• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2008) Dian Heri, (2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2008) Dian Heri, (2014)."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1.Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan berumbuhnya perkembangan teknologi yang sangat pesat hal ini dapat mempengaruhi aspek bisnis dimana segala kegiatan bisnis memiliki persaingan yang sangat ketat. Permintaan pasar yang sangat dinamis membuat setiap perusahaan harus mampu memperhatikan dan memahami konsidi terkini di pasar dan melakukan analisis terhadap pesaing dalam lingkungan bisnisnya. Perusahaan harus mampu menjalankan serangkaian strategi pemasaran yang efektif dan selalu mengembangkan strategi pemasaran tersebut secara terus-menerus serta berkelanjutan.

Salah satunya melalui kegiatan pemasaran, yaitu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalnnya (Kotler dan Amstrong, 2008) dalam Dian Heri, (2014). Untuk dapat mengikuti keinginan pasar maka perusahaan dituntut untuk senantiasa dapat melakukan inovasi pada produk yang diproduksi ataupun pada jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumennya guna dapat bertahan ditengah persaingan yang sangat ketat dan dapat menarik perhatian serta minat dari konsumen untuk mengkonsumsi produk atau jasa yang perusahaan tawarkan.

Indonesia khusunya Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi yang besar untuk disinggahi oleh para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing karena banyaknya objek wisata yang tersedia dari wisata alam hingga wisata kuliner. Salah satu yang menjadi tujuan para wisatawan untuk singgah menghabiskan liburannya adalah kota Bandung. Kota Bandung memiliki beragam tempat yang menjadikan pesona tersendiri di mata wisatawan, tempat wisata yang dapat disinggahi oleh para wisatawan sangat beragam jenisnya mulai dari wisata alam, wisata ke bangunan-bangunan kuno, wisata belanja, dan wisata kuliner. Kuliner

(2)

bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata, saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat.

Industri kuliner yang berkembang saat ini lebih daripada sekedar melakukan kegiatan makan namun saat ini telah bergeser menjadi ajang untuk bersosialisasi, rekreasi yang menekankan kepada kesenangan dan pengalaman baru. Hobi masyarakat yang gemar melakukan wisata kuliner dari satu tempat makan ke tempat makan lainnya berkembang cukup pesat seiring dengan munculnya aneka jajanan kuliner yang beraneka ragam.

Bandung sebagai kota yang menawarkan beragam aspek hiburan bagi wisatawan sehingga memiliki pesona tersendiri di mata wisatawan maka dapat ditunjukan jumlah para wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung diperoleh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Tabel 1.1 Data kunjungan wisatawan ke kota bandung tahun 2010-2013 Tahun Wisatawan Mancanegara Wisatawan Domestik Jumlah Wisatawan 2010 685.347 14.854.317 15.539.664 2011 676.755 19.461.717 20.138.472 2012 530.565 15.241.752 15.772.317 2013 529.296 16.164.876 11.692.287

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2014)

Dari data tersebut dapat terlihat jumlah wisatawan asing yang mengalami penurunan namun tidak halnya dengan para wisatawan domestik yang jumlahnya mengalami peningkatan. Oleh karena itu banyak pebisnis yang memanfaatkan peluang ini untuk dapat meraih keuntungan di industri kuliner dengan membuka gerai-gerai yang menawarkan makanan dan minuman.

Banyaknya usaha kuliner yang berada di kota Bandung menimbulkan persaingan yang cukup ketat bagi setiap perusahaan yang memiliki bidang usaha di industri yang sama sehingga setiap perusahaan harus dapat memaksimalkan strategi

(3)

pasar yang tepat dan efektif agar dapat menarik minat dan dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian pada produk yang di produksi oleh perusahaan. Melalui inovasi untuk menciptakan differensiasi pada produk yang dimiliki suatu perusahaan dibandingkan produk yang sejenis yang dimiliki oleh perusahaan lainnya merupakan salah satu strategi yang cukup efektif untuk dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen sehingga produk perusahaan mendapatkan nilai tambah di mata konsumennya.

Pada saat ini masyarakat cenderung lebih konsumtif dalam memilih produk yang akan dikonsumsi maka peluang ini dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dengan mendirikan toko donat. Sehingga di Bandung khususnya mulai bermunculan toko-toko yang menjual produk donat. Berikut adalah daftar toko-toko yang menjual produk donat :

Tabel 1.2 Daftar toko donat di Bandung

NO STORE ALAMAT

1 J.co Donuts Jl. Merdeka No. 56 Bandung, Bandung Indah Plaza (BIP)

2 Dunkin’ Donuts Jl. Merdeka No. 39-41 Bandung 3 Doble Dipps Metro Indah Mall BLok Delima, JL

Soekarno Hatta (022) 7535753 4 Nico Donuts Jl. Garuda No.90A (022) 6072403 5 Fresco Donat Kentang Jl. Palajar Pejuang 45 No.119 (022)

7308510

6 Donat Madu Cihanjuang Jl. Cihanjuang No.24 0812-8989-893

7 RingO Donuts Jl. Dr. Djundjunan (Terusan Pasteur) Bandung,

Bandung Trade Center (BTC) Sumber: www.google.co.id

(4)

Salah satu perusahaan yang memproduksi produk donat yaitu Dunkin’ Donuts bukan rahasia umum jikalau Dunkin’ Donuts perusahaan yang sudah melakukan ekspansi ke seluruh belahan dunia tak terkecuali Benua Asia khususnya Indonesia. Dunkin’ Donuts didirikan pertama kali pada tahun 1985 di Jakarta dibuka di Jalan Hayam Wuruk. Kini Dunkin’ Donuts sudah memiliki toko yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Surabaya, Bandung, Bali, Medan, Yogyakarta, Makassar, dan lain sebagainya. Di Bandung sendiri Dunkin’ Donuts memiliki toko-toko yang tersebar (http://nurrahmadewi.blogspot.co.id, 2015). Berikut adalah daftar toko Dunkin’ Donuts yang berada di wilayah Bandung :

Tabel 1.3 Lokasi Dunkin’ Donuts di Bandung

STORE ALAMAT

Dunkin Merdeka Jl. Merdeka No. 39-41 Bandung

Dunkin ABG Jl. BKR Bandung

Dunkin Bandung Trade Center Jl. Dr. Djundjunan No. 143-149 Bandung Dunkin Buah Batu Jl. Buah Batu No. 237 Bandung

Dunkin Cicaheum Jl. PHH. Hasan Mustopha Bandung

Dunkin Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 51 Bandung

Dunkin Donuts Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani Bandung

Dunkin Donuts Kiara Condong Griya Toserba Jl. Kiara Condong Bandung Dunkin Donuts Musthopa Jl. PHH. Musthopa Bandung

Dunkin Donuts Soekarno Hatta Jl. Soekarno Hatta Bandung

Dunkin King's Shoping Center Kings Shopping Centre II Lt 2 Jl. Kepatihan Bandung

Dunkin Kosambi Jl. Ahmad Yani No. 531 Bandung

Dunkin Leuwi Panjang Jl. Leuwi Panjang Bandung

(5)

Dunkin Pasirkaliki Jl. Pasirkaliki No. 159 Bandung Dunkin Setiabudi Jl. Dr. Setiabudi No. Bandung

Dunkin Ujung Berung Jl. Jenderal A.H. Nasution ( Raya Cipadung )

Sumber : http://www.cybermap.co.id, 2015

Dunkin’ Donuts dimana perusahaan yang sudah berkecimpung di dunia kuliner khususnya dunia donat sejak tahun 1940 dan pada tahun 1970 melakukan ekspansi ke negara-negara belahan dunia, sudah banyak memiliki pengalaman di dunia kuliner dan semua orang sudah tak asing dengan donat bermerek Dunkin’ Donuts, maka sudah tak khayal jika Dunkin’ Donuts sudah memproduksi beragam jenis produk yang dijualnya antara lain:

(6)

Sumber: www.dunkindonuts.co.id, 2015

Berdasarkan website resmi dari Dunkin’ Donuts yang menerangkan variasi menu donatnya peneliti pun mengunjungi secara langsung toko Dunkin’ Donuts. Terdapat lebih dari 20 jenis varian rasa donat yang ditawarkan kepada konsumen namun sayangnya di toko yang dikunjungi oleh peneliti seperti Dunkin’ Donuts yang berlokasi di Jl. Merdeka dan Jl. Buah Batu dan Balubur peneliti tidak menemukan secara kumplit varian rasa donat seperti yang ada di gambar tersebut hanya terdapat beberapa varian rasa donat saja. Dari hal tersebut tentu saja dapat menimbulkan rasa kecewa pada diri konsumen Dunkin’ Donuts karena ketidaktersediaan varian rasa dari donat yang konsumen inginkan.

Dari hasil survey yang dilakukan oleh peneliti donat yang paling sering dipesan oleh konsumen adalah Black Triple Choco, Black Choco Hazelnut dan Sarikaya. Varian rasa tersebut banyak dipilih oleh konsumen dari Dunkin’ Donuts karena kebanyakan yang menjadi konsumen Dunkin’ Donuts adalah kalangan wanita dan anak-anak. Dimana kalangan wanita dan khususnya anak-anak sangat menyukai makanan yang manis tak terkecuali coklat dimana coklat sangat digemari oleh semua usia sehingga varian rasa terfavorit dari konsumen Dunkin’ Donuts adalah donat dengan isian coklat. Serta varian rasa sarikaya yang hanya terdapat di Indonesia yang merupakan ciri khas makanan tradisional ini disulap oleh Dunkin’ Donuts menjadi isian dari donatnya dengan kesegaran dari selai sarikaya yang dipadupadankan

(7)

dengan potongan leci berbentuk cubes memberikan cita rasa tersendiri dan sangat cocok dengan selera masyarakat Indonesia.

Supervisor dari Dunkin’ Donuts mengungkapkan bahwa standar penjualan donat perharinya sebanyak 200 unit donat. Namun penjualan pada donat Dunkin’ selalu mengalami perubahan tergantung dari banyaknya pengunjung yang datang.

Tabel 1.4 Data Penjualan Bulan September Dunkin’ Donuts

Sumber: Supervisor Dunkin’ Donuts, 2015

Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat terlihat adanya permasalahan pada Dunkin Donuts yaitu dengan terjadinya jumlah penjualan unit donatnya yang menurun khususnya pada Dunkin’ Donuts cabang Merdeka Bandung.

Untuk memperkuat variabel yang akan diteliti oleh penulis maka penulis melakukan pra survey kepada 20 orang konsumen dari Dunkin’ Donuts cabang Merdeka Bandung. Berikut adalah hasil pra survey yang diperoleh penulis:

MINGGU KE-1 MINGGU KE-2 MINGGU KE-3 MINGGU KE-4 DUNKIN MERDEKA 1491 1526 1470 1386

DUNKIN BUAH BATU 1456 1463 1379 1407

DUNKIN BALTOS 1505 1540 1512 1505 1250 1300 1350 1400 1450 1500 1550 1600 Unit yan g te rju al

Data Penjualan Dunkin' Donuts (Edisi September 2015)

(8)

Tabel 1.5 Hasil Pra Survey Penelitian Awal

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah warna dari donat Dunkin’ memiliki kemenarikan? 9 11

2 Apakah Dunkin’ Donuts memiliki variasi ukuran bentuk pada

seluruh varian donatnya? 3 17

3 Apakah rasa dari donat Dunkin’ sudah sesuai dengan selera? 8 12 4 Apakah teksur dari donat Dunkin’ empuk? 15 5 5 Apakah lokasi dari toko Dunkin’ Donuts yang berada di jalan

Merdeka merupakan lokasi yang strategis? 20 0

6

Apakah lokasi toko Dunkin’ Donuts yang berada di jalan Merdeka mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum?

18 2

Sumber: Hasil olah pra survey, September 2015

Menurut Potter dan Hothckiss (1995:90-112) dalam jurnal Margaretha Fiani S. dan Edwin Japarianto, S.E., M.M., (2012) kualitas suatu produk makanan sangatlah penting bagi setiap pendiri perusahaan penjual makanan, karena food quality adalah karakteristik kualitas dari makanan yang dapat diterima oleh konsumen. Ini termasuk dalam faktor eksternal seperti ukuran, bentuk, warna, konsistensi, tekstur, dan rasa.

Saat ini Dunkin’ Donuts mengalami beberapa masalah seperti konsumen mulai bosan dengan bentuk produk Dunkin’ Donuts yang tebal (dalam Agungagriza.wordpress.com, 2015). Produk yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen juga mempunyai aspek-aspek tertentu, seperti kualitas produk. Saat ini

kualitas produk Dunkin’ Donuts dari segi rasa kalah dari pesaingnya.

(9)

Sehingga dengan mengacu pada teori tersebut dimana kualitas dari suatu produk makanan sangatlah penting, karena melalui karakteristik dari makanan tersebut apakah dapat diterima oleh konsumen atau tidak akan menunjukan sejauh mana tingkat kualitas yang dimiliki oleh produk tersebut. Namun saat ini berdasarkan artikel yang menyebutkan bahwa “konsumen sudah mulai bosan dengan bentuk donat

Dunkin’ yang tebal” sehingga hal inilah yang menjadikan permasalahan dalam segi

kualitas produk Dunkin’ Donuts sehingga melalui hal tersebut pula yang mendorong penulis untuk meneliti variabel kualitas produk.

Serta mengacu pada pendapat yang diungkapkan oleh Ma’ruf (2006:115) dalam jurnal Pricilia Adji dan Dr. Hartono Subagio, S.E., M.M., (2013) menyatakan bahwa “lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel.” Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama. Seperti yang diketahui bahwa lokasi dari toko Dunkin’ Donuts rata-rata berada di jalan utama/protokol yang dapat memudahkan konsumen untuk berkunjung ke toko untuk melakukan pembelian di toko tersebut. Namun pada kenyataannya hal ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karena terlihat dari jumlah penjualan yang artinya walaupun lokasi dari toko Dunkin’ Donuts berada di jalan utama tetapi konsumen mempertimbangkan kembali untuk datang ke toko.

Menurut Levy dalam bukunya (2012:167) mengemukakan bahwa faktor yang paling penting dari ritel adalah lokasi, lokasi dan lokasi. ”Pertama, karena lokasi biasanya menjadi pertimbangan yang paling berpengaruh dalam memilih sebuah tempat berbelanja bagi pelanggan. Kedua, keputusan lokasi memiliki kepentingan strategis karena lokasi dapat digunakan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Ketiga, keputusan pemilihan lokasi yang berisiko. Biasanya, ketika peritel memilih lokasi strategis, mereka harus membuat investasi yang besar untuk membeli dan mengembangkan lingkungan usahanya dalam jangka waktu yang panjang.”

(10)

Pada penelitian ini penulis memilih objek Dunkin’ Donuts cabang Merdeka Bandung. Hal ini disebabkan melihat jumlah penjualan unit donatnya yang mengalami penurunan serta pemilihan lokasi di jalan protokol yaitu berada di jalan Merdeka Bandung. Toko yang berlokasi di jalan Merdeka Bandung ini memiliki keistimewaan tersendiri selain berada di jalan utama/protokol yang merupakan pusat keramaian dimana terdapat mall yaitu Bandung Indah Plaza (BIP) dan Bandung Electronic Centre (BEC), terdapat gedung Appartement, pada jalan Merdeka terdapat area perkantoran seperti Kantor Pemerintahan dan Bank Indonesia, kemudian dekat dengan sekolah seperti St. Angela, SDN Banjarsari, SDN Merdeka dan dari segi transportasi umum juga tersedia mulai pagi hari hingga malam hari melintas pada jalan Merdeka mulai dari trayek Kebon Kalapa – Ledeng, Kebon Kalapa- Dago dan Margahayu Raya – Ledeng sehingga memudahkan masyarakat untuk mengunjungi jalan Merdeka Bandung.

Dalam jurnal Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal (2012) bahwa “Suatu lokasi memiliki dimensi ketersediaan lahan parkir, kedekatan lokasi dengan pusat keramaian, ketersediaan tempat untuk makan sambil bersantai, kenyamanan lingkungan.”.

Sehingga dalam penelitian ini, penulis menduga bahwa produk yang ditawarkan oleh Dunkin’ Donuts tidak memenuhi ekspektasi yang diharapkan oleh konsumen yang mengakibatkan konsumen mulai jenuh dengan produk Dunkin’ Donuts dari segi bentuk, tekstur, dan rasa. Serta lokasi merupakan salah satu aspek penting karena semakin baik persepsi seseorang mengenai lokasi usaha, maka semakin besar keputusan konsumen untuk melakukan pembelian di lokasi tersebut.

Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan mengenai Kualitas produk dan Lokasi dengan objek penelitian yang dipilih adalah Dunkin’ Donuts dengan judul penelitian: “Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi Toko Terhadap Proses Keputusan Pembelian Produk Dunkin’ Donuts (Jalan Merdeka No. 39-41 Bandung)”.

(11)

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang penelitian diatas selanjutnya dapat dikemukakan permasalahan mengenai Kualitas Produk dan Lokasi Toko sehingga dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana Kualitas Produk yang diberikan oleh Dunkin Donuts Cab. Merdeka di kota Bandung ?

2. Bagaimana Lokasi Toko Dunkin Donuts Cab. Merdeka di kota Bandung ? 3. Bagaimana pengaruh antara Kualitas Produk dan Lokasi Toko Dunkin Donuts

Cab. Merdeka terhadap proses keputusan pembelian? 1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Kualitas produk Dunkin’ Donuts Cab. Merdeka diberikan oleh Dunkin Donuts kota Bandung .

2. Untuk mengetahui bagaimana Lokasi Toko Dunkin Donuts Cab. Merdeka di kota Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi Toko terhadap Proses Keputusan Pembelian yang dilakukan oleh konsumen Dunkin’ Donuts Cab. Merdeka.

1.4.Kegunaan Penelitian 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi peneliti sebagai sarana dan media untuk menerapkan pengetahuan secara praktis mengenai segala hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan studi ilmiah yang dipelajari maupun pengetahuan baru yang diperoleh dalam melaksanakan penelitian ini. 2. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat menberikan masukan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan maupun media saran untuk perbaikan pengelolaan dan pengembangan, agar dapat melakukan perbaikan bagi perusahaan Dunkin’ Donuts khususnya dalam aspek kualitas produk yang

(12)

diberikan kepada konsumen serta pemilihan penempatan lokasi toko sehingga dapat menarik konsumen untuk datang ke store Dunkin’ Donuts.

3. Bagi Akademis

Sebagai dokumentasi untuk melengkapi saran yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi Toko terhadap Proses Keputusan Pembelian. Serta diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau bahan masukan bagi penelitian selanjutnya dan dapat menambah wawasan bagi kalangan akademis.

1.5 Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan memilih objek penelitian yaitu Dunkin’ Donuts yang berlokasi Jl. Merdeka No. 39-41 Bandung penelitian dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan penyebaran angket atau kuesioner terstruktur yang telah disiapkan sebelumnya serta waktu penelitian yang dilakukan dimulai pada bulan Agustus 2015.

Gambar

Tabel 1.1 Data kunjungan wisatawan ke kota bandung tahun 2010-2013  Tahun  Wisatawan  Mancanegara  Wisatawan  Domestik  Jumlah   Wisatawan  2010  685.347  14.854.317  15.539.664  2011  676.755  19.461.717  20.138.472  2012  530.565  15.241.752  15.772.317
Tabel 1.2 Daftar toko donat di Bandung
Tabel 1.4 Data Penjualan Bulan September Dunkin’ Donuts
Tabel 1.5 Hasil Pra Survey Penelitian Awal

Referensi

Dokumen terkait

• Apabila obat anti psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang memadai, dapat diganti dengan obat

PSEKP selain merupakan institusi penelitian dan kebijakan di Indonesia yang sangat responsif dalam melakukan kajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dan telah banyak

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Dari area bisnis yang ada, ditemukan beberapa hal menyangkut permasalahan yang ada, yaitu: (1) Pihak manajemen dalam melakukan perencanaan penjualan dan produksi memperoleh data dari

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada

RSUD.Prof.Dr.Aloei Saboe kota Gorontalo Pencegahan flebitis dapat dilakukan dengan cara bagaimana perawat bisa memilih ukuran yang tepat untuk vena pasien, letak

tidak dapat mengukur non-perform dari suatu kredit padahal terdapat variabel total loans dalam perhitungan efisiensi; investor di Indonesia masih berorientasi short term