatan 0.00 0.00 B. Obat-Obatan 0.08 0.00

C. Jasa Perawatan Jasmani 0.00 0.00 D. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0.75 0.02

Tabel 5.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Mei 2017

Kelompok\Sub Kelompok Pengeluaran

(5)

Berita Resmi Statistik Kota Magelang No. 01/06/Th.IV, 5 Juni 2017 5

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

P

ada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, seluruh subkelompok tidak mengalami perubahan harga yang signifikan sehingga tidak memberikan andil terhadap inflasi pada bulan Mei.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

P

adakelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Subkelompok yang mengalami perubahan indeks antara lain: subkelompok transport sebesar 0,54 persen dan subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar (0,41) persen. Komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada kelompok ini ialah bensin sedangkan komoditas penyumbang deflasi ialah tarip pulsa ponsel.

Persentase Perubahan Indeks

Sumbangan

(2) (3)

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.00 0.00

A. Jasa Pendidikan 0.00 0.00

B. Kursus-Kursus/Pelatihan 0.00 0.00 C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.00 0.00

D. Rekreasi 0.00 0.00

E. Olahraga 0.00 0.00

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Tabel 6.

Bulan Mei 2017

Kelompok/Sub Kelompok Pengeluaran

(1) Persentase Perubahan Indeks Sumbangan (2) (3) Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.24 0.04

A. Transpor 0.54 0.05 B. Komunikasi dan Pengiriman (0.41) (0.01) C. Sarana dan Penunjang Transpor 0.00 0.00 D. Jasa Keuangan 0.00 0.00

Kelompok/Sub Kelompok Pengeluaran

(1)

Tabel 7.

Inflasi dan Sumbangan Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Bulan Mei 2017

(6)

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Inflasi

April Mei Kalender YoY

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

0. Umum/Total 126.32 127.05 0.57 0.57 2.29 4.24

1. Bahan Makanan 143.20 146.04 1.99 0.40 1.55 4.79

A. Padi-Padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 121.27 122.54 1.05 0.06 0.18 0.16

B. Daging dan Hasil-Hasilnya 136.85 138.46 1.18 0.02 3.52 2.79

C. Ikan Segar 156.39 156.37 -0.01 0.00 -0.28 3.89

D. Ikan Diawetkan 126.02 126.30 0.22 0.00 6.37 6.54

E. Telur, Susu dan Hasil-Hasilnya 127.34 132.74 4.25 0.10 3.02 0.21

F. Sayur-Sayuran 223.66 229.11 2.43 0.06 24.75 40.16

G. Kacang-Kacangan 146.71 146.64 -0.05 0.00 0.81 -0.19

H. Buah-Buahan 128.02 129.80 1.38 0.02 -2.69 -16.00

I. Bumbu-Bumbuan 207.44 219.36 5.74 0.13 -11.88 20.04

J. Lemak dan Minyak 135.69 136.50 0.60 0.01 0.78 0.78

K. Bahan Makanan Lainnya 149.82 150.95 0.76 0.00 3.24 16.19

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 126.04 126.12 0.06 0.01 0.08 0.87

A. Makanan Jadi 127.40 127.51 0.09 0.01 0.45 1.55

B. Minuman Yang Tidak Beralkohol 108.55 108.00 -0.51 -0.02 -2.64 -3.60 C. Tembakau dan Minuman Beralkohol 146.22 147.11 0.61 0.02 1.65 3.23

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 121.68 122.17 0.40 0.09 4.34 5.11

A. Biaya Tempat Tinggal 120.42 120.78 0.30 0.04 2.83 2.54

B. Bahan Bakar, Penerangan dan Air 126.02 127.11 0.86 0.05 11.27 13.91

C. Perlengkapan Rumahtangga 129.87 129.94 0.05 0.00 0.61 3.80 D. Penyelenggaraan Rumahtangga 115.66 115.82 0.14 0.00 0.56 1.71 4. Sandang 112.69 112.93 0.22 0.01 1.48 1.23 A. Sandang Laki-Laki 113.64 113.85 0.18 0.00 0.22 0.80 B. Sandang Wanita 109.33 109.33 0.00 0.00 0.39 0.88 C. Sandang Anak-Anak 124.53 126.11 1.27 0.02 1.61 2.30

D. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 103.99 103.28 -0.69 -0.01 3.93 0.91

5. Kesehatan 123.38 123.72 0.28 0.02 2.09 3.96

A. Jasa Kesehatan 118.13 118.13 0.00 0.00 3.32 3.32

B. Obat-Obatan 115.07 115.16 0.08 0.00 1.76 2.41

C. Jasa Perawatan Jasmani 114.04 114.04 0.00 0.00 0.40 2.01

D. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 137.14 138.17 0.75 0.02 1.11 5.81

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 118.33 118.33 0.00 0.00 0.37 4.69

A. Jasa Pendidikan 120.07 120.07 0.00 0.00 0.00 6.72

B. Kursus-Kursus/Pelatihan 105.57 105.57 0.00 0.00 0.00 0.00

C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 110.90 110.90 0.00 0.00 0.05 0.81

D. Rekreasi 123.49 123.49 0.00 0.00 2.08 2.08

E. Olahraga 118.25 118.25 0.00 0.00 1.15 4.42

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 126.50 126.80 0.24 0.04 4.83 7.81

A. Transpor 132.62 133.34 0.54 0.05 2.99 6.98

B. Komunikasi dan Pengiriman 105.16 104.73 -0.41 -0.01 2.77 4.53

C. Sarana dan Penunjang Transpor 146.96 146.96 0.00 0.00 19.77 19.95

D. Jasa Keuangan 128.44 128.44 0.00 0.00 0.00 0.00

Tabel 8.

INDEKS HARGA KONSUMEN DAN PERUBAHANNYA DI KOTA MAGELANG BULAN MEI 2017

Sumbangan

Kelompok/Sub Kelompok Jenis Barang dan Jasa IHK Inflasi/ Deflasi

(7)

Berita Resmi Statistik Kota Magelang No. 01/06/Th.IV, 5 Juni 2017 7

LAMPIRAN 2.

IHK %

Perubahan Kalender YOY IHK %

Perubahan Kalender YOY IHK %

Perubahan Kalender YOY

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

127.05 0.57 2.29 4.24 127.58 0.58 2.30 4.40 128.83 0.39 1.67 4.33

1 Bahan Makanan 146.04 1.99 1.55 4.79 141.47 1.75 0.03 3.88 139.75 0.86 -0.59 3.37

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 126.12 0.06 0.08 0.87 129.14 0.16 1.26 2.64 135.49 0.38 1.67 4.57 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 122.17 0.40 4.34 5.11 125.11 0.51 4.12 5.64 125.89 0.35 3.46 5.54

4 Sandang 112.93 0.22 1.48 1.23 111.20 0.20 1.16 1.16 115.50 0.23 1.76 2.68

5 Kesehatan 123.72 0.28 2.09 3.96 116.99 0.16 2.29 3.44 123.23 0.37 1.44 3.84

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 118.33 0.00 0.37 4.69 119.59 0.02 0.34 2.85 118.30 0.03 0.36 2.80

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 126.80 0.24 4.83 7.81 127.74 0.24 5.25 7.54 128.01 0.23 2.89 5.13

Tabel 9

PERBANDINGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN PERUBAHANNYA DI KOTA MAGELANG, JAWA TENGAH DAN NASIONAL

BULAN MEI 2017

Kelompok

(1)

Umum

Referensi

Dokumen terkait

terwujudnya kemampuan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan di dalam negeri, melalui integrasi antara Klaster Industri Pengolahan Hasil Pertanian antara Klaster Industri

Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Apakah ada hubungan kecederungan yang dilihat/persepsi gejala dengan persepsi ancaman kesehatan?; 2) Apakah ada hubungan

Secara singkat bilangan muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia

Manfaat dibuatnya penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang perbandingan kinerja program sekuensial dan program konkuren, khususnya dalam akuisisi sensor

Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah

kalkulator dikemukakan oleh Van de Walle (2008) adalah sebagai berikut: 1) Kalkulator tidak membahayakan bagi siswa, dan setiap guru harus memberikan batasan pada

Penerapan akuntansi yang baik oleh instansi pemerintah dan pengawasan yang optimal terhadap kualitas laporan keuangan instansi pemerintah diharapkan akan