• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna ungkapan larangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2002: 3) yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

Dalam pendekatan studi kasus, peneliti menjelaskan secara mendalam banyak ciri dari sedikit kasus melalui satu durasi waktu. Jadi, penelitian kasus atau studi kasus merupakan penelitian yang mempelajari secara intensif atau mendalam satu anggota dari kelompok sasaran suatu subjek penelitian. Ini berarti bahwa studi kasus merupakan satu pendekatan penelitian yang secara umum lebih cocok digunakan untuk situasi bila pokok bentuk pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “bagaimana” atau “mengapa”, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang akan diselidiki atau tidak membutuhkan kontrol terhadap peristiwa sebagaimana dalam studi eksperimen, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena atau peristiwa kontemporer (masa kini). Sebagai pendekatan penelitian, studi kasus dapat digunakan untuk eksplorasi, deskripsi, maupun eksplanasi (Silalahi, 2009: 185-186).

Menururt Lincoln dan Guba (Mulyana, 2004: 201) penggunaan studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

(2)

2. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.

3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan informan.

4. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi penilaian atau transferabilitas.

Pada dasarnya penelitian dengan pendekatan studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengungkap secara mendalam strategi-strategi bertahan hidup waria ODHA dalam komunitas Himpunan Waria Solo. Kasus tersebut terbilang unik karena tidak umum terjadi di masyarakat.

B. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Solo. Untuk mendapatkan data primer, penelitian dilakukan di ruang lingkup HIWASO di Gilingan, Banjarsari. Sedangkan untuk menunjang data primer tersebut dilakukan juga penelitian di KDS Solo Plus, KPA Solo, RSUD dr Moewardi bagian VCT, dan di Banaran, Sukoharjo.

Mengacu pada desain studi kasus, lokasi penelitian sebagai data primer yakni di Gilingan juga terbilang unik. Karena di Gilingan terdapat terminal terbesar di kota Solo yakni terminal Tirtonadi. Tentu saja kawasan tersebut menjadi hilir mudik bagi masyarakat di sekitar kota Solo sehingga turut serta mempengarungi masyarakat di sekitar kawasan terminal yang cenderung menjadi masyarakat heterogen dan terbuka. 2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Februari 2016.

(3)

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling atau sampel bertujuan “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan (Sugiyono, 2008:85).

Dalam penelitian ini peneliti sudah menentukan informan yang sesuai dengan kriteria kajian. Adapun kriteria informan tersebut, untuk informan ODHA yakni informan adalah seorang waria yang sudah cukup lama menderita HIV/AIDS sebagai indikasi bahwa waria ODHA tersebut sudah mampu bertahan hidup dengan infeksi HIV/AIDS, selain itu waria tersebut adalah anggota dari HIWASO. Dalam hal ini, peneliti memilih Fitri dan Gita sebagai informan. Fitri dan Gita adalah anggota HIWASO yang positif HIV sudah cukup lama, mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebagai waria ODHA. Selain Fitri dan Gita, ada beberapa informan lain yang akan menjadi informan penunjang yakni Cyntia Maramis, Mamah Londo, Pak Tomi, Mbak Emi, Bapak Adi, dan Bapak Buger.

Mengenai jumlah informan waria ODHA, ada beberapa pertimbangan mengapa peneliti hanya mengambil 2 informan yakni Fitri dan Gita. Alasan pertama, anggota HIWASO yang positif HIV adalah 7 orang, 2 diantaranya menjadi informan dalam penelitian ini. Jumlah tersebut dirasa cukup mewakili dari keseluruhan anggota yang positif HIV, selain itu keterbatasan waktu dan biaya juga menjadi pertimbangan peneliti mengapa hanya mengambil dua informan saja untuk informan waria ODHA.

D. Jenis Data dan Sumber Data 1. Jenis Data

a. Opini, Sikap, Motif

Adalah jenis data berupa pertanyaan tentang opini menanyakan orang apa yang mereka pikir tentang satu isu atau kejadian. Jadi opini

(4)

merupakan ekspresi verbal. Contoh: lokalisasi prostitusi sebaiknya dibubarkan untuk mengurangi penyebaran HIV/AIDS, bagaimana menurut anda?. Sebuah sikap adalah perasaan positif atau negatif, setuju atau tidak setuju terhadap orang, objek, peristiwa, atau keadaan. Contoh: setujukah anda jika lokalisasi prostitusi dibubarkan?. Akhirnya, pertanyaa motif menanyakan responden untuk mengevaluasi mengapa mereke berkelakuan dalam cara-cara tertentu atau berpegang pada pendapat atau sikap tertentu. Contoh: apa motif anda untuk berbeda pendapat dengan rekan kerja anda ? (Silalahi, 2009: 286). b. Keyakinan dan Persepsi

Pertanyaan yang berhubungan dengan keyakinan atau kepercayaan dan persepsi responden dirancang untuk mengakses apa yang mereka pikir adalah benar atau tidak benar, atau apa mereka percaya ada atau tidak ada. (Silalahi, 2009: 287).

c. Perilaku

Pertanyaan tentang perilaku meminta keterangan tentang apa yang orang telah lakukan pada masa lalu, masa sekarang, atau baru-baru ini, dan apa yang mereka rencanakan untuk dilakukan pada masa yang akan datang. Jadi pertanyaan perilaku mempertanyakan siapa mengerjakan apa, kapan, dimana, dan mengapa (Silalahi, 2009: 287).

d. Fakta Dan Atribut

Fakta dan atribut berhubungan dengan apa yang diketahui dan kharateristik responden atau latar belakang responden. Pertanyaan tentang sifat hanya menyertakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan erat dengan kegunaan survei dan umumnya menggabungkan informasi untuk mengukur status sosial ekonomi responden berdasarkann pendidikan yang dicapai, jabatan pekerjaan, dll (Silalahi, 2009: 288).

e. Pengetahuan

Pertanyaan tentang pengetahuan berkenaan dengan apa yang orang ketahui dalam satu bidang atau satu topik, kedalaman, atau akurasi dari

(5)

informasi. Pertanyaan pengetahuan umumnya dilakukan untuk mengevaluasi sebuah program pelatihan untuk menanyakan apakah subjek yang dipelajari sudah paham atau belum (Silalahi, 2009: 288). 2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah suatu objek atau dokumen original material mentah dari pelaku yang disebut first hand information. Data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi. Individu, kelompok fokus, dan satu kelompok responden secara khusus sering dijadikan peneliti sebagai sumber data primer (Ulber Silalahi, 2009: 289). Data primer dalam penelitian ini berasal dari informan yang telah dipilih oleh peneliti dengan pertimbangan informan tersebut merupakan orang yang terlibat langsung.

Adapun data primer dalam penelitian ini adalah waria ODHA yang tergabung dengan komunitas HIWASO.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber lain yang tersedia dinamakan data sekunder. Data sekunder meliputi komentar, interpretasi, atau pembahasan tentang materi original (Silalahi, 2009: 290).

Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah HIWASO, KPA, KDS Solo Plus, dan bagian VCT RSUD Moewardi. Data yang di dapat dari berbagai pihak tersebut akan dijadikan sebagai data penunjang dari data primer.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya:

1. Teknik wawancara mendalam: Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan pedoman mengenai pokok-pokok masalah yang diperlukan

(6)

dalam pengumpulan data untuk ditujukan kepada informan. Data yang akan diambil dalam wawanacara ini adalah informasi dari informan yang berkaitan dengan pokok masalah yang diajukan oleh peneliti, dalam hal ini adalah mengenai strategi-strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh waria ODHA yang bergabung dalam komunitas HIWASO.

2. Observasi. Melalui teknik ini diharapkan akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh mengenai obyek yang diamati.

3. Studi pustaka: Studi pustaka di sini tertuju pada berbagai tulisan baik di buku, jurnal, dan berbagai sarana media lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model of Analysis). Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012) aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Dalam model ini ada tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus. Alasan digunakan model interaktif dalam menganalisis data karena model interaktif lebih mudah diaplikasikan selama analisis data berlangsung.

Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Reduksi Data (Data Reduction)

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan data “kasar” yang muncul dalam catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

(7)

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data.

2) Penyajian Data (Data Display)

Diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitataif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan data untuk memahami apa yang terjadi , merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3) Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)

Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan, dan kecocokannya yang merupakan validitasnya.

G. Validitas Data

Pemeriksaaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan cara triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang diperoleh (Moleong, 1989 : 178). Triangulasi dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari informan, untuk mengetahui ketegasan informasinya. Teknik pemeriksaan dengan triangulasi sumber dalam

(8)

penelitian ini dilakukan dengan jalan membandingkan apa yang dikatakan waria ODHA di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, membandingkan keadaan dan perspektif waria ODHA dengan berbagai pendapat dan pandangan orang-orang disekitarnya.

Referensi

Dokumen terkait

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Keberadaan ternak sapi sangat menunjang kegiatan budidaya jambu mete karena memberikan beberapa keuntungan seperti tambahan pendapatan (dari proses produksi), sumber tenaga

signifikansi random effect model didasar- kan pada nilai residual dari metoe OLS. Uji LM ini digunakan untuk memastikan mo- del mana yang akan di pakai, dasar dilaku- kan

Tergantung kepada alasan dilakukannya transfusi, bisa diberikan darah lengkap atau komponen darah (misalnya sel darah merah, trombosit, faktor pembekuan, plasma

Zeorin, senyawa yang diisolasi dari Aegle marmelos Correa, mampu menunjukkan efek penghambatan terhadap pelepasan mediator sel mast yaitu enzim -hexosaminidase dengan

Untuk maksud tersebut, bersama ini kami kirimkan daftar isian terlampir untuk diisi dan mohon segera dikirim kembali melalui email kreativitas.belmawa@qmait.com paling

Faktor yang menyebabkan mahasiswa PPL mengalami kesulitan saat melaksanakan ouyou renshuu adalah maha- siswa PPL memberikan masukan dan ungkapan baru yang bisa digunakan

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah