Proseding Per/emuan don Presen/asi l/miah
P 3TM-BA TAN. Yogyakarla 25 -26 Juli 2000 Buku J
281
PENGARUH
PARAMETER
SPUTTERING
PERUBAHAN STRUKTUR LAPISAN TIPIS ZoO
TERHADAP
Tono Wibowo, Trl Mardjl Atmono, Suryadl
Pusat Penelitian don Pengembangan Teknologi Maju Batan Yogyakarta
ABSTRAK
PENGARUH PARAMETER SPUTTERING TERHADAP PERUBAH-AN STRUKTUR LAPISAN TIPIS ZnO. Telah dilakukan pengamatan pengaruh parameter sputtering terhadap struktur lapisan tipis ZnO. Lapisan tipis ZnO dibuat diatas substrat gelas. plastik dan stainless steels dengan metoda sputtering DC. Parameter sputtering yang divariasi adalah waktu deposisi. suhu substrat. tekanan dan prosentase gas oksigen. Perubahan struktur lapisan Zno terbentuk diamati dengan defraktometer sinar-X dengan panjang gelombang J .54 A. Teramati dengan XRD bahwa sudut puncak difraksi lapisan tipis ZnO tersputter bergeser dibandingkan dengan sudut puncak difraksi target. Dibandingkan pula perubahan struktur pada cuplikan yang diberikan penekanan secara relatif Deformasi jarak antar bidang yang terjadi diperkirakan karena adanya penegangan akibat perubahan parameter atau koefisien muai lapisan tipis dan substrat yang berbeda.
ABSTRACT
INFLUENCE OF THE SPUTTERING PARAMETER TO THE CHANGING OF THE STRUCTURE OF ZnO THIN FILMS. Investigation of the influence of the spullering parameter on the structuture ofZnD thin films has been done. The 2nD thin film was made on the glass. plastic as well as stainless steels substrats using DC sputtering methode. The variated sputtering pnrameters were deposition time. substrat temperature. pressure and oxygen content. The structures changing of the spullered ZnD film ,.was investigated using X-ray difractometer of /.54 A wave length. It was observed with the XRD that the peak angle of the sputtered thin film ZnD shifted compared to that of the target. The changing of the structure was also compared between the samples which were pressed relatively one to the other. Deformation of the distance between planes may be caused by strains due to the parameter changing or the diferem in tension coeficiem between thin film and substrat.
PENDAHULUAN
sifat piezoelektrik, faktor kopling elektro-mekanik-nya besar.Pembuatan film ZnD dengan sputtering merupakan suatu proses yang sangat rumit karena terpengaruh oleh beberapa parameter sputtering seperti tekanan, laju deposisi, temperatur substrat, komposisi gas. Bahan target (Zn atau ZnD) yang atom-atomnya didongkel dengan partikel berat tak reaktif (gas Argon dalam sistem sputtering) akan terpancar keluar clan sebagian menuju substrat membentuk lapisan di permukaannya. Pada awal pembentukan film, sifat fisika/kimia substrat clan interaksi antara substrat clan partikel target memegang peranan penting. Tetapi, setelah lapisan awal ini terbentuk interaksi yang terjadi adalah interaksi antar partikel pembentuk film itu sendiri(I). Namun demikian, oleh karena adanya kondisi fisis yang berbeda antara substrat dengan bahan pelapis (setelah terjadi pelapisan) seringkali juga akan mengakibatkan perubahan struktur dari hasil lapisan yang tidak cocok dengan sifat-sifat fisis yang dikehendaki. Di dalam laporan ini dikemukakan L apisan tipis (film) ZnO yang dibuat di atas
substrat dengan ketebalan beberapa mikron memiliki sifat fisis yang sangat berguna. Yakni sebagai bahan varistor, transdukser ultrasonik, sensor gas, clan sebagai filter gelombang elektro-magnerl). Dalam bentuk polikristal, film ZnO terdeposit dengan orientasi kristal sumbu-c tegak lurus substrat mempunyai sifat piezoelektrik(2). Terdapat beberapa metode untuk pembuatan film ZnO antara lain dengan sublimasi vakum ZnO, evaporasi Zn dengan berkas Oksigen, oksidasi setelah evaporasi Zn clan sputering(I). Dari sekian banyak cara tersebut pada umumnya metode sputtering dapat menghasilkan lapisan ZnO dengan sifat piezoelektrik clan optik yang terbaik karena permukaan filmnya rata clan transparan(3). Film basil sputtering berupa polikristal yang pertum. buhannya cenderun~ terorientasi pada sumbu-c tegak turns substrar). Terorientasi pad a sumbu-c tegak ini dikehendaki agar film ZnO mempunyai
Proseding Perlemuan don Presenlasi llmiah P3TM-BATAN. Yogyakarla 25 -26 Juli 2000
282
Buku Imengenai basil pengamatan pengaruh perubahan beberapa parameter sputtering terhadap perubahan struktur dari film ZnD yang terbentuk di atas substrat kaca, plastik daD stainless steels.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pe/lgaruh Wak/u Deposisi
Pengaruh waktu deposisi terhadap sudut puncak dirraksi (002) film ZnO yang tcrbcntuk pada temperatur substrat 140 °c ditunjukkan dalam Gambar 2. Jika puncak dirraksi (002) film diban-dingkan dengan puncak dirraksi (002) targct (puncak difraksi (002) target pada sudut 28 34,3450 dengan jarak bidang d(OO2) 2,6089 A) , maka puncak dirraksi film yang terbentuk selalu mengalami pergeseran ke arah sudut 28 yang lebih kecil, pergeseran terbesar terjadi pada waktu deposisi maksimum (5 jam). Hal ini kemungkinan karena adanya deformasi jarak antar bidang pada butir
(grains) penyusun film. Film ZnO yang terbentuk dengan waktu deposisi 5 jam menunjukkan per-mukaan film yang mempunyai ukuran butir lebih kecil dan tidak seragam apabila dibandingkan dengan film yang terbentuk pad a waktu deposisi I jam. Pengaruh srtuktur film ZnO terhadap variasi
waktu deposisi selengkapnya ditunjukkan dalam Tabell.
TATA KERJA DAN PERCOBAAN
1. Pembuatan
target
a. Serbuk Zn (95%) atau ZnO (99%) spesifikasi Merck disiapkan sebagai target.
b. Untuk target Zn, dipelet dengan penekanan hidrolik 16 x 103 kg, kemudian disinter pacta suhu 400 °c selama 1 jam.
c. Untuk target ZnO dipelet dengan penckanan hidrolik 16 x 103 kg dengan pemanasan awal 850 DC, kemudian disinter pacta suhu 900 DC selama 1 jam.
d. Target Zn atau ZnO dibentuk silinder dengan diameter 6 cm, tebal 0,3 cm.
3.3
2. Pembuatan lapisan tipis ZnO
a. Film ZnO dibuat pada substrat kaca, plastik (tahan panas) dan stainles steels.
b. Digunakan sistem sputtering DC, blok diagram ditunjukkan dalam Gambar I. c. Parameter sputtering yang divariasi :
Tekan-an 7 x 10.2 -10.1 Torr; temperatur substrat 100 °c -500 °C; waktu deposisi 1- 5 jam; campuran gas O2 0% -50%. A)
:
SJ ('J ()j 33i3.
Pengamatan
struktur lapisan
Struktur film ZnO yang terbentuk diamati menggunakan Difraktometer Sinar-X (XRD), radiasi Cu K alfa, panjang geloTl1bang 1,54 A. Orientasi ditentukan berdasarkan tabel HAN-W AL, Join Committee on Powder Difraction
Standards
.
Gambar 2. Pengaruh waktu deposisi terhadap suo dut puncak difraksi (002) film 2nD.
Tabell. Pengaruh waklu deposisi t terhadap sudut puncak difraksi 28. jarak antar bidang d(OO2} lebar setengah puncak £(20) don intensitas puncak difraksi I pada struktur film 2nD.
Gambar 1. Blok diagram alat sputtering
DC
pa-da pembentukan
lapisan tipis 2nD.
ISSN 0216-3128
Tono Wibowo. dkkProseding Pertemuan dan Presentasi I/miah
P3TM-BATAN, Yogyakarta 25 -26 Juti 2000 Buku I
283
B. Pengaruh Suhu Subs/rat.
Dengan naiknya suhu substrat menghasilkan struktur film dengan arah (002) yang cenderung makin banyak, baik untuk waktu deposisi 2 jam maupun 4 jam (Tabel 2-3). Namun demikian kea-daan ini juga diikuti dengan terjadinya pergeseran sudut puncak difraksi (002) yang menunjukkan adanya perubahan jarak antar bidang d(OO2) seperti ditunjukkan dalam Gambar 3. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya tegangan sisa yang terjadi pada film saat proses pertumbuhan atau karena akibat koefisien muai film dan substrat yang tidak sarna. Pergeseran jarak bidang (002) terkecil diperoleh ketika suhu substrat dinaikkan menjadi 500 °c, Gambar 4. Pada keadaan ini kemungkinan telah terjadi pengaturan kembali dari keadaan struktur yang telah terdeforrnasi menjadi struktur yang lebih baik pada saat proses rekristalisasi.
Gambar 3. Pengaruh suhu substrat T terhadap
jarak antar bidang d(OO2).,film
ZnO
dengan waktu deposisi 2 jam,
'IS
2(.4
PI ~~1
~
"0 ,~)
Tabel 2. Pengaruh suhu substrat T terhadap sudut puncak difraksi 20 .jarak antar bidang d(OO2). lebar setengah puncak £(2 0) dan intensitas puncak difraksi J pada struktur film ZnO yang terbentuk dengan waktu
deposisi t = 2 jam.
'Gf
,~
~ fJJ m =':OJ ])) T (derajat cek:ius) ~ !;)jGambar 4. Pengaruh
suhu substrat T terhadap
ja-rak antar bidang drOO2)
film ZnO
dengan
waktu deposisi 4 jam.
C. Pengaruh Tekanan Gas
Pengaruh tekanan gas dalam tabung sput-tering terhadap struktur film ZnO yang. terbentuk ditunjukkan dalam Tabel 4. Perubahan jarak antar bidang ~OO2) yang terjadi seperti ditunjukkan dalam Gambar 5, di samping karena pengaruh faktor suhu juga karena pada saat pertumbuhan film dipengaruhi oleh rapat gas yang ada di dalam tabung sputtering. Tabcl 3. Pengaruh suhu substrat T terhadap sudut
puncak difraksi 28, jarak antar bidang d(OO2)- lebar setengah puncak £(2 0) don intensitas puncak difraksi I pada struktur film ZnO yang terbentuk dengan waktu
deposisi t = 4 jam.
Tabel4. Pengaruh tekanan gas P terhadap
sudut
puncak difraksi 20, jarak antar bidang
d(OO2)-
lebar setengah
puncak L(2 8) don
intensitas
puncak difraksi I pada struktur
film 2nD yang terbentuk dengan waktu
deposisi
t = 2 jam.
d(OO2) A-2.6200
2.6308
2.6297
2.6237
280I
NoP Torr
-7x1O.2 8x10'2 9x I 0.2 1 x I 0.' L(19)0.40
0.08
0.18
0.06
500
18153758
655
34.195
34.050
34.065
34.145
2
34
Tono Wibowo, dkk.
ISSN 0216 -3128Proseding Pertemuan dan Presentasi I/miah P 3TM-BA TAN, Yogyakarta 25 -26 Juti 2000
284
Buku I 1b31 2.~//"""""'
"""""""""
/
"
"
1,6".~"
~ 2,ros
--0~ '1.G27
lJ ~.61 2m UI7 2~'6 0,07c~
o.~ 0.1 P~rr) a 4J ~ prOl:enb~ 02Gambar 6. Pengaruh campuran gas 02 /erhadap
perubahan jarak an/or bidang d(OO2)
film 2nO.
Gambar 5. Pengaruh tekanan gas P terhadap
ja.
rak antar bidang d(OO2)
film 2nD
dengan waktu deposisi
2 jam.
E. Pengaruh Pef,ekanan
Pada Tabel 6 dan 7. ditunjukkan perubahan struktur film ZnO akibat adanya penekanan relatif yang dikenakan pada cuplikan dengan substrat plastik dan stainless steels. Terlihat bahwa akibat adanya penekanan, struktur film terdefom1asi yang mengakibatkan ketegangan (strain) sehingga meru-bah jarak bidang (002), O"mhl\i 7 dan 8.
D. Pengaruh Campuran Gas Oksigen
Gas O2 yang dicampurkan ke dalam gas sputer Ar mempunyai energi yang sangat tinggi. Rerata dalam daerah lucutan plasma sekitar beberapa ratus eV atau lebih. Energi O2 ini dihasilkan di depan target sebagai ion negatif selama sputtering. Ion ini dipercepat dalam daerah jatuh katoda dan kemudian dinetralisir setelah sampai ke anoda (substrat) melalui pemindahan muatan dengan molekul gas Ar. Penambahan gas O2 menghasilkan struktur film dengan puncak difraksi (002) yang tergeser kekiri (ke sudut yang lebih kecil), Tabel 5. Terjadi pelebaran jarak bidang d(OO2) yang semakin menurun dengan kenaikan prosentase 02.. Gambar 6. Ketegangan pada struktur film ini diperkirakan karena faktor penekanan oksigen ikut menyumbang pada deformasi film.
J!'¥i J~
~. J~
~ J!83 "tI 2.578~S1.
~I.;e P\' PI P1 tekan3l1 relatipGambar 7. Pengaruh penekanan (rela/if) padafilm 2nD /erhadap perubahan jarak an/ar bidang d(OO2) film 2nD, subs/rat
plas/ik.
Tabel 5. Pengaruh campuran gas 02 /erhadap su-du/ difraksi 28, jarak an/ar bidang d(OO2). /ebar se/engah puncak £(2 e) dan
in/en-silas puncak difraksi I padafi/m ZnO. Tabel 6. Pengaruh penekanan (relatif) terhada. sudut difraksi 28, jarak antar bidan. d(OO2). lebar setengah puncak £(2 0) don mtensitas puncak difraksi I pada film ZnO dengan substrat plastik.
200 d(OO2) A 0
No.
°2%
£(19)I
0
33.960
2,6376
0,20
90
d(OOI) A 2,5947 2,5936 2,5705 280 34,540 34,555 34,875 L(lE!) . 0,12 0,20 0,10No.
Pi relatif Po PI Pz I2
40
33,985
2,6357
0,24
59
2510 1747 1024 1 2 33
50
34,215 2,6185
0,28
96
Proseding Pertemuan don Presentasi I/miah
P 3TM-BA TAN. Yogyakarta 25 -26 Juti 2000 Buku I
285
DAFTARPUSTAKA
2A,~
-.
",
~
'Q '2~/'
/
l_--~-~
~
1.£.25 2I.e PI tekanan relaip p~ NGambar 8. Pengaruh penekanan (re/a/if) padaji/m
ZnO /erhadap perubahan jarak an/or bidang d(OO2)ji/m ZnO, subs/rat SS.
I. FRANS CM. VAN DE POL, "Thin 'film ZnO-Properties ang Applications", Ceramic Bulletin, Vol 69, No.12, 1990.
2. GREGORY J. EXARHOS, SHIV K. SHARMA, "Influence Of Processing Variables On The Structure and Properties of ZnO Film", Thin solid film 270, 1995.
3. RG. HEIDEMAN dkk, "High Quality ZnO Layer ,..,With, .Adj~table Refractive Indices For Inte-grated Optics Applications", Optical Material 4,
1995.
4. YONG EUI LEE and JAE BINLEE dkk, "Microstructural Evolution and PrefelTed Orien-tation Change Of Radio Frequency Magnetron Sputtered ZnO Film", J. Vac. Sci. Technol. A
14(3),1996.
Tabe! 7. Pengaruh penekanan (rela/if) /erhadap sudu/ difrakS'i 28, jarak an/ar bidang d(OO2). lebar se/engah puncak L(2 0) dan intensi/as puncak difrakS'i 1 pada film ZnO dengan substrat SS.
d(OO1) A 2,5813 2,5845 2,5951
£(19)
.
0,20 0,24 0,06 Pi relatif Po PI P2 290 34,725 34,680 34,535 No ITANYAJAWAB
420 299 182 l. 3KESIMPULAN
Budiarto-Bagaimana tara menentukan orientasi bidang dari lapisan tipis ZnO? Mana gambar difraktogram sinar-X dari lapisan tipis ZnO terse but?
-Apakah sudah dibandingkan dengan peneliti yang du1u pad a penelitian lapisan tip is ZnO yang
sarna?
-Kondisi optimum dicapai pada suhulwaktu?
Tono Wibowo
-Orientasi
bidang dari lapisan tipis ZnO
ditentukan berdasarkan hasil pengamatan
puncak-puncak
difraksi lapisan tersebut dengan
menggunakan
XRD, panjang gelombang 1,54 A.
Untuk menentukan
orientasi bidang pola difraksi
(sudut 20) dibandingkan dengan label
HANA-W
AL. Gambar difraktogram sinar x lapisan tipis
ZnO ada.
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sementara antara lain:
I. Kondisi parameter sputtering mempengaruhi struktur lapisan tipis 2nD yang terbentuk. 2. Penambahan tekanan dan campuran gas oksigen
ke dalam tabung sputter dapat memperkecil per-geseran puncak difraksi (002) lebih konsisten. 3. Adanya ketegangan pada struktur lapisan tipis
2nD dapat mengakibatkan pergeseran puncak difraksi (002)
4. Parameter suhu terkait dengan bahan substrat mempengaruhi struktur lapisan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkal1 terima kasih kepada Bambang Siswanto yang telah ban yak membantu dalam penelitian ini.
-Ya, hasil penelitian sudah dibandingk"an
dengan
hasil penelitian terdahulu, menunjukkan
kondisi
optimum yang tidak selalu soma. Hal ini dapat
dimak/um karena dimensi tabung sputtering
berpengaruh
pada kondisi parameter optimum.
,..)1"";.;",,,,;
-pergesran jarak bidang d(002) terkecil diperoleh
pada suhu 500 oC, sedangkan untuk waktu
deposisi
diperoleh selama 2 jam.
Proseding Perlemuan don Presenlasi Ilmiah P3TM-BATAN. Yogyakarla 25 -26 Juli 2000
286
Buku Isumbu C, begitu pula variasi tekanan pada saat
proses sputtering.
Yunanto
-Mengapa dilakukan variasi penambahan oksigen dan variasi penekanan.
-Pengaruh kedua perlakuan itu apakah memberikan pengaruh yang besar terhadap arah orientasi sumbu C.
Supriyono
-Oisebutkan hahwa L. T ZoO dapat digunakan se~agai tranduser, mengapa demikian.
Tono Wibowo
-Pada krista/-krista/ tertentu, adanya stress dari /uar mengakibatkan muncu/nya momen dipo/ yang seterusnya menghasi/kan po/arisasi /istrik dengan muncu/nya po/arisasi muatan dipermukaan krista/. Krista/ seperti itu disebut krista/ piezoe/ektrik. Sijat yang sedemikian itu dimi/iki pula o/eh /apisan tipis 2nD, sehingga /apisan tipis 2nD dapat digunakan sebagai tranduser, meruaah geja/a mekanik menjadi e/ektrik atau seba/iknya.
Tono Wibowo
-Variasi penambahan oksigen dilakukan karena ZnD mempunyai sifat non stokiometrik dengan perbandingan Zn dan D berkisar antara 1-1,2, jumlah oksigen yang ado dalam lapisan tipis ZnD juga akan berpengaruh terhadap karakter fisis dari lapisan ZnD yang terbentuk. Sedangkan variasi penekanan yang dilakukan terhadap lapisan yang telah terbentuk dimaksudkan sebagai pembanding.
-Perlakuan terhadap variasi penambahan oksigen
berpengaruh besar lerhadap arah orientasi
.1