• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN I. PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN I. PENDAHULUAN"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

RENCANA STRATEGIS

SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN

2015-2019

I. PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina Pertanian merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Strategis Badan Karantina

Pertanian (Renstra Barantan) yang disusun dalam rangka mendukung

upaya implementasi reformasi perencanaan dan penganggaran Badan

Karantina Pertanian yang berbasis kinerja dalam perspektif jangka

menengah sesuai dengan amanat UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara dan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Renstra Sekretariat Barantan merupakan salah satu wujud panduan

operasional dari Visi, Misi dan Strategi Badan Karantina Pertanian. Oleh

karena itu Renstra Sekretariat Badan Karantina Pertanian merupakan

satu kesatuan dari Renstra Badan Karantina Pertanian dalam rangka

mewujudkan amanat pembangunan yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015– 2019).

Melalui Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina

Hewan, Ikan dan Tumbuhan pemerintah Indonesia telah menetapkan

bahwa salah satu strategi untuk menjaga/melindungi kelestarian

sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan adalah melalui

penyelenggaraan perkarantinaan. Barantan ditetapkan sebagai instansi

yang melaksanakan tugas perkarantinaan pertanian sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

(3)

2

Renstra Sekretariat Barantan sebagai dokumen perencanaan jangka

menengah (5 tahun) disusun untuk mendukung Tupoksi Barantan dalam

rangka menjaga dan melindungi kelestarian Sumber Daya Alam Hayati

Indonesia. Dengan demikian tujuan perkarantinaan hewan dan

tumbuhan dapat tercapai sesuai dengan harapan pemberi kewenangan,

kebtuhan

masyarakat

dan

pemenuhan

penyelenggaraan

tata

kepemerintahan yang baik di bidang perkarantinaan.

Dalam penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina

Pertanian 2015–2019 mengacu pada Rencana Strategis Badan

Karantina Pertanian 2015-2019.

(4)

3

B. KONDISI

UMUM

SEKRETARIAT

BADAN

KARANTINA

PERTANIAN

a. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan

Peraturan

Menteri

Pertanian

No.

61/Permentan/OT.140/ 10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian menyatakan

bahwa tugas pokok Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah

memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada

seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Karantina

Pertanian.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Sekretariat

Badan Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi, beserta penyusunan rencana dan program di

bidang

perkarantinaan

hewan

dan

tumbuhan,

serta

pengawasan keamanan hayati;

2. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;

3. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana,

serta pengelolaan urusan kepegawaian;

4. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,

pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha Badan Karantina Pertanian.

b. Susunan Organisasi

Untuk

melaksanakan

fungsi

dimaksud

maka

organisasi

Sekretariat Barantan terdiri dari:

1.

Bagian Perencanaan

2.

Bagian Keuangan dan Perlengkapan

(5)

4

4.

Bagian Hukum dan Humas, dan

5.

Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1 : Struktur Organisasi Badan Karantina Pertanian

Gambar 2 : Struktur organisasi Sekretariat Badan

(6)

5

Gambar 1 : Struktur Organisasi Badan Karantina Pertanian

KEPALA BADAN

PUSAT KARANTINA HEWAN & KEAMANAN HAYATI HEWANI

BIDANG HEWAN HIDUP SUBID HEWAN HIDUP IMPOR SUBID HEWAN HIDUP EKSPOR DAN ANTAR AREA BIDANG PRODUK HEWAN SUBID. PRODUK HEWAN IMPOR SUBID PRODUK HEWAN EKSPOR ANTAR AREA BIDANG KEAMANAN HAYATI HEWANI SUBID KEAMANAN HAYATI HEWANI IMPOR SUBBID KEAMANAN HAYATI HEWANI EKSPOR ANTAR AREA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KH

PUSAT KARANTINA TUMBUHAN & KEAMANAN HAYATI NABATI

BIDANG KARANTINA TUMBUHAN BENIH SUBID. BENIH IMPOR SUBID BENIH EKSPOR ANTAR AREA BIDANG KARANTINA TUMBUHAN NON BENIH SUBID. NON BENIH IMPOR SUBID. NON BENIH EKSPOR ANTAR AREA BIDANG KEAMANAN HAYATI NABATI SUBID KEAMANAN HAYATI NABATI IMPOR SUBID KEAMANAN HAYATI NABATI EKSPOR & ANTAR AREA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KT

PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN BIDANG INFORMASI PERKARANTINAAN SUBID. SISTIM INFORMASI SUBID. PELAYANAN INFORMASI BIDANG KERJASAMA PERKARANTINAAN SUBID. KERJASAMA SUBID SANITARI & FITOSANITARI BIDANG KEPATUHAN SUBID KEPATUHAN PERKARANTINA AN HEWAN SUBID KEPATUHAN PERKARANTINA AN TUMBUHAN SEKTARIAT BADAN BAGIAN UMUM SUBAG. KEPEGAWAIAN SUBAG. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA SUBAG. TU DAN RUMAH TANGGA BAGIAN PERENCANAAN SUBAG . EVALUAISI DAN PELAPORAN SUBBAG. PROGRAM SUBAG. ANGGARAN BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN SUBAG PERBENDAHARA AN SUBAG. AKUNTANSI & VERIFIKASI SUBAG. PERLENGKAPAN

BAGIAN HUKUM & HUMAS SUBAG. HUMAS SUBAG.PERATURAN PERKARANTINAAN HEWANI SUBAG.PERATURAN PERKARANTINAAN TUMBUHAN

(7)

6 SEKRETARIAT BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN BAGIAN UMUM BAGIAN HUKUM DAN HUMAS SUBBAGIAN ANGGARAN SUBBAGIAN PROGRAM SUBBAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN SUBBAGIAN AKUNTANSI DAN VERIFIKASI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN TATA USAHA DAN

RUMAH TANGGA SUBBAGIAN PERLENGKAPAN SUBBAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA SUBBAGIAN PERATURAN PERKARANTINAAN HEWAN SUBBAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT SUBBAGIAN PERATURAN PERKARANTINAAN TUMBUHAN

(8)

7

c. Peran Sekretariat Barantan

1) Koordinasi dan Penyusunan Rencana dan Program

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tindakan karantina

hewan, tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati, sekretariat

badan melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan program

kegiatan dan anggaran yang hendak dilaksanakan. Perencanaan

Barantan yang dilakukan organisasi Badan Karantina Pertanian

disusun secara sistematik dalam upaya pencapaian tujuan

pelaksanaan perkarantinaan sebagaimana tercantum dalam UU

No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan.

Dibawah ini beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka

koordinasi dan penyusunan rencana dan program diantaranya

adalah :

a. Penyiapan penyusunan rencana kerja dan program di bidang

perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati;

b. Penyiapan rencana penyusunan anggaran

c. Penyiapan penyusunan pedoman umum dan analisis,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perkarantinaan

hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati

hewani dan nabati.

2) Pengelolaan Urusan Keuangan

Pengelolaan tugas dan fungsi urusan keuangan adalah sebagai

berikut :

a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, Penerimaan Negara

bukan Pajak (PNBP), Penyiapan pengujian dan penerbitan

surat perintah membayar (SPM)

(9)

8

b. Pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi anggaran

c. Pelaksanaan urusan perlengkapan

Pelaksanaan butir a yang meliputi urusan perbendaharaan,

Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), Penyiapan pengujian

dan penerbitan surat perintah membayar (SPM), dilaksanakan

secara lebih lanjut dalam bentuk:

a) Pengadministrasian

terhadap

seluruh

Pelaksanaan

pemungutan dan penyetoran Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) beserta dengan tata kelolanya sehingga secara

keseluruhan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

b) Pelaksanaan pengujian dan penerbitan Surat Perintah

Membayar (SPM) yang telah melalui proses yang dapat

menjamin terlaksananya pembayaran seluruh kegiatan

secara tepat waktu dan aman.

c) Pelaksanaan administrasi dan verifikasi terhadap setiap

proses pertanggungjawaban kegiatan yang dilaksanakan.

d) Pelaksanaan urusan perlengkapan yang memenuhi standar

ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan

menggunakan system aplikasi dan standar pengadaan,

pengelolaan, dan pemeliharaan yang baik dan dapat

dipertanggungjawabkan.

3) Evaluasi dan Penyempurnaan Organisasi dan Tata Laksana,

serta Pengelolaan Urusan Kepegawaian.

Selain masalah perencanaan dan keuangan, dukungan

sekretariat Barantan juga dalam bentuk penyempurnaan

organisasi dan tata laksana dan urusan kepegawaian. Untuk

urusan organisasi dan tata laksana, secara terus menerus

(10)

9

dilakukan pengkajian dalam rangka penyempurnaan organisasi

Badan Karantina Pertanian secara keseluruhannya.

Sejak ditetapkan menjadi Unit Eselon I, Badan Karantina

Pertanian secara dinamis merubah susunan organisasinya demi

mencapai target dan tujuan pelaksanaan tindakan karantina

pertanian. Seiring dengan berjalannya waktu Badan Karantina

Pertanian diharapkan akan lebih meningkatkan akselerasi

pelayanan dan pelaksanaan operasional tindakan karantina

pertanian di tingkat lapangan. Untuk mendukung kinerja UPT

Operasional juga dibentuk UPT Pendukung lain yaitu Balai Uji

Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian yang mempunyai

Tusi adalah melakukan pengkajian, penelitian, pengujian teknik

dan metode pelaksanaan tindakan karantina yang paling efektif

dan efisien serta mencoba menerapkannya secara ilmiah

(empiris) sebelum ditetapkan sebagai teknik dan metode yang

diaplikasikan oleh UPT operasional.

Beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian dalam rangka

peningkatan pelayanan tindakan karantina yang terkait dengan

organisasi dan tata laksana adalah :

1.

Blueprint organisasi dan tata laksana Barantan yang

betul-betul menunjukkan arah pembangunan Barantan 5

– 10

tahun ke depan;

2.

Konsistensi pembangunan organisasi Barantan;

3.

Penataan tata laksana yang bersifat modern melalui

penggunan system jaringan informasi;

Untuk urusan kepegawaian, Sekretariat Badan melakukan upaya

pengembangan

SDM

secara

tersistematis

baik

melalui

pelaksanaan Diklat teknis maupun melalui pelaksanaan Diklat

(11)

10

Non teknis yang sifatnya penjenjangan kepangkatan / jabatan

(Diklatpim).

Pendidikan dan Latihan Teknis meliputi pelatihan dasar teknis

calon POPT ahli, pelatihan dasar teknis calon POPT terampil,

pelatihan dasar teknis calon Medik Veteriner dan pelatihan dasar

teknis Paramedik Veteriner.

Pendidikan dan Latihan Non Teknis terdiri dari, pelatihan PPNS,

penyelenggaraan latihan intelijen, pelatihan polisi khusus,

pelatihan

bendahara

pengeluaran,

pelatihan

bendahara

penerima, pelatihan pengadaan barang dan jasa , pelatihan

fungsional arsiparis, dan pelatihan fungsional perencana.

Pelaksanaan seluruh kegiatan yang berkaiatan peningkatan

kemampuan SDM (Manpower empowering) merupakan salah

satu sub komponen yang dapat menentukan keberhasilan

pelaksanaan tindakan karantina pertanian dilapangan.

Beberapa hal yang saat ini masih perlu perhatian dalam rangka

pengembangan SDM adalah:

1. Penetapan pola karir yang definitif

2. Perlunya pemberian reward dan punishment bagi pegawai

terkait dengan prestasi kerjanya

3.

Perlunya

penyiapan

pelatihan

“pra

purna

bhakti

enterpreneurship course” (suatu latihan kemampuan

wirausaha bagi para pegawai yang hendak memasuki usia

pensiun).

(12)

11

4) Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan,

Hubungan masyarakat dan Informasi Publik.

Mendukung pelaksanaan tindakan karantina yang berdasarkan

kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

serta memiliki legitimasi hukum, maka proses penyusunan

peraturan perundang-undangan sebagai pelaksanaan dari UU

No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan harus dapat dilaksanakan secara sistematis dan

terstruktur dengan baik.

Bekerjasama dengan pusat

– pusat teknis dalam melakukan

penyusunan peraturan sebagai pelaksanaan dari UU No 16

Tahun 1992 harus dapat menjamin pelaksanaa tindakan

karantina (8P) secara sama antara satu UPT dengan UPT yang

lainnya. Sehingga seluruh pengguna jasa karantina baik yang

melalui UPT yang ada di jawa, Kalimantan, Sulawesi ataupun

papua akan menjalani prosedur dan tindakan yang sama untuk

setiap komoditi yang sama. Sehingga tercipta sebuah kepastian

hukum atas pelaksanaan tindakan karantina yang berjalan di

seluruh UPT operasional.

Sampai saat ini ada beberapa materi yang diamanahkan untuk

ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian atau

Keputusan Menteri Pertanian sebagai peraturan pelaksanaannya

masih menunggu proses finishing yaitu penetapannya oleh

Menteri. Karena untuk dapat berjalan secara efektif sebuah

ketentuan perkarantinaan harus mendapatkan penetapan dari

Menteri pertanian.

Beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian dalam rangka

peningkatan pelayanan tindakan karantina terkait dengan

penyusunan peraturan perundang-undangan adalah perlunya

(13)

12

mengkaji ketentuan dalam UU No 16 Tahun 1992, apakah masih

relevan dengan kondisi kemajuan jaman dan teknologi yang ada

sehingga nantinya akan ditetapkan tindakan yang perlu

dilakukan, apakah perlu dilaksanakan amandemen atau sekedar

perubahan pada beberapa pasal saja. Kajian tsb dilihat dari

perspektif relevansi ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal

dengan dinamisasi kehidupan dan perkembangan IPTEK.

5) Pelaksanaan urusan tata usaha Badan Karantina Pertanian

Salah satu fungsi dari Sekretariat Badan adalah pelaksanaan

urusan tata usaha Badan Karantina Pertanian. Tata usaha

memegang peranan penting pada setiap instansi pemerintah.

Tata usaha merupakan pusat dari seluruh kegiatan-kegiatan

yang harus di arahkan pada pencapaian tujuan organisasi,

dengan demikian seluruh informasi dan instruksi-instruksi dapat

di jadikan pedoman unit-unit lainnya.

Inti dari kegiatan-kegiatan tata usaha adalah sebagai berikut: 1)

Menghimpun

yaitu

kegiatan-kegiatan

mencari

data,

mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinay

belum ada, sehingga siap untuk dipergunakan bilamana

diperlukan. 2). Mencatat yaitu kegiatan membubuhkan dengan

berbagai peralatan tulis keterangan yang diperlukan sehingga

terwujud

tulisan

yang

dapat

dibaca,

dikirim

dan

didokumentasikan/diarsipakan. Dalam perkembangan tehnologi

modern, maka dapat termasuk alat-alat perekam suara. 3).

Mengolah yaitu bermacam kegiatan mengerjakan

keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih

berguna. 4). Menggandakan yaitu kegiatan memperbanyak

dengan berbagai cara dan alat. 5). Mengirim yaitu

menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak ke

(14)

13

pihak lain. 6). Menyimpan yaitu kegiatan menaruh dengan

berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman.

Secara garis besar Tata usaha ialah segenap kegiatan tata

kelola persuratan yang dimulai dari menghimpun (menerima),

mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan

semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi.

Beberapa kendala yang dihadapi dalam urusan ketata usahaan

adalah penyampaian informasi yang lambat, serta alat

komunikasi yang terkendala masalah teknis. Hal ini dikarenakan

UPT teknis Barantan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan

berbagai hambatan teknis baik secara alam maupun sarana

prasarana. Dengan perkembangan tehnologi terkini seperti surat

menyurat secara on line dan penggunaan sarana komunikasi

secara komputer diharapkan kendala penyampaian informasi

dapat ditangani dan distribusi informasi dapat dilakukan secara

cepat, tepat dan ekonomis.

d. Tujuan dan Sasaran Penyusunan Renstra Sekretariat Barantan

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Karantina Pertanian

2015-2019 dinyatakan Visi Badan Karantina Pertanian adalah Menjadi

Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya Dalam

Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan

Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta

Keamanan Pangan

.

Sedangkan misi dari Badan Karantina Pertanian:

1. Mewujudkan

keamanan

nasional

yang

mampu

menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

(15)

14

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis

berlandaskan Negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri

sebagai Negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju

dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam kaitan dengan Visi dan Misi tersebut dan sesuai dengan Tupoksi

Barantan yaitu melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan

maka tujuan dari Barantan 2015-2019 adalah:

1. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari

serangan HPHK dan OPTK

2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan

dan tumbuhan

3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui

pencegahan masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK

4. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan

5. Mewujudkan pelayanan prima

Sasaran strategis Badan Karantina Pertanian dirumuskan dalam rangka

mencapai tujuan Barantan tersebut yang dibagi dalam dua kelompok

utama yaitu sasaran prioritas misi dan sasaran prioritas pengembangan

sumberdaya.

Sasaran strategis yang berkaitan erat dengan Sekretariat Badan adalah

sasaran prioritas pengembangan sumber daya yaitu:

1. Penyediaan SDM yang berkualitas, kompeten dalam jumlah

memadai;

2. Menyiapkan

kelembagaan

dan

perundang-undangan

yang

mendukung strategi

(16)

15

3. Penyediaan sarana operasional yang optimal serta tehnologi dan

sistem informasi yang handal dan terintegrasi

4. Meningkatkan daya guna tehnologi dan informasi dalam manajemen

administrasi dan operasional pelayanan

5. Meningkatkan efektifitas pengendalian internal.

Atas dasar tersebut diatas, maka tujuan penyusunan Renstra

Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah:

1. Menyusun Visi dan Misi Sekretariat Badan Karantina Pertanian

sebagai bagian dari Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian

2015-2019 yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menyamakan

persepsi dan pandangan ke depan bagi seluruh jajaran Sekretariat

Badan Karantina Pertanian

2. Menetapkan tujuan, sasaran dan kegiatan-kegiatan sebagai

penjabaran dari kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya pada Badan Karantina Pertanian.

Sasaran dari Penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Badan

Karantina Pertanian

adalah tersusunnya “Rencana Strategis Sekretariat

Badan Karantina Pertanian Tahun 2015-2019”, yang dapat dijadikan

pedoman dalam TUSI Sekretariat menuju visi sekretariat yaitu

“Kesekretariatan Badan Karantina Pertanian yang Profesional dan

Amanah”.

e. Metodelogi Penyusunan Renstra Barantan

Penyusunan

Renstra

Sekretariat

Badan

Karantina

Pertanian

dilaksanakan dengan metodologi “Participatory” dengan melibatkan para

kepala bagian, kepala subbagian, jabatan fungsional dan staf lingkup

Sekretariat Badan Karantina Pertanian. Metode penyusunan Renstra

dilaksanakan dengan mengisi kuesioner yang telah dipersiapkan,

sehingga dapat diketahui segala aspek yang menyangkut kinerja yang

(17)

16

terkait dalam struktur organisasi lingkup Sekretariat Badan Karantina

Pertanian. Dilanjutkan dengan pembahasan dan diskusi untuk

pemahaman yang menyangkut situasi dan informasi yang ada,

permasalahan yang terjadi, dan mencari berbagai alternatif pemecahan

masalah.

Kemudian diteruskan dengan pembahasan bagaimana menyusun

strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang (Strategi S-O).

dan strategi memanfaatkan peluang dan kekuatan untuk menghindari

ancaman (Strategi S-T), dilanjutkan dengan menyusun strategi

mengurangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang (Strategi W-O).

Dan mengurangi kelemahan dengan menghindari ancaman (Strategi

W-T). Gambaran proses analisis pelaksanaan penyusunan renstra secara

garis besar dapat disajikan pada Bagan-1 berikut :

(18)

17

Bagan-1: Proses Analisis Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat

Badan Karantina Pertanian’

ANALISIS SITUASI

ANALISIS VISI DAN MISI

Setelah melalui berbagai analisa masalah yang menyangkut berbagai

lingkungan baik lingkungan yang bersifat internal (kekuatan dan

kelemahan)

juga

yang

bersifat

eksternal

(peluang

dan

ancaman/hambatan) maka dapat diketahui berbagai kemungkinan

alternatif strategi sebagai berikut:

Strategi SO: Bagaimana rencana strategi harus dibuat, dengan

menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk dapat sebesar-besarnya

menangkap peluang, sekaligus mengurangi kelemahan yang ada.

Strategi ST: Walaupun untuk pelaksanaan dan pengembangan

pelayanan yang dilaksanakan, mempunyai ancaman-ancaman yang

Situasi/Kondisi

Pelaks Pekerjaan

Mengetahui Kebijakan, Tujuan dan

Strategi Program Badan Karantina

Pertanian

Evaluasi Situasi

dan Kondisi

Sekretariat Badan

Karantina

Pemecahan

Masalah

Menentukan dan

Mengevaluasi

Lingkungan

PELUANG

Dan

ANCAMAN

Menentukan dan

Mengevaluasi

Lingkungan

KEKUATAN Dan

KELEMAHAN

Analisis Masalah

Yang perlu mendapatkan perhatian

Menentukan alternatif Rencana dan

Pilihan Strategi

(19)

18

bersifat ekstern, namun juga memiliki kekuatan intern, sehingga

bagaimana mencari rencana strategi untuk mengatasi ancaman dengan

menggunakan kekuatan sekaligus peluang yang ada.

Strategi WO: Kegiatan pelayanan prima yang diharapkan dimasa

mendatang memiliki peluang cukup besar untuk memberikan support

untuk pembangunan perkarantinaan, tetapi di lain pihak didalam

pelaksanaannya terdapat kelemahan. Sehingga perlu dibuat rencana

strategi untuk mengurangi kelemahan yang ada, untuk dapat

memanfaatkan peluang semaksimum mungkin.

Strategi WT: Situasi yang kurang menguntungkan untuk pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Sekretariat Badan Karantina Pertanian,

khususnya dalam meningkatkan pelayanan prima dimasa datang, karena

dihadapkan dengan berbagai ancaman, dan disisi lain ada beberapa

kelemahan internal yang harus dihadapi.

Dari berbagai alternatif strategi tersebut, akan disesuaikan dengan yang

paling relevan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta tugas pokok

dan fungsi Sekretariat Badan Karantina Pertanian.

(20)

19

II. POTENSI DAN PERMASALAHAN

A. POTENSI

1. Lingkungan Strategis Internal

a. Kebijakan

Pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat Badan

Karantina Pertanian dilengkapi dengan unit kerja yang terdiri dari

empat bagian yaitu Bagian Perencanaan, Bagian Keuangan dan

Perlengkapan, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Hubungan

Masyarakat serta kelompok jabatan fungsional. Setiap bagian

dilengkapi dengan 3 (tiga) sub bagian, sehingga keseluruhannya 12

subbagian dan satu kelompok fungsional. Masing-masing telah

dilengkapi rincian tugas sesuai dengan Permentan Nomor

61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010. Tugas

dari Sekretariat Barantan adalah memberikan pelayanan teknis dan

administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan

Karantina Pertanian yang terdiri dari 53 Satker dengan lokasi di

seluruh

Indonesia,

sehingga

tercapai

sasaran

prioritas

pengembangan sumber daya yaitu penyediaan SDM yang

berkualitas, kompeten dalam jumlah memadai baik pada tingkat

pusat maupun UPT, menyiapkan kelembagaan dan

perundang-undangan yang mendukung strategi, menyediakan sarana

operasional yang optimal serta tehnologi dan sistem informasi yang

handal dan terintegrasi, meningkatkan daya guna tehnologi dan

informasi

dalam

manajemen

administrasi

dan

operasional

pelayanan serta meningkatkan efektifitas pengendalian internal.

b. Sistem

Untuk melaksanakan tugas dari setiap bagian dan subbagian, serta

didalam melakukan koordinasi baik secara intern di dalam lingkup

(21)

20

Sekretariat Barantan maupun dengan eksternal diluar Sekretariat

Barantan.

Sistem Kesekretariatan di Badan Karantina Pertanian mulai dari

tahap perencanaan, tahap operasional maupun tahap pelaporan di

bangun secara terintegrasi yaitu dengan laporan secara berkala

kepada Pusat baik laporan secara manual maupun secara on line.

Sekretariat Badan sebagai Koordinator sekaligus fasilitator dalam

fungsi kesekretariatan, baik pada kegiatan teknis maupun

administrasi.

c. Lingkungan

Lingkungan tempat kerja yang tertata dengan fasilitas yang

memadai merupakan hal yang harus dipenuhi dalam rangka

peningkatan kinerja setiap pegawai. Sarana prasarana operasional

dalam kesekretariatan yang cukup dalam pelaksanaan tupoksi

sekretariat secara rutin.

d. Sumber Daya Manusia

Dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pokok Kesekretariat

Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Sekretariat Badan

sebanyak 225 pegawai.

2. Lingkungan Strategis Eksternal

a. Kebijakan

Dengan berkembangnya era demokrasi di Indonesia dimana

tuntutan masyarakat (stake holder) akan pelayanan yang lebih baik,

transparan, cepat, tepat dan bersih terus meningkat, maka

pemerintah dengan wacana Reformasi Birokrasi yang dicanangkan

agar menjadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa terus

mengembangkan kebijakan tersebut. Badan Karantina Pertanian

(22)

21

sebagai salah satu instansi pemerintah yang terus membangun

kebijakan yang sesuai dengan arah kebijakan yang akuntabilitas

kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

b. Sistem

Pengembangan sistem dengan eksternal Sekretariat Barantan baik

antar instansi maupun antar satker cukup memadai dalam

menunjang fungsi sekretariat badan.

Sistem yang dikembangkan terus ditingkatkan dengan adanya

tehnologi terkini yang dapat menunjang pelayanan terhadap stake

holder yang cepat dan tepat sesuai dengan prinsip perkarantinaan.

c. Lingkungan

Lingkungan kerja dengan eksternal Barantan yang didukung dengan

sarana

prasarana

yang

memadai mempermudah

jalannya

koordinasi. Kesatuan lokasi antar unit esln satu di Kementerian

pertanian juga memperpendek rentang kendali dan memudahkan

koordinasi kerja.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di Badan Karantina Pertanian khususnya di

kantor Pusat secara kuantitas cukup memadai, namun SDM yang

diperlukan di UPT lingkup Baranta di seluruh Indonesia masih

belum memadai baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Selain

itu perlu dilakukan penataan yang lebih baik sesuai kompetensi

personal. Disamping itu perlu dilakukan pengembangan dan

pemberdayaan personal secara maksimal.

B. PERMASALAHAN

1. Perencanaan mempunyai fungsi untuk sinkronasi perencanaan baik

di pusat dan daerah khususnya bidang perkarantinaan dirasakan

kewenangannya sangat terbatas mengingat posisinya hanya di

(23)

22

Eselon III, sementara tugas Sekretaris sangat dibebani tugas

pekerjaan administrasi, sehingga bidang Sekretariat lebih terfokus

pada pekerjaan-pekerjaan administrasi dibanding dengan tugas

fungsi sebagai perencana pembangunan peternakan yang harus

banyak melakukan koordinasi baik pusat dan daerah.

2. Jumlah pegawai secara kuantitas cukup memadai, namun sebagian

besar belum melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara

optimal, yang berakibat kinerja belum sesuai dengan sasaran yang

telah ditetapkan.

3. Sistem dan tata laksana yang sudah ada, belum dan tidak semua

dilaksanakan sesuai dengan yang seharusnya, bahakn masih ada

standar operasional prosedur (SOP) yang belum dibuat. Sebagai

contoh (a) dalam menempatkan personil tidak didasarkan pada

analisa jabatan, (b) dalam memutuskan sesuatu yang terkait antar

bagian tidak dilakukan koordinasi, (c) penyempurnaan organisasi

belum dimulai dengan analisa beban kerja, (d) surat-surat sering

terlambat prosesnya karena belum dibuatkan SOP nya, dan lain-lain.

4. Masih banyaknya pegawai yang belum mematuhi disiplin pegawai,

sehingga pemberian sanksi belum tegas, sedangkan pegawai yang

tertib

dan

disiplin

melaksanakan

tugas

kurang

mendapat

penghargaan, atau reward and punishment tidak dilaksanakan

dengan baik.

5. Fungsi sekretariat yang seharusnya dapat memperlancar kegiatan

teknis dimasing-masing pusat teknis belum dapat dilaksanakan

sepenuhnya karena belum optimalnya koordinasi dilingkungan

Sekretariat Badan Karantina.

6. Pengalokasian anggaran belum sepenuhnya disesuaikan dengan

prioritas kegiatan.

(24)

23

III. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

A. VISI

Visi dari Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah

“Kesekretariatan Badan Karantina Pertanian yang profesional dan

amanah.”

B. MISI

1. Mewujudkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Sangat Baik (A)

2. Mewujudkan laporan keuangan yang memenuhi opini WTP

3. Melaksanakan tertib administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan,

ketata-usahaan, dan kerumah tanggaan berdasarkan prinsip-prinsip

manajemen modern, serta meningkatkan SDM yang kompeten dan

professional dalam mendukung kepemerintahan yang baik.

4. Mewujudkan kepastian hukum penyelenggaraan perkarantinaan

pertanian dan pengawasan keamanan hayati, terbentuknya sistem

jaringan dokumentasi dan informasi hukum serta informasi publik

yang cepat, tepat, lengkap dan akurat.

5. Mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan

perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati.

C. TUJUAN

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat yaitu memberikan

dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya kepada seluruh unit

organisasi di lingkup Badan Karantina Pertanian, maka tujuan Sekretariat

Barantan Sebagai berikut:

(25)

24

1. Mewujudkan fasilitasi penyelenggaraan koordinasi, penyusunan

rencana, program, evaluasi dan pelaporan di bidang perkarantinaan

hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;

2. Mewujudkan pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang

akuntabel;

3. Meningkatkan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata

laksana, serta pengelolaan urusan kepegawaian;

4. Mewujudkan

rancangan

peraturan

perundangan-undangan,

pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik yang

transparan dan akuntabel;

5. Mewujudkan pengelolaan urusan tata usaha Badan Karantina

Pertanian yang efektif.

D. SASARAN

Sasaran Strategis Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah

Meningkatnya

kualitas

kinerja

manajemen

dalam

mendukung

penyelenggaraan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati

dengan rincian sebagai berikut:

1. Tersusunnya konsep kebijakan administratif Badan Karantina

Pertanian;

2. Terwujudnya peningkatan kualitas, kompetensi dan distribusi SDM

serta pengelolaan kepegawaian secara proporsional;

3. Terfasilitasinya penyelenggaraan koordinasi, penyusunan rencana,

program, evaluasi dan pelaporan di bidang perkarantinaan hewan

dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;

4. Terwujudnya pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang

akuntabel;

(26)

25

5. Tersusunnya

rancangan

peraturan

perundangan-undangan,

pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik yang

transparan dan akuntabel;

6. Terwujudnya pengelolaan urusan tata usaha Badan Karantina

Pertanian yang efektif;

(27)

26

IV. KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. KEBIJAKAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN

Kelembagaan adalah seperangkat aturan formal (hukum, sistem,

organisasi, dan lain-lain) dan informasi yang mengatur hubungan antara

individu dan kelompok masyarakat. Institusi juga dimaksudkan sebagai

alat untuk memberikan kepastian dan berinteraksi yang kemudian akan

mempengaruhi pola tingkah laku hubungan individu. Sebagai dampak

adanya kepastian inilah maka akan meningkatkan efisiensi kinerja

ekonomi

dan

pada

gilirannya

pembangunan

ekonomi

secara

keseluruhan.

Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dan menjadi kebutuhan

terjadinya perubahan revitalisasi sub sektor Badan Karantina Pertanian

adalah meningkatnya kompetisi global para pelaku, perubahan

economics of scales dan lingkup produksi serta pola distribusi, strategi

pemasaran penjual dan pembeli, dan kemampuan membaca strategi

bisnis. Untuk menghadapi tantangan tersebut memerlukan koordinasi

yang baik. Apabila masih menggunakan paradigma lama (koordinasi

dilakukan tanpa aturan) justru akan menimbulkan kegagalan. Oleh

karena itu diperlukan Institusional arrangement yang baik dan pola-pola

koordinasi yang efektif yang pada giliranya dapat menekan biaya.

Salah satu kunci sukses keberhasilan program revitalisasi pembangunan

Badan Karantina Pertanian adalah kemampuan melakukan penguatan

kelembagaan. Sudah saatnya hambatan-hambatan koordinasi antara

Sekretariat Badan Karantina Pertanian dengan unit-unit kerja lainnya

tidak ada lagi, sehingga tidak terjadi pemikiran yang terkotak-kotak

seperti yang terjadi sekarang ini.

Penguatan kelembagaan yang efektif dan efisien dalam implementasinya

membutuhkan

koordinasi,

sinkronisasi

dan

konsistensi

antara

(28)

27

perencanaan dan pelaksanaan program baik yang bersifat intra-sektoral

dan inter-sektoral, dan juga adanya kebijakan-kebijakan yang saling

melengkapi antar Badan.

B. STRATEGI

Didalam pembuatan RENSTRA Sekretariat Badan Karantina Pertanian

harus melihat dan menelusuri saling keterkaitan (benang merah) antara

Visi dan Misi dari Badan Karantina Pertanian, Tugas Pokok dan Fungsi

yang melekat didalam Sekretariat Badan Karantina Pertanian, serta

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan memanfaatkan peluang

yang ada serta menghadapi hambatan atau ancaman yang mungkin

terjadi dimasa depan, maka Badan Karantina Pertanian perlu menyusun

strategi dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal yang

dimiliki saat ini.

Atas dasar itu RENSTRA yang akan dirumuskan untuk masa yang akan

datang hendaklah mengacu dan terkait dengan arah penguatan

kelembagaan tersebut serta VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN yang

ingin dicapai.

Tugas pokok Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah memberikan

pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di

lingkungan Badan Karantina Pertanian.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Sekretariat Badan

Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi, dan penyusunan rencana dan program di bidang

perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan

hayati;

2. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;

(29)

28

pengelolaan urusan kepegawaian;

4. Penyusunan

rancangan

peraturan

perundang-undangan,

pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; dan

Dari tugas pokok dan fungsi tersebut secara khusus Sekretariat Badan

Karantina Pertanian diberi tanggung jawab untuk meningkatkan

profesionalisme dan integritas penyelenggaraan administrasi publik yang

bertujuan meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan

sasaran meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan yang ditempuh adalah penggabungan sistem kepemerintahan

yang baik (good governance) melalui sistem perencanaan dan

penganggaran yang profesional dan akuntabel melalui

“Peningkatan

Kualitas Manajemen Penyelenggaraan Karantina Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati”.

C. RENCANA STRATEGI

Untuk mendapatkan dan mencari berbagai strategi alternatif dilakukan

analisa SWOT, untuk menganalisa kondisi lingkungan yang bersifat

intern yang berupa kekuatan dan kelemahan, serta kondisi lingkungan

ekstern yaitu adanya peluang dan hambatan atau ancaman.

Berdasarkan serangkaian proses yang dimulai dari pengisian kuesioner,

diskusi yang melibatkan seluruh jajaran Sekretariat Badan Karantina

Pertanian, serta pembahasan-pembahasan yang difasilitasi oleh

konsultan ahli, maka dirumuskan beberapa hal berikut:

a. Strategi Bagian Perencanaan

1) Penyusunan Program dan Kegiatan untuk satker lingkup

Barantan sesuai dengan arah kebijakan Barantan.

2) Membuat sistem dan tata cara pengalokasian anggaran

berdasarkan hasil rapat koordinasi setiap unit kerja lingkup

(30)

29

Badan Karantina Pertanian, serta mengacu kepada hasil

evaluasi dan analisa pelaksanaan program dan kegiatan tahun

sebelumnya.

3) Melakukan analisis, pemantauan, evaluasi program dan

kegiatan perkarantinaan serta pengawasan keamanan hayati

hewani dan nabati.

4) Menyusun Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian

(LAKIP).

5) Menyiapkan bahan Rapat Pimpinan/ Sidang Kabinet/ Rapat

Kerja/ Dengar Pendapat, serta mendokumentasikan hasil

rapat-rapat tersebut.

b. Strategi Bagian Keuangan dan Perlengkapan

1) Menyusun Pedoman dan standar operasional prosedur (SOP)

pengelolaan keuangan, PNBP, aset BMN serta penyusunan

laporan keuangan dan BMN di tingkat Satker dan Eselon I;

2) Melakukan penyusunan target penerimaan dan pagu

penggunaan PNBP

3) Melaksanakan pengelolaan keuangan dan BMN sesuai aturan

yang berlaku

4) Melakukan monitoring dan verifikasi laporan keuangan, PNBP,

dan BMN satker setiap bulan

5) Melakukan monitoring dan verifikasi laporan keuangan, PNBP

dan BMN satker setiap bulan

6) Melakukan opname fisik (Lofbi) barang dan persediaan di

setiap satker

(31)

30

7) Rekonsiliasi data (Workshop) keuangan, BMN dan PNBP di

tingkat Eselon I setiap semester I dan II setiap tahunnya.

c. Strategi Bagian Umum

1) Melakukan evaluasi dan penyempurnaan organisasi tata

laksana

yang

sesuai

dan

konsisten

dengan

arah

pembangunan Barantan di masa depan dalam rangka

mencapai target dan tujuan pelaksanaan tindakan karantina.

2) Standarisasi pelaksanaan ketatausahaan yang modern melalui

penggunaan sistem jaringan informasi.

3) Melakukan fasilitasi pengembangan ketatalaksanaan yang

sesuai standar internasional.

4)

Melakukan evaluasi dan kajian terhadap seluruh “Tugas Pokok

dan Fungsi” sampai dengan penjabarannya kedalam

tugas-tugas pekerjaan, sehingga seluruh kegiatan tertampung

didalam struktur yang tersedia, sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku.

5) Menyusun analisis beban kerja untuk menetapkan kualifikasi

personil yang akan ditempatkan, sekaligus melaksanakan

analisis jabatan untuk menetapkan persyaratan personil yang

akan menempati unit kerja.

6) Menyusun formasi dan kebutuhan pegawai sehingga dapat

diketahui kebutuhan pegawai sesuai dengan persyaratan

kompetensi pada setiap unit kerja.

7) Menyusun kebutuhan pendidikan dan pelatihan teknis dan non

teknis untuk meningkatkan kompetensi SDM.

(32)

31

d. Strategi Bagian Hukum

1) Memberikan dukungan kepada pusat-pusat teknis dalam

rangka penyusunan rancangan peraturan perundangan

perkarantinaan pertanian dan keamanan hayati.

2) Melaksanakan evaluasi, dan kajian terhadap peraturan

perundangan di bidang perkarantinaan pertanian dan

pengawasan keamanan hayati.

3) Memberikan bantuan dan pertimbangan hukum serta

perjanjian

di

bidang

Perkarantinaan

pertanian

dan

pengawasan keamanan hayati.

4) Mengimplementasikan

sistem

informasi

dan

jaringan

dokumentasi hukum serta pelayanan informasi publik.

5) Meningkatkan profesionalisme dan semangat kerja SDM di

bidang hukum/ peraturan perundang-undangan.

6) Menyelenggarakan

Sosialisasi

secara

teratur

dan

berkesinambungan

untuk

memberikan

informasi

perkarantinaan baik kepada masyarakat umum juga terhadap

instansi terkait untuk meningkatkan Publik Awarness terhadap

Perkarantinaan dan mewujudkan masyarakat peduli Karantina.

(33)

32

V. PROGRAM DAN KEGIATAN

A. PERUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Strategi untuk mewujudkan Visi dan Misi Sekretariat telah dirumuskan

secara dari strategi masing-masing bagian yaitu strategi bagian

perencanaan, bagian keuangan dan perlngkapan, bagian umum serta

strategi bagian hukum dan humas. Namun demikian dalam

melaksanakan strategi perlu disesuaikan dengan permasalahan dan

tugas pekerjaan Bagian dan Sub bagian dari Sekretariat Badan

Karantina Pertanian sebagaimana disajikan pada Lampiran-2.

Dalam perumusan program dan kegiatan Sekretariat tahun 2015-2019

tidak secara otomatis dapat disusun dari RENSTRA Sekretariat Badan

Karantina Pertanian karena Sekretariat adalah salah satu unsur didalam

Badan Karantina Pertanian yang sifatnya”dependent” artinya tergantung

dari RENSTRA Badan Karantina Pertanian dan pedoman penyusunan

anggaran yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam tata cara

mengajukan DIPA tahun berjalan.

Program dan kegiatan Sekretariat Badan Karantina Pertanian tahun

2010-1014 merupakan program lanjutan tahun 2004-2009, yang terdiri

dari 1 program yaitu Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan dan

Pengawasan Keamanan Hayati dengan kegiatan Dukungan Manajemen

dan dukungan teknis lainnya pada Badan Karantina Pertanian.

B. PROGRAM DAN KEGIATAN 2015-2019

Program dan Kegiatan Sekretariat Badan Karantina Pertanian tahun

2015-2019 disusun berdasarkan hasil kajian RENSTRA. Penyusunan

program dan kegiatan Sekretarian Badan Karantina Pertanian yang

sesuai arah pembangunan Perkarantinaan.

(34)

33

Penyusunan kegiatan Sekretariat didasarkan atas tugas dan fungsi

Sekretariat yang meliputi perencanaan, keuangan dan perlengkapan,

organisasi, hukum dan perundang-undangan, humas, kerjasama dan

lain-lain berdasarkan keperluan untuk mendukung terwujudnya VISI dan

MISI serta pembangunan perkarantinaan dalam 5 tahun mendatang.

Atas dasar itu susunan program dan kegiatan Sekretariat Badan

Karantinan Pertanian disusun berdasarkan prioritas Bagian dan Sub

bagian.

1. Komponen dan Kegiatan Bagian Perencanaan

a. Penyusunan / pengumpulan / pengolahan / updating / analisa data

dan statistik.

b. Penyusunan program dan rencana kerja/teknis/program.

c. Pembinaan dan koordinasi penyusunan kebijakan dan program

pembangunan Badan Karantina Pertanian.

d. Monitoring dan evaluasi.

2. Kegiatan Bagian Keuangan dan Perlengkapan

a. Penyelenggaraan sosialisasi / apresiasi / pemantapan / pelatihan/

workshop

b. Penyusunan Neraca SAK dan SIMAK Bulanan

c. Penyusunan laporan pengelolaan PNBP bulanan

d. Penyusunan THLP

e. Penyusunan lap. Pengelolaan inventaris BMN

f. Penyelenggaraan Workshop SAK, SIMAK, PNBP tiap Semester I

dan II

(35)

34

3. Komponen dan Kegiatan Bagian Umum

a. Penyelenggaraan sosialisasi/ apresiasi/ pemantapan/ pelatihan/

workshop

b. Pembinaan administrasi pengolaan kepegawaian.

c. Analisis/ pengkajian, pengembangan organisasi dan tatalaksana.

d. Pembinaan dan pengembangan organisasi dan ketatausahaan.

e. Pembinaan dan pengembangan SDM

f. Penyelengaraan perpustakaan/ kearsipan/ dokumentasi.

g. Perawatan gedung dan sarana kantor.

h. Operasional perkantoran dan pimpinan.

4. Komponen dan Kegiatan Bagian Hukum dan Hubungan

Masyarakat

a. Mendukung Penyusunan Rancangan peraturan

perundang-undangan

b. Pembahasan rancangan peraturan perundang-undangan

c. Evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan

d. Pengumpulan dan penyusunan saran bantuan hukum

e. Evaluasi pelaksanaan penyelesaian kasus

f. Publikasi peraturan-peraturan

g. Monitoring dan evaluasi informasi publik

h. Penyebaran informasi

i. Pengembangan sistem public awareness

j. Kepustakaan Badan Karantina Pertanian

(36)

35

Komponen program dan kegiatan tersebut diatas merupakan pola umum

penyusunan anggaran berdasarkan fungsi organisasi Sekretariat. Dalam

penyusunan anggaran untuk setiap program yang ditetapkan pemerintah

(Menteri Keuangan), maka penyusunan anggarannya disesuaikan

dengan RENSTRA Sekretariat Badan Karantina Pertanian yang telah

dirumuskan yaitu Strategi menggunakan kekuatan (Strenght) untuk

memanfaatkan peluang (Opportunities) sebagai strategi S-O; dan

menggunakan kekuatan untuk mencegah ancaman (Threathen) atau

strategi S-T. Disamping itu bisa juga digunakan strategi lain yang

termasuk dalam Strategi W-O atau strategi W-T. Sistem penganggaran

program-komponen-kegiatan Sekretariat Badan Karantina Pertanian

yang disarankan di dalam RENSTRA ini merupakan sistem yang

fleksibel.

(37)

36

VI. PENUTUP

Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina Pertanian disusun

berdasarkan Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun

2010-2014 dan berpedoman serta memperhatikan hasil kajian potensi dan

permasalahan Sekretariat Badan Karantina Pertanian yang kemudian

dituangkan kedalam Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina

Pertanian yang didalamnya memuat VISI, MISI, KEBIJAKAN dan STRATEGI

serta Program dan Kegiatan.

Selanjutnya diharapkan Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina

Pertanian ini dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam

penyusunan rencana kerja/program Sekretariat Badan Karantina Pertanian

Tahun 2015-2019.

Jakarta, Oktober 2015.

(38)

37

Lampiran3.

MATRIKS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2015-2019 UNIT ORGANISASI BADAN KARANTINA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

TARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTAL ALOKASI 2015-2019 LOKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI 747,9 976,9 1442,9 1479,8 1501,7 6430,0 SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK

IKU.1 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan 94% 95% 96% 97% 98%

IKU.2 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi

(39)

38 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

TARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTAL ALOKASI 2015-2019 LOKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan

IKU.3 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan 86% 87% 88% 89% 90% SASARAN PROGRAM 2: Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor MP HPHK dan OPTK dan keamanan hayati

IKU.4 Persentase jumlah sertifikat ekspor yang ditolak oleh negara tujuan melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan 0,1% 0,1% ≤0,1% ≤0,1% ≤0,1% SASARAN PROGRAM 3:

(40)

39 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

TARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTAL ALOKASI 2015-2019 LOKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian IKU.5 Penurunan Persentase kasus pelanggaran perkarantinaan dibanding tahun sebelumnya 5% 5% 5% 5% 5%

IKU.6 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 77 78 79 80 81 1 Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan 10,5 9,8 18,9 20,6 22,8 Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan IKK.

005 Jumlah keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian tentang pengawasan dan penindakan perkarantinaan pertanian (DOKUMEN) 2 2 2 2 2 1,0 0,8 1,6 1,9 2,1

(41)

40 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

TARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTAL ALOKASI 2015-2019 LOKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 IKK. 008 Jumlah dokumen pembinaan, dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pengawasan dan penindakan (LAPORAN) 4 4 4 4 4 3,4 2,1 4,0 4,3 4,7 Meningkatnya kualitas kerjasama nasional / internasional IKK.

012 Jumlah harmonisasi kerjasama perkarantinaan dengan negara mitra yang terimplementasikan (LAPORAN) 1 2 2 2 1 1,2 2,1 4,2 4,5 5,0 IKK.

013 Jumlah MOU dengan K/L terkait yang terimplementasikan (DOKUMEN) 1 1 1 1 1 0,6 0,7 1,3 1,5 1,7 Meningkatnya desiminasi SPS dengan stakeholder dan instansi terkait IKK.

014 Jumlah desiminasi SPS (DOKUMEN)

1 1 1 1 1 1,7 1,1 2,2 2,2 2,4

(42)

41 Tersedianya

informasi yang valid, handal dan mudah diakses

IKK.

015 Jumlah berbasis IT terkait aplikasi internal dan eksternal perkarantinaan pertanian (APLIKASI) 2 2 2 2 2 2,6 3,0 5,6 6,2 6,9 2 Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani 8,2 8,5 13,8 15,2 16,8 Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan IKK. 001 Jumlah peraturan/keputusa n Menteri tentang pencegahan masuk dan menyebarnya HPHK, dan keamanan hayati hewani (DOKUMEN) 2 2 2 2 2 1,5 1,4 2,2 2,4 2,7 IKK.

003 Jumlah keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian tentang pencegahan masuk dan menyebarnya HPHK, dan keamanan hayati hewani (DOKUMEN) 8 8 8 8 8 1,6 1,7 2,7 3,0 3,3 IKK.

006 Jumlah pembinaan, dokumen dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pencegahan masuk dan menyebarnya 18 18 18 18 18 3,0 3,4 5,7 6,4 7,2

(43)

42 HPHK dan keamanan hayati hewani (LAPORAN) Meningkatnya kualitas laboratorium UPT karantina pertanian IKK.

009 Jumlah UPT yang laboratoriumnya terakreditasi sesuai ruang lingkup tugasnya 3 3 3 3 3 1,1 1,0 1,5 1,5 1,5 Meningkatnya kemampuan deteksi risiko IKK.

010 Jumlah Analisis dokumen Resiko HPHK (DOKUMEN) 10 10 10 10 10 1,0 1,0 1,7 1,9 2,1 3 Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati 9,9 9,9 13,8 15,2 16,8 Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan IKK. 002 Jumlah peraturan/keputusa n Menteri tentang pencegahan masuk dan menyebarnya OPTK dan keamanan hayati nabati (DOKUMEN) 2 2 2 2 2 0,7 1,5 1,7 1,9 2,1

Gambar

Gambar 1 : Struktur Organisasi Badan Karantina Pertanian

Referensi

Dokumen terkait

Dari nilai SNR maka dilakukan uji statistik pada masing masing perubahan FOV dan diperoleh hasil citra dengan perubahan FOV 450mm lebih akurat dibandinga 400 mm dan 500 mm,

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki

Masukkan putih telur, aduk rata, sampai semua bahan menyatu.. Ambil casing sosis, pasang pada bagian corong Fusion Master

Namun, pemeriksaan ada tidaknya kandungan zat berbahaya pada jajanan tersebut tidak pernah dilakukan sebelumnya sehingga Puskesmas Susut I tidak memiliki data riil

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar dengan Snowball Throwing dengan Numbered Head Together,

Jacob (2003: 1) explain that the “dictogloss is an integrated skills technique for language learning in which students work together to create a

1. Store atmosphere berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dibuktikan dengan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,192, dan