43 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis yang dianggap paling relevan dengan pokok penelitian ini. Deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan, meguraikan, atau melukiskan suatu keadaan yang sedang berlangsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis untuk mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya, hingga diperoleh suatu simpulan. Hal ini sejalan dengan pendapat Surakhmand (1994:140) sebagai berikut:
Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang didasarkan pada masalah, berdasarkan atas fakta-fakta dan kenyataan yang ada pada saat penelitian berlangsung. Data tersebut mula-mula diinventarisir kemudian disusun secara sistematis agar data tersebut dapat dijelaskan dan selanjutnya dianalisis berdasarkan teori yang ada.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis adalah metode yang menggambarkan, menguraikan, atau melukiskan suatu keadaan yang berlangsung pada saat sekarang atau bersifat aktual kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk diperoleh suatu kesimpulan jawaban terhadap timbulnya masalah. Penulis menggunakan metode ini karena metode ini memusatkan pada pemecahan masalah aktual yang sedang berlangsung saat ini di lokasi penelitian, data dikumpulkan, disusun, dijelaskan kemudian dianalisis.
3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.1 Definisi Variabel
Menurut Hatch dan Farhady (1981:63) variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Selain itu menurut Kerlinger (1973:25) variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Definisi dari variabel-variabel yang terdapat dalam pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
2. Pengendalian Biaya Produksi yaitu proses penekanan biaya yang ditujukan pada penghematan biaya produksi dalam setiap proses produksi yang dilakukan.
3. Efisiensi Biaya yaitu bertindak dengan cara yang dapat meminimalisir kerugian atau pemborosan biaya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Sebagai judul dari penelitian ini yaitu PERANAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI GUNA MENCAPAI EFISIENSI BIAYA, terdiri dari dua variabel, yakni variabel bebas (independent variabel) yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat (dependent variabel) yaitu variabel yang dipengaruhi. Dengan demikian maka:
1. Perhitungan biaya standar sebagai variabel independen 2. Efisiensi biaya produksi sebagai variabel dependen
Kedua variabel di atas, secara operasional variabel dicantumkan dalam tabel baik untuk variabel independen maupun variabel dependen sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Sub Indikator
Skala Pengukuran Biaya Standar Biaya standar yang memadai
1. Biaya standar bahan baku:
- Standar kuantitas - Standar harga 2. Biaya standar tenaga
kerja langsung: - Standar jam kerja - Standar tarif upah 3. Biaya standar
overhead pabrik: - Standar BOP
variabel
- Standar BOP tetap
Rasio
Rasio
Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran Pengendalian Biaya Pengendalian biaya produksi 1. Penetapan standar sebagai ukuran 2. Perbandingan hasil sesungguhnya dengan standar 3. Analisa selisih 4. Tindak lanjut Rasio Rasio Rasio Rasio Efisiensi Biaya Realisasi biaya produksi > standar biaya produksi Rasio
3.3 Populasi dan Teknik Sampling 3.3.1 Populasi
Menurut Sugiono (1994:57) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data biaya produksi sweater di PT. Mega Cipta Busana.
3.3.2 Teknik Sampling
Menurut Sugiono (2000:56) teknik sampling yaitu teknik pengambilan sampel. Sedangkan arti sampel sendiri menurut Sugiono (2000:56) yaitu sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik sampling yang akan digunakan untuk menentukan sampel yaitu purposive sampling yaitu teknik yang digunakan sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiono (2000:61) yang menyatakan bahwa sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Adapun sampel yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data biaya produksi sweater bulan Januari – Juni tahun 2006 di PT. Mega Cipta Busana dengan pertimbangan bahwa biaya standar yang ditetapkan perusahaan dalam setiap periode produksi berbeda-beda. Agar perhitungan dalam efisiensi biayanya jelas maka diambil sampel hanya dalam enam bulan dengan biaya standar yang sama.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Sebagian besar tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan dapat dipercaya serta dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini jenis data yang diperoleh yaitu:
Data sekunder
Ialah data pendukung data primer, yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia dari dokumen perusahaan, majalah-majalah, yang dikumpulkan dan atau diolah menjadi data yang diperlukan untuk kepentingan analisis.
Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan untuk menunjang penelitian ini, yaitu:
Studi Lapangan (Field Research)
Yaitu merupakan metode untuk mendapatkan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Wawancara
Mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pemilik perusahaan dan para pegawai bagian akuntansi biaya yang dapat memberikan keterangan sehubungan dengan pengumpulan data yang diperlukan dalam proses penelitian yang dilakukan.
2. Dokumentasi
Mempelajari sumber-sumber tertulis dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu akuntansi biaya, seperti data mengenai struktur organisasi, kartu persediaan bahan baku, dan faktur-faktur pembelian.
Dari data yang diperoleh selanjutnya dilakukan proses pengelolaan data, kemudian dilakukan perbandingan dengan teori yang terdapat pada literatur kepustakaan sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan.
3.4.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah data dokumentasi dari bagian akuntansi yang ada di PT. MEGA CIPTA BUSANA sebagai objek penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penetapan biaya produksi dan harga pokok standar (1) Penetapan biaya produksi standar
a. Penetapan biaya bahan baku standar
BBB standar = Harga bahan baku X kuantitas bahan baku b. Penetapan biaya tenaga kerja langsung
BTKL standar = Jam kerja X tarif c. Penetapan biaya overhead pabrik
Budget BOP Tarif BOP =
Kapasitas normal
BOP standar = Jam kerja X tarif BOP (2) Penetapan harga pokok standar
2. Mengevaluasi variabel Y yaitu: (1) Selisih Biaya Bahan Baku
- Selisih harga bahan baku (Hst – Hs) x Ks
- Selisih kuantitas bahan baku (Kst – Ks) x Hst
(2) Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung - Selisih tarif upah
(TUst – TUs) x JKs - Selisih efisiensi upah
(JKSt – JKS) x TUSt (3) Selisih Biaya Overhead Pabrik
Penentuan selisih biaya Overhead Pabrik dapat dilakukan dengan empat metode analisis yaitu:
- Analisis satu selisih
Dapat dihitung dengan rumus: BOPs - BOPst - Analisis dua selisih
a. Selisih Terkendali BOPs – AFKst
b.Selisih Volume (JKst tetap – JKst variabel) X tarif BOP tetap - Analisis tiga selisih
a. Selisih Anggaran BOPs – AFKs
b.Selisih Kapasitas (JKs tetap – JKs variabel) X tarif BOP tetap c. Selisih Efisiensi (JKs variabel – JKst variabel) X tarif BOP
- Analisis empat selisih
a. Selisih Anggaran BOPs – AFKs
b.Selisih Kapasitas (JKs tetap – JKs variabel) X tarif BOP tetap c. Selisih Efisiensi Variabel (JKs variabel – JKst variabel) X tarif
BOP variabel
d.Selisih Efisiensi Tetap (JKs tetap – JKst tetap) X tarif BOP tetap 3. Menganalisis peran perhitungan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi melalui analisis hubungan X dengan perkembangan nilai Y yang terlihat dari selisih biaya dibandingkan dengan standar kualifikasi penyimpangan biaya yang ditetapkan perusahaan.
Keterangan:
Hs = Harga sebenarnya
Hst = Harga standar
Ks = Kapasitas sebenarnya
Kst = Kapasitas standar
TUs = Tarif upah sebenarnya
TUst = Tarif upah standar
JKs = Jam kerja sebenarnya
JKst = Jam kerja standar
Ps = Produksi sebenarnya
Pn = Produksi normal
BOP = Biaya Overhead Pabrik
BOPs = Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya AFKst = Anggaran Fleksibel pada Kapasitas Standar JKst tetap = Jam Kerja Standar biaya tetap
AFKst = Anggaran Fleksibel pada Kapasitas Standar BOPs = Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
AFKs = Anggaran Fleksibel pada Kapasitas Sesungguhnya JKs tetap = Jam Kerja Standar biaya tetap
JKs variabel = Jam Kerja Standar biaya variabel Tarif BOP tetap = Tarif Biaya Overhead Pabrik tetap JKs variabel = Jam Kerja Sesungguhnya biaya variabel JKst variabel = Jam Kerja Standar biaya variabel Tarif BOP = Tarif Biaya Overhead Pabrik