• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS UDAYANA MADE INTAN SHANTIVANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS UDAYANA MADE INTAN SHANTIVANI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS UDAYANA

ANALISIS KESINTASAN PERBEDAAN WAKTU KESEMBUHAN PASIEN KATARAK MENURUT JENIS OPERASI YANG DILAKUKAN

MADE INTAN SHANTIVANI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA 2016

(2)

UNIVERSITAS UDAYANA

ANALISIS KESINTASAN PERBEDAAN WAKTU KESEMBUHAN PASIEN KATARAK MENURUT JENIS OPERASI YANG DILAKUKAN

MADE INTAN SHANTIVANI NIM. 1220025084

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA 2016

(3)

UNIVERSITAS UDAYANA

ANALISIS KESINTASAN PERBEDAAN WAKTU KESEMBUHAN PASIEN KATARAK MENURUT JENIS OPERASI YANG DILAKUKAN

Skripsi ini diajukan sebagai

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

MADE INTAN SHANTIVANI NIM. 122025084

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA 2016

(4)

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah dipresentasikan dan diujikan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Denpasar, 15 Juli 2016

Tim Penguji Skripsi Ketua (Penguji I)

(dr. I Ketut Tangking Widarsa, MPH) NIP.194801201979031001

Anggota (Penguji II)

(dr. I Wayan Artawan Eka Putra, M. Epid) NIP. 198104042006041005

(5)

iv

Skripsi ini telah disetujui dan diperiksa dihadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Denpasar, 15 Juli 2016

Pembimbing,

(Ketut Hari Mulyawan, S.Kom.,MPH) NIP. 197601011 200604 1 003

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya penyusunan skripsi penelitian yang berjudul Analisis Kesintasan Perbedaan Waktu Kesembuhan Pasien Katarak Menurut Jenis Operasi yang Dilakukan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. dr. I Made Ady Wirawan, MPH., PhD, selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ;

2. Ni Made Dian Kurniasari, SKM., MPH. dan Ketut Hari Mulyawan, S.Kom., MPH.,

selaku pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, pikiran serta tenaga dalam membimbing serta mengarahkan penulis selama penyusunan proposal penelitian;

3. dr. Putu Ayu Swandewi Astuti, MPH, selaku dosen pengajar peminatan biostatistika

yang telah banyak berbagi ilmu, saran, dan nasihat, serta selalu sabar menjelaskan setiap pertanyaan sejak peminatan hingga penyusunan skripsi ini;

4. Kepada Rumah Sakit Mata Bali Mandara yang telah mengijinkan penulis melakukan

penelitian dan mengambil data pasien katarak yang melakukan operasi pada bulan Oktober-Desember;

5. Kepada Orang Tua dan keluarga yang senantiasa menemani dan membantu serta

(7)

vi

6. Lucky 7 yang selalu meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu merevisi, serta tidak pernah berhenti mengingatkan dan memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman angkatan 2012 PS. Kesehatan Masyarakat FK Unud, yang senantiasa

memberikan semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Demikian skripsi ini disusun, semoga dapat memberikan manfaat bagi diri kami

sendiri dan pihak lain yang menggunakan.

Denpasar, Juni 2016

(8)

vii

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PEMINATAN BIOSTATISTIK DAN KEPENDUDUKAN SKRIPSI

JUNI 2016

Made Intan Shantivani

ANALISIS KESINTASAN PERBEDAAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN KATARAK MENURUT JENIS OPERASI YANG DILAKUKAN

ABSTRAK

Prevalensi katarak di Indonesia adalah sebesar 1,8% dan di Bali sebesar 2,7%.

Katarak dapat disembuhkan melalui operasi katarak baik menggunakan

Phacoemulsification (Phaco) atau Small Incision Cataract Surgery (SICS), target waktu sembuh pasca operasi selama 4 minggu. Namun waktu sembuh pasien katarak pasca operasi adalah selama 4-8 minggu. Perbedaan waktu tersebut dapat dipengaruhi oleh teknik operasi yang digunakan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat perbedaan laju kesembuhan pasien katarak menurut jenis operasi yang dilakukan.

Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan study cohort

retrospective. Sebanyak 212 pasien katarak yang melakukan operasi katarak digunakan sebagai kohort. Penelitian ini menggunakan data sekunder meliputi umur, jenis kelamin, riwayat penyakit, komplikasi, tanggal melakukan operasi dan tanggal mencapai

kesembuhan yang diambil dari berkas rekam medis. Data dianalisis dengan metode Life

Table, Kaplan Meier, Logrank Test, dan uji Cox Regression.

Hasil penelitian ini menunjukkan Phaco membutuhkan waktu sembuh lebih

singkat dibandingkan dengan SICS, dimana median waktu yang dibutuhkan pasien untuk

sembuh adalah 25 hari pada kelompok SICS dan hanya 8 hari pada kelompok Phaco yang

bermakna secara statistik (p=0,0011). Pasien dengan jenis operasi Phaco lebih mungkin

untuk sembuh dalam waktu 4 minggu (HR 1,70; 95%CI 1,18-2,47) dibandingkan pasien dengan operasi SICS, setelah dikontrol dengan kelompok umur, jenis kelamin, komplikasi dan riwayat penyakit.

Pasien pada kelompok Phaco memiliki waktu kesembuhan pasca operasi yang

lebih cepat dibandingkan dengan kelompok SICS yang bermakna secara statistik. Jenis operasi memiliki hubungan bermakna terhadap waktu kesembuhan pasien katarak dalam 4 minggu pasca operasi.

(9)

viii SCHOOL OF PUBLIC HEALTH

FACULTY OF MEDICINE UDAYANA UNIVERSITY

MAINSTREAM OF BIOSTATISTICS AND DEMOGRAPHY MINI THESIS

JUNE 2016

Made Intan Shantivani

THE DIFFERENCE IN RECOVERY TIME OF CATARACT PATIENTS ACCORDING TO THE TYPE OF SURGERY PERFORMED : A TIME TO

EVENT ANALYSIS ABSTRACT

The prevalence of cataract in Indonesia in 2013 was 1.8% and in Bali was 2.7%. Cataracts can be treated through a surgery, and postoperative recovery time target is for 4 weeks. But normaly, postoperative recovery time of cataract patients was varied 4-8 weeks. The time difference at the recovery time can be influenced by the surgical technique performed. Therefore, the aimed of the study id to identify the difference in recovery time of cataract patients according to the type of surgery performed.

This was an analytic observational study with retrospective cohort study design. A sample of 212 cataract patients was derived from a cohort of cataract patients who were undergone cataract surgery in 2015 in Rumah Sakit Mata Bali Mandara. Data of the patien regarding age, sex, history of disease, complications, surgery date and the date when patient fully recover from postoperative were collected from medical record file. Data was analysed by Life Table, Kaplan Meier, Logrank Test, and Cox Regression.

The results of this study indicated that Phaco takes shorter time to recover from postoperative treatment than that in SICS. The median of the recovery time in SICS group was 25 days, which was higher than that in Phaco group with was only 8 days of recovery time. The difference of the recovery time in both groups were statistically significant (p = 0.0011). Patients who undergone Phaco operating technique were more likely to recover within 4 weeks after surgery than those in SICS group after adjusted by age group, gender, complications and history of disease (adjusted HR = 1.70 ; 95% CI HR = 1.18 to 2.47; p = 0.004).

Patients in Phaco group had faster postoperative recovery time than the SICS group. In addition, the type of surgery performed between Phaco and SICS was associated with 4 weeks of postoperative recovery time.

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Pertanyaan Penelitian ... 5 1.4 Tujuan Penelitian ... 5 1.4.1 Tujuan Umum ... 5 1.4.2 Tujuan Khusus ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 6 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 6 1.5.2 Manfaat Praktis ... 6

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Katarak ... 7

2.2 Operasi Katarak ... 8

2.3 Kesembuhan Katarak ... 11

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kesembuhan ... 11

2.5 Waktu Kesembuhan ... 15

2.6 Metode Analisis Kesintasan ... 16

(11)

x

2.6.2 Fungsi Kesintasan dan fungsi Hazard ... 19

2.7 Lifetable ... 21

2.8 Kaplan-Meier ... 22

2.9 Uji Log Rank ... 22

2.10 Cox Regression ... 23

BAB III KERANGKA KONSEP ... 25

3.1 Kerangka Konsep ... 25

3.2 Hipotesis Penelitian ... 26

3.3 Variabe dan Definisi Operasional ... 26

3.3.1 Variabel ... 26

3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 27

BAB IV METODE PENELITIAN ... 30

4.1 Desain Penelitian ... 30

4.2 Populasi dan Sampel ... 30

4.2.1 Populasi ... 30

4.2.2 Sampel ... 31

4.3 Pengumpulan Data ... 32

4.4 Teknik Analisis Data ... 32

4.4.1 Pengolahan Data ... 32

4.4.2 Analisis Data ... 33

BAB V HASIL PENELITIAN ... 35

5.1 Gambaran Situasi Rumash Sakit Mata Bali Mandara ... 35

5.2 Karakteristik Responden ... 35

5.3 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Operasi ... 37

5.4 Analisis Waktu Kesembuhan Pasien Katarak di Rumah Sakit Mata Bali Mandara ... 38

5.5 Analisis Perbedaan Waktu Kesembuhan Pasien Katarak menurut Jenis Operasi yang Dilakukan di Rumah Sakit Mata Bali Mandara ... 39

5.6 Pengaruh Jenis Operasi yang dilakukan terhadap Waktu Kesembuhan Pasien Katarak selama 4 Minggu Pasca Operasi ... 40

(12)

xi

6.1 Perbedaan Waktu Kesembuhan Pasien Katarak menurut Jenis Operasi yang

Dilakukan di Rumah Sakit Mata Bali Mandara pada Bulan Oktober-Desember

2015. ... 43

6.2 Pengaruh Jenis Operasi Terhadap Waktu Kesembuhan Pasien Katarak yang melakukan Operasi di Rumah Sakit Mata Bali Mandara pada Bulan Oktober-Desember 2015. ... 46

6.3 Kelemahan dan Keunggulan Penelitian ... 49

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 50

7.1 Simpulan ... 50

7.2 Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Tajam Penglihatan Menurut World Health Organization ... 8 Tabel 2.2 Komponen Life Table ... 21 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel... 27 Tabel 5.1 Karakteristik Pasien Katarak yang Melakukan Operasi Katarak di Rumah Sakit

Mata Bali Mandara pada Bulan Oktober-Desember 2015 ... 36 Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Operasi ... 37 Tabel 5.3 Pengaruh Jenis Operasi terhadap Waktu Kesembuhan Pasien Katarak selama 4 Minggu Pasca Operasi ... 41

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambaran Data Tersensor ... 18

Gambar 2.2 Kurva Fungsi Kesintasan ... 20

Gambar 2.3 Kurva Fungsi Hazard ... 21

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 25

Gambar 5.1 Pengambilan Sampel Penelitian ... 36

Gambar 5.2 Waktu Kesembuhan Pasien Katarak yang Melakukan Operasi Katarak di Rumah Sakit Mata Bali Mandara pada Bulan Oktober-Desember 2015 ... 38

Gambar 5.3 Waktu Kesembuhan Pasien Katarak menurut Jenis Operasi yang Dilakukan di Rumah Sakit Mata Bali Mandara pada Bulan Oktober-Desember 2015 .. 39

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Formulir Data Sekunder

Lampiran 3 Hasil Analisis Data

(16)

xv

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

Daftar Lambang

% : Persen

> : Lebih besar

< : Lebih kecil

≥ : Lebih dari sama dengan

≤ : Kurang dari sama dengan.

= : Sama dengan

α : Alpha

p : Nilai p

Daftar Istilah

SICS : Small Incision Cataract Surgery

Phaco : Phacoemulsicfication

Perdami : Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia

Miopia : Rabun jauh

HR : Hazard Ratio

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menyelesaikan soal cerita dalam kehidupan nyata sehari- hari yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. terlebih dahulu perlu dibuat kalimat matematikanya

Gerakan bahu / lengan D Sesekali Reguler/teratur dengan jeda Hampir kontinu Postur pergelangan tangan / tangan. E Hampir lurus

dilaksanakan tindakan prosentase yang dicapai sebesar 28,57% meningkat menjadi 50% setelah siklus I. Berdasarkan hasil observasi dan analisis, meskipun siklus I terjadi

Nah, apa yang kamu lakukan kalau kamu suka dan percaya diri serta puas hati, bisa jadi itu tanda bahwa hal itu bakat yang kamu miliki. Misalnya kamu mendapat tugas

Hubungan positif ini sesuai hipotesis yang diajukan bahwa semakin tinggi intensitas dzikir maka semakin tinggi pula kontrol diri remaja awal santri... kontrol diri,

fluktuasi proporsi persalinan dengan bantuan ekstraksi vakum, peningkatan proporsi SC, sebagian besar kasus kematian disebabkan oleh preeklampsia/eklampsia, penurunan CFR

Pada tahap ini dilakukan analisis model dan identifikasi permasalahan dengan mencari dan mempelajari literatur-literatur yang terkait seperti jurnal, paper, dan

Berdasarkan keseluruhan analisis rasio keuangan dapat disimpulkan bahwa PT Pakuwon Jati Tbk mampu mengelola aktiva modal untuk meningkatkan penjualan dan laba