• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP 3 Laju Reaksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPP 3 Laju Reaksi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah

Sekolah

:

: SMA

SMA Negeri

Negeri 6

6 Palembang

Palembang

Mata

Mata Pelajaran

Pelajaran

:

: Kimia

Kimia

Kelas/Sem

Kelas/Semester

ester

:

: XI

XI /

/ Ganjil

Ganjil

Materi

Materi Pokok

Pokok

:

: Laju

Laju Reaksi

Reaksi

Alokasi

Alokasi Waktu

Waktu

:

: 12

12 JP

JP x

x 45

45 menit

menit (6

(6 x

x pertemuan)

pertemuan)

A.

A. KOMPETENSI INTIKOMPETENSI INTI Kompetensi Sikap :

Kompetensi Sikap :

  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjukkan

  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjukkan

 perilaku

 perilaku jujur,

jujur, disiplin,

disiplin, tanggung

tanggung jawab,

jawab, peduli

peduli (gotong

(gotong royong,

royong, kerja

kerja sama,

sama, toleran,

toleran, damai),

damai),

santun,

santun, responsif,

responsif, dan

dan pro-aktif

pro-aktif sebagai

sebagai bagian

bagian dari

dari solusi

solusi atas

atas berbagai

berbagai permas

permasalahan

alahan dalam

dalam

 berinteraksi

 berinteraksi secara efektif dengan

secara efektif dengan lingkungan sosial

lingkungan sosial dan

dan alam serta

alam serta menem

menempatkan diri

patkan diri sebagai

sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI-3

KI-3

: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,

: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,

 prosedural,

 prosedural, dan

dan metak

metakognitif

ognitif berdasark

berdasarkan

an rasa

rasa ingin

ingin tahunya

tahunya tentang

tentang ilmu

ilmu pengetah

pengetahuan,

uan,

teknologi

teknologi, seni,

, seni, budaya, dan

budaya, dan humaniora dengan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

 pengetahua

 pengetahuan

n prosedural

prosedural pada

pada bidang

bidang kajian

kajian yang

yang spesifik

spesifik sesuai

sesuai dengan

dengan bakat

bakat dan

dan minatny

minatnyaa

untuk memecahkan masalah

untuk memecahkan masalah

KI-4:

KI-4:

  Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

  Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara

efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD3

KD4

KD3

KD4

3.6

3.6 Menjelaskan

Menjelaskan faktor-faktor

faktor-faktor yang

yang memengaruhi

memengaruhi

laju reaksi menggunakan teori tumbukan

laju reaksi menggunakan teori tumbukan

4.6 Menyajikan hasil penelusuran

4.6 Menyajikan hasil penelusuran

informasi cara-cara pengaturan dan

informasi cara-cara pengaturan dan

 penyimpana

 penyimpanan

n bahan

bahan untuk

untuk menceg

mencegah

ah

 perubahan

 perubahan fisika

fisika dan

dan kimia

kimia yang

yang tak

tak

terkendali

terkendali

3.7

3.7 Menentukan

Menentukan orde

orde reaksi

reaksi dan

dan tetapan

tetapan laju

laju

reaksi berdasarkan data hasil

reaksi berdasarkan data hasil percobaan

percobaan

4.7

Merancang,

melakukan,

dan

4.7

Merancang,

melakukan,

dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

menyimpulkan serta menyajikan hasil

 percobaan

 percobaan

faktor-faktor

faktor-faktor

yang

yang

mempengaruhi laju reaksi dan orde

mempengaruhi laju reaksi dan orde

reaksi

reaksi

IPK

IPK

IPK

IPK

3.6.1

3.6.1

Menjelaska

Menjelaskan pengertian laju

n pengertian laju reaksi

reaksi

3.6.2

3.6.2

Menjelaska

Menjelaskan terjadinya r

n terjadinya reaksi kimia

eaksi kimia

 berdasarka

 berdasarkan teori tumbuk

n teori tumbukan

an

4.6.1

4.6.1

Menyajikan hasil diskusi tentang

Menyajikan hasil diskusi tentang

terjadinya reaksi kimia

terjadinya reaksi kimia

 berdasark

 berdasarkan teori tumbuk

an teori tumbukan

an

3.7.

Menyebutkan

4

faktor-faktor

yang

3.7.

Menyebutkan

4

faktor-faktor

yang

mempe

mempengaruhi laju

ngaruhi laju reaksi

reaksi

3.7.2

3.7.2

Menentukan orde reaksi

Menentukan orde reaksi

3.7.3

3.7.3

Menentukan konstanta laju dan persamaan

Menentukan konstanta laju dan persamaan

laju reaksi

laju reaksi

4.7.1

4.7.1

Merancang percobaan untuk

Merancang percobaan untuk

menentuka

menentukan

n konsentrasi, luas

konsentrasi, luas

 permuka

 permukaan bidang sentuh,

an bidang sentuh, dan

dan

suhu terhadap laju reaksi.

suhu terhadap laju reaksi.

4.7.2

4.7.2

Melakukan

Melakukan

percobaan

percobaan

untuk

untuk

menentuka

menentukan

n pengaruh konsentrasi,

pengaruh konsentrasi,

luas permukaan bidang sentuh,

luas permukaan bidang sentuh,

dan suhu terhadap laju reaksi

dan suhu terhadap laju reaksi

(2)

Melalui model pembelajaran

Melalui model pembelajaran discovery learning

discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber

dengan menggali informasi dari berbagai sumber

 belajar, penye

 belajar, penyelidikan sederha

lidikan sederhana dan mengolah info

na dan mengolah informasi, diharapkan sisw

rmasi, diharapkan siswa terlibat aktif selam

a terlibat aktif selama proses

a proses

 belajar

 belajar mengaja

mengajar

r berlangsu

berlangsung,

ng, memiliki

memiliki sikap

sikap ingin

ingin tahu,

tahu, teliti

teliti dalam

dalam melakuka

melakukan

n pengama

pengamatan

tan dan

dan

 bertanggung jawab

 bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,

dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,

dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan,

dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan,

menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan, menyajikan hasil

menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan, menyajikan hasil

 penelusuran

 penelusuran informasi

informasi cara-c

cara-cara

ara pengaturan

pengaturan dan

dan penyimpa

penyimpanan

nan bahan

bahan untuk

untuk menceg

mencegah

ah perubahan

perubahan

fisika dan kimia yang tak terkendali, serta merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta

fisika dan kimia yang tak terkendali, serta merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta

menyajika

menyajikan hasil

n hasil percobaan faktor-fak

percobaan faktor-faktor yang

tor yang mempe

mempengaruhi laju reaksi

ngaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

dan orde reaksi.

D.

D. MATERI MATERI PEMBELAJARAPEMBELAJARANN o

o

Fakta

Fakta

Kemolaran, konsep laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, persamaan

Kemolaran, konsep laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, persamaan

laju reaksi, dan teori tumbukan.

laju reaksi, dan teori tumbukan.

o

o

Konsep

Konsep

Laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu atau

Laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu atau

bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan

bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.

waktu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, konsentrasi, suhu dan

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, konsentrasi, suhu dan

katalis.

katalis.

Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin banyak jumlah partikel pereaksi sehingga

Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin banyak jumlah partikel pereaksi sehingga

semakin besar peluang

semakin besar peluang

terjadinya tumbukan.

terjadinya tumbukan.

Semakin luas permukaan, semakin besar

Semakin luas permukaan, semakin besar peluang terjadinya tumbukan antar-pereaksi.

peluang terjadinya tumbukan antar-pereaksi.

Pada suhu tinggi, partikel-partikel yang terdapat dalam suatu zat akan bergerak (bergetar)

Pada suhu tinggi, partikel-partikel yang terdapat dalam suatu zat akan bergerak (bergetar)

lebih cepat daripada suhu rendah.

lebih cepat daripada suhu rendah.

o

o

Prinsip

Prinsip

Rumus kemolaran :

Rumus kemolaran :

 =

=

dengan

dengan :

:

M

M =

= kemolaran

kemolaran (mol/L)

(mol/L)

n = jumlah zat terlarut (mol)

n = jumlah zat terlarut (mol)

V = volume larutan (L)

V = volume larutan (L)

Rumus kemolaran dengan kadar larutan

Rumus kemolaran dengan kadar larutan

 =

=

  10  

  10  

dengan

dengan :

:

M

M

=

= kemolaran

kemolaran larutan

larutan (mol/L)

(mol/L)

ρ

ρ

= jumlah zat terlarut (mol)

= jumlah zat terlarut (mol)

kadar

kadar =

= %

% massa

massa

m

m

mm

=

= massa

massa molar

molar (g/mol)

(g/mol)

Rumus pengenceran larutan

Rumus pengenceran larutan

V

V

11

M

M

11

 = V

 = V

22

M

M

22

dengan

dengan :

:

V

V

11

M

M

11

 = jumlah

 = jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran

mol zat terlarut sebelum pengenceran

V

(3)

Rumus laju reaksi

pA + qB → rC

v = k [A]

m

 [B]

n

dengan : v

= laju reaksi (mol dm

-3

 det

-1

)

k

= tetapan laju reaksi

m

= orde reaksi terhadap A

n

= orde reaksi terhadap B

[A]

= konsentrasi awal A (mol/dm

3

)

[B]

= konsentrasi awal B (mol/dm

3

)

o

Prosedur

Langkah-langkah melakukan percobaan sederhana tentang laju reaksi

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan

: Scientific Learning

2. Model

: Discovery learning

3. Metode

: Diskusi , tanya jawab, dan penugasan

F. MEDIA/ALAT/BAHAN

1.

White board dan spidol

2.

Laptop

3.

LCD

G. SUMBER BELAJAR

Watoni, AH. 2014.  KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan

Ilmu- Ilmu Alam. Bandung  : Yrama Widya

Internet

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama

 No

Tahap

Kegiatan

Estimasi

Waktu

1

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas

Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan

suasana religius di dalam kelas (religius)

Menyanyikan lagu wajib nasional

Guru mengabsen siswa

Guru menanya pelajaran sebelumnya

Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan

materi yang akan di pelajari

Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di

sampaikan

10’

2

Inti

Stimulus

Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan pengertian laju reaksi (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)

(4)

Waktu

Roti berjamur

Kembang api

Identifikasi masalah

Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk

menanyakan tentang gambar yang ditayangkan, dan

menanyakan mana yang termasuk reaksi cepat dan

reaksi lambat (rasa ingin tahu) ,

Pengumpulan data

Guru memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan

dari membaca literatur

(literasi)

tentang

pengertian laju reaksi

Pengolahan data

Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),

mengerjakan

soal

yang

berkaitan

dengan

pengertian laju reaksi

Pembuktian

Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk

membuktikan benar atau tidaknya jawaban

mengenai pengertian laju reaksi (komunikasi)

Menarik Kesimpulan

Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan

tentang pengertian laju reaksi

3

Penutup

Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik

tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.

Evaluasi

Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu

teori tumbukan

Berdoa dan memberi salam

(5)

Pertemuan Ke-dua

 No

Tahap

Kegiatan

Estimasi

Waktu

1

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas

Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan

suasana religius di dalam kelas (religius)

Menyanyikan lagu wajib nasional

Guru mengabsen siswa

Guru menanya pelajaran sebelumnya

Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan

materi yang akan di pelajari

Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di

sampaikan

10’

2

Inti

Memberi stimulus

Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan teori tumbukan (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)

Identifikasi masalah

Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk

menanyakan tentang gambar yang ditayangkan

(rasa ingin tahu)

Pengumpulan data

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari membaca literatur (literasi) tentang teori tumbukan, model teori tumbukan pada reaksi kimia

Pengolahan data

Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal yang berkaitan dengan teori tumbukan, model teori tumbukan pada reaksi kimia

Pembuktian

Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai teori tumbukan, model teori tumbukan pada reaksi kimia

Menarik Kesimpulan

Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang teori tumbukan, model teori tumbukan pada reaksi kimia

60’

3

Penutup

Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik

tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.

Evaluasi

Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu

(6)

Waktu

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: konsentrasi,

suhu

Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ke-tiga

 No

Tahap

Kegiatan

Estimasi

Waktu

1

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas

Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan

suasana religius di dalam kelas (religius)

Menyanyikan lagu wajib nasional

Guru mengabsen siswa

Guru menanya pelajaran sebelumnya

Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan

materi yang akan di pelajari

Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di

sampaikan

10’

2

Inti

Memberi stimulus

Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan

faktor yang mempengaruhi laju reaksi:

konsentrasi, suhu

  (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)

Identifikasi masalah

Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk

menanyakan tentang gambar yang ditayangkan

(rasa ingin tahu)

Pengumpulan data

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari membaca literatur (literasi) tentang

faktor yang

mempengaruhi laju reaksi: konsentrasi , faktor yang

mempengaruhi laju reaksi: suhu dan energi aktivasi

Pengolahan data

Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal yang berkaitan dengan

faktor yang

mempengaruhi laju reaksi: konsentrasi , faktor yang

mempengaruhi laju reaksi: suhu dan energi aktivasi

Pembuktian

(7)

 No

Tahap

Kegiatan

Estimasi

Waktu

Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: konsentrasi ,

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: suhu dan energi

aktivasi

Menarik Kesimpulan

Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkantentang

faktor yang mempengaruhi laju

reaksi: konsentrasi dan suhu

3

Penutup

Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik

tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.

Evaluasi

Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu

faktor

yang

mempengaruhi

laju

reaksi:

Luas

 permukaan

Berdoa dan memberi salam

20’

Pertemuan Ke-empat

 No

Tahap

Kegiatan

Estimasi

Waktu

1

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas

Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan

suasana religius di dalam kelas (religius)

Menyanyikan lagu wajib nasional

Guru mengabsen siswa

Guru menanya pelajaran sebelumnya

Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan

materi yang akan di pelajari

Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di

sampaikan

10’

2

Inti

Memberi stimulus

Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: luas

 permukaan

(literasi), lalu guru memberikan stimulus

berupa tayangan gambar (disiplin)

Identifikasi masalah

Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk

menanyakan tentang gambar yang ditayangkan

(rasa ingin tahu)

Pengumpulan data

(8)

Waktu

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari membaca literatur (literasi) tentang f 

aktor yang

mempengaruhi laju reaksi: luas permukaan

Pengolahan data

Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal yang berkaitan dengan

faktor yang

mempengaruhi laju reaksi: luas permukaan

Pembuktian

eserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: luas permukaan

Menarik Kesimpulan

Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: luas

 permukaan

3

Penutup

Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik

tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.

Evaluasi

Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: katalis , aplikasi

di industri

Berdoa dan memberi salam

20’

Pertemuan Ke-lima

 No

Tahap

Kegiatan

Estimasi

Waktu

1

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas

Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan

suasana religius di dalam kelas (religius)

Menyanyikan lagu wajib nasional

Guru mengabsen siswa

Guru menanya pelajaran sebelumnya

Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan

materi yang akan di pelajari

Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di

sampaikan

10’

2

Inti

Memberi stimulus

Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: katalis ,

aplikasi di industri

  (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)

(9)

 No

Tahap

Kegiatan

Estimasi

Waktu

Identifikasi masalah

Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk

menanyakan tentang gambar yang ditayangkan

(rasa ingin tahu)

Pengumpulan data

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari membaca literatur (literasi) tentang

faktor yang

mempengaruhi laju reaksi : katalis , aplikasi di industri,

 peran katalis dalam reaksi penguraian peroksida, peran

katalis dalam penguraian HCOOH, peran katalis dalam

reaksi adisi etena, peran katalis dalam industri

Pengolahan data

Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal yang berkaitan dengan

faktor yang

mempengaruhi laju reaksi : katalis , aplikasi di industri,

 peran katalis dalam reaksi penguraian peroksida, peran

katalis dalam penguraian HCOOH, peran katalis dalam

reaksi adisi etena, peran katalis dalam industri

Pembuktian

Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: katalis , aplikasi

di industri

Menarik Kesimpulan

Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang

faktor yang mempengaruhi laju reaksi: katalis ,

aplikasi di industry

3

Penutup

Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik

tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.

Evaluasi

Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu

 persamaan laju reaksi dan orde reaksi

Berdoa dan memberi salam

20’

Pertemuan Ke-enam

 No

Tahap

Kegiatan

Estimasi

Waktu

1

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas

Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan

(10)

Waktu

suasana religius di dalam kelas (religius)

Menyanyikan lagu wajib nasional

Guru mengabsen siswa

Guru menanya pelajaran sebelumnya

Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan

materi yang akan di pelajari

Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di

sampaikan

2

Inti

Memberi stimulus

Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan

 persamaan laju reaksi dan orde reaksi

 (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)

Identifikasi masalah

Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk

menanyakan tentang gambar yang ditayangkan

(rasa ingin tahu)

Pengumpulan data

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari membaca literatur (literasi) tentang

 persamaan laju

reaksi dan orde reaksi

Pengolahan data

Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal yang berkaitan dengan

 persamaan laju

reaksi dan orde reaksi

Pembuktian

Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai

 persamaan laju reaksi dan orde reaksi

Menarik Kesimpulan

Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang

 persamaan laju reaksi dan orde reaksi

60’

3

Penutup

Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik

tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.

Evaluasi

Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu

kesetimbangan kimia

Berdoa dan memberi salam

(11)

I.

PENILAIAN

1. Teknik Penilaian:

a. Penilaian Sikap

: Observasi/pengamatan/Jurnal

b. Penilaian Pengetahuan

: Tes Tertulis/Lisan/Penugasan

c.

Penilaian Keterampilan

: Praktik/Produk/Portofolio/Projek

2. Bentuk Penilaian:

a. Observasi

: Lembar pengamatan aktivitas peserta didik

b. Tes tertulis

: Uraian dan lembar kerja

c.

Unjuk kerja

: Lembar penilaian presentasi

d. Portofolio

: Penilaian laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

4. Remedial

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau

tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c.

Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali (sesuai peraturan akademik sekolah) dan

apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan

dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

5. Pengayaan

Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan

sebagai berikut:

Siwa yang mencapai nilai

n(ketuntasan  )nn(maksimum)

  diberikan materi masih

dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Siwa yang mencapai nilai

nn(maksimum)

  diberikan materi melebihi cakupan KD

dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Palembang, Oktober 2018

Mengetahui,

Kepala Sekolah,

Guru Mata Pelajaran,

Hj. Maryati, S.Pd., M.M.

Sugiarsih, S.Pd

(12)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0 10 20 30 40 50    J  u  m    l  a    h  m   o    l  e    k  u    l Waktu (detik) mole moleku

BAHAN AJAR

LAJU REAKSI

A. Pengertian Laju Reaksi dan Penentuannya.

1. Pengertian Laju R eaksi

Istilah laju atau kecepatan sering dibicarakan dalam ilmu fisika, pengertian laju dalam reaksi sebenarnya sama dengan laju pada kendaraan yang bergerak, misalnya seseorang mengendarai sepeda motor sejauh 100 km ditempuh dalam waktu 2 jam. Orang tersebut mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 50 km/jam. Kecepatan tersebut dapat diartikan bahwa setiap orang tersebut mengendarai kendaraannya selama 1 jam maka jarak yang ditempuh bertambah 50 km. Pernyataan tersebut juga dapat diartikan bahwa setiap orang tersebut mengendarai sepeda motornya selama 1 jam maka jarak yang harus ditempuh berkurang sejauh 50 km. Cara menghitung kecepatan demikian ini menghasilkan kecepatan rata-rata, karena selama mengendarai kendaraan mulai dari berangkat sampai tiba ditujuan tidak selalu mengendarai dengan laju 50 km/jam, tetapi ada kalanya berhenti, dipercepat atau diperlambat. Reaksi kimia menyangkut perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi atau produk, yang dinyatakan dengan persamaan reaksi :

Reaktan (pereaksi) → produk (hasil reaksi)

Seperti halnya pada contoh di atas, maka laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah reaktan untuk setiap  satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu. Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau molaritas (M), dengan demikian maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik) . Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dalam satuan

mol dm

-3

det 

-1  atau

mol/liter detik 

 . Satuan mol dm-3 atau molaritas

( M ), adalah satuan konsentrasi larutan.

Gambar 3.1. menunjukkan suatu proses sederhana dari reaksi perubahan molekul A menjadi molekul B yang dinyatakan dengan persamaan reaksi :

A → B

Berkurangnya jumlah molekul A dan bertambahnya molekul B diikuti dengan selang waktu 10 detik. Dari gambar 3.1. tersebut tampak bahwa berkurangnya A dalam setiap selang waktu 10 detik mengakibatkan bertambahnya B, dengan demikian laju reaksi dapat dinyatakan :

Laju reaksi =

 

t A  

 atau laju reaksi =

 

t B  

Tanda negatif dari A menunjukkan bahwa A berkurang, sedangkanB berharga positip karenma B bertambah.

Gambar. 3.1. Perubahan A → B diikuti setiap 10 detik 

(13)

 2.  Stoikiometri L aju Reaksi

Terdapat hubungan stoikiometri antara laju reaksi yang diukur terhadap berkurangnya konsentrasi pereaksi dan  bertambahnya konsentrasi hasil reaksi. Untuk reaksi A → B bila laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya A setiap

satuan waktu - [A]/t akan sama dengan laju reaksi yang dinyatakan berdasar bertambahnya B setiap satuan waktu[B]/t sebab setiap sebuah molekul A berkurang maka akan menghasilkan sebuah molekul B.

Untuk reaksi yang memenuhi persamaan reaksi : 2 C → D

 berarti setiap 2 molekul C yang berkurang setiap satuan waktu akan menghasilkan sebuah molekul D, dengan demikian laju reaksi yang diukur berdasarkan jumlah D yang dihasilkan akan setara dengan ½ dari laju reaksi yang diukur berdasar  berkurangnya C dalam satuan waktu yang sama, atau laju reaksi = - ½ [C]/t =[D]/t

Secara umum untuk reaksi yang dinyatakan dengan persamaan reaksi : a A = bB → cC + dD  berlaku, laju reaksi =

 

 

 

 

t D d 1 t C c 1 t B  b 1 t A a 1             

 3. Penentuan L aju Reaksi.

Penentuan laju reaksi dapat dilakukan dengan cara fiisika atau dengan cara kimia. Dengan cara fisika penentuan konsentrasinya dilakukan secara tidak langsung, yaitu berdasar sifat-sifat fisis campuran yang dipengaruhi oleh konsentrasi campuran, misalnya daya hantar listrik, tekanan (untuk reaksi gas), absorbsi cahaya, dan lain-lainnya. Penentuan secara kimia dilakukan dengan menghentikan reaksi secara tiba-tiba ( reaksi dibekukan ) setelah selang waktu tertentu, kemudian konsentrasinya ditentukan dengan metode analisa kimia.

Berikut ini contoh penentuan laju reaksi dari reaksi antara larutan Br 2  dengan asam formiat pada suhu 25oC yang

ditentukan melalui konsentrasi Br 2  untuk setiap satuan waktu. Konsentrasi Br 2  ditentukan melalui spektrofootometer

 berdasarkan perubahan warna Br 2 yang tersisa. Reaksi yang terjadi adalah :

HCOOH (l) + Br 2(aq)   2 Br  –   (aq) + 2 H+(aq) + CO2(g)

Data yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel.3.1. Hasil Pengukuran Laju Reaksi

Bromin dengan asam formiat pada 25oC

Waktu (detik) Konsentrasi Br 2 (M) Laju reaksi (M/detik) k =

 

2

Br 

laju

 (detik -1) 0,0 0,0120 4,2 x 10-5 3,50 x 10-3 50,0 0,0101 3,52 x 10-5 3,49 x 10-3 100,0 0,00846 2,96 x 10-5 3,50 x 10-3 150,0 0,00710 2,49 x 10-5 3,51 x 10-3 200,0 0,00596 2,09 x 10-5 3,51 x 10-3 250,0 0,00500 1,75 x 10-5 3,50 x 10-3 300,0 0,00420 1,48 x 10-5 3,52 x 10-3 350,0 0,00353 1,23 x 10-5 3,48 x 10-3 400,0 0,00296 1,04 x 10-5 3,51 x 10-3

Dengan mengikuti perubahan konsentrasi Br 2  dari waktu ke waktu dapat ditentukan laju reaksi rata-rata dalam selang

waktu tertentu dengan perhitungan :

Laju rata-rata =

 

t Br 2    =

   

awal akhir  mula mula 2 akhir  2

t

t

Br 

Br 

dengan menggunakan data pada tabel 3.1. dapat dihitung laju reaksi rata-rata pada 50 detik pertama sebagai berikut : laju rata-rata =

3

,

8

x

10

M

/

det

ik 

ik 

det

0

,

50

M

0120

,

0

0101

,

0

5   

Dengan cara yang sama maka laju rata-rata pada 100 detik pertama adalah,

laju rata –  rata =

3

,

54

x

10

M

/

det

ik 

ik 

det

0

,

100

M

0120

,

0

00846

,

0

5   

(14)

setiap saat, yang dikenal dengan laju reaksi sesaat .

Laju reaksi sesaat dapat ditentukan melalui cara grafik, dimana laju reaksi sesaat sebenarnya merupakan gradien dari kurva antara waktu dengan perubahan konsentrasi pada selang waktu tertentu. Oleh karena itu terdapat suatu bilangan tetap yang merupakan angka faktor perkalian terhadap konsnetrasi yang disebut sebagai tetapan laju reaksi (k). Dengan demikian maka laju reaksi sesaat secara umum dapat dinyatakan sebagai ,laju reaksi k  [Br 2]

B. Hukum Laju Reaksi

Dari percobaan penentuan laju reaksi menunjukkan bahwa laju reaksi akan menurun dengan bertambahnya waktu, ini  berarti ada hubungan antara konsentrasi zat yang tersisa saat itu dengan laju reaksi. Pada percobaan - percobaan menunjukkan bahwa umumnya laju reaksi tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernytaan ini dikenal dengan Hukum Laju Reaksi atau Persamaan laju reaksi.

Secara umum untuk reaksi : p A + q B   r C

V = k [ A] 

m

 [B ] 

n

dimana, v = laju reaksi ( mol dm-3 det-1 )

k = tetapan laju reaksi

m = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap A n = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap B [A] = konsentrasi awal A ( mol dm-3)

[B] = konsentrasi awal B (mol dm-3)

Tingkat reaksi total adalah jumlah total dari tingkat reaksi semua pereaksi, tingkat reaksi nol (0) berarti laju reaksi tersebut tidak teropengaruh oleh konsentrasi pereaksi, tetapi hanya tergantung pada harga tetapan laju reaksi (k). Harga k tergantung pada suhu, jika suhunya tetap harga k juga tetap.

Persamaan laju reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi , tetapi melalui percobaan. Hasil percobaan tabel 12.1. menunjukkan hasil percobaan penentuan laju reaksi antara gas hidrogen dengan nitrogen monoksida yang dilakukan  pada suhu 800o C, dengan persamaan reaksi :

2H2(g) + 2 NO(g)   2 H2O(g) + N2(g) Percobaan ke-[ NO ] awal (mol dm-3) [ H2] awal (mol dm-3 )

Laju awal pembentukan N2

(mol dm-3 det-1 ) 1 0,006 0,001 0,0030 2 0,006 0,002 0,0060 3 0,006 0,003 0,0090 4 0,001 0,006 0,0005 5 0,002 0,006 0,0020 6 0,003 0,006 0,0045

Tabel.2.2. Hasil Percobaan Penentuan Persamaan Laju reaksi antara gas NO dan gas H2 pada 800oC.

Percobaan 1 , 2 dan 3, menunjukkan konsentrasi NO dibuat tetap (sebagai variabel kontrol) untuk mengetahui  pengaruh konsentrasi gas H2 terhadap laju reaksi (sebagai variabel manipulasi), dan sebaliknya percobaan 4, 5, dan 6 yang

menjadi variabel kontrolnya adalah konsentrasi gas H2 dan sebagai variabel manipulasinya konsentrasi gas NO.

Dengan membandingkan percobaan 4 dan 5, terlihat bahwa jika konsentrasi NO didua-kalikan laju reaksi menjadi 4 kali lebih cepat, dan dari percobaan 4 dan 6 jika konsentrasi NO ditiga-kalikan laju reaksinya menjadi 9 kali lebih cepat, maka v  k [NO]2 atau,

   

   

n 2 m n 2 m 5 4 H  NO H  NO k  k  v v 

  

 

m

n n m

6

00

,

0

002

,

0

006

,

0

001

,

0

0020

,

0

0005

,

0

(15)

m

2

1

4

1

 

 

 

 

m = 2 maka v = k [NO]2

Dari percobaan 1 dan 2 didapat bila konsentrasi gas H2 didua-kalikan laju reaksinya menjadi dua kali lebih cepat, dan jika

konsentrasi gash H2 ditiga-kalikan laju reaksinya mnenjadi tiga kali dari laju semula, maka

v  k [H2] atau,

   

   

n 2 m n 2 m 2 1 H  NO H  NO k  k  v v 

  

 

m

n n m

002

,

0

006

,

0

001

,

0

006

,

0

006

,

0

003

,

0

 n 2 1 2 1

 

 

 

 

n = 1 maka v = k[H2]

Dengan demikian persamaan laju reaksinya,

v = k [NO]2 [H 2]

Harga k pada percobaan tersebut dapat dicari dengan menggunakan persamaan diatas, misalnya diambil data dari  percobaan 2,

v = k [NO]2 [H 2]

0,0060 mol dm-3 det-1 = k ( 0,006 mol dm-3 )2 (0,002 mol dm-3)

0,0060 mol dm-3 det-1

k =

(0,006 mol dm-3 )2 ( 0,002 mol dm-3)

= 8,33 x 104 mol-2 dm6 det-1

Satuan harga k dapat berubah tergantung pada tingkat (orde) reaksi totalnya. Bila dibuat kurva antara laju reaksi terhadap konsentrasi maka didapat tipe grafik seperti pada gambar 2.1. Dari kurva tersebut terlih bahwa pada reaksi berorde nol, maka konsentrasi pereaksi tersebut tidak berpengaruh terhadap lajunya reaksi.

C. Faktor –  Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi 1. Teori Tumbukan

Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain apabila partikel-partikelnya saling bertumbukan. Tumbukan yang terjadi tersebut akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi. Terjadinya tumbukan antar partikel disebabkan oleh karena partikel (molekul-molekul) zat selalu bergerak dengan arah yang tidak teratur. Tumbukan antara partikel- partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan energi, hanya tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup yang dapat menghasilkan reaksi. Model tumbukan antar partikel dapat digambarkan sebagai bola yang akan menggelinding dari lekukan suatu bukit ke lereng bukit, diperlukan energi supaya bola menggelinding mencapai puncak lekukan ( keadaan transisi), setelah mencapai keadaan transisipun masih diperlukan energi agar bisa terlepas dari puncak lekukan tersebut agar bisa menggelinding ke lereng gunung jika energi tidak cukup maka bola tersebut akan menggelinding kembali ke lekukan itu. (Gb. 2.4)

(16)

Energi yang diperlukan agar bola sampai ke puncak bukit dan menggelinding dianalogikan sebagai energi  pengaktifan.  Dalam reaksi kimia Energi Pengaktifan (Energi Aktivasi) merupakan energi minimum agar suatu reaksi

dapat berlangsung . Tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup untuk menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan efektif. Dengan menggunakan teori tumbukan ini dapat dijelaskan bagaimana faktor  –   faktor yang dapat mempercepat laju reaksi.

2. Konsentrasi

Secara umum konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi, pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi untuk adalah khas untuk setiap reaksi. Pada reaksi orde-0 (nol) perubahan konsentrasi pereaksi tidak berpengaruh terhadap laju reaksi.

Reaksi orde-1 (satu) setiap kenaikan konsentrasi dua kali akan mempercepat laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat, sedangkan untuk reaksi orde-2 bila konsentrasi dinaikan menjadi dua kali laju reaksi menjadi empat kali lebih cepat. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ini dapat dijelaskan dengan model teori tumbukan. Makin tinggi konsentrasi  berarti makin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas r uangan, dengan demikian tumbukan antar molekul makin sering terjadi, semakin banyak tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin  besar, dan reaksi berlangsung lebih cepat.

3. Luas Permukaan Sentuhan

Untuk reaksi heterogen (fasenya tidak sama), misalnya logam seng dengan larutan asam klorida, laju reaksi selain dipengarhui oleh konsentrasi asam klorida juga dipengaruhi oleh kondisi logam seng. Dalam jumlah (massa) yang sama  butiran logam seng akan bereaksi lebih lambat habis daripada serbuk seng. Reaksi terjadi antara molekul - molekul asam klorida dalam larutan dengan atomatom seng yang bersentuhan langsung dengan asam klorida. Pada butiran seng atom -atom seng yang bersentuhan langsung dengan asam klorida lebih sedikit daripada pada serbuk seng, sebab -atom--atom seng yang bersetuhan hanya atom seng yang ada dipermukaan butiran, tetapi bila butiran seng tersebut dipecah menjadi butiran - butiran yang lebih kecil, atau menjadi serbuk, maka atom-atom seng yang semula didalam akan berada dipermukaan dan terdapat lebih banyak atom seng yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan asam klorida. Dengan menggunakan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa semakin luas permukaan zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar  partikel zat yang bereaksi.

4. Suhu dan Laju Reaksi

Harga tetapan laju reaksi (k) akan berubah bila suhunya berubah, kenaikan sekitar 10 oC akan menyebabkan harga

tetapan laju reaksi menjadi dua atau tiga kali. Dengan naiknya harga tetapan laju reaksi (k), maka reaksi akan menjadi lebih cepat. Jadi dengan naiknya suhu akan mengakibatkan laju reaksi akan berlangsung makin cepat .

Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan, yaitu bila terjadi kenaikan suhu maka molekul -molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat, sehingga energi kinetiknya tinggi. Karena energi kinetiknya tinggi maka energi yang dihasilkan pada tumbukan antar molekul akan menghasilkan energi yang besar dan cukup untuk  berlangsungnya reaksi. Dengan demikian semakin tinggi suhu berarti akan kemungkinan terjadinya tumbukan yang

menghasilkan energi juga semakin banyak, dan berakibat reaksi berlangsung lebih cepat. Bila pada setiap kenaikan toC

suatu reaksi berlangsung n kali lebih cepat maka laju reaksi pada t2 (V2) bila dibandingkan laju reaksi pada t1 (V1) dapat

dirumuskan :

 

           

t t 2 t

n

V

V

1 2 5. Katalisator

Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan suatu zat ke dalamnya, tetapi zat tersebut pada waktu reaksi selesai ternyata tidak berubah, misalnya pada peruraian kalium klorat untuk menghasilkan gas oksigen dengan persamaan reaksi :

2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g)

 berlangsung pada suhu tinggi dan berjalan lambat, tetapi dengan penambahan kristal MnO2 ke dalamnya ternyata reaksi

akan dapat berlangsung dengan lebih cepat pada suhu yang lebih rendah. Setelah semua KClO3  terurai ternyata MnO2

masih tetap ada (tidak berubah). Dalam reaksi tersebut MnO2 disebut sebagai katalisator. Katalisator adalah suatu zat yang

dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang kekal. Suatu katalisator mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalistor akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Katalisator mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi, dimana jalur reaksi yang ditempu tersebut mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah daripada jalur reaksi yang  biasanya ditempuh, jadi dapat dikatakan bahwa katalisator berperan di dalam menurunkan energi aktivasi.

(17)

Lampiran 2 Penilaian

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

 Nama Satuan pendidikan

: SMA Negeri Palembang

Tahun pelajaran

: 2018/2019

Kelas/Semester

: XI / Semester I

Mata Pelajaran

: Kimia

NO WAKTU NAMA KEJADIAN/

PERILAKU BUTIR SIKAP POS/ NEG TINDAK LANJUT

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Palembang, Oktober 2018

Mengetahui,

Kepala Sekolah,

Guru Mata Pelajaran,

Hj. Maryati, S.Pd., M.M.

Sugiarsih, S.Pd

(18)

Tanggal :  Nama : Kelas :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan laju reaksi dan apa satuan dari laju reaksi? 2. Tentukan konsentrasi HCl :

a. 4 gr HCl dalam 50 ml air  b. 10 gr HCl dalam 100ml air

c. 15 gr HCl dalam 500 ml air

3. Penentuan laju reaksi: 2A(g) + 3B2(g)→ 2AB3(g), dilakukan dengan mengukur perubahan konsentrasi A setiap 5 detik

sehingga didapat data:

Waktu(detik  0 5 10

[A] (mol/liter) 0.1 0.08 0.065

Tentukanlah:

a. Laju reaksi rata-rata dari gas A pada setiap selang waktu

 b. Laju reaksi rata-rata setiap selang waktu berdasarkan gas AB3 yang dihasilkan

(19)

Lembar Kerja Peserta Didik

1 Tujuan :

Setelah dilakukan praktikum siswa dapat :

 Untuk mengetahui teknik pembuatan larutan.

 Untuk mengetahui bagaimana menentukan konsentrasi Molaritas

 Untuk mengetahui cara mengencerkan larutan.

2 Alat dan Bahan :

Alat Bahan

Botol semprot aquadest

Gelas ukur NaOH

Gelas kimia H2SO4 18 M

Batang pengaduk Na2SO4

Pipet tetes HCl 12,06 M

Spatula

Botol penyimpan larutan

3 Prosedur untuk membuat larutan adalah sebagai berikut:

a. Hitunglah jumlah bahan kimia yang dibutuhkan untuk membuat larutan.

 NaOH 5 M sebanyak 200 mL Na2SO4 2 M sebanyak 200 mL

 b. Bahan ditimbang dengan menggunakan gelas kimia pada timbangan digital sesuai dengan jumlah bahan kimia yang telah dihitung sesuai dengan prosedur no 3

c. Bahan yang sudah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia dan ditambahkan dengan aquadest secukupya untuk melarutkan bahan kimia yang digunakan berupa zat padat.

d. diaduk hingga homogen

e. lalu tambahkan aquadest ke gelas kimia sampai tanda batas 200 ml yang terdapat pada gelas kimia f. setelah itu pindahkan larutan ke dalam botol kaca yang telah disediakan.

Hitunglah jumlah bahan kimia yang dibutuhkan untuk membuat larutan. a. Hitunglah jumlah bahan kimia yang dibutuhkan untuk membuat larutan.

H2SO418M menjadi H2SO45 M sebanyak 200 mlHCl 12,06 M menjadi HCl 5 M sebanyak 200 ml NaOH 5 M menjadi NaOH 1 M sebanyak 200 mlH2SO4 5M menjadi H2SO4 1 M sebanyak 200 mlHCl 5 M menjadi HCl 1 M sebanyak 200 ml

 b. Bahan diukur dengan menggunakan gelas ukur /pipet tetes sesuai dengan jumlah bahan kimia yang telah dihitung sesuai dengan prosedur no.1

c. Bahan yang sudah ditimbang kemudian dimasu kkan ke dalam labu takar dan ditambahkan dengan aquadest hingga tanda baca 200 ml yang terdapat pada labu ukur.

d. Dikocok hingga homogen lalu masukkan ke dalam botol kaca yang telah disediakan.

4 Analisa Data: ……… ……… ……… ……… ……… ………

Mata Pelajaran : Kimia

Materi : Pembuatan larutan dan pengenceran larutan

Kelompok :

(20)

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… 5 Persamaan reaksi : ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… 6 Kesimpulan : ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

(21)

Lembar Kerja Pesera Didik

1. Tujuan :

Setelah dilakukan praktikum siswa dapat :

 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

 Menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.

2. Alat dan Bahan :

a. Percobaan 1 (Pengaruh suhu terhadap laju reaksi)

 Jess cool

 Air hangat

 Air dingin

 Gelas kimia

 b. Percobaan 2 (Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi)

 Jess cool

 Serbuk jess cool

 Air

 Gelas kimia

3. Prosedur

a. Percobaan 1

 Sediakan 2 buah gelas kimia, jess cool, air hangat, dan air dingin.

 Masukkan 100 ml air hangat kedalam gelas kimia yang pertama dan 100 ml air dingin kedalam gelas kimia yang kedua.

 Kemudian masukkan jess cool kedalam masing-masing gelas kimia.

 Catat waktunya.

 b. Percobaan 2

 Sediakan 1 keping jess cool dan jess cool padat, air, dan dua buah gelas kimia.

 Masukkan 100 ml air kedalam gelas kimia.

 Kemudian masukkan 1 keping jess cool kedalam gelas kimia.

 Catat waktu sampai jess cool tersebut larut didalam air.

 Ulangi langkah tersebut untuk jess cool yang berupa padatan.

4. Hasil Pengamatan

a. Percobaan 1

Gelas Kimia Temperatur Waktu

1 Air hangat

2 Air dingin

 b. Percobaan 2

Mata Pelajaran : Kimia

Materi : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Kelompok :

(22)

1 Keping

2 Serbuk

5. Pertanyaan

a. Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi ?

Jawab :

……… ……… ……… ……….

 b. Bagaimana pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi ? Jawab :……… ……… ……… ……… ……….. 6. Kesimpulan :……….. ……… ……….

(23)

Kerjakan Soal berikut dengan teliti dan jelas !

1 Tuliskan dan jelaskan apa yang dimaksud dari laju reaksi dan apa saja yang faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan ? (Skor 10)

2 Hitunglah :

a. Berapakah kemolaran dari 0,1 mol H2SO4 dalam 500 ml ?

b. Untuk mengubah 40 ml larutan HCl 6 M menjadi HCl 5 M diperlukan tambahan aquadest sebanyak ? (Skor 15)

3 Diketahui data hasil percobaan reaksi, Dari percobaan reaksi:

CaCO3(s)+ 2 HCl(aq)→ CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(g)

diperoleh data data sebagai berikut.

Percobaan Bentuk CaCO3 Konsentrasi 25 mL

HCl (M) Waktu reaksi (det.) Suhu (oC) 1 10 gram serbuk  0,2 4 25 2 10 gram butiran 0,2 6 25 3 10 gram bongkahan 0,2 10 25 4 10 gram butiran 0,4 3 25 5 10 gram butiran 0,2 3 25

Tentukan apa yang mempengaruhi percobaan 1 dan 3? Jelaskan? (skor 10) 4. Diketahui reaksi : 2NO(g) + O2→ 2NO2(g)

Dari hasi percobaan, diperoleh data sebagai berikut .

 No [NO] M [O2] M V (m/s)

1 0,1 0,1 20

2 0,2 0,1 40

3 0,1 0,2 80

Tentukan:

a. orde reaksi terhadap NO dan O2

 b. orde reaksi total c.  persamaan laju reksi

d. Tentukan harga k (Pada data ke-1)

e. Tentukan laju reaksi jika [NO] = 0,4 M dan [O2] = 0,2 (Skor 50)

5 Laju reaksi :

P(aq) + Q (aq)  R(s) + S (aq)

Ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk membentuk endapan R dengan  jumlah tertentu. Datanya ialah sebagai berikut.

 No P Q Waktu Reaksi (s)

1 0,30 0,25 40

2 0,60 0,25 20

3 0,60 0,50 5

Tentukan :

a. orde reaksi terhadap [P] dan [Q] b. orde reaksi total

c.  persamaan laju reksi (Skor 15)

 Nama = Kelas =

Gambar

Gambar 3.1. menunjukkan suatu proses sederhana dari reaksi perubahan molekul A menjadi molekul B yang dinyatakan dengan persamaan reaksi :

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan manfaat kegiatan ini adalah meningkatkan pemberdayaan perempuan (sebagai istri dan anak) untuk ikut berperan dalam pengelolaan anggota keluarga yang menderita DM

Adapun Skripsi ini penulis beri judul : ”Pengaruh Model CORE ( Connecting, Organizing, reflecting, Extending) Terhadap Motivasi Belajar IPA Materi Gaya Siswa

Para elite desa dalam hal ini tokoh masyarakat dan lain sebagainya tidak hanya sebagai pengembira dan pelengkap, akan tetapi dengan segala potensi yang

Dengan adanya berbagai permasalahan persampahan serta isu yang berkembang mengenai pengangkutan sampah di Kota Cimahi khususnya dengan akan dipindahkannya pembuangan

Angka ini lebih besar dari α=0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan siklus menstruasi remaja putri di Prodi D-III Kebidanan

Vol. 2, Desember 2017 109 Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencoba menggali lebih dalam tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh

Dengan dibuatnya pakaian wanita siap pakai dengan inspirasi motif dari tenun Sumba, kemudian motif Sumba yang dikembangkan dengan teknik cukil kayu, merupakan suatu bentuk

Flood Insecurity Estimation in Java Island using Remote Sensing and Geographic Information System... Merapi Hazard Insecurity Using Remote Sensing and Geographic