• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK OBSERVASI KELAUTAN TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK OBSERVASI KELAUTAN TAHUN 2017"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

MASTERPLAN PENGEMBANGAN

PUSAT UNGGULAN IPTEK OBSERVASI KELAUTAN

TAHUN 2017

FOKUS UNGGULAN: SISTEM INFORMASI SPASIAL DAERAH

PENANGKAPAN IKAN DAN EKOSISTEM PESISIR

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT

JALAN BARU PERANCAK JEMBRANA BALI

Telp. (0365) 44267, Fax. (0365) 44278

(2)

LEMBAR

PENGESAHAN

MASTERPLAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

PUSAT UNGGULAN IPTEK OBSERVASI LAUT

Telah diperiksa dan disetujui untuk diusulkan dalam seleksi masterplan Pusat Unggulan IPTEK yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

Jembrana, Mei 2017

Mengetahui

Kepala

Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan

M. Zulficar Mochtar, S. T. M. Sc

Kepala

Balai Riset dan Observasi Laut

(3)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) memiliki mandat untuk melakukan penelitian dan Observasi di bidang kelautan. Observasi kelautan membutuhkan berbagai teknologi dalam aplikasinya, sejak awal BROL bertekat untuk menggunakan berbagai teknologi observasi yang dapat menjangkau wilayah laut laut Indonesia secara tepat, efektif dan efisien. Pendekatan yang dilakukan BROL dalam observasi melibatkan sistem observasi melalui penginderaan jauh, pemodelan oseanografi dan observasi laut langsung baik dengan bantuan alat secara permanen maupun secara temporal. Fokus pengembangan masterplan pusat unggulan IPTEK BROL adalah pada Sistem informasi Spasial untuk daerah penangkapan ikan dan perubahan Parameter Lingkungan. Sistem informasi ini menggabungkan berbagai teknologi agar lebih bermanfaat dan digunakan lebih luas bagi stakeholders. Salah satu pemanfaatan sistem informasi ini adalah dalam hal program alih teknologi ke masyarakat, yang juga telah dilakukan oleh BROL dengan memberikan sosialisasi dalam pemanfaatan peta potensi daerah penangkapan ikan kepada masyarakat nelayan diberbagai daerah di Indonesia.

Kompetensi BROL sebagai pusat unggulan dalam observasi kelautan di Indonesia nampaknya perlu ditingkatkan lagi tidak hanya secara nasional namun juga internasional. Dalam upaya peningkatan kopentensi BROL, maka perlu adanya dukungan kegiatan pengembangan kapasitas dan kapabilitas BROL yang lebih baik lagi sehingga lembaga lebih mampu dan siap dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional. Untuk itu, pengembangan penguatan kelembagaan IPTEK yang meliputi penguatan Sourcing Absorptive Capacity, Riset and Development Capacity, Disseminating Capacity menjadi perlu untuk dilakukan. Dengan menguatnya kelembagaan IPTEK diharapkan BROL mampu menjadi Pusat Unggulan IPTEK yang mampu menjawab kebutuhan negara akan observasi laut sehingga visi KKP dalam mewujudkan kadaulatan, keberlangsungan dan kesejahteraan masyarakat perikanan dan kelautan Indonesia dapat segera terwujud.

(4)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 iii

PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga Masterplan Pusat Unggulan IPTEK Perbenihan Ikan Laut ini dapat disusun tepat pada waktunya. Masterplan ini disusun oleh Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) yang merupakan bagian dari kelengkapan pengembangan Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan. Sebagai lembaga penelitian yang mandiri dan terdepan di bidang Observasi Kelautan, BROL berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitasnya menjadi lebih baik lagi. Salah satunya melalui pengembangan Pusat Unggulan IPTEK yang diharapkan mampu menjawab dan memecahkan permasalahan-permasalahan dibidang Observasi Kelautan.

Masterplan ini menampilkan profil lembaga dan memaparkan berbagai aspek strategis dari BROL yang berniat untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi pusat unggulan IPTEK, khususnya membahas justifikasi kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan serta program dan kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan tersebut. Pengembangan program kegiatan yang sudah dilaksanakan BROL selama ini telah diselaraskan dengan isu-isu yang berkembangan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan tersusunnya masterplan ini, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para peneliti dan pejabat struktural serta pihak-pihak yang telah membantu penyusunan masterplan ini. Kami telah berusaha menyusun dokumen masterplan ini secara maksimal, namun kami menyadari bahwa dokumen ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

(5)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 iv

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 2 C. Tujuan Pengembangan ... 3 D. Sasaran ... 3 E. Ruang Lingkup ... 4

BAB 2. ANALISIS SITUASI ... 6

A. Profil Organisasi... 6

B. Kondisi Saat Ini ... 8

B.1. Manajemen Litbang ... 8

B.2. Profil Sumber Daya Manusia ... 9

B.3. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung ... 14

B.4. Akreditasi, Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga ... 14

B.5. Kapasitas Akses Informasi ... 15

C. Kondisi Yang Diharapkan ... 16

D. Analisis Kesenjangan ... 21

E. Strategi Pencapaian Target ... 23

BAB 3. STRATEGI DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS LEMBAGA ... 25

A. Penguatan Kapasitas Internal (Sourcing – Absorptive Capacity) ... 25

(6)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 v

A.2. Pengembangan Sumberdaya Manusia ... 29

B. Penguatan Kapasitas Riset dan Pengembangan ... 31

C. Penguatan kapasitas diseminasi (Disseminating capacity) ... 34

D. Komoditas Unggulan Lembaga ... 37

D.1. Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan... 37

D.2. Ekosistem Pesisir ... 39

(7)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komponen Berdasarkan Pendidikan ... 9

Tabel 2. Komposisi Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional ... 10

Tabel 3. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BROL ... 13

Tabel 4. Strategi Berdasarkan Peta Posisi Hasil SWOT Analysis ... 22

Tabel 5. Analisis Cost-Benefit Empat Strategi BROL ... 22

Tabel 6. Roadmap Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga ... 28

Tabel 7. Kebutuhan Anggaran Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga (Rp. x1000) ... 29

Tabel 8. Roadmap Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 30

Tabel 9. Kebutuhan Anggaran untuk Penguatan Sumber Daya Manusia (Rp. x1000) ... 31

Tabel 10. Roadmap Penguatan Fokus Riset dan Pemanfaatan Produk Riset ... 33

Tabel 11. Kebutuhan Anggaran Penguatan Riset Dan Pemanfaatan Hasil Riset (Rp. x1000) ... 33

Tabel 12. Indikator Keberhasilan Diseminasi Hasil Kegiatan ... 35

Tabel 13. Target Output, Outcome dan Impact Diseminasi Hasil Kegiatan ... 36

Tabel 14. Roadmap Penguatan Kerangka Diseminasi Dan Keberlanjutan Diseminasi ... 37

Tabel 15. Kebutuhan Anggaran Penguatan Diseminasi (Rp. x1000) ... 37

Tabel 16. Diseminasi Bioreeftek di Beberapa Lokasi di Indonesia ... 42

Tabel 17. Paten, Penghargaan dan Tanda Jasa ... 43

(8)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut ... 7

Gambar 2. Komposisi Pegawai Negeri berdasarkan Golongan Ruang ... 9

Gambar 3. Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BROL ... 11

Gambar 4. Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BROL ... 12

Gambar 5. Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BROL ... 13

Gambar 6. Posisi Kekuatan Organisasi BROL ... 25

Gambar 7. Bioreeftek ... 40

Gambar 8. Metode Time Swim Yang Digunakan Pada Saat Survey/Monitoring ... 41

Gambar 7. Langkah – Langkah Pemindahan BIOREEFTEK ke Lokasi dengan Kondisi Karang Kurang Baik ... 41

Gambar 8. Peta Sebaran Bioreeftek di Beberapa Wilayah di Indonesia ... 42

Gambar 9. Konsep Sistem Pemantauan Pemantauan Mangrove untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim ... 45

(9)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 1

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 menggambarkan adanya reorientasi paradigma pembangunan dari pembangunan berbasis daratan menjadi pembangunan berbasis kelautan dan kepulauan. Kerangka pencapaian tujuan RPJMN 2015-2019 dirumuskan lebih lanjut dalam 9 agenda prioritas pembangunan nasional (NAWA CITA). Pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan diarahkan untuk memenuhi tiga pilar yang saling terintegrasi, yakni kedaulatan (sovereignty), keberlanjutan

(sustainability), dan kemakmuran (prosperity). Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) yang merupakan koordinator lembaga penelitian dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan mempunyai tujuh prioritas bidang penelitian, yaitu : (1) industrialisasi kelautan dan perikanan, (2) energi laut, (3) marikultur, (4) blue ekonomi, (5) farmasetika laut, (6) garam industri, dan (7) menopang CTI (coral

triangle initiative).

Indonesia adalah negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki lautan yang luas dengan potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur menuju paradigma baru yang mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan nilai tambah sumberdaya kelautan bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan menjaga sumberdaya laut di masa datang agar tetap lestari. Untuk itu, perlu dibangun kembangkan pondasi dan pemanfaatan teknologi observasi laut yang berbasis pada penelitian terapan (applied

research) sebagai salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna

menjawab tantangan yang semakin berat di masa mendatang perlu dilakukan peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan di sektor kelautan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global. Kegiatan penelitian terapan dan pemantauan laut secara regional dan global, khususnya yang diprakarsai oleh Intergovernmental

Oceanographic Commission (IOC) dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data

(10)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 2

mengambil langkah nyata dalam mendukung kegiatan tersebut agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi mereka.

Dalam rangka mewujudkan tiga pilar pembangunan perikanan dan kelautan, dibutuhkan observasi terhadap kondisi perairan laut indonesia. Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) sebagai satu-satunya lembaga penelitian observasi laut di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki mandat untuk melakukan penelitian dan observasi kelautan dengan berbagai aspek pendukungnya. Observasi kelautan membutuhkan berbagai teknologi dalam aplikasinya, sejak awal BROL bertekat untuk menggunakan berbagai teknologi observasi yang dapat menjangkau wilayah laut Indonesia secara tepat, efektif dan efisien. Pendekatan yang dilakukan BROL dalam observasi telah menggunakan teknologi penginderaan jauh, pemodelan oseanografi dan observasi laut langsung baik dengan bantuan alat secara permanen maupun secara temporal. Upaya tersebut dilakukan oleh BROL dengan berupaya untuk menghasilkan inovasi teknologi observasi kelautan. Hal ini juga ditujukan sebagai peningkatan pemanfaatan produk yang dihasilkan oleh BROL untuk pengguna (stakeholder) terkait. Inovasi teknologi observasi pada akhirnya digunakan dalam rangka menjaga keberlanjutan sumberdaya kelautan, kedaulatan negara serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk menghasilkan inovasi teknologi observasi yang handal harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dibidang teknologi pendukung obsevasi, kelembagaan yang profesional dan dukungan dana yang mencukupi untuk melaksanakan program-program penelitian yang telah ditetapkan. Peningkatan kapasitas SDM harus dilakukan untuk meningkatkan kredibilitas penelitian dan profesionalisme lembaga.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan utama yang dihadapi BROL sebagai salah satu unit kerja lingkup BRSDM KP, Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah sinergisitas riset antar lembaga penelitian di Indonesia serta penyebarluasan hasil riset ditingkat nasional dan internasional. Sedangkan permasalahan lain yang timbul adalah dalam hal kebijakan

(11)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 3

anggaran yang membatasi belanja modal untuk mendukung penyediaan fasilitas penelitian dan observasi serta alat-alat laboratorium yang memadai. Mengingat IPTEK saat ini berkembang begitu pesat dengan kebutuhan teknologi observasi yang saling bekejaran dengan kerusakan lingkungan dan teknologi pengrusakannya. Disamping itu perlu adanya peningkatan kompetensi dan kualitas SDM pada tenaga teknis pendukung di laboratorium sehingga memiliki ketrampilan dalam aspek operating sistem yang handal terhadap seluruh sarana observasi.

Akses dalam memperoleh publikasi internasional juga dirasa perlu adanya peningkatan karena sangat erat kaitannya dengan informasi teknologi yang berkembang sehingga kegiatan yang akan dilakukan selaras dengan kemajuan jaman. Selain itu, dengan adanya kemudahan dalam akses publikasi internasional, diharapkan akan mampu untuk meningkatkan publikasi karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh BROL di kancah nasional dan internasional.

C. Tujuan Pengembangan

Tujuan pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan ini adalah untuk mengembangkan Balai Riset dan Observasi Laut menjadi Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Observasi Kelautan dengan fokus unggulan sistem informasi spasial untuk daerah penangkapan ikan dan ekosistem pesisir. Selain itu, kedepannya diharapkan menjadi referensi lembaga untuk kerjasama baik nasional maupun internasional, khususnya di bidang observasi kelautan.

D. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam program Pengembangan Kelembagaan PUI observasi kelautan adalah meningkatnya kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang yang mencakup (a) kemampuan menyerap informasi dan teknologi dari luar (sourcing

capacity/absorptive capacity), (b) kemampuan mengembangkan kegiatan riset dan

pengembangan berbasis problem solving dan demand driven baik lingkup nasional maupun Internasional (research and development), (c) kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil litbang secara akurat baik di kancah nasional maupun internasional

(12)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 4

(disseminating capacity). Indikator tercapainya sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya

academic excellence dan komersialisasi serta pemanfaatan hasil penelitian dan

observasi BROL oleh stakeholder.

E. Ruang Lingkup

Kegiatan pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas BROL menjadi PUI observasi kelautan dengan fokus unggulan sistem informasi spasial untuk daerah penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan kelembagaan, program penelitian dan pengembangan, penyebaran dan pemanfaatan hasil penelitian. Dengan ruang lingkup kajian adalah daerah penangkapan ikan, dinamika oseanografi dan ekosistem pesisir melalui pemanfaatan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan dan pemodelan laut.

Peningkatan kelembagaan akan ditekankan pada 1) peningkatan tata kelola organisasi melalui sertifikasi dan akreditasi, 2) peningkatan dukungan sarana dan prasarana penelitian, 3) pengembangan networking dengan lembaga lain melaui kerjasama nasional/internasional, 4) peningkatan sarana prasarana penelitian seperti pengadaan alat-alat observasi dan laboratorium, 5) perluasan akses informasi baik informasi keluar melalui publikasi online dan website KKP/BROL dan akses informasi masuk dengan kemudahan mendapatkan publikasi jurnal nasional dan internasional, dan 6) peningakatan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat sehingga meningkatkan akurasi program dan hasil penelitian. Penguatan pada program penelitian akan difokuskan pada 1) tema riset yang berbasis problem

solving dan demand driven, dengan fokus unggulan sistem informasi spasial untuk

daerah penangkapan ikan dan perubahan parameter lingkungan 2) peningkatan jumlah publikasi hasil penelitian, terutama publikasi internasional, 3) peningkatan keikutsertaan peneliti dalam anggota masyarakat ilmiah internasional, dan 4) peningkatan perolehan HKI atau paten.

(13)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 5

Sementar itupeningkatankapasitaspenyebarandan pemanfaatan hasil penelitian meliputi 1) peningkatan jumlah diseminasi produk unggulan , 2) peningkatan jumlah kerjasama non riset baik nasional maupun internasional, dan 3) meningkatnya jumlah kerjasama riset baik nasional maupun internasional.

(14)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 6

BAB 2. ANALISIS SITUASI

A. PROFIL ORGANISASI

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian dan observasi sumberdaya laut. BROL telah beberapa kali mengalami perubahan nama semenjak berdirinya, pada tahun 2005, lembaga ini bernama Balai Riset dan Observasi Kelautan (BROK) melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR.PER10/MEN/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Kelautan. Sejak tahun2011 BROK berubah nama menjadi Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 34/MEN/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut. Semenjak Maret 2017, BPOL mengalami perubahan nomenklatur menjadi Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR. 10/PERMEN-KP/2017. Perubahan nama yang terjadi beberapa kali, tidak mengalami perubahan mendasar terhadap tugas BROL sebagai lembaga penelitian dan observasi sumberdaya laut di Indonesia.

Struktur organisasi BROL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. 2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program

dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan.

3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan.

(15)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 7

4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas melaksanakan:

▪ Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan

▪ Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Kepala

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Seksi

Tata Operasional Pelayanan Teknis

Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut

Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural (Gambar 1). Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 2 (dua) kelompok penelitian berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Data Laut dan Pesisir No. SK 25/Balitbang KP.2/V/2016 tentang Penetapan Anggota Kelompok Penelitian Lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir yaitu Kelompok Penelitian Penginderaan Jauh Laut, dan Kelompok Penelitian Observasi Laut. Masing-masing Kelompok Penelitian memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi. Namun dengan berkembangnya organisasi BRSDM KP dan isu

(16)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 8

riset yang ada, maka kelompok penelitian yang ada di BROL digabungkan menjadi satu yaitu kelompok penelitian observasi kelautan.

Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BROL mempunyai visi menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab visi dijabarkan dalam bentuk misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab misi disusun tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan peta prakiraan daerah penangkapan ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis KKP; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System

(InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut.

B. KONDISI SAAT INI

B.1. Manajemen Litbang

BROL menjalankan kegiatan kelembagaan dengan berdasar kepada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan dan disahkan managerialnya oleh KKP. Khusus untuk pelaksanaan administrasi, BROL menggunakan 114 SOP yang mencakup diantaranya:

1. SOP Bagian Tata Usaha, yang terdiri dari 53 SOP 2. SOP Bagian PelayananTeknis, yang terdiri dari 17 SOP 3. SOP Bidang Tata Operasional, yang terdiri dari 31 SOP 4. SOP Fungsional peneliti, sebanyak 13 SOP.

(17)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 9

Masing-masing dari ke- 114 SOP utama diatas di uraikan secara lebih rinci menjadi beberapa SOP yang dijalankan oleh setiap staf di BROL. Sosialisasi wajib dan pasti dilakukan apabila terdapat SOP baru atau revisi. Monitoring juga terus dilakukan untuk memastikan bahwa SOP dijalankan sesuai dengan peruntukkannya.

Sebagaimana kegiatan manajerial litbang, kegiatan teknis penelitian di BROL juga dilengkapi dengan SOP pelaksanaan teknis yang dikeluarkan oleh kepala balai. SOP ini meliputi kegiatan teknis dari seluruh rangkaian pelaksanaan penelitian maupun penggunaan peralatan dan sarana prasarana penelitian yang dilakukan oleh peneliti maupun teknisi pelaksana terkait.

B.2. Profil Sumber Daya Manusia

Pegawai Balai Riset dan Observasi Laut berjumlah 64 orang dengan jumlah PNS 36 orang dengan tingkat pendidikan dan disiplin ilmu yang beragam terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional, pejabat umum dan pelaksana (Tabel 1, Gambar 2, Tabel 2).

Tabel 1. Komponen berdasarkan Pendidikan

NO PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH

1 Doktoral S3 8

2 Master S2 11

3 Sarjana S1 15

4 Diploma III D3 1

5 Sekolah Menengah Atas SMA 2

JUMLAH 36 orang

(18)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 10

Tabel 2. Komposisi Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional

NO NAMA JABATAN JUMLAH

1 Struktural Eselon III 1

Eselon IV 3

2 Fungsional Tertentu Peneliti 20

Pranata Komputer 1

Pranata Humas 1

Teknisi Litkayasa 1

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa 1

Calon Peneliti 2

Calon Teknisi Litkayasa 1

3 Fungsional Umum 5

JUMLAH 36

Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BROL berupaya mengoptimalkan dan memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 64 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai kepala sub bagian tata usaha, 2 Pegawai sebagai kepala seksi (Tata Operasional dan Pelayanan Teknis), 28 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 9 Pegawai Fungsional Umum, dan 27 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BROL tahun 2016 sebagai berikut:

1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan

Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BROL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 8 pegawai (9,38%), Pendidikan Master (S2) 10 pegawai (15,63%), Pendidikan Sarjana (S1) 33 pegawai (51,56%), Pendidikan Diploma (D3) 2 pegawai (3,13%), dan Pendidikan SLTA 13 pegawai (20,31%).

(19)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 11

Catatan :

Jumlah PNS/CPNS = 37 Jumlah tenaga kontrak = 27

Gambar 3. Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BROL

2. Komposisi pegawai berdasarkan golongan

Pegawai BROL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 37 pegawai dengan komposisi Golongan VI, III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara lain; pegawai dengan Golongan VIb dan VIa masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,70%), Golongan IIId sebanyak 7 pegawai (18,92%), Golongan IIIc sebanyak 7 pegawai (18,92%), Golongan IIIb sebanyak 9 pegawai (24,32%), Golongan IIIa sebanyak 8 pegawai (21,62%), Golongan IId sebanyak 2 pegawai (5,41%), Golongan IIc dan IIb masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,70%). Untuk lebih jelas komposisi PNS berdasarkan golongan yang ada dapat di lihat pada Gambar 4.

(20)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 12 Gambar 4. Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BROL

3. Komposisi PNS berdasarkan jabatan fungsional tertentu

Jabatan fungsional di BROL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BROL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 23 pegawai terdiri dari peneliti muda 9 pegawai (24,32%), peneliti pertama 9 pegawai (24,32%) dan calon peneliti 5 pegawai (13,51%). Pegawai dengan jabatan fungsional diantaranya pranata komputer sebanyak 2 pegawai 1 sebagai pranata computer pertama (2,7%) dan 1 pegawai pranata computer pelaksana (2,7%), pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 1 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana (2,7%) dan 1 pegawai calon teknisi oseanografi (2,7%). Pegawai dengan jabatan fungsional non kepenelitian antara lain; pranata humas pertama 1 (2,7%) dan pustakawan 1 pegawai (2,7%), Bendahara Pengeluaran 1 pegawai (2,7%), Penata laporan Keuangan 1 pegawai (2,7%),Calon pelaporan keuangan 1 pegawai (2,7%) Pengelola BMN 1 pegawai (2,7%), dan Verifikator 1 pegawai (2,7%), Pelaksana Administrasi 1 Pegawai (2,7%), Pejabat Pengadaan Barang 1 pegawai (2,7%). Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 5.

(21)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 13

Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan

Kasie Pelayanan Teknis

Kassubag tata Usaha

Pranata Humas Pertama

1 1 1 1 1 1 Peneliti Muda

Peneliti Pertama 1

1

Calon Peneliti

1 Pranata Komputer Pertama

1 9

Pranata Komputer Pelaksana

1 Pelaksana Administrasi

1 Teknisi Litkayasa Pelaksana

Teknisi Oseanografi

5 Bendahara Pengeluaran

Calon Pelaporan Keuangan

9 Pengelola BMN

Verifikator

Pustakawan Pertama

Pejabat Pengadaan Barang

Gambar 5. Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BROL

4. Komposisi pegawai yang melaksanakan tugas belajar

Tabel 3. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BROL

Jenjang Jenis Beasiswa Jumlah Pendidikan DN LN S2 2 1 3 S3 1 1 2 Total 3 2 5

Pada Tabel 3 menunjukan bahwa pegawai BROL sampai dengan pada trimester 1 tahun 2017 yang melakukan tugas belajar sebanyak 5 pegawai pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 3 orang terdiri dari 2 petugas belajar di dalam negeri dan 1 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 2 orang yang terdiri dari 2 orang petugas belajar di luar negeri dan 1 orang petugas belajar di dalam negeri. Petugas belajar ini akan bertambah pada trimester 2 tahun 2017 dengan diterimanya beberapa SDM yang akan melaksanakan tugas belajar dengan beasiswa BRSDM.

(22)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 14

B.3. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung

Sebagai institusi penelitian dan pengembangan, BROL telah dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penelitian. Berbagai sumber daya fisik berupa aset yang meliputi berbagai fasilitas adalah sebagai berikut:

1. Kendaraan Operasional terdiri dari kendaraan operasional kantor, 
kendaraan survei, dan sepeda motor; Alat Pengolah Data terdiri dari Workstation, Server data, PC, Laptop, dan Printer;

2. Wahana Air (Speed Boat) dan kapal riset;

3. Sarana Prasarana terdiri dari Stasiun Pasang surut, buoy pantai dan laut dan Stasiun Penerima Data Satelit serta Data Center.

4. Laboratorium beserta sarana dan prasarananya. Laboratorium tersebut adalah Laboratorium Riset Kelautan yang terdiri 4 laboratorium kualitas air, Laboratorium penginderaan jauh kelautan, Laboratorium Observasi dan pemodelan laut dan laboratorium alam.

5. Indeso Project yang meliputi sarana dan prasarananya,

Sarana dan prasarana di BROL dapat dimanfaatkan oleh seluruh pegawai namun dalam penggunaan dan aksesnya harus berkoordinasi dengan peneliti maupun teknisi penanggung jawab. Dalam penggunaan setiap alat dan prasarana tersebut terdapat SOP pelaksanaan yang wajib ditaati dan dijalankan oleh para pengguna. Sosialisasi dan monitoring SOP juga dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi kompetensi pengguna dan mengecek kondisi terakhir sarana dan prasarana.

B.4. Akreditasi, Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga

Dari tahun 2010 sampai 2016 laboratorium Riset Kelautan (LRK) merupakan laboratorium lingkup BROL yang telah terakreditasi ISO 17025: 2008, dengan nomor sertifikat LP-454-IDN. Dalam laboratorium tersebut terdapat 4 laboratorium yaitu:

1. Laboratorium Kualitas Air

2. Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan 3. Laboratorium Pemodelan dan Observasi Laut 4. Laboratorium Alam

(23)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 15

B.5. Kapasitas Akses Informasi

BROL telah mempunyai kapasitas akses informasi yang cukup memadai. Akses informasi ini dapat dibedakan yakni dalam rangka penyerapan informasi dari luar maupun dalam rangka untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh BROL ke pengguna luar.

B. 5. 1 Kapasitas Penyerapan Informasi

Informasi merupakan komponen yang sangat penting dalam lembaga litbang. Penyerapan informasi dari luar merupakan input yang sangat diperlukan dalam penyusunan rencana kegiatan litbang sehingga mampu mendeteksi kebutuhan teknologi terkini yang diperlukan, tren teknologi yang sedang berkembang dan pembuatan jejaring

(networking) antar para praktisi teknologi.

Penyerapan informasi dilakukan melalui media cetak dan digital. Untuk media cetak diantaranya adalah koleksi perpustakaan BROL yang terdiri dari berbagai jenis buku, jurnal, artikel, dan beberapa media cetak populer. Koleksi tersebut terus ditambah sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna, yakni peneliti dan teknisi BROL. Selanjutnya, sebagian besar akses informasi terkait dengan IPTEK juga tersedia secara

online, seperti yang dipublikasikan melalui e-journal, e-book dan artikel ilmiah online

lainnya. Oleh karena itu, BROL telah melengkapi semua wilayah perkantorannya dengan kapasitas teknologi Internet melalui jaringan wifi, sehingga, setiap peneliti maupun teknisi dapat mengakses informasi secara up to date dan cepat. Dalam skala nasional, hampir sebagian besar informasi IPTEK dapat diakses baik melalui cetak maupun digital. Sedangkan untuk publikasi internasional, akses informasi berupa digital melalui keikutsertaan dalam organisasi ilmiah internasional.

(24)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 16

B. 5. 2. Kapasitas Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi IPTEK yang dihasilkan oleh BROL dilakukan melalui beberapa cara diantaranya:

1. Publikasi cetak dan digital, yakni melalui penulisan jurnalprosiding, tulisan populer dan karya tulis ilmiah lainnya baik berskala nasional maupun internasional.

2. Peran aktif sebagai pembicara dalam seminar nasional maupun internasional.

3. Peran aktif dalam program pengembangan IPTEK, seperti diseminasi ke masyarakat, serta training dan pelatihan untuk tenaga teknis dari instansi pemerintah, swasta maupun mahasiswa.

4. Peran aktif dalam organisasi / jejaring pengguna IPTEK yang berasal instansi pemerintah, pihak swasta atau stakeholder.

5. Publikasi dan update terbaru kegiatan IPTEK melalui website resmi BROL

www.bpol.litbang.kkp.go.id

6. Pembukaan akses untuk tanya jawab secara umum melalui email resmi BROL persuratan.brok@gmail.com

C. KONDISI YANG DIHARAPKAN

Sasaran / Hasil Akhir (Output)

Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan pengembangan kelembagaan PUI mencakup tiga hal utama, yaitu: meningkatnya kemampuan BROL sebagai satu organisasi litbang untuk menyerap dan mendayagunakan informasi dan teknologi dari luar organisasi, meningkatnya kemampuan para peneliti BROL untuk melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitiannya berbasis standar ilmiah internasional, dan terbentuknya sistem yang dapat memberi ruang partisipasi aktif pengguna hasil penelitian BROL dan menjadi penghubung langsung antara mereka dengan para peneliti BROL

Sasaran pertama difokuskan pada kegiatan yang dapat medukung penelitian di BROL. Sebagai suatu lembaga penelitian dan pengembangan, mutu dan efisiensi penelitian di BROL harus terakreditasi oleh komite nasional akreditasi pranata penelitian dan pengembangan (KNAPPP). Selanjutnya, dengan kegiatan kelembagaan PUI, laboratorium riset kelautan yang ada di BROL diharapkan dapat memperoleh sertifikasi mutu yang sesuai dengan standar nasional. Terdapat empat laboratorium di BROL:

(25)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 17

laboratorium kualitas perairan, laboratorium penginderaan jauh kelautan, laboratorium observasi ocean modeling, dan laboratorium alam.Saat ini laboratorium kualitas perairan dengan ISO/IEC 17025 telah memiliki standar pengujian terhadap tujuh parameter kualitas perairan. Diharapkan dalam periode pembinaan kelembagaan PUI, jumlah parameter yang distandarisasi dapat meningkat. Laboratorium penginderaan jauh kelautan dan observasi ocean modeling berbasis pada data dengan tipe yang sama yaitu data geospasial. Berdasarkan Undang-undang No 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG), pelaksana IG dianggap memenuhi kualifikasi jika dapat tersertifikasi oleh lembaga yang kredibel, yaitu Badan Informasi Geospasial (BIG). Diharapkan mutu data geospasial yang dikeluarkan oleh kedua laboratorium tersebut dapat terstandarisasi oleh BIG.

Sasaran kedua difokuskan pada peningkatan kemampuan para peneliti, yang meliputi peningkatan penguasaan bahasa asing, peningkatan kemampuan pengolahan dan analisis data, dan peningkatan kemampuan peneliti dalam penulisan karya ilmiah internasional. Dalam pengolahan dan analisis data, diharapkan pada periode tiga tahun mendatang, para peneliti BROL mulai meninggalkan penggunaan program pengolah data yang tidak berlisensi dan beralih kepada penguasaan program pengolah data yang gratis dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Penulisan dan publikasi karya tulis ilmiah internasional membutuhkan metode dan strategi yang harus dipahami oleh para peneliti, Diharapkan melalui program PUI, para peneliti BROL dapat memperoleh bimbingan untuk menulis dan mempublikasikan karya ilmliah internasional.

Sasaran ketiga terkait dengan diseminasi dan pemanfaatan hasil penelitian BROL. Saat ini hasil-hasil penelitian BROL dapat dimanfaatkan secara langsung dan bebas para pengguna. Salah satu kelemahan sistem distribusi tersebut adalah para peneliti tidak dapat memperoleh input penggunaan produk BROL, karena para pengguna produk tersebut belum teridenfikasi secara lengkap dan mereka dapat mengakses produk BROL tanpa harus memberikan respon balik atas penggunaan produk tersebut. Diharapkan dengan melalui program PUI, dapat terbentuk satu sistem informasi yang dapat menjembatani komunikasi antara pengguna produk BROL dengan para peneliti sebagai pengembang produk tersebut. Dengan sistem tersebut, pengguna produk-produk BROL dapat terdata secara lengkap, dapat dengan mudah mengakses produk-produk

(26)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 18

BROL dan menyampaikan kekurangan produk tersebut langsung kepada peneliti, serta para peneliti dapat memperoleh masukan untuk peningkatan kualitas dan pengembangan produknya.

Outcome dan Impact

Secara kelembagaan, BROL diharapkan dapat memperoleh sertifikasi KNAPPP pada periode pembinaan PUI. Terakreditasinya BROL dalam sistem KNAPPP dapat meningkatkan peran BROL dalam pembangunan kelautan nasional, karena secara kelembagaan BROL telah diakui memiliki kelengkapan pranata litbang yang baik, mempunyai wawasan kedepan, memiliki sistem pengelolaan yang menjamin mutu hasil penelitian dan pengembangan, serta mempunyai sumberdaya manusia, peralatan, sarana prasarana dan dana untuk melakukan penelitian dan pengembangan dengan baik.

Produk, data, dan hasil pengujian dari laboratorium-laboratorium BROL diharapkan dapat tersertifikasi oleh lembaga akreditasi yang kredibel pada bidangnya. Selain secara internal dapat meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan BROL, sertifikasi laboratorium tersebut dapat meningkatkan kepercayaan para pengguna jasa laboratorium dari masyarakat dan institusi pemerintah/swasta, sehingga akan dapat meningkatkan jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) BROL

Peningkatan penguasaan bahasa asing oleh para peneliti diharapkan dapat meningkatkan wawasan para peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian serta meningkatkan kerja sama internasional BROL. Kegiatan penelitian dapat diarahkan dan mengacu pada penelitian internasional yang telah terpublikasi pada jurnal-jurnal internasional. Penguasaan bahasa asing yang baik, dalam hal ini Bahasa Inggris, mutlak diperlukan untuk memahami dan mengikuti perkembangan metode dan hasil penelitian melalui jurnal-jurnal tersebut. Penguasaan bahasa asing yang baik juga dapat mendukung peneliti BROL untuk berkomunikasi dan membangun jaringan kerjasama ilmiah dengan para peneliti-peneliti asing, sehingga akan mendorong timbulnya kerjasama internasional. Pada tahap ini, penelitian di BROL nantinya selain berkualitas internasional, juga dapat memiliki sistem pendanaan penelitian mandiri yang tidak membebani anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN).

(27)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 19

Kecenderungan pengolahan dan analisis data pada dunia penelitian internasional saat ini adalah berbasis pada penggunaan open source software, seperti misalnya R dan python. Memang tidak seperti software-software berbayar yang memanjakan para penggunanya dengan graphic user interface (GUI), open source software berbasiskan pada bahasa pemrograman. Artinya, para penggunanya diharapkan memiliki dasar-dasar pemrograman untuk dapat menggunakannya. Kelebihan utama dari open source

software, para penggunanya dapat mengembangkan analisis dan pengolahan data

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan tanpa dibatasi oleh fitur-fitur yang tersedia. Sedangkan pada software berbayar, biasanya metode dan analisis data sudah dibakukan pada fitur-fitur yang tersedia, tanpa ada ruang bagi pengguna untuk dapat mengembangkannya. Untuk membiasakan para peneliti menggunakan open source

software, diperlukan pelatihan dan bimbingan. Diharapkan melalui program PUI, para

peneliti BROL dapat dibimbing dan dilatih untuk dapat membiasakan diri menggunakan

open source software. Diharapkan dengan meningkatnya penggunaan open source

software di BROL, anggaran untuk pembelian software-software berlisensi dapat

dialihkan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Selain itu, diharapkan dengan penguasaan bahasa pemrograman oleh para peneliti, pengolahan dan analisis data yang dilakukan para peneliti dapat lebih efektif dan efisien.

Peningkatan jumlah publikasi internasional para peneliti BROL dapat meningkatkan kredibilitas BROL sebagai suatu lembaga litbang dan kredibilitas para penelitinya. Terlebih jika karya ilmiah internasional yang telah terpublikasi memperoleh banyak sitasi menandakan bahwa hasil penelitian tersebut memberikan kontribusi nyata pada dunia ilmu pengetahuan. Salah satu dampaknya, BROL akan memperoleh kemudahan dalam menjalin kerjasama internasional dengan lembaga penelitian asing yang bermuara pada kemandirian pendanaan penelitian BROL.

Sistem informasi yang menjadi penghubung antara pengguna dan peneliti BROL diharapkan dapat mengarahkan kegiatan penelitian untuk dapat meningkatkan efisiensi berbagai kegiatan teknis masyarakat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan. Pada perspektif peneliti, informasi dari masyarakat tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan produk penelitiannya, sehingga diperoleh hasil yang lebih berkualitas, serta peneliti mempunyai bahan dan materi untuk dapat dipublikasikan dalam bentuk

(28)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 20

jurnal atau pun diajukan sebagai hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Sedangkan dari perspektif masyarakat pengguna, mereka dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas usahanya yang berujung pada keuntungan ekonomis atas pemanfaatan produk hasil penelitian BROL.

Sasaran Kegiatan

Kegiatan pengembangan kelembagaan PUI ditujukan untuk peningkatan kualitas kelembagaan BROL sebagai institusi penelitian dan pengembangan, kualitas individual para peneliti dan kualitas penelitian yang dilakukan, serta kualitas respon balik terhadap penggunaan produk-produk hasil penelitian dan pengembangan BROL.

Melalui program pengembangan PUI, diharapkan BROL sebagai lembaga litbang dapat tersertifikasi oleh KNAPPP. Demikian pula dengan jasa dan produk yang dihasilkan oleh laboratorium-laboratorium di BROL dapat terstandarisasi oleh lembaga akreditasi yang kredibel. Untuk laboratorium kualitas perairan, diharapkan parameter pengujian yang terstandarisasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dapat meningkat menjadi dua puluh empat parameter. Sedangkan produk data geospasial yang dihasilkan laboratorium inderaja kelautan dan pemodelan laut dapat memperoleh sertifikasi dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Secara kelembagaan, sertifikasi dan standarisasi tersebut dapat meningkatkan kepercayaan pengguna jasa dan produk BROL, sehingga diharapkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) BROL dapat meningkat sebesar 25% dari rata-rata PNBP BROL periode 2014 - 2017.

Tingkat penguasaan Bahasa Inggris para peneliti BROL tercermin dengan skor TOEFL atau IELTS. Diharapkan pada akhir pembinaan kelembagaan PUI, 50% dari peneliti BROL dapat mencapai skor TOEFL 550 atau IELTS 6.5. Penguasaan bahasa asing tersebut dapat menambah kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkan beasiswa studi lanjut di luar negeri. Diharapkan dengan bimbingan penguasaan bahasa asing, 20% petugas belajar BROL melakukan tugas belajarnya di universitas-universitas luar negeri. Selain itu, kemampuan berbahasa tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan para peneliti untuk berkomunikasi dan membangun jaringan kerjasama ilmiah dengan peneliti asing.

(29)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 21

Pelatihan dan bimbingan penggunaan open source software diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna software tersebut di kalangan peneliti BROL. Ditargetkan sebanyak 50% dari peneliti BROL terbiasa mengolah dan menganalisis data dengan software tersebut pada akhir pembinaan PUI. Bimbingan penulisan karya ilmiah internasional bagi para peneliti BROL diharapkan dapat meningkatkan jumlah publikasi internasional BROL sebesar 10% dari rata-rata jumlah publikasi internasional BROL periode 2014-2017. Pelatihan dan bimbingan bagi para peneliti tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah kerjasama internasional dan jumlah dana penelitian non-APBN. Ditargetkan pada akhir pembinaan PUI, jumlah kerjasama internasional BROL meningkat sebesar 10% dari jumlah rata-rata kerjasama internasional BROL periode 2014-2017. Sedangkan dana penelitian non-APBN ditargetkan sebesar 10% dari dana penelitian APBN yang diperoleh BROL per tahunnya. Sistem diseminasi ditargetkan untuk memfasilitasi partisipasi aktif pengguna produk penelitian dan pengembangan BROL. Sistem tersebut ditargetkan untuk dapat menjaring pengguna produk BROL, menyusunnya menjadi suatu data base pengguna mengidentifikasi pengguna potensial yang dapat dibina untuk memberikan respon balik yang bermanfaat bagi pengembangan produk, serta memberikan ruang, komunikasi langsung antara pengguna dan peneliti untuk menyampaikan respon balik, kritik dan saran terhadap pemanfaatan produk BROL selama proses pembinaan kelembagaan PUI, ditargetkan diperoleh minimal sepuluh badan usaha/perorangan yang dapat secara aktif memberikan respon secara rutin kepada peneliti BROL. Diharapkan data-data dari pengguna tersebut dapat digunakan untuk dasar penyusunan satu versi terbaru produk BROL dan mendukung munculnya satu HAKI baru .

D. ANALISIS KESENJANGAN

Berdasarkan kondisi saat ini dan juga kondisi yang diharapkan oleh BROL sebagai PUI Iptek Observasi Kelautan, maka lebih lanjut BROL melakukan analisis SWOT (Gambar 6; Tabel 4). Dari hasil pemetaan posisi kekuatan organisasi (SWOT Analysis) tersebut, Balai Riset dan Observasi Laut menyusun matriks strategi dan analisis

(30)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 22 Gambar 6. Posisi Kekuatan Organisasi BROL

Tabel 4. Strategi berdasarkan peta posisi hasil SWOT Analysis

(31)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 23

E. STRATEGI PENCAPAIAN TARGET

Strategi pencapain target diarahkan untuk pencapaian target-target yang telah ditetapkan oleh BROL dalam pelaksanaan PUI untuk mendukung peningkatan dan pengembangan IPTEK nasional. Dalam strategi ini akan diuraikan tentang strategi jangka pendek, menengah dan panjang

ABSORPTIVE CAPACITY

Jangka Pendek (3 tahun) Jangka Menengah (5 tahun) Jangka Panjang (15 tahun)

1. Pembentukan tim 1. Menjadi Pusat Unggulan 1. Menjadi Pusat Unggulan

manajerial PUI IPTEK Observasi IPTEK Observasi

2. Peningkatan Kelautan yang credible Kelautan yang credible

pendampingan dan mendunia dan mendunia

teknologi observasi 2. Penambahan 2. Peningkatan jumlah

kelautan melalui parameter akreditasi Profesor Riset

training dan magang. pada Laboratorium 3. Penambahann

3. Peningkatan Kualitas Perairan dan peremajaan

kapasitas organisasi 3. Akreditasi lab sarana prasarana

melalui akreditasi penginderaan jauh pendukung

dan sertifikasi dan lab. Observasi kegiatan riset

(KNAPPP) dan pemodelan

4. Peningkatan jumlah parameter yang sesuai strandar

4. Peningkatan jumlah master dan doktor 5. Perluasan dan 5. Peningkatan mutu

Informasi Geospasial yang dihasilkan oleh BROL sehingga dapat tersertifikasi oleh BIG

peningkatan akses publikasi ilmiah melalui OJS tingkat nasional/

internasional

6. Menjalin kerja sama 6. Penambahan dan

dan memperkuat peremajaan sarana

networking nasional/ prasarana pendukung

internasional kegiatan riset

7. Dukungananggaran melaluipeningkatan jumlah kerjasama 8. Perluasan dan

peningkatan akses publikasi ilmiah melalui OJS tingkat nasional / internasional

(32)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 24

R & D CAPACITY

Jangka Pendek (3 tahun) Jangka Menengah (5 tahun) Jangka Panjang (15 tahun)

1. Peningkatan kemampuan bahasa asing melalui training baik itu didalam atau diluar negeri

1. Peningkatan publikasi 1. Peningkatan publikasi

ilmiah internasional ilmiah internasional

2. Pembuatan buku yang 2. Pembuatan buku

2. Peningkatan kemampuan pengolahan dan analisis data melalui training di dalam atau diluar negeri

berskala nasional/ yang berskala

internasional nasional/internasional

3. Peningkatan kerjasama 3. Peningkatan kemampuan

penulisan karya tulis ilmiah

nasional dan internasional 3. Perolehan

4. Perolehan HKI/Paten dalam HKI/Paten dalam

bidang observasi kelautan bidang teknologi

4. Peningkatan partisipasi dalam pertemuan ilmiah nasional dan internasional

observasi kelautan

.

DISSEMINATING CAPACITY

Jangka Pendek (3 tahun) Jangka Menengah (5 tahun) Jangka Panjang (15 tahun)

1. Meningkatkan Sosialisasi dan diseminasi hasil penelitian BROL (PPDPI, bioreeftek, ocean forecast system) kepada pengguna di seluruh Indonesia

1. Meningkatkan Sosialisasi dan diseminasi hasil penelitian BROL (PPDPI, bioreeftek, ocean forecast system) kepada pengguna di seluruh Indonesia

1. Meningkatkan Sosialisasi dan diseminasi hasil penelitian BROL (PPDPI, bioreeftek, ocean forecast system) kepada pengguna di seluruh Indonesia 2. Inisiasi kerjasama dengan

lembaga pemerintah daerah dalam rangka penyebaran informasi hasil-hasil penelitian

2. Inisiasi kerjasama dengan lembaga pemerintah daerah dalam rangka penyebaran informasi hasil-hasil penelitian 2. Inisiasi kerjasama dengan

lembaga pemerintah daerah dalam rangka penyebaran

informasi hasil-hasil penelitian 3. Perolehan apresiasi national

recognition untuk Produk Berbasis Riset Unggulan 4. Perolehan national reference

bagi kinerja pusat unggulan IPTEK

(33)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 25

BAB 3. STRATEGI DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN

KAPASITAS LEMBAGA

A. Penguatan Kapasitas Internal (Sourcing – Absorptive Capacity) A.1. Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga

Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga merupakan hal yang paling penting dan mendasar bagi pengembangan suatu organisasi, hal yang sama berlaku pula untuk lembaga litbang.

a). Rencana Penguatan

Rencana penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga terdiri dari penguatan tata kelola manajemen litbang dan penguatan dukungan sarana dan prasarana. Hal ini akan terkait langsung dengan kemampuan lembaga dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana kegiatan penelitian dan pengembangan. Sebagai lembaga penelitian yang telah berjalan sejak 2003, Balai Riset dan Observasi Laut – BROL mempunyai rencana pengembangan yang cukup terarah dan terintegrasi dengan baik.

Penguatan Tata Kelola Manajemen Litbang

Dengan motto SMART (Senyum, Memuaskan, Ahli, Ramah dan Terpercaya), BROL mempunyai sistem tata kelola managerial lembaga dan kegiatan litbang yang telah terintegrasi untuk menunjang kapasitasnya sebagai lembaga litbang. Implementasi SOP telah berjalan dengan baik oleh semua staf dan bagian organisasi BROL. Sistem managerial lembaga BROL telah mendapatkan penghargaan Prayogasala dan Adibakti Mina Bahari berturut-turut pada tahun 2009 dan 2010. Sebagai salah satu lembaga litbang di lingkup KKP, BROL kedepannya akan melakukan proses sertifikasi KNAPP.

Salah satu hal penting yang harus dilaksanakan selanjutnya dalam pengembangan kelembagaan adalah pembentukan Tim Manajerial PUI BROL. Tim manajerial akan secara khusus dibentuk dan bertugas dalam pembinaan, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring kegiatan Observasi Kelautan dengan fokus Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan

(34)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 26

dalam rangka perannya sebagai lembaga pusat unggulan IPTEK. Pembentukan tim didasarkan melalui seleksi personil sesuai kompetensi dan kebutuhan kerja untuk masing-masing posisi. Personil yang terlibat dalam kegiatan tercantum dalam Lampiran 1 .

Peningkatan kapabilitas tata kelola anggaran dapat dilakukan melalui bimbingan teknis dan pelatihan para staf perencana dan pengelola anggaran. Kompetensi staf dan pengetahuan tentang peraturan yang selalu up to date untuk pengelolaan anggaran lembaga sangat diperlukan sehingga perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran dapat terlaksana, diimplementasikan dengan baik, terukur dan tepat sasaran.

PenguatanDukungan Sarana Prasarana

Pada kegiatan penelitian dan pengembangan, BROL telah di dukung oleh sarana prasarana yang cukup memadai. Sebagai pusat Observasi Kelautan, dengan fokus Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan. Serta dengan adanya Laboratorium Riset Kelautan merupakan fasilitas penting dan strategis yang digunakan untuk melaksankan kegiatan riset dan observasi sumber daya laut dibidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkpan ikan, perubahan iklim dan pengkajian teknologi kelautan. Pengembangan dan analisis yang dilakukan dalam bidang kelautan meliputi, pengujian kualitas perairan, pemodelan laut, observasi laut dan instrumentasi laut. Laboratorium ini didirikan pada tahun 2006 dan secara efekti beroperasi sejak tahun 2008. Laboratorium Riset Kelautan terdiri dari beberapa laboratorium antara lain Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan, Laboratorium Kualitas Perairan (Akreditasi ISO-17025 tahun 2005 oleh Komite Akreditasi Nasional - KAN), Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut dan Laboratorium Alam. b) Indikator Keberhasilan

Berdasarkan rencana kegiatan penguatan dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga maka ditetapkan beberapa indikator keberhasilan sebagaimana berikut:

1. Penambahan sertifikasi ISO untuk beberapa SOP tata kelola lembaga BROL 2. Pendaftaran sertifikasi dan akreditasi lembaga secara KNAPPP

(35)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 27

3. Peningkatan kapabilitas staf perencana dan pengelola anggaran pengelola anggaran melalui training

4. Upgrading fasilitas Operasional Oseanografi

5. Penambahan akreditasi laboratorium

6. Penambahan parameter pengujian terakreditasi khususnya kualitas air laut 7. Peningkatan mutu informasi geospasial yang dihasilkan sehingga mampu

mengacu kepada standar yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG)

c) Target output, outcome dan impact

Target output

Target output penguatan dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga : 1. BROL mempunyai tata kelola lembaga bersertifikasi KNAPPP 2. SOP BROL telah sepenuhnya terakreditasi

3. Terbentuknya Tim Manajerial Pusat Unggulan IPTEK Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan

4. Terbentuknya Tim Manajerial Pusat Unggulan Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan

5. Terakreditasinya informasi geospasial yang dihasilkan BROK oleh lembaga BIG 6. Akreditasi Laboratoratorium Penginderaan Jauh Keluatan, Laboratorium Kualitas Perairan, Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut dan Laboratorium Alam.

(36)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 28

Target outcome

Target outcome penguatan dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga diantaranya: 1. Terbentuknya BROL sebagai lembaga Pusat Unggulan IPTEK Sistem Informasi

Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan yang berstandar nasional dan internasional.

2. Meningkatnya kompetensi pegawai dan daya dukung sarana prasarana di BROL untuk kegiatan Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan

Target impact

Target impact dari penguatan dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga adalah: meningkatnya kredibilitas BROL sebagai lembaga litbang dan Pusat Unggulan IPTEK Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan

d) Roadmap penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga Tabel 6. Roadmap penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga

No. Kegiatan Jangka Jangka Jangka

Pendek Menengah Panjang

Penguatan Tata Kelola Manajemen Litbang

1 Sertifikasi KNAPPP √

2

Pembentukan Tim Manajerial Pusat Unggulan

Observasi Laut dengan fokus Operasional

Oseanografi

3 Training staf perencana dan pengelola √

anggaran

Penguatan Dukungan Sarana Prasarana

1 Upgrading sarana dan prasarana Observasi √ √ √

Laut

2 Penambahan jumlah parameter akreditasi √

Laboratorium

3 Penambahan jumlah Laboratorium Akreditasi

4 Perolehan paten

(37)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 29 e) Kebutuhan anggaran

Tabel 7. Kebutuhan anggaran penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga (Rp. x1000)

No. Kegiatan Jangka Pendek Jangka Jangka Panjang

Menengah Peningkatantatakelolalembaga - Sertifikasi ISO 17025 250.000 200.000 200.000 (Laboratorium) 1 - Sertifikasi ISO 9001 200.000 250.000 200.000 (Manajerial) - Sertifikasi KNAPPP 200.000 250.000 250.000 JUMLAH 650.000 650.000 650.000

A.2 Pengembangan Sumberdaya Manusia

Sebagai salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang wajib dilakukan. Peningkatan kemampuan SDM menjadi sangat penting untuk menunjang BROL menjadi Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan.

a) Rencana Penguatan

Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BROL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 8 pegawai (9,38%), Pendidikan Master (S2) 10 pegawai (15,63%), Pendidikan Sarjana (S1) 33 pegawai (51,56%), Pendidikan Diploma (D3) 2 pegawai (3,13%), dan Pendidikan SLTA 13 pegawai (20,31%). Untuk mendukung penguatan lembaga menjadi Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan, maka kompetensi SDM akan ditekankan pada peningkatan tingkat pendidikan peneliti lulusan S3 (doktoral). Selain itu kebutuhan keahlian juga akan lebih diutamakan pada keahlian yang berkaitan dengan ocean modeling, penginderaan jauh maupun ilmu lingkungan. Studi banding ke instansi lain yang mempunyai program serupa menjadi salah satu program penguatan SDM untuk memperoleh informasi baru mengenai tema-tema penelitian terkait. Pelatihan dan short course mengenai pengolahan dan analisis data baik itu di dalam maupun luar negeri akan diprogramkan melaui program kerjasama ataupun kesempatan beasiswa.

(38)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 30

b) Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan penguatan sumber daya manusia adalah

1). Jumlah pelatihan yang dilakukan dalam setahun minimal 3 orang.

2). Training / Short course baik dalam dan luar negeri ditargetkan setidaknya 1 setiap tahun.

3). Tulisan ilmiah internasional baik melalui prosiding maupun jurnal internasional menjadi indikator hasil peningkatan kemampuan pelatihan pengolahan dan analisis data.

c) Target Output, Outcome dan Impact

Target output pengembangan sumberdaya manusia: terjadinya kenaikan jumlah peneliti lulusan S3, menjadi 11 orang dalam 4 tahun dalam jangka menengah. Sebanyak 3 orang peneliti S1, akan ditingkatkan kompetensinya menjadi S2 dalam jangka menengah.

Target outcome pengembangan sumberdaya manusia: kenaikan jumlah peneliti lulusan S2, S3 dan professor riset baru akan memunculkan ahli-ahli baru di bidang observasi kelautan.

Target impact pengembangan sumberdaya manusia: kredibilitas dan kapasitas SDM dalam memperkuat BROL sebagai Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan.

d) Roadmap pengembangan sumber daya manusia

Tabel 8. Roadmap pengembangan sumber daya manusia

No Kegiatan Jangka Jangka Jangka

Pendek Menengah Panjang

1 Peningkatan jumlah peneliti S3

2 Peneliti yang mengikuti short course

3 Peneliti yang mengikuti

training pengolahan dan analisis data

4 Peneliti yang mengikuti pelatihan

penulisan KTI bahasa inggris

(39)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 31

e) Kebutuhan Anggaran

Tabel 9. Kebutuhan anggaran untuk penguatan sumber daya manusia (Rp. x1000)

No. Kegiatan Jangka Pendek Jangka Jangka Panjang Menengah 1

Studi Banding ke instansi lain yang sejenis 50.000 50.000 50.000 2

Pelatihan short course nasional

500.000 500.000 500.000

dan internasional

3 Pelatihan bahasa asing 50.000 55.000 60.000

4 Pelatihan pengolahan data 20.000 25.000 30.000

5

Pelatihan penulisan KTI

100.000 100.000 100.000 Internasional Jumlah 720.000 730.000 740.000

B. Penguatan Kapasitas Riset dan Pengembangan

Sebagai salah satu lembaga riset dengan fokus kegiatan penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut, BROL selalu dituntut untuk menghasilkan data dan informasi yang akurat yang mampu langsung digunakan oleh masyarakat ataupun sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan.

a) Rencana Penguatan

Secara umum terdapat 2 rencana dalam penguatan kapasitas riset dan pengembangan ini, yaitu penguatan fokus kegiatan riset unggulan serta pemanfaatan produk riset. Penguatan fokus riset difokuskan pada penelitian yang terkait dengan penentuan daerah potensi penangkaan ikan serta perubahan iklim yang memicu

(40)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 32

perubahan karakteristik oseanografi maupun karakteristik biota laut.. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan forum diskusi dengan peneliti-peneliti yang mempunyai kepakaran dan minat yang sama, dukungan pelaksanaan kegiatan riset, maupun bantuan pelaksanaan riset bagi rekan-rekan peneliti yang sedang melakukan studi S2 atau S3. Penguatan pemanfaatan produk riset meliputi dukungan dalam perolehan HKI (pendaftaran, pemeriksaan dokumen, dll), dukungan kesempatan untuk berperan dalam seminar internasional, keikutsertaan dalam keanggotaan masyarakat ilmiah internasional, pembuatan buku/nasional/ internasional.

b) Indikator Keberhasilan

Berdasarkan rencana kegiatan penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset maka perlu ditetapkan indikator keberhasilannya.

1. Meningkatnya jumlah peneliti dalam keikutsertaan kegiatan forum ilmiah internasional.

2. Meningkatnya publikasi dalam jurnal internasional.

3. Meningkatnya publikasi dalam jurnal nasional terkreditasi

4. Diperolehnya HKI/Paten yang terkait dengan teknologi observasi kelautan 5. Dihasilkannya lulusan S2 pada bidang observasi kelautan

c) Target output, outcome dan impact

Target output

1. Sekurangnya terdapat dua peneliti lulusan S2 yang berkaitan dengan observasi kelautan pada jangka menengah.

2. Sekurangnya 25% dari peneliti ikut serta dalam forum ilmiah internasional pada jangka menengah.

3. Sekurangnya terpublikasi tiga KTI yang terpublikasi pada jurnal Internasional pada jangka menengah.

4. Sekurangnya terpublikasi 15 KTI yang terpublikasi pada jurnal nasional terakreditasi pada jangka menengah.

(41)

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 33 Target outcome

1. Meningkatnya kompetensi SDM lulusan S2 yang kompeten di bidang observasi kelautan

2. Tersebarnya informasi hasil-hasil penelitian observasi kelautan

3. dikenalnya peneliti BROL secara nasional maupun internasional melalui publikasi nasional / internasional dan juga melalui peranaktif dalam menghadiri pertemuan-pertemuan ilmiah nasional / internasional.

Target impact

Dikenalnya BROL sebagai salah satu lembaga riset secara nasional ataupun internasional

d) Roadmap penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset Tabel 10. Roadmap penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset

No. Kegiatan Jangka Jangka Jangka

Pendek Menengah Panjang

1 Lulusan S2 / S3 √ √

2 Publikasi jurnal internasional terakreditasi √ √

3 Publikasi jurnal nasional terakreditasi √ √

4 Keikutsertaan dalam anggota masyarakat √ √

ilmiah internasional

5 Perolehan paten √ √

e) Kebutuhan anggaran

Tabel 11. Kebutuhan anggaran penguatan riset dan pemanfaatan hasil riset (Rp. x1000)

No. Kegiatan Jangka Jangka Jangka

Pendek Menengah Panjang

1 Dukungan kesempatan seminar internasional 200.000 300.000 400.000

2 Keikutsertaan dalam anggota masyarakati lmiahi 100.000 150.000 200.000

nternasional

3 Peningkatan publikasi pada jurnal 150.000 200.000 250.000

nasional/internasional

4 Perolehan paten 150.000 200.000 250.000

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut
Gambar 2.  Komposisi Pegawai Negeri berdasarkan Golongan Ruang
Tabel 2. Komposisi Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional
Gambar 3.  Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BROL
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bagi Mahasiswa yang ditolak judul dan yang belum masuk agar segera berkonsultasi dengan pembimbing yang sudah ditunujuk dan.

- Bahwa berdasarkan Hasil Perhitungan Kerugian Negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, sesuai dengan Laporan Nomor :

0510 1 Direkomendasikan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman agar mengusulkan kepada Direktorat P2TK PAUDNI Ditjen PAUDNI Kementerian Pendidikan

dengan tingkat pengaruh yaitu ada pengaruh tetapi cukup berarti, mutasi pegawai pada Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil pengaruh teknologi informasi, kompensasi guru, dan budaya organisasi terhadap kinerja guru secara bersama-sama

yang tidak berkenaan dalam kebuk wasap, terutamanya botol bahan kimia selepas digunakan..  Eksperimen/alat yang dipasangkan dalam kebuk

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa faktor penghambat penting yang paling berpengaruh dalam implementasi K3 di Propinsi Sulawesi Utara adalah faktor perencanan anggaran (X1),