1
RENCANA STRATEGIS
SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN
2015-2019
I. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina Pertanian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Strategis Badan Karantina
Pertanian (Renstra Barantan) yang disusun dalam rangka mendukung
upaya implementasi reformasi perencanaan dan penganggaran Badan
Karantina Pertanian yang berbasis kinerja dalam perspektif jangka
menengah sesuai dengan amanat UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Renstra Sekretariat Barantan merupakan salah satu wujud panduan
operasional dari Visi, Misi dan Strategi Badan Karantina Pertanian. Oleh
karena itu Renstra Sekretariat Badan Karantina Pertanian merupakan
satu kesatuan dari Renstra Badan Karantina Pertanian dalam rangka
mewujudkan amanat pembangunan yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015– 2019).
Melalui Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan dan Tumbuhan pemerintah Indonesia telah menetapkan
bahwa salah satu strategi untuk menjaga/melindungi kelestarian
sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan adalah melalui
penyelenggaraan perkarantinaan. Barantan ditetapkan sebagai instansi
yang melaksanakan tugas perkarantinaan pertanian sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
2
Renstra Sekretariat Barantan sebagai dokumen perencanaan jangka
menengah (5 tahun) disusun untuk mendukung Tupoksi Barantan dalam
rangka menjaga dan melindungi kelestarian Sumber Daya Alam Hayati
Indonesia. Dengan demikian tujuan perkarantinaan hewan dan
tumbuhan dapat tercapai sesuai dengan harapan pemberi kewenangan,
kebtuhan
masyarakat
dan
pemenuhan
penyelenggaraan
tata
kepemerintahan yang baik di bidang perkarantinaan.
Dalam penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina
Pertanian 2015–2019 mengacu pada Rencana Strategis Badan
Karantina Pertanian 2015-2019.
3
B. KONDISI
UMUM
SEKRETARIAT
BADAN
KARANTINA
PERTANIAN
a. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Pertanian
No.
61/Permentan/OT.140/ 10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian menyatakan
bahwa tugas pokok Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah
memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Karantina
Pertanian.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Sekretariat
Badan Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi :
1. Koordinasi, beserta penyusunan rencana dan program di
bidang
perkarantinaan
hewan
dan
tumbuhan,
serta
pengawasan keamanan hayati;
2. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;
3. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana,
serta pengelolaan urusan kepegawaian;
4. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,
pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Badan Karantina Pertanian.
b. Susunan Organisasi
Untuk
melaksanakan
fungsi
dimaksud
maka
organisasi
Sekretariat Barantan terdiri dari:
1.
Bagian Perencanaan
2.
Bagian Keuangan dan Perlengkapan
4
4.
Bagian Hukum dan Humas, dan
5.
Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 1 : Struktur Organisasi Badan Karantina Pertanian
Gambar 2 : Struktur organisasi Sekretariat Badan
5
Gambar 1 : Struktur Organisasi Badan Karantina Pertanian
KEPALA BADAN
PUSAT KARANTINA HEWAN & KEAMANAN HAYATI HEWANI
BIDANG HEWAN HIDUP SUBID HEWAN HIDUP IMPOR SUBID HEWAN HIDUP EKSPOR DAN ANTAR AREA BIDANG PRODUK HEWAN SUBID. PRODUK HEWAN IMPOR SUBID PRODUK HEWAN EKSPOR ANTAR AREA BIDANG KEAMANAN HAYATI HEWANI SUBID KEAMANAN HAYATI HEWANI IMPOR SUBBID KEAMANAN HAYATI HEWANI EKSPOR ANTAR AREA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KH
PUSAT KARANTINA TUMBUHAN & KEAMANAN HAYATI NABATI
BIDANG KARANTINA TUMBUHAN BENIH SUBID. BENIH IMPOR SUBID BENIH EKSPOR ANTAR AREA BIDANG KARANTINA TUMBUHAN NON BENIH SUBID. NON BENIH IMPOR SUBID. NON BENIH EKSPOR ANTAR AREA BIDANG KEAMANAN HAYATI NABATI SUBID KEAMANAN HAYATI NABATI IMPOR SUBID KEAMANAN HAYATI NABATI EKSPOR & ANTAR AREA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KT
PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN BIDANG INFORMASI PERKARANTINAAN SUBID. SISTIM INFORMASI SUBID. PELAYANAN INFORMASI BIDANG KERJASAMA PERKARANTINAAN SUBID. KERJASAMA SUBID SANITARI & FITOSANITARI BIDANG KEPATUHAN SUBID KEPATUHAN PERKARANTINA AN HEWAN SUBID KEPATUHAN PERKARANTINA AN TUMBUHAN SEKTARIAT BADAN BAGIAN UMUM SUBAG. KEPEGAWAIAN SUBAG. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA SUBAG. TU DAN RUMAH TANGGA BAGIAN PERENCANAAN SUBAG . EVALUAISI DAN PELAPORAN SUBBAG. PROGRAM SUBAG. ANGGARAN BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN SUBAG PERBENDAHARA AN SUBAG. AKUNTANSI & VERIFIKASI SUBAG. PERLENGKAPAN
BAGIAN HUKUM & HUMAS SUBAG. HUMAS SUBAG.PERATURAN PERKARANTINAAN HEWANI SUBAG.PERATURAN PERKARANTINAAN TUMBUHAN
6 SEKRETARIAT BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN BAGIAN UMUM BAGIAN HUKUM DAN HUMAS SUBBAGIAN ANGGARAN SUBBAGIAN PROGRAM SUBBAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN SUBBAGIAN AKUNTANSI DAN VERIFIKASI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN TATA USAHA DAN
RUMAH TANGGA SUBBAGIAN PERLENGKAPAN SUBBAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA SUBBAGIAN PERATURAN PERKARANTINAAN HEWAN SUBBAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT SUBBAGIAN PERATURAN PERKARANTINAAN TUMBUHAN
7
c. Peran Sekretariat Barantan
1) Koordinasi dan Penyusunan Rencana dan Program
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tindakan karantina
hewan, tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati, sekretariat
badan melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan program
kegiatan dan anggaran yang hendak dilaksanakan. Perencanaan
Barantan yang dilakukan organisasi Badan Karantina Pertanian
disusun secara sistematik dalam upaya pencapaian tujuan
pelaksanaan perkarantinaan sebagaimana tercantum dalam UU
No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan.
Dibawah ini beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka
koordinasi dan penyusunan rencana dan program diantaranya
adalah :
a. Penyiapan penyusunan rencana kerja dan program di bidang
perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati;
b. Penyiapan rencana penyusunan anggaran
c. Penyiapan penyusunan pedoman umum dan analisis,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perkarantinaan
hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati
hewani dan nabati.
2) Pengelolaan Urusan Keuangan
Pengelolaan tugas dan fungsi urusan keuangan adalah sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, Penerimaan Negara
bukan Pajak (PNBP), Penyiapan pengujian dan penerbitan
surat perintah membayar (SPM)
8
b. Pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi anggaran
c. Pelaksanaan urusan perlengkapan
Pelaksanaan butir a yang meliputi urusan perbendaharaan,
Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), Penyiapan pengujian
dan penerbitan surat perintah membayar (SPM), dilaksanakan
secara lebih lanjut dalam bentuk:
a) Pengadministrasian
terhadap
seluruh
Pelaksanaan
pemungutan dan penyetoran Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) beserta dengan tata kelolanya sehingga secara
keseluruhan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b) Pelaksanaan pengujian dan penerbitan Surat Perintah
Membayar (SPM) yang telah melalui proses yang dapat
menjamin terlaksananya pembayaran seluruh kegiatan
secara tepat waktu dan aman.
c) Pelaksanaan administrasi dan verifikasi terhadap setiap
proses pertanggungjawaban kegiatan yang dilaksanakan.
d) Pelaksanaan urusan perlengkapan yang memenuhi standar
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan
menggunakan system aplikasi dan standar pengadaan,
pengelolaan, dan pemeliharaan yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Evaluasi dan Penyempurnaan Organisasi dan Tata Laksana,
serta Pengelolaan Urusan Kepegawaian.
Selain masalah perencanaan dan keuangan, dukungan
sekretariat Barantan juga dalam bentuk penyempurnaan
organisasi dan tata laksana dan urusan kepegawaian. Untuk
urusan organisasi dan tata laksana, secara terus menerus
9
dilakukan pengkajian dalam rangka penyempurnaan organisasi
Badan Karantina Pertanian secara keseluruhannya.
Sejak ditetapkan menjadi Unit Eselon I, Badan Karantina
Pertanian secara dinamis merubah susunan organisasinya demi
mencapai target dan tujuan pelaksanaan tindakan karantina
pertanian. Seiring dengan berjalannya waktu Badan Karantina
Pertanian diharapkan akan lebih meningkatkan akselerasi
pelayanan dan pelaksanaan operasional tindakan karantina
pertanian di tingkat lapangan. Untuk mendukung kinerja UPT
Operasional juga dibentuk UPT Pendukung lain yaitu Balai Uji
Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian yang mempunyai
Tusi adalah melakukan pengkajian, penelitian, pengujian teknik
dan metode pelaksanaan tindakan karantina yang paling efektif
dan efisien serta mencoba menerapkannya secara ilmiah
(empiris) sebelum ditetapkan sebagai teknik dan metode yang
diaplikasikan oleh UPT operasional.
Beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian dalam rangka
peningkatan pelayanan tindakan karantina yang terkait dengan
organisasi dan tata laksana adalah :
1.
Blueprint organisasi dan tata laksana Barantan yang
betul-betul menunjukkan arah pembangunan Barantan 5
– 10
tahun ke depan;
2.
Konsistensi pembangunan organisasi Barantan;
3.
Penataan tata laksana yang bersifat modern melalui
penggunan system jaringan informasi;
Untuk urusan kepegawaian, Sekretariat Badan melakukan upaya
pengembangan
SDM
secara
tersistematis
baik
melalui
pelaksanaan Diklat teknis maupun melalui pelaksanaan Diklat
10
Non teknis yang sifatnya penjenjangan kepangkatan / jabatan
(Diklatpim).
Pendidikan dan Latihan Teknis meliputi pelatihan dasar teknis
calon POPT ahli, pelatihan dasar teknis calon POPT terampil,
pelatihan dasar teknis calon Medik Veteriner dan pelatihan dasar
teknis Paramedik Veteriner.
Pendidikan dan Latihan Non Teknis terdiri dari, pelatihan PPNS,
penyelenggaraan latihan intelijen, pelatihan polisi khusus,
pelatihan
bendahara
pengeluaran,
pelatihan
bendahara
penerima, pelatihan pengadaan barang dan jasa , pelatihan
fungsional arsiparis, dan pelatihan fungsional perencana.
Pelaksanaan seluruh kegiatan yang berkaiatan peningkatan
kemampuan SDM (Manpower empowering) merupakan salah
satu sub komponen yang dapat menentukan keberhasilan
pelaksanaan tindakan karantina pertanian dilapangan.
Beberapa hal yang saat ini masih perlu perhatian dalam rangka
pengembangan SDM adalah:
1. Penetapan pola karir yang definitif
2. Perlunya pemberian reward dan punishment bagi pegawai
terkait dengan prestasi kerjanya
3.
Perlunya
penyiapan
pelatihan
“pra
purna
bhakti
enterpreneurship course” (suatu latihan kemampuan
wirausaha bagi para pegawai yang hendak memasuki usia
pensiun).
11
4) Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan,
Hubungan masyarakat dan Informasi Publik.
Mendukung pelaksanaan tindakan karantina yang berdasarkan
kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta memiliki legitimasi hukum, maka proses penyusunan
peraturan perundang-undangan sebagai pelaksanaan dari UU
No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan harus dapat dilaksanakan secara sistematis dan
terstruktur dengan baik.
Bekerjasama dengan pusat
– pusat teknis dalam melakukan
penyusunan peraturan sebagai pelaksanaan dari UU No 16
Tahun 1992 harus dapat menjamin pelaksanaa tindakan
karantina (8P) secara sama antara satu UPT dengan UPT yang
lainnya. Sehingga seluruh pengguna jasa karantina baik yang
melalui UPT yang ada di jawa, Kalimantan, Sulawesi ataupun
papua akan menjalani prosedur dan tindakan yang sama untuk
setiap komoditi yang sama. Sehingga tercipta sebuah kepastian
hukum atas pelaksanaan tindakan karantina yang berjalan di
seluruh UPT operasional.
Sampai saat ini ada beberapa materi yang diamanahkan untuk
ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian atau
Keputusan Menteri Pertanian sebagai peraturan pelaksanaannya
masih menunggu proses finishing yaitu penetapannya oleh
Menteri. Karena untuk dapat berjalan secara efektif sebuah
ketentuan perkarantinaan harus mendapatkan penetapan dari
Menteri pertanian.
Beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian dalam rangka
peningkatan pelayanan tindakan karantina terkait dengan
penyusunan peraturan perundang-undangan adalah perlunya
12
mengkaji ketentuan dalam UU No 16 Tahun 1992, apakah masih
relevan dengan kondisi kemajuan jaman dan teknologi yang ada
sehingga nantinya akan ditetapkan tindakan yang perlu
dilakukan, apakah perlu dilaksanakan amandemen atau sekedar
perubahan pada beberapa pasal saja. Kajian tsb dilihat dari
perspektif relevansi ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal
dengan dinamisasi kehidupan dan perkembangan IPTEK.
5) Pelaksanaan urusan tata usaha Badan Karantina Pertanian
Salah satu fungsi dari Sekretariat Badan adalah pelaksanaan
urusan tata usaha Badan Karantina Pertanian. Tata usaha
memegang peranan penting pada setiap instansi pemerintah.
Tata usaha merupakan pusat dari seluruh kegiatan-kegiatan
yang harus di arahkan pada pencapaian tujuan organisasi,
dengan demikian seluruh informasi dan instruksi-instruksi dapat
di jadikan pedoman unit-unit lainnya.
Inti dari kegiatan-kegiatan tata usaha adalah sebagai berikut: 1)
Menghimpun
yaitu
kegiatan-kegiatan
mencari
data,
mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinay
belum ada, sehingga siap untuk dipergunakan bilamana
diperlukan. 2). Mencatat yaitu kegiatan membubuhkan dengan
berbagai peralatan tulis keterangan yang diperlukan sehingga
terwujud
tulisan
yang
dapat
dibaca,
dikirim
dan
didokumentasikan/diarsipakan. Dalam perkembangan tehnologi
modern, maka dapat termasuk alat-alat perekam suara. 3).
Mengolah yaitu bermacam kegiatan mengerjakan
keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih
berguna. 4). Menggandakan yaitu kegiatan memperbanyak
dengan berbagai cara dan alat. 5). Mengirim yaitu
menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak ke
13
pihak lain. 6). Menyimpan yaitu kegiatan menaruh dengan
berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman.
Secara garis besar Tata usaha ialah segenap kegiatan tata
kelola persuratan yang dimulai dari menghimpun (menerima),
mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan
semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam urusan ketata usahaan
adalah penyampaian informasi yang lambat, serta alat
komunikasi yang terkendala masalah teknis. Hal ini dikarenakan
UPT teknis Barantan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan
berbagai hambatan teknis baik secara alam maupun sarana
prasarana. Dengan perkembangan tehnologi terkini seperti surat
menyurat secara on line dan penggunaan sarana komunikasi
secara komputer diharapkan kendala penyampaian informasi
dapat ditangani dan distribusi informasi dapat dilakukan secara
cepat, tepat dan ekonomis.
d. Tujuan dan Sasaran Penyusunan Renstra Sekretariat Barantan
Dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Karantina Pertanian
2015-2019 dinyatakan Visi Badan Karantina Pertanian adalah Menjadi
Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya Dalam
Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan
Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta
Keamanan Pangan
.
Sedangkan misi dari Badan Karantina Pertanian:
1. Mewujudkan
keamanan
nasional
yang
mampu
menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
14
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis
berlandaskan Negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai Negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Dalam kaitan dengan Visi dan Misi tersebut dan sesuai dengan Tupoksi
Barantan yaitu melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan
maka tujuan dari Barantan 2015-2019 adalah:
1. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari
serangan HPHK dan OPTK
2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan
dan tumbuhan
3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui
pencegahan masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK
4. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan
5. Mewujudkan pelayanan prima
Sasaran strategis Badan Karantina Pertanian dirumuskan dalam rangka
mencapai tujuan Barantan tersebut yang dibagi dalam dua kelompok
utama yaitu sasaran prioritas misi dan sasaran prioritas pengembangan
sumberdaya.
Sasaran strategis yang berkaitan erat dengan Sekretariat Badan adalah
sasaran prioritas pengembangan sumber daya yaitu:
1. Penyediaan SDM yang berkualitas, kompeten dalam jumlah
memadai;
2. Menyiapkan
kelembagaan
dan
perundang-undangan
yang
mendukung strategi
15
3. Penyediaan sarana operasional yang optimal serta tehnologi dan
sistem informasi yang handal dan terintegrasi
4. Meningkatkan daya guna tehnologi dan informasi dalam manajemen
administrasi dan operasional pelayanan
5. Meningkatkan efektifitas pengendalian internal.
Atas dasar tersebut diatas, maka tujuan penyusunan Renstra
Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah:
1. Menyusun Visi dan Misi Sekretariat Badan Karantina Pertanian
sebagai bagian dari Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian
2015-2019 yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menyamakan
persepsi dan pandangan ke depan bagi seluruh jajaran Sekretariat
Badan Karantina Pertanian
2. Menetapkan tujuan, sasaran dan kegiatan-kegiatan sebagai
penjabaran dari kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis
lainnya pada Badan Karantina Pertanian.
Sasaran dari Penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Badan
Karantina Pertanian
adalah tersusunnya “Rencana Strategis Sekretariat
Badan Karantina Pertanian Tahun 2015-2019”, yang dapat dijadikan
pedoman dalam TUSI Sekretariat menuju visi sekretariat yaitu
“Kesekretariatan Badan Karantina Pertanian yang Profesional dan
Amanah”.
e. Metodelogi Penyusunan Renstra Barantan
Penyusunan
Renstra
Sekretariat
Badan
Karantina
Pertanian
dilaksanakan dengan metodologi “Participatory” dengan melibatkan para
kepala bagian, kepala subbagian, jabatan fungsional dan staf lingkup
Sekretariat Badan Karantina Pertanian. Metode penyusunan Renstra
dilaksanakan dengan mengisi kuesioner yang telah dipersiapkan,
sehingga dapat diketahui segala aspek yang menyangkut kinerja yang
16
terkait dalam struktur organisasi lingkup Sekretariat Badan Karantina
Pertanian. Dilanjutkan dengan pembahasan dan diskusi untuk
pemahaman yang menyangkut situasi dan informasi yang ada,
permasalahan yang terjadi, dan mencari berbagai alternatif pemecahan
masalah.
Kemudian diteruskan dengan pembahasan bagaimana menyusun
strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang (Strategi S-O).
dan strategi memanfaatkan peluang dan kekuatan untuk menghindari
ancaman (Strategi S-T), dilanjutkan dengan menyusun strategi
mengurangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang (Strategi W-O).
Dan mengurangi kelemahan dengan menghindari ancaman (Strategi
W-T). Gambaran proses analisis pelaksanaan penyusunan renstra secara
garis besar dapat disajikan pada Bagan-1 berikut :
17
Bagan-1: Proses Analisis Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat
Badan Karantina Pertanian’
ANALISIS SITUASI
ANALISIS VISI DAN MISI
Setelah melalui berbagai analisa masalah yang menyangkut berbagai
lingkungan baik lingkungan yang bersifat internal (kekuatan dan
kelemahan)
juga
yang
bersifat
eksternal
(peluang
dan
ancaman/hambatan) maka dapat diketahui berbagai kemungkinan
alternatif strategi sebagai berikut:
Strategi SO: Bagaimana rencana strategi harus dibuat, dengan
menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk dapat sebesar-besarnya
menangkap peluang, sekaligus mengurangi kelemahan yang ada.
Strategi ST: Walaupun untuk pelaksanaan dan pengembangan
pelayanan yang dilaksanakan, mempunyai ancaman-ancaman yang
Situasi/Kondisi
Pelaks Pekerjaan
Mengetahui Kebijakan, Tujuan dan
Strategi Program Badan Karantina
Pertanian
Evaluasi Situasi
dan Kondisi
Sekretariat Badan
Karantina
Pemecahan
Masalah
Menentukan dan
Mengevaluasi
Lingkungan
PELUANG
Dan
ANCAMAN
Menentukan dan
Mengevaluasi
Lingkungan
KEKUATAN DanKELEMAHAN
Analisis Masalah
Yang perlu mendapatkan perhatian
Menentukan alternatif Rencana dan
Pilihan Strategi
18
bersifat ekstern, namun juga memiliki kekuatan intern, sehingga
bagaimana mencari rencana strategi untuk mengatasi ancaman dengan
menggunakan kekuatan sekaligus peluang yang ada.
Strategi WO: Kegiatan pelayanan prima yang diharapkan dimasa
mendatang memiliki peluang cukup besar untuk memberikan support
untuk pembangunan perkarantinaan, tetapi di lain pihak didalam
pelaksanaannya terdapat kelemahan. Sehingga perlu dibuat rencana
strategi untuk mengurangi kelemahan yang ada, untuk dapat
memanfaatkan peluang semaksimum mungkin.
Strategi WT: Situasi yang kurang menguntungkan untuk pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Sekretariat Badan Karantina Pertanian,
khususnya dalam meningkatkan pelayanan prima dimasa datang, karena
dihadapkan dengan berbagai ancaman, dan disisi lain ada beberapa
kelemahan internal yang harus dihadapi.
Dari berbagai alternatif strategi tersebut, akan disesuaikan dengan yang
paling relevan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta tugas pokok
dan fungsi Sekretariat Badan Karantina Pertanian.
19
II. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. POTENSI
1. Lingkungan Strategis Internal
a. Kebijakan
Pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat Badan
Karantina Pertanian dilengkapi dengan unit kerja yang terdiri dari
empat bagian yaitu Bagian Perencanaan, Bagian Keuangan dan
Perlengkapan, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Hubungan
Masyarakat serta kelompok jabatan fungsional. Setiap bagian
dilengkapi dengan 3 (tiga) sub bagian, sehingga keseluruhannya 12
subbagian dan satu kelompok fungsional. Masing-masing telah
dilengkapi rincian tugas sesuai dengan Permentan Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010. Tugas
dari Sekretariat Barantan adalah memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan
Karantina Pertanian yang terdiri dari 53 Satker dengan lokasi di
seluruh
Indonesia,
sehingga
tercapai
sasaran
prioritas
pengembangan sumber daya yaitu penyediaan SDM yang
berkualitas, kompeten dalam jumlah memadai baik pada tingkat
pusat maupun UPT, menyiapkan kelembagaan dan
perundang-undangan yang mendukung strategi, menyediakan sarana
operasional yang optimal serta tehnologi dan sistem informasi yang
handal dan terintegrasi, meningkatkan daya guna tehnologi dan
informasi
dalam
manajemen
administrasi
dan
operasional
pelayanan serta meningkatkan efektifitas pengendalian internal.
b. Sistem
Untuk melaksanakan tugas dari setiap bagian dan subbagian, serta
didalam melakukan koordinasi baik secara intern di dalam lingkup
20
Sekretariat Barantan maupun dengan eksternal diluar Sekretariat
Barantan.
Sistem Kesekretariatan di Badan Karantina Pertanian mulai dari
tahap perencanaan, tahap operasional maupun tahap pelaporan di
bangun secara terintegrasi yaitu dengan laporan secara berkala
kepada Pusat baik laporan secara manual maupun secara on line.
Sekretariat Badan sebagai Koordinator sekaligus fasilitator dalam
fungsi kesekretariatan, baik pada kegiatan teknis maupun
administrasi.
c. Lingkungan
Lingkungan tempat kerja yang tertata dengan fasilitas yang
memadai merupakan hal yang harus dipenuhi dalam rangka
peningkatan kinerja setiap pegawai. Sarana prasarana operasional
dalam kesekretariatan yang cukup dalam pelaksanaan tupoksi
sekretariat secara rutin.
d. Sumber Daya Manusia
Dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pokok Kesekretariat
Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Sekretariat Badan
sebanyak 225 pegawai.
2. Lingkungan Strategis Eksternal
a. Kebijakan
Dengan berkembangnya era demokrasi di Indonesia dimana
tuntutan masyarakat (stake holder) akan pelayanan yang lebih baik,
transparan, cepat, tepat dan bersih terus meningkat, maka
pemerintah dengan wacana Reformasi Birokrasi yang dicanangkan
agar menjadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa terus
mengembangkan kebijakan tersebut. Badan Karantina Pertanian
21
sebagai salah satu instansi pemerintah yang terus membangun
kebijakan yang sesuai dengan arah kebijakan yang akuntabilitas
kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
b. Sistem
Pengembangan sistem dengan eksternal Sekretariat Barantan baik
antar instansi maupun antar satker cukup memadai dalam
menunjang fungsi sekretariat badan.
Sistem yang dikembangkan terus ditingkatkan dengan adanya
tehnologi terkini yang dapat menunjang pelayanan terhadap stake
holder yang cepat dan tepat sesuai dengan prinsip perkarantinaan.
c. Lingkungan
Lingkungan kerja dengan eksternal Barantan yang didukung dengan
sarana
prasarana
yang
memadai mempermudah
jalannya
koordinasi. Kesatuan lokasi antar unit esln satu di Kementerian
pertanian juga memperpendek rentang kendali dan memudahkan
koordinasi kerja.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di Badan Karantina Pertanian khususnya di
kantor Pusat secara kuantitas cukup memadai, namun SDM yang
diperlukan di UPT lingkup Baranta di seluruh Indonesia masih
belum memadai baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Selain
itu perlu dilakukan penataan yang lebih baik sesuai kompetensi
personal. Disamping itu perlu dilakukan pengembangan dan
pemberdayaan personal secara maksimal.
B. PERMASALAHAN
1. Perencanaan mempunyai fungsi untuk sinkronasi perencanaan baik
di pusat dan daerah khususnya bidang perkarantinaan dirasakan
kewenangannya sangat terbatas mengingat posisinya hanya di
22
Eselon III, sementara tugas Sekretaris sangat dibebani tugas
pekerjaan administrasi, sehingga bidang Sekretariat lebih terfokus
pada pekerjaan-pekerjaan administrasi dibanding dengan tugas
fungsi sebagai perencana pembangunan peternakan yang harus
banyak melakukan koordinasi baik pusat dan daerah.
2. Jumlah pegawai secara kuantitas cukup memadai, namun sebagian
besar belum melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara
optimal, yang berakibat kinerja belum sesuai dengan sasaran yang
telah ditetapkan.
3. Sistem dan tata laksana yang sudah ada, belum dan tidak semua
dilaksanakan sesuai dengan yang seharusnya, bahakn masih ada
standar operasional prosedur (SOP) yang belum dibuat. Sebagai
contoh (a) dalam menempatkan personil tidak didasarkan pada
analisa jabatan, (b) dalam memutuskan sesuatu yang terkait antar
bagian tidak dilakukan koordinasi, (c) penyempurnaan organisasi
belum dimulai dengan analisa beban kerja, (d) surat-surat sering
terlambat prosesnya karena belum dibuatkan SOP nya, dan lain-lain.
4. Masih banyaknya pegawai yang belum mematuhi disiplin pegawai,
sehingga pemberian sanksi belum tegas, sedangkan pegawai yang
tertib
dan
disiplin
melaksanakan
tugas
kurang
mendapat
penghargaan, atau reward and punishment tidak dilaksanakan
dengan baik.
5. Fungsi sekretariat yang seharusnya dapat memperlancar kegiatan
teknis dimasing-masing pusat teknis belum dapat dilaksanakan
sepenuhnya karena belum optimalnya koordinasi dilingkungan
Sekretariat Badan Karantina.
6. Pengalokasian anggaran belum sepenuhnya disesuaikan dengan
prioritas kegiatan.
23
III. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. VISI
Visi dari Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah
“Kesekretariatan Badan Karantina Pertanian yang profesional dan
amanah.”
B. MISI
1. Mewujudkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Sangat Baik (A)
2. Mewujudkan laporan keuangan yang memenuhi opini WTP
3. Melaksanakan tertib administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan,
ketata-usahaan, dan kerumah tanggaan berdasarkan prinsip-prinsip
manajemen modern, serta meningkatkan SDM yang kompeten dan
professional dalam mendukung kepemerintahan yang baik.
4. Mewujudkan kepastian hukum penyelenggaraan perkarantinaan
pertanian dan pengawasan keamanan hayati, terbentuknya sistem
jaringan dokumentasi dan informasi hukum serta informasi publik
yang cepat, tepat, lengkap dan akurat.
5. Mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan
perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati.
C. TUJUAN
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat yaitu memberikan
dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya kepada seluruh unit
organisasi di lingkup Badan Karantina Pertanian, maka tujuan Sekretariat
Barantan Sebagai berikut:
24
1. Mewujudkan fasilitasi penyelenggaraan koordinasi, penyusunan
rencana, program, evaluasi dan pelaporan di bidang perkarantinaan
hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
2. Mewujudkan pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang
akuntabel;
3. Meningkatkan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata
laksana, serta pengelolaan urusan kepegawaian;
4. Mewujudkan
rancangan
peraturan
perundangan-undangan,
pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik yang
transparan dan akuntabel;
5. Mewujudkan pengelolaan urusan tata usaha Badan Karantina
Pertanian yang efektif.
D. SASARAN
Sasaran Strategis Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah
Meningkatnya
kualitas
kinerja
manajemen
dalam
mendukung
penyelenggaraan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati
dengan rincian sebagai berikut:
1. Tersusunnya konsep kebijakan administratif Badan Karantina
Pertanian;
2. Terwujudnya peningkatan kualitas, kompetensi dan distribusi SDM
serta pengelolaan kepegawaian secara proporsional;
3. Terfasilitasinya penyelenggaraan koordinasi, penyusunan rencana,
program, evaluasi dan pelaporan di bidang perkarantinaan hewan
dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
4. Terwujudnya pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang
akuntabel;
25
5. Tersusunnya
rancangan
peraturan
perundangan-undangan,
pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik yang
transparan dan akuntabel;
6. Terwujudnya pengelolaan urusan tata usaha Badan Karantina
Pertanian yang efektif;
26
IV. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. KEBIJAKAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN
Kelembagaan adalah seperangkat aturan formal (hukum, sistem,
organisasi, dan lain-lain) dan informasi yang mengatur hubungan antara
individu dan kelompok masyarakat. Institusi juga dimaksudkan sebagai
alat untuk memberikan kepastian dan berinteraksi yang kemudian akan
mempengaruhi pola tingkah laku hubungan individu. Sebagai dampak
adanya kepastian inilah maka akan meningkatkan efisiensi kinerja
ekonomi
dan
pada
gilirannya
pembangunan
ekonomi
secara
keseluruhan.
Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dan menjadi kebutuhan
terjadinya perubahan revitalisasi sub sektor Badan Karantina Pertanian
adalah meningkatnya kompetisi global para pelaku, perubahan
economics of scales dan lingkup produksi serta pola distribusi, strategi
pemasaran penjual dan pembeli, dan kemampuan membaca strategi
bisnis. Untuk menghadapi tantangan tersebut memerlukan koordinasi
yang baik. Apabila masih menggunakan paradigma lama (koordinasi
dilakukan tanpa aturan) justru akan menimbulkan kegagalan. Oleh
karena itu diperlukan Institusional arrangement yang baik dan pola-pola
koordinasi yang efektif yang pada giliranya dapat menekan biaya.
Salah satu kunci sukses keberhasilan program revitalisasi pembangunan
Badan Karantina Pertanian adalah kemampuan melakukan penguatan
kelembagaan. Sudah saatnya hambatan-hambatan koordinasi antara
Sekretariat Badan Karantina Pertanian dengan unit-unit kerja lainnya
tidak ada lagi, sehingga tidak terjadi pemikiran yang terkotak-kotak
seperti yang terjadi sekarang ini.
Penguatan kelembagaan yang efektif dan efisien dalam implementasinya
membutuhkan
koordinasi,
sinkronisasi
dan
konsistensi
antara
27
perencanaan dan pelaksanaan program baik yang bersifat intra-sektoral
dan inter-sektoral, dan juga adanya kebijakan-kebijakan yang saling
melengkapi antar Badan.
B. STRATEGI
Didalam pembuatan RENSTRA Sekretariat Badan Karantina Pertanian
harus melihat dan menelusuri saling keterkaitan (benang merah) antara
Visi dan Misi dari Badan Karantina Pertanian, Tugas Pokok dan Fungsi
yang melekat didalam Sekretariat Badan Karantina Pertanian, serta
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan memanfaatkan peluang
yang ada serta menghadapi hambatan atau ancaman yang mungkin
terjadi dimasa depan, maka Badan Karantina Pertanian perlu menyusun
strategi dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal yang
dimiliki saat ini.
Atas dasar itu RENSTRA yang akan dirumuskan untuk masa yang akan
datang hendaklah mengacu dan terkait dengan arah penguatan
kelembagaan tersebut serta VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN yang
ingin dicapai.
Tugas pokok Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah memberikan
pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Badan Karantina Pertanian.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Sekretariat Badan
Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi :
1. Koordinasi, dan penyusunan rencana dan program di bidang
perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan
hayati;
2. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;
28
pengelolaan urusan kepegawaian;
4. Penyusunan
rancangan
peraturan
perundang-undangan,
pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; dan
Dari tugas pokok dan fungsi tersebut secara khusus Sekretariat Badan
Karantina Pertanian diberi tanggung jawab untuk meningkatkan
profesionalisme dan integritas penyelenggaraan administrasi publik yang
bertujuan meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan
sasaran meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Kebijakan yang ditempuh adalah penggabungan sistem kepemerintahan
yang baik (good governance) melalui sistem perencanaan dan
penganggaran yang profesional dan akuntabel melalui
“Peningkatan
Kualitas Manajemen Penyelenggaraan Karantina Pertanian dan
Pengawasan Keamanan Hayati”.
C. RENCANA STRATEGI
Untuk mendapatkan dan mencari berbagai strategi alternatif dilakukan
analisa SWOT, untuk menganalisa kondisi lingkungan yang bersifat
intern yang berupa kekuatan dan kelemahan, serta kondisi lingkungan
ekstern yaitu adanya peluang dan hambatan atau ancaman.
Berdasarkan serangkaian proses yang dimulai dari pengisian kuesioner,
diskusi yang melibatkan seluruh jajaran Sekretariat Badan Karantina
Pertanian, serta pembahasan-pembahasan yang difasilitasi oleh
konsultan ahli, maka dirumuskan beberapa hal berikut:
a. Strategi Bagian Perencanaan
1) Penyusunan Program dan Kegiatan untuk satker lingkup
Barantan sesuai dengan arah kebijakan Barantan.
2) Membuat sistem dan tata cara pengalokasian anggaran
berdasarkan hasil rapat koordinasi setiap unit kerja lingkup
29
Badan Karantina Pertanian, serta mengacu kepada hasil
evaluasi dan analisa pelaksanaan program dan kegiatan tahun
sebelumnya.
3) Melakukan analisis, pemantauan, evaluasi program dan
kegiatan perkarantinaan serta pengawasan keamanan hayati
hewani dan nabati.
4) Menyusun Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian
(LAKIP).
5) Menyiapkan bahan Rapat Pimpinan/ Sidang Kabinet/ Rapat
Kerja/ Dengar Pendapat, serta mendokumentasikan hasil
rapat-rapat tersebut.
b. Strategi Bagian Keuangan dan Perlengkapan
1) Menyusun Pedoman dan standar operasional prosedur (SOP)
pengelolaan keuangan, PNBP, aset BMN serta penyusunan
laporan keuangan dan BMN di tingkat Satker dan Eselon I;
2) Melakukan penyusunan target penerimaan dan pagu
penggunaan PNBP
3) Melaksanakan pengelolaan keuangan dan BMN sesuai aturan
yang berlaku
4) Melakukan monitoring dan verifikasi laporan keuangan, PNBP,
dan BMN satker setiap bulan
5) Melakukan monitoring dan verifikasi laporan keuangan, PNBP
dan BMN satker setiap bulan
6) Melakukan opname fisik (Lofbi) barang dan persediaan di
setiap satker
30
7) Rekonsiliasi data (Workshop) keuangan, BMN dan PNBP di
tingkat Eselon I setiap semester I dan II setiap tahunnya.
c. Strategi Bagian Umum
1) Melakukan evaluasi dan penyempurnaan organisasi tata
laksana
yang
sesuai
dan
konsisten
dengan
arah
pembangunan Barantan di masa depan dalam rangka
mencapai target dan tujuan pelaksanaan tindakan karantina.
2) Standarisasi pelaksanaan ketatausahaan yang modern melalui
penggunaan sistem jaringan informasi.
3) Melakukan fasilitasi pengembangan ketatalaksanaan yang
sesuai standar internasional.
4)
Melakukan evaluasi dan kajian terhadap seluruh “Tugas Pokok
dan Fungsi” sampai dengan penjabarannya kedalam
tugas-tugas pekerjaan, sehingga seluruh kegiatan tertampung
didalam struktur yang tersedia, sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
5) Menyusun analisis beban kerja untuk menetapkan kualifikasi
personil yang akan ditempatkan, sekaligus melaksanakan
analisis jabatan untuk menetapkan persyaratan personil yang
akan menempati unit kerja.
6) Menyusun formasi dan kebutuhan pegawai sehingga dapat
diketahui kebutuhan pegawai sesuai dengan persyaratan
kompetensi pada setiap unit kerja.
7) Menyusun kebutuhan pendidikan dan pelatihan teknis dan non
teknis untuk meningkatkan kompetensi SDM.
31
d. Strategi Bagian Hukum
1) Memberikan dukungan kepada pusat-pusat teknis dalam
rangka penyusunan rancangan peraturan perundangan
perkarantinaan pertanian dan keamanan hayati.
2) Melaksanakan evaluasi, dan kajian terhadap peraturan
perundangan di bidang perkarantinaan pertanian dan
pengawasan keamanan hayati.
3) Memberikan bantuan dan pertimbangan hukum serta
perjanjian
di
bidang
Perkarantinaan
pertanian
dan
pengawasan keamanan hayati.
4) Mengimplementasikan
sistem
informasi
dan
jaringan
dokumentasi hukum serta pelayanan informasi publik.
5) Meningkatkan profesionalisme dan semangat kerja SDM di
bidang hukum/ peraturan perundang-undangan.
6) Menyelenggarakan
Sosialisasi
secara
teratur
dan
berkesinambungan
untuk
memberikan
informasi
perkarantinaan baik kepada masyarakat umum juga terhadap
instansi terkait untuk meningkatkan Publik Awarness terhadap
Perkarantinaan dan mewujudkan masyarakat peduli Karantina.
32
V. PROGRAM DAN KEGIATAN
A. PERUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Strategi untuk mewujudkan Visi dan Misi Sekretariat telah dirumuskan
secara dari strategi masing-masing bagian yaitu strategi bagian
perencanaan, bagian keuangan dan perlngkapan, bagian umum serta
strategi bagian hukum dan humas. Namun demikian dalam
melaksanakan strategi perlu disesuaikan dengan permasalahan dan
tugas pekerjaan Bagian dan Sub bagian dari Sekretariat Badan
Karantina Pertanian sebagaimana disajikan pada Lampiran-2.
Dalam perumusan program dan kegiatan Sekretariat tahun 2015-2019
tidak secara otomatis dapat disusun dari RENSTRA Sekretariat Badan
Karantina Pertanian karena Sekretariat adalah salah satu unsur didalam
Badan Karantina Pertanian yang sifatnya”dependent” artinya tergantung
dari RENSTRA Badan Karantina Pertanian dan pedoman penyusunan
anggaran yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam tata cara
mengajukan DIPA tahun berjalan.
Program dan kegiatan Sekretariat Badan Karantina Pertanian tahun
2010-1014 merupakan program lanjutan tahun 2004-2009, yang terdiri
dari 1 program yaitu Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan dan
Pengawasan Keamanan Hayati dengan kegiatan Dukungan Manajemen
dan dukungan teknis lainnya pada Badan Karantina Pertanian.
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 2015-2019
Program dan Kegiatan Sekretariat Badan Karantina Pertanian tahun
2015-2019 disusun berdasarkan hasil kajian RENSTRA. Penyusunan
program dan kegiatan Sekretarian Badan Karantina Pertanian yang
sesuai arah pembangunan Perkarantinaan.
33
Penyusunan kegiatan Sekretariat didasarkan atas tugas dan fungsi
Sekretariat yang meliputi perencanaan, keuangan dan perlengkapan,
organisasi, hukum dan perundang-undangan, humas, kerjasama dan
lain-lain berdasarkan keperluan untuk mendukung terwujudnya VISI dan
MISI serta pembangunan perkarantinaan dalam 5 tahun mendatang.
Atas dasar itu susunan program dan kegiatan Sekretariat Badan
Karantinan Pertanian disusun berdasarkan prioritas Bagian dan Sub
bagian.
1. Komponen dan Kegiatan Bagian Perencanaan
a. Penyusunan / pengumpulan / pengolahan / updating / analisa data
dan statistik.
b. Penyusunan program dan rencana kerja/teknis/program.
c. Pembinaan dan koordinasi penyusunan kebijakan dan program
pembangunan Badan Karantina Pertanian.
d. Monitoring dan evaluasi.
2. Kegiatan Bagian Keuangan dan Perlengkapan
a. Penyelenggaraan sosialisasi / apresiasi / pemantapan / pelatihan/
workshop
b. Penyusunan Neraca SAK dan SIMAK Bulanan
c. Penyusunan laporan pengelolaan PNBP bulanan
d. Penyusunan THLP
e. Penyusunan lap. Pengelolaan inventaris BMN
f. Penyelenggaraan Workshop SAK, SIMAK, PNBP tiap Semester I
dan II
34
3. Komponen dan Kegiatan Bagian Umum
a. Penyelenggaraan sosialisasi/ apresiasi/ pemantapan/ pelatihan/
workshop
b. Pembinaan administrasi pengolaan kepegawaian.
c. Analisis/ pengkajian, pengembangan organisasi dan tatalaksana.
d. Pembinaan dan pengembangan organisasi dan ketatausahaan.
e. Pembinaan dan pengembangan SDM
f. Penyelengaraan perpustakaan/ kearsipan/ dokumentasi.
g. Perawatan gedung dan sarana kantor.
h. Operasional perkantoran dan pimpinan.
4. Komponen dan Kegiatan Bagian Hukum dan Hubungan
Masyarakat
a. Mendukung Penyusunan Rancangan peraturan
perundang-undangan
b. Pembahasan rancangan peraturan perundang-undangan
c. Evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan
d. Pengumpulan dan penyusunan saran bantuan hukum
e. Evaluasi pelaksanaan penyelesaian kasus
f. Publikasi peraturan-peraturan
g. Monitoring dan evaluasi informasi publik
h. Penyebaran informasi
i. Pengembangan sistem public awareness
j. Kepustakaan Badan Karantina Pertanian
35
Komponen program dan kegiatan tersebut diatas merupakan pola umum
penyusunan anggaran berdasarkan fungsi organisasi Sekretariat. Dalam
penyusunan anggaran untuk setiap program yang ditetapkan pemerintah
(Menteri Keuangan), maka penyusunan anggarannya disesuaikan
dengan RENSTRA Sekretariat Badan Karantina Pertanian yang telah
dirumuskan yaitu Strategi menggunakan kekuatan (Strenght) untuk
memanfaatkan peluang (Opportunities) sebagai strategi S-O; dan
menggunakan kekuatan untuk mencegah ancaman (Threathen) atau
strategi S-T. Disamping itu bisa juga digunakan strategi lain yang
termasuk dalam Strategi W-O atau strategi W-T. Sistem penganggaran
program-komponen-kegiatan Sekretariat Badan Karantina Pertanian
yang disarankan di dalam RENSTRA ini merupakan sistem yang
fleksibel.
36
VI. PENUTUP
Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina Pertanian disusun
berdasarkan Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun
2010-2014 dan berpedoman serta memperhatikan hasil kajian potensi dan
permasalahan Sekretariat Badan Karantina Pertanian yang kemudian
dituangkan kedalam Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina
Pertanian yang didalamnya memuat VISI, MISI, KEBIJAKAN dan STRATEGI
serta Program dan Kegiatan.
Selanjutnya diharapkan Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina
Pertanian ini dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam
penyusunan rencana kerja/program Sekretariat Badan Karantina Pertanian
Tahun 2015-2019.
Jakarta, Oktober 2015.
37
Lampiran3.
MATRIKS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2015-2019 UNIT ORGANISASI BADAN KARANTINA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET ALOKASI (Rp Miliar)
TOTAL ALOKASI 2015-2019 LOKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI 747,9 976,9 1442,9 1479,8 1501,7 6430,0 SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK
IKU.1 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan 94% 95% 96% 97% 98%
IKU.2 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi
38 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET ALOKASI (Rp Miliar)
TOTAL ALOKASI 2015-2019 LOKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan
IKU.3 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan 86% 87% 88% 89% 90% SASARAN PROGRAM 2: Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor MP HPHK dan OPTK dan keamanan hayati
IKU.4 Persentase jumlah sertifikat ekspor yang ditolak oleh negara tujuan melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan 0,1% 0,1% ≤0,1% ≤0,1% ≤0,1% SASARAN PROGRAM 3:
39 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET ALOKASI (Rp Miliar)
TOTAL ALOKASI 2015-2019 LOKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian IKU.5 Penurunan Persentase kasus pelanggaran perkarantinaan dibanding tahun sebelumnya 5% 5% 5% 5% 5%
IKU.6 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 77 78 79 80 81 1 Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan 10,5 9,8 18,9 20,6 22,8 Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan IKK.
005 Jumlah keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian tentang pengawasan dan penindakan perkarantinaan pertanian (DOKUMEN) 2 2 2 2 2 1,0 0,8 1,6 1,9 2,1
40 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET ALOKASI (Rp Miliar)
TOTAL ALOKASI 2015-2019 LOKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 IKK. 008 Jumlah dokumen pembinaan, dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pengawasan dan penindakan (LAPORAN) 4 4 4 4 4 3,4 2,1 4,0 4,3 4,7 Meningkatnya kualitas kerjasama nasional / internasional IKK.
012 Jumlah harmonisasi kerjasama perkarantinaan dengan negara mitra yang terimplementasikan (LAPORAN) 1 2 2 2 1 1,2 2,1 4,2 4,5 5,0 IKK.
013 Jumlah MOU dengan K/L terkait yang terimplementasikan (DOKUMEN) 1 1 1 1 1 0,6 0,7 1,3 1,5 1,7 Meningkatnya desiminasi SPS dengan stakeholder dan instansi terkait IKK.
014 Jumlah desiminasi SPS (DOKUMEN)
1 1 1 1 1 1,7 1,1 2,2 2,2 2,4
41 Tersedianya
informasi yang valid, handal dan mudah diakses
IKK.
015 Jumlah berbasis IT terkait aplikasi internal dan eksternal perkarantinaan pertanian (APLIKASI) 2 2 2 2 2 2,6 3,0 5,6 6,2 6,9 2 Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani 8,2 8,5 13,8 15,2 16,8 Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan IKK. 001 Jumlah peraturan/keputusa n Menteri tentang pencegahan masuk dan menyebarnya HPHK, dan keamanan hayati hewani (DOKUMEN) 2 2 2 2 2 1,5 1,4 2,2 2,4 2,7 IKK.
003 Jumlah keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian tentang pencegahan masuk dan menyebarnya HPHK, dan keamanan hayati hewani (DOKUMEN) 8 8 8 8 8 1,6 1,7 2,7 3,0 3,3 IKK.
006 Jumlah pembinaan, dokumen dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pencegahan masuk dan menyebarnya 18 18 18 18 18 3,0 3,4 5,7 6,4 7,2
42 HPHK dan keamanan hayati hewani (LAPORAN) Meningkatnya kualitas laboratorium UPT karantina pertanian IKK.
009 Jumlah UPT yang laboratoriumnya terakreditasi sesuai ruang lingkup tugasnya 3 3 3 3 3 1,1 1,0 1,5 1,5 1,5 Meningkatnya kemampuan deteksi risiko IKK.
010 Jumlah Analisis dokumen Resiko HPHK (DOKUMEN) 10 10 10 10 10 1,0 1,0 1,7 1,9 2,1 3 Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati 9,9 9,9 13,8 15,2 16,8 Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan IKK. 002 Jumlah peraturan/keputusa n Menteri tentang pencegahan masuk dan menyebarnya OPTK dan keamanan hayati nabati (DOKUMEN) 2 2 2 2 2 0,7 1,5 1,7 1,9 2,1