• Tidak ada hasil yang ditemukan

Labor Ocupational Health Program U.C. Berkeley Program Kesehatan Kerja University of California Berkeley. dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Labor Ocupational Health Program U.C. Berkeley Program Kesehatan Kerja University of California Berkeley. dan"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

(1)

Labor Ocupational Health Program U.C. Berkeley

Program Kesehatan Kerja

University of California Berkeley

dan

Maquiladora Health and Safety Support Network

Jaringan Pendukung Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Maquiladora

26-29 Juni, 2000

Jakarta, Indonesia

(2)

UCAPAN TERIMAKASIH

Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja ini disusun oleh Labor Ocupational Health Program (LOHP) di University of California at Berkeley dan Maquiladora Health and Safety Support Network (Maquiladora Support Network). Bahan-bahan baru diadaptasi atau disusun oleh Diane Bush, Garrett Brown, Melody Kemp, Dara O’Rouke dan Betty Szudy. LOHP dan Maquiladora Support Network mengucapkan terimakasih pada berbagai organisasi atas publikasi-publikasinya yang telah digunakan untuk menyusun dokumen ini, antara lain : International Labor Office (Kantor Pekerja Internasional), Paper Allied Trade Employee (PACE) Union (serikat pekerja industri kertas), Cal-OSHA, New England Training Consortium, Southwest Network for Economic and Environmental Justice (jaringan keadilan ekonomi dan lingkungan), dan California Public Health Foundation (Yayasan Kesehatan Masyarakat California).

Proyek pemberdayaan ini didanai oleh Yayasan Mac Arthur. International Labor Right Fund (Dana Pekerja Internasional) turut mendanai reproduksi dokumen ini untuk digunakan pada pelatihan Juni 2000.

INFORMASI PEMESANAN

Kopi tambahan dari dokumen ini tersedia dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Versi bahasa Inggris diterjemahkan kebahasa Indonesia dengan kerjasama dengan Lembaga Informasi Perburuhan Semarak (LIPS). Pelatih dipersilahkan membuat fotokopi dari dokumen ini seperlunya untuk kepentingan pelatihan nirlaba dengan menyebutkan LOHP, Maquiladora Support Network dan LIPS sebagai sumbernya. Untuk mendapatkan salinan dalam bahasa Inggris, hubungi : LOHP (USA-510) 642-6557. Untuk mendapatkan salinan dalam bahasa Indonesia, hubungi LIPS di (0251) 344473.

(3)

Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

di Indonesia

26-29 Juni 2000

Bagian 1 : Identifikasi dan Pengontrolan Bahaya hal. 3 Bagian 2 : Bahan Kimia Berbahaya hal. 25

Bagian 3 : Kebisingan hal. 41

Bagian 4 : Ergonomi hal. 51

Bagian 5 : Peralatan Pelindung Pribadi hal. 68 Bagian 6 : Penanggulangan Bahaya dan Situasi Darurat hal. 80 Bagian 7 : Bahaya Terhadap Alat Reproduksi hal. 124 Bagian 8 : Stress/Pelecehan hal. 131 Bagian 9 : Hak-hak Pekerja hal. 144 Bagian 10 : Cara-cara Mengumpulkan Informasi hal. 154 Bagian 11 : Pemecahan Masalah dan Tindak Lanjut hal. 172 Bagian 12 : Memberi Pelajaran kepada Pekerja Lain hal. 183

(4)

Bahaya di Tempat Kerja

Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja yang dapat melukai anda, baik secara fisik maupun mental.

Bahaya terhadap keselamatan adalah yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan luka secara langsung.

Contoh : benda-benda panas dan lantai yang licin

Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu yang dapat membahayakan tubuh.

Contoh : bahan-bahan pembersih atau pestisida

Ancaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya, yang belum termasuk dalam katagori diatas, yang dapat melukai atau mengakibatkan sakit. Bahaya ini terkadang tidak tampak jelas karena tidak mengakibatkan masalah kesehatan dalam waktu dekat.

Contoh : kebisingan, penyakit menular, atau gerakan yang berulang-ulang.

(5)

Tabel ini adalah contoh dari tabel bahaya di tempat kerja yang telah lengkap. Tiap tabel akan tampak berbeda tergantung dari peserta di tiap kelompok dan kasus bahaya yang mereka hadapi dalam pekerjaan.

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ANCAMAN BAHAYA LAINNYA BAHAYA TERHADAP KESELAMATAN Pelarut / pembersih Asam / bahan yang menyebabkan iritasi Debu (asbes, silika, kayu)

Logam berat (timah hitam, arsenik, air raksa) Polusi udara Pestisida Resin Kebisingan Radiasi

Gerakan yang berulang-ulang

Posisi tubuh yang tidak nyaman

Panas / dingin Penyakit menular Stress / pelecehan Beban kerja / irama kerja Listrik Kebakaran / ledakan Mesin-mesin tanpa pelindung Mengangkat benda-benda yang berat

Pengaturan tempat kerja (berantakan,

penyimpanan barang yang tidak baik) Kendaraan bermotor

(6)

Evaluasi Bahaya di Tempat Kerja

Aktivitas utama dalam mengevaluasi bahaya di tempat kerja adalah : A. Pengamatan di lokasi kepada proses produksi dan cara kerja B. Wawancara dengan perkerja dan supervisor

C. Survai terhadap lingkungan kerja, peralatan, dan pekerja

D. Penelaahan terdahap dokumen yang diperlukan dari perusahaan E. Pengukuran dan monitor terhadap efek bahaya bagi pekerja F. Pembandingan dari hasil monitor terhadap peraturan yang ada

dan/atau merekomendasikan petunjuk mengenai batas-batas yang harus diikuti untuk meningkatkan keselamatan kerja

A. Pengamatan di Lokasi

Hal penting yang harus diingat dalam melakukan pengamatan kerja adalah :

• Mengerti proses produksi dari awal hingga akhir

• Mengamati seluruh tahap kerja untuk setiap operasi beberapa kali untuk dapat mengerti bagaimana pekerjaan dilakukan

• Mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul secara langsung atau dapat menimbulkan gangguan kesehatan segera dan yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan secara bertahap (kronis)

• Mendokumentasikan semua pengamatan yang dilakukan menggunakan :

− Daftar tertulis

− Menuliskan model dan nomor seri dari peralatan

− Mengukur peralatan yang ada dan membuat denah lingkungan kerja

(7)

B. Wawancara dengan Pekerja

Hal penting yang perlu diingat dalam mewawancara pekerja adalah :

• Berbicara dengan sedikitnya tiga atau empat pekerja pada tiap daerah kerja sehingga lebih banyak informasi bisa didapat, dan juga agar tidak ada pekerja yang disalahkan atau ‘ditandai’ oleh perusahaan karena berbicara kepada inspektor

• Berbicara dengan supervisor dan pekerja untuk mengetahui apakah perusahaan mengetahui masalah yang ada dan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut

• Berbicara dengan bagian perawatan dan teknisi pabrik yang biasanya mengetahui proses dan peralatan dengan baik dan mengerti masalah yang terjadi

• Berbicara dengan staf bagian kesehatan yang biasanya mengetahui jenis luka atau penyakit yang biasanya diderita oleh para pekerja

• Berbicara dengan dewan kesehatan dan keselamatan kerja (jika ada) atau koordinator kesehatan dan keselamatan kerja

C. Survey Tertulis

Melakukan survey tertulis di tempat kerja biasanya amat berguna. Ada tiga jenis survey yang dapat dilakukan, yakni :

1. Survey terhadap pekerja untuk mempelajari jenis luka atau penyakit yang biasa diderita, siapa-siapa saja yang terluka atau sakit, dan pelatihan dan peralatan pelindung yang diperoleh oleh perkerja;

2. Survey terhadap peralatan pabrik untuk mempelajari jenis mesin yang digunakan, bagaimana perawatan peralatan tersebut, dan sistem perlindungan yang dipasang atau tidak dipasang pada peralatan tersebut

(8)

dan peralatan yang digunakan, serta potensi bahaya yang ada di lingkungan tersebut.

D. Penelaahan terhadap Dokumen

Sebagai bagian dari inspeksi tempat kerja, perusahaan harus diminta untuk memperlihatkan dokumen yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat tersebut.

Dokumen tersebut antara lain :

• Catatan terhadap luka dan penyakit pekerja, di seluruh pabrik dan tiap bagian (apabila catatan untuk tiap bagian tersedia), dari bagian SDM dan klinik kesehatan

• Catatan penyelidikan kecelakaan seperti kebakaran, ledakan, atau kebocoran bahan kimia

• Notulen dari rapat dewan kesehatan dan keselamatan kerja • Catatan dari inspeksi yang dilakukan auditor pemerintah

• Catatan dari inspeksi yang dilakukan oleh auditor dari perusahaan asuransi

E. Pengukuran dan Monitor terhadap Pekerja

Inspektur pabrik (dari pemerintah, perusahaan asuransi, atau dari perusahaan itu sendiri) mungkin tidak melakukan kesehatan industri (higiene) ketika menginspeksi pabrik. Seharusnya, perusahaan melakukan hal ini untuk mengetahui tingkat bahaya yang dihadapi oleh pekerja dan untuk mengontrol bahaya yang ada. Disini, amat penting untuk mengetahui bagaimana monitoring harus dilakukan dan apa arti dari hasil yang didapat.

(9)

2) Pengukuran terhadap efek pada pekerja selama shift (8 jam, 10 jam, 12 jam, atau berapapun lamanya shift kerja)

Pengukuran seketika dilakukan dengan peralatan yang langsung dapat dibaca (direct-reading instrument). Pengukuran selama shift dilakukan menggunakan berbagai macam pengukur kualitas udara dan peralatan lainnya. Contoh dari peralatan monitor tersebut antara lain :

Bahaya Peralatan pengukuran seketika

Perlatan pengukuran selama shift

Kimia Tabung detektor;

pengukur gas, pengukur uap

Pompa udara, berbagai macam tabung dan filter

Kebisingan Pengukur tingkat suara Dosimeter

Panas Pengukur “WBGT”

Ventilasi Tabung asap, berbagai macam pengukur arus udara

Evaluasi terhadap bahaya kimia di udara cukup rumit dan memerlukan orang yang terlatih dalam melakukan monitoring sehingga hasilnya betul-betul menyatakan tingkat bahaya kimia yang dihadapi pekerja. Namun demikian, monitor seperti ini dapat dilakukan dan merupakan tanggung jawab dari perusahaan untuk mengetahui bahaya yang dihadapi pekerjanya dalam melakukan pekerjaan. Perusahaan harus menggunakan tenaga terlatih dan berpengalaman untuk melakukan monitoring sesuai dengan ketentuan pemerintah dan pratek kesehatan industri.

(10)

F. Hal-hal penting dalam memonitor kesehatan industri :

• Semua jenis bahan kimia (gas, uap, cairan, padat, asap) dapat dimonitor

• Setiap bahan kimia mempunyai metoda monitoring tersendiri yang memerlukan peralatan khusus – tidak semua bahan kimia dapat dimonitor dengan cara yang sama;

• Perlatan yang dipakai untuk mengukur tingkat bahan kimia harus dikalibrasi dan dirawat dengan baik

• Contoh dapat diambil dari bererapa variasi waktu : contoh jangka pendek (15 menit) dan contoh selama shift (8 jam atau lebih)

• Berbagai macam contoh dapat diambil, diantaranya :

− Contoh dari lingkungan yang diambil dari dari satu area atau workstation

− Contoh dari ‘daerah pernapasan pribadi’ yang diambil dari alat yang dipakai oleh pekerja

• Strategi lain dari pengambilan contoh dapat dilakukan, diantaranya : − Contoh acak dari semua bagian kerja dan operasi

− Contoh dari jenis pekerjaan atau operasi yang dianggap terburuk dari seluruh bagian.

(11)

Ambang Batasan Bahaya bagi Buruh

Semua hasil monitor dari monitoring, kimia, kebisingan, radiasi atau panas, akan berupa angka-angka. Angka ini akan dibandingkan dengan batasan bahaya bagi pekerja yang ditetapkan oleh pemerintah, asosiasi profesional atau organisasi sejenis yang lain.

Tingkat bahaya dalam bekerja ini didesain untuk memberi batasa sehingga sebagian besar pekerja tidak akan mengalami gangguan kesehatan dari kebisingan, zat kimia, dll. Jika hasil monitoring menunjukkan angka yang lebih tinggi dari batas yang ditentukan, kemungkinan besar para pekerja yang bersangkutan akan mengalami gangguan kesehatan.

Lembaga-lembaga yang buat batasan tersebut mengakui bahwa tidak semua pekerja akan terlindungi dari bahaya. Pekerja yang lebih sensitif terhadap bahan kimia tertentu akan cenderung untuk mengalami gangguan kesehatan bahkan jika batas bahaya yang dihadapinya masih dibawah standar yang ada. Batasan bahaya dalam bekerja ini akan berubah bersama waktu, biasanya menjadi lebih kecil karena penelitan baru menunjukan bahwa gangguan kesehatan dapat terjadi pada tingkat yang lebih rendah dari batasan yang ada.

Batasan bahaya bagi pekerja juga ditetapkan selama 8 jam sehari, 40 jam seminggu dan lama kerja 30-40 tahun. Jika jam kerja lebih panjang dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu, maka batasan bahaya tersebut akan lebih rendah perlindungan terhadap pekerja harus lebih banyak dilakukan. Selain itu batasan tersebut hanya dibuat untuk pengaruh satu zat kimia, sehingga apabila pekerja tersebut harus menghadapi lebih dari satu macam zat kimia, maka batasan yang lebih rendah harus diberikan padanya.

Batasan bahaya bagi pekerja tidak dibuat untuk semua jenis zat kimia yang ada di dunia. Ratusan zat kimia baru ditemukan dan digunakan ditempat kerja tiap tahunnya.

Sehingga, batasan bahaya bagi pekerja bukanlah batasan mutlak antara daerah aman dan bahaya. Batasan ini hanyalah petunjuk bagaimana perusahaan harus mengontrol bahaya yang dihadapi pekerjanya dan memberikan metoda untuk menilai apakah bahaya yang terukur pada monitoring akan menyebabkan gangguan kesehatan bagi kebanyakan pekerjanya.

(12)

Adalah penting untuk mengetahui bagaimana mengukur tingkat bahaya dari bahan kimia yang dihadapi pekerja dan membandingkannya dengan batasan bahaya yang ada.

Tabel dibawah ini adalah batasan yang dibuat oleh Divisi Kesehatan dan Keselamatan kerja negara bagian California, yang dapat dibandingkan dengan hasil monitor kesehatan industri yang dilakukan oleh perusahaan. Unit yang digunakan adalah “parts of chemical per million part of air (ppm)” yakni bagian dari zat kimia per sejuta bagian udara, atau “milligram of chemical per cubic meter of air (mg/m3)” yakni miligram dari zat kimia per kubik meter udara.

Nama zat kimia Batas jangka pendek* Batas selama shift** Batas atas*** Komentar Aseton 1000 ppm 750 ppm 3000 ppm Arsenik inorganik 0,01 mg/m3 Menyebabkan kanker Etil asetat 400 ppm Timah hitam 0,05 mg/m3

Bahaya terhadap sistem reproduksi Metil etil keton 300 ppm 200 ppm Metilen klorida 125 ppm 25 ppm Menyebabkan kanker

Toluena 150 ppm 50 ppm 500 ppm Bahaya terhadap sistem reproduksi; bahaya terhadap kulit Toluena diisosianat (TDI) 0,02 ppm 0,005 ppm 0,02 ppm

Bahaya terhadap sistem pernapasan

(13)

Mengevaluasi Laporan Monitoring

Dalam mengevaluasi laporan monitoring kesehatan industri dari perusahaan, konsultan kesehatan industri, atau auditor lainnya harus menanyakan pernyatan berikut :

• Bahaya apa saja yang telah dimonitor ?

• Apakah perlatan yang digunakan sudah benar dan sudah dikalibrasi?

• Apakah waktu yang dipakai untuk mengambil contoh sudah cukup untuk mencakup seluruh kemungkinan yang dihadapi pekerja ?

• Apakah semua pekerja yang dianggap mengidap resiko (dari semua bagian dan shift) sudah termasuk dalam pengambilan contoh ?

• Apakah laboratorium yang digunakan untuk menganalisa hasil monitor kompeten ?

• Apakah hasil monitor dibawah atau diatas batasan bahaya dalam bekerja ?

Faktor-faktor Kunci

1) Adalah mungkin dan perlu untuk mengevaluasi bahaya di tempat kerja dengan menggunakan beberapa metoda, termasuk “industrial hygiene monitoring”.

2) Dokumentasi dari bahaya yang ada amatlah penting.

3) Adalah mungkin untuk membandingkan hasil dari industrial hygiene monitoring dengan batasan bahaya dalam bekerja menentukan tingkat resiko kesehatan bagi pekerja.

(14)

Mengendalikan Bahaya

Pekerja tidak dapat dilindungi apabila bahaya yang ada belum diidentifikasi dan dievaluasi. Berbagai metoda untuk melindungi pekerja atau pengendalian bahaya telah diciptakan. Ada tiga jenis pengendalian, yakni :

1. Pengendalian Teknik 2. Pengendalian Administratif 3. Peralatan Pelindung Pekerja

Semua tipe pengendalian ini dapat digunakan secara bersamaan, tapi prioritas harus diberikan kepada pengendalian teknik sebelum metoda pengendalian yang lain diaplikasikan.

Pengendalian adminitratif dan peralatan pelindung pekerja sebaiknya tidak diaplikasikan sebelum pengendalian teknik dicoba, atau jika pengendalian teknik tidak mungkin dilakukan. Perlu diingat bahwa yang terbaik untuk melindungi pekerja adalah :

Kendalikan bahaya yang ada,

dan bukan pekerja

(15)

1. Pengendalian Teknik

Pengendalian teknik adalah pengendalian yang terbaik karena menghilangkan bahaya yang ada atau menghilangkan kemungkinan bahaya tersebut mengenai pekerja. Sasaran dari pengendalian teknik adalah bahaya yang ada secara langsung, dan efektifitasnya tidak tergantung pada perilaku pekerja.

Yang termasuk dalam jenis pengendalian teknik adalah metoda untuk :

Mendesain kembali proses produksi, seperti dengan :

Ø Mengganti motor berbahan bakar bensin dengan motor listrik untuk menghilangkan polusi asap

Ø Memasang peralatan pengisi pada mesin untuk melindungi tangan

Ø Menggunakan metoda basah untuk mengurangi tingkat debu • Mekanisasi proses produksi, seperti menggunakan ban

berjalan untuk menghilangkan debu yang terjadi pada proses penyendokan

Menggunakan produk yang lebih aman, seperti dengan : Ø Menggunakan bahan kimia yang tidak beracun, tidak

berdebu, atau tidak mudah terbakar;

Ø Mengganti peralatan lama dengan peralatan baru yang menggunakan sistem pelindung;

Mengisolasi proses atau mengisolasi pekerja dari proses, seperti dengan :

Ø Memasang penutup pada peralatan yang menggeluarkan bunyi yang keras,

Ø Membangun ruang pengendali dimana pekerja terlindung dari kebisingan, panas, atau asap beracun;

(16)

Memasang ventilasi buangan lokal (local exhaust ventilation), yakni sistem ventilasi yang secara langsung dipasang pada tangki bahan kimia, meja las, dan tempat kerja untuk menyedot racun pada udara secara langsung.

Keuntungan dari pengendalian teknik adalah dapat menghilangkan bahaya secara total, atau menghilangkan kemungkinan pekerja terkena bahaya.

Namun demikian ada beberapa kerugian atau masalah pada pengendalian teknik.

Yaitu :

• Biaya dari pengendalian teknik mungkin amat mahal dan menyulikan pengusaha kecil untuk mengaplikasikannya;

• Kemampuan teknologi yang ada sekarang belum mampu untuk menanggulangi semua jenis bahaya yang ada;

• Penutupan atau isolasi terhadap bahaya tidak menghilangan bahaya secara total, pekerja masih mungkin terkena bahaya apabila terjadi kecelakaan atau kebocoran;

• Penggantian penggunaan bahan kimia atau mesin mungkin dapat menyebabkan jenis bahaya baru;

• Sistem ventilasi harus dirawat dan dites secara periodik untuk tetap bekerja dengan efektif.

(17)

Rekomendasi Laju Udara Minimum untuk Sistem Ventilasi Buangan Lokal

Laju Udara yang Direkomendasikan* Kondisi polutan Contoh

Batas Bawah** Batas Atas*** Masuk ke udara tenang tanpa kecepatan Penguapan dari tangki; sistem pelumas; dll 50 100 Masuk ke udara tenang dengan kecepatan rendah Penyemprot, pengisi container; ban berjalan dengan kecepatan rendah; pengelasan; penyepuhan; pengawetan 100 200 Masuk ke dalam udara berkecepatan tinggi Cat semprot; pengisian drum; pengisian ban berjalan; alat penghancur 200 500 Masuk ke dalam udara berkecepatan tinggi dengan kecepatan tinggi Mesin pengamplas; pengaduk

*Laju udara diukur dalam satuan kaki per menit **Batas bawah berlaku jika :

− Udara di ruangan dapat mengalir dengan baik − Polutan mempunyai kadar racun yang rendah − Volume polutan relatif rendah

***Batas atas berlaku jika :

− Aliran udara diruangan banyak mengalami gangguan − Polutan mempunyai kadar racun yang tinggi

− Volume polutan cukup besar

(18)

2. Pengendalian Administratif

Pengendalian administratif tidak menghilangkan bahaya secara langsung, tetapi dugunakan untuk membatasi waktu kontak antara pekerja dengan bahaya. Untuk menjadi efektif, pengendaliaan administratif bergantung pada perilaku manusia.

Yang termasuk dalam pengendalian administratif antara lain :

Ο Menggilir tempat pekerja antara pekerjaan yang berbahaya dengan pekerjaan yang tidak berbahaya, sehingga waktu kontak dengan bahaya dapat dikurangi;

Ο Menambah jam istirahat untuk mengurangi waktu kontak dengan bahaya;

Ο Mengubah jadwal kerja, jika memungkinkan jadwalkan pekerjaan yang membuat suhu naik dikerjakan malam hari ketika suhu ruangan lebih rendah;

Ο Bersihkan tempat kerja dari sisa potongan dan kotoran untuk mengurangi terjadinya kebakaran dan kecelakaan; untuk melindungi peralatan; untuk mencegah akumulasi bahan beracun; Ο Meningkatkan fasilitas kesehatan dan kebersihan, seperti

memberi tempat bagi pekerja untuk mencuci muka dan tangan sebelum makan dan minum, melarang makan dan minum di tempat kerja, memberi tempat agar pekerja dapat mandi setelah shift dan meninggalkan pakaian kotor di tempat kerja

Ο Meningkatkan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya dan mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri

Ο Memberikan jumlah istirahat yang cukup

Ada beberapa kerugian atau masalah dengan pengendalian administratif, yakni : Bahaya yang ada tidak hilang, hanya waktu kontak antara pekerja dengan bahaya dikurangi. Penggiliran tempat kerja

(19)

pada proses-proses lain yang melibatkan tindakan manusia, kesalahan manusia dapat terjadi dan menyebabkan bahaya

3. Peralatan Pelindung Pekerja

Penggunaan peralatan pelindung pekerja adalah sistem pengendalian bahaya yang paling lemah. Peralatan pelindung digunakan sebagai cara terakhir untuk melindungi pekerja bila pengendalian teknik dan administratif tidak mungkin dilakukan atau dalam keadaan darurat.

Peralatan pelindung tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan menempatkan penghalang antara pekerja dengan bahaya. Banyak faktor yang yang dapat mengurangi efektifitas dari peralatan pelindung. Efektifitas sistem ini juga amat bergantung dari perilaku pekerja.

Peralatan pelindung yang ada dapat melindungi kepala, telinga, pernapasan (melalui mulut dan hidung), tangan, kaki, dan tubuh.

(20)

Kekurangan peralatan pelindung pekerja sebagai

pengendali bahaya diantaranya :

• Kebanyakan dari peralatan pelindung yang tersedia didesain untuk ukuran pekerja di Kanada, Eropa, dan Amerika Serikat, sehingga mungkin tidak pas bgai pekerja di Asia;

• Perlatan tersebut dibuat secara khusus hanya untuk jenis bahaya tertentu;

• Peralatan tersebut harus digunakan dengan benar, sering diinspeksi dan dirawat sehingga selalu dalam kondisi baik;

• Beberapa jenis peralatan, seperti alat pernapasan dengan filter dan sarung tangan harus sering diganti agar tetap efektif;

• Beberapa jenis peralatan menciptakan masalah baru seperti panas bagi pemakai, mengurangi daya penglihatan dan pendengaran, mengurangi kemampuan tangan dalam mencengkam, tidak nyaman dan tidak praktis untuk dipakai.

Tanpa peralatan yang tepat, pelatihan yang memadai, penyimpanan, dan perawatan yang baik, aplikasi perlatan pelindung pekerja tidak akan efektif dalam mengendalikan bahaya.

(21)

Mengevaluasi Ancaman Lingkungan

Polusi dan ancaman terhadap kesehatan dari lingkungan terjadi diluar dan didalam pabrik. Seringkali masyarakat menderita masalah serius karena polusi pabrik. Acap kali pula, pekerja tinggal di daerah dekat pabrik. Sehingga amat penting untuk mengevaluasi ancaman lingkungan dan efeknya di luar pabrik. Hal ini bisa dilakukan dengan :

l Mengenali sumber polusi utama dari pabrik – termasuk air buangan, sampah padat, dan udara yang tercemar – dan lokasi dimana sumber-sumber polusi tersebut dibuang ke lingkungan;

l Memperkirakan jenis dan tingkar polusi. Perkiraan kasar dapat dibuat dengan mendokumentasikan bahan yang masuk ke pabrik (seperti bahan mentah, energy, air, dll) dan menganalisa proses manufaktur;

l Mengukur tingkat polusi dan membandingkannya dengan ambang

batas yang diperbolehkan;

l Mengidentifikasi efeknya pada kesehatan manusia dan lingkungan;

⇒ Mewawancara anggota masyarakat

⇒ Membantu anggota masyarakat dalam mendokumentasikan efek kesehatan dan lingkungan dengan menggunakan pengalaman pribadi.

l Mengevaluasi dan mendesakkan perubahan proses yang ada untuk mengurangi polusi;

l Membangun program pengambilan contoh dan pengawasan lingkungan untuk dilakukan pemerintah dan diawasi oleh masyarakat. Cara sederhana untuk memonitor dan mendokumentasikan masalah polusi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, mendukung kampanye terhadap anti-polusi, dan memperkuat tuntutan komunitas untuk pengawasan polusi yang lebih ketat dari pemerintah. Dibawah ini adalah petunjuk bagi masyarakat untuk secara sistematis :

⇒ Mendokumentasikan waktu melihat polusi (seperti perubahan warna dari sumber air minum, debu yang menempel pada daun, dll), mencium polusi (bau yang memualkan), atau mendengar pulosi suara dari pabrik;

⇒ Mendokumentasikan waktu seseorang terkena penyakit dari polusi (pusing, mual, mata merah, dll);

(22)

Anggota masyarakat harus melaporkan tanggal, waktu, dan gambaran yang jelas mengenai polusi dan akibatnya pada “Catatan Polusi”. Anggota masyarakat juga harus mendokumentasikan waktu mereka mengajukan pengaduan ke lembaga pemerintah atau pihak perusahaan, dan ketika mereka mendapatkan tanggapan.

Masyarakat dapat menugaskan seorang anggotanya sebagai pengawas, yang diberi pelatihan agar mengetahui apa yang dilihat dan diciumnya. Pelatihan yang diberikan misalnya dengan memberitahu bahwa bau seperti telur busuk kemungkinan adalah emisi sulfur dioxida.

Contoh dari catatan polusi masyarakat seperti yang dapat dibaca pada halaman berikut.

(23)

Contoh dari Catatan Polusi Masyarakat

Catat semua pengalaman dengan polusi di lingkungan anda. Catat kejadian spesifik dari polusi yang anda lihat (seperti air yang berwarna atau asap), bau (seperti bau yang memualkan), perasaan (melalui gangguan kesehatan), atau dengar (seperti polusi bunyi). Buatlah catatan seteliti mungkin mengenai kejadian dan waktu terjadinya. Juga buatlah catatan jika anda menghubungi petugas pemerintah, LSM, pers, atau pihak perusahaan.

Tanggal Waktu Apa yang anda alami ? Apa yang anda lakukan ?

Nomor telepon yang terkait :

Lembaga pemerintah : __________________________________________________ Perusahaan : __________________________________________________________ LSM : _______________________________________________________________ TV : _________________________________________________________________ Radio : ______________________________________________________________

(24)

MENGENDALIKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Masyarakat perlu mengenali lebih dahulu jenis polusi yang paling berbahaya atau yang akan menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan yang serius.

Setelah masalah diidentifikasi, urutan dari strategi pengendalian polusi adalah sama dengan pengendalian bahaya di tempat kerja, yakni : pencegahan, pengurangan, penggunaan kembali, penanggulangan, pembuangan. Lebih jelasnya :

1. Prioritas utama adalah mencegah polusi sebelum terjadi. Hal ini bisa dilakukan dengan merubah desain proses produksi, mengganti bahan yang dipakai (seperti menggunakan lem berdasar air) atau merubah desain produk itu sendiri untuk menghilangkan bahan berbahaya. Jika sumber polusi tidak bisa dihilangkan seluruhnya, kurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.

2. Prioritas kedua adalah untuk menggunakan kembali semua sampah didalam proses produksi (seperti dengan menggunakan sistem pengolah pelarut sehingga bisa dipakai kembali) dan dengan menggunakan perusahaan pengolah (diluar pabrik).

3. Prioritas ketiga adalah menanggulangi buangan dari proses produksi sehingga masyarakat dan pekerja terlindungi dari polusi (seperti dengan cara netralisasi, stabilisasi, pengendapan, dll)

4. Strategi terakhir, yang hanya dilakukan setelah ketiga hal lainnya diimplementasikan adalah membuat tempat penyimpanan buangan yang baik.

Bahan-bahan yang harus dikendalikan : Bahan yang mengandung efek asam;

Bahan yang tidak dapat diuraikan secara alami; Bahan yang terakumulasi secara bilogis;

(25)

Butir-Butir Penting

1) Bahaya di tempat kerja dapat dikendalikan oleh salah satu metoda atau kombinasi dari beberapa metoda.

2) Metoda pengendalian bahaya yang paling efektif adalah dengan pengendalian teknik seperi re-desain, penggantian, penutupan dan isolasi, dan ventilasi.

3) Aplikasi dari peralatan pelindung pekerja adalah metoda yang terlemah dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir.

(26)

Mengetahui apakah suatu gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan tidaklah selalu mudah. Jangan mengabaikan pusing-pusing, flu dan batuk yang terlalu sering, rasa ngantuk, penyakit kulit, atau gangguan kesehatan lainnya yang anda rasa berhubungan dengan pekerjaan.

Bagaimana untuk mengetahui apakah saya berhubungan dengan bahan kimia berbahaya di tempat kerja ?

Pertanyaan dibawah ini dibuat untuk membantu mengetahui bahan kimia berbahaya apa saja yang ada di tempat kerja :

1. Bahan kimia apa saja yang saya gunakan di tempat kerja ?

Beberapa jenis bahan kimia mengandung racun. Periksa label pada bahan kimia yang anda gunakan.

2. Bagaimana bahan kimia tersebut digunakan ?

Cara menggunakan bahan kimia dapat menentukan apakah bahan tersebut akan mempengaruhi tubuh. Beberapa proses jauh lebih berbahaya dari yang lain. Contohnya kemungkinan pekerja untuk menghirup suatu bahan kimia lebih besar bila suatu bahan tersebut dipanaskan atau diamplas.

Bahan kimia beracun tidak akan mempengaruhi anda jika tidak masuk ke dalam tubuh. Bahan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh jika dihirup, secara tidak sengaja tertelan, atau tersentuh kulit.

3. Bagaimana menentukan kadar racun dari suatu bahan kimia, dan berapa banyak dari bahan masuk ke dalam tubuh kita ?

Lembaran fakta

(27)

Bahan kimia harus masuk ke dalam tubuh untuk dapat mempengaruhi kesehatan. Ada tiga cara bahan-bahan tersebut masuk ke dalam tubuh, yakni:

1. HIDUNG

Menghirup gas kimia, uap, atau debu di udara

2. KULIT

Bahan kimia dapat terserap melalui kulit termasuk mata 3. MULUT

Menghirup atau menelan bahan kimia yang jatuh ke dalam makanan, minuman, rokok, janggut, atau tangan

Apabila bahan kimia masuk ke dalam tubuh, dia akan masuk ke dalam peredaran darah, dan mencapai organ-organ tubuh.

Lembaran fakta

BAGAIMANA BAHAN KIMIA DAPAT MASUK KE

DALAM TUBUH ?

(28)

Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Efek dari bahan kimia beracun terhadap tubuh dapat terjadi dalam jangka pendek (akut) ataupun jangka panjang (kronis).

Efek yang akut tampak seketika setelah anda keracunan bahan kimia. Efeknya ada yang ringan, seperti gatal-gatal di hidung atau tenggorokan atau berat seperti kerusakan mata atau pingsan karena menghirup asap beracun.

Gangguan kesehatan dari efek yang kronis timbul bertahun-tahun kemudian. Efek ini biasanya ditimbulkan oleh kontak dengan bahan berbahaya dalam waktu yang lama. Efeknya biasanya permanen.

Beberapa jenis bahan kimia menyebabkan efek yang akut dan kronis sekaligus. Contohnya, menghirup uap pelarut akan menyebabkan kantuk seketika. Jika seseorang menghirup uap pelarut tersebut dalam waktu yang lama (beberapa tahun) dapat mengakibatkan rusaknya hati.

(29)

BAGAIMANA BAHAN KIMIA MEMPENGARUHI

TUBUH ANDA ?

(30)

Bagimana pengaruh bahan kimia terhadap tubuh anda

Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh bahan kimia atau kondisi di tempat kerja

Gejala Penyebab

KEPALA Pusing, kantuk

Pelarut, cat, ozon, asap (termasuk rokok)

MATA

Merah, berair, gatal, rasa lelah

Asap, gas dan uap, debu, radiasi utraviolet, cat, cairan pembersih HIDUNG & TENGGOROKAN

Bersin-bersin, batuk, radang tenggorokan

Asap, ozon, pelarut, debu, cat, cairan pembersih

DADA & PARU-PARU

Asma, batuk, sesak napas, kanker paru-paru

Debu logam, debu, asap, pelarut, cat, cairan pembersih

PERUT

Mual, muntah, sakit perut

Debu logam, pelarut, cat, menghirup timbal dalam waktu lama

KULIT

Merah, kering, gatal, kanker kulit

Pelarut, radiasi, chrominum, nikel, detergen dan cairan pembersih, cat SYARAF

Tegang, emosi, lesu, tremor

Berhubungan dengan pelarut atau timbal dalam waktu lama,

ALAT REPRODUKSI

Untuk pria : mengurangi jumlah sperma, merusak sperma Untuk wanita : merusak siklus menstruasi, keguguran, merusak sel telur atau bayi dalam kandungan

Timbal, toluena dan pelarut lainnya, radiasi, etil oxida

(31)

Dosis : Apa yang Mempengaruhi Resiko ?

Faktor yang menentukan apakah

pekerja yang berhubungan dengan

bahan kimia akan sakit Contoh

1. Kadar racun dari bahan kimia Semakin beracun suatu bahan, semakin besar kemungkinan

gangguan kesehatan, bahkan untuk dosis kecil. Metil alkohol, yang dapat menyebabkan kebutaan, lebih

beracun dibandingkan dengan etil alkohol, yang digunakan untuk

minuman beralkohol. Metilen klorida adalah pelarut yang lebih beracun dibandingkan dengan etil klorida dan aseton.

2. Jumlah bahan kimia yang terkontak dengan pekerja (di udara, atau tersentuh kulit atau mulut)

Aseton adalah pelarut yang juga dipakai sebagai penghilang cat kuku. Dalam jumlah besar, zat ini dapat membahayakan pekerja.

3. Berapa lama pekerja berhubungan dengan bahan kimia tersebut

Seseorang mungkin menggunakan bahan kimia yang sama selama

setengah jam sehari, sedangkan yang lainnya selama 8 jam sehari. Juga seseorang mungkin mengerjakan hal tersebut selama sebulan, sementara yang lain selama 20 tahun.

(32)

Faktor yang menentukan apakah pekerja yang berhubungan dengan

bahan kimia akan sakit Contoh

4. Bagaimana proses masuknya bahan kimia ke dalam tubuh

Beberapa jenis bahan kimia seperti pestisida paration sangat beracun dan dapat masuk ke tubuh melalui kulit, pernapasan, atau saluran pencernaan. Sementara asbes paling berbahaya jika terhirup. Misalnya, sebuah rumah menggunakan asbes sebagai insulasi, namun asbes tersebut tidak diganggu dan menjadi debu di udara, dia tidak akan

menyebabkan sakit. 5. Faktor individu (keturunan,

ukuran tubuh, umur, perokok atau bukan, peminum atau bukan, alergi, pengaruh bahan kimia lain)

Timbal lebih berbahaya pada anak kecil dibandingkan pada orang dewasa karena efeknya pada pertumbuhan otak dan syaraf. Apabila dua orang bekerja dengan asbes dan salah satunya perokok, maka si perokok lebih mudah terkena kanker paru-paru dibanding yang lain.

(33)

Efek dari Campuran Bahan-bahan Kimia

Resiko sakit menjadi lebih besar jika seseorang berhubungan dengan lebih dari satu jenis bahan kimia. Ada kemungkinan terjadi interaksi antara bahan-bahan tersebut. Dua macam bahan kimia akan membuat efek yang lebih besar dibanding salah satunya. Hal ini dinamakan sinergi. Contohnya :

• Pekerja yang menggunakan asbes mempunyai resiko kanker paru-paru 5 kali lebih besar dibandingkan orang rata-rata.

• Perokok mempunyai resiko kanker paru-paru 10 kali lebih besar dibandingkan dengan orang rata-rata.

• Perokok yang bekerja yang menggunakan asbestor mempunyai resiko kanker paru-paru 50 kali dibandingkan orang rata-rata.

(34)

Belajar Lebih Banyak tentang Bahan-bahan Kimia

Hak untuk tahu tentang bahaya kimia adalah masalah yang penting bagi pekerja dan masyarakat. Di Amerika Serikat, pekerja dan serikat pekerja menggolkan hukum tentang hak untuk mengetahui tentang bahan kimia pada tahun 1985, yang disebut Standar Komukasi Bahan Berbahaya, yang juga disebut peraturan ‘hak untuk tahu’.

Di Indonesia, departemen tenaga kerja mengharuskan perusahaan untuk mempunyai Lembar Data tentang Keselamatan Bahan. (lihat referensi untuk salinan peraturan ini)

Hukum untuk mendapatkan informasi tentang bahan kimia bervariasi di seluruh dunia. Beberapa produsen kelas dunia memberi pekerjanya informasi tentang bahan-bahan kimia yang dipakai, sementara yang lainya tidak.

Pekerja dan masyarakat punya tiga cara untuk mendapatkan informasi mengenai bahan kimia di tempat kerja, yakni :

• Label dari bahan tersebut

• Lembar Data tentang Keselamatan Bahan • Pelatihan

(35)

Label Bahan Kimia

Apa yang diinformasikan label bahan kimia ?

Dibawah peraturan ‘hak untuk tahu’, label dari pemasok hanya perlu mencantumkan informasi :

1. Identitas produk, seperti nama dagang bahan tersebut

2. Peringatan bahaya termasuk jenis bahaya apa yang ditimbulkannya (contohnya : dapat merusak paru-paru atau ginjal)

3. Nama dan alamat dari pembuat

Beberapa label mungkin menyertakan informasi tambahan, menggunakan kata-kata “awas” atau “berbahaya bila terhirup”

RACUN !

BERBAHAYA !

DAPAT MENYEBABKAN LUKA BAKAR MEMATIKAN JIKA TERHIRUP

Jangan terkena mata, kulit, atau pakaian. Hindari menghirup debunya. Simpan di tempat rapat. Gunakan ventilasi yang cukup. Cuci tangan

setelah bekerja.

EFEK JIKA TERLALU BANYAK KONTAK : Jika termakan akan menyebabkan gatal atau luka di mulut. Jika tersentuh kulit atau mata akan menyebabkan gatal atau luka parah.

PERTOLONGAN PERTAMA : Jika tertelan, jangan dipaksakan muntah; jika penderita sadar, beri banyak minum. Diikuti dengan minum cuka encer, sari buah, atau putih telur yang dicampur air. Jika tersentuh, segera basuh mata atau kulit dengan air selama 15 menit, sambil melepaskan baju dan sepatu yang terkena. Cuci pakaian tersebut sebelum digunakan kembali.

CAS NO.[1310.73.2]

NATRIUM HIDROKSIDA

(36)

Apa yang seringkali tidak terdapat pada label bahan kimia ? Banyak informasi yang seringkali tidak terdapat pada label bahan kimia, yakni :

• Apa yang harus dilakukan jika bahan kimia tersebut tertumpah • Bagaimana menyimpannya dengan aman

• Bagaimana melindungi diri sendiri dari efek yang membahayakan kesehatan

Ingat : Semua produk kimia di tempat kerja seharusnya mempunyai label. Jika bahan tersebut dituangkan ke tempat yang lebih kecil dan dibawa ke bagian lain, bahan tersebut harus diberi label.

(37)

Lembar Data Keselamatan Bahan

Lembaran ini berisi informasi tentang karakteristik dan tingkat keselamatan dari bahan kimia yang dipakai di tempat kerja. Informasi tersebut biasanya ditulis oleh pemasok atau pembuat bahan kimia.

Apa yang bisa saya dapatkan dari lembaran data keselamatan bahan?

Lembaran ini dibagi dalam beberapa bagian. Tiap bagian berisi berbagai informasi tentang suatu bahan kimia.

Tabel di bawah ini menunjukkan informasi-informasi yang bisa didapat dari lembaran tersebut.

Pertanyaan Apa yang dicari Bagian dari lembaran data

Siapa yang membuat? Nama perusahaan pembuat Bagian I Bahan apa ini? • Daftar isi

• Siapa yang membuat

Identitas isi Apakah bahan ini dapat

mengganggu kesehatan?

• Efek terhadap tubuh • Gejala

• Bahaya kanker

• Pertolongan pertama

Data bahaya terhadap kesehatan

Apakah bahan ini berbahaya?

• Bahaya kebakaran dan ledakan

• Bahan-bahan lain yang tidak boleh tercampur dengannya • Stabilitas bahan

Bahaya kebakaran dan ledakan

Data reaktivitas Peringatan khusus Bagaimana caranya

melindungi diri dari efek bahan tersebut?

• Peralatan pelindung yang harus digunakan

• Cara mengukur efek • Cara menggunakan

Cara mengukur Peringatan khusus Prosedur jika tumpah Bagaimana

menggunakannya?

• Penggunaan dan

penyimpanan yang aman • Prosedur jika tumpah dan

kebakaran

• Cara pembuangan

Peringatan untuk penggunaan dan penyimpanan

Prosedur jika tumpah Dimana bisa didapatkan

keterangan lebih lanjut?

(38)

Informasi apa yang harus masuk dalam lembaran data keselamatan bahan?

Berdasarkan hukum ‘hak untuk tahu’, isi dari lembaran data tersebut diatur. Namun demikian tidak format dari lembaran tersebut tidak diatur. Ada yang berisi 8 bagian, ada pula yang berisi 16 bagian. Adapula lembaran data yang hanya 1 atau 2 lembar, sementara yang lain ada yang sampai 20 lembar.

Lembaran data harus berisi :

1. Identitas produk dan daftar isi 2. Sifat kimia dan fisika

3. Peringatan bahaya kebakaran dan ledakan 4. Informasi tentang reaktivitasnya

5. Bahaya terhadap kesehatan : gejala yang timbul, cara masuknya ke dalam tubuh, potensi penyebab kanker

6. Peraturan mengenai batas kontak

7. Cara penggunaan dan penyimpanan yang aman 8. Cara mengukur efek

9. Peralatan pelindung yang harus digunakan 10. Keadaan darurat dan pertolongan pertama

(39)

Apa yang bisa saya pelajari tentang

Apa yang bisa saya pelajari tentang

efek bahan kimia terhadap kesehatan

efek bahan kimia terhadap kesehatan

dari lembaran data keselamatan bahan ?

dari lembaran data keselamatan bahan ?

Informasi dari lembaran data bagian ini termasuk :

[ Bagaimana bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh ? • Terhirup (pernapasan)

• Kulit (terserap melalui pori-pori atau merusak kulit) • Tertelan (saluran pencernaan)

[ Ganguan kesehatan apa yang dapat disebabkan oleh bahan kimia tersebut ?

• Akut (efek terjadi seketika setelah kontak dengan bahan kimia)

• Kronis (efek terlihat setelah bertahun-tahun)

[ Apakah bahan kimia tersebut menyebabkan kanker ? Bahan kimia yang menyebabkan kanker disebut karsinogen. Lembaran data seharusnya memberitahu apakah bahan kimia yang ada termasuk karsinogen.

[ Kondisi kesehatan macam apa yang dapat menyebabkan efek bahan kimia tersebut bertambah parah ? Sebagai contoh, penderita beberapa jenis gangguan jantung harus menghindari kontak dengan metil klorida dan tri-kloro-metana.

(40)

Batasan dari Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran data keselamatan bahan dapat memberi banyak informasi tentang bahaya bahan-bahan kimia. Bahkan lembaran tersebut mungkin adalah satu-satunya sumber informasi tentang bahan kimia yang dipakai di tempat kerja.

Namun demikian, banyak lembaran data keselamatan bahan tidak mencantumkan informasi yang dibutuhkan. Kadang bahasa yang digunakan terlalu teknis dan sulit dimengerti, atau ada juga yang informasinya sudah tidak sesuai lagi atau tidak akurat.

Ingat, tidak semua lembaran data keselamatan bahan dibuat sama. Jangan hanya bergantung pada lembaran ini, carilah informasi dari sumber lain juga. DIMANA BISA DIDAPATKAN INFORMASI MENGENAI BAHAN KIMAIA YANG BERBAHAYA

Pabrik terdekat atau inspektur tenaga kerja Pemadam kebakaran terdekat

ILO Perusahaan ITS* Perpustakaan terdekat Serikat pekerja Pabrik kimia Pengajar pada universitas terdekat

(41)

Pelatihan

Pelatihan yang efektif amatlah penting dalam memberikan informasi mengenai bahan kimia berbahaya. Jika anda bekerja dengan bahan kimia, perusahaan tempat anda bekerja seharusnya memberikan pelatihan mengenai bahan kimia yang dipakai. Pelatihan tersebut harus mencakup :

• Informasi tentang bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang dipakai, termasuk efeknya bagi kesehatan;

• Informasi tentang cara bekerja yang aman dengan bahan kimia tersebut;

• Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan cara pertolongan pertama;

• Penggunaan dan perawatan perlatan pelindung yang dibutuhkan;

• Bagaimana mengindentisikasi apakah alat mengukur efek beroperasi dengan baik;

• Bagaimana mengartikan label, lembaran data, dan informasi lainnya tentang bahan kimia yang dipakai

Pelatihan tersebut amat penting bagi pegawai pemula dan pegawai lama yang harus mendapat kursus penyegaran secara periodik.

(42)

Efek dan Pengendalian Kebisingan

Apakah kebisingan ? Apakah pembicaraan dengan teman dan keluarga termasuk kebisingan ? Apakah musik termasuk kebisingan ? Apakah mesin pabrik yang bekerja dengan kecepatan tinggi termasuk kebisingan? Yang membedakan antara musik dengan bunyi pabrik adalah apakah bunyi tersebut diinginkan. Pada kebanyakan kasus musik adalah bunyi yang diinginkan, sedangkan bunyi pabrik adalah bunyi yang tidak diinginkan.

Ada beberapa sumber bunyi di tempat kerja. Termasuk mesin-mesin yang mempunyai bagian bergerak dan kontak antara logam; kendaraan bermotor; pompa dan kompresor; saluran udara; dan lain sebagainya. Kendati musik adalah bunyi yang diinginkan dalam intensitas tinggi dapat merusak pendengaran seperti bunyi pabrik. Efek kebisingan terhadap kesehatan tergantung dari kerasnya bunyi dan apakah bunyi tersebut diinginkan atau tidak.

(43)

Seberapa keras suara yang terlalu keras ?

Cara sederhana untuk menentukan apakah tingkat suara yang ada di tempat kerja terlalu keras adalah :

• Jika anda harus berteriak atau berbicara keras dari jarak rentangan tangan untuk dapat dimengerti oleh lawan bicara anda

• Jika telinga anda berdengung jika anda meninggalkan lokasi kerja

• Jika anda kesulitan menangkap pembicaraan biasa setelah kerja • Jika anda merasa pusing atau mengantuk karena kebisingan

• Jika rekan kerja anda juga memiliki maslah yang sama atau telah diperiksa dokter didiagnosa mengalami gangguan pendengaran

(44)

Efek dari Kebisingan terhadap Kesehatan

Kebisingan tingkat tinggi dapat menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang pada pendengaran. Kebisingan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan :

• Hilangnya pendengaran, sementara atau permanen • Pusing

• Kantuk

• Tekanan darah tinggi

• Tegang dan stress, yang diikuti oleh sakit maag, kesulitan tidur, dan sakit jantung

• Hilangnya konsentrasi

• Alarm atau teriakan peringatan tidak terdengar

Tingkat kerusakan pada telinga dapat diukur dengan tes pendengaran yang disebut “audiogram”. Kehilangan pendengaran pada batas suara percakapan manusia (antara 2000 sampai 4000 Hertz) dapat terjadi secara temporer atau permanen.

(45)

Anatomi dari Telinga

Telinga manusia terdiri dari telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam.

Tulang berbentuk spiral di bagian dalam telinga disebut cochlea yang dilapisi sel rambut yang halus. Gelombang bunyi dihantarkan dari telinga bagian luar ke telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Di telinga bagian dalam, gelombang tekan menggerakan sel rambut, yang lantas mengirim signal ke otak, melalui jaringan syaraf, tentang suara yang didengar telinga.

Kebisingan dengan intensitas tinggi akan merusak sel rambut di bagian dalam telinga dan mengurangi kemampuan telinga untuk mendengar dan menghantarkan informasi ke otak. Jika sel rambut ini rusak, tidak dapat diperbaiki, sehingga kehilangan pendengaran yang terjadi akan permanen.

(46)

Mengukur Tingkat Kebisingan : Apa itu Desibel ?

Desibel

Bunyi diukur dengan satuan yang disebut desibel, yang mengukur besarnya tekanan udara yang ditimbulkan oleh gelombang bunyi. Satuan desibel diukur dari 0 hingga 140, atau bunyi terlemah yang manusia masih bisa mendengar hingga tingkat bunyi yang dapat menyebabkan keruskan permanen pada telinga manusia. Kata desibel biasa disingkat ‘dB’ dan mempunyai 3 skala : A, B, dan C. Skala yang terdekat dengan pendengaran manusia adalah skala A atau ‘dBA’.

(47)

Memantau Tingkat Kebisingan di Tempat Kerja

Ada dua macam cara untuk mengukur tingkat kebisingan di tempat kerja

Instrumen Pembaca Langsung

Instrument pembaca langsung juga disebut ‘meter tingkat suara’ yang dipakai untuk mengukur tingkat kebisingan pada saat tertentu. Biasanya alat pengukur ini dipakai untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang tingkat kebisingannya tampak lebih tinggi dari aturan batas maksimum, yakni 85 dBA.

Dosimeter Personal

Dosimeter adalah alat yag dipakai untuk mengukur tingkat kebisingan yang dialami pekerja selama shiftnya. Alat ini dapat mengukur selama shift 8, 10, 12 jam, atau berapapun lamanya. Dosimeter dipasang pada sabuk pinggag dan sebuah mikrophone kecil dipasang dekat telinga. Dosimeter mengukur jumah bunyi yang didengar pekerja selama shiftnya. Meter tingkat suara dan dosimeter akan memberikan hasil berupa angka yang dapat dibandingkan dengan aturan batas maksimum (85 dBA untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu – batasnya akan lebih rendah untuk waktu kerja yang lebih lama).

Desibel diukur pada skala khusus, yang disebut skala logaritma, dimana setiap penambahn 3 desibel berarti intessitas suara belipat dua. Berarti, peningkatkan dari 90 dB ke 93 dB berarti suaranya dua kali lebih keras daripada 90 dB, peningkatkan dari 90 dB ke 96 dB berarti suaranya empat kali lebih keras daripada 90 dB.

Hal penting untuk diingat adalah peningkatan kecil pada desibel berarti peningkatan besar pada kerasnya suara dan makin parahnya kerusakan yang dapat diakibatkannya pada telinga.

(48)

Batas Maksimum Kebisingan di Tempat Kerja

Batas maksimum ini dibuat untuk mencegah hilangnya pendengaran pekerja secara permanen. Caranya dengan membatasi jumlah suara yang didengar pekerja selama shiftnya.

Di Indonesia, peraturan untuk batas kebisingan untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu adalah 85 desibel (Edaran Mentri Tenaga Kerja No.SE.01/MEN/1978). Jika pekerja menghadapi kebisingan lebih dari 85 dBA, waktu kerjanya harus diperpendek. Jika lamanya shift lebih dari 8 jam, maka tingkat kebisingan yang ada harus diturunkan.

Tingkat Suara Lamanya shift

82 dBA 16 jam 85 dBA 8 jam 88 dBA 4 jam 91 dBA 2 jam 94 dBA 1 jam 97 dBA 1/2 jam 100 dBA 1/4 jam

Di Indonesia, perusahaan diminta untuk memonitor semua tempat kerja untuk melihat tingkat kebisingannya (Petunjuk Mentri Tenaga Kerja tentang Keselamatan Kerja, Maret 1984). Setelah itu, perusahaan diminta untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kebisingan hingga dibawah 85 dBA, atau jika tingkat kebisingan tidak dapat dikurangi hingga batas yang ditentukan, perusahaan harus memberikan pelindung telinga bagi pekerjanya.

(49)

Pendengaran untuk Percakapan

Di tempat kerja yang tingkat kebisingannya lebih dari 85 dBA, perusahaan diharuskan untuk membuat program “pendengaran untuk percakapan” bagi pekerjanya (Petunjuk Mentri Tenaga Kerja tentang Keselamatan Kerja, Maret 1984). Program ini menjadwalkan tes audiogram untuk pekerja setiap tahunnya untuk melihat apakah terjadi gangguan pendengaran.

Mengendalikan Tingkat Kebisingan

Jika tingkat kebisingan diatas 85 dBA untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu, hukum mengharuskan perusahaan untuk mengurangi tingkat kebisingan yang ada.

Pengendalian teknik di sumber suara adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi tingkat kebisingan. Yang harus dikendalikan pertama-tama adalah sumber suara terkeras. Pengendalian teknik yang dilakukan adalah :

Mendesain kembali peralatan untuk mengurangi kecepatan atau benturan dari bagian yang bergerak, memasang peredam pada lubang pemasukan dan pembuangan; mengganti perlatan yang lama dengan peralatan baru yang mempunyai desain lebih baik;

Merawat peralatan dengan baik, mengganti bagian yang aus dan memberikan pelumas pada semua bagain bergerak;

Mengisolasi peralatan dengan menjauhkannya dari pekerja, atau menutupinya;

Memasang peredam getaran dengan menggunakan bantalan karet agar bunyi yang ditimbulkan oleh getaran dan bagian logam dapat dikurangi; dengan mengurangi ketinggian dari tempat barang yang jatuh ke bak atau ban berjalan;

Bahan penyerap bunyi dapat digantung di tempat kerja untuk menyerap bunyi di tempat tersebut

(50)
(51)

Pengendalian administratif untuk mengurangi efek kebisingan adalah dengan menggilir pekerja yang bekerja di tempat dengan kebisingan tinggi dan memberikan pelatihan bagi pekerja tentang bahaya kebisingan dan cara-cara mengurangi efeknya seperti pemakaian pelindung telinga.

Peralatan pelindung untuk mengurangi kebisingan seperti penyumbat telinga dan pelindung telinga. Seperti juga cara lain di metoda jenis ini, efektivitasnya tergantung pada dipakainya peralatan yang tepat untuk tingkat bunyi yang ada, pemakaian dan perawatan peralatan yang baik. Harus diingat bahwa dengan metoda ini, kebisingan tetap ada, dan peralatan peindung, jika dipakai dengan benar, hanya sekedar mengurangi jumlah suara yang masuk ke dalam telinga.

Beberapa pengguna peralatan pelindung telinga mengalami infeksi telinga yang cukup serius yang pada akhirnya merusak pendengaran mereka. Jadi pekerja harus melaporkan semua gangguan kesehatan yang timbul karena pemakaian peralatan.

Butir-butir Penting

1) Tingkat kebisingan yang tinggi di tempat kerja menyebabkan gangguan kesehatan

2) Tingkat kebisingan dapat diukur dengan akurat, dan perusahaan diharuskan untuk melakukannya

3) Tingkat kebisingan dapat dikurangi dengan berbagai cara, dan pengusaha diharuskan menguranginya jika tingkat kebisingan di tempat kerjanya lebih dari 85 dBA untuk shift selama 8 jam.

(52)

Ergonomi : Menyesuaikan Pekerjaan dengan Pekerja

Sesuaikan pekerjaan dengan kondisi pekerja,

dan bukan sebaliknya !

Ergonomi memperhatikan :

1. Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya

2. Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja

3. Peralatan apa yang mereka gunakan

4. Apa efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan kenyamanan pekerja

(53)
(54)

Resiko karena Kesalahan Ergonomi

Pekerjaan dan tempat kerja dapat menimbulkan cedera dan luka pada tubuh. Untuk menghindari cedera, pertama-tama yang dapat kita alkukan adalah mengidentifikasi resiko. Setelah resiko diidentifikasi, carilah jalan untuk menghilangkannya.

Faktor Resiko Definisi Jalan Keluar

PENGULANGAN YANG BANYAK

Menjalankan gerakan yang sama berulang-ulang

Desain kembali cara kerja untuk mengurangi jumlah pengulangan gerakan atau meningkatkan waktu jeda antara ulangan, atau

menggilirnya dengan pekerjaan lain BEBAN BERAT Beban fisik yang berlebihan

selama kerja (menarik, memukul, mendorong). Semakin banyak daya yang harus dikeluarkan, semakin berat beban bagi tubuh.

Mengurangi gaya yang diperlukan untuk melakukan kerja, mendesain kembali cara kerja, menambah jumlah pekerja pada pekerjaan tersebut, menggunakan peralatan mekanik.

POSTUR YANG KAKU

Menekuk atau memutar bagian tubuh

Mendesain cara kerja dan peralatan yang dipakai hingga postur tubuh selama kerja lebih nyaman BEBAN STATIS Bertahan lama pada satu postur

sehingga menyebabkan kontraksi otot

Mendesain cara kerja untuk menghindari terlalu lama bertahan pada satu postur, memberi

kesempatan untuk mengubah posisi. TEKANAN Tubuh tertekan pada suatu

permukaan atau tepian

Memperbaiki peralatan yang ada untuk menghilangkan tekanan, atau memberikan bantalan

GETARAN Menggunakan peralatan yang bergetar

Mengisolasi tangan dari getaran DINGIN ATAU

PANAS YANG EKSTRIM

Dingin mengurangi daya raba, arus darah, kekuatan, dan keseimbangan. Panas menyebabkan kelelahan

Atur suhu ruangan, beri insulasi pada tubuh,

ORGANISASI KERJA YANG BURUK

Termasuk bekerja dengan irama mesin, istirahat yang tidak cukup, kerja yang monoton, beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan dalam satu waktu

Beban kerja yang layak, istirahat yang cukup, pekerjaan yang bervariasi, otonomi individu

(55)

Periksa Pekerjaan Anda untuk

Mengidentifikasi Resiko!

Apakah pekerjaan anda membuat anda melakukan hal di

bawah ini berulang-ulang :

q Membengkokkan dan/atau memutar pergelangan tangan ?

memutar lengan ?

q Menahan siku jauh dari badan ? q Meraih di belakang tubuh anda ?

q Mengangkat atau melempar sesuatu diatas bahu ? q Mengangkat sesuatu dari bawah lutut ?

q Menggunakan jepitan jari ? q Bekerja dengan leher tertekuk ? q Memotong daging dengan keras ? q Mengangkat barang berat ?

q Menggunakan satu jari atau jempol untuk mengoperasikan alat? q Menggunakan alat dengan ujung tang keras dan tajam ?

q Menggunakan alat yang bergetar ?

q Menggunakan peralatan tangan seperti palu ? q Bekerja dalam ruangan yang dingin ?

Jika anda menjawaban “ya” pada salah satu pertanyaan di atas, anda mungkin berada dalam resiko untuk mengalami kelainan karena mengalami trauma yang terus-menerus (cumulative trauma disorder -

(56)

Cedera yang Umumnya Terjadi karena

Ergonomi

Cedera Gejala Penyebab

Bursitis : meradangnya kantung antara tulang dengan kulit, atau tulang dengan tendon. Dapat terjadi di lutut, siku, atau bahu.

Rasa sakit dan bengkak pada tempat cedera

Berlutut, tekanan pada siku, gerakan bahu yang berulang-ulang

Sindroma pergelangan tangan : tekanan pada syaraf yang melalui pergelangan tangan

Gatal, sakit, dan kaku pada jari-jemari, terutama di malam hari

Membengkokkan pergelangan berulang-ulang. Menggunakan alat yang bergetar. Kadang diikuti dengan

tenosynovitis. Ganglion : kista pada sendi

atau pangkal tendon. Biasanya dibelakang tangan atau

pergelangan

Begkak bundar, keras, dan kecil yang biasanya tidak menimbulkan sakit.

Gerakan tangan yang berulang-ulang

Tendonitis : radang pada daerah antara otot dan tendon

Rasa sakit, bengkak, dan merah di tangan,

pergelangan, dan/atau lengan. Kesulitan menggerakan tangan.

Gerakan yang berulang-ulang.

Tenosynovitis : radang pada tendon dan/atau pangkal tendon

Sakit, bengkak, sulit menggerakan tangan.

Gerakan yang berulang-ulang dan berat. Dapat disebabkan oleh peningkatan kerja yang tiba-tiba, atau pengenalan pada proses baru.

Tegang pada leher atau bahu : radang pada tendon dan atau pangkal tendon

Rasa sakit di leher dan bahu

Menahan postur yang kaku

Gerakan jari yang tersentak : radang pada tendon dan/atau pangkal tendon di jari

Kesulitan menggerakkan jari dengan pelan, dengan atau tanpa rasa sakit

Gerakan berulang-ulang. Terlalu lama mencengkam, terlalu keras atau terlalu sering

(57)

Apa yang harus dilakukan

jika anda mengalami kelainan

karena trauma yang terus menerus ?

Sumber : Serikat Pekerja Busana Wanita Internasional, bagian kesehatan dan keselamatan

Beritahu perusahaan

Lakukan ini dengan saksi atau secara tertulis dan simpan salinannya.

Pergi ke dokter secepatnya

Karena cedera karena kelainan ini tumbuh perlahan, pekerja kerap mengabaikan gejalanya hingga menjadi parah. Saat itu cedera mungkin permanen. Ceriakan pada dokter anda jenis pekerjaan yang anda lakukan.

Dokumentasi

Buat catatan tentang kejadian yang berhubungan dengan cedera, termasuk pada siapa anda bicara dan kapan, juga semua biaya pengobatan yang berhubungan dengan cedera dan semua pembicaraan dan surat menyurat dengan pihak perusahaan. Catatan ini menjadi amat penting jika terjadi pertentangan karena cedera anda .

(58)

Mengevaluasi Pekerjaan

Untuk mengevaluasi pekerjaan, pisahkan bagian-bagian pekerjaan menjadi bagian yang sekecil mungkin, sehingga evaluasi bisa spesifik dan detil.

Evaluasi tersebut harus mencakup tiga bagian : A. gambaran pekerjaan

B. pengamatan dan pengukuran (membuat ceklist) C. gejala pada pekerja (survey/wawancara)

A. Gambaran Pekerjaan

Kumpulkan informasi untuk menggambarkan tiap tugas, pekerjaan, tempat kerja, dan peralatan yang dievaluasi.

Termasuk :

• nama pekerjaan dan lokasinya

• jumlah orang yang terlibat dan jabatannya • aktivitas kerja atau tugas-tugas

• peralatan yang digunakan • permintaan produksi • jadwal kerja

• lingkungan kerja

B. Pengamatan dan pengukuran

Evaluator harus memperhatikan :

• bagaimana pekerja bergerak • posisi ketika bekerja

• berapa lama seseorang melakukan suatu aktivitas

• berat dari benda-benda yang dipegang atau dipindahkan • ukuran dari peralatan dan tempat kerja

(59)

C. Gejala pada Pekerja

Pada saat mengadakan evaluasi, tanyakanlah :

• Apakah mereka mengalami rasa sakit atau rasa tak nyaman ketika melakukan pekerjaan

• Aktivitas apa yang mendatangkan rasa sakit

Hubungan antara rasa sakit atau rasa tidak nyaman dengan suatu aktivitas dapat membantu menemukan tugas, tempat kerja, atau peralatan yang mungkin mengakibatkan cedera yang berhubungan dengan ergonomi. Anda bisa mengumpulkan informasi melalui wawancara pribadi atau daftar pertanyaan tertulis bagi pekerja atau survey.

Apakah Pengendalian Ergonomi Itu ?

Ulasan : Tiga Jenis Pengendalian Ergonomi

Pengendalian ergonomi dipakai untuk menyesuaikan tempat kerja dengan pekerja. Pengendalian ergonomi berusaha mengatur agar tubuh pekerja berada di posisi yang baik dan mengurangi resiko kerja. Pengendalian ini harus dapat mengakomodasi segala macam pekerja.

Pengendalian ergonomi dikelompokkan dalam tiga katagori utama, yang disusun sesuai dengan metoda yang lebih baik dalam mencegah dan mengendalikan resiko ergonomi.

1. Pengendalian teknik adalah metoda yang lebih diutamakan karena lebih permanen dan efektif dalam menghilangkan resiko ergonomi. Pengendalian teknik yang bisa dilakukan adalah memodifikasi, mendesain kembali atau mengganti.

∗ tempat kerja

∗ bahan / objek / desain tempat penyimpan dan pengoperasian ∗ peralatan

(60)

2. Pengendalian administratif

Pengendalian administratif berhubungan denganbagaimana pekerjaan disusun, seperti :

∗ jadwal kerja

∗ penggiliran kerja dan waktu istirahat ∗ program pelatihan

∗ program perawatan dan perbaikan

3. Cara kerja

Pengendalian cara kerja berfokus pada cara pekerjaan dilakukan, yakni :

∗ Menggunakan mekanik tubuh yang baik

∗ Menjaga tubuh untuk berada pada posisi netral

Respirator

Apakah respirator itu ?

Respirator adalah alat yang menutupi hidung dan mulut atau ada juga yang mencakup wajah dan kepala.

Kapan respirator harus dipakai ?

Respirator menyebabkan panas dan rasa tak nyaman. Anda tidak harus memakainya jika tidak diperlukan. Respirator tidaklah seefektif metoda-metoda perlindungan yang lain. Tetapi, jika bahan yang berbahaya tidak mungkin dihilangkan dari udara yang anda hirup (dengan menggunakan bahan kimia yang tidak berbahaya, ventilasi yang baik, dan cara pengendalian yang lain), anda perlu menggunakan respirator untuk melindungi diri sendiri.

(61)

Tidak ada respirator yang cocok untuk melindungi dari semua jenis bahaya.

Jenis-jenis Respirator

Masker debu

• Masker debu melindungi dari debu kayu dan debu lain yang tidak terlalu beracun

• Masker debu tidak dapat melindungi anda dari polutan yang berasal dari semprotan atau debu beracun seperti asbes, silika, atau timbal

• Masker debu tidak dapt melindungi anda dari uap kimia atau asap rokok

Jika anda menggunakan masker debu

• Masker tersebut harus mempunyai dua strap (tali pengencang) • Harus mempunyai pengencang hidung

• Harus disertifikasi oleh “NIOSH/MSHA” untuk debu, asap, dan embun penyemprot

Jangan pernah menggunakan masker debu yang hanya mempunyai satu strap!

(62)

Respirator Pemurni Udara

Respirator pemurni udara (disebut APR) menggunakan filter untuk menyaring udara sebelum terhirup.

Ada beberapa jenis filter, yakni :

1. Filter mekanik untuk menyaring debu, asap logam, dan embun semprotan. Filter ini tidak dapat menyaring uap dan gas.

2. Filter kimia untuk menyaring gas beracun dan uap dari pelarut atau cat. Filter ini tidak dapat melindungi dari debu dan asap. 3. Filter kombinasi menyaring debu, uap, asap, dan embun. Filter

kombinasi ini tersedia untuk berbagai macam bahaya pada pernapasan.

(63)

Respirator dengan Pemasok Udara

Respirator dengan pemasok udara memberi udara bersih dari tangki atau melalui saluran udara. Digunakan jika anda bekerja pada tempat tertutup yang tidak punya cukup oksigen untuk bernapas.

(64)

Apa Lagi yang Perlu Anda Ketahui

Tentang Respirator ?

Jika anda telah mengetahui jenis respirator yang anda butuhkan untuk pekerjaan yang anda lakukan, anda perlu :

Yakin bahwa repirator tersebut pas ukurannya

Tidak satu respiratorpun yang bisa pas untuk semua orang. Respirator akan bocor (tetap mengalirkan udara kotor) jika respirator tidak pas ukurannya dengan wajah anda. Hanya dengan merasakan bahwa respirator tersebut terpasang kencang tidak bisa ditentukan bahwa respirator tersebut pas. Hukum mengharuskan perusahaan untuk menguji ukuran dari respirator yang dipakai hingga yakin bahwa uap atau debu bisa masuk ke dalam respirator. • Yakin bahwa respirator tersebut dirawat dengan baik

Respirator harus dijaga untuk tetap bersih, dan filternya harus diganti secara periodik. Menggunakan respirator dengan filter yang sudah usang sama buruknya dengan tidak menggunakan respirator. Respirator tersebut tidak akan melindungi anda, hanya akan membuat anda sulit bernapas.

(65)

Pilih Respirator yang Sesuai

Seperti sepatu, respirator punya berbagai ukuran dan jenis. Respirator harus pas dengan baik untuk memberikan perlindungan yang baik.

• Perusahaan anda harus mencek apakah respirator anda pas sebelum dipakai

• Kesesuaian tiap respirator harus diuji tiap enam bulan

• Pemakai harus mencek seal respirator pada wajah setiap kali dipasang

1. Memilih bentuk dan ukuran

Bentuk dan ukuran respirator harus bisa pas dengan baik pada wajah dan terasa nyaman. Jika anda mengoyangkan kepala, respirator tersebut harus tetap ditempatnya.

(66)

2. Tes Mutu Respirator

Program respirator mewajibkan perusahaan mentes dan mengukur mutu respirator. Ada dua macam tes yang untuk menguji mutu respirator. Tes-tes tersebut menguji kebocoran respirator disekitar seal wajah.

• Tes fit kuanitatis adalah tes yang murah dan sederhana. Bahan kimia penguji yang baunya kuat dilepas disekitar respirator. Respirator tidak lulus tes jika pemakai bisa mencium bau bahan kimia tersebut.

• Tes fit kualitatis menggunakan peralatan elektronik untuk mengukur besarnya kebocoran. Keuntungan dari tes ini adalah mengukur seberapa fitnya respirator tersebut. Sehingga membuat kita bisa membandinkan beberapa respirator dan memilih yang paling baik.

(67)

3. Selalu Mencek Paking pada Wajah

Adalah penting bagi pemakai untuk mencek kebocoran setiap kali respirator dipakai. Untuk menjamin perlindungan yang baik, pemakai sebaiknya menjadikan tes ini suatu kebiasaan.

à

à Tes Kebocoran Positif

• Tutupi katup buang dengan telapak tangan

• Kembungkan masker dengan meniup secara perlahan. Tahan napas.

• Jika udara keluar dan masker kempis, kencangkan strap, dan coba lagi.

• Jika seal wajah berhasil menahan udara sehingga masker tetap kembung, respirator tersebut lulus tes kebocoran positif.

à

à Tes Kebocoran Negatif

• Tutup filter sehingga udara tidak bisa dihisap melalui filter.

• Sedot udara dengan perlahan sehingga masker mengempis. Tahan napas selama 10 detik

• Jika udara bocor dan masker mengembung kembali kencangkan strap dan coba lagi.

• Jika udara tidak bocor dan masker tetap mengempis pada wajah, masker tersebut lulus tes kebocoran negatif.

Gambar

Tabel ini adalah contoh dari tabel bahaya di tempat kerja yang telah  lengkap. Tiap tabel akan tampak berbeda tergantung dari peserta di tiap  kelompok dan kasus bahaya yang mereka hadapi dalam pekerjaan
Tabel dibawah ini adalah batasan yang dibuat oleh Divisi Kesehatan dan  Keselamatan kerja negara bagian California, yang dapat dibandingkan  dengan hasil monitor kesehatan industri yang dilakukan oleh perusahaan
Tabel di bawah ini menunjukkan informasi-informasi yang bisa didapat  dari lembaran tersebut
Tabel sarung tangan menggunakan kode warna. Warna tersebut menunjukkan apakah sarung tangan yang dimaksud dapat  melindungi anda dari bahan kimia berbahaya
+2

Referensi

Dokumen terkait

Umumnya memang baik membincangkan sesuatu itu secara telus dan terbuka tetapi jika yang membicarakannya tidak mempunyai ilmu yang cukup dan kebijaksanaan yang tinggi masyarakat

Studien bidrar med att öka förståelsen för varför samverkan inom Svenska Sojadialogen är en del av Martin & Serveras CSR-strategi och på vilket sätt CSR- arbetet hänger ihop

Didalam mie kupas terkandung mengandung serat yang cukup tinggi, vitamin C, B, kalsium, protein, dan karbohidrat. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang juga

16..Jika seseorang tidak senang terhadap kebaikan pada diri orang lain ,maka orang tsb memiliki sifat….. Perilaku dengki abu lahab diantaranya adalah

Pengusaha yang terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana menghalangi terbentuknya serikat pekerja/serikat buruh seperti yang tercantum pada Pasal 28

Langkah penyusunan instrument asesmen anak berkebutuhan khusus I Untuk mendapatkan data yang akurat dari anak yang akan diasesmen,.. diperlukan instrument yang

After the discussion that has been explained then can be made a conclusion about the influence of EVA and MVA in giving share return in the Indonesia state-owned

Pengaruh perubahan habitat dari tipe pantai menuju hutan primer yaitu munculnya habitat hutan peralihan yang diduga menyebabkan kondisi beragamnya spesies avifauna, meskipun