BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan ini dinilai sangat membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan akan alat-alat listrik yang digunakan di rumah-rumah, gedung-gedung, dan lain tempat lainnya yang sangat umum digunakan di dalam kehidupan masyarakat.
PT.Voltama Vista Megah Electric Industry didirikan pada tanggal 13 Februari 1981, setelah mendapat surat izin dari dirjen Perindustrian Pusat dari dirjen Perindustrian Pusat No.614/DJAI/IUT-4/NONFFAS/VI/1982. Surat izin tersebut dikeluarkan pada tanggal 21 Desember 1982. Pembangunan perusahan ini selesai pada akhir tahun 1981 dan dilanjutkan dengan pemasangan alat–alat instalasi serta melengkapi sebagian dari alat–alat produksi. Pada tahun 1982 seluruh mesin produksi dilengkapi dan perusahaan juga untuk pertama kalinya mulai melakukan kegiatan produksi. Pada awal kegiatan produksi jumlah pekerja adalah hanya sekitar 40 orang. Lalu seiring dengan perkembangan perusahaan dan semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap produk yang diproduksi perusahaan menuntut akan meningkatnya jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pada tahun 1984 karyawan perusahaan mengalami kenaikan mencapai 150 orang dan hingga tahun ini tahun 2005 sudah mencapai kurang lebih 428 orang. Dari seluruh total jumlah pekerja sekitar 80% adalah tenaga kerja wanita dan 20% adalah tenaga kerja pria.
Para pekerja secara keseluruhan yang ada di perusahaan saat ini adalah pekerja yang telah bekerja selama 14 tahun. Hal inilah yang menyebabkan hampir secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa karyawan perusahaan telah terlatih dan sudah sangat memahami setiap pekerjaan yang mereka lakukan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan pelatihan-pelatihan khusus bagi para pekerja. Dalam proses rekrutmen tenaga kerja terutama untuk karyawan pabrik tidak mengutamakan latar belakang pendidikan. Yang menjadi bahan pertimbangan utama perusahaan adalah tingkat kerajinan, serius dalam melaksanakan tugas, memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukan dan loyal terhadap perusahaan.
2.1.1. Ruang Lingkup Bidang Usaha
P.T. Voltama Vista Megah Electric Industry bergerak dalam bidang industri dalam memproduksi berbagai jenis komponen atau alat-alat listrik yang banyak digunakan masyarakat dari berbagai kalangan. Tipe produksinya adalah produksi massal dimana kegiatan produksi tidak dilakukan berdasarkan pesanan melainkan dengan selalu membuat persediaan yang disesuaikan juga dengan minat atau permintaan pasar pada periode selanjutnya (Make to Stock).
Secara umum perusahaan ini memproduksi 5 jenis produk dengan berbagai berbagai macam tipe dan variasi ukuran yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen. Perusahaan juga setiap periode tertentu merancang dan memproduksi jenis atau tipe-tipe baru yang bervariasi dan berbeda dengan produk
sebelumnya. Adapun produk dengan variasi dan tipe yang diproduksi sampai tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jenis Produk yang diproduksi PT.Voltama Vista Megah Electric Industry
No. Jenis Artikel Nama Produk Kapasitas
808 Saklar engkel (single switch for surface mounting)
6 A - 250 V 809 Saklar seri (double switch for surface
mounting)
6 A - 250 V
826 Operation push button switch 250V5A/500V1A
811 Saklar engkel opbouw tumbler switch one way surface mounting
6 A - 250 V 812 Saklar serie opbouw tumbler switch two
way surface mounting
6 A - 250 V 803 Saklar engkel inbouw tumbler switch
one way flushed flat surface
6 A - 250 V 804 Saklar serie inbouw tumbler switch two
way flushed flat surface
6 A - 250 V 1 SAKLAR
805 Saklar triple inbouw tumbler switch three way flushed flat surface
6 A - 250 V 806 Saklar engkel inbouw tumbler switch
one way flushed curved surface
3 A - 250 V 807 Saklar serie inbouw tumbler switch two
ways flushed curved surface
3 A - 250 V 833 Saklar engkel inbouw coloured switch
one way flushed
6 A - 250 V 834 Saklar serie inbouw coloured switch two
ways flushed
6 A - 250 V 863 Saklar engkel inbouw tubler switch one
way flushed
6 A - 250 V 864 Saklar inbouw coloured switch two
ways flushed
6 A - 250 V 823 Saklar engkel one way switch module 16 A - 250 V 824 Saklar engkel two way switch two
modules
16 A - 250 V 825 Saklar engkel one way switch 3 modules 16 A - 250 V
101 Fitting roset ceiling rose 10 A - 250 V
201 Fitting gantung lampholder 300W - 250V
2 FITTING
Tabel 2.1. Jenis Produk ... (lanjutan)
No. Jenis Artikel Nama Produk Kapasitas
202 Fitting plafon ceiling lampholder 300W - 250V 203 Fitting plafon miring wall lampholder 300W - 250V
204 Fitting colok lampholder plug 100W – 250V
212 Fitting plafon baru ceiling lampholder 300W – 250V 218 Fitting plafon besar ceiling lampholder 300W – 250V 304/5/6 Fitting armatur glassbowl lampholder 40/60/100W - 250V
401 Fitting kombinasi lampholder with 2 sockets
6A - 300W - 250V 901 Fitting lampu TL
501B Steker biasa plug with 4 mm round pins 6A - 250V 504 Kontra steker kopling 4mm round pin
plugs
6A - 250V 3. STEKER
502 Over steker gepeng plug adaptor 6A - 250V
503 Steker “t” 6A - 250V
506 Steker karet flexible plug 10A - 250V
508 Kontra steker karet flexible coupling 10A - 250V 506P Steker karet putih flexible plug 10A - 250V
505 Steker “t” arde three way socket plug with earth conteck
16A - 250V 507 Steker “t” mini three socket plug for 3
mm round and flat pin plug
3A - 250V 508 P Kontra steker karet putih flexible
coupling
10A - 250V 603 Steker aparat electric iron plug 6A - 250V 611 Steker arde plug with earth contact 16A - 250V 614 Steker arde baru plug with earth contact 16A - 250V 615 Steker arde bulat plug with earth
contact
16A - 250V 701 Stop kontak o/b arde socket outlet for
round and flat pin plugs
6A - 250V 702 Stop kontak o/b biasa socket outlet with
earth contact
16A - 250V 702 P Stop kontak o/b arde socket outlet with
earth contact
16A - 250V 703 Stop kontak inbouw arde socket outlet,
flushed with earth contact, flat surface
16A - 250V 704 Stop kontak inbouw arde baru socket
outlet ,flushed with earth contact, flat surface
16A - 250V
709 Stop kontak opbouw socket outlet, surface mounting
16A - 250V 711 Stopkontak o/b persegi socket outlet, 16A - 250V 4. STOP
Tabel 2.1. Jenis Produk ... (lanjutan)
No. Jenis Artikel Nama Produk Kapasitas
713 Stop kontak o/p orde 3-lobang 3-gang socket outlet
16A - 250V 714 Stop kontak o/b orde 4-lobang 4-gang
socket outlet
16A - 250V 763 Stop kontak inbouw arde coloured
socket outlet, flushed with earth contact, flat surface
16A - 250V
5. FUSE BOX 1001 Fuse box 1 group one gang, one way 16A - 250V 1002 Fuse box 1 group one gang, two way 16A - 250V 1003 Fuse box 3 group one gang, three way 25A - 250V 1011 Fuse box 1 group one gang, one way 10A - 250V
Sumber: Kepala Pabrik PT. Voltama Vista Megah Electric Industrry
Perusahaan ini tidak memiliki departemen khusus R&D (Research & Development), namun selalu terus menerus mencari inovasi-inovasi baru sehingga dapat memproduksi produk dengan berbagai variasi dan kelebihan. Ini juga sebagai salah satu cara untuk mempertahankan pasar dan menarik pasar baru. Pimpinan puncak perusahaan selalu mencari ide-ide baru yang sebagian juga distimulus dengan adanya jenis-jenis baru dari perusahaan luar negeri yang sejenis. Setelah mendapat ide lalu dikomunikasikan dengan pihak pabrik untuk menilai apakah dapat diproduksi atau tidak. Lalu pihak pabrik mulai mempelajari dan mencoba untuk produksi beberapa buah, jika layak maka produksi secara masal dilakukan.
2.1.2. Lokasi Perusahaan
P.T. Voltama Vista Megah Electric Industry berlokasi di jalan Medan-Binjai km 10,5 Gang Mesjid, desa Paya Geli Kecamatan Medan Sunggal
1900 m2. Sementara kantor pusatnya berada di Jalan Mangkubumi no. 6 A Medan.
2.1.3. Daerah Pemasaran
P.T. Voltama Vista Megah Electric Industry dalam memproduksi barang atau alat-alat listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri, artinya distribusi pemasarannya adalah hanya untuk negara sendiri. Adapun daerah–daerah pendistribusian produk adalah : Medan, Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Pada tahun 1992 perusahaan pernah mencoba untuk memasarkan produknya keluar negeri. Setelah diperolehnya kesepakatan dari pihak luar negeri dengan pihak perusahaan untuk melakukan hubungan kerja sama, namun dikarenakan urusan birokrasi dalam negeri yang terlalu rumit untuk mengurus dan menyetujui program ini, akhirnya semua rencana untuk mengekspor produk keluar negeri tidak dapat dilaksanakan sesuai harapan. Sejak saat itu. Sampai dengan sekarang, hasil produksi perusahaan hanya didistribusikan untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
2.1.4. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan Sekitar
PT. Voltama sudah berdiri sejak tahun 1981, dan sejak berdiri telah merekrut cukup banyak tenaga kerja. Sampai tahun ini (2005) telah mempekerjakan sekitar 428 orang pekerja. Kebanyakan pekerja yang direkrut oleh pihak perusahaan adalah berasal dari penduduk sekitar lokasi pabrik. Tentunya hal
ekonomi perusahaan. Perusahaan juga dianggap telah berperan serta mengurangi angka pengangguran khususnya di daerah perusahaan berdiri. Apalagi sebagian besar pekerja adalah perempuan, sehingga sangat membantu perekonomian keluarga karena dapat menambah sumber pendapatan keluarga. Hal ini dikatakan demikian, karena selain seorang suami yang memiliki pencaharian, dikarenakan perusahaan merekrut kebanyakan pekerja wanita, maka tentunya akan sangat membantu suaminya sebagai kepala rumah tangga untuk memperoleh penambahan nafkah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan di keluarga mereka.
Selain itu dalam proses produksinya untuk mengurangi biaya produksi dan untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat maka untuk beberapa jenis produk tertentu proses perakitan (Assembly) dilakukan diluar pabrik, dimana pekerjaan itu di sub kontrak ke masyarakat di sekitar lingkungan pabrik untuk merakitnya dengan bayaran yang cukup tinggi dengan sistem borongan. Pekerjaan merakit tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja dari anak-anak sampai orang tua, dan pihak perusahaan menyediakan fasilitas mesin ataupun peralatan sederhana yang dibutuhkan dalam menyesaikan pekerjaan tersebut. Tentu saja hal ini dapat menambah penghasilan keluarga dan sangat membantu perekonomian masyarakat sekitar wilayah pabrik.
P.T. Voltama Vista Megah Electric Industry termasuk perusahaan yang sangat memberikan toleransi terhadap pekerja, selalu memperlakukan pekerja dengan baik, dan memberikan hak-hak tenaga kerja dengan baik termasuk dalam pemberian upah atau gaji. Perusahaan dinilai seperti ini karena perusahaan
menerapkan undang–undang ketenagakerjaan, dan membuat suatu perjanjian Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang disepakati oleh pihak perusahaan dengan Sarikat Pekerja di perusahaan tersebut. Sebagai contoh perusahaan memberikan cuti haid tiap bulannya pada pekerja wanita, dan tanpa ada pemotongan gaji, melainkan di bayar penuh. Gaji pekerja yang diberikan kepada para pekerja sudah diatas upah minimum buruh yang telah ditetapkan pemerintah. Setiap ada pelanggaran yang terjadi pihak perusahaan tidak langsung memberikan sanksi yang merugikan oleh pihak pekerja melainkan menganalisa kasus tersebut terlebih dahulu dengan mencari kebenarannya dan mencari sebab terjadi pelanggaran tersebut. Jika terbukti maka diberi peringatan sampai 3 (tiga) kali peringatan. Hal inilah yang menyebabkan para pekerja merasa senang bekerja di perusahaan ini.
Dari segi dampak negatif, dapat dikatakan bahwa tidak ada dampak negatif yang signifikan yang berasal dari perusahaan terhadap lingkungan sekitar lokasi pabrik. Sisa-sisa dari hasil kegiatan produksi dinilai tidak mengganggu dan mencemari lingkungan sekitar. Seluruh sisa-sisa bahan plastik yang cacat maupun waste selalu didaur ulang kembali, yaitu dihancurkan dan dipergunakan sebagai bahan baku kembali. Sedangkan untuk sisa-sisa produksi ataupun waste yang terbuat dari pencetakan termosetting, meskipun tidak dapat didaur ulang kembali, sisa-sisa tersebut dibuang di tempat pembuangan sampah ataupun diberikan kepada tukang pengumpul barang-barang plastik atau sisa-sisa lainnya. Begitu juga dengan sisa-sisa produksi yang terbuat dari logam, sisa-sisa tersebut dijual
waste dari kegiatan produksi tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar, melainkan dapat dijual dan memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan.
Limbah-limbah lainnya seperti pembuangan air dari kegiatan produksi juga telah dilakukan pengairan yang baik, sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar, karena langsung dialiri ke tempat yang jauh dari tempat tinggal penduduk yaitu di sungai.
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry memiliki hubungan campuran, yaitu terdiri dari hubungan garis dan hubungan fungsional.
2.2.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab.
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada susunan organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Pabrik
Kepala pabrik di perusahaan memiliki tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengkordinir secara keseluruhan terhadap kondisi dan kegiatan di pabrik. b. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentukan produk yang
akan diproduksi, dengan menentukan item-item yang akan diproduksi yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan/pasar.
2. Wakil Kepala Pabrik
a. Membantu kepala pabrik dalam hal membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan kepala pabrik.
b. Membantu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepala pabrik. 3. Perencanaan dan Quality Control
a. Melakukan perencanaan dalam hal perubahan-perubahan terhadap produk, seperti bahan, bentuk, dan lain-lain.
b. Mengendalikan kualitas produk yang dibuat, dengan cara melihat dari sudut visual dan pengujian secara langsung.
c. Menentukan produk-produk yang hendak diuji dan disesuaikan sesuai dengan Standar Nasional Indonesi (SNI).
4. Pengawasan Umum
Bertugas mengawasi personal-personal atau karyawan secara keseluruhan, terhadap masalah-masalah yang dihadapi atau yang terjadi.
5. Produksi
a. Bertugas mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan oleh pabrik, mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan produksi.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kegiatan produksi.
6. Perbengkelan
Bertugas mengawasi kegiatan yang terjadi di bagian bengkel, seperti kegiatan perbaikan terhadap mesin-mesin, pembuatan mal-mal mesin, dan sebagainya.
7. Pergudangan
Bertugas mengawasi tentang persediaan stok di gudang, apakah bahan baku maupun produk jadi.
8. Bagian Umum
a. Bagian Umum atau disebut juga bagian personalia bertugas dalam kegiatan personal dari para pegawai.
b. Mengurus secara langsung terhadap kegiatan eskternal perusahaan, seperti: melayani tamu yang datang.
c. Mengawasi secara langsung terhadap pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan, baik mobil perusahaan maupun angkutan transportasi untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi yang akan dikirim.
9. Keuangan
a. Bertugas dalam pembukuan, pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya di pabrik.
b. Memberikan honor atau gaji kepada pegawai perusahaan, termasuk menangani kegiatan transaksi, ataupun simpan pinjam yang dilakukan oleh karyawan dengan perusahaan.
10.Laboratorium
Bertugas melakukan pengujian terhadap produk-produk yang diproduksi, yang disesuaikan dengan pengujian dari SNI (Standar Nasional Indonesia) sebelum produk tersebut dipasarkan.
11.Bagian Pengawasan Komponen
Bertugas mengawasi dengan melakukan inspeksi terhadap komponen- yang telah ditentukan.
12.Komponen Setengah Jadi
Bertugas memeriksa kualitas dari produk setengah jadi, apakah telah dinyatakan layak dan sesuai dengan ketentuan, dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya.
13.Bagian Pengawasan Produk Jadi
Bertugas memeriksa secara fisik apakah produk akhir dinilai telah memiliki suatu bentuk fisik yang baik dari hasil cetakan, dan telah sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan, sebelum dilakukannya pengujian di laboratorium. 14.Bagian Pengolahan Plastik
Bertugas mengawasi dan menjaga kualitas hasil pencetakan plastik, baik terhadap mesin injection, mesin compressor, dan lain-lain yang berhubungan dengan plastik.
15.Pembersihan Bram
Bertugas membuang bram-bram yang terdapat dari hasil cetakan plastik, agar hasil cetakan dapat kelihatan rapi dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya. 16.Pengolahan Logam
Berfungsi mengawasi kegiatan yang menggunakan bahan baku logam, seperti tembaga, timah, dan lain-lain. Adapun kegiatan yang berkaitan dengan bahan baku tersebut seperti pada bagian pressing, mesin tap, dan lain-lain.
17.Bagian Perakitan
a. Bertugas mengawasi proses perakitan yang dilakukan, agar kegiatan perakitan dalam dilakukan dengan baik.
b. Membuat laporan jenis item dan jumlah tiap item yang selesai dirakit oleh bagian perakitan.
18.Bagian Listrik/Alat-alat
Bertugas memperbaiki sistem listrik di pabrik, seperti pada mesin pembangkit, pembagian daya di tiap departemen, serta penyedia peralatan yang diperlukan dalam kegiatan produksi.
19.Bagian Mal-mal Plastik
Bertugas membuat cetakan atau mal untuk cetakan plastik, yang digunakan pada mesin injection, mesin compressor.
20.Mal-mal Pon
Bertugas memperbaiki dan membuat cetakan atau mal untuk mesin pon. 21.Mal-mal Pond dan Tap
Bertugas memperbaiki dan membuat cetakan atau mal untuk mesin tap, dimana mesin ini adalah hasil modifikasi dari drilling machine.
22.Mesin Hidraulic
Bertugas untuk memperbaiki dan merawat mesin hydraulic yang digunakan oleh perusahaan.
23.Mesin Injection
Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin-mesin injection yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan dalam melakukan kegiatan produksi.
24.Bahan Baku dan Suku Cadang
Bertugas menjaga dan mengawasi secara langsung pada saat pengambilan dan pemasukan bahan baku dan produk jadi.
25.Bagian Keamanan
Bertugas mengawasi dan menjaga keamanan di dalam lokasi pabrik, dimana dilakukan selama 24 jam sehari.
26.Bagian Humas
Bertugas untuk mengatur hubungan sosial pabrik dengan lingkungan luar, seperti menjaga kerukunan antara pabrik dengan masyarakat di sekitar pabrik, dan juga bertugas mengatur hubungan yang baik antara pihak pabrik dengan pihak pemerintah.
27.Bagian Personil
Bertugas mengatur hubungan antara pihak perusahaan dengan tenaga kerja. Misalnya seperti mengatur tugas – tugas para buruh harian, memberikan peringatan kepada pekerja yang terlambat ataupun yang melanggar peraturan. 28.Bagian Pengangkutan
Bertugas dalam mendukung penyediaan transportasi di perusahaan, baik untuk para pekerja maupun untuk pengangkutan bahan baku dan barang jadi.
29.Kebersihan
Bertugas dalam hal kebersihan lingkungan perusahaan, agar selalu kelihatan bersih.
2.2.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Adapun jumlah tenaga kerja yang terdapat di PT. Voltama Vista Megah Electric Industry dapat dilihat pada Tabel 2.2. Sedangkan untuk jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry
No. Jenis Kelamin Jumlah Tenaga Kerja
1. Pria 152 orang
2. Wanita 276 orang
Total 428 orang
Tabel 2.3. Pembagian Jam Kerja di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry
Hari Jam Kerja Istirahat
Senin – Jum’at 08:00 - 15:30 12:00 – 12:30
Sabtu 08:00 – 13:30 12:00 – 12:30
Sumber: Kepala Pabrik PT.Voltama Vista Megah Electric Industry
2.2.3. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry dibedakan menurut status karyawan perusahaan, yaitu:
1. Pegawai tetap, menerima gaji bulanan dan fasilitas–fasilitas lain dari pihak perusahaan.
PT.Voltama Vista Megah Electric Industry melakukan kegiatan produksi setia hari, kecuali hari minggu dan hari–hari besar. Pelaksanaan kerja pada hari libur dan di luar ketentuan diatas dikategorikan ke dalam kerja lembur. Perusahaan juga memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja di atas waktu kerja normal dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Pada hari biasa:
a. Perhitungan upah lembur untuk satu jam pertama adalah 1 ½ x upah / jam. b. Perhitungan upah lembur untuk dua jam berikutnya adalah 2 x upah / jam. 2. Untuk hari besar/hari libur:
Perhitungan upah lembur untuk karyawan yang bekerja pada hari besar atau libur (minggu) adalah 2 x upah per hari biasa.
Disamping upah pokok dan upah lembur di atas, perusahaan juga memberikan beberapa jenis tunjangan, yaitu seperti:
1. Tunjangan Hari Raya (THR)
Besarnya THR yang diberikan adalah tambahan satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.
2. Tunjangan selama sakit
Diberikan kepada karyawan jika dalam perawatan sakit atau tidak bekerja yang dapat dibyatakan dengan surat keterangan dari dokter.
3. Tunjangan insentif
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan dengan cara menambahkannya ke dalam upah karyawan setiap bulannya sesuai dengan prestasi kerja masing –
Fasilitas – fasilitas lainnya yang diberikan oleh pihak perusahaan yaitu : 1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
JAMSOSTEK adalah suatu bentuk asuransi untuk melindungi tenaga kerja atau yang dikenal dengan nama Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK).
2. Cuti
PT.Voltama Vista Megah Electric Industry memberikan cuti kepada karyawannya untuk menghilangkan rasa jenuh selama bekerja. Lamanya waktu cuti yang diberikan kepada karyawannya adalah maksimal 12 hari setiap tahunnya. Pelaksanaan cuti ini dilakukan secara massal atau serentak kepada seluruh karyawan mapupun pekerja harian.
2.3.Proses Produksi
Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang merupakan aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri. Proses produksi merupakan bagian yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Dimulai dari keinginan untuk dapat memproduksi suatu rancangan produk tertentu, proses produksi membantu perusahaan untuk menemukan teknik-teknik pengerjaan maupun pengolahan material yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
Selanjutnya dari keinginan untuk mencari suatu teknik dalam membuat produk yang efektif dan efisien, kemudian sampai pada permasalahan tentang langkah-langkah perencanaan dan pengendalian semua langkah produksi tersebut
yang lebih efisien. Tentunya hal ini juga dilakukan oleh PT. Voltama Vista Megah Electric Industry untuk dapat menghasilkan peralatan atau perangkat listrik yang berkualitas dan juga sesuai dengan kebutuhan konsumen.
PT. Voltama Vista Megah Electric Industry memproduksi beraneka ragam produk, seperti saklar, fitting, stekker, dan lain-lain, dimana tiap jenis produk ini diberi kode oleh perusahaan dengan tujuan untuk mempermudah untuk membedakan antara satu produk dengan produk lainnya. Namun dalam pembahasan bab ini, hanya dibahas mengenai proses produksi fitting gantung lamp holder yang diberi kode tipe 201 oleh perusahaan. Alasan dibahas hanya produk tipe 201 adalah karena lamp holder ini paling banyak diproduksi setiap hari, yang paling banyak dibutuhkan oleh konsumen, sehingga dianggap perlu dilakukan pembahasan yang lebih mendalam untuk menemukan perbaikan yang berarti agar produktivitas dapat meningkat.
2.3.1. Standar Mutu Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT. Voltama Vista Megah Electric Industry sangat beragam jenisnya. Beberapa diantaranya ada yang telah lulus SNI, seperti artikel yaitu seperti saklar tanam berbentuk petak (tipe 806). Namun untuk artikel 201 yang merupakan fitting gantung lamp holder yang dibahas ini belum dinyatakan lulus dari Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini dikarenakan tujuan memproduksi artikel 201 ini masih untuk menjangkau kebutuhan kalangan bawah sehingga standar mutu untuk artikel 201 ini pun dibuat sesuai dengan
kebutuhan kalangan bawah yang dianggap belum perlu untuk diuji sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Gambar 2.2. Fitting Gantung Lampholder Tipe 201
Standar mutu yang ditetapkan sendiri oleh pihak perusahaan untuk artikel 201 adalah sebagai berikut:
1. Sifat Tampak (Penampilan Fisik)
Bagian–bagian fitting harus baik serta terpasang dengan benar dan lengkap, tidak cacat. Bahan yang digunakan untuk fitting ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a. Bahan termosetting yaitu pada bagian sarang dibuat dari bahan phenolic atau bahan lain yang memenuhi persyaratan standar.
b. Bagian penghantar arus listrik/terminal harus terbuat dari tembaga atau paduan tembaga yang memiliki kadar tembaga minimal 50%, atau logam lainnya yang memenuhi persyaratan standar.
c. Bagian penguat/pembantu (sekrup terminal/sekrup penguat/sekrup pengikat) harus terbuat dari besi galvanis atau logam lain yang memenuhi
2. Untuk kemampuan kerja normal, perusahaan hanya membuat standar yaitu setengah dari arus nominal yang tertera pada produk. Misalnya jika arus nominal yang tertera adalah 6A - 250V, maka arus nominal yang sebenarnya hanyalah 3A - 250V.
Arus nominal itu sendiri adalah arus kerja yang mendasari pembuatan peralatan listrik.
3. Kekuatan mekanis selungkup (pengujian pukul atau impact test)
fitting yang dipoduksi harus memiliki daya tahan terhadap kekuatan mekanis. Untuk itu fitting harus tahan, tidak boleh terjadi retak/pecah atau perubahan bentuk lainnya terhadap 10 kali pukulan yang diuji/dilakukan.
4. Untuk ketahanan terhadap korosi/karat
a. Bagian–bagian yang terbuat dari logam besi harus tahan terhadap korosi. Pengujian untuk bagian ini dilakukan dengan cara:
- Membuang minyak yang menempel pada bahan logam, kemudian direndam dalam karbon tetrachloride selama 10 menit.
- Komponen direndam dalam campuran air dan ammonium chloride (10%) selama 10 menit.
- Komponen direndam dalam air selama 10 menit.
- Komponen dimasukan dalam box dengan suhu 100oC sampai kering atau selama -10 menit. Setelah seluruh pengerjaan ini selesai dilakukan, tidak boleh ada tanda karatan terdapat pada komponen. b. Bagian–bagian yang terbuat dari logam tembaga atau paduan tembaga
Gambar 2.3. Jenis-jenis Lampholder
2.3.2. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu:
2.3.2.1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam kegiatan produksi. Dalam membuat produk fitting jenis 201 ini terdiri dari bahan baku untuk pembuatan atau pencetakan plastik dan bahan baku untuk pembuatan komponen-komponen di bagian dalam fitting.
Bahan baku untuk pembuatan komponen-komponen di bagian dalam fitting terdiri dari plat besi koil dengan ketebalan 0.5 mm digunakan sebagai bahan untuk membuat part 202-D,201-E. Plat besi koil dengan ketebalan 0.6 mm digunakan sebagai bahan untuk membuat part 201-C. Aluminium koil dengan ketebalan 0.25 mm digunakan sebagai bahan untuk membuat part 4401 yang berupa kelingan. Baut tipe 3301 dan 3303 untuk mengikat part–part dalam fitting. 2.3.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah semua bahan yang digunakan pada proses produksi untuk memberikan nilai tambah suatu produk. Bahan tambahan yang digunakan dalam membuat produk fitting tipe 201 ini adalah sebagai berikut:
a. Larutan MAP 2000 MU dan MAP 2000 Maintenance. Kedua bahan ini dicampurkan dengan larutan elektrolit didalam bak penyepuhan dengan tujuan untuk mengilatkan dan memutihkan permukaan bahan logam. b. Larutan HCL, HNO2, dan H2SO4 adalah bahan kimia yang digunakan
untuk mencuci bahan logam yang disepuh agar logam tampak lebih kilat. c. Kardus/kotak berfungsi untuk pengepakan produk akhir yang telah siap
untuk dipasarkan. Kardus yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu kardus kecil digunakan untuk mengemas saklar dan kardus besar digunakan untuk mengemas saklar yang telah dikemas di dalam kotak kecil.
2.3.2.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini
tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut, dan bahan penolong ini tidak terdapat pada produk akhir.
Bahan penolong yang digunakan dalam kegiatan memproduksi fitting adalah air dan bahan–bahan kimia untuk membantu proses penyepuhan, seperti Udiprave, K2SO4, ZnCl2, untuk penyepuhan seperti zinc atau galvanis. K2SO4, ZnCl2, merupakan zat kimia yang digunakan sebagai larutan elektrolit pada proses penyepuhan zinc. Bahan penolong yang digunakan untuk melakukan penyepuhan nikel adalah Udiprave, HBrO3, NiSO4, NiCl2. Zat kimia HBrO3, NiSO4, NiCl2 digunakan sebagai larutan elektrolit pada proses penyepuhan nikel. Larutan Udiprave digunakan untuk membantu menghilangkan minyak yang terdapat pada permukaan bahan logam dan membantu melepaskan lapisan kulit luar yang ada pada permukaan bahan logam tersebut.
2.3.3. Uraian Proses 2.3.3.1. Bagian Pressing
Adapun uraian proses produksi dari bagian pressing, bahan baku yang digunakan adalah lembaran rol, yaitu plat besi koil dan plat aluminium koil dan kawat. Adapun proses dari tiap bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Proses pengolahan plat besi koil dan plat aluminium koil.
1.1. Proses Pemotongan
Plat besi koil dan plat aluminium koil yang dibeli oleh perusahaan berbentuk lembaran-lembaran gulung dengan ukuran lebar 12 inchi atau 304.8 mm. Didalam melakukan kegiatan produksi, lembaran-lembaran tersebut harus
dipotong-potong terlebih dahulu menjadi beberapa gulungan dengan menggunakan slitting cut machine. Ukuran lebar lembaran tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu dengan menukar ukuran pisau pada slitting cut machine yang hendak digunakan. Tujuan dilakukannya pemotongan tersebut adalah untuk mempermudah proses pencetakan atau pengepressan bahan dengan mesin Press. Mesin yang digunakan untuk proses pemotongan bahan menjadi lembaran yang lebih kecil adalah dengan menggunakan slitting cut machine. Keuntungan lain selain memproleh kemudahan, adalah mengefisienkan dalam penggunaan bahan agar lebih efisien.
1.2. Proses Pengepressan
Setelah plat besi koil dan aluminium koil dipotong menjadi beberapa lembar dengan lebar yang lebih kecil, selanjutnya plat-plat ini dibawa ke mesin press untuk dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan dengan menggunakan mesin press. Untuk plat besi, dibentuk pada mesin auto power press 14 ton untuk membentuk artikel 201-C,202-D,201-E, sedangkan plat aluminium koil dipress dengan menggunakan mesin auto power press 1 ton untuk membentuk artikel 4401 atau yang dinamakan dengan kelingan.
Untuk pembentukan artikel 201-C, 202-D dan 201-E pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama, namun yang membedakan dari tiap artikel adalah perbedaan mal atau cetakan pada mesin, yang disesuaikan dengan artikel yang hendak dibuat.
dengan artikel lainnya adalah 4401 terbuat dari bahan plat aluminium koil dan perbedaan mal atau cetakan serta mesin yang digunakan.
1.3. Proses Penekukan
Proses penekukan dilakukan pada komponen/artikel 202-D dan 201-C. Setelah dibentuk dengan mesin auto power press, kemudian artikel ini mengalami proses penekukan yang dilakukan secara manual dengan bantuan handpress.
1.4. Rol Ulir
Proses membuat ulir dilakukan pada artikel 201-C sebagai tempat ikatan baut agar dapat terpasang dengan baik pada saat perakitan. Rol ulir dilakukan dengan menggunakan mesin tap matic.
1.5. Proses Penyepuhan
Untuk mencegah terjadinya karat pada komponen–komponen yang terbuat dari besi, maka perlu dilakukan penyepuhan terhadap seluruh artikel yang terbuat dari bahan dasar besi. Proses penyepuhan dilakukan dengan cara menggunakan prinsip electro platting. Proses penyepuhan terdiri dari dua jenis, yaitu produk yang disepuh dengan zinc atau galvanis dan produk yang disepuh dengan nikel. Artikel yang disepuh dengan zinc adalah artikel 201-E, sedangkan artikel yang disepuh dengan nikel adalah artikel 202-D.
a. Proses Penyepuhan dengan menggunakan elektroda berupa zinc atau galvanis Sebelum melakukan penyepuhan, artikel 201-E dicuci terlebih dahulu dengan larutan Udiprave dengan suhu sekitar 70 – 100oC. Tujuan dicuci dengan udiprave adalah untuk menghilangkan sisa minyak yang masih menempel pada permukaan artikel sekaligus melepaskan lapisan kulit pada besi. Pencucian ini
dilakukan dengan memasukan produk-produk ke dalam tong berisi larutan udiprave yang dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar arang selama lebih kurang 1 jam. Setelah lapisan minyak dan kulit besi dihilangkan, artikel - artikel tersebut dicuci dengan air untuk melepaskan sisa larutan udiprave yang terdapat pada artikel. Kemudian artikel direndam lagi dalam larutan HCl dengan tujuan untuk menghilangkan sisa udiprave yang terdapat pada permukaan artikel ketika dicuci dengan air dan sekaligus mengilatkan permukaannya. Selanjutnya produk dicuci lagi dengan air lalu kemudian disepuh.
Setelah proses penyepuhan berlangsung selama lebih kurang 35 menit dengan arus searah bertegangan 6 Volt, selanjutnya artikel-artikel dicuci lagi dengan air dan kemudian direndam dalam larutan HNO2 untuk melepaskan zat yang masih menempel pada artikel. Kemudian produk dicuci lagi dan diberi warna dengan memasukan produk ke dalam larutan unizinc 784. Setelah pemberian warna, produk dicuci lagi dengan air lalu kemudian dikeringkan dengan menggunakan driermachine selama 10 – 15 menit sampai kering.
b. Proses Penyepuhan dengan menggunakan elektroda nikel
Proses penyepuhan dengan menggunakan elektroda nikel hampir sama prosesnya dengan penyepuhan menggunakan zinc. Hanya saja bedanya adalah pada pemberian warna dan bahan – bahan yang menjadi elektroda dan larutan elektrolitnya serta cairan pencucinya.
Blok diagram proses penyepuhan zinc dan nikel dapat dilihat seperti pada Gambar 2.4 dan Gambar 2.5.
Cuci dengan Air
Rendam HCl
Cuci dengan Air
Electroplatting
Cuci dengan Air
Rendam dalam HNO2
Cuci dengan Air
Pewarnaan dengan Unizinc 784
Cuci dengan Air
Pengeringan Cuci dengan Udiprave
Cuci dengan Air
Rendam H2SO4
Cuci dengan Air
Electroplatting
Cuci dengan Air
Rendam dalam HCl
Cuci dengan Air
Pengeringan Cuci dengan Udiprave
Gambar 2.5. Blok Diagram Penyepuhan dengan Menggunakan Nikel 2.3.3.2. Bagian Kompression
1. Termosetting Moulding
dengan menggunakan mesin injection jenis termosetting. Bahan baku yang digunakan adalah phenolic moulding powder berwarna hitam. Phenolic moulding powder dimasukkan ke dalam mesin injection dan kemudian mesin akan mencetak produk sesuai dengan bentuk mal yang telah ditentukan. Untuk plastik termosetting, hasil cetakan masih memiliki bram–bram sehingga hasil cetakan ini masih harus dibawa ke mesin molen untuk membuang bram–bram yang terdapat pada artikel tersebut.
2. Pembuangan Bram
Pembuangan bram hanya dilakukan pada hasil cetakan plastik termosetting moulding. Pembuangan bram ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin molen. Sistem kerja mesin molen ini seperti mesin cuci yang hanya berputar dengan kecepatan tertentu, yang membuat artikel–artikel plastik terbanting– banting sehingga bramnya terlepas sendiri dari cetakannya.
3. Penggilingan
Bram maupun produk yang cacat dari termoplastic moulding masih dapat didaur ulang untuk digunakan kembali sebagai bahan baku pecetakan plastik termoplastis. Bram dan produk yang cacat dihancurkan menjadi serpihan plastik dengan menggunakan mesin penggiling.
2.3.3.3. Perakitan
Setelah semua artikel selesai diproduksi, kegiatan selanjutnya adalah merakitnya menjadi komponen fitting tipe 201 yang utuh. Pada saat perakitan, juga dilakukan pemeriksaan–pemeriksaan, yaitu pemeriksaan terhadap berfungsi atau tidaknya fitting yang telah dirakit dan pemeriksaan ketepatan rakitan.
2.3.3.4. Pengepakan
Setelah fitting selesai dirakit, langkah terakhir adalah mengemasnya. Fitting dikemas ke dalam kotak kecil, dimana setiap kemasan dapat diisi fitting gantung lamp holder sebanyak 12 unit. Blok diagram proses produksi fitting gantung lampholder dapat dilihat pada Gambar 2.6.
2.4. Mesin dan Peralatan
Dalam proses produksinya, PT. Voltama Vista Megah Electric Industry menggunakan mesin-mesin dan juga peralatan-peralatan produksi yang sangat berperan dalam menghasilkan produknya.
2.4.1. Mesin Produksi
Adapun mesin–mesin dan spesifikasinya yang dapat dilihat pada tabel 2.4. Berikut :
1. Auto Power Press Machine
Fungsi : Untuk membentuk plat koil menjadi bentuk komponen atau artikel dalam alat listrik yang diinginkan
2. Mesin Injection Termosetting
Fungsi : Untuk mencetak plastik berbahan baku tepung termosetting 3. Slitting Cut Machine
Fungsi : Untuk memotong plat koil selebar 12 inchi menjadi plat dengan lebar sesuai yang diinginkan
4. Tap MaticMachine
Fungsi : Untuk membuat ulir pada komponen alat listrik 5. Mesin Molen
Fungsi : untuk membuang bram pada cetakan thermosetting 6. Mesin Pengering
Fungsi : Untuk mengeringkan logam pada proses penyepuhan.
2.4.2. Peralatan (Equipment)
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi beserta dengan spesifikasinya adalah sebagai berikut:
1. Hand Press
Kode No. : JB 04 Buatan : Hong Kong Jumlah : 167 unit
Fungsi : Untuk membantu perakitan antara beberapa artikel. 2. Keranjang
Fungsi : Untuk membantu perpindahan barang pada saat penyepuhan. 3. Troli
Fungsi : Untuk membantu pengangkutan barang. 4. Obeng Angin
Fungsi : Untuk membantu pemasangan baut pada saat perakitan.
2.4.3. Utilitas
Utilitas yang digunakan oleh PT. Voltama Vista Megah Electric Industry dalam mendukung kegiatan produksinya adalah listrik dan air dan angin.
1. Listrik
Untuk utilitas listrik, perusahaan menggunakan tenaga listrik dari PLN dengan daya 555 KVA untuk menjalankan mesin – mesin. Selain itu perusahaan juga menggunakan generator berdaya 380 KVA sebagai cadangan jika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Spesifikasi generator yang digunakan dijabarkan seperti berikut:
Generator
Kode No. : SR4 serial no. B49BH6998 Merk : Caterpillar Generator Control Jumlah : 1 unit
Bahan Bakar : Solar
Fungsi : Sebagai pembangkit listrik cadangan jika terjadi pemadaman listrik dari PLN
2. Air
Air dari PAM digunakan untuk kebutuhan air minum para pekerja sedangkan air dari sumur digunakan untuk kebutuhan didalam kegiatan produksi. Penggunaan air untuk produksi terjadi pada bagian penyepuhan yaitu untuk mencuci artikel - artikel yang disepuh dan sebagai pelarut untuk bahan – bahan kimia. Selain untuk kegiatan produksi, air juga digunakan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran.
3. Angin
Angin digunakan untuk memberikan kekuatan dalam menggerakkan obeng angin dengan menggunakan air compressor. Air compressor yang dimiliki oleh perusahaan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Air compressor
Kode No. : HV - 8
Merk : Sanco Air Compressors
Buatan : RRC
Jumlah : 1 unit
Ukuran : 720 mm380 mm570mm Elektro Motor Merk : Ansaldo Bahan Bakar : bensin
RPM : 1000 Pressure : 7 kg / cm2
Fungsi : Sebagai sumber tenaga angin untuk obeng angin. 2.4.4. Safety dan Fire Protection
Kenyamanan dan keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksinya. Sebab dengan usaha pencegahan terjadinya gangguan keselamatan dan kesehatan kerja maka efisiensi dan produktivitas kerja dapat ditingkatkan.
PT. Voltama Vista Megah Electric Industry selalu berusaha untuk menciptakan, meningkatkan, dan memelihara syarat–syarat keselamatan, kesehatan kerja dan perlindungan kerja di seluruh tempat kerja, yang wajib ditaati oleh seluruh pekerja. Perusahaan membuat petunjuk pelaksanaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan perundang–undangan yang berlaku guna menentukan kondisi yang sesuai bagi keselamatan kerja, kesehatan kerja, perlindungan kerja dan pemeliharaan hubungan di lingkungan perusahaan.
Perlengkapan kerja yang disediakan perusahaan untuk keperluan pekerja dalam melaksanakan tugasnya adalah:
1. Penutup mulut atau masker 2. Penutup kepala
3. Sarung tangan 4. Kaca mata
Latihan penanganan kebakaran juga merupakan sebagai tindak nyata yang dilakukan oleh setiap pekerja untuk melatih kesigapan dan kesiapan para pekerja
jika terjadi kebakaran di pabrik. Tiga fire extinguisher disediakan sebagai alat pemadam api jika terjadi kebakaran, dan juga menyediakan tangki air untuk memadamkan api yang besar.