• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian 5 Integrasi. 5.1 Konsep Anti Turunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bagian 5 Integrasi. 5.1 Konsep Anti Turunan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian

5

Integrasi

Dalam bagian 5 Integrasi, kita akan mempelajari konsep dasar integrasi, teknik-teknik dasar integrasi, dan integral tertentu. Ada delapan teknik dasar yang akan dipelajari, yaitu metode u-substitusi, integral bagian, integral sin dan cos berpangkat, integral sec dan tan berpangkat, integral fungsi trigonometri, integral fungsi rasional, integral fungsi hiperbolis, dan integral dengan berbagai macam substitusi.

Penguasaan teknik integrasi yang sempurna akan membantu Anda dalam mengikuti mata kuliah lain, yaitu Matematika II, Matematika III, Matematika IV, Analisa Struktur, dan Hidrolika.

Kompetensi yang diharapkan setelah Anda menyelesaikan bagian 5 Integrasi adalah Anda akan mampu :

1. Menjelaskan kembali prinsip anti turunan

2. Menyelesaikan soal integral tak tentu dengan menggunakan delapan teknik dasar integrasi.

3. Menghitung integral tertentu.

5.1 Konsep Anti Turunan

Isaac Newton (1669) mengemukakan permasalahan integrasi dalam De Analysi per Aequetiones Numero Terminorum Infinitas yang dipublikasikan tahun 1711. Leibniz menemukan tahun 1673 dan dipublikasikan 11 November 1675.

Seperti telah dikemukan pada bagian sebelummnya, konsep integral dibangun dari permasalahan menghitung luas.

Kita pandang suatu masalah:

A’(x) =

h

x

A

h

x

A

h

)

(

)

(

0

lim

+

(2)

Secara sederhana, pandang kasus dimana h > 0. Pembilang pada sisi kanan persamaan dibedakan atas dua luasan. Luasan antara a dan (x + h) dikurangi luasan antara a dan x. Jika dimisalkan c adalah titik tengah antara x dan (x + h) maka perbedaan luasan ini dapat diperkirakan dengan luasan segiempat dengan dasar h dan tinggi f(c). Jadi

=

+

h

x

A

h

x

A

(

)

(

)

h

h

c

f

(

).

Hal ini kelihatannya masuk akal, bahwa kesalahan dalam memprkirakan persamaan tersebut akan mendekati nol sebagaimana h→0 .

Al’(x) =

h

x

A

h

x

A

h

)

(

)

(

0

lim

+

h c f h ) ( lim 0 → =

Karena c adalah titik tengah antara x dan (x + h), hal tersebut menyatakan bahwa c→0 sebagaiman h→0. Tapi kita mempunyai asumsi f akan menjadi sebuah fungsi yang kontinu, jadi f(c)→f(x) sebagaimana c→x. Oleh karena itu:

0 h

lim

(x)

A1'

=

f(x)

h

f(c)

=

Sebuah fungsi dinamakan anti turunan dari fungsi f dalam selang yang diberikan jika F’(x) = f(x) untuk semua nilai x pada interval tersebut.

Contoh 5.1

Carilah antiturunan fungsi x2

Penyelesaian

Fungsi-fungsi x3/2 + 1, x3/3 – π, x3/3 – C adalah anti turunan pada interval (-,

+≈) untuk fungsi f(x) = x2.

Contoh-contoh tersebut memperlihatkan bahwa sebuah fungsi dapat mempunyai banyak anti turunan. Dalam kenyataannya, jika F(x) adalah sembarang anti turunan f(x) dan C adalah sembarang konstanta, maka:

F(x) + C

adalah juga anti turunan fungsi f(x). Dengan kata lain setiap anti turunan f(x) pada suatu interval dinyatakan dalam bentuk seperti di atas dengan C adalah konstanta.

Proses untuk mendapatkan anti turunan ini dinamakan antidifferensiasi atau integrasi yang biasanya ditulis sebagai berikut:

(3)

adalah lambang integrasi, f(x) dinamakan integran, dan C konstanta Pernyataan di atas dibaca: Integrasi tak tentu f(x) sama dengan F(x) + C.

Rumus-rumus Integral Tak Tentu

Rumus Differensiasi Rumus Integrasi

[ ]

x

=

1

dx

d

dx

=

x

+

C

r

x

r

r

x

dx

d

=

+

+

1

1

+

+

+

=

C

r

r

x

dx

r

x

1

1

[

x

]

x

dx

d

cos

)

sin(

=

cos(

x

)

dx

=

sin(

x

)

+

C

[

cos(

x

)

]

sin(

x

)

dx

d

=

sin(

x

)

dx

=

sin(

x

)

+

C

[

tan(

x

)

]

sec

2

(

x

)

dx

d

=

sec

2

(

x

)

dx

=

tan(

x

)

+

C

[

cot

g

(

x

)

]

cos

ec

2

(

x

)

dx

d

=

cos

ec

2

(

x

)

dx

=

cot

g

(

x

)

+

C

[

sec(

x

)

]

sec(

x

).

tan(

x

)

dx

d

=

sec(

x

).

tan(

x

)

dx

=

sec(

x

)

+

C

[

cos

ec

(

x

)

]

cos

ec

(

x

).

cot

g

(

x

)

dx

d

=

cos

ec

(

x

).

cot

g

(

x

)

dx

=

cos

ec

(

x

)

+

C

Integrasi tak tentu mempunyai sifat-sifat:

C

.

f

(

x

)

dx

=

C

f

(

x

).

dx

[

]

f

(

x

)

±

g

(

x

)

dx

=

f

(

x

).

dx

±

g

(

x

)

dx

Contoh 5.2 Evaluasi

x

3

.

dx

dan

.

dx

Penyelesaian:

C

x

dx

x

=

+

3 4

4

1

.

C

x

dx

=

+

.

Bentuk lain integrasi dapat dinyatakan sebagai berikut.

(4)

Contoh 5.3 Evaluasi

dx

x

.

1

3 Penyelesaian:

dx

x

.

1

3

C

x

C

x

C

x

dx

x

+

=

+

=

+

+

=

−+ − −

2 2 1 3 3

2

1

2

1

3

.

Contoh 5.4 Evaluasi

(

x

3

+

x

2

+

1

).

dx

Penyelesaian:

(

x

3

+

5

x

2

+

1

).

dx

=

x

3

.

dx

+

5

x

2

.

dx

+

1

.

dx

(

x

C

)

C

x

C

x

+

+

+

+

+

=

4 3

3

1

.

5

4

1

C

x

x

x

+

+

+

=

4 3

3

5

4

1

Latihan Soal 5.1

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Evaluasi integrasi di bawah ini.

1.

x

6

.

dx

2.

dx

x

.

1

7

3.

x

5/9

.

dx

4.

x

3

.

x

.

dx

5.

(

u

3

3

u

+

7

.)

du

6.

sec

x

(sec

x

+

tan

x

.)

dx

7.

dx

x

x

.

cos

2

sin

8. dt t t . 2 1 3 3

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ −

5.2 Integrasi U-substitusi

Integrasi u-substitusi merupakan teknik yang paling mudah dalam menyelesaikan persoalan integral. Kita memilih fungsi permisalan u dari sebuah integran. Jika fungsi u sudah dipilih, selanjutnya semua unsur yang mengandung nilai x kita gantikan dengan nilai u. Langkah-langkah penyelesaian teknik integrasi u-substitusi adalah:

a. Pilih fungsi yang diganti, misalkan u = g(x)

b. Hitung du/dx = g’(x)

(5)

d. Evaluasi proses integrasi

e. Gantikan u oleh g(x) untuk jawaban akhir dalam x.

Contoh 5.5 Evaluasi

(x2+1)502xdx Penyelesaian :

(x2+1)502xdx misal : u = x2 + 1 du = 2x dx

(

)

x

2

+

1

50

2xdx

= u .d u50

=

C

51

u

15

+

=

(

)

C 51 1 x2 51 + + Contoh 5.6

(

)

Sin

x

+

9

.dx

Evaluasi Penyelesaian :

(

)

Sin

x

+

9

.dx

misalkan : u = x + 9 du = dx

(

)

Sin

x

+

9

.dx

=

Sin(u).du

= - Cos (u) + C = - Cos (x + 9) + C Contoh 5.7 .dx x x Cos

Evaluasi Penyelesaian : .dx x x Cos

misalkan : u = √x 2du = dx x 1

.dx x x Cos =

Cos(u).2du

= 2Sin(u) + C = 2Sin √x + C

(6)

Latihan Soal 5.2

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Selesaikan soal integral di bawah ini dengan menggunakan teknik integral u-substitusi. 1.

x

dx

x

sin

.

1

2.

+ dx x x . 5 4 3 2 2.

(

2

x

+

7

)(

x

2

+

7

x

+

5

)

4/5

.

dx

4.

x

2

1

+

x

.

dx

3.

x

1

+

2

x

2

.

dx

6.

3

x

)

.

dx

1

(

1

2

5.3 Integrasi Bagian

Teknik integrasi bagian umumnya dilakukan jika kita menjumpai integran terdiri dari dua fungsi yang berbeda. Untuk integran yang terdiri dari dua buah fungsi, ada bagian integran yang dimisalkan sebagai fungsi u=g(x) dan unsur yang lain dimisalkan sebagai dv. Rumus umum untuk menyelesaikan soal integrasi bagian adalah:

u

.

dv

=

u

.

v

v

.

du

Dalam hal ini kita harus hati-hati menentukan mana fungsi permisalan u dan mana bagian yang merupakan dv.

Contoh 5.8 Evaluasi

e

x

.Cos(x).dx

Penyelesaian:

e

x

.Cos(x).dx

misal u = ex du = ex dx dv = Cos (x) dx v = Sin (x)

e

x

.Cos(x).dx

=

u

.

dv

=

u

.

v

v

.

du

( )

=

e

x

.

Sin

x

Sin

(

x

).

e

x

.

dx

misal u = du = ex dx dv = Sin (x).dx v = -Cos (x)

[

]

(7)

e

x

.Cos(x).dx

= 0,5ex.Sin (x) + 0,5ex.Cos (x) + C Contoh 5.9 Evaluasi

x.e

x

.dx

Penyelesaian:

x.e

x

.dx

misal: u = x du = dx dv = ex.dx v = ex

x.e

x

.dx

=

u.dv

=

u

.

v

v.du

=

x

.

e

x

e

x

.

dx

C

e

e

x

x

x

+

=

.

Berdasarkan dua contoh di atas, dapat dibuat kesimpulan, bahwa penyelesaian soal integral dengan menggunakan teknik integrasi bagian akan menjumpai 3 (tiga) kemungkinan jawaban, yaitu:

1. Jika integral hasil (

v

.

du

) lebih sederhana dari integral soal (

u

.

dv

), maka permisalan fungsi u dan dv sudah betul. Penyelesaian dapat diteruskan untuk mendapatkan jawaban akhir.

2. Jika integral hasil (

v

.

du

) setara dengan integral soal (

u

.

dv

), maka permisalan fungsi u dan dv sudah betul. Penyelesaian dapat diteruskan untuk mendapatkan jawaban akhir. Pada langkah selanjutnya akan ada hasil integrasi yang digabungkan dengan soal.

3. Jika integral hasil (

v

.

du

) lebih rumit dari integral soal (

u

.

dv

), maka permisalan fungsi u dan dv salah. Gantilah permisalan fungsi u dan dv untuk mendapatkan penyelesaian yang benar.

Untuk bentuk soal seperti contoh 5.9 dengan xn, dapat digunakan rumus

reduksi:

=

dx

e

x

n

e

x

dx

e

x

n x

.

n x n 1 x

.

Latihan Soal 5.3

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Evaluasi integral berikut dengan menggunakan teknik integral bagian.

1.

xe

x

.

dx

2.

x

2

e

−2x

.

dx

3.

x

ln

x

.

dx

4.

x

sin

x

.

dx

(8)

5.

x

sin

4

x

.

dx

6.

ln(

2

x

+

3

).

dx

7.

x

2

sin

x

.

dx

8.

sin(ln

x

).

dx

5.4 Integrasi Sin dan Cos Berpangkat

Teknik integrasi sin dan cos berpangkat digunakan untuk menyelesaian persoalan integrasi fungsi sinus dan cosinus berpangkat banyak yang mempunyai bentuk

sin

n

x

.

dx

,

cos

n

x

.

dx

, dan

sin

m

x

.

cos

n

x

.

dx

. Dalam hal membuat penyelesaian, kita kadang-kadang memerlukan bantuan persamaan identitas trigonometri.

))

2

cos(

1

(

2

1

)

(

sin

2

x

x

=

(

1

cos(

2

))

2

1

)

(

cos

2

x

x

=

+

Contoh 5.10 Evaluasi

Sin

4

x

.

dx

Penyelesaian:

Sin

4

x

.

dx

[

]

=

Sin

2

x

2

.

dx

⎢⎣

⎥⎦

=

(

1

Cos

(

x

))

.

dx

2

1

2

(

)

+

=

1

2

Cos

(

2

x

)

Cos

(

2

x

)

.

dx

4

1

2

dx

x

Cos

x

Cos

(

4

)

.

2

1

2

1

)

2

(

2

1

4

1

+

+

=

C

x

Sin

x

Sin

x

+

+

=

(

4

)

32

1

)

2

(

4

1

8

3

Untuk fungsi sinus dan cosinus yang berpangkat lebih banyak, penyelesaian tidak menjadi sederhana lagi. Untuk memudahkan dalam mencari jawaban, kita menggunakan formula reduksi.

=

+

dx

x

n

n

x

x

n

dx

x

n n n

.

sin

1

cos

.

sin

1

.

sin

1 2

=

+

dx

x

n

n

x

x

n

dx

x

n n

n

.

1

cos

.

sin

1

cos

.

cos

1 2

Untuk persoalan integral yang dinyatakan dalam bentuk , prosedur penyelesaian sangat bergantung kepada nilai m dan nilai n. Tabel di bawah ini memperlihatkan kepada Anda tentang langkah-langkah penyelesaian.

(9)

ian Persamaan identitas Kondisi Langkah penyelesa

Jika n gan = sin x

x

x

2 2

1

sin

cos

=

jil • Pisahkan faktor cos x • Gunakan persamaan

identitas yang sesuai • Buatlah permisalan u Jika m ganjil cos x

x

x

2 2

1

cos

sin

=

• Pisahkan faktor sin x • Gunakan persamaan

identitas yang sesuai • Buatlah permisalan u = Jika n dan

genap

urangi pangkat sin dan n akan formula reduksi

m • Gunakan persamaan identitas yang sesuai untuk meng cos. • Sederhanakan persoala dengan menggun

(

1

cos(

2

)

)

sin

2 12

x

x

=

(

1

cos(

2

)

)

cos

2 12

x

x

=

+

Contoh 5.11

valuasi

sin

4

x

cos

5

x

.

dx

Penyelesaian:

n bernilai 5 (ganjil), jadi penyelesaian menggunakan alternatif satu.

E

sin

4

x

cos

5

x

.

d

x

sin

4

x

cos

5

x

.

dx

=

sin

4

x

(

1

sin

2

x

)

2

cos

x

.

dx

=

u

4

(

1

u

2

)

2

.

du

+

=

(

u

4

2

u

6

u

8

).

du

C

u

u

u

+

+

=

5 7 9

9

1

7

2

5

1

C

x

x

x

+

+

=

5 7

sin

9

9

1

sin

7

2

sin

5

1

Latihan Soal 5.4

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! gral berikut dengan menggunakan teknik integral sin dan cos pangkat.

Evaluasi inte ber

1.

cos

5

x

sin

x

.

dx

2.

cos

2

3

x

.

dx

3.

cos

2

x

sin

2

x

.

dx

4.

sin

4

x

cos

3

x

.

dx

5.

sin

ax

cos

ax

.

dx

6.

sin

x

cos

2

x

.

dx

(10)

5.5 Integrasi Tan dan Sec Berpangkat

Teknik integrasi tan dan sec berpangkat digunakan untuk menyelesaian persoalan integrasi fungsi tangen dan secant berpangkat banyak yang mempunyai bentuk

tan

n

x

.

dx

,

sec

n

x

.

dx

, dan

tan

m

x

.

sec

n

x

.

dx

. Dalam membuat penyelesaian, kita kad

)

(

tan

2

=

x

a entitas trigonometri

k memudahkan dalam mencari jawaban, ita menggunakan formula reduksi.

ng-kadang me

1

)

(

2

x

.

merlukan bantuan persamaan

sec

id

Untuk fungsi tangen dan secant yang berpangkat lebih banyak, penyelesaian tidak menjadi sederhana lagi. Untu

k

− −

+

=

x

dx

n

n

n

x

x

dx

x

n n n

sec

.

1

2

1

tan

.

sec

.

sec

2 2

− −

=

x

dx

n

x

dx

x

n n n

tan

.

1

tan

.

tan

1 2 12

Contoh 5. valuasi

sec

3

x

.

dx

Penyelesaian: n bernilai 3 E

sec

3

x

.

dx

sec

3

x

.

dx

=

x

x

+

sec

x

.

dx

2

1

2

tan

sec

C

x

x

x

x

+

+

+

=

ln

sec

tan

2

1

tan

sec

2

1

Contoh 5.13 valuasi

tan

5

x

.

dx

Penyelesaian: E

tan

5

x

.

dx

=

x

tan

x

.

dx

4

tan

4 3 ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = x x

tanx.dx 2 2 tan 4 tan4

C

x

x

x

+

+

=

ln

sec

2

tan

4

tan

4 2

Untuk persoalan integral yang dinyatakan dalam bentuk

tan

m

x

.

sec

n

x

.

dx

, prosedur penyelesaian sangat bergantung kepada nilai m dan nilai n. Tabel di

(11)

bawah ini memperlihatkan kepada Anda tentang langkah-langkah penyelesaian.

Kondisi Langkah penyelesaian Persamaan

identitas

Jika n genap • Pisahkan faktor sec2 x

• Gunakan persamaan identitas yang sesuai

• Buatlah permisalan u = tan x

1

tan

sec

2

=

2

+

x

x

Jika m ganjil • Pisahkan faktor sec x tan x • Gunakan persamaan identitas

yang sesuai

• Buatlah permisalan u = sec x

1

sec

tan

2

=

2

x

x

Jika m genap

dan n ganjil • Gunakan persamaan identitas yang sesuai untuk mengurangi pangkat sec x

• Sederhanakan persoalan dengan menggunakan formula reduksi

1

sec

tan

2

=

2

x

x

Contoh 5.14

Evaluasi

tan

2

(

x

).

sec

4

(

x

).

dx

Penyelesaian :

tan

2

(

x

).

sec

4

(

x

).

dx

=

tan

2

(

x

).

sec

2

(

x

).

sec

2

(

x

).

dx

(

)

+

=

tan

2

(

x

).

tan

2

(

x

)

1

sec

2

(

x

).

dx

misalkan : u = tan (x) du = sec2 (x) dx

+

=

u

2

(

u

2

1

).

du

C

u

u

+

+

=

5 3

3

1

5

1

C

x

Tan

x

Tan

+

+

=

(

)

3

1

)

(

5

1

5 3

Latihan Soal 5.5

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Evaluasi integral berikut dengan menggunakan teknik integral tangen dan secant berpangkat.

1.

sec

2

(

3

x

+

1

).

dx

2.

tan

2

x

sec

2

x

.

dx

2.

tan

5

x

sec

4

x

.

dx

4.

sec

5

x

tan

3

x

.

dx

(12)

5.

tan

5

x

sec

x

.

dx

6.

tan

4

sec

x

.

dx

5.6 Integr

aimana mengevaluasi integral akan dalam bentuk:

asi Substitusi Trigonometri

ada bagian ini kita akan memperlihatkan bag P

yang integrannya dinyat

(

a

2

x

2

)

(

a

2

+

x

2

)

(

x

2

a

2

)

dengan membuat substitusi dari fungsi trigonometri.

Tabel di ba membantu Anda dalam mempelajari bagian ini.

Ungkapan

Integral P

wah ini akan

Substitusi embatasan θ Identitas

Trigonometri

(

a

2

x

2

)

x = a Sin θ -π/2 < θ < π/2 a2 – a2 Sin2θ = a2Cos2θ

(

a

2

+

x

2

)

x = a Tan θ -π/2 < θ < π/2 a2 + a2 Tan2θ = a2Sec2θ

(

x

2

a

2

)

x = a Sec θ π0 < θ /2 if x > a < θ < 3π/2 if x <-a a 2 Sec2θ - a2 = a2Tan2θ < π Contoh 5.15

x

2

(

dx

4

x

2

)

Evaluasi integrasi Penyelesaian:

x

2

(

dx

4

x

2

)

misalkan : x = 2 Sin θ dx = 2 Cos θ dθ

x

2

(

dx

4

x

2

)

=

(

)

(

)

)

(

4Sin

4

)

2Sin(

.d

2cos

θ θ

2 2

θ

θ

)

(

) (

= ) ( 2 ) ( 2 ) ( 2

θ θ

2

θ

θ

Cos Sin d Cos

=

Csc

2

θ

.d

θ

(

)

C

x

x

+

=

4

4

2 Contoh 5.16

(

)

x

2

+

a

2

dx

Evaluasi integral Penyelesaian:

(13)

(

)

x

2

+

a

2

dx

misalkan : x = a Tan θ …. dx = a Sec2θ dθ

(

)

x

2

+

a

2

dx

(

)

+

=

2 2 2

)

(

).

(

a

aTan

d

aSec

θ

θ

θ

(

)

+

=

1

)

(

.

d

2 2 2

θ

θ

θ

Tan

a

aSec

=

Se

c

(

θ

).

d

θ

= ln |

Sec

(

θ

)

+

Tan

(

θ

)

| + C’

(

x

+

a

2

)

+

x

= ln | | + C

Latihan Soa

l 5.6

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih ban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! knik in grasi substitusi trigonometri.

diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawa

Evaluasi integral di bawah ini dengan menggunakan te te

1.

4

x

2

dx

2.

x

dx

x

2 2

3

9

2 16 2 x x dx 4.

+25 2 2 x x dx 3. 5.

− 2 2 16 x x dx 6.

+25 2 2 x x dx

5.7 Integr

da dua macam bentuk persamaan rasional yang harus diperhatikan dalam persamaan fungsi rasional dengan

aktor Linier, bentuk : (ax

+

b)

m

Untuk fungsi rasional yang faktor-faktornya linier, maka pecahan dari faktor tersebut ditulis dalam bentuk:

asi Fungsi Rasional

A

menyelesaikan persoalan integrasi, yaitu

faktor linier dan persamaan fungsi rasional dengan faktor kuadrat.

F

(

1

)

2 2 3 3

(

ax

m

b

)

m

A

...

)

b

ax

(

A

)

b

ax

(

A

b

ax

A

+

+

+

+

+

+

+

+

(14)

Contoh 5.17 Evaluasi

+

x

2

x

enyelesaian:

dx

2 P

x

2

+

dx

x

2

tegran dapat juga ditulis dalam bentuk berikut : In

)

2

x

(

B

)

1

x

(

A

1

1

=

=

x

2

+

x

2

(

x

+

2

)(

x

1

)

+

+

1 = (x + 2)A 1)B ………….. A = 1/3 dan B = -1/3 lis menjadi :

Bilangan A dan B yang kita cari : + (x –

Sehingga soal dapat ditu

x

2

+

dx

x

2

=

+

x

+

2

dx

B

dx

1

x

A

=

+

x

2

dx

3

1

1

x

dx

3

1

=

C

2

x

1

x

ln

3

1

+

+

ontoh 5.18 C Evaluasi

+

dx

x

2

x

4

2 3 enyelesaian:

x

2

P

2

x

+

4

dx

x

2

x

3 2

tegran dapat ditulis menjadi: In

2

x

C

x

B

A

4

x

2

4

x

2

=

+

+

x

)

2

x

(

x

x

2

2 2

2

3

+

=

+

x

2x + 4 = (A + C)x2 + (- + B)x – 2C …… A = -2 B = -2 C = 2 lis menjadi : 2x + 4 = Ax(x – 2) + B(x -2) + Cx2 2A Sehingga soal dapat ditu

2

3

x

+

4

2

dx

=

+

2

x

dx

2

x

dx

x

dx

2

2

x

2

x

=

2

ln

|

x

2

|

C

x

2

|

x

|

ln

2

+

+

+

(15)

=

C

x

ln

2

x

+

+

2

x

2

2

+

bx

+

c)

m

Untuk fungsi rasional yang faktor-faktornya kuadrat, maka pecahan dari faktor tersebut ditulis dalam bentuk:

Faktor kuadrat, bentuk : (ax

(

21 1

) (

1 22 2

)

2 23 3 3

(

2m m

)

m c bx ax ax bx c B x A ... ) c bx ax ( B x A c bx ax B x A B x A + + + + + + + + + + + + + + ontoh 5.19 + + C Selesaikan

+

+

dx

1

x

3

x

x

3

2

x

x

2 3 2 Penyelesaian :

+

+

dx

1

x

3

x

x

3

2

x

x

2 3 2

Integran dapat ditulis dalam bentuk :

1 x 1 x 3 ) 1 x )( 1 x 3 ( 1 x 3 x x 3 − + − − + − + C 2 2 2 2 3 = − C)(3x – 1) + 3C)x + (A – C) diperoleh A = -7/5 4/5 C = 3/5

Sehingga soal dapat ditulis menjadi:

Bx A 2 x x x x2 2 + + = − + + x2 + x -2 = A(x2 +1) + (Bx + = (A + 3B)x2 + (-B B =

x

2

+

x

+

2

dx

1

x

3

x

x

3

3 2 =

+

+

+

dx

1

x

5

3

x

5

4

1

x

3

dx

5

7

2 =

(

)

Tan

(

x

)

C

5

3

1

x

ln

5

2

|

1

x

3

|

ln

15

7

+

2

+

+

1

+

Catatan:

ungsi rasional dengan pangkat penyebut lebih besar dari pangkat pembilang F

inamakan fungsi rasional yang tidak umum (inproper rational functions).

i dapat dilakukan dengan cara membagi penyebut dengan pembilang

Latihan Soal 5.7

d

Integras

terlebih dahulu baru dilakukan proses pengintegralan.

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

(16)

Evaluasi int wah ini dengan menggunakan teknik integra ras egral di ba si fungsi ional.

2

+

3

4

x

x

dx

1. 2.

dx

x

x

x

4

5

2

4

dx

x

x

x

2

11

2

+

+

7

17

4

3. 4.

dx

x

x

x

x

2 2

2

1

2

. 3

(

x

1

)(

x

dx

+

2

)(

x

3

)

6.

+

dx

x

x

x

)

5

)(

2

(

1

3

5

5.8 Integr

bersifat oba-coba dan tidak ada cara khusus. Setiap persoalan dipandang secara

tegral yang menyangkut nilai x berpangkat rasional dapat disederhana kan engganti

u = x(1/n)

20

asi Dengan Bermacam-macam Substitusi

Integrasi dengan bermacam-macam substitusi tidak terlalu relevan dengan materi terdahulu. Hal itu disebabkan teknik integrasi yang dilakukan

c

terpisah. Dengan kata lain tidak ada aturan penyelesaian yang baku. In dengan m Contoh 5. valuasi

+ 1 3 E dx x x Penyelesai an :

1+3 xdx x misalkan u = x1/6 x = u6 dx = 6u5

Sehingga soal da ap t diubah menjadi :

1+3 xdx x =

( )

( )

+

u

6

u

du

1

u

5 3 / 1 6 2 / 1 6 =

+

u

6

du

1

u

2 8 =

x

2

x

6

x

6

Tan

(

x

)

C

5

6

x

7

6

7/6

5/6

+

1/2

1/6

+

−1 1/6

+

Contoh 5.21 Evaluasi

e

x

dx

Penyelesai

1

+

an:

dx

e

x

1

+

dimisalkan

=

1

+

...

=

2

1

...

=

ln(

2

1

)

u

x

u

e

e

u

x x

(17)

du

u

u

dx

u

u

du

dx

1

2

...

1

2

2 2

=

=

Sehingga soal menjadi:

dx

e

x

1

+

du

u

u

u

=

1

2

2 du u u

⎜⎜ ⎟⎟⎞ = 1 2 2 2

du

u

+

=

1

2

2

2

du

u

u

u

+

+

=

1

1

1

1

2

C u u u+ − − + + =2 ln 1 ln 1

C

e

e

e

x x x

+

+

+

+

+

+

=

1

1

1

1

ln

1

2

Latihan Soal 5.8

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Evaluasi integral di bawah ini.

1.

x

x

2

.

dx

2.

+

dx

x

x

.

9

3.

+

x

.

dx

3

1

4.

+

dx

x

x

.

1

5.

+

x

dx

x

.

1

3 6.

3/5

x

x

dx

5.9 Integrasi Fungsi Hiperbolis

Teknik integrasi fungsi hiperbolis digunakan untuk menyelesaikan persoalan integral dimana integrannya dinyatakan oleh fungsi hiperbolis. Rumus-rumus dasar yang digunakan untuk mengevaluasi persoalan integral adalah:

1.

Sinh

(

u

).

du

= Cosh (u) + C 2.

Cosh

(

u

).

du

= Sinh (u) + C 3.

Tanh

(

u

).

du

= ln | Cosh (u) | + C 4.

Cosh

(

u

).

du

= ln | Sinh (u) | + C

(18)

5.

Sech

2

(

u

).

du

= Tanh (u) + C 6.

Csch

2

(

u

).

du

= - Cotgh (u) + C 7.

Sech

(

u

).

Tanh

(

u

).

du

= -Sech (u) + C 8.

Csch

(

u

).

Cotgh

(

u

).

du

= - Csch(u) + C 9.

+

2 2

a

u

du

= Sinh-1

C

a

u

+

10.

2 2

a

u

du

=

C

a

u

Cosh

1

+

u > a > 0 11.

2 2

u

a

du

=

C

a

u

Tanh

a

1

1

+

u2 < a2 12.

2 2

a

u

du

=

C

a

u

Cotgh

a

1

1

+

u2 > a2 Contoh 5.22 Evaluasi

tanh

x

.

dx

Penyelesaian:

tanh

x

.

dx

=

dx

x

x

.

cosh

sinh

Dimisalkan u = cosh x…du = sinh x dx

dx

x

x

.

cosh

sinh

= lncoshx +C

Latihan Soal 5.9

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Evaluasi integral di bawah ini.

1.

cosh(

2

x

3

).

dx

2.

sinh

6

x

cosh

x

.

dx

(19)

5.10 Integral Tertentu

Fungsi Kontinu Dengan Nilai Tidak Negatif

sb. y

(xk , f(xk))

y = f(x)

sb. x

Jika fungsi f(x) adalah kontinu pada selang [a , b] dan jika f(x) > 0 untuk semua nilai x pada [a , b] maka luas (Area) di bawah kurva y = f(x) dan di atas selang [a , b] didefinisikan : A = limmax. x 0 k → Δ

=

Δ

n 1 k k k

).

x

x

(

f

Definisi di atas jika ditulis:

0 x . max lim k → Δ

=

Δ

n 1 k k k

).

x

x

(

f

=

b a dx ). x ( f

Pernyataan pada sisi kanan dari persamaan dinamakan integral tertentu fungsi f(x) dari a ke b. Bilangan a dan b disebut batas atas dan batas bawah integral. Contoh 5.23 Hitunglah integral

4 2

)

1

(

x

dx

Penyelesaian :

4

2

6

dx

dx

.

x

dx

)

1

x

(

4 2 4 2 4 2

=

=

=

sb. y

f(x) = x - 1

sb. x

(20)

Fungsi Kontinu Dengan Nilai Positif dan Negatif

x

3

x

4

a x

1

x

2

x

x

n

b

sb. x

Jika fungsi f(x) adalah kontinu pada selang [a , b] dan dapat diasumsikan keduanya bernilai positif dan negatif, maka luas sebenarnya (net signet area) A antara y = f(x) dan selang [a , b] didefinisikan :

= 0 x . max lim k → Δ

=

Δ

n 1 k k k

x

).

x

(

f

b a dx ). x ( f

Luas sebenarnya antara y = f(x) dan [a , b] dapat bernilai positif, negatif atau kosong.

Contoh 5.24

Hitunglah integral pada contoh 5.23 dengan syarat batas bawah dan atas masing-masing x = 0 dan x = 2

Penyelesaian :

Perhatikan gambar pada Contoh 5.23

2 − =

= − = 0 2 0 2 0 0 2 2 dx dx . x dx ) 1 x (

Sifat-sifat Integral Tertentu

a.

a = a 0 dx ). x ( f

b.

b =−

a a b dx ). x ( f dx ). x ( f

c.

b =

a a b dx ). x ( f . C dx ). x ( f. C

d.

[

±

]

=−

±

b a b a a b dx ). x ( g dx ). x ( f dx . ) x ( g ) x ( f

e.

=

+

b c b a c a dx ). x ( f dx ). x ( f dx ). x ( f

(21)

Latihan Soal 5.10

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Hitunglah integral di bawah ini dan buatlah sketsa gambarnya.

1.

x

dx

4 1 2.

x

dx

2 1

2

3.

x

x

dx

0 2 2

sin

4.

xdx π 0 . cos

Gambar

Tabel di ba  membantu Anda dalam mempelajari bagian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan  kompetensi  dan  profesionalitas aparatur  daerah  untuk  meningkatkan  kinerja dan  kapasitasnya  dalam  mengoptimalkan

WALL-FOLLOWING BEHAVIOR-BASED MOBILE ROBOT USING PARTICLE SWARM FUZZY CONTROLLER.. Andi Adriansyah 1 , and

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek mengatur indikasi geografis pada pasal 56 sampai dengan 58 sebagai bagian substansinya indikasi geografis (IG)

Bahan utama yang akan dirujuk sebagai subjek kajian adalah naskhah puisi tradisional iaitu Syair Perang Mengkasar dengan kod UM81.163 naskhah utama yang telah dikarang oleh Encik

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun kelor ( Moringa Oleifera, L .) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus

Total : $ 12.000 2.000 10.000 20.000 8.000 30.000 $ 82.000 Biaya Per Unit $ 1,20 0,20 1,00 2,00 0,80 3,00 $ 8,20 Informasi tambahan : - Sebagian besar peralatan disewa, perlatan

Gambaran mikroanatomi esofagus, lambung dan usus Burung Walet Linchi secara umum mirip seperti pada mamalia dan jenis burung lainnya, yaitu terdiri atas lapisan

serat-serat biasanya bersatu menjadi lembaran atau berkas, dan membrana selnya berlekatan satu sama lain pada banyak titik sehingga kekuatan yang terbentuk dalam